Oleh
NIP : 199512312020121004
XLVII
JAWA TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR
PNS
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
: 199512312020121004
Telah Disetujui
Mentor Coach
Mengetahui
Kepaa Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
i
NIP> 197404261999031001 NIP. 196910282002121002
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PNS
: 199512312020121004
Penguji
NIP.
Mengetahui
Kepaa Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam rangka memenuhi tugas Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Gelo,mbang II Angkatan XVII, dalam Pelatihan Dasar yang diselenggarakan
oleh Balai Pendidikan dan Latihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, bekrja sama
dengan Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan Denpasar. Kegiatan yang akan dilakukan
sebagaimana yang ada dalam laporan ini diharapkan mampu memcahkan masalah yang ada guna
peningkatan kualitas pelayanan public, serta mampu mencerminkan Nilai Nilai Dasar ASN dalam
pelaksanaanya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar besarnya
kepada:
1. Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah dan Kepala Balai Diklat Keagamaan
Denpasar beserta jjarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latihan dasar CPNS
Gelombang II
2. Bapak Antonio L. P. X. Da Costa, A. Md,IP., S.H selaku Kepala Rumah Tahanan Negara kelas
IIB Kefamenanu atas segala dukungan, motivasi, dan doanya.
3. selaku penguji yang telah memberikan kritik, dan saran sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat disempunakan menjadi lebih baik.
4. Bapak Ahmad Hisan, S.Ag., M.Pd selaku coach yang telah memberikan inspirasi, dukungan,
masukan, dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak here djami riwu, S.Sos selaku mentor yang telah memberikan dukungan, arahan,
masukan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Kedua orang tua serta Keluarga atas doa, dukungan serta motivasinya
7. Keluarga Besar Rutan Kelas IIB Kefamenanu atas dukungan dan kerjasamanya
8. Keluarga Besar Peserta latsar CPNS Kemenkumham Nusa Tenggara Timur tahun 2021,
terkhusunya teman teman peserta latsar Angkatan XLVII Kelompok 4
iv
Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna melengkapi dan
menyempurnakan Laporan aktualisasi ini, sehingga dapat membawa menfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Deskripsi Organisasi.............................................................................. 15
B. Deskripsi Isu.......................................................................................... 18
C. Analissi isu ............................................................................................ 21
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih........................................... 24
E. Nilai Nilai Dasar Profesi PNS................................................................. 27
F. Matriks kegiatan .................................................................................... 27
G. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 51
H. Kendala dan Antisipasi .......................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 76
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan
peranan tersebut adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan
perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan
bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta
mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk dapat membentuk sosok Pegawai Negeri Sipil PNS di atas, perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) yang mengarah kepada upaya peningkatan:
a. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa,
negara, dan tanah air.
b. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinannya.
c. Efisiensi, efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat
kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.
1
pelatihan yang memadukanpembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di
tempat kerja, sehinggamemungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan,
danmengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), sertamerasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PegawaiNegeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihantersebut, diharapkan dapat
menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yangberkarakter dalam melaksanakan tugas
dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakanpublik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Yang dimaksud dengan dengan Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu adalah erjadi
Pandemi atau wabah penyakit secara meluas, Bencana Alam, Penanganan atau pemuliha
keamanan lingkungan tempat penyelenggaraan pelatihan, dan/atauKeadaan darurat atau
keadaan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini kondisi negara dan dunia masih
mengalamiwabah Pandemi Covid 19, maka untuk menghindari dampak yang ditimbulkan
BPSDMHukum dan HAM menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS dengan metode
DistanceLearning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu. Kepala LAN melalui
DeputiBidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN telah menerbitkan surat Nomor
438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11 Feruari 2021 Hal Penyelenggaran Pelatihan Dasar
CPNS,BPSDM Hukum dan HAM dapat menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS
DistanceLearning pada Tahun 2021.
Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil, terkhususnya bagi CPNS
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Gelombang II Ankatan XLIV – LVII Tahun
Anggaran 2021 dilaksankan dengan metode Distance Learning mengingat situasi dan
kondisi penyebaran Covid 19 yang masih luas. Kegiatan pPelatihan
2
dasar yang dilakukan bagi CPNS diselenggarakan oleh Balai Diklat Kementrian Hukum dan
HAM Jawa Tengah, bekerja sama dengan Kementerian Agama Wilayah Denpasar. Kegiatan
Pelatihan Dasar dilaksanakan melalui 2 tahap, yaitu tahap Pelatihan On Campus yang
dilakukan secara E-Learning, yang bertujuan untuk menginternalisasi nilai nilai ANEKA
yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang diperlukan untuk menjalankan tugas jabatan PNS. Rangkaian kegiatan On Campus
meliputi pendalaman materi Nilai Nilai Aneka melalui sharing tatap muka via Zoom, diskusi,
evaluasi, serta diakhiri dengan pembuatan rancangan aktualisasi yang wajib dilaksanakan
oleh setiap peserta Rancangan aktualisasi dilaksakan dengan menidentifikasi isus isu aktual
pada instansi tempat tugas masing masing peserta, kemudian menyusun rancangan kerja
untuk pemecahan terhadapmasalah atau isu isu yang ada. . Sedangkan tahap yang kedua
meliputi tahap habituasi, yang meliputi aktulisasi terhadap rancangan rancangan pemecahan
isu yang telah ditetapkan sebelumnya. Rancangan yang dibuat berisi penerapan Nilai Nilai
Aneka pada Rumah Tahanan negara kelas IIB kefamenanu selama 30 hari kerja. Hasil dari
aktualisasi ini ialah berupa laporan pertanggungjawaban bahwa penulis telah mampu
menyelesaikan isu dengan mengimplementasikan nilai nilai ANEKA.
Menurut Undang Undang No. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Pemasyarakatan
adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem
pemidanaan dalam tata peradilan pidana. Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan
mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara
wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Warga Binaan Pemasyarakatan
adalah narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan, dan Klien Pemasyarakatan. Kegiatan
Pembinaan yang diselenggarakan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan diselenggarakan di
dalam lembaga yang disebut Lembaga Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan atau biasa disingkat Lapas adalah tempat untuk melakukan
pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di
3
bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Di dalam Lapas, selain menjalani pidana
hilang kemerdekaan, narapidana juga mendapatkan pembinaan dan nantinya setelah bebas
seorang narapidana diharapkan dapat kembali kepada kehidupan bermasyarakat. Untuk
mewujudkan tujuan pemasyarakatan ini, LAPAS di Indonesia telah melaksanakan usaha-
usaha seperti pemberian pekerjaan yang ada di masyarakat, pemberian bimbingan dan
penyuluhan, pendidikan agama dan bimbingan untuk melaksanakan ibadahnya. Di dalam
LAPAS tersebut juga diberikan penanaman rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia,
penanaman jiwa musyawarah yang positif, serta diikutkan dalam kegiatan-kegiatan untuk
kepentingan bersama dan untuk kepentingan umum.
