OLEH
NAMA : DEDI YUSUF
NIP : 199706082020121001
i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI
NEGERI SIPIL
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Telah Disetujui
Pada Hari .............Tanggal.................. 2021
Mentor Coach/Pembimbing
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Jawa Tengah KEMENKUMHAM dan Kepala Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar
Penguji
…….
.....................................
NIP......................................
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa
Tengah KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Denpasar
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penyusun panjatkan ke-hadirat iIlahi Robbi karena atas rahmat dan
karunia-Nya, Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (A.N.E.K.A) dapat
diselesaikan tepat waktu.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS A.N.E.K.A ini merupakan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat tugas di bidang Penjaga Tahanan di UPT
Rutan Kelas IIB Tanah Grogot.
Tidak lupa penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak – pihak yang turut membantu dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini diantaranya kepada (coach), kepada (Mentor) atas bimbingan dan
arahannya serta kepada teman-teman CPNS diklatsar KEMENKUMHAM angkatan
pertama (60) atas semangat dan kekompakannya.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Demikian
rancangan aktualisasi ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pengaktualisasasian nilai-nilai
dasar dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ASN. Amin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 2
C. Ruang Lingkup ............................................................................................... 3
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.Setelah
disahkannya peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-undang (UU)
No. 5 Tahun 2014, negara menghendakinya terciptanya ASN yang memiliki integritas,
profesional, netral-bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan kesatuan bangsa. Oleh
karena itu, sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya tugas dan
fungsi Pengamanan di Rutan Kelas IIB Tanah Grogot.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Adminsitrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan mempertimbangkan kondisi
tertentu yaitu situasi pandemi covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, maka dari itu
pelatihan dasar CPNS tahun 2021 dilaksanakan menggunakan metode Blended
Learning yang merupakan metode yang dilakukan dengan memadukan proses
pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan dengan proses pembelajaran secara
daring. Pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh peserta pelatihan dasar CPNS secara
daring dilakukan dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh
Lembaga Administrasi Negara (LAN). Sistem ini memadukan kolaboratif antara peserta
pelatihan dasar CPNS dengan tenaga pelatih dengan memanfaatkan teknologi
Informasi. Rangkaian pelatihan dasar CPNS ini diharapkan menjadi fondasi awal dari
nilai-nilai dasar yang dipegang teguh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melakukan
tugas pokok dan fungsi nya di unit kerja masing-masing. Nilai- nilai dasar tersebut antara
lain adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), selain itu juga terdapat kedudukan dan peran PNS yaitu nilai-nilai Manajemen
ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG) untuk menjalanakan fungsi
dari ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Pelatihan ini bukan hanya mengharuskan ASN untuk mengerti secara
konseptual nilai-nilai dasar dan kedudukan
dan perann ASN yang ada, namun diharapkan pada pelatihan dasar CPNS ini dapat
mengaktualisasikan substansi nilai-nilai yang ada di unit kerja masing-masinga melalui
proses habituasi.
3
Agenda kegiatan habituasi mengedepankan agar peserta dapat melakukan proses
aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya
melalui berbagai mata pelatihan yang sudah dipelajari. CPNS diwajibkan untuk
mengaktualisasikan serta membiasakan nilai-nilai yang dipelajarinya secara langsung
pada unit kerja masing-masing.
Satu dari seribu orang Indonesia . Itu adalah angka yang dicetuskan UNESCO
akan kecenderungan seseorang yang giat membaca dalam populasi seribu orang. Pada
awalnya, literasi dikaitkan dengan kemampuan membaca dan menulis huruf tanpa harus
mengerti apa yang dibaca atau ditulis. Akan tetapi, terjadi perubahan arti pada kata
literasi menjadi proses belajar yang bertujuan melahirkan kesadaran kritis individual atau
kelompok yang dapat bermanfaat bagi pembangunan manusia. Menurut riset yang
dilakukan UNESCO, Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara mengenai tingkat
literasi suatu negara. Padahal, dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung
membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Banyak ahli berpendapat bahwa sebenarnya orang Indonesia bukannya malas
membaca, melainkan akses mendapat literasinya yang sangat kurang dan terbatas.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pada bagian Timur dari Indonesia, khususnya,
banyak anak-anak yang tidak mampu mendapat sarana membaca buku.
maka dengan hal tersebut penulis berkeinginan untuk membuat rancangan aktualisasi
yaitu “ Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pojok
bacaan di Rutan Kelas IIB Tanah Grogot” yang diharapkan bisa meningkatkan minat
baca bagi pengujung atau keluarga warga binaan Pemasyarakatan.
2. Bagi Organisasi
Tujuan aktualisasi bagi Organisasi yaitu:
1) Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi);
4
2) Untuk menjadikan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang
menjunjung tinggi tata nilai PASTI (Profesional, Akuntabel,
Sinergi,Transparan, dan Inovatif).
2. Manfaat
a. Bagi Peserta
1) Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatan
dengan integritas dan tanggung jawab;
2) Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme dengan mengedepankan
kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatan dan bekerja dengan
semangat Pancasila;
3) Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik dengan menjunjung tinggi standar
etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatan;
4) Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu dengan melakukan inovasi
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan dan memberikan pelayanan
prima; dan
5) Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi dengan menekankan kejujuran,
disiplin, serta sikap tidak korupsi di lingkungan instansinya.
b. Bagi Organisasi
1) Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari prinsip-prinsip nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi);
2) Terwujudnya organisasi yang dapat memberikan pelayanan prima dengan
didasari tata nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan
Inovatif);
3) Terwujudnya arus informasi yang efektif dan efisien dari Wilayah ke UPT di
daerah atau sebaliknya;
4) Terwujudnya kontrol yang baik dari Wilayah terhadap UPT di daerah melalui
monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama proses habituasi yaitu 30
hari kerja.
2. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanah
Grogot..
BAB II
RANCANGAN AKTUALISAS
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanah Grogot terletak di Kota kecil
yang bernama Tanah Grogot, yang berada di Kabupaten paser, Provinsi
Kalimantan TImur Menampung warga Binaan Permasyarakatan dari 2 (dua)
Kabupaten yaitu Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara . Rutan
Tanah Grogot didirkan pada tahun 1988, dengan bangunan yang terdiri dari,
beberapa ruang kantor, Masjid, Klinik, pos jaga, dan beberapa blok, diantaranya :
Sumber daya manusia di Rutan Tanah Grogot adalah 74 Orang terdiri dari :
1. Kepala Rutan : 1 Orang
2. Kabsubsi Pengelolaan : 1 Orang
- Staf : 6 Orang
3. Kabsubsi Pelayanan Tahanan : 1 Orang
- Staf : 13 Orang
- Perawat : 3 Orang
4. Kepala Pengaman Rutan : 1 Orang
- Regu Pengamanan : 36 Orang
- CPNS : 8 Orang
Jumlah : 74 Orang
STRUKTUR ORGANISASI
5
1. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi
VISI
"Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum"
MISI
TATA NILAI
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I"
1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi;
2. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku;
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama
yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat, dan berkualitas;
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan
dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
6
B. Deskripsi Isu
Rancangan Aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu di
instansi tempat kerja penulis. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek whole of goverment, layanan publik, dan manajemen ASN.
Sumber kegiatan berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), inovasi dan inisiatif penulis yang disetujui mentor dan coach, serta
penugasan atasan. Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat berpengaruh
sehingga menjadi perlu untuk dianalisis penyebabnya dan ditemukan solusi untuk
menanganinya berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daftar isu yang diperoleh di Rutan Kelas IIB Tanah Grogo yang dikaitkan
dengan agenda Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government
(WoG), dan Pelayanan Publik) dapat dijabarkan pada tabel berikut:
1. Masih kurangnya Sarana dan Prasarana Pojok bacaan bagi Keluarga WBP
a. Kondisi Isu
Berdasarkan pidato Pak Yasonna Hamonangan Laoly Menteri Hukum dan
Hak asasi Manusia pada pidato Upacara peringatan Hari Dharma Khyardika.
Pak yasona mengatakan “Manusia sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai
akal dan pikiran perlu senantiasa belajar dan memperluas ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir, berolah rasa dan memperbaiki
perilaku. Membaca adalah salah satu cara yang mudah dan murah yang bisa
dilakukan seluruh lapisan masyarakat untuk meng-up grade pengetahuan.”
Di rutan kelas IIB Tanah Grogot sudah memiliki pojok baca tapi masih
minimnya buku-buku yang di baca, dan masih belum terdapatnya banner
tentang pentingnya membaca, karena membaca bisa meng-up grade
pengetahuan seperti apa yang dikatan oleh bapak yasona.
c. Pelayanan Publik
kita sebagai aparat pemerintah harus memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat atau keluarga WBP, dalam hal pelayanan
maupun sarana dan prasarana, dalam hal sarana dan prasarana, pojok
bacaan yang baik akan dan dimintai masyarakat harus banyak inovasi
yang menarik, sehingga pengunjung atau keluarga warga binaan
pemasyarakatan bisa meningkatkan membaca.
7
d. WOG
Dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara Rutan kelas IIB
Tanah Grogot dan penyedia koran untuk selalu mendapatkan koran sehingga
bisa di baca oleh keluraga WBP untuk mengetahui informasi terkini yang
terjadi sekitr.
c. Pelayanan Publik
Dari sisi Pelayanan Publik, isu ini membuat masyarakat kecewa, karena
ketika menggunakan ada tercium bau-bau tidak sedap dan banyak sampah-
sampah yang berserakan
Masih banyak motor pengunjung atau keluarga warga binaan yang markir
motor sembarang jadi membuat parkiran tidak muat dan membuat parkiran
tidak optimal dan membuat jalanan menjadi sempit.
b. Pelayanan Publik
kita sebagai pelayanan publik harus memberikan kenyamanan kepada
pengujung atau keluarga warga binaan, sehingga keluarga warga binaan
tersebut merasakan kenyaman ketika berada di rutan kelas IIB Tanah
Grogot.
8
c. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan kepada keluarga warga binaan harus merata
sehingga tidak ada lagi keluarga warga binaan yang tidak mengetahui
barang-barang tersebut di larang masuk. Terkadang ini terkendala karena
tempat merek memang di desa kecil atau pendalaman yang jaringan susah
masuk.
b. Pelayanan Publik
diliat dari segi pelayanan publik, seharus kita sebagai pelayana publik harus
memberikan pelayanan yang baik dan juga harus mau dikritik. Jadi kita
harus melengkapi sarana dan prasrananya agar masyarakat mudah
menyampaikan apa yang dikeluhkan.
9
C. Analisis Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Keterangan
Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
10
Keterangan
U – Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
S- Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalahmasalah
lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
G – Growth : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk kalau dibiarkan.
Kekhalayakan
Isu ini memiliki dampak terhadap orang banyak, karena pengunjung atau
keluarga warga binaan pemsayarakatan yang datang bukan hanya 1
orang tapi banyak, di dalam rutan berjumlah 699 warga binaan
pemasyarakatan tentunya pasti wbp tersebut memilki keluarga atau
kerabat dekatnya. Sehingga memberikan efek kepada kebanyak orang.
Problematik
Isu ini memiliki tingkat problematik yang tinggi, karena harus menaikan
minat baca orang, padahal kita tahu bahwa di indonesia minat baca
rendah di dunia. disisi lain kita sebagai pelayanan publik harus
meningkatkan minat baca masyarakat indonesia itu memiliki problematik
yang tinggi.
Kelayakan
Indonesia terkenal memang malas baca bukan hanya di indonesia tapi sudah
terkenal di dunia, memang isu ini layak di bahas bukan hanya sebuah
omong kosng atau hoax.
12
b. Analisis USG
Urgency
Isu ini memiliki urgensitas yang tinggi, karena Seseorang yang senang
membaca akan mempunyai pengetahuan yang luas dari buku yang
dibacanya. Sangat disayangkan, apabila seseorang tidak suka membaca
atau mempunyai minat membaca yang rendah karena pengetahuan orang
tersebut akan sempit. Ketika pikirannya sempit, seseroang tersebut akan
dengan mudah menyimpulkan sesuatu tentang pelayan yang ada di rutan
padahal pelayanan itu sdah betul, tapi dia gk membaca penguman jadi
hanya bisa komplain tapi tidak pernah mau membaca pengumuman.
Seriousness
Isu tentang kurang sarana dan prasarana pjok bacaan ini akan bisa
mengurangi penilaian ketika sedah menuju WBK, karena dalam
pelayanan masih kurang optimal atau krang lengkap dan membuat isu ini
terbilang serius untuk segera diatasi. Apalagi jika mengingat Rutan Kelas
IIB sedan menuju WBK ( Wilayah bebas dari Korupsi )
Growth
Dampak yang ditimbulkan akibat dari isu ini adalah karena Rutan Kelas
IIB sedang menuju WBK ( Wilayah bebas dari Korupsi ), ini akan membuat
penilai tentang pelayanan kurang optimal atau tidak berjalan lagi. Maka
dari itu penulis membuat aktulisasi yaitu “Meningkatkan Sarana dan
Prasrana pojok baccan di Rumah tahanan Negara Kelas IIB Tanah
Grogot.
13
Penyebab Akibat
Bisa mengakibatkan
Surroundings Systems pelayanan kurang baik
(lingkungan) ( Sistem ) karena fasilitas untuk
membaca tidak ada,
apalagi Rutan kelas IIB
sedang menuju wbk,
Belum ada sop, ini bisa menjadi
Minat baca tentang pojok
berkurang
penilaian mines.
baca
Tidak adanya
banner tentang Masih kurangnya
pentingnya buku-buku yang
membaca untuk di baca
Skils Suppriles
( Ketreampilan ) ( Pemasok)
14
SkillSupplie Keterangan
a. Surrounding (Lingkungan)
Biasanya penyebabnya adalah karena yang membaca tidak ada, jadi
malas untuk melengkapi sarana dan prasarana pojok bacaan yang ada di
rutan kelas IIB Tanah Grogot.
b. System (Sistem)
belum adanya sop tentang pengurusan pojok bacaan,sehingga pojok
bacaan tidak terurus.
c. Skills (Keterampilan)
belum terdapat rambu-rambu atau banner tentang literasi membaca atau
pentingnya membaca, karena membaca bisa mengupgrade diri sendiri,
dan juga membaca adalah jendela pengetahuan.
.
d. Supplier
buku-buku yang dibaca tidak terlalu banyak, jadi pengunjug jadi malas
membaca karena buku-bukunya tidak pernah di ganti atau ada
penambahan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan
responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol
demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat
keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel
dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap
masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam praktiknya, penempatan
kepentingan umum berarti bahwa memastikan tindakan dan keputusan yang
berimbang dan tidak bias; bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due
process; Akuntabel dan transparan; melakukan pekerjaan secara penuh, efektif
dan efisien; berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik
etika sesuai dengan organisasinya; serta mendeklarasikan secara terbuka bila
terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan
beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara
16
lain kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di
pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih
besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada
prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta
harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak
kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan
adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang
aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
17
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
18
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan
20
tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara
sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi
adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan
Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan
dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita memiliki karakter
ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai ANEKA dalam kehidupan kita
sehari-hari.
27
F. Matrix Rancangan
Tabel II. 4 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT NILAI-NILAI DASAR terhadap visi Misi Nilai-nilai
KEGIATAN Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan konsultasi 1. konsultasi dengan 1. Paparan hasil Akuntabilitas : Dengan adanya Keramahan
dengan mentor. mentor mengenai diskusi Tanggung jawab, Transparan, kegiatan Ikhlas
rancangan aktualisasi 2. foto kegiatan jujur aktualisasi ini di Bekerja
harapakan bisa
2. meminta saran Nasionalisme : meningkatkan
kepada mentor tentang Menghargai pendapat dan minat baca
apa saja hal yang sikap tenggang rasa pengunjug agar
sebaiknya dilakukan. tidak mudah
Etika Publik : termakan dengan
Menggunakan bahasa sopan, hoax.
dan santun ketika konsultasi.
2. Melakukan Konsultasi 1. Konsultasi dengan atasan 1. paparan hasil Etika Publik Dengan adanya Citra ikhlas
dengan Atasan bersama mentor mengenai diskusi Menggunakan bahasa kegiatan bekerja
rancangan aktualisasi 2. Foto Kegiatan sopan dan santun. aktualisasi ini
diharapkan bisa
menambahkan
nilai plus buat
Organisasi dalam
penilaian WBK
28
3 Konsultasi 1. konsultasi dengan mentor konsep 1. banner a) Akuntabilitas Dengan adanya
mengenai banner banner yang akan dibuat nnti 2. foto Tanggung jawab atas rancangan
tentang pentingnya 2. mengedit banner sesuai arahan documentasi perintah mentor aktualisasi ini
membaca mentor B) Nasionalisme : diharapkan bisa
3. mencetak banner Menghargai arahan mentor meningkatkan
4. konsultasi lagi dengan mentor C) Etika Publik : pelyanan
apakah ada tambahan atau Menggunakan Kata yang terhadap
perubahan, sopan dan santun. pengunjung
5. pemasangan banner yang pas D) Komitmen Mutu :
Efektivitas dan berorientasi
mutu pelayanan
E) Anti Korupsi :
Mandiri, Disiplin dan
Tanggung jawab
4 Menjaga Kebersihan 1. Pagi sebelum layanan titipan Kebersihan sekitar 1. Akuntabilitas Dengan Ikhlas dalam
Sekitar Pojok buka, petugas membersikan sekitar yang membuat menjaga melaksanakan
Bacaan pojok bacaan nyama Pengunjung Bertanggung jawab dalam kebersihan kebersihan
2. Membersihkan buku-buku yang menjalankan tugas. pojok bacaan
ada di bacaan 2. Nasionalisme : diharapkan bisa
3. mentata rapi buku-buku yang ada Membersihkan area pojok meningkatkan
di pojok bacaan sehingga keliatan bacaan sebagai tanggung minat baca
rapi tidak berantakan jawab kepada kerjaan pengujung
3. Etika Publik karena
Membersihkan dengan sekitarnya
menggunakan pakaian bersih
sopan dan rapi
29
5 Kordinasi dengan mentor 1. koordinasi dengan mentor Petunjuk minuman a) Akuntabiiltas Dengan adanya Ikhlas dalam
mengenai petunjuk mengenai desain minuman gratis gratis buat Ta
Tanggung jawab, sesuai rancangan bekerja
tentang minuman ini buat pengunjung pengujung aktualisasi ini di
arahan
gratis buat pengunjung 2. desain mengenai minuman gratis harapkan bisa
B) Nasionalisme
buat pengunjung menigkatkan
3. konsultasi dengna mentor apakah : Menghargai pendapat
mentor pelayanan publik
sesuai yang telah di terhadapa
C) Etika Publik
Menggunakan bahasa yang pengunjung
sopan dan santun.
4. Pemasangan pentunjuk
ema minuman gratis buat pengunjung
s
6. Sosialisasi kepada 1. Sosialisasi kepada pengujung Video a) Etika publik Dengan adanya Citra ikhlas
pengujung tentang atau kelurga warga binaan Menggunakan kata-kata rancangan bekerja
pentingnya membaca tentang pentingya membaca, yang sopan dan santun aktualisasi,
dan sosialisasi bahwa di layanan ketika Sosialisai diharapkan bisa
terpadu ada minuman gratis b) Anti Korupsi menigkatkan minat
buat pengujung Jujur dan transparan ketika baca pengujung
konsultasi
34
Bulan
No. Kegiatan Oktober November
1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16
Melakukan
1 konsultasi √
dengan mentor.
Melakukan
2 Konsultasi √
dengan Atasan
Konsultasi
mengenai banner
3 tentang √
pentingnya
membaca
Menjaga
Kebersihan
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sekitar Pojok
Bacaan
Kordinasi dengan
mentor mengenai
petunjuk tentang
5 √
minuman ini
gratis buat
pengunjung
Sosialisasi
kepada
pengujung
6 √
tentang
pentingnya
membaca
H. Kendala dan Antisipasi 35
36
DAFTAR PUSTAKA
39