Pd
NIM : 06214882023003
Program PPG/Tahap : Dalam Jabatan/Tahap I
Program Studi : (220) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya
Dosen Pengampu : Dr. Hartati, M.Kes
Oleh:
YUDI SUJATMIKO, S.Pd
NIM. 06214882023003
2. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul dalam Pembelajaran Jarak Jauh berdasarkan wawancara degan
teman sejawat adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik kurang aktif dan memiliki antusias yang tergolong rendah dalam mengikuti
pembelajaran daring yang disebabkan keterbatasan media pembelajaran.
2. Dalam Pembelajaran Daring Penjasorkes Kelas V Peseta didik kurang dapat menganalisis
dan mempraktikkan gerakan serangan dasar pukulan dan belaan dasar tangkisan sehingga
nilai ulangannya masih berada di bawah KKM.
3. Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran daring yang didominasi dengan
mencatat bahan ajar di buku pegangan siswa.
3. Analisis Masalah
Dari serangkaian masalah yang teridentifikasi di atas, masalah yang akan dikaji melalui
Rencana PTK adalah “Dalam Pembelajaran Daring Penjasorkes Kelas V Peseta didik kurang
dapat menganalisis dan mempraktikkan gerakan serangan dasar pukulan depan dan belaan dasar
tangkisan luar sehingga nilai ulangannya masih berada di bawah KKM”.
4. Rumusan Masalah
1. Apakah Penerapan Media Pembelajaran Virtualclass dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Pencak Silat Serangan Dasar Pukulan Depan Dan Belaan Dasar Tangkisan Luar Di Kelas V
SDN Rawa Sari?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pencak
silat serangan dasar pukulan depan dan belaan dasar tangkisan luar melalui penerapan media
pembelajaran Virtualclass.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat dengan dilakukannya peneltian ini adalah :
1. Bagi siswa, penerapan media pembelajaran Virtualclass diharapkan mampu menjadi
wahana baru dalam proses meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru, penerapan media pembelajaran Virtualclass diharapkan menjadi suatu
pengalaman bagi guru dalam meningkatkan aktivitas pembelajaran bagi peserta didiknya.
3. Bagi Peneliti, sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar.
4. Bagi sekolah, memperoleh masukan baru tentang proses pembelajaran jarak jauh.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki
pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas. PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran
di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan
cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. [1] PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam
konteks pengembangan profesi guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk perbaikan dan
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran atau mutu pendidikan pada umumnya. PTK
ini cocok dilakukan oleh guru karena prosenya praktis. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas)
Melaksanakan PTK, memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, agar hasil yang
diperoleh dari PTK yang dilaksanakan mencapai hasil yang optimal. Menurut Zainal Aqib
dkk, merumuskan langkah – langkah PTK sebagai berikut :
1. Tahap 1 : Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga dasar, yakni :
- Identifikasi masalah
- Merumuskan masalah
- Pemecahan masalah
2. Tahap 2 : Acting (pelaksanaan)
3. Tahap 3 : Observation (pengamatan)
4. Tahap 4 : Refleksi
2. Pengertian Belajar
Belajar merupakan unsur yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang untuk memperoleh pengetahuan. Pemahaman
tentang arti belajar sangat diperlukan oleh para pendidik, agar membantu pencapaian hasil
belajar siwa yang berkualitas. Hamalik (2003) menyatakan bahwa belajar mengandung
pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk juga perbaikan prilaku,
misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap.
3. Tujuan Belajar
Menurut Vina Sanjaya, (2010:186) menyatakan bahwa, tujuan pembelajaran adalah
kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki setelah mereka
melakukan proses pembelajaran tertentu. Hal ini seperti dikemukakan Dick dan Carey (1990)
The instructional goal is statemens that describes what it is that student will be able to do after
they have completed. Dalam kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran itu juga bisa diistilahkan dengan indikator hasil belajar. Artinya, apa hasil yang
diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.