Meskipun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjalani pidana hilang kebebasan di
dalam Lapas, namun hak hak WBP tetap terjamin dan diperhatikan oleh Lembaga
Pemasyarakatan. Sebagaimana diatur dalam Undang Undang No.12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan, maka hak hak dari WBP antara lain
1. melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya
2. mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani
3. mendapatkan pendidikan dan pengajaran
4. mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak
5. menyampaikan keluhan
6. mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak
dilarang
7. mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan
8. menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya
9. mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi)
10. mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga
11. mendapatkan pembebasan bersyarat
12. mendapatkan cuti menjelang bebas; dan
13. mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Sejak awal tahun 2020, Indonesia juga mengalami penyebaran wabah Corona yang
mulai mewabah dunia sejak akhir tahun 2019. Akibat dari peneybaran virus Covid 19
ini, hampir semua kegiatan masyarakat ditutup demi mengurangi potensi penyebaran
yang lebih masif melalui intyeraksi atau
4
kontak fisik antar manusia. Lembaga lembaga pemerintahan pun menyusun regulasi agar
kegiatan pemerintahan dapat terus berjalan namun sebisa mungkin meminimalisisr
kontak fisik antar pegawai. Begitupula dengan Lembaga Pemasyarakatn pun terkena
imbas dari penyebaran virus Corona ini. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh Menteri
Hukum dan ham untuk mencegah penyebaran viirus corona di dalam lembaga
pemasyarakatan. Salah satu kebijakan yang diambil ialah, penundaaan penerimaan tahanan
baru, penundaan kegiatan layanan kunjungan langsung yang diganti dengan video call, serta
pelaksanaan sidang melalui video conference. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya
kontak fisik antara penghuni lapas/rutan dengan masyarakat luar.
Meskipun kegiatan kunjungan keluarga ditiadakasn selama masa pandemi, namun
instansi sebisa mungkin tetap memenuhi hak WBP tanpa perlu melanggar kebijakan yang
ada, sehingga tiap UPT Pemasyarakatan di Indonesia menyediakan layanan kunjungan
online maupun komuniukasi dengan media telepon agar WBP dapat tetap berhubiungan
dengan keluarga. Di Rumah Tahanan Kelas IIB Kefamenanu, selain menyediakan Layanan
Kunjungan Online dan layanan komunikasi dengan telepon Seluler, kegiatan kunjungan juga
dibatasi pada waktu waktu tertentu dan hanya melayani penitipan barang bagi WBP, dengan
tetap menjalankan protokol kesehatan. Namun terbatasnya media penyebaran informasi,
serta akses menuju lembaga yang jauh bagi sebagian keluarga WBP menyebabkan Keluarga
WBP kurang memahami menganai aturan kunjungan yang berlaku selama masa pandemi.
Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat isu mengenai minimya pengetahuan Keluarga
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengenai Aturan Teknis kunjungan Di Masa
Pandemi Covid 19 Pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menjalankan tugas penjaga tahanan sebagai pelaksana kebijakan pubik,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa dan untuk menerapkan
nilai nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
b. Terwujudnya Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu yang tetap
melaksanakan pelayanan yang bermutu dimasa pandemi.
5
c. Salah satu syarat kelulusan Latsar CPNS Gelombang II Kementerian
Hukum dan HAM Tahun 2021
2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan pengetahuan Keluarga WBP mengenai aturan kunjungan di masa
pandemi
b. Peningkatan pengetahuan kelauraga WBP mengenai aturan barang yang dapat
dititipkan bagi WB P
c. Menjadi seorang penjaga tahanan yang melayani dengan integritas tinggi, serta
bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
C. Manfaat
a. Bagi Instansi : Sebagai tolak ukur maupun acuan langkah bagi instansi untuk mengambil
kebijakan mengenai aturan kuinjungan bagi neluarga di masa pandemi
b. Bagi Masyarakat : Sebagai bahan pengetahuan untuk dapat memahami aturan kunjungan
bagi WBP pada masa pandemi
c. Bagi Peserta : Sebagai Salah satu prasyarat untuk mencapai kelulusan kegiatan Latsar
CPNS tahun 2021
D. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini antara lain
:
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) pada
ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat(4) UU ASN,
b. Surat Keputusan Nomor 438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11 Feruari 2021 Hal
Penyelenggaran Pelatihan Dasar CPNS,BPSDM Hukum dan HAM
c. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang PelatihanDasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
d. Keputusan Kepala Kepala Lembaga AdministrasiNegara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021
Tentang Pedoman Penyelenggaraan PelatihanDasar Calon Pegawai Negeri Sipil
6
E. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kegiatan aktualisasi ini mencakup kegiatan penyampaian informasi
secara langsung ataupun melalui media mengenai aturan kunjungan di masa pandemi serta
aturan mengenai barang titipan bagi WBP, yang dilakukan atas dasar prinsipNilai Nilai
dasar, Kode Etik, Komitmen Mutu, Integritas, serta bertanggung jawab sesuai tugas yang
diemban.Penyelesaian Isu yang ada akan dilaksanakan pada organisasi kerja penugasan,
yakni Rumah Tahanan negara Kelas IIB Kefamenanu mulai tanggal 23 Agustus hingga 22
September 2021.
7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
8
dari Departemen Kehakiman dan masuk ke Departemen Pertahanan
berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.
Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3
Januari 1946, Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia berdasarkan
penetapan pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.
Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan menjadi departemen
dan keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960
tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI
dipisahkan dari Departemen Kehakiman. Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana
kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.
Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung berawal dari Undang-Undang No.
35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang
kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman dan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23
Maret 2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun
2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan
Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian
ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di
lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung
pada tanggal 31 Maret 2004.
Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama karena
disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut yaitu dari Departemen Kehakiman
menjadi Departemen Hukum dan Perundang Undangan dan sekarang menjadi
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hukum dan hak asasi manusia untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
9
1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan
perundang-undangan, administrasi hukum umum, pemasyarakatan,
keimigrasian, kekayaan intelektual, dan hak asasi manusia;
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
6. Pelaksanaan pembinaan hukum nasional;
7. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;
8. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak
asasi manusia;
9. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional;
10. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah; dan
11. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi
di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
1
Kelurahan Kefa Tengah Kecamatan Kota Kefamenanu Kab. TTU yang merupakan
bangunan peninggalan pada masa Kolonial Belanda dan tidak diketahui tahun
didirikannya. Pada Tahun 1964 dengan lahirnya sistem Pemasyarakatan maka
sistem kepenjaraan berakhir dan diubah dengan nama Lembaga Pemasyarakatan
Kefamenanu. Kemudian pada tahun sekitar 1982/1983 dibangunlah Gedung di jalan
Sisingamaraja Kelurahan Kefa Selatan, Kec.Kota Kefamenanu, Kab. Timor Tengah
Utara dan ditempati sejak tahun 1987 dan berubah nama menjadi Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Kefamenanu hingga saat ini.
Bangunan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu dibangun diatas
tanah seluas 29.505 m2 dan dengan luas bangunan kantor 7.923 m2 dan bangunan
hunian / blok seluas 1.333 m2 dengan nomor sertifikat : 24.03.02.38.4.00076 tanggal
30 Maret 1991 Kondisi bangunan mengalami renovasi/perbaikan : Pada tahun
kurang lebih tahun 2006 mengalami rehab pagar depan kantor dan pembangunan
bronjong pada batas tanah belakang gedung untuk mengantisipasi banjir/erosi
tanah karena berbatasan langsung dengan sungai. Kemudian pada tahun 2010
berupa renovasi penambahan pagar pembatas didepan pintu III diantara bangunan
blok hunian dengan bangunan kantor. Pada tahun 2016 mendapat dana APBNP
berupa Pengadaan Air Bersih dan Instalasi Sumur Bor. Kemudian untuk sarana
prasarana peralatan Pelayanan Tahanan, pengamanan dan pengelolaan mendapat
kiriman dari Direktorat Pemasyakatan pada tahun 2017, 2018 dan 2019 berupa
peralatan computer, mesin sidik jari, self servis, peralatan meja kursi, Handy Talky,
alat-alat makan, matras dan lain- lain. Diakhir tahun 2019 juga mendapat
bantuan/kiriman berupa antena PISAT dari KOMINFO dan sudah dapat
dioperasikan sejak tanggal 8 Januari 2020.
Rutan Kelas IIB Kefamenanu berdiri diatas tanah seluas 29.505 m2 dengan
luasbangunan 9.256 m2. Jumlah pegawai Rutan Kefamenanu sebanyak 46 orang
dengan 4orang diantaranya merupakan Pejabat Struktural dan 42 pegawa ilainnya
merupakan pelaksana.
