id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
Oleh:
SITI ISTIQOMAH
NIM X 7108754
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh:
SITI ISTIQOMAH
NIM X 7108754
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Nama
: SITI ISTIQOMAH
NIM
: X7108754
Tanggal
OLEH:
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul PENINGKATAN ASPEK AFEKTIF SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI II
BAKALAN KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh
Nama
: SITI ISTIQOMAH
NIM
: X7108754
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Senin
Tanggal
: 4 Juli 2011
Tanda Tangan
Ketua
...............................................
Sekretaris
...............................................
Anggota I
...............................................
Anggota II
...............................................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Siti Istiqomah. NIM X7108754.THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS
AFFECTIVE ASPECT USING THEMATIC LEARNING IN III GRADERS
OF SD NEGERI II BAKALAN OF PURWANTORO SUBDISTRICS OF
WONOGIRI REGENCY IN THE SCHOOL YEAR OF 2009/2010. Thesis.
Surakarta.Teacher Training and Education Faculty.Surakarta Sebelas Maret
University, July 2011.
The purposes of this classroom action research are to improve the
students affective aspect using thematic learning in III graders of SD Negeri II
Bakalan.
This study belongs to a classroom action research consisting of two
cycles, each of which consist of 3 meetings. Each cycles included four stages:
planning, acting, observing and reflecting. The subject of research was the III
graders of SD Negeri II Bakalan. Techniques of collecting data used were
documentation and observation. Technique of analyzing data used was an
interactive model analysis consisting of three analysis components: data
reduction, data display and conclusion drawing or verification.
Based on the observation of student activities, it can be concluded that:
the implementation of students affective aspect in the first cycle just reaches 66 in
the first meeting, 71 in the second meeting and 74 in the third one, or 70 in
average. But, in the second cycle the students affective aspect had increased 72 in
the first meeting, 76 in the second meeting and 81 in the third one, or 76 in
average. From the result of psychomotor observation, the mean value obtaines is
64 in cycle I and 73 in cycle II. The increase in the mean value of class in the
cycle I of 72,17 and cycle II of 78,83. For the students who pass the learning
successfully with Minimum Passing Criteria (KKM) of 60, in the cycle I 73% and
cycle II 93% students have passed the learning successfully.
In all aspects, it can be said that the students affective aspect increases
from 48 in earlier condition up to 76 after having two cycles, therefore it is
increasing for 28. Finally, it can be concluded that thematic learning can increase
students affective aspect in III graders of SD Negeri II Bakalan, in the school year
of 2009/ 2010.
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin
kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
( Evelyn Underhill )
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah dzat yang esa atas limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan,
yang berjudul Peningkatan Aspek Afektif Siswa Melalui Pembelajaran Tematik
Pada Siswa Kelas III SD Negeri II Bakalan Kecamatan Purwantoro Kabupaten
Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010.
Selama penelitian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
2.
3.
Drs. Kartono, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Drs. Suharno, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Drs. Samidi, M.Pd., Dosen
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan
kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan.
5.
6.
7.
8.
Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral maupun material.
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9.
digilib.uns.ac.id
10.
Berbagai pihak yang telah membantu peneliti, yang tidak mungkin peneliti
sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan semuanya mendapat balasan kebaikan yang
Peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................
ii
PERSETUJUAN ...................................................................................
iii
PENGESAHAN ....................................................................................
iv
ABSTRAK ...........................................................................................
ABSTRACT .........................................................................................
vi
MOTTO ................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN .................................................................................
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
10
17
19
D. Hipotesis ...................................................................................
15
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
22
24
24
24
25
26
27
29
29
37
37
37
37
39
61
66
A. Simpulan ...................................................................................
66
B. Implikasi ...................................................................................
66
C. Saran .........................................................................................
68
70
LAMPIRAN .........................................................................................
72
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
21
Tabel
38
Tabel
46
Tabel
48
Tabel
57
Tabel
59
Tabel
63
xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Kerangka Berfikir ....................................................
