Oleh:
Muhammad Umaruddin
NIP. 199307222017121001
Disusun Oleh:
Muhammad Umaruddin
NDH: 9
COACH, MENTOR,
Widyaiswara Ahli Muda Kasi BKA Bapas Palembang
Diketahui/Disetujui Oleh:
Plt. Kepala Divisi Administrasi
Kemenkumham Kanwil Sumsel
ii
DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG
Disusun Oleh:
Muhammad Umaruddin
NDH: 9
COACH, MENTOR,
Widyaiswara Ahli Muda Kasi BKA Bapas Palembang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi latihan dasar CPNS
iii
Kemenkumham tahun 2018. Penulis menyadari bahwa dalam rancangan ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, hal ini disebabkan oleh kemampuan dan
pengetahuan yang masih terbatas. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak guna kesempurnaan rancangan ini.
Dalam hal ini, penulis sudah banyak menerima bantuan, bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati yang tulus, saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Allah SWT yang atas kehendak-Nya dapat diselesaikan laporan dari studi
lapangan ini.
Muhammad Umaruddin
NIP 199307222017121001
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ...................................................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Bapas Kelas I Palembang ...................................................... 4
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik .......................................................... 6
C. Analisis Isu ............................................................................................ 12
D. Argumentasi terhadap Core Issue terpilih .............................................. 13
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS ................................................................. 14
F. Matrik Rancangan ................................................................................. 22
G. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 35
H. Kendala dan Antisipasi .......................................................................... 36
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pendalaman Core Issue dan Analisis Dampak ...................................... 37
B. Capaian Kegiatan Aktualisasi ................................................................ 39
Daftar Pustaka ................................................................................................. 56
Lampiran .......................................................................................................... 57
DAFTAR TABEL
v
Tabel Capaian Kegiatan Aktualisasi ................................................................. 68
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Latihan Dasar (Latsar) merupakan amanat Peraturan Pemerintah No. 11
Tahun 2017 tentang Manajeman Pegawai Negeri Sipil, yaitu seluruh CPNS wajib
menjalani masa percobaan selama satu tahun yang merupakan masa prajabatan
yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang hanya dapat diikuti satu
kali dan dinyatakan wajib lulus. Maka dari itu, Kementerian Hukum dan HAM
kantor wilayah Sumatera Selatan menyelenggarakan Latsar golongan III angkatan
I yang bekerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sumatera Selatan.
1
Saat ini Bapas Kelas I Palembang telah menjalankan tugas dan fungsinya
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selama peserta menjalani masa
percobaan, telah mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat yang baru pertama
kali menjalaninya. Namun ada beberapa kondisi yang belum sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau permintaan masyarakat umum maupun instansi
terkait. Keadaan tersebut seperti belum optimalnya pelayanan registrasi, penelitian
kemasyarakatan yang belum sesuai prosedur yang berlaku, pengarsipan litmas dan
hasil putusan sidang belum terlaksana dengan baik, dan pembukuan yang masih
seadanya sehingga sulit untuk menemukan data secara cepat.
Maka dari itu dibuatnya rancangan aktualisasi ini untuk menemukan satu
isu paling penting yang harus diselesaikan permasalahannya. Karena seharusnya
Bapas Kelas I Palembang telah melakukan tugas dan fungsinya dengan baik dan
mendapatkan nilai yang positif, baik dari kantor wilayah atau Direktorat Jendral
Pemasyarakatan maupun instansi lainnya yang terkait, dan masyarakat umum.
Karena pelayanan publik merupakan hal pertama yang akan dilihat langsung oleh
masyarakat.
2
B. Manfaat
Diharapkan dengan adanya rancangan aktulisasi ini akan memberikan
manfaat bagi beberapa pihak yang terlibat didalamnya seperti:
3. Ruang Lingkup
Dalam hal ini, peserta latsar akan membatasi ruang lingkup yang akan
dilakukan kegiatan yaitu hanya pada unit pelaksana teknis (UPT) di tempat peserta
bekerja. Bapas Kelas I Palembang adalah UPT peserta latsar ditempatkan. Karena
peserta latsar adalah CPNS yang bekerja sebagai staf di sub seksi registrasi
bimbingan klien anak, maka peserta akan mengambil isu yang berhubungan
dengan pekerjaannya langsung. Dengan demikian, peserta akan lebih banyak
mengidentifikasi masalah yang terkait dengan Registrasi Klien Anak yang lebih
cenderung pada pelayanan publik.
BAB II
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang berdiri sejak tahun 1974 dengan
nama Balai Bispa (Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak).
3
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Nomor :
DDPA.4.1/10/43 Tanggal 14 Mei 1974, pada mulanya Balai BISPA Palembang
masih menumpang di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Negara di Jalan
Inspektur Marzuki Pakjo Palembang sebagai Pejabat Pelaksanaan Harian ditunjuk
Marjuki Husin Staf dari Kantor Wilayah Pemasyarakatan IX Sumatera Selatan.
Pada tahun 1977 dipimpin oleh Pejabat definitive yaitu Bapak Heri Hutabarat, SH.
Pada tahun 1978 alamat kantor pindah dijalan Kapten A. Rivai No. 90
Palembang sampai sekarang menempati bekas kantor wilayah Bina Tuna Warga
(BTW) pada waktu itu, sedangkan kantor BTW dipindah dijalan jendral Sudirman
KM 3,5 Palembang yang menjadi kantor wilayah Kementrian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan. Pada tahun 1997, perubahan Nomenklatur Balai BISPA
menjadi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) keputusan Menteri Kehakiman RI
Nomor: M.01.PR.07.03 tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Meteri
kehakiman RI Nomor: M.01.PR.07.03 tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA).
Bapas Kelas I Palembang berlokasi di Jl. Kapten A. Rivai No.90, 26 Ilir D. I, Ilir
Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121. Berdasarkan data dari SDP
(smslap.ditjenpas.go.id) luas tanah yang dimiliki oleh Bapas Kelas I Palembang
adalah 492 meter persegi, sedangkan luas bangunan yaitu 550 meter persegi.
Bapas Kelas I Palembang dipimpin oleh Kepala Balai Pemasyarakatan (Eselon
IIA). Ada tiga kepala yang membantu Kepala Bapas dalam kegiatan sehari-hari
yaitu kepala bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Bimbingan Klien Dewasa dan
Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak. Masing-masing dari kepala
Seksi tersebut dibantu oleh tiga kepala Sub Seksi yaitu Sub Seksi Registrasi, Sub
Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Sub Seksi Bimbingan Kerja. Sedangkan
Kelapa bagian Tata Usaha dibantu oleh tiga Kepala Urusan yaitu Kepegawaian,
Keuangan dan Umum.
4
KASUBAG TU
KURNIAWAN W., SH, M.Si
5
Berikut penjelasan Nilai-nilai organisasi Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang
“PASTI” yaitu:
• Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi;
6
Ekspirasi merupakan suatu pengakhiran bimbingan yang dilakukan
Pembimbing Kemasyarakatan terhadap klien Balai Pemasyarakatan. Ekspirasi
tidak hanya dilakukan untuk klien yang telah berakhir masa bimbinganya
berdasarkan surat keputusan, namun juga ada beberapa kejadian lain yang bisa
membuat klien harus diekspirasi. Contohnya adalah ketika klien tidak melapor ke
Bapas dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut maka hak bebas
bersyaratnya akan hilang dan harus kembali ke Lemabaga Pemasyarakatan.
Contoh lainnya adalah ketika klien dalam masa bimbingan Bapas telah meninggal
dunia, sehingga berkas klien harus segera di ekspirasi.
7
registrasi penerimaan, pegawai yang kompeten dan telah mendapatkan penjelasan
khusus dan aplikasi database pemasyarakatan yang sudah dioptimalkan fungsinya.
Maka dari itu, peserta beranggapan bahwa buku ini juga lebih baik dibuat
secara digital sehingga memiliki data dalam bentuk softfile. Jika memang
memungkinkan, data tersebut dapat online namun hanya bisa diakses oleh
orangorang yang berkepentingan saja, sehingga data dapat diakses kapanpun dan
dimanapun. Jika hal ini dilakukan, akan sangat membantu instansi terkait seperti
kepolisian, kejaksaan dan kehakiman, serta PK itu sendiri. Pencarian data juga
akan semakin lebih mudah dan cepat, tidak seperti pada buku manual yang harus
dicari satu persatu.
8
Maka dari itu, peserta menganggap ini sebagai isu dan harus diselesaikan
permasalahannya. Cara yang paling jitu untuk menyelesaikan masalah ini adalah
dengan mengarsipkan surat hasil putusan sidang. Ada banyak cara yang bisa
digunakan untuk mendata surat ini, bisa dengan cara manual ataupun digital atau
bahkan dua-duanya dilakukan untuk menghindari resiko kehilangan data.
Langkah awal yang harus dilakukan peserta latsar adalah meminta izin
kepada atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilakukan. Jika telah
mendapatkan izin, dengan revisi atau tanpa revisi, peserta melanjutkan dengan
kegiatan relevan yang paling bisa dilakukan. Konsultasi kepada atasan dan kepada
pegawai lainnya yang terlibat juga menjadi hal penting untuk dapat melaksanakan
kegiatan dengan baik.
9
Diharapkan dari kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif, baik
bagi instansi, pegawai, maupun klien bapas. Maka dari itu, peserta latsar membuat
rangkaian kegiatan yang akan menghasilkan sesuatu yang positif. Misalnya,
kegiatan sebelumnya membutuhkan waktu yang lama, maka peserta latsar akan
mencari cara agar waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat.
Cara yang paling memungkinkan agar kegiatan ini dapat dilakukan adalah
dengan bekerja sama dengan pegawai lainnya, terutama dengan CPNS yang
bekerja di UPT yang sama dan mendapatkan isu yang berhubungan satu sama lain.