1
Jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan Kelas
IIB Kefamenanu per Juli 2021 ialah sebanyak 126 orang dengan
rincian :
a. Narapidana
Khusus :-
Tipikor : 4 orang
Narkoba :-
Teroris :-
Trafficking :-
Wanita :-
b. Tahanan
Khusus :-
Tipikor : 4 orang
Narkoba :-
Teroris :-
Trafficking :-
Wanita :-
1
b. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu terdiri atas :
1
Melakukan administrasi, membuat statistik dan dokumentasi tahanan,
serta memberikan perawatan pemeliharaan kesehatan tahanan,
Mempersiapkan pemberian bantuan hukum dan penyuluhan bagi
tahanan,
Memberikan bimbingan kegiatan bagi tahanan
c. Kesatuan Pengamanan Rutan
Kesatuan Pengamanan Rutan dipimpin oleh seorang kepala yang
membawahi Petugas Pengamanan Rutan. Kesatuan ini bertugas untuk
melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Rutan.
Kesatuan Pengamanan Rutan memiliki Fungsi antara lain :
Melakukan administrasi keamanan dan ketertiban Rutan,
Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap tahanan,
Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Rutan,
Melakukan penerimaan, penempatan, dan pengeluaran tahanan, serta
memonitor keamanan dan tata tertib tahanan pada tingkat pemeriksaan.
Membuat laporan dan berita acara pelaksanaan pengamanan dan
ketertiban.
2. Misi Organisasi
3. Tujuan Organisasi
1
tidak mengulangi lagi tindakan pidana sehingga dapat diterima kembali
oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam
pembangunan,dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan
bertanggungjawab.
Berapa isu atau maslah yang tengah terjadi pada Unit kerja Rumah Tahanan Negara
kelas IIB Kefamenanu yang dapat teridentifikasi serta perlu dicari penyelesaiannya antara
lain :
a. Kurang Efektifnya Peranan POSBAKUM yang Ada Dalam Lingkungan Kantor
Dalam upaya peningkatan pelayanan bantuan hukum gratis bagi masyarakat,
khususnya bagi WBP dalam Lapas atau Rutan, maka saat ini
1
telah terbentuk Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) dalam lingkungan lapas atau
rutan. Namun, kurangnya pemahaman WBP akan fungsi dari POSBAKUM yang
ada menyebabkan kurang efektif nya peranan POSBAKUM dalam lingkungan lapas
dan rutan.
Akibat dari kurangnya pemahaman akan fungsi dari POSBAKUM yang ada,
maka kehadiran POSBAKUM yang ada terkesan mubazir, ada tapi tidak digunakan.
Padahal, dengan adanya POSBAKUM, maka kehadiran Negara dalam memeberi
bantuan hukum gratis bagi masyarakat kurang mampu serta edukasi tentang
masalah hukum dapat lebih terasa oleh masyarakat.
1
Apabila tidak adanya penyelesaian, maka keluarga WBP, terkhusunya yang
belum mengetahui akan aturan yang berlaku di masa pandemic akan terus datang
pada hari hari yang mana tidak melayani penitipan barang. Sangat disayangkan
apabila keluarga WBP yang dating dari jauh tapi tidak dapat menitipkan barang
bagi WBP di dalam rutan.
1
Namun, situasi penyebaran Covid 19 sejak awal tahun 2020, serta kebijakan
yang diambil instansi terkait peniadaan kunjungan keluarga serta pembatasan
kegiatan kegiatan menyebabkan sangat minimnya kunjungan dari pihak eksternal ke
dalam rutan. Hal ini berdamak pula pada tidak terpromosinya hasil kerajinan yang
ada, serta berimbas pada hasil kerajina tak terbeli. Hal ini menyebabkan terjadinya
penumukan barang kerajinan di dalam bengkel kerja, karena kegiatan kerajinan
terus berjalan, namun tidak ada pembelian terhadap hasil kerajinan yang telah
dibuat.
C. Analisis Isu
Setelah ditemukannya 5 isu actual yang ada di instansi yang membuthhkan
penyelesainnya, maka dilakukan analisis terhadap isu isu yang ada, guna mencari 1 isu
prioritas, yang mana isu prioritas tersebut merupakan suatu isu aktual yang memerlukan
penyelesaian yang cepat apabila dibanding dengan isu isu yang lain, yang apabila isu
prioritas tersebut tidak segera dicari penyelesaian, maka akan menimbulkan dampak yang
besar serta dapat pula menimbulkan masalah masalah yang baru.
Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue
yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi,. Dalam hal ini,
metode metode yang digunakan untuk menganalisis isu serta menentukan prioritas isu
antara lain :
a. Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhayalakan, dan Layak)
b. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi Teknik APKL
yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang;
1
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi
isu yang prioritas.
Metode APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.
Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang
menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk
segera dicari penyelesaiannya.
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
Isu isu dalam intansi yang telah teridentifikasi kemudian dianalisis menggunakan
Analisis APKL (Aktual, Problemati, Kekhayalakan, Layak). Hasil analisis menggunakan
APKL dapat dilihat pada table berikut.
1
Selama Peniadaan Kunjungan
Keluarga WBP Selama Masa
Pandemi
5 Adanya Penumupukan Hasil 5 4 4 4 17 4
Kerajinan tangan WBP di Bengkel
Kerajinan Tangan Karena Hasil
Kerajinan Tak Terbeli.
Tabel 2. Analisis Isu Dengan APKL
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat ditentukan 3 isu terpilih atau prioritas
yang paling tinggi nilainya yang menunjukan seberapa penting maslah tersebut harus
diselesaikan. 3 isu prioritas yang terpilih diantaranya :
a. Minimnya Pengetahuan Masyarakat, Khususnya Keluarga WBP Mengenai
Aturan Teknis Kunjungan WBP di Masa Pandemi (Skor 20)
b. Kurang Maksimalnya penggunaan Alat Komunikasi Bagi WBP Selama
Peniadaan Kunjungan Keluarga WBP Selama Masa Pandemi (Skor 19)
c. Kurangnya Fasilitas Layanan Bagi Pengunjung, Terkhususnya Bagi
Pengunjung Disabilitas (Skor 18)
Dari ketiga isu terpilih diatas, kemudian ditentukan 1 isu prioritas yang paling
mendesak untuk dicari penyelesaian masalahnya. Pemilihan 1 isu prioriyas dari ketiga isu
yang ada dianalisis menggunakan Metode USG.
Penilaian dengan metode USG menggunakan criteria penilaian dengan skor 1 sampai
dengan 5. Semakin tinggi nilai, menunjukan bahwa isu tersebut menunjukan bahwa isu
tersebut sangan urgent dan sanhat serius untuk segera dicari penyelesaiannya. Variable
penetapan criteria kualitas isu pada metode USG antara lain :
a. Urgency, artinya seberapa mendesak isu tersebut harus segera dibahas, dianalisis, dan
dtindaklanjuti
b. Seriuosness, artinya seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan masalah yang
akn ditimbulkan
c. Growth, menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu bila tidak
segera ditangani
Analisis 3 isu terpilih diatas dengan metode USG dapat dilihat pada table berikut
2
No Isu U S G Jumlah Peringkat
1 Kurangnya Fasilitas Layanan 4 4 4 12 3
Bagi Pengunjung,
Terkhususnya Bagi
Pengunjung Disabilitas
2 Minimnya Pengetahuan 5 5 5 15 1
Masyarakat, Khususnya
Keluarga WBP Mengenai
Aturan Teknis Kunjungan
WBP di Masa Pandemi
3 Kurang Maksimalnya 5 5 4 14 2
penggunaan Alat Komunikasi
Bagi WBP Selama Peniadaan
Kunjungan Keluarga WBP
Selama Masa Pandemi
Dari hasil pemilihan Isu serta Tapisan Isu dengan teknik APKL dan USG , maka dapat
dilihat isu yang palimg utama serta paling pentng untuk dicari solusinya saat ini ialah
mengenai Minimnya Pengetahuan Masyarakat, Khususnya Keluarga WBP
Mengenai Aturan Teknis Kunjungan WBP di Masa Pandemi. Sebab penyebaran
corona yang masif serta dampak dari penyebaran virus corona apabila telah menginfeksi
Warga Binaan ialah suatu hal yang penyelesainnya akan melalui seuatu proses yang rumit
serta perlu penanganan khusus. Sehingga saat ini, segala isu isu yang ada kaitannya dengan
penyebaran virus corona menjadi penting untuk dijadikan prioritas.