19
22
27
38
40
46
48
52
57
59
70
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
72
Lampiran 2
82
Lampiran 3
83
Lampiran 4
84
Lampiran 5
85
Lampiran 6
87
Lampiran 7
89
Lampiran 8
91
Lampiran 9
100
101
102
103
105
107
109
111
113
115
117
119
121
122
123
124
125
126
127
129
130
xv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
132
134
135
136
137
138
140
141
142
143
145
146
147
148
149
150
151
152
xvi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Berdasarkan
waktu ke waktu semakin pesat dan canggih yang didukung pula pengaruh arus
globalisasi yang semakin hebat. Fenonema tersebut memunculkan adanya
persaingan dalam berbagai bidang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
yang turut menentukan sikap, mental, perilaku, kepribadian, dan kecerdasan anak
adalah pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang diberikan dan dialami
anak sejak kecil. Menurut Carla Rinaldi dalam Yew Kam Keong (2006: 15)
Kesuksesan dalam pendidikan anak sejak dini bergantung pada apakah
pendidikan itu dapat berhubungan dengan lingkungan belajar di rumah dan di
sekolah. Hal itu didasarkan pada interaksi dan komunikasi antara anak, guru dan
orang tua . Berdasarkan uraian tersebut kegiatan pembelajaran akan sangat
bermakna
bagi peserta
didik,
apabila
kegiatan
pembelajaran
tersebut
mengutamakan interaksi dan komunikasi yang harmonis antara guru dan peserta
didiknya. Peserta didik tidak hanya sebagai pendengar tetapi juga harus dapat
berperan aktif menyampaikan ide-idenya dalam suatu pembelajaran melalui
bimbingan Berdasarkan guru.
Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan, yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Orang tua,
guru, para pemimpin dan orang dewasa lainya dalam masyarakat, merupakan
pendidik. Karena mereka dapat berperan memberi contoh atau teladan kepada
peserta didik dan remaja. Guru merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam bidang pendidikan. Karena guru langsung berhadapan dengan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang di dalamnya mencakup kegiatan
pentransferan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penanaman nilai-nilai positif
melalui bimbingan dan juga teladan. Melalui sentuhan-sentuhan guru di sekolah,
diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan siap menghadapi tantangan hidup yang semakin keras. Oleh karena itu, dalam
proses pembelajaran guru harus memberikan sesuatu yang benar-benar bermakna,
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Jangan sampai masa-masa
keemasan peserta didik malah terbalik hanya karena strategi, teknik, metode atau
model pembelajaran yang guru sampaikan tidak sesuai dengan masa
perkembangan mereka.
Untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan,
pemerintah
selalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik kelas III. Menurut Piaget dalam Noehi
Nasution M.A, dkk (1992: 57) fase perkembangan kognitif anak pada umur 2-7
tahun berada dalam fase pra-operasional, umur 7-12 tahun berada dalam fase
operasi konkrit. Tahap ini ditandai dengan adanya kemampuan untuk memperoleh
data tentang dunia dan mengubahnya dalam pikiran anak sehingga dapat disusun
atau diorganisasikan dan digunakan secara selektif dalam pemecahan masalah.
Namun dalam taraf ini anak hanya dapat memecahkan masalah yang langsung
dihadapinya secara nyata.
Untuk itu sesuai umur dan tingkat perkembangan peserta didik kelas III
lebih tepat menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan
strategi pembelajaran yang diterapkan bagi peserta didik kelas awal sekolah dasar.
Di dalam buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/ MI (2006: 97)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dengan pembelajaran tematik peserta
didik mampu
mempelajari pengetahuan
dan
mengembangkan
berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama. Sehingga
diharapkan peserta didik merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas. Atas dasar permasalahan-permasalahan
itu maka penulis ingin mempelajari lebih jauh tentang Peningkatan Aspek
Afektif Siswa melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas III SD Negeri II
Bakalan Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/
2010 .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek
afektif siswa pada siswa kelas III SD Negeri II Bakalan?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan aspek afektif siswa melalui pembelajaran tematik pada siswa
kelas III SD Negeri II Bakalan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan dalam proses belajar mengajar di sekolah melalui
pembelajaran tematik.
b. Sebagai sebuah pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian dengan
menggunakan pembelajaran tematik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik, dapat mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna
sehingga dapat meningkatkan aspek afektifnya.
b. Bagi guru, bermanfaat untuk memperoleh pengalaman meningkatkan aspek
afektif dengan melaksanakan pembelajaran tematik.
c. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik yang
dapat meningkatkan aspek afektif siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Tinjauan tentang Aspek Afektif
a. Pengertian Aspek Afektif
Aspek afektif dapat dibentuk melalui pelaksanaan pendidikan. Sikap
bukan pembawaan yang melekat sejak seseorang dilahirkan. Akan tetapi dapat
berubah-ubah, dapat dipelajari dan diajarkan sehingga lebih berkembang.