Konsultasi ke atasan langsung juga penting untuk dilakukan, guna meminimalisir
hal-hal yang tidak layak dilakukan bagi CPNS. Kemudian, sosialisasi menjadi
penting untuk ditularkan kepada pegawai lainnya, karena tdak mungkin pekerjaan
tersebut dapat dilakukan hanya satu orang pegawai.
Bukti nyata juga menjadi faktor penentu bahwa peserta telah melakukan kegiatan.
Dokumentasi menjadi salah satu bukti yang wajib dilampirkan kedalam laporan
aktualisasi nantinya. Kemudian berkas-berkas, data ataupun tanda tangan dari
atasan langsung juga bisa dijadikan bukti sekunder bahwa kegiatan tersebut telah
dilaksanakan dengan baik.
Setelah beberapa isu yang telah ditemukan oleh peserta latsar, langkah
selanjutnya adalah menganalisis isu yang paling penting untuk diselesaikan
masalahnya. Nantinya hanya akan ada satu isu terpilih, yang kemudian akan
dibuat rancangan aktualisasi serta kegiatan untuk menyelesaikannya. Dari
kegiatan tersebut, dua atau tiga kegiatan terakhir akan mulai bisa menampakkan
hasilnya, atau dengan kata lain isu tersebut mulai menimbulkan harapan untuk
10
selesai. Jika permasalahan yang terpilih nantinya adalah kurang optimal, maka
hasilnya adalah optimal.
Setelah mengetahui deskripsi terkait beberapa isu yang akan diangkat oleh peserta
latsar. Selanjutnya akan dikaitkan relevansinya dengan teori yang telah didapatkan
di dalam kelas yaitu “Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI” yang memuat
Whole of Government, Pelayanan Publik, Manajemen ASN. Berikut deskripsi
secara singkat mengenai ketujuh isu tersebut:
Tabel 1: Deskripsi isu terkait Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Keterkait
Identifikasi
an Identifikasi Akar
No Isu/Kondisi Kondisi Ideal dengan Permasalahan
Sekarang Materi
1. Belum Berkas Ekspirasi Manajem • Kurang disiplinnya
optimalnya Klien diisi secara en ASN petugas dalam
pendataan berkas lengkap oleh dan mengisi semua
Ekspirasi Pelayanan data
petugas Bapas dan Publik
• Terlalu banyaknya
tepat waktu saat
berkas yang harus
pengajuannya
diisi padahal ada
kesamaan isi
2. Belum Di ruang Pelayanan • Terlalu banyaknya
Optimalnya registrasi telah Publik berkas yang harus
Pelayanan dibuat senyaman diisi untuk satu
Registrasi petugas registrasi
mungkin untuk
Penerimaan • Ruangan belum
Klien Anak klien dengan nyaman untuk
waktu anakanak
pemeriksaan • Sosialisasi terkait
sesingkat cara penggunaan
mungkin juga SDP masih kurang
semua data yang
diisi sudah
lengkap dan
terintegrasi
dengan SDP
11
3. Belum adanya Tersedianya arsip Pelayanan • Terlalu banyaknya
arsip digital digital untuk Publik buku register
untuk Buku memudahkan • Sering tidak
register pencarian data lengkapnya data
klien didalam buku register
C. Analisis Isu
Untuk mendapatkan isu yang paling penting, maka peserta menggunakan
alat analisis AKPK. Alat analisis ini telah dikonsultasikan dengan pembimbing
dan juga mentor. Peserta telah menemukan 7 (tujuh) isu yang ada di Bapas Kelas I
Palembang, sehingga nantinya setelah dilakukan analisis AKPK akan tersisa satu
isu yang paling penting untuk dijadikan rancangan aktualisasi. Penjelasan AKPK
adalah sebagai berikut :
12
• Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
13
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Dari analisis AKPK yang telah dilakukan, maka core issue yang terpilih
adalah belum optimalnya pelayanan registrasi klien anak. Setelah mendapatkan
isu pokok, maka peserta akan membuat suatu rangkaian kegiatan yang akan
menyelesaikan isu tersebut. Untuk lebih lengkapnya, peserta akan menguraikan
kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan dalam bentuk matrik pada bagian F
dalam rancangan ini. Didalam matrik tersebut juga akan dikaitkan dengan
nilainilai ANEKA yang telah dipelajari sebelumnya.
14
yang akan dilakukan. Maka dari itu, berikut nilai-nilai yang telah dipelajari di
dalam ANEKA:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Atau dengan
arti singkat akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Berikut beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam akuntabilitas dan
deskripsinya:
1) Kepemimpinan
Dengan adanya nilai kepemimpinan diharapkan akan terciptanya
lingkungan yang akuntabel dari pimpinan kepada staff (atas ke bawah).
Pimpinan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungannya,
dengan cara memberikan contoh kepada orang lain, memiliki komitmen
tinggi, terhindar dari aspek-aspek negatif yang dapat menggagalkan
kinerja yang baik.
2) Transparansi
Secara umum nilai transparansi bisa diartikan sebagai keterbukaan dalam
melakukan kegiatan organisasi. Tujuan dari transparansi yiatu
mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antar kelompok
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang
tidak seharusnya dan korupsi dalam mengambil keputusan,
meningkatkan akuntabilitas, dan meningkatkan kepercayaan dan
keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan. Keterbukaan informasi
telah dijadikan standar normatif untuk mengukur legitimasi sebuah
pemerintah.
3) Integritas
Integritas merupakan suatu konsistensi antara keyakinan, perkataan dan
perbuatan. Nilai integritas sangat penting karena dapat memberikan
kepercayaan kepada publik atau pemegang kepentingan lainnya. Juga
15
masyarakat akan memiliki kejelasan dan kepuasan jika integritas dimiliki
oleh setiap abdi negara.
4) Tanggungjawab (Responsibilitas)
Tanggungjawab seringkali disamakan dengan akuntabilitas, padahal dua
nilai ini berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab. Tanggungjawab adalah salah satu nilai yang ada di dalam
akuntabilitas. Ada dua responsibilitas, yaitu perseorangan dan institusi.
5) Keadilan
Keadilan merupakan salah satu nilai akuntabilitas yang memiliki arti
tidak memihak atau sama rata. Seorang pemimpin harus bisa menerapkan
nilai keadilan dalam setiap perbuatan dalam organisasinya. Bersikap
tidak adil hanya akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam
melakukan kinerja.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Memiliki
kepercayaan positif merupakan kegiatan positif sekaligus akan
menghasilkan sesuatu yang positif juga. Percaya bahwa suatu kegiatan
harus mampu dipertanggungjawabkan kepada publik membuat abdi
negara bisa menjaga kredibilitas sebagai pegawai untuk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat.
7) Keseimbangan
Dalam mewujudkan keseimbangan dalam lingkungan kerja, diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Setiap individu harus bisa menggunakan kewenangannya
sesuai kebutuhan untuk bisa meningkatkan kinerja. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan
16
Memiliki gambaran yang jelas mengenai tujuan dan hasil yang
diharapkan merupakan salah satu nilai untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan dan sistem pelaporan kinerja untuk individu
maupun organisasi.
9) Konsistensi
Konsisten merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus atau
bersangsur-angsur. Menerapkan nilai dan kegitan yang positif secara
konsisten merupakan nilai penting untuk menjaga stabilitas kinerja.
Diharapkan juga konsistensi akan menambah nilai dan komitmen untuk
menguatkan kredibilitas dalam organisasi.
b. Nasionalisme
Nilai nasionalisme sangat penting untuk bisa menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Untuk bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam nasiolisme dibutuhkan pengertian yang jelas dari nilai-nilai tersebut.
Berikut penjelasan singkat mengenai nilai-nilai nasionalisme yang akan dikaitkan
dengan kegiatan pada matrik rancangan aktualisasi.
17
Pemuda. Menggunakan Bahasa Indonesia juga mampu menunjukkan
bahwa seseorang tersebut sudah cinta atau bangga dengan tanah air.
3) Rela berkorban
Maksud dari rela berkorban disini adalah sukarela. Artinya seseorang
tersebut melaksanakan tugasnya tidak dengan paksaan, atau dengan kata
lain senang melakukan perbuatan tersebut dan rela menghabiskan waktu,
tenaga dan materi untuk kegiatan tersebut.
4) Persatuan
Kegiatan-kegiatan positif yang bisa mempersatukan bangsa adalah
kegiatan yang termasuk dalam nilai nasionalisme. Persatuan telah ada
pada sila ke-tiga dari Pancasila.
5) Integritas
Kesesuaian antara kepercayaan, perkataan dan perbuatan merupakan
definisi secara umum dari integritas. Integritas sangat penting dilakukan
agar terciptanya lingkungan kerja yang dipercaya oleh publik.
c. Etika Publik
Nilai-nilai dari etika publik ada 14 nilai, dan kesemua nilai tersebut telah
jelas sehingga tidak lagi diperlukan penjelasan khusus. Dari 14 nilai ini, peserta
akan mengaitkannya dengan kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi nanti.
18
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
d. Komitmen Mutu
Semua yang berkaitan dengan kualitas adalah berhubungan dengan komitmen
mutu. Untuk bisa mendapatkan kualitas yang baik, tentu saja dibutuhkan cara
yang baik untuk bisa mewujudkannya. Berikut nilai-nilai yang terkandung
dalam komitmen mutu dan penjelasan ringkasnya:
1) Efektifitas
Secara umum, efektifitas merupakan hasil guna atau capaian yang
dihasilkan dari suatu kegiatan yang dilakukan sesuai harapan. Dikatakan
efektif apabila tujuan dari kegiatan tertentu telah menunjukkan wujudnya
atau berhasil dilakukan.
2) Efisien
Penggunaan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi adalah makna dari efisien. Bentuk dari efisien dapat berupa
waktu, tenaga dan materi. Semakin sedikit penggunaan sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan, berarti semakin efisien.