2
masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam
sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan. Analisis fishbone dapat berfungsi sebagai
pengidentifikasikan penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah
dan kemudian memisahkan akar penyebabnya, memungkinkan juga untuk
mengidentifikasi solusi yang dapat membantu
menyelesaikan masalah tersebut
SEBAB
Kemampuan Akses Tidak adanya petugas
AKIBAT
informasi Keluarga khusus humas yang
WBP Sk beretugas menyebarkan
Supplier
Potensi Pelanggaran
Aturan Kunjungan Oleh
Keluarga WBP Di Masa
Pandemi Pada Rutan
Kelas IIB Kefamenanu
2
Berdasarakan hasil analisis penyebab isu dengan teknik fishbone diatas, maka dapat
dilihat beberapa penyebab yang dapat berakibat pada Pelanggaran Aturan kunjungan
oleh keluarga WBP Akibat Minimnya Pengetahuan Keluarga WBP Mengenai
Aturan Teknis Kunjungan di Masa Pandemi Covid 19 Pada Rumah Tahanan
Negara Kelas IIb Kefamenanu. Beberapa penyebab tersebut diantaranya :
1. Suplier : Penyebab dari masalah atau isu diatas ialah tidak adanya petugas humas
instansi yang bertugas untuk selalu mengupdate informasi informasi terbaru mengenai
instansi kerja, termasuk di dalamnya penyebaran informasi secara online melalui
media mengenai aturan kunjungan di masa pandemi
2. System : penyebab isu yang berkaitan dengan system ialah kurang berfungsinya
media sosial instansi sebagai salah satu media penyebaran informasi kepada pihak luar
instansi
3. Surrounding : keadaan lingkungan yang menjadi penyebab timbulnya masalah ialah
minimnya atau teratasnya akses komunikasi untuk menjangkau keluarga WBP yang
berada di desa desa, sehingga penyampaian informasi kurang maksimal
4. Skills : minimya kemampuan Keluarga WBp terkhsuusnya yang berasal dari desa
untuk mengakses media sosial dan media informasi secara online, sehingga sulit
medapatkan informasi terbaru
Solusi solusi kegiatan yang bisa ditawarkan untuk mengatasi maslah ini ialah dengan
melakukan Kegiatan sosialisasi secara langsung Melalui penyamapaian infrormasi
kepada keluarga WBP saat melakukan kunjungan, yang dapat ddukung dengan
mengunakan media penyampaian informasi seperti brosur ataupun pamflet yang
dapat diberikan pada Keluarga WBP saat melakukan kunjungan.
Rancangan Kegiatan Kerja yang dilakukan sebagai bagaian dari solusi penyelesaian
Masalah antara lain :
1. Konsultasi dengan atasan langsung atau mentor mengenai masalah atau isu yang ada
serta menagjukan rencana kegatan sebagai solusi penyelesaian
2. Merancang kegiatan kegiatan kerja serta desain media atau alat yang berkaitan
dengan penyamaian informasi (sosialisasi) pada keluarga WBP
3. Penyiapan sarana dan prasaran penunjang untuk kegiatan penyampaian informasi
(sosialisasi) bagi Kleluarga WBP
2
4. Pelaksanaan kegiatan Sosislasi atau arahan bagi Keluarga WBP yang melakukan
kunjungan, dengan pengarahan secara langsung dan srta menggunakan media brosur
atau pamphlet.
5. Melakukan pegawasan terhadap kegatan kunjungan, termasuk didalamnya berkaitan
dengan pemeriksaan barang titipan Keluarga bagi WBP
6. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan Aktualisasi berdasarkan kegiatan yang telah
dilaksnakan
Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan antikorupsi. Lima nilai dasar yang biasa disingkat ANEKA ini
merupakan modal awal PNS dalam menjalankan tugasnya.
2
4. Komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan dan efisiensi kerja. Mutu
PNS dalam menjalankan tugas hendaknya mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.
Ada tuntutan kreativitas bagi setiap individu dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Apalagi saat ini pemerintah telah memberikan penghargaan “sertifikasi” bagi PNS.
Pada hakikatnya sertifikasi merupakan pengingat bagi PNS untuk senantiasa
profesional. PNS bersertifikasi harus bisa menjadi contoh bagi rekan sejawat.
5. Antikorupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi. Memutus mata
rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu korupsi waktu, korupsi uang,
maupun korupsi tugas. Setiap individu hendaknya dapat menjadi pengingat bagi
dirinya masing-masing. Contohnya berada di lokasi sebelum jam kerja dimulai, tidak
meninggalkan tempat kerja tanpa alasan jelas sebelum jam kerja usai, dan tidak
menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
2
F. Matriks Kegiatan
2
n dan pegawai ASN yang solusi yang
diskusi profesional, mandiri, memungkinkan
mengenai bertanggung jawab untuk penyelesaian
masalah dan terampil isu, demi
yang ada dibidangnya terwujudnya
serta rencana kualitas pelayanan
kegiatan Nilai Dasar ANEKA organisasi yang
yang akan Akuntabilitas : maksmal,
dilaukan Melakukan
sebagai pertemuan sesuai
solusi waktuyang
pemecahan ditetapkan bersama
masalah mentor serta
menyampaikan
ikepada mentor
mengenai isu yang
diangkat serta
rancangan kegiatan
yang akan dilakukan
secara jelas dan
sesuai dengan
2
kenyataan di
lapangan
Nasionalisme
Pertemuan untuk
membahas masalah
serta mencari solusi
merupakan salah
satu kegiatan yang
mencerminkan nilai
nasionalisme yaitu
pengamalan sila ke
4
Etika Publik
Mengonfimasi dan
meminta
persetujuan
terhadap mentor
atau atasan
langsung untuk
bertemu dan
2
membahas
mengenai maslah
dan penyelesainnya
merupakan bentuk
tindakan yang
mencerminkan etika
seorang pelayan
public
Komitmen Mutu
Kegiatan
musyawarah untu
memcahkan sebuah
masalah merupakan
bagian dari tindakan
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan
public
Anti Korupsi
Meminta
2
persetujuan dari
mentor serta
mencapai
kesepakatan
bersama tentang
suatu kegiatan tanpa
ada imbalan atau
kepentingan
kepentingan
terelubung tertentu
2 Merancang Merancang Dokumentasi Kedudukan dan Kegiatan yang dilakukan Tata nilai Organisasi 23 - 28
kegiatan kegiatan alur atau rancangan Peran ASN merupakan wujud dari yang ditunjukan Agustus
kerja serta desain tahapan kegiatan pemenuhan misi melalui pelaksanaan 2021
media atau alat kegiatan yang Dokumen alur Pelayanan Publik : Kemenkumham untuk Kegiatan ini ialah
yang berkaitan akan dilakukan rancangan Penyusunan Rencana Menyelenggarakan Tata Nilai
dengan dalam kegiatan tahapan kegiatan serta Pelayanan Publik di AKUNTABILITAS.