Gerungan WA (1990: 276) berpendapat sebagai berikut:
Pengertian afektif itu dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap
obyek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap
perasaan tetapi sikap tersebut disertai dengan kecenderungan untuk
bertindak sebagai sikap kecenderungan terhadap obyek tadi. Jadi afektif
dapat diterjemahkan sebagai sebagai sikap serta kesediaan terhadap
sesuatu.
Ada hubungan yang erat antara sikap dan tindakan atau motif yang
mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan sikap yang ada pada
dirinya.
Hidayati, dkk (2008:4-31) menyatakan, aspek afektif adalah sikap
yang menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu yang dimiliki
seseorang terhadap suatu obyek dan semua itu terbentuk atas pengalaman.
Menurut M.G.Dwijiastuti,dkk (2006: 57), aspek afektif berkenaan
dengan aspek perasaan, nilai, sikap dan minat dari perilaku peserta didik.
Afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-danpsikomotorik/)
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka disimpulkan bahwa
aspek afektif adalah aspek yang berkenaan dengan perasaan, nilai, sikap, dan
minat dari perilaku peserta didik terhadap sesuatu.
5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Sikap
Sikap merupakan suatu kencenderungan untuk bertindak secara suka atau
tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara
mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui
penguatan serta menerima informasi verbal. Penilaian sikap adalah
penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap
mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya.
Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk
pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.
2) Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir
melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek
khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian
atau pencapaian. Hal penting pada minat adalah intensitasnya. Secara
umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi.
3) Konsep Diri
Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu
terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan
intensitas konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target
konsep diri biasanya orang tetapi bisa juga institusi seperti sekolah. Arah
konsep diri bisa positif atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan
dalam suatu daerah kontinum, yaitu mulai dari rendah sampai tinggi.
4) Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968) merupakan suatu keyakinan tentang
perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap
buruk. Target nilai cenderung menjadi ide, target nilai dapat juga berupa
sesuatu seperti sikap dan perilaku. Arah nilai dapat positif dan dapat
negatif. Selanjutnya intensitas nilai dapat dikatakan tinggi atau rendah
tergantung pada situasi dan nilai yang diacu. Oleh karenanya satuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masyarakat.
5) Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan
orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri.
Misalnya menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang
lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan
keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa
dan berpahala. Jadi moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan
seseorang.
( http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-
kognitif-afektif-dan-psikomotorik/)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
afektif banyak dipengaruhi bahkan ditentukan oleh pengalaman belajar
seseorang. Dari pengalaman tersebut akan membedakan seseorang dalam
menghadapi serta memecahkan masalah yang dihadapinya.
2. Tinjauan tentang Pembelajaran Tematik
a. Konsep dan Makna Pembelajaran
Kata pembelajaran identik dengan kata mengajar berasal dari kata
dasar
ajar
pe
dan akhiran
an
menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Proses pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
yang dirancang untuk siswa dengan perencanaan yang matang yang bertujuan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
b. Hakikat Pembelajaran Tematik
1) Latar Belakang Pembelajaran Tematik
Munculnya pembelajaran tematik dilatarbelakangi oleh pemikiran
tentang pentingnya pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata dan
perkembangan anak yang memandang sesuatu secara keseluruhan. Teori
yang mendasari pengembangan pembelajaran tematik adalah teori psikologi
Gestalt.
Teori belajar Gestalt memandang kejiwaan manusia terikat pada
pengamatan yang berwujud pada bentuk menyeluruh. Menurut teori
belajar ini seorang belajar jika ia mendapat insight. Dalam belajar
yang penting adalah peyesuaian pertama yaitu memperoleh response
yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. (Slameto,
2003:9).
Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Maka dapat digunakan
untuk menghadapi situasi-situasi yang baru. Di dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SD/MI (2006:93) dikemukakan sebagai berikut:
Peserta didik yang duduk di sekolah dasar kelas I, II, dan III berada
pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek
perkembangan kecerdasan seperti Inteligen Quality (IQ), Emotional
Quality (EQ), dan Social Quality (SQ) tumbuh berkembang sangat
luar biasa.
Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala
sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik) serta mampu memahami hubungan
antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih sangat
bergantung pada benda-benda konkret dan pengalaman yang dialami siswa
secara langsung.
Peserta didik yang telah masuk taman kanak-kanak memiliki
kesiapan bersekolah lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak masuk
taman kanak-kanak. Selain itu perbedaan pendekatan, model dan prinsip
pembelajaran antara kelas I-III dengan pendidikan prasekolah dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
Berdasarkan
ilmu
yang
berbeda-beda.