3) Inovasi
Menggunakan cara baru untuk mencapai tujuan yang sama merupakan
definisi dari inovasi. Ada banyak inovasi telah dilakukan di lingkungan
pemerintah, seperti sistem manual berganti menjadi sistem digital.
Lingkungan yang tidak memiliki inovasi akan menjadi lingkungan
tersebut tidak mampu beradaptasi dengan perubahan.
19
4) Berorientasi Mutu
Menjaga kualitas agar tetap baik merupakan hal penting dalam menjaga
lingkungan kerja yang baik. Dengan mengutamakan mutu atau kualitas,
maka kinerja abdi negara akan dilihat secara publik sebagai hal yang
positif. Orientasi mutu ini juga diperlukan konsistensi dalam
menjalankannya.
e. Anti Korupsi
Sikap anti korupsi merupakan sikap wajib yang harus dimiliki oleh abdi
negara. Setelah keempat nilai diatas (ANEK) dijalankan dengan baik, namun
nilai anti korupsi diabaikan, maka akan masih adanya oknum-oknum yang
mencari keuntungan pribadi didalamnya. Berikut akan dijelaskan secara
singkat mengenai nilai-nilai terkandung dalam anti korupsi:
1) Jujur
Menyatakan suatu kebenaran merupakan perbuatan yang mulia. Namun
jika ada beberapa kebenaran yang hanya dapat diketahui oleh pihakpihak
tertentu maka biarkan itu tetap menjadi rahasia tetapi tetap jujur dalam
kegiatannya. Kejujuran yang paling penting bagi seorang ASN adalah
kejujuran dalam bekerja dan melaporkan pekerjaannya.
2) Disiplin
Taat kepada aturan yang berlaku serta menjalankannya dengan baik dan
secara konsisten merupakan definisi dari disiplin. Pegawai yang disiplin
tidak akan khawatir mendapatkan hukuman disiplin. Disiplin pegawai
telah ada pada UU No 53 tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
dan UU 5 tahun 2014 tentang ASN.
3) Tanggung jawab
Nilai tanggung jawab atau responsibilitas juga terdapat didalam nilai
akuntabilitas. Pengertiannya pun sama, hanya saja didalam anti korupsi
lebih merujuk pada tanggung jawab dalam menjalankan kewenangan
sebagai pegawai dan pemimpin. Tidak jarang ditemukan seorang
20
pemimpin yang tidak bertanggung jawab ketika memiliki kewenangan
tertentu sehingga menimbulkan sikap korupsi.
4) Kerja keras
Memiliki kedisiplinan akan lebih sempurna jika dilakukan dengan kerja
keras. Sebagai pegawai di era globalisasi, dibutuhkan kerja keras yang
lebih daripada sebelumnya, karena perubahan yang bergitu cepat dan
drastis. Diperlukan daya saing yang tinggi untuk bisa beradaptasi.
5) Sederhana
Walaupun memiliki segudang masalah dan prestasi, abdi negara tetap
harus sederhana dan tidak melebih-lebihkan keadaan. Bersifat sederhana
dalam kehidupan sehari-hari juga akan menimbulkan sikap merasa cukup
sehingga tidak akan terpengaruh dengan hasil yang didapatkan secara
tiba-tiba. Sifat ini akan membentengi diri untuk melakukan hal-hal yang
melanggar disiplin pegawai.
6) Mandiri
Sebagai abdi negara terutama yang memegang jabatan fungsional
tertentu dituntut tinggi untuk bersifat mandiri. Kemandirian akan muncul
jika telah dipahami tugas dan fungsi dari jabatan masing-masing.
Terutama diera globalisasi, kemandirian sangat mungkin dilakukan
dengan perangkat modern yang sudah otomatis dan tidak mengenal jarak
dan waktu.
7) Adil
Sikap adil sangat penting dimiliki oleh abdi negara karena akan
berdampak langsung pada masyarakat. Sering kali masyarakat mengeluh
tentang kinerja ASN karena diperlakukan tidak adil terutama dalam
pelayanan administrasi. Dengan adil, masyarakat akan lebih percaya pada
pemerintahan.
8) Berani
Berani dalam pengertian anti korupsi adalah berani menolak tawaran
apapun yang dianggap melanggar peraturan yang berlaku. Seringkali
21
pihak tertentu menawarkan kepada abdi negara berupa bayaran tertentu
agar bisa lepas dari tanggungjawabnya. Sebagai seorang abdi negara,
sangat penting untuk berani menolak hal-hal yang dapat merugikan
negara dan mencoreng nama baik abdi negara itu sendiri.
9) Peduli
Tidak cukup diri sendiri saja yang memiliki sikap anti korupsi, namun
juga harus ditularkan kepada pegawai lainnya. Peduli tidak hanya bisa
dilakukan dengan ucapan, namun juga dengan perbuatan yang nyata.
22
F. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Sub Seksi Registrasi Bimbingan Klien Anak pada Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palembang
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pelayanan Registrasi Klien Anak
2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi
3. Belum optimalnya pendataan berkas ekspirasi
4. Belum adanya arsip digital untuk buku register
5. Belum optimalnya verifikasi berkas klien anak
6. Belum adanya pelaksanaan satu pintu untuk litmas anak
7. Belum adanya arsip untuk surat hasil putusan sidang
23
Kontribusi Kontribusi
Keterkaitan dengan Agenda II (ANEKA) dan Kegiatan Pencapaian
N Kegia Output/ Pencapaian Visi Penguatan
Tahapan Agenda III (Peran dan Kedudukan PNS dalam
o tan Hasil dan Misi
NKRI) NilaiNilai
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Meng 1. Menyiapkan Kabapas Agenda II Dengan meminta izin Dari kegiatan ini
hadap rancangan menyetuju 1.1 Akuntabilitas kepada Kabapas diharapkan akan
kepad aktualisasi yang i dan Dengan dilakukannya koordinasi dengan atasan terkait peningkatan menciptakan
a telah diseminarkan menandat akan membuat kegiatan ini memiliki nilai pelayanan registrasi lingkungan yang
atasa 2. Membuat angani Kepemimpinan, transparansi, tanggungjawab, klien anak, maka profesional dan
n poinpoin penting bukti kepercayaan, kejelasan karena telah melibatkan kualitas bisa
kegiatan yang akan persetujua beberapa pihak penting yang terkait. pelaksanaan dipertanggungjaw
dilaksanakan n untuk 1.2 Nasionalisme layanan akan lebih abkan untuk
selama habituasi 3. melaksan Sesuai dengan butir-butir pancasila yaitu sila ke baik sehingga pelaksanaannya
Melakukan akan empat butir ke 3 yang berbunyi “mengutamakan mendukung
konsultasi kepada dalam hal
rancangan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk pencapaian Visi
kepala sub seksi kepentingan bersama”. Bapas Kelas I penerimaan klien,
aktualisasi
registrasi klien anak 1.3 Etika Publik Palembang yaitu juga terdapat
4. Melakukan Menghadap atasan diharapkan akan memiliki “Membangun sinergi yang telah
konsultasi kepada nilai etika publik seperti berikut “Menjalankan institusi pelayanan dilakukan oleh
kepala seksi tugas secara profesional dan tidak berpihak”, klien pegawai terhadap
bimbingan klien “membuat keputusan berdasarkan prinsip pemasyarakatan
anak (sekaligus Kabapas.
keahlian”, “mengutamakan kepemimpinan yang yang bersih dan
mentor) 5. berkualitas tinggi”, “menghargai komunikasi, berwibawa” dan Misi
Menghadap konsultasi dan kerjasama”
Kepala Bapas “menyelenggarakan
pelayanan
24
memohon izin untuk 1.4 Komitmen Mutu pemasyarakatan
melaksanakan Diharapkan dengan adanya kegiatan dengan cepat dan
kegiatan aktualisasi menghadap atasan dapat terciptnyan efektifitas, berkualitas” bagi
efisiensi dan berorientasi mutu dalam setiap CPNS dapat
tahapan dan hasilnya nanti.
terwujud.
1.5 Anti Korupsi
Menghadap atasan dapat menimbulkan sikap
tanggungjawab karena telah berkoordinasi
dengan atasan langsung, sederhana, mandiri,
peduli dan berani memberikan ide untuk
kemajuan bangsa.
Agenda III
Pelayanan Publik
Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan ini
akan memberikan pelayanan sesuai dengan
tuntutan perkembangan masyarakat atau lebih
baik lagi.
Manajemen ASN
Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
terutama atasan diharapkan ASN akan menjadi
pelaksana kebijakan publik dalam mencapai
tujan suatu negara.
25
pusat dalam rangka dan 2.2 Nasionalisme efisien sehingga mewujudkan
instalasi aplikasi diintegrasi Integritas dituntut dalam menyelesaikan kegiatan mendukung pelayanan yang
sidik jari kan ini dan sesuai dengan butir pancasila yaitu sila pencapaian Visi cepat, berkualitas
3. Pengadaan alat ke lima butir ke 11 “suka melakukan kegiatan Bapas Kelas I dan profesional.
sidik jari yang sesuai dengan Palembang yaitu Untuk bisa
dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
dengan aplikasi yang SDP merata dan berkeadilan sosial. “Membangun mewujudkannya,
telah diinstal 4. 2.3 Etika Publik institusi pelayanan diperlukan sinergi
Mengintegrasikan Kegiatan ini diharapkan akan menciptkan ASN klien dari beberapa
alat sidik jari yang menjalankan tugas secara profesional dan pemasyarakatan pihak, khususnya
kedalam aplikasi tidak berpihak, menghargai komunikasi, yang bersih dan pegawai tikers di
SDP konsultasi dan kerjasama, serta memiliki berwibawa” dan Misi
kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan pusat dengan
“menyelenggarakan
program pemerintah. pelayanan operator SDP di
2.4 Komitmen Mutu pemasyarakatan Bapas.
Sidik jari yang akan diinstal akan menciptakan dengan cepat dan
efektifittas dan efisiensi dalam bekerja serta berkualitas” bagi
memiliki kualitas mutu yang prima.