penyamapian kaitannya Desain media media penunjang Bidang Hukum yang Tanggung jawab
informasi dengan pendukung kegiatan sebagai Berkualitas melaksanakan
(sosialisasi) pada penyampaian kegiatan bagian dari upaya kegiatan yang
keluarga WBP informasi bagi penyelesaian masalah telah
keluarga demi
peningkatan kualitas
3
WBP pelayanan Publik direncanakan dan
Membuat disepakati
desain dan Nilai Dasar ANEKA merupakan wujud
rancangan dari sikap akuntabel
media yang Akuntabilitas seorang ASN
akan Melaksanskan
menunjang kegiatan kerja yang
kegiatan telah disepakati
sosialisasi bagi bersama mentor
Keluarga WBP merupakan wujud
tanggung jawab
(akuntabel) dalam
menjalankan tugas
Nasionalisme
Kegiatan yang
dilakukan
merupakan wujud
dari sikap
Dengan itikad baik
dan rasa
3
tanggung jawab
menerima dan
melaksanakan
hasil keputusan
musyawarah, yang
merupakan
pengamakan sila
ke 4 pancasila
Etika Publik
Melaksankaan
kegiatan
perancangan
kegiatan erta
desain media
penunjang tanpa
merugikan
kegiatan pihak
lain, atau bekerja
sama dengan
pihak pihak yang
kompeten
merupakan wujud
3
etika pelayan
publik.
Komitmen Mutu
Kegiatan yang
dilakukan sebagai
wujud dari upaya
pemecahan masalah
yang ada
merupakan wujud
dari keseriusan
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan
public
Anti Korupsi
Melakukan
kegiatan kerja
tanpa memungut
biaya dari pihak
manapun sebagai
wujud anti korupsi
3
3 Penyiapan sarana dan Mencetak Cetakan Kedudukan dan Kegiatan yang dilakukan Tata Nilai 27 – 31
prasaran penunjang brosur / Selebaran / Peran ASN merupakan wujud dari Organisasi yang Agustus
untuk kegiatan selebaran / Pamflet pemenuhan misi ditunjukan melalui 2021
penyamaian informasi pamflet yang Dokumentasi Manajemen ASN Kemenkumham untuk kegiatan ini ialah
bagi Kleluarga WBP berisi Pertemuan Konsultasi dan Menyelenggarakan Tata Nilai
serta informasi Koordinasi koordinasi dengan Pelayanan Publik di AKUNTABEL dan
mengkomunikasikan yang dengan Komandan Regu jaga Bidang Hukum yang SINERGI.
rencana kegiatan berkaitan Komandan serta petugas Penjaga Berkualitas Ditunjukan oleh
kepada Komandan dengan regu dan Pintu Utama (P2U) sikap
Regu Jaga serta kegiatan Petugas P2U merupakan wujud tanggungjawab
Petugas Penjaga Pintu pemecahan menunjukkan tata cara dalam pelaksanaan
Utama (P2U) masalah kelola Manajemen tugas, serta
Bertemu dan ASN untuk koordinasi dengan
berkomunika menghasilkan pegawai pihak yang
si dengan ASN yang profesional, bertanggungjawab
komandan mandiri, bertanggung pada bagian dimana
Regu Jaga jawab dan terampil kegiatan akan
serta Petugas dibidangnya dilksanakan.
P2U mengenai
rencana Pelayanan Publik
Penyiapan saran dan
3
kegiatan saran penunjang
yang akan kegiatan merupakan
dilaksanakn wujud komitemen
untuk mecapai
keberhasilan kegiatan
demi peningkatan
kualitas pelayanan
publik
Akuntabilitas
Bertanggung jawab
dalam
melaksanakan
kegiatan yang telah
dibahas dan
disepakati bersama,
serta tetap
bersinergi dengan
pihak pihak yang
bertanggung jawab
3
Nasionalisme
Tanggung jawab
dalam melaksanakan
tugas yang telah
ditetapkan bersama,
serta tetap menjalin
komunikasi dan
koordinasi dengan
pihak pihak yang
bertanggungjawab
merupakan
pengamalan nilai
Pnacasila Sila ke 4
sehingga merupakan
perwujudan sikap
nasionalisme.
Etika Publik
Tetap menjalin
komunikasi
3
dengan komandan
regu Jaga dan
Petugas P2U tentang
kegatan yang akan
dilakukan
merupakan wujud
hormat terhadap
pihak pihak yang
bertanggungjawab
Komitmen Mutu
Penyiapan sarana
dan prasarana serta
komunikasi antara
pihak pihak
pelaksana kegiatan
dan pihak pihak
penanggung jawab
merupakan wujud
upaya serius dalam
pemecahan
3
masalah demi
peningkatan
kualitas mutu
layanan public
Anti Korupsi
Bertindak jujur
dalam pelaksanaan
kegiatan kerja,
serta tidak
mengutamakan
kepentingan
keoentingan
tertentu dalam
pelaksanaannya
merupakan wujud
sikap anti korupsi
dalam pelaksanaan
kegiatan.
3
4. Pelaksanaan kegiatan Menerima Dokumentasi Kedudukan dan Kegiatan yang dilakukan Tata Nilai 1 – 22
Sosialisasi atau arahan Kunjungan Pelayanan Peran ASN merupakan wujud dari Organisasi yang September
bagi Keluarga WBP keluarga Kunjungan pemenuhan misi ditunjukan melalui 2021
yang melakukan WBP Melalui Dokuentasi Pelayanan Publk Kemenkumham untuk kegoatan ini ialah
kunjungan, dengan Loket Foto Pelaksanaan kegiatan Menyelenggarakan Tata nilai
pengarahan secara Melakukan Kegiatan sosialisasi bagi Pelayanan Publik PROFESIONAL
langsung serta pengarahan Sosialisasi keluarga WBP demi di Bidang Hukum dan
menggunakan media Serta meningkatkan yang Berkualitas TRANSPARAN.
brosur atau pamphlet. membagikan pengetahuan mengenai Hal ini ditunjukan
Brosur aturan di masa Melaksanakan melalui pelayanan
kepada pandemic merupakan Peningkatan yang asil dan tidak
keluarga wujud komitemen Kesadaran Hukum diskriminatif serta
WBP untuk peningkatan masyarakat berpedoman pda
mengenai kualitas pelayanan aturan, juga
aturan aturan publik pelayanan yang
kunjungan di bersih dan terbuka
masa Nilai Dasar ANEKA
pandemic Akuntabel
pada Rutan Melaksankan
Kelas IIB kegiatan kerja
kefamenanu secara disiplin dan
taat aturan, serta
bertanggung
3
jawab dalam
pelaksanaan
kegiatan yang ada
Nasionalisme
Melayani
Pengunjung dengan
adil tanpa membeda
bedakan merupakan
pengamalan nilai
nilai pancasila sila
ke 2 dan sila ke 4,
shingga
mencerminkn
semangat
nasionalisme
Etika Publik
Melayani
pengunjung
dengan tetap
4
mengutamakan
sikap santun
sebagai wujud
pelayan public
yang beretika
Komitmen Mutu
Tetap
memperhatikan hak
WBP meskipun
meniadakan
kunjungan, namun
melayani penitipan
barang dan
komunikasi melalui
media, merupakan
wujud komitemn
instansi untuk
memebrikan
pelayan public yang
bermutu
4
Anti Korupsi
Melaksnakan tugas
secara jujur dan
adil, tanpa
mengaharapan
imbalan atau
sogokan dari
keluarga
pengunjung,
sebagai bentuk
sikap anti korupsi
5 Melakukan Melakukan Dokumentasi Kedudukan dan Kegiatan yang dilakukan Tata Nilai 1 – 22
pegawasan pengawasan foto kegoatan Peran ASN merupakan wujud dari Organisasi yang September
terhadap kegatan terhadap pengawasan pemenuhan misi ditunjukan melalui 2021
kunjungan, keluarga dan Pelayanan Publik Kemenkumham untuk kegoatan ini ialah
termasuk WBP yang pemeriksaan Pengawasan kegiatan Ikut menjaga Tata nilai
didalamnya datang barang titipan pelayanan kunjungan stabilitas Keamanan PROFESIONAL
berkaitan dengan berkunjung bagi WBP serta pemeriksaan Melalui Peran dan
pemeriksaan Melakukan terhadap barang Keimigrasian dan TRANSPARAN.
barang titipan Pemeriksaan bawaan untuk Pemasyarakatan Hal ini ditunjukan
Keluarga bagi Barang diberikan kepada melalui pelayanan
WBP
4
Titipan yang WBP merupakan yang terbuka dan
dibawa wujud pelayanan tidak diskriminatif
keluarga public, yang serta berpedoman
WBP untuk mengutamakan pada aturan aturan
diberikan pelayanan secara yang berlaku dalam
kepada WBP bersih dan instansi
transparan, namun
tetap berpedoman
pada aturan yang
berlaku.