Beberapa
ahli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
e) Bersifat Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru
dalam mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain. Bahkan mengaitkanya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran siswa diajak bermain sambil belajar
melalui permainan yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan.
Permainan dirancang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Berdasarkan
pendapat
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
proses
pembelajaran
pembentukan
kreativitas, pemberian
perlu
ditekankan
pada
pengalaman
membangun
langsung
pengetahuanya
yang
sendiri
dialami
sebagai
siswa
dalam
kunci
dalam
pembelajaran.
(3) Humanisme
Melihat siswa Berdasarkan segi kekhasan/ keunikan, potensi dan
motivasi yang dimiliki.
b) Landasan Psikologis
Dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan
psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi atau materi
pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat
kedalaman materi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
c) Landasan yuridis
Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat dan bakatnya
(pasal 9) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuanya (Bab V Pasal 1-b).
Berdasarkan uraian
di atas
disimpulkan
bahwa
landasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
(4) Dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk
masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan menggunakan
buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
c) Implikasi terhadap pengaturan ruang
(1) Ruang dapat ditata, disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
(2) Susunan bangku peserta didik dapat diubah-ubah disesuaikan dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
(3) Peserta didik tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat duduk di tikar
atau karpet.
(4) Kegiatan pembelajaran hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan
baik di dalam maupun di luar kelas.
(5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk menunjang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
(6) Alat, sarana, dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan merapikan
kembali.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Implikasi
pembelajaran tematik mencakup tiga hal, yaitu implikasi bagi guru dan
peserta didik, implikasi terhadap sarana prasarana, sumber dan media
pembelajaran dan implikasi terhadap pengaturan ruang.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
Penelitian Guntur Sutopo tahun 2007 dengan judul:
Peningkatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Kondisi
Awal
metode pembelajaran
Aspek afektif
siswa rendah
dalam
pembelajaran
konvensional
menggunakan pembelajaran
tematik.
Dengan menerapkan
pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek afektif siswa pada siswa kelas III
SD Negeri II Bakalan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II
Bakalan yang terletak di RT 03 RW 08 Dusun Wotgalih, Desa Bakalan,
Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Kode Pos 57695. Sekolah ini
dipimpin oleh Bapak Gudel Saino, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah. Sekolah
Dasar Negeri II Bakalan memiliki 6 ruang kelas. Kelas yang digunakan dalam
Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas III.
Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah pertama,
peneliti sebagai guru kelas di Sekolah Dasar Negeri II Bakalan sejak 17 Juli 2007.
Kedua, sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian yang
sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Ketiga, berdasarkan
observasi peneliti di lapangan, aspek afektif siswa di kelas III masih rendah. Maka
hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan yang digunakan untuk
meningkatkan aspek afektif.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2009/2010 selama 6 bulan. Dimulai pada bulan Januari sampai Juni
2010. Adapun perincian jadwal penelitian tertera pada tabel 1 berikut:
20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
1.
2.
Penyusun
Proposal
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
2010
2010
2010
2010
2010
2010
II III IV I
II
II
II
II
II
III IV I
III IV I
III IV I
III IV I
III IV
X X X X X
Penyempurnaan
Proposal
3. Pengusulan Ijin
Penelitian
X X X X X
X X X
4. Pelaksanaan PTK
a. Siklus I
b. Siklus II
5. Pengolahan dan
analisis data
6.
Penyusunan
Laporan Penelitian
7.
Ujian Skripsi
X X X
X X X X
X X X X X
X X X X
X
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Reflec
Siklus 2
Act
Act
Observe
Observe
Model PTK (pengembangan)
(Sarwiji Suwandi, 2009: 28)
Gambar 2. Siklus PTK
Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut :
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Membuat rencana pembelajaran dengan tema kegemaran dilaksanakan
selama 3 kali pertemuan.
b) Menyiapkan media pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
(afektif) dan
keterampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
2) Pelaksanaan
a) Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
pembelajaran selama 3 kali pertemuan.
b) Melakukan penilaian pada lembar kerja siswa tiap-tiap pertemuan.
c) Mengumpulkan hasil penilaian proses dalam catatan penting.
3) Observasi
Dalam tahap ini guru melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan
guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap
guru dan observasi guru mitra terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari
guru mitra (kolaborator), siswa dan proses pembelajaran.