5. Media E-Learning
E-learning dapat diterjemahkan sebagai pembelajaran yang menggunakan perangkat
eletronik sebagai medianya. E-learning merupakan seperangkat aplikasi dan proses yang dibuat
untuk kegiatan pembelajaran. E-learning lebih mengarah kepada kelas virtual (Virtual
Classroom). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan
dihantarkan melalui media internet, intranet, tape, audio maupun video, satelit, televisi
interaktif, ataupun media penyimpanan seperti CD-ROM. Definisi ini menjelaskan bahwa tidak
ada nilai mutlak bahwa e-learning harus terhubung dengan internet. Namun, secara spesifik,
definisi e-learning adalah bergantung dari penyelenggara kegiatan e-learning tersebut, cara
penggunaan, serta tujuan penggunaanya (Rusman, 2013). Menurut Rosenberg dalam Rahmasati
& Rismiati (2013), E-Learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria, yaitu : E-
learning merupakan jaringan dengan kemampuan memperbaharui, menyimpan,
mendistribusikan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran pencak silat melalui penerapan media pembelajaran
virtualclass. Menekankan pada Gerakan Serangan Dasar Pukulan Depan Dan Belaan Dasar
Tangkisan Luar, Pelaksanaan tindakan pada tiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal mata pelajaran. Tiap peserta didik
diminta untuk mempersiapkan laptop atau smartphone agar dapat mengakses media
Virtualclass yang digunakan guru, dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir di RPP.
3. Observasi (Observation)
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mengamati aktivitas pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa dengan menggunakan lembar pengamatan. Sedangkan satu orang
kolaborator melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran dan
pengamatan terhadap guru selama memimpin jalannya proses pembelajaran menggunakan
lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tingkatan refleksi ini hasil dari observasi didiskusikan bersama oleh kolaborator. Hasil
diskusi digunakan sebagai dasar bagi penyusunan rencana tindakan pada pertemuan
berikutnya agar dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil lebih baik dari pertemuan
sebelumnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi dari siklus I, dilakukan sharing ideas untuk merencanakan siklus II
dengan mempersiapkan RPP pembelajaran pencak silat dengan penerapan media
pembelajaran virtualclass dan merencanakan tindakan dan solusi dari hasil refleksi siklus I.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran pencak silat melalui penerapan media pembelajaran
virtualclass. Menekankan pada Gerakan Serangan Dasar Pukulan Depan Dan Belaan Dasar
Tangkisan Luar berdasarkan refleksi siklus 1.
3. Observasi (Observation)
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mengamati aktivitas pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa dengan menggunakan lembar pengamatan. Sedangkan satu orang
kolaborator melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran dan
pengamatan terhadap guru selama memimpin jalannya proses pembelajaran menggunakan
lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tingkatan refleksi ini hasil dari observasi didiskusikan bersama oleh kolaborator.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Djaali. (2007). Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara.
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Puspa Swara . 2003.
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hernawan, Asep Herry, dkk. 2008.
Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Rosenberg, Marc J.
2006. Beyond E-Learning. California: John Wiley and Sons, Inc.
LAMPIRAN
1. RPP
2. Instrumen Pengumpul Data
Instrumen dalam penelitian PTK ini adalah tes unjuk kerja menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Instrumen Penilaian Observasi
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
1 Siswa yang masuk ke dalam kelas tepat pada 1 2 3 4
waktuya
2 Siswa yang membawa laptop/smartphone 1 2 3 4
3 Siswa yang memperhatikan/menanggai 1 2 3 4
apersepsi/motivasi
4 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 1 2 3 4
mengenai tujuandan kegiatan pembelajaran hari ini
5 Siswa yang aktif memperhatikan 1 2 3 4
6 Siswa yang mengakses Virtualclass 1 2 3 4
7 Siswa yang mendownload tugas 1 2 3 4
8 Siswa yang aktif dalam forum diskusi di Virtualclass 1 2 3 4
9 Siswa yang menggugah tugasnya di Virtualclass 1 2 3 4
10 Siswa yang mencatat point-point materi 1 2 3 4
11 Siswa yang bertanya jika tidak mengerti 1 2 3 4
12 Siswa yang ikut serta dalam menyimpulkan materi 1 2 3 4
pembelajaran
13 Siswa yang memperhatikan penugasan 1 2 3 4
Jumlah Nilai =