Akuntabilitas
Melaksnakan
kegiatan dengan
penuh rasa
tanggung jawab,
termasuk
didalamnya
kegiatan
pengawasan dan
periksaan
4
terhadap barang
bawaan keluarga
sebagai wujud
antisipasi serta
tindakan untuk
memastikan
keamanan tetap
terjaga
Nasionalisme
Melaksanakan tugas
yang telah
disepakati dengan
enuh rasa tenggung
jawab serta
beintegritas dalam
menjalankan tugas
merupakan wujud
pegamalan nilai
pancasila, sebagai
wujud tindakan
nasionalisme
4
Etika Publik
Melayani keluarga
yang datang secara
professional dan
sesuai aturan,
merupakan bukti
penerapan etika
public dalam
menjalankan tugas
Komitmen Mutu
Pengawasan dan
pemeriksaan
trehadap barang
titipan merupakan
wujud tindakan yang
professional,dalam
menjalankan tugas
dalam upaya untuk
tetap
menjaga
4
keamanan selama
melayani
pengunjung,
merupakan bukti
tindakan untuk
meningatkan
kualitas pelayanan
serta tetap menjaga
keamanan dan
kenyamanan dalam
Rutan
Anti Korupsi
Memriksa barang
bawaan secara teliti
dan jujur tanpa
menerapkan praktek
praktek pungli
merupakan bentuk
tindakan anti
korupsi
4
6 Menyusun Laporan Analisis hasil Dokumentasi Kedudukan dan Kegiatan yang Organisasi yang 16 – 22
Akhir Kegiatan kegiatan yang Pengerjaan Peran ASN dilakukan merupakan ditunjukan melalui September
Aktualisasi telah laporan akhir upaya pemenuhan misi pelaksanaan 2021
berdasarkan kegiatan dijalankan File Laporan Manajemen ASN Kemenkumham yaitu Kegiatan ini ialah
yang telah Menyusun Akhir kegiatan Menyusun laporan Melaksanakan Tata Tata Nilai
dilaksnakan laporan akhir Aktualisasi akhir dari kegiatan Laksana AKUNTABILITAS.
kegiatan pelayanan public yang Pemerintahan Yang Tanggung jawab
telah dilaksanakan Baik Melalui melaksanakan
merupakan wujud Reformasi Birokrasi kegiatan yang telah
tanggung jawab dan Kelembagaan direncanakan dan
seorang ASN dalam disepakati dari awal
menjalankan seluruh hingga akhir
tugas yang diberikan merupakan wujud
dari tahap awal hingga dari sikap akuntabel
akhir , yang mana seorang ASN
menunjukan tata cara
kelola Manajemen
ASN untuk
menghasilkan pegawai
ASN yang profesional,
mandiri,
bertanggung jawab
4
dan terampil
dibidangnya
Akuntabel
Menyusun laporan
akhir kegiatan
merupakan wujud
tanggung jawab
melaksanakan
tugas dri awal
hingga khir
kegiatan
Nasionalisme
Bertanggung jawab
terhadap tugas
yang diemban
merupakan wujud
sikap
4
nasionalisme
melalui
pengamalan nilai
Pancasila sila ke 4
Etika Publik
Menyusun laporan
akhir secara jujur
serta bertanggung
jawab
Komitmen Mutu
Bertanggung jawab
dalam penyusunan
laporan akhir
kegiatan
merupakan wujud
komitmen untuk
meningkatkan
kualitas
4
pelayanan pada
instansi
Anti Korupsi
Bertindak Jujur
dan bersih dalam
pelaksanaan
kegiatan
penyusunan
laporan, tanpa
mengutamakan
kepentingan pihak
pihak
tertentu
5
G. Jadwal Kegiatan
2 Merancang
kegiatan kegiatan
kerja serta desain
media atau alat
yang berkaitan
dengan
penyamapian
informasi
(sosialisasi) pada
5
keluarga WBP
4 Pelaksanaan kegiatan
Sosialisasi atau arahan
bagi Keluarga WBP
yang melakukan
kunjungan, dengan
5
pengarahan secara
langsung serta
menggunakan media
brosur atau pamphlet.
5 Melakukan
pegawasan
terhadap kegatan
kunjungan,
termasuk
didalamnya
berkaitan dengan
pemeriksaan
barang titipan
Keluarga bagi
WBP
6 Menyusun
Laporan Akhir
Kegiatan
Aktualisasi
berdasarkan
5
kegiatan yang
telah dilaksnakan
5
H. Kendala dan Antisipasi
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, tentunya tidak terlepas dari kendala kendala yang
ada. Beberapa kendala yang mungkin ada selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi antara
lan :
KENDALA SOLUSI
Sulitnya bertemu dan berkonsultasi dengan Membuat janji pertemuan serta
Komandan Pengamanan rutan sebagai membuat jadwal pertemuan
Atasan Langsung dan Mentor mengenai
kegiatan Kerja yang akan
dilaksanakan
Kurangnya fasilitas pemeriksaan Berkonsultasi dengan Atasan Langsung
kesehatan pada bagian Penjagaan pintu serta penerapan protocol ketat bagi
utama pengunjung
5
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
5
f. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan Aktualisasi berdasarkan kegiatan yang telah
dilaksnakan
Uraian pelaksanaan kegiatan kerja berdasarkan tahapan tahapan kerja datas antara lain
:
KEGIATAN 1
Nama Kegiatan : Konsultasi dengan atasan langsung atau mentor
mengenai masalah atau isu yang ada serta mengajukan
rencana kegatan sebagai solusi penyelesaian
Waktu Pelaksanaan : 25 Agustus 2021
Bukti Kegiatan : Dokumentasi Foto Kegiatan
5
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam seluruh rangkaian tahapan kegiatan sosialisasi
untuk mencapai tujuan dimaksud ialah melakukan Konsultasi dengan atasan langsung atau
mentor mengenai masalah atau isu yang ada serta mengajukan rencana kegatan sebagai
solusi penyelesaian. Konsultasi dilaksankan guna mengajukan rencana kerja yang akan
dilakukan serta meminta persetujuan mentor atau atasan langsung sebagai pihak yang
bertanggung jawab dalam membimbing peserta Latsar selama menjalankan program kerja
dalam masa habituasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi, maka tahapan tahapan kerja yang dilakukan
antara lain :
a. Menghubungi atasan langsung sebagai mentor untuk meminta waktu pertemuan untuk
melakukan konsultasi
b. Bertemu dengan mentor pada waktu yang telah disepakati
c. Melakukan konsultasi mengenai rancangan kegiatan kerja yang akan dilaksanakan
serta memita persetujuan terhadap kegiatan kerja dimaksud.