4) Refleksi
Dalam tahap ini guru mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh
mana kompetensi yang sudah dikuasai oleh siswa serta mengetahui
perubahan apa yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis sebagai refleksi untuk
rencana tindak lanjut.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas III SDN
II Bakalan Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran
2009/2010 sebanyak 30 siswa, yang terdiri Berdasarkan 15 siswa laki-laki dan 15
siswa perempuan. Siswa-siswa tersebut bertempat tinggal disekitar lingkungan
sekolah yaitu di Dusun Wotgalih, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro.
D. Sumber Data
Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam
penelitian ini adalah data kualitatif. Data tersebut berupa informasi tentang aspek
afektif siswa dalam pembelajaran di kelas III SD Negeri II Bakalan, hasil
observasi, dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Informasi tersebut akan digali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
Metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
dengan pembelajaran tematik, dan data hasil belajar siswa. Sumber data yang
dimaksud adalah siswa kelas III, guru kelas, kepala sekolah, serta kegiatan
pembelajaran di kelas III.
2. Trianggulasi Metode
Mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan
teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda yang mengarah pada sumber
data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Data yang divalidasi
menggunakan teknik trianggulasi metode adalah data mengenai aspek afektif
siswa dalam pembelajaran dengan pembelajaran tematik. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan observasi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
model interaktif. Kegiatan pokok analisa data dalam penelitian ini meliputi tiga
komponen yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi data. Adapun rincian model analisis interaktif dapat diuraikan dalam
gambar 3 berikut:
PENGUMPULAN
DATA
I
REDUKSI DATA
II
SAJIAN DATA
III
PENARIKAN
KESIMPULAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
proses ini berlangsung peneliti tetap bersifat terbuka terhadap semua informasi
yang masuk. Peneliti belum membuat kesimpulan akhir sampai proses
pengumpulan data berakhir.
Keempat komponen tersebut di atas harus merupakan unsur yang ada
dalam proses analisis data. Keempatnya merupakan suatu unsur yang saling
berkait pada saat sebelum, selama serta sesudah pengumpulan data. Dalam
penelitian ini, peneliti bergerak diantara keempat komponen tersebut yakni tahap
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan
data. Langkah langkah analisis (HB. Sutopo, 2002: 92) sebagai berikut:
(1) Melakukan analisis awal, bila data-data yang didapat sudah cukup, maka
dapat dikumpulkan, (2) Mengembangkan bentuk sajian data dengan
menyusun coding atau matrik yang berguna untuk penelitian selanjutnya,
(3) Melakukan analisis dikelas dan mengembangkan matrik antar kasus, (4)
Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila kurang jelas,
maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus, (5) Melakukan
analisis antar kasus, (6) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan
penelitian, (7) Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian Berdasarkan
pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian.
H. Indikator Kinerja
1. Pada siklus I, 70 % siswa dalam penilaian afektif dan psikomotorik siswa ratarata nilai
65.
2. Pada siklus II, 80 % siswa dalam penilaian afektif dan psikomotorik siswa ratarata nilai
70.
I. Prosedur Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
3) Pertemuan ke-3
a) Berdasarkan apersepsi guru mengkaitkan sungai dengan materi ajar
b) Siswa memperhatikan gambar macam-macam daerah yang termasuk
perairan yang ditunjukkan guru.
c) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang ciri-ciri daerah perairan.
d) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6
siswa.
e) Siswa diskusi kelompok mengisi kata yang rumpang untuk menjelaskan
ciri-ciri daerah sebaran air.
f) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi, kelompok lain menanggapi.
g) Guru memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi kapal api secara
bersama-sama.
h) Guru mengajak anak menggambar kapal api, yang terdiri dari berbagai
bentuk bangun datar termasuk persegi panjang
i) Siswa menggambar bangun persegi dan persegi panjang dengan keliling
tertentu serta diberi warna yang menarik.
j) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara membuat kalimat
tanya.
k) Siswa membuat kalimat tanya.
l) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
m)Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik yaitu
memajang hasil karya terbaik.
c. Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran selama tiga pertemuan
dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan
instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra
terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra (kolaborator), siswa dan
proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi sikap dan keterampilan
siswa selama proses pembelajaran dengan pembelajaran tematik serta kondisi
proses pembelajaran secara umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
d. Refleksi
Berdasarkan langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi
atau multi data. Tindakan dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan
ketercapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tujuan penelitian.
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman observer
maupun dengan siswa menunjukkan aspek afektif siswa dan kegiatan
pembelajaran belum signifikan sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II
dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran
siklus I. Menganalisis data yang ada berdasarkan format pembelajaran yang
dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui keberhasilan dari proses
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik.