CPNS dapat
2.5 Anti Korupsi
Disiplin, tanggungjawab, kerja keras, mandiri terwujud
Agenda III
Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat akan bisa terwujud
dengan dilakukannya pemasangan sidik jari
untuk register klien di Bapas.
26
an penerimaan klien 2. memiliki nilai integritas dan harus memiliki kejelasan kenyamanan klien, penerimaan klien,
untuk Menyiapkan daftar sarana dan dalam menghasilkan keadaan yang baik untuk maka kualitas diharapkan akan
registr dari sarana dan prasarana register penerimaan klien. pelaksanaan tercapainya
asi prasarana yang yang 3.2 Nasionalisme layanan akan lebih
peneri akan dipersiapkan diperlukan efisien dan efektif lingkungan yang
Dibutuhkan integritas yang baik untuk
maan 3. Menghadap Kasi untuk menyiapkan semua kebutuhkan yang diperlukan sehingga profesional dan
klien BKA (sekaligus mengopti untuk register penerimaan klien. mendukung bertanggungjawa
anak mentor) terkait malkan 3.3 Etika Publik pencapaian Visi b. Juga
sarana dan kegiatan Tentu saja dengan disiapkannya ruang khusus Bapas Kelas I dibutuhkan sinergi
prasarana yang pelayanan beserta sarana dan prasarana untuk register Palembang yaitu
yang baik dari
dibutuhkan 4. penerimaa penerimaan klien akan membuat ASN dapat “Membangun
Menghadap n klien di menjalankan tugas secara profesional dan tidak pegawai Bapas
institusi pelayanan
Kabapas terkait Bapas berpihak, memelihara dan menjunjung tinggi klien yang menerima
sarana dan Kelas I standar etika luhur, menghargai komunikasi, pemasyarakatan klien dengan
prasarana yang Palemban konsultasi dan kerjasama, serta memiliki yang bersih dan pegawai
dibutuhkan 5. g kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan berwibawa” dan Misi Lapas/Rutan yang
Menyiapkan sarana program pemerintah. “menyelenggarakan
dan prasarana yang mengawal klien.
3.4 Komitmen Mutu pelayanan
diperlukan Dibuatnya dan disediakannya sarana dan pemasyarakatan
6. Menata sarana prasarana khusus dalam penerimaan klien akan dengan cepat dan
dan prasarana yang menciptakan kualitas yang baik serta berkualitas” bagi
telah disiapkan menghasilkan efektifitas dan efisiensi dalam CPNS dapat
menjalankan tugas.
terwujud
3.5 Anti Korupsi
Untuk bisa menyelesaikan kegiatan ini
dibutuhkan sikap disiplin, tanggungjawab, Kerja
keras dan mandiri.
Agenda III
Pelayanan Publik
Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan ini
akan memberikan pelayanan sesuai dengan
tuntutan perkembangan masyarakat atau lebih
baik lagi
27
Memb 1. Membuat Tersedian Agenda II Dengan tersedianya Kemenkumham
4 uat rancangan buku ya buku 4.1 Akuntabilitas buku pedoman, mengandung nilai
buku pedoman pedoman Dibuatnya buku pedoman ini adalah untuk maka pengetahuan “PASTI”, dari
pedo 2. Melakukan Alur memberikan kejelasan terhadap pihak-pihak bagi petugas kegiatan ini
konsultasi pendaftara yang terkait dalam memahami proses register registrasi akan lebih mengandung nilai
man rancangan kepada jelas sehingga “P” yaitu
n penerimaan klien di Bapas Kelas I Palembang.
Kepala Sub Seksi penerimaa 4.2 Nasionalisme kualitas profesional
Registrasi klien n klien Dibutuhkan sikap rela berkorban untuk bisa pelaksanaan karena telah
Anak disetujui menghasilkan buku yang berkualitas dan bisa layanan akan lebih melakukan
3. Melakukan dan dimengerti oleh banyak pihak. efisien dan efektif kegiatan sesuai
konsultasi dengan ditandatan 4.3 Etika Publik sehingga dengan SOP dan
Kasi BKA 4. gani oleh Buku ini dibuat dengan banyak pertimbangan mendukung peraturan yang
Melakukan Kepala dari SOP yang terbaru dan juga telah dilakukan pencapaian Visi berlaku. Lalu Nilai
konsultasi dengan Bapas koordinasi demi menghargai komunikasi, Bapas Kelas I “A” yaitu
Kabapas konsultasi dan kerjasama dengan atasan Palembang yaitu Akuntabel karena
5. Buku pedoman langsung. “Membangun bisa
disetujui oleh Ka 4.4 Komitmen Mutu institusi pelayanan dipertanggungjaw
Bapas Mutu yang baik sangat diprioritaskan untuk klien abkan.
membuat buku ini yang akan menciptakan pemasyarakatan
efektifitas dan efisiensi dalam penggunaannya. yang bersih dan
4.5 Anti Korupsi berwibawa” dan Misi
Buku ini dibuat dengan rasa penuh tanggung “menyelenggarakan
jawab dan kerja keras namun tetap sederhana pelayanan
serta dilakukan secara mandiri. pemasyarakatan
dengan cepat dan
berkualitas” bagi
CPNS dapat
Agenda III terwujud
Pelayanan Publik
Dengan adanya buku pedoman, akan
memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat karena telah ada
pedoman khusus yang mudah dimengerti dan
diaplikasikan.
28
5 Memb 1. Membuat desain 1. Desain Agenda II Dengan tersedianya Kemenkumham
uat tulisan sesuai disetujui 5.1 Akuntabilitas banner akan mengandung nilai
banne dengan alur Ka Bapas Dibuatnya banner atau tulisan yang jelas dan membuat klien yang “PASTI”, dari
r penerimaan klien 2. 2. terang akan menghasilkan nilai transparansi dan akan melakukan kegiatan ini
Melakukan Tersedian kejelasan dalam proses register penerimaan registrasi mengandung nilai
koordinasi dengan ya banner klien juga terdapat nilai tanggung jawab. mengetahui prosedur “P” yaitu
kepala sub seksi yang 5.2 Nasionalisme yang jelas, maka profesional
registrasi klien anak ditempatk Rela Berkorban menjadi nilai yang penting dalam kualitas layanan karena telah
3. Melakukan an di kegiatan membuat banner karena semua akan lebih melakukan
koordinasi dengan tempat dilakukan secara mandiri namun tetap efisien dan efektif kegiatan sesuai
Kasi BKA strategis di berkoordinasi dengan atasan langsung. sehingga dengan SOP dan
4. Setelah Kasubsi ruang 5.3 Etika Publik mendukung peraturan yang
dan Kasi menyetujui, tunggu Dengan adanya banner terkait alur penerimaan pencapaian Visi berlaku. Lalu Nilai
desain disampaikan registrasi klien, akan memberikan layanan kepada publik Bapas Kelas I “A” yaitu
klien 3. secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, Palembang yaitu Akuntabel karena
ke Ka Bapas 5.
Foto berdaya guna, berhasil guna dan santun. “Membangun bisa
Kepala Bapas sebelum 5.4 Komitmen Mutu institusi pelayanan dipertanggungjaw
menyetujui desain 6. dan Dibuatnya banner ini diharapkan akan klien abkan. Juga,
Mencetak banner 7. sesudah menghasilkan nilai efisien dan efektif dalam pemasyarakatan
adanya mengandung nilai
Meletakkan banner proses penerimaan klien. yang bersih dan
tulisan 5.5 Anti Korupsi “I” yaitu inovasi
pada tempat yang berwibawa” dan Misi
menarik di Tersedianya banner akan membuat proses karena
strategis “menyelenggarakan
ruang penerimaan klien terlihat lebih sederhana dan sebelumnya tidak
pelayanan ada desain
29
tunggu mudah dimenegerti oleh berbagai pihak, serta pemasyarakatan khusus yang
tetap mandiri dan peduli terhadap kepentingan dengan cepat dan menarik perhatian
klien dan petugas mengantar klien. berkualitas” bagi klien di ruang
CPNS dapat tunggu.
Agenda III terwujud
Pelayanan Publik
Memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat terlihat jelas ketika
banner bisa dibaca oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, sehingga tercipta kejelasan baik
bagi pegawai, klien maupun masyarakat.
30
mendapat melaksanakan kebijakan dan program berkualitas” bagi registrasi agar
persetujuan dari pemerintah, serta menghargai komunikasi, CPNS dapat dalam
kepegawaian dan konsultasi dan kerjasama. terwujud pelaksanaan
tata usaha ke 6.4 Komitmen Mutu
Menyiapkan SDM akan terciptanya efektifitas, tugas bisa lebih
Kabapas 4.
efisiensi yang berorientasi mutu karena SDM efektif dan efisien.
Kabapas
yang berkualitas akan menghasilkan kinerja
menyetujui dan yang berkualitas juga.
menandatangani 6.5 Anti Korupsi
pegawai untuk Dibutuhkan nilai disiplin dan tanggungjawab
ditempatkan di untuk bisa menjalankan tugas sebagai penerima
ruang registrasi klien serta memiliki sikap kerja keras dan adil
penerimaan klien dalam menjalankan tugasnya.
Agenda III
Pelayanan Publik
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini akan
memberikan pelayanan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat khususnya dalam
register penerimaan klien
Manajemen ASN
Dengan mengadakan pembinaan pegawai untuk
meningkatkan kualitas SDM, kegiatan ini akan
menghasilkan dan menciptakan ASN yang
berwibawa dan kreatif dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya.
7 Melak 1. Melakukan Telah Agenda II Dengan dilatihanya Dengan
ukan koordinasi dengan dilaksanak 7.1 Akuntabilitas SDM di bagian dilakukannya
sosiali pegawai yang annya Kegiatan sosiasasi ini membutuhkan sikap pelayanan registrasi sosialisasi
sasi terlibat di ruang sosialisasi kepemimpinan, transparansi, dan kejelasan yang kepada semua
terhad penerimaan klien 2. terkait kepada semua pihak yang terlibat, juga mengutamakan pegawai yang
ap Membuat jadwal pelayanan sibutuhkan integritas, tanggungjawab dan kenyamanan klien terlibat,
semu terkait kegiatan registrasi kepercayaan dalam menjalankan tugasnya namun tetap diharapkan akan
a sosialisasi penerimaa ketika sosialisasi telah dilakukan. bersandar pada menciptakan sikap
31
pega 3. Mengadakan n klien di 7.2 Nasionalisme ketetapan yang profesional dari
wai sosialisasi kepada Bapas Integritas sangat dibutuhkan berlaku, maka semua pegawai
yang semua pegawai Kelas I dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi kualitas dan juga memiliki
terliba yang terlibat dalam Palemban ini. pelaksanaan rasa tanggung
t pelayanan registrasi g dengan 7.3 Etika Publik layanan menjadi jawab
penerimaan klien 4. bukti Dari kegiatan ini diharapkan ASN dapat lebih efisien, efektif untuk
Memberikan buku berupa menjalankan tugas secara profesional dan tidak dan profesional menyelesaikan
pedoman registrasi daftar berpihak, memelihara dan menjunjung tinggi sehingga semua pekerjaan.
klien anak kepada tanda standar etika luhur, menghargai komunikasi, mendukung Juga dibutuhkan
semua pegawai terima konsultasi dan kerjasama, memiliki kemampuan pencapaian Visi sinergi antar satu
yang terlibat dalam buku dan dalam melaksanakan kebijakan dan program Bapas Kelas I petugas dengan
penerimaan klien sosialisasi pemerintah. Palembang yaitu petugas lainnya di
anak 7.4 Komitmen Mutu “Membangun dalam
Sosialisasi ini dilakukan dengan cara institusi pelayanan pelayanan
mendatangi langsung petugas yang memiliki klien registrasi
tanggung jawab dalam penerimaan klien pemasyarakatan penerimaan klien
sehingga terciptanya efektifitas dan efisiensi anak. Tidak lupa
yang bersih dan
waktu namun tetap berorientasi mutu yang baik. pula bahwa
berwibawa” dan Misi kegiatan ini dilihat
7.5 Anti Korupsi
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan “menyelenggarakan langsung oleh
pegawai yang terlibat akan memiliki sikap pelayanan klien atau
tanggungjawab, kerja keras dan mandiri. pemasyarakatan masyarakat
dengan cepat dan sehingga memiliki
berkualitas” bagi
Agenda III CPNS dapat nilai transparansi.
Pelayanan Publik terwujud
Memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat menjadi
nilai terpenting dari dilaksanakannya
sosialisasi ini untuk kegiatan yang
sesungguhnya.
Manajemen ASN
Dengan mengadakan pembinaan pegawai untuk
meningkatkan kualitas SDM yang mumpuni
32
dapat menciptakan ASN yang berwibawa dan
kreatif dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya.
33
adalah kunci dari berhasil tidaknya kegiatan ini. mempertanggung
Karena sikap mandiri sangat dibutuhkan dalam jawabkan serta
melakukan kegiatan ini secara konsisten. mampu bersinergi
kepada antar
Agenda III
Pelayanan Publik petugas.
Dengan adanya simulasi pelayanan, akan
memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat jika simulasi ini
berhasil dan akan berkelanjutan di masa depan.
Manajemen ASN
Simulasi ini bertujuan untuk mengadakan
pembinaan pegawai untuk meningkatkan
kualitas SDM. Serta menciptakan ASN yang
berwibawa dan kreatif dalam menjalankan
tugasnya.
34
9 Monit 1. Menyiapkan Tersedian Agenda II Setelah semua Kegiatan
oring semua bukti ya laporan 9.1 Akuntabilitas kegiatan yang telah monitoring dan
dan kegiatan yang telah terkait Kepemimpinan dan transparansi terlihat jelas dilakukan untuk evaluasi
dilakukan 2. semua dalam melakukan monitoring dan evaluasi ini. meningkatkan menunjukkan
evalu Melakukan pelayanan registrasi bahwa semua
kegiatan Juga harus memiliki sikap integritas,
asi analisis terkait tanggungjawab, dan kepercayaan serta anak selesai, tetap kegiatan
yang telah
kegiatan yang telah konsistensi dalam melakukan kegiatan ini. harus dilakukannya sebelumnya telah
dilaksanak
dilakukan 9.2 Nasionalisme monitoring untuk selesai
3. Mencatat semua an. tetap menjaga dilaksanakan,
Integritas sangat dijunjung tinggi dalam
keberhasilan, menyelesaikan kegiatan ini. Karena kegiatan ini konsistensi namun juga
kendala dan saran merupakan hasil dari semua kegitan yang telah pelayanan yang dibutuhkan
terkait kegiatan yang dilakukan. 9.3 Etika Publik optimal sehingga evaluasi terkait
telah dilakukan 4. Monitoring dan evaluasi ini akan menciptkan mendukung Visi hal-hal yang
Menyusun ASN yang mampu menjalankan tugas secara Bapas Kelas I mungkin dirasa
rangkuman kegiatan profesional dan tidak berpihak, memelihara dan Palembang yaitu kurang. Sikap
yang telah dilakukan menjunjung tinggi standar etika luhur, “Membangun profesional harus
5. Memberikan hasil menghargai komunikasi, konsultasi dan institusi pelayanan ditunjukkan tidak
evaluasi kepada kerjasama, memiliki kemampuan dalam klien hanya bagi
Kabapas melaksanakan kebijakan dan program pemasyarakatan pegawai di meja
pemerintah, memberikan layanan kepada publik yang bersih dan registrasi, namun
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berwibawa” Misi juga harus dimiliki
berdaya guna, berhasil guna dan santun, “menyelenggarakan oleh pengawas
mengutamakan pencapaian hasil dan pelayanan untuk
mendorong kinerja pegawai. pemasyarakatan mengevaluasinya
9.4 Komitmen Mutu dengan cepat dan . Kegiatan ini juga
Monitoring dan evaluasi ini diharapkan akan berkualitas” bagi telah
menghasilkan produk yang berorientasi pada menunjukkan
CPNS dapat
muti dan tetap efektif dan efisien dalam telah
pelaksanaannya. terwujud. diberlakukannya
akuntabilitas
dalam membuat
35
9.5 Anti Korupsi laporan kegiatan.
Jujur, Disiplin dan Tanggungjawab adalah kunci
keberhasilan untuk melaksanakan kegiatan ini.
kerja keras, sederhana dan mandiri harus tetap
dipegang teguh untuk menghasilkan produk
yang berkualitas.
Agenda III
Pelayanan Publik
Dengan menyelesaikan kegiatan monitoring dan
evaluasi ini, maka seluruh kegiatan telah
diselesaikan denganbaik demi memberikan
pelayan sesuai dengan tuntutan perkembangan
masyarakat.
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi yang akan dilaksaanakan saat habituasi di Bapas Kelas I Palembang. Waktu yang disediakan
untuk peserta dalam melakukan aktualisasi atau kegiatan off campus adalah kurang dari 3 bulan atau 80 hari.
Pada bulan Juli peserta telah melakukan kegiatan aktualisasi di Bapas Kelas I Palembang dan berakhir pada awal
bulan Oktober 2018.
Time Schedule
No Kegiatan
(Penjadwalan)
1 2 8
Minggu Ke-
36
Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Menghadap kepada atasan
2 Melakukan instalasi sidik
jari
3 Mempersiapkan ruangan
untuk registrasi penerimaan
klien anak
4 Membuat buku pedoman
5 Membuat banner
6 Menyiapkan SDM
7 Sosialisasi terhadap semua
pegawai yang terlibat
8 Simulasi Pelayanan
9 Monitoring dan evaluasi
37
H. Kendala dan Antisipasi
Setelah merancang berbagai gagasan dan kegiatan untuk
menyelesaikan isu yang dihadapi, peserta sadar bahwa akan ada
beberapa kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan aktualisasi.
Maka dari itu, peserta membuat beberapa kendala sekaligus cara untuk
mengatasi masalah tersebut. Beberapa kendala dan antisipasi yang akan
dihadapi adalah sebagai berikut:
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)
38
A. Pendalaman Core Issue Terpilih dan Analisis Dampak
Belum optimalnya pelayanan registrasi penerimaan klien anak
menjadi core issue terpilih dalam pelaksanaan aktualisasi ini. Pelayanan
registrasi dalam hal penerimaan klien merupakan hal penting yang harus
diperhatikan karena dilihat langsung dari UPT dan instansi lain. Sehingga
pelayanan untuk penerimaan klien harus delalu ditingkatkan dengan
memperhatikan peraturan yang paling baru.
39
terlihat jelas setelah dilakukannya kegiatan ini adalah laporan harian dan
data yang dimasukkan kedalam SDP berjalan dengan baik dan
berkesinambungan setiap harinya. Lalu dari segi waktu pelayanan
penerimaan klien bisa lebih cepat karena ada banyak pihak yang
membantu dengan pekerjaan yang dibedakan berdasarkan tugas dan
tanggung jawab. Juga penyusunan berkas yang semakin rapi dengan
semakin menurunnya tingkat ketidak lengkapan berkas dari UPT yang
mengawal klien ke Bapas.
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan
2. Membuat poin-poin penting kegiatan yang akan dilaksanakan
selama habituasi
40
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
Agenda II
1.1 Akuntabilitas
Menghadap atasan mengandung nilai-nilai seperti kepemimpinan,
transparansi, tanggungjawab, kepercayaan, kejelasan karena tidak
mungkin menjalankan suatu tugas tanpa koordinasi kepada pihak-pihak
terkait terutama atasan.
1.2 Nasionalisme
Menghadap atasan atau berkoordinasi sama dengan melakukan
musyawarah, sesuai dengan butir pancasila sila ke empat butir ke 3 yang
berbunyi “mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama”.
1.3 Etika Publik
Nilai etika publik yang terkandung dalam kegiatan menghadap atasan yaitu
(1) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, (2) membuat
keputusan berdasarkan prinsip keahlian, (3) mengutamakan
kepemimpinan yang berkualitas tinggi, serta (4) menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama.
1.4 Komitmen Mutu
Efektif, efisien dan berorientasi mutu menjadi nilai dalam kegiatan
menghadap atasan karena dengan melakukan koordinasi langsung
kepada atasan, pekerjaan tersebut akan lebih mudah untuk dilaksanakan
dan terhindar dari kesalahan dalam melaksanakan tugas.
41
Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan meminta izin kepada Kabapas terkait peningkatan pelayanan
registrasi klien anak, maka kualitas pelaksanaan layanan akan lebih baik
sehingga mendukung pencapaian Visi Bapas Kelas I Palembang yaitu
“Membangun institusi pelayanan klien pemasyarakatan yang bersih dan
berwibawa” dan Misi “menyelenggarakan pelayanan pemasyarakatan
dengan cepat dan berkualitas” bagi CPNS dapat terwujud.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan dilakukannya koordinasi dengan atasan akan membuat kegiatan
yang dilakukan bisa lebih pasti dijalankan karena didukung langsung oleh
pimpinan. Mulai dari kegiatan pertama sampai dengan kegiatan terakhir
akan selalu diperhatikan. Dampaknya akan terasa bagi pembuat rencana
serta atasan langsung, karena kegiatan yang akan dilakukan telah
diketahui oleh berbagai pihak.
Dampak Negatif
Jika kegiatan menghadap atasan tidak dilakukan, maka akan terjadi salah
paham antara berbagai pihak, seperti atasan langsung dan staf lainnya.
42
Nantinyajuga akan menghambat
kegiatanyang akan dilakukan
sebelumnya. Terutama jika kegiatan tersebut ternyata tidak mendukung
atau tidak berhubungan dengan nilai organisasi.
Dokumentasi Kegiatan
Bukti bih
le lengkap,
ihatllampiran
kegiatan
halaman
72 – 73
Tahapan Kegiatan
1. Memastikan komputer server SDP dalam keadaan baik
2. Melakukan permohonan ke pusat dalam rangka instalasi aplikasi
sidik jari
3. Pengadaan alat sidik jari yang sesuai dengan aplikasi yang telah
diinstal
43
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
2.1 Akuntabilitas
Dengan dilakukan kegiatan instalasi sidik jari akan terciptanya
tanggungjawab, Integritas, Kejelasan dalam menjalankan tugas sebagai
ASN kedepannya.
2.2 Nasionalisme
Integritas dituntut dalam menyelesaikan kegiatan ini dan sesuai dengan
butir pancasila yaitu sila ke lima butir ke 11 “suka melakukan kegiatan
dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
2.3 Etika Publik
Kegiatan ini diharapkan akan menciptkan ASN yang menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerjasama, serta memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
2.4 Komitmen Mutu
Sidik jari yang akan diinstal akan menciptakan efektifittas dan efisiensi
dalam bekerja serta memiliki kualitas mutu yang prima.
Agenda III
Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan sesuai dengan tuntutan perkembangan
masyarakat akan bisa terwujud dengan dilakukannya pemasangan sidik
jari untuk register klien di Bapas.
44
Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya aplikasi dan alat sidik jari yang telah terintegrasi dengan
SDP diharapkan mewujudkan pelayanan yang cepat, berkualitas dan
profesional. Untuk bisa mewujudkannya, diperlukan sinergi dari beberapa
pihak, khususnya pegawai tikers di pusat dengan operator SDP di Bapas.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Merubah data sidik jari dari bentuk fisik kedalam bentuk digital merupakan
hal yang efektif dan efisien untuk keperluan data dikemudian hari. Karena
data sidik jari klien akan disimpan dalam bentuk digital dalam server lokal
(Bapas Palembang) dan server pusat (Ditjenpas Jakarta). Sehingga jika
sewaktu-waktu teraan sidik jari diperlukan, maka tinggal mengakses SDP
dan mencocokkan teraan sidik jari klien dari komputer manapun yang
terhubung dengan SDP.
Dampak Negatif
Jika sebelumnya sidik jari harus memakai tinta dan diletakkan diatas
kertas, maka hal pertama yang terjadi adalah ketidakefektifan karena akan
mengotori tangan klien dan pengambil sidik jari terlebih kertas sidik jari
suatu saat bisa saja basah atau bahkan hilang. Lalu, jika sewaktu-waktu
teraan sidik jari diperlukan, maka waktu pencarian sidik jari akan
membutuhkan waktu yang lama karena harus membongkar berkas-berkas
lama dan mencari satu persatu.
45
Dokumentasi Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1. Mendata kebutuhan sarana dan prasara yang dibutuhkan di ruang
penerimaan klien
46
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
3.1 Akuntabilitas
Dibutuhkan nilai tanggungjawab yang tinggi untuk menyelesaikan kegiatan
ini termasuk juga nilai integritas dan harus memiliki kejelasan dalam
menghasilkan keadaan yang baik untuk register penerimaan klien.
3.2 Nasionalisme
Dibutuhkan integritas yang baik untuk menyiapkan semua kebutuhkan
yang diperlukan untuk register penerimaan klien.
Agenda III
Pelayanan Publik
Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan ini akan memberikan pelayanan
sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat atau lebih baik lagi
47
Visi Bapas Kelas I Palembang yaitu “Membangun institusi pelayanan klien
pemasyarakatan yang bersih dan berwibawa” dan Misi “menyelenggarakan
pelayanan pemasyarakatan dengan cepat dan berkualitas” bagi CPNS
dapat terwujud
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan adanya ruangan khusus untuk penerimaan klien serta didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai akan membuat klien,
pegawai penerima dan pegawai pengantar klien akan lebih nyaman dalam
melakukan kewajibannya. Juga dengan adanya sarana dan prasaranan
yang baik akan membuat waktu penerimaan klien bisa lebih cepat
daripada sebelumnya.
Dampak Negatif
Hal pertama yang terjadi jika tidak ada ruangan khusus penerimaan klien
yaitu akan mengganggu pekerjaan staf lainnya. Karena di ruangan
bimbingan klien anak tidak hanya ada staf registrasi, namun juga ada staf
bimbingan kemasyarakatan dan bimbingan kerja beserta atasan langsung.
Kemudian, klien yang bisa dilayani maksimal dua karena ruangan yang
terbatas. Lalu tidak bisa langsung didata dengan SDP seperti sidik jari dan
foto.
48
Dokumentasi Kegiatan
49
Kegiatan 4 : Membuat buku pedoman
Tanggal Kegiatan 13 – 24 Agustus 2018
Output Tersedianya buku pedoman Alur pendaftaran
penerimaan klien disetujui dan ditandatangani oleh
Kepala Bapas
Tahapan Kegiatan
1. Membuat rancangan buku pedoman
2. Melakukan konsultasi rancangan kepada Kepala Sub Seksi
Registrasi klien Anak
50
Agenda III
Pelayanan Publik
Dengan adanya buku pedoman, akan memberikan pelayan sesuai dengan
tuntutan perkembangan masyarakat karena telah ada pedoman khusus
yang mudah dimengerti dan diaplikasikan.
SOP dan peraturan yang berlaku. Lalu Nilai “A” yaitu Akuntabel karena
bisa dipertanggungjawabkan.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Melihat kondisi petugas verifikasi dan penerima adalah seseorang yang
memegang jabatan fungsional tertentu pembimbing kemasyarakatan dan
asisten pembimbing kemasyarakatan yang lebih banyak dinal luar untuk
keperluan penggalian data klien, maka membuat buku yang ringkas namun
padat dan jelas merupakan solusi nyata. Sehingga petugas verifikasi dan
penerima klien dapat memahami isi buku dengan lebih
51
mudah karena dilengkapi dengan tutorial dan alur penerimaan klien.
Dampak Negatif
Jika tidak ada buku pedoman atau hanya mengandalkan SOP yang telah
ada sebelumnya,
makapemahaman
alur penerimaan
klienakansulit
dipahami karena SOP
hanya berisikan langkah
-langkah tanpa penjelasan
dan teksyangterlalupanjang.TerlebihSOPnasionalbiasanya
tidak
disesuaikan
dengankondisiyangterjadidilapangan,
sehinggaakan
menghambat dan memperpanjang waktu penerimaan klien.
Dokumentasi Kegiat
an
Gambar 3.5
Proses
: Mencetak Buku
edoman
P
52
Output 1. Desain disetujui Ka Bapas
2. Tersedianya banner yang ditempatkan di
tempat strategis di ruang tunggu registrasi klien
53
Agenda III
Pelayanan Publik
Memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat
terlihat jelas ketika banner bisa dibaca oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, sehingga tercipta kejelasan baik bagi pegawai, klien
maupun masyarakat.
54
Analisis Dampak
Dampak Positif
Jika buku pedoman masih dirasa cukup membutuhkan waktu untuk
memahaminya, maka membuat banner menjadi solusinya. Banner
diletakkan di ruang khusus penerimaan klien dan bisa dilihat dengan jelas.
Tidak hanya pegawai Bapas Palembang yang harus memahami alur
penerimaan klien, namun juga pegawai yang mengawal klien ke Bapas
harus mengerti. Dengan adanya banner yang berisikan alur penerimaan
klien, akan membuat pihak manapun yang berkepentingan didalamnya
akan lebih mudah dalam memahami prosedur.
Dampak Negatif
Tidak semua pegawai yang mengantar klien ke Bapas Palembang
mengerti mengenai alur penerimaan klien. Terlebih, pengantar klien
biasanya berubah dari waktu-waktu. Sehingga sering terjadi pegawai yang
mengantar tidak tahu prosedur dan harus dijelaskan satu persatu. Yang
sering terjadi adalah belum dilengkapinya berkas klien, sehingga harus
menyediakan satu berkas kosong dan harus diperbanyak terlebih dahulu.
Hal ini akan menyita banyak waktu hanya untuk melengkapi berkas klien.
Dokumentasi Kegiatan
55
Output Tersedianya SDM yang akan melaksanakan
pelayanan penerimaan klien di Bapas Kelas I
Palembang
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan bagian kepegawaian dan tata usaha
terkait pembuatan jadwal piket petugas di ruang pelayanan klien
56
6.4 Komitmen Mutu
Menyiapkan SDM akan terciptanya efektifitas, efisiensi yang berorientasi
mutu karena SDM yang berkualitas akan menghasilkan kinerja yang
berkualitas juga. 6.5 Anti Korupsi
Agenda III
Pelayanan Publik
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini akan memberikan pelayanan
sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat khususnya dalam
register penerimaan klien
57
tidak memihak. Masing-masing pegawai harus memiliki tanggungjawab
dalam melaksanakan tugasnya di meja registrasi. Juga dibutuhkan sinergi
yang baik antar sesama pegawai yang melakukan registrasi agar dalam
pelaksanaan tugas bisa lebih efektif dan efisien.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Sumber daya manusia merupakan hal terpenting untuk tercapainya nilai
organisasi. Selama ini yang terjadi di Bapas Palembang yaitu penerima
klien sering tidak ada ditempat walaupun sudah ditentukan jadwal piket
karena alasan penggalian data dan harus dinal luar. Maka dari itu, perlu
adanya SDM lain yang mampu mendukung dan bisa melaksanakan proses
penerimaan klien secara profesional. Dengan dipilihnya secara adil dan
bijaksana langsung oleh Kepala Bapas Kelas I Palembang dalam memilih
operator SDP yang ditempatkan diruang khusus penerimaan klien, akan
membuat proses penerimaan klien menjadi lebih efektif dan efisien.
Karena ada 4 (empat) pegawai yang akan menerima klien, yaitu verifikator
(PK Pertama), registrator (staf register), penerima klien (operator SDP dan
APK) serta Pembimbing Kemasyarakatan yang membimbing klien.
Dampak Negatif
Jika SDM tidak diperhatikan, maka proses penerimaan klien tidak akan
efektif dan efisien. Karena biasanya penerima klien sering tidak ada
ditempat, sehingga harus mencari pegawai lain yang tidak sibuk pada hari
itu untuk menggantikannya. Belum lagi banyak pihak yang belum mengerti
tentang SOP terbaru dari penerimaan klien, terutama memasukkan data ke
SDP, mengambil sidik jari dan foto klien. Sehingga akan membutuhkan
waktu untuk memahami proses penerimaan klien.
58
Dokumentasi Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan pegawai yang terlibat di ruang
penerimaan klien
59
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
7.1 Akuntabilitas
Kegiatan sosiasasi ini membutuhkan sikap kepemimpinan, transparansi,
dan kejelasan kepada semua pihak yang terlibat, juga sibutuhkan
integritas, tanggungjawab dan kepercayaan dalam menjalankan tugasnya
ketika sosialisasi telah dilakukan.
7.2 Nasionalisme
Integritas sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi ini.
7.3 Etika Publik
Dari kegiatan ini diharapkan ASN dapat menjalankan tugas secara
profesional dan tidak berpihak, memelihara dan menjunjung tinggi standar
etika luhur, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, memiliki
kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
Agenda III
Pelayanan Publik
Memberikan pelayan sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat
menjadi nilai terpenting dari dilaksanakannya sosialisasi ini untuk kegiatan
yang sesungguhnya.
Manajemen ASN
Dengan mengadakan pembinaan pegawai untuk meningkatkan kualitas
SDM yang mumpuni dapat menciptakan ASN yang berwibawa dan kreatif
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
60
Dengan dilatihanya SDM di bagian pelayanan registrasi yang
mengutamakan kenyamanan klien namun tetap bersandar pada ketetapan
yang berlaku, maka kualitas pelaksanaan layanan menjadi lebih efisien,
efektif dan profesional sehingga mendukung pencapaian Visi Bapas Kelas
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan dilakukannya sosialisasi akan membuat semua pegawai yang
terlibat akan lebih mudah memahami semua alur yang ada didalam proses
penerimaan klien. Jika ini dilaksanakan dengan baik, maka penerimaan
klien akan lebih efektif dan efisien.
Dampak Negatif
Jika sosialisasi tidak dilaksanakan maka akan ada beberapa pihak yang
belum paham mengenai alur penerimaan klien. Sehingga akan berdampak
negatif untuk keberlanjutan klien yang akan menjalani bimbingan di Bapas.
61
Dokumentasi Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk melakukan
simulasi
8.2 Nasionalisme
Integritas harus selalu dipegang di setiap menjalankan tugas sebagai ASN.
Agenda III
Pelayanan Publik
Dengan adanya simulasi pelayanan, akan memberikan pelayan sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat jika simulasi ini berhasil dan
akan berkelanjutan di masa depan.
Manajemen ASN
Simulasi ini bertujuan untuk mengadakan pembinaan pegawai untuk
63
meningkatkan kualitas SDM. Serta menciptakan ASN yang berwibawa dan
kreatif dalam menjalankan tugasnya.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Simulasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana pegawai yang terlibat bisa
memahami semua proses penerimaan klien. Simulasi dibuat dengan video
tutorial agar semua pegawai bisa melihat video tersebut kapanpun mereka
butuhkan. Dengan diadakannya simulasi, maka akan membuat berbagai
64
pihak yang berkepentingan lebih paham dengan prosedur yang baru.
Dampak Negatif
Jika simulasi tidak dilakukan, maka ditakutkan ada beberapa
yangpihak
kurang paham mengenaiprosedur yang terbaru. Sehinggaakan
menggunakan prosedur lama yang tidak efektif dan efisien.
Dokumentasi Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan semua bukti kegiatan yang telah dilakukan
2. Melakukan analisis terkait kegiatan yang telah dilakukan
3. Mencatat semua keberhasilan, kendala dan saran terkait kegiatan
65
yang telah dilakukan
4. Menyusun rangkuman kegiatan yang telah dilakukan 5.
Memberikan hasil evaluasi kepada Kabapas
9.2 Nasionalisme
Integritas sangat dijunjung tinggi dalam menyelesaikan kegiatan ini.
Karena kegiatan ini merupakan hasil dari semua kegitan yang telah
dilakukan. 9.3 Etika Publik
Agenda III
Pelayanan Publik
Dengan menyelesaikan kegiatan monitoring dan evaluasi ini, maka seluruh
kegiatan telah diselesaikan dengan baik demi memberikan pelayan sesuai
66
dengan tuntutan perkembangan masyarakat.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
semua kegiatan yang telah dilakukan. Dengan adanya evaluasi diharapkan
akan adanya perubahan baik di masa mendatang. Jika semua
67
prosestelahdilakukandenganbaik dan bernilaipositif,makaakan
dilakukan secara stabil dan berkelanjut
an.
Dampak Negatif
Evaluasidiperlukanagar ada perbandingan
sebelumdan sesudah
kegiatan dilakukan. Jika hal ini dilewatkan, maka tidak bisa mengetahui
secarapastikegiatanyangtelahberhasildan kegiatanyangbelum
berhasil.
Dokumentasi Kegiatan
68
69
Tabel : Capaian Kegiatan Aktualisasi
Perse
N Waktu ntase
Kegiatan Capai Output Ket
o Pelaksanaan
an
1 Menghadap 2 – 6 Juli 100 % Bukti foto Terlak
kepada atasan 2018 menghadap sana
atasan
2 Melakukan 9 Juli – 3 100 % Salinan bukti Terlak
instalasi sidik jari Agustus penerimaan alat sana
2018 SDP dan foto
instalasi sidik jari
3 Mempersiapkan 13 – 24 100 % Bukti foto sebelum Terlak
ruangan untuk Agustus dan sana
registrasi 2018 sesudah
penerimaan klien persiapan
ruangan
anak
registrasi
4 Membuat buku 27 – 31 100 % Buku pedoman Terlak
pedoman Agustus sana
2018
5 Membuat banner 3 – 100 % Bukti foto sebelum Terlak
7 dan sesudah sana
September banner
2018 dipasang
70
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan yang telah dilakukan adalah sebanyak 9 (sembilan)
kegiatan. Semua kegiatan tersebut berhasil dilakukan dengan baik
walaupun waktu yang dibutuhkan terkadang tidak sesuai dengan harapan.
Ada kegiatan yang lebih cepat diselesaikan, ada juga kegiatan yang lebih
membutuhkan waktu untuk bisa menyelesaikannya.
B. Saran
Setelah dilaksanakannya semua kegiatan ini, penulis berharap
akan terus dilanjutkan dimasa mendatang. Saran yang untuk semua
pegawai agar selalu menjaga kekompakan dan memberitahu kabar jika
memang berhalangan piket pada hari tersebut. Juga seharusnya dari
pihak pusat tidak hanya mengeluarkan peraturan terbaru tanpa adanya
pemberitahuan dan sosialisasi kepada UPT yang akan menjalankan
peraturan tersebut.
71
DAFTAR PUSTAKA
72
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN 1 : MENGHADAP KEPADA ATASAN
73
FOTO KEGIATAN 2 : MELAKUKAN INSTALASI SIDIK JARI
74
Bukti 1.1 : Foto menghadap Kepala Sub Seksi Registrasi BKA
Bukti 2.1 : Sarana dan prasarana SDP telah sampai ke Bapas Palembang
75
Bukti 2.4 : Tanda Terima Barang dari Ekspedisi
76
Bukti 2.4 : Tanda Terima Sarpras SDP
77
FOTO KEGIATAN 3 : MEMPERSIAPKAN RUANGAN UNTUK REGISTRASI
PENERIMAAN KLIEN ANAK
Bukti 3.3 : Sebelum meja disusun berdasarkan alur Bukti 3.4 : Sesudah meja disusun berdasarkan alur
Bukti 3.5 : Sebelum adanya kursi tunggu Bukti 3.6 : Setelah adanya kursi tunggu
78
Bukti 3.9 : Kuitansi Bukti Pembayaran
FOTO KEGIATAN 4 : MEMBUAT BUKU PEDOMAN
79
Bukti 4.1 : Buku Pedoman setelah dicetak
80
FOTO KEGIATAN 5 : MEMBUAT BANNER
81
Bukti 5.3 : Bukti Pembayaran Banner
82
Bukti 6.2 : Pembacaan CPNS yang terpilih sebagai Operator
83
84
85
FOTO KEGIATAN 7 : MELAKUKAN SOSIALISASI TERHADAP SEMUA
86
PEGAWAI YANG TERLIBAT
87
FOTO KEGIATAN 8 : MELAKUKAN SIMULASI PELAYANAN
88
Bukti 8.1 : Simulasi Pengambilan Sidik Jari
89
MONITORING DAN EVALUASI
PENINGKATAN PELAYANAN REGISTRASI KLIEN ANAK DI
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG
2 Melakukan Alat untuk mengambil sidik jari yang selama Ada beberapa kendala dalam melakukan
instalasi sidik jari ini dilakukan di Bapas Kelas I Palembang instalasi sidik jari untuk penerimaan klien anak.
adalah dengan cara manual, yaitu Pertama, pembelian alat sidik jari termasuk
menempelkan jari klien diatas bantalan tinta lisensi. Kedua, instalasi harus dilakukan oleh
lalu digulirkan di atas kertas. Hal ini dirasa pihak pusat, yaitu Direktorat Jenderal
tidak efisien dalam penggunaan kertas dan Pemasyarakatan bagian teknologi informasi
tinta. Dan tidak efektif karena sewaktu-waktu dan kerjasama. Dalam pelaksanaan kegiatan
sidik jari tersebut bisa saja tidak dikenal instalasi sidik jari di Bapas Kelas I Palembang,
karena sudah tercampur tinta lain atau telah dilakukan koordinasi langsung dengan
90
bahkan kertas tersebut hilang jika diperlukan pihak pusat bahwa Bapas Palembang akan
dimasa mendatang. mendapatkan bantuan sarana dan prasarana
(Sarpras) Sistem Database Pemasyarakatan
(SDP) tahap awal di tahun 2018. Pada hari
Rabu, 25 Juli 2018 sekitar pukul 10.20 WIB
telah sampai seluruh sarana dan prasarana
terkait SDP, namun Kabapas sedang tidak ada
ditempat karena mengikuti pertemuan di
Jakarta. Sehingga pemasangan Sarpras SDP
harus ditunda sampai dengan hari senin, 30
Juli 2018 ketika Kabapas telah pulang ke
Palembang. Pemasangan aplikasi sidik jari
telah dilakukan oleh pihak pusat sebelum
komputer dikirim ke Palembang, sehingga tidak
perlu lagi dilakukan instalasi sidik jari. Namun
pengaturan dan migrasi server harus dilakukan
setelah komputer tiba di Palembang, sehingga
diperlukan permintaan asistensi. Asistensi
direspon oleh tim Tikers pada awal Agustus
2018. Semua pengaturan terkait sidik jari telah
dilakukan dengan baik. Namun masih ada
kendala, yaitu pemasukkan sidik jari hanya bisa
dilakukan oleh akun admin dan tidak bisa
digunakan secara bersamaan. Telah dilakukan
koordinasi dengan pihak Tikers, bahwa aplikasi
SDP Bapas sedang dalam
91
perkembangan, sehingga beberapa fungsi
belum berjalan dengan optimal.
3 Mempersiapkan Ruang khusus penerimaan klien di Bapas Sarana dan Prasarana SDP yang dikirim dari
ruangan untuk Kelas I Palembang baru dipisah sejak bulan pusat untuk Bapas Kelas I Palembang yang
registrasi Mei 2018, karena ruang BKA tidak cukup difungsinkan di runag penerimaan klien berupa
penerimaan klien 4 (empat) unit komputer, 4 (empat) unit alat
menampung banyak klien untuk menerima sidik jari, 2 (dua) unit kamera dan 3 (tiga) unit
anak klien yang bebas bersyarat. Belum lagi printer. Semua peralatan tersebut ditempatkan
dengan diterapkannya SDP online dan harus di ruang penerimaan klien. Namun ada
memasukkannya langsung pada hari itu juga beberapa alat yang harus disediakan sendiri
untuk sidik jari dan juga foto. Maka dari itu oleh Bapas Kelas I Palembang, yaitu berupa
switch hub, kabel UTP, kabel power dan latar
perlu ada ruangan khusus untuk bisa
belakang foto SDP. Saat ini sarana dan
menjalankan semua fungsi tersebut dengan prasarana yang terdapat di ruang penerimaan
optimal. Namun di ruang khusus SDP pada klien dengan rincian seperti berikut:
awal rintis yang berada di ruang aula, hanya 1. 5 unit komputer
ada satu unit meja panjang ukuran 300 x 40 2. 1 unit swicth hub
cm, satu unit komputer, datu unit scanner dan 3. 4 unit pemindai sidik jari (tiga
difungsikan, satu disimpan untuk
satu unit kamera serta latar belakang foto backup)
SDP serta kursi plastik. 4. 3 Unit printer scanner (dua difungsikan,
satu disimpan untuk backup)
5. 3 unit kamera (dua difungsikan, satu
disimpan untuk backup)
6. 2 unit latar belakang foto
7. 2 meja panjang dan satu meja biasa
untuk penerimaan klien
92
8. 1 meja konseling
9. 1 meja berkas
10. 1 kursi tunggu
11. 14 unit kursi plastik
12. 1 unit kipas angin
4 Membuat buku Alur penerimaan klien biasanya mengikuti Buku pedoman ini dibuat berdasarkan aturan
pedoman peraturan yang telah diterapkan oleh para yang terbaru yaitu Keputusan Direktur Jenderal
senior, sehingga sering kali ada peraturan Pemasyarakatan Kemeterian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor PAS-
baru yang belum diterapkan. 23.PK.01.04.07 tahun 2018 tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP)perlakuan anak Di
Balai Pemasyarakatan (BAPAS), Lembaga
Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan
Lembaga Pembinaan Khusus anak (LPKA).
Buku ini dikemas dalam bahasa yang ringan
dan tutorial langsung sehingga lebih muda
dimengerti oleh banyak pihak.
5 Membuat banner Sering kali pegawai dari Unit Pelaksana Dengan adanya banner yang bisa dilihat di
Teknis (UPT) pemasyarakatan lainnya tidak ruang penerimaan klien, pegawai dari UPT lain
mengetahui prosedur penerimaan klien di yang mengawal klien ke Bapas Kelas I
Bapas Kelas I Palembang, sehingga tiap kali
ada pegawai yang mengawal harus Palembang akan lebih mudah memahaminya.
dijelaskan dulu sistemnya dan harus Isi banner dibuat dengan ringkas dan tulisan
melengkapi berkas yang belum dilengkapi. yang jelas sehingga mudah untuk dibaca.
93
6 Menyiapkan SDM Sebelum diterapkannya SDP, proses Setelah dibaca SOP terbaru dan diterapkannya
penerimaan klien semuanya dijalankan SDP, maka tidak bisa lagi hanya ada petugas
secara manual. Petugas yang menerima klien penerima klien yang ada di ruang penerimaan
klien. Belum lagi ternyata Pembimbing
juga hanya satu, yaitu penerima klien yang Kemasyarakatan Pertama bertugas sebagai
dalam hal ini adalah Pembimbing verifikasi berkas, sedangkan penerima adalah
Kemasyarakatan Pertama. Asisten Pembimbing Kemasyarakatan. Maka
dari itu, perlu ditambah lagi petugas yang
bertanggung jawab di ruang penerimaan klien,
yaitu petugas registrasi dan operator SDP.
7 Sosialisasi Dengan adanya peraturan terbaru, biasanya Setelah dibuatnya buku pedoman, perlu juga
terhadap semua belum banyak pegawai yang mengetahuinya. dilakukan sosialisasi untuk membagikan
pegawai yang Maka dari itu, perlu dilakukannya sosialisasi informasi penting kepada semua pegawai yang
terlibat terlibat. Sosialisasi dilakukan dengan cara
terkait alur penerimaan klien. fleksibel (bukan dikumpulkan di dalam kelas)
yaitu dengan cara mendatangi pegawai yang
terlibat dan membagikan buku pedoman dan
memberikan informasi terkait aturan yang
terbaru. Juga dilakukan penandatanganan
sebagai bukti bahwa pegawai tersebut telah
mendapatkan informasi terbaru terkait alur
penerimaan klien.
94
8 Simulasi Setelah mengetahui informasi mengenai alur Simulasi dilakukan secara fleksibel dan
Pelayanan penerimaan klien dari aturan terbaru, tetap langsung ketika ada klien yang bebas bersyarat
saja belum sempurna jika belum dilakukan datang. Pegawai yang telah mendapatkan
informasi dan dilakukan simulasi pertama kali
simulasi. adalah operator SDP, kemudian akan
dibagikan dengan petugas lainnya seperti
registrasi, verifikasi dan penerima klien.
9 Monitoring dan Total ada 9 (sembilan) kegiatan dalam Dengan adanya lembaran ini, maka monitoring
evaluasi rancangan ini. Setiap kegiatan yang telah dan evaluasi dari sembilan kegiatan telah
dilakukan, akan dilakukan evaluasi. selesai dilaksanakan.
95