5
penyelesainnya merupakan bentuk tindakan yang mencerminkan etika seorang
pelayan public
d. Komitmen Mutu
Kegiatan musyawarah untu memcahkan sebuah masalah merupakan bagian
dari tindakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan public
e. Anti Korupsi
Meminta persetujuan dari mentor serta mencapai kesepakatan bersama
tentang suatu kegiatan tanpa ada imbalan atau kepentingan kepentingan
terelubung tertentu
4. Analisis Dampak
Dampak dari pelaksanaan kegiatan ini ialah adanya kesepahaman serta
persetujuan dari atasan langsung selaku mentor terhadap kegiatan kerja yang
dirancangkan oleh peserta latsar.
5
KEGIATAN 2
Kegiatan lanjutan yang dilakukan setelah rencana kegiatan kerja disetujui oleh atasan
langsung ialah melakukan rancangan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi
yang akan dilaksanakan. Rancangan kerja yang dimaksud ialah mengenai metode
penyampaian informasi kepada keluarga WBP, waktu pelaksanaan kegiatan, metode
penyampaian informasi, serta media penyampaian informasi yang akan digunakan.
Berdasarkan rencaan kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan menggunakan metode
penyampaian informasi secara langsung dan menggunakan media dalam hal ini brosur yangb
berisi aturan teknis kunjungan di masa pandemi serta hal hal yang terkait didalamnya, maka
dalam kegiatan kedua ini juga dilakukan desain brosur atau selebaran yang akan digunakan
sebagai media penyampai informasi kepada keluarga WBP yang datang melakukan
kunjungan.
Dalam pelaksanaan kegiatan kedua, maka tahapan tahapan kegiatan yang dilaksanakan
antara lain :
5
a. Menyusun rencana tahapan tahapan kegiatan sosialisasi serta hal halmteknis yang
berkiatan didalamnya, seperti alur pelaksanaan kegiatan sosialisasi, waktu pelaksanaan,
serta metode dan media penyampaian infoirmasi
b. Melakukan desain brosur atau pamflet atau selebaran yang akan digunakan sebagai
media sosialisasi.
Kegiatan penyusunan tahapan rencana kegiatan kerja serta desain media sosialisasi
erat kaitannya dengan aspek mata diklat Pelayanan Publik. Penyusunan Rencana
tahapan kegiatan serta media penunjang kegiatan
5
merupakan bagian dari upaya intansi dalam hal penyelesaian masalah demi
peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi lebih maksimal.
4. Analisis Dampak
Dampak dari pelaksaan kegiatan ini ialah adanya persiapan rencaan kegiatan dan
rancangan media penunjang, sehingga kegiatanyang direncanakan menjadi lebih terarah
dan juga dapat dilaksanakan secara maksimal untuk mencapai hasil yang diharapkan.
5
KEGIATAN 3
6
Setelah kegiatan kedua yang berkaitan dengan rancangan kerja dan desain media selesai
dilakukan, maka kegiatan lanjutan yang dilakukan ialah Penyiapan sarana dan prasaran
penunjang untuk kegiatan penyamaian informasi bagi Kleluarga WBP. Hal ini berkiatan
dengan percetakan brosur yang telah di desain pada kegiatan sebelumnya. Apabila media dan
sarana penunjang kegiatan sosialisasi telah tersedia, maka sebelum melakukan kegiatan
sosialisasi, maka perlu menginformasikan rencana pelaksanaan kegiatan pada Komandan
Regua Jaga serta petugas Penjaga Pintu Utama yang bertugas sebagai pihak yang
bertanggung jawab terhadap keluar masuknya orang yang barang ke dalam lingkungan rutan.
Tahapan tahapan kerja pada kegiatan ketiga ini antara lain :
a. Mencetak brosur yang telah didesain sebelumnya
b. Menginformasikan pada Komandan regu Jaga yang bertugas mengenai kegiatan
sosialisasi yang akan dilaksanakan pada keluarga WBP yang datang berkunjung
c. Menginformasikan pada petugas Penjaga Pintu Utama mengenai kegiatan sosialisasi
yang akan dilakukan pada keluarga WBP yang datang berkunjung, serta ikutb serta
dalam kegiatan pemeriksaan barang bawaan keluarga dan pengawasan kegiatan
kunjungan.
6
d. Komitmen Mutu
Penyiapan sarana dan prasarana serta komunikasi antara pihak pihak pelaksana
kegiatan dan pihak pihak penanggung jawab merupakan wujud upaya serius dalam
pemecahan masalah demi peningkatan kualitas mutu layanan public
e. Anti Korupsi
Bertindak jujur dalam pelaksanaan kegiatan kerja, serta tidak mengutamakan
kepentingan keoentingan tertentu dalam pelaksanaannya merupakan wujud sikap
anti korupsi dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Analisis Dampak
Dampak dari pelaksaan kegiatan ini ialah dihasilkannya media dan sarana
penunjang kegiatan sosialisasi, serta terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara
peserta dengan komandan jaga serta petugas P2U yang bertanggung jawab terhadap
keluar masuknya orang dan barang ke dalam lingkungan rutan, tak terkecuali pelayanan
kunjungan keluarga serta pemeriksaan terhadap barang bawaan.
6
KEGIATAN 4
Gambar 7. Pelaksaan Kegiatan Sosialisasi Oleh Peserta Latsar Kepada Keluarga WBP
yang datang Berkunjung
6
Setelah semua saran dan prasarana penunjang kegiatan telah disiapkan, serta telah
menginformasikan rencana kegiatan pada Komandan Regu Jaga dan Satgas Penjaga Pintu
Utama (P2U), maka kegiatann sosialisasi telah dapat dilaksanakan. Adapun tahapan tahapan
kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada kelurga WBP yang datang berkunjung antara lain :
6
2. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi atau arahan bagi Keluarga WBP yang
melakukan kunjungan, dengan pengarahan secara langsung serta menggunakan media
brosur atau pamphlet. merupakan wujud dari pemenuhan misi Kemenkumham untuk
Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang
Berkualitas
Melaksanakan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat
4. Analisis Dampak
Dampak dari pelaksanaan kegiatan ini ialah meningkatnya pengetahuan informasi
serta kesadaran bagi Kelurga WBP mengenai aturan kunjungan di masa pandemi guna
menekan dan mencegah penyebaran virus corona, serta pengetahuan tentang aturan
aturan teknis mengenai barang bawaan yang boleh dan tidak boleh dibawa kepada WBP
di dalam rutan.
6
KEGIATAN 5
Setelah kegiatan sosialisasi bagi keluarga wbp yang datang berkunjung selesai
dilaksanakan, maka hal yang penting dilakukan ialah melakukan pemeriksaaan terhadap
bawang bawaan keluarga WBP yang akan diberikan bagi WBP di dalam rutan. Barang
bawaan yang ada diperiksa untuk memastikan bahwa setiap barang yang diberikan bagi
WBP sudah sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga mengantisipasi masuknya barang
barang terlarang ke dalam rutan. Selain itu juga petugas tetap melakukan pengawasan pada
Keluarga WBP yang datang berkunjung. Tahapan tahapan kegitan yang dilakukan antara lain
:
a. Keluarga WBP menyerahkan barang bawaan bagi WBP kepada petugas untuk diperiksa
b. Petugas melakukan pemeriksaan terhdap barang bawaan yang akan diberikan bagi WBP
6
c. Apabila ditemukan barang barang bawaan yang tidak sesuai aturan, maka akan
dikembalikan pada keluarga untuk dibawa pulang
d. Apabila pemeriksaan telah selesai dilakukanm dan barang bawan dipastikan aman,
maka barang bawaan dapat diberikan bagi WBP
e. Petugas tetap melakukan pengawasan bagi Keluarga WBP yang datang berkunjung
6
3. Keterkaitan Mata Diklat
Pengawasan kegiatan pelayanan kunjungan serta pemeriksaan terhadap barang
bawaan untuk diberikan kepada WBP merupakan wujud pelayanan public, yang
mengutamakan pelayanan secara bersih dan transparan, namun tetap berpedoman pada
aturan yang berlaku.
4. Analisis Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksaan kegiatan ini ialah tetap terciptanya
suasana yang aman selama pelayanan kunjungan, serta mencegah masuknya barang
barangb terlarang ke dalam kawasan Rutan.
6
KEGIATAN 6
Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan maka tahapan terakhir yang dilakukan
ialah penyusunan Laporan Akhir Aktualisasi Kegiatan sebagai wujud pertanggungjawaban
peserta terhadap kegiatan yang telah dirancangkan dan dilaksanakan guna menyelesaikan
masalah yang ada pada instansi demipeningkatan kualitas pelayanan publik.
6
Bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban merupakan wujud sikap
nasionalisme melalui pengamalan nilai Pancasila sila ke 4
c. Etika Publik
Menyusun laporan akhir secara jujur serta bertanggung jawab
d. Komitmen Mutu
Bertanggung jawab dalam penyusunan laporan akhir kegiatan merupakan
wujud komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada instansi
e. Anti Korupsi
Bertindak Jujur dan bersih dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan,
tanpa mengutamakan kepentingan pihak pihak tertentu
4. Analisis Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan ini ialah adanya laporan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban peserta
terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
7
B. Kendala Aktualisasi dan Solusi
Terbatasnya jumlah
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi pegawai yang Pengaturan antrian
atau arahan bagi Keluarga WBP bertugas pada area pengunjung sehingga
yang melakukan kunjungan, dengan loket pengunjung proses pelayanan
4
pengarahan secara langsung serta sehingga kegiatan kunjungan dapat
menggunakan media brosur atau yang berkaitan dimaksimalkan
pamphlet. dengan pelayanan
7
kunjungan menjadi
lebih lambat
Pemeriksaan
dilakukan secara
manual, namun lebih
Melakukan pegawasan terhadap
teliti dan selektif
kegatan kunjungan, termasuk
Kurangnya fasilitas terhdapa barang atau
5 didalamnya berkaitan dengan
pemeriksaan benda yang
pemeriksaan barang titipan
berpotensi
Keluarga bagi WBP
membahayakn atau
melanggar
aturan
Menyusun Laporan Akhir
6 Kegiatan Aktualisasi berdasarkan - -
kegiatan yang lah dilaksnakan
Persentase
Waktu
No Kegiatan Capaian Output Keterangan
Pelaksanaan
Tahapan
Konsultasi dengan
atasan langsung atau Persetujuan
mentor mengenai Atasan
masalah atau isu yang 25 Agustus Langsung
1 100% Terlaksana
ada serta mengajukan 2021 (Mentor)
rencana kegatan Dokumentasi
sebagai Foto
solusi penyelesaian
Merancang kegiatan
kegiatan kerja serta 26 – 28
Dokumentasi
2 desain media atau alat Agustus 100 % Terlaksana
Foto
yang berkaitan 2021
dengan
7
penyamapianinformas
i (sosialisasi) pada
keluarga WBP
Penyiapan sarana dan
prasarana penunjang
untuk kegiatan
penyampaian
informasi bagi
Kluarga WBP serta
27 - 31 Brosur / pamflet
mengkomunikasikan
3 Agustus 100 % Dokumentasi Terlaksana
rencana kegiatan
2021 Foto
kepada Komandan
Regu Jaga serta
Petugas Penjaga Pintu
Utama (P2U)
Pelaksanaan kegiatan
Sosialisasi atau arahan
bagi Keluarga WBP
yang melakukan
kunjungan, dengan 1 – 22
Dokumentasi
4 pengarahan secara September 100 % Terlaksana
Foto
langsung serta 2021
menggunakan media
brosur atau pamphlet.
Melakukan pegawasan
terhadap kegatan
kunjungan, termasuk
1 – 22
didalamnya berkaitan Dokumentasi
5 September 100 % Terlaksana
dengan pemeriksaan Foto
2021
barang titipan Keluarga
bagi
WBP
7
Menyusun Laporan
Akhir Kegiatan 16 – 22
Dokumentasi
6 Aktualisasi berdasarkan September 100 % Terlaksana
Foto
kegiatan 2021
yang lah dilaksnakan
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi yang disusun ini merupakan suatu kegiatan yang disusun dan
dilaksanakan guna memecahkan suatu isu atau permasalahan aktual yang tengah terjadi di
dalam instansi tempat bertugas. Dari berbagai masalah maslah yang teridentifikasi, kemudian
dilakukan analisis terhadap maslaah maslah tersebut, guna menentukan satu isu prioritas yang
perlu ditangani secara cepat demi menghindari dampak dan masalah baru yang dapat
ditimbulkan. Masalah utama atau prioritas yang diamblik dalam penulisan ini mengenai
minimnya pengethuan keluarga WBP mengeai aturan teknis kunjungan di masa pandemic.
Kegiatan yang disusun dan akan dilaksanakan guna penyelesaian masalah tidak terlepas
daripeneprapan Nilai Nilai dasar ASN, keterkaitan mata diklat, Visi dan Misi Organisasi, dan
Nilai Nilai Organisasi.
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi yang dilakukan merupakan suatu wujud kegiatan guna
mengatasi masalah kunjungan keluarga yang dilakukan pada masa pandemi. Kegiatan
dimaksud guna memberikan pemahaman pada keluarga WBP mengenai aturan teknis
kunjungan di masa pandemi dalam mengantisipasi penyebaran virus corona dalam lembaga
pemasyarakatan. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada keluarga WBP dilaksanakan secara
langsung maupun dengan menggunakan media penyampai informasi agar bisa lebih dipahami
oleh keluarga WBP.
Melalui Kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masalah kurangnya pemahaman Keluarga
WBP mengenai aturan kunjungan di masa pandemi, yang ditunjukan lewat kunjungan keluarga
yang tidak sesuai jadwal dapat teratasi. Sehingga Rutan sebebagai instansi pemerintah yang
mengedepankan pelayanan publik tetap dapat memenuhi hak hak WBP namun juga mampu
mencegah dan meminimalisir peluang penyebaran virus corona ke dalam lembaga.
B. Rekomendasi
1. Bagi Instansi : Diharapkan agar instansi dapat melengkapi sarana dan prasarana,
khususnya yang berkaitan dengan alat pemeriksa barang bawaan seperti metal detector
maupun sarana lain seperti cctv. Mengingat dengan ditiadakan kunjungan maka volume
barang bawaan bagi WBP cenderung
7
meningkat sehingga diperlukan sarana penunjang guna meningkatkan kewaspadaan dan
meminimalisir masuknya barang barang terlarang ke dalam lembaga.
2. Bagi Masyarakat : diharapkan masyarakat terkhususnya WBP dapat memahami
aturan kunjungan di masa pandemi, dengan datang sesuai waktu layanan kunjungan
dengan membawa barang barang titipan yang tidak menyalahi aturan
7
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Akuntabilitas. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi Anasis
Isu Kontemporer. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi Anti
Korupsi. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Habituasi. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Komitmen Mutu. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Nasionalisme. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelathan Dasar CPNS 2021 Materi
Pelayanan Publik. Jakarat : Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang PelatihanDasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Surat Keputusan Nomor 438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11 Feruari 2021 Hal Penyelenggaran Pelatihan
Dasar CPNS,BPSDM Hukum dan HAM
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) pada
ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat(4) UU ASN
7
LAMPIRAN LAMPIRAN
DOKUMENTASI Kegiatan
1
C. Kegiatan Koordinasi Dan Penginformasian Kepada petugas Penjaga Pintu
Utama (P2U) Perihal Kegiatan Sosialisasi Yang Akan Dilaksanakan
2
3