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan meliputi:
1) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan
pembelajaran tematik yang terdiri dari 3 pertemuan.
2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
3) Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi
proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri Berdasarkan dua pertemuan, yaitu :
1) Pertemuan ke-1
a) Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai isi lagu hujan, dan
dikaitkan dengan materi ajar.
b) Siswa memperhatikan gambar tentang keadaan cuaca yang ditunjukkan
guru.
c) Guru membagi siswa menjadi 10 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3
siswa.
d) Siswa menyimak penjelasan guru tentang permainan bisik berantai
tentang cuaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
c. Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II selama tiga
pertemuan dilakukan secara
kolaboratif dengan
guru
mitra
dengan
dan keterampilan
siswa
selama
proses
pembelajaran
dengan
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran,
memperhatikan
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri II Bakalan Kecamatan
Purwantoro Kabupaten Wonogiri. SD Negeri II Bakalan berdiri pada Tahun 1984.
Secara geografis Sekolah Dasar Negeri II Bakalan berada di Dusun Wotgalih
Desa Bakalan Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri. Letak Sekolah Dasar
Negeri II Bakalan berada di ujung timur Kabupaten Wonogiri, yang berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Jumlah siswa di SD Negeri II Bakalan
sebanyak 144 siswa yang terdiri Berdasarkan 6 kelas. SD Negeri II Bakalan
dilengkapi audio class yang berguna untuk pergantian jam, pengumumuan
penting dan memutar lagu-lagu nasional saat jam istirahat. Lokasi SD cukup luas
dan berdampingan dengan lapangan desa dan Sekolah Taman Kanak-kanak dusun
Wotgalih. Personil ketenagaan SD Negeri II Bakalan terdiri Berdasarkan Kepala
Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru agama Islam, penjaga dan
tenaga administrasi.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini pada umumnya masih
konvensional. Sebagian besar guru masih menggunakan pembelajaran dengan
ceramah. Mereka kurang menggunakan variasi dalam mengajar. Padahal berbagai
jenis alat peraga untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, semua
terawat dengan baik. Setelah penelitian ini diharapkan aspek afektif siswa kelas
III SD Negeri II Bakalan dapat meningkat.
2. Deskripsi Kondisi Awal
Hasil observasi pra tindakan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas III
SD Negeri II Bakalan Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun
Pelajaran 2009/ 2010 yang semula guru dalam kegiatan pembelajarannya belum
menerapkan pembelajaran tematik, menunjukkan aspek afektif siswa masih
rendah.
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Kriteria Afektif
Frekuensi
Prosentase (%)
Sangat Rendah
6,67 %
Rendah
18
60 %
Sedang
20 %
Tinggi
13,33 %
Sangat Tinggi
0%
Rata-rata
48
si
n
u
rek
F
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
18
6
4
2
0
SR
S
T
Kriteria Afektif
ST
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Berdasarkan hasil observasi awal pada tabel di atas rata-rata nilai afektif
yang dicapai oleh siswa kelas III SDN II Bakalan belum mencapai indikator
kinerja yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata siklus I
65 dan siklus II
70. Maka
tema ini yaitu tema kegemaran dapat dipadukan dengan mata pelajaran
yang lain, dapat menimbulkan minat dan motivasi belajar anak dikelas,
dapat didasarkan pada kurikulum yang berlaku dalam keberhasilan
belajar anak.
b) Melakukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
yang sesuai dengan tema. Berdasarkan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator yang dipilih yang sesuai dengan tema baru kemudian
dibuat jaring-jaring pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Matematika
- Menjelaskan bahwa
Kegemaran
Bahasa Indonesia
- Membaca cerita
- Menghitung
keliling bangun
persegi
- Menghitung
keliling bangun
persegi panjang
- Menggambar
bangun datar
persegi dengan
keliling tertentu
- Menggambar
bangun datar
persegi panjang
dengan keliling
tertentu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
dan
semangat
mengikuti
pembelajaran.
Kemudian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
telah
disusun
dengan
menggunakan
model
pembelajaran tematik.
(1) Kegiatan awal
Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu guru mengajak
siswa menyanyi lagu naik-naik ke puncak gunung dengan tujuan
membangkitkan
motivasi
anak.
Tujuan
pembelajaran
juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
telah
disusun
dengan
menggunakan
model
pembelajaran tematik.
(1) Kegiatan Awal
Pembelajaran diawali dengan apersepsi dengan tanya jawab
kepada siswa apakah sudah pernah melihat sungai. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
guru
tentang
ciri-ciri
daerah
sebaran
air.
Siswa
sebaran
air.
Setiap
kelompok
kapal api
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Kriteria Afektif
Frekuensi
Prosentase
Sangat Rendah
0%
Rendah
6,67%
Sedang
16,67%
Tinggi
18
60 %
Sangat Tinggi
16,67 %
Rata-rata kelas
70
si
n
u
rek
F
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
18
2
0
SR
S
T
Kriteria Afektif
ST
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
(15) Guru
sudah
melakukan refleksi
pembelajaran,
menyusun
hasil
observasi
terhadap
guru
selama
kegiatan
Pertemuan
1
75
Pertemuan
2
78
Pertemuan
3
80
Berdasarkan tabel 4 nilai observasi guru siklus I dapat dilihat grafik pada
gambar 7 sebagai berikut:
Observasi Guru Siklus I
81
80
80
79
78
78
77
r
o
k
S
76
75
75
74
73
72
P1
P2
P3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
pelaksanaan
pembelajaran
kembali
dengan
commit to user
menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
tema pendidikan yaitu dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain,
dapat menimbulkan minat dan motivasi belajar anak di kelas, dapat
didasarkan pada kurikulum yang berlaku dalam keberhasilan belajar
anak.
b) Melakukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
yang sesuai dengan tema. Berdasarkan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator yang dipilih yang sesuai dengan tema baru kemudian
dibuat jaring-jaring pembelajaran.
c) Membuat jaring-jaring indikator
Berdasarkan tema Kegemaran tersebut dan dianalisis terhadap st ndar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator, maka disusunlah jaringjaring indikator dalam tema pada gambar 8 sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Pendidikan
Bahasa Indonesia
Menentukan urutan
dan maksud gambar
seri
Membuat kalimat
berdasarkan gambar
seri
Membuat karangan
sederhana
berdasarkan gambar
seri
IPS
Menjelaskan
kegunaan dan
tempat belanja.
Menyebutkan
jenis-jenis tempat
belanja.
Menjelaskan
perbedaan pasar
nyata dan tidak
nyata
Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian jual beli
di pasar
tradisional.
Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian jual beli
di pasar swalayan.
ini guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
hujan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Siswa
bersama
kelompoknya
keluar
kelas
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
siswa
apakah
bentuk
awan
di
langit.
Kemudian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Kriteria Afektif
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Rata-rata kelas
Frekuensi
0
0
1
23
6
Prosentase
0%
0%
3%
77 %
20%
76
25
20
15
10
si
n
u
rek
F
5
0
6
0
SR
1
S
T
Kriteria Afektif
ST
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
sudah
baik
dalam
menunjukkan
penguasaan
materi
pembelajaran.
(6) Guru sudah menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan baik.
(7) Guru sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan.
(8) Guru belum menghasilkan pesan yang menarik.
(9) Guru sudah menggunakan media secara efektif dan efisien dengan
baik.
(10)Guru sudah baik dalam melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
(11)Guru sudah baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
(12)Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
(13)Guru kurang memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber
belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Pertemuan
1
83
Pertemuan
2
85
Pertemuan
3
87
Berdasarkan tabel 6 nilai observasi guru siklus II dapat dilihat grafik pada
gambar 10 sebagai berikut:
Observasi Guru Siklus II
r
o
k
S
88
87
86
85
84
83
82
81
87
85
83
P1
P2
P3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
lampiran 22 pada halaman 122. Hasil belajar pada siklus II nilai terendah
siswa adalah 58. Sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 93. Hanya 2
siswa yang tidak mencapai KKM yaitu siswa yang mendapat nilai
dibawah 60. Sedangkan rata-rata nilai pada siklus II ini adalah 93. Hasil
belajar pada siklus II meningkat, hal ini disebabkan karena siswa lebih
aktif dalam pembelajaran.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada dapat dilihat
adanya peningkatan aspek afektif siswa dalam pembelajaran matematika melalui
pembelajaran tematik pada siswa kelas III SD N II Bakalan Kecamatan
Purwantoro
Kabupaten
Wonogiri.
Peningkatan
aktivitas
siswa
dalam
70 pada siklus II. Hal ini sesuai dengan siklus I dan II melalui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
atas dapat ditemukan hambatan di setiap siklus. Hambatan yang terjadi pada
siklus I yaitu siswa kurang berani dalam mengemukakan pertanyaan dan
pendapat, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa kurang berani
menjawab pertanyaan guru, belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara
optimal. sehingga hal ini dapat menimbulkan ketidaktercapaian indikator yang
diharapkan. Guru perlu menindaklanjuti permasalahan di siklus I tersebut pada
siklus II dengan cara: (1) guru memilih tema yang berbeda dalam pembelajaran
tematik, (2) diadakan pengubahan kelompok, siswa diberi kebebasan namun
dengan pengarahan dari guru, (3) guru memberi motivasi berupa hadiah bagi
kelompok terbaik atau yang paling kompak. Kemudian pada siklus II deskripsi
hambatan yang muncul hampir sama dengan siklus I yaitu adanya beberapa
kelompok yang kurang bekerjasama dengan teman sekelompoknya, siswa ada
yang kurang semangat dalam pembelajaran sehingga hal ini dapat menimbulkan
ketidaktercapaian indikator yang diharapkan. Guru perlu menindaklanjuti
permasalahan di siklus II tersebut pada dengan cara: (1) diadakan pengubahan
kelompok, siswa diberi kebebasan memilih kelompoknya sendiri, (2) Guru
melaksanakan pembelajaran di luar kelas agar siswa tidak bosan.
Sesuai dengan hasil observasi terhadap siswa, maka dapat diketahui
peningkatan aspek afektif siswa dalam pembelajaran. Peningkatan observasi
afektif dari pra tindakan, siklus I sampai siklus II dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Perkembangan Observasi Afektif
Pra
Keterangan
Siklus I
Siklus II
Tindakan
Rata-rata nilai
48
70
76
Berdasarkan tabel 7 maka dapat digambarkan grafik perkembangan
observasi afektif siswa dari siklus I hingga siklus II, yaitu dapat dilihat pada
gambar 11:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
70
76
48
40
si
n
u
rek
F
20
0
Pra Tindakan
Siklus I
Siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
sehingga
perlu
diperhatikan
untuk
lebih
dipertahankan.
Melalui keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek afektif
siswa. Hal ini terlihat jelas dengan adanya peningkatan nilai rata-rata observasi
afektif siswa yang dicapai dari siklus ke siklus secara kelompok. Dengan
demikian dapat dibuat suatu rekomendasi bahwa terjadi peningkatan aspek afektif
siswa melalui pembelajaran tematik pada siswa kelas III SD N II Bakalan tahun
pelajaran 2009/ 2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam dua siklus yang menerapkan pembelajaran tematik pada siswa kelas III
SDN II Bakalan tahun ajaran 2009/ 2010, maka dapat dianalisis kesimpulan yaitu
hasil penelitian tindakan kelas siklus I menunjukkan adanya peningkatan aspek
afektif siswa meskipun hanya mencapai 66 di pertemuan ke-1, 71 di pertemuan
ke-2, dan 74 di pertemuan ke-3, jika dirata-rata menjadi 70. Namun pada siklus II
aspek afektif siswa sudah mengalami peningkatan yaitu mencapai 72 di
pertemuan ke-1, 76 di pertemuan ke-2, dan 81 di pertemuan ke-3, jika dirata-rata
menjadi 76. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari siklus I sampai
siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I 64 dan pada siklus
II 73. Hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan yaitu pada siklus I 72,17 dan
pada siklus II naik menjadi 78,83. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60)
pada tes siklus I 73% siswa dan pada tes siklus II 93% siswa tuntas.
Secara keseluruhan aspek afektif siswa naik, dari kondisi awal 48 setelah
melalui dua siklus menjadi 76. Maka mengalami peningkatan sebesar 28. Dengan
demikian dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa ketika dalam pembelajaran
digunakan pembelajaran temaik maka aspek afektif siswa kelas III SD Negeri II
Bakalan dapat meningkat.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan
pada pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran tematik dalam pelaksanaan
pembelajaran. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus.
Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Dalam setiap pelaksanaan siklus
terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang.
66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat
diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan aspek afektif siswa
baik secara teoretis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan
pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek afektif siswa serta mendapatkan
respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut: (1)
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik meningkatkan aspek
afektif siswa karena pembelajaran tematik melibatkan
kegiatan pembelajaran, dan penghargaan dari guru saat siswa berhasil melakukan
kegiatan dengan baik. Secara umum telah menunjukkan perubahan yang
signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes
dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu. Nilai rata-rata
aspek afektif, psikomotorik dan hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini
terbukti adanya peningkatan siswa dalam menjawab pertanyaan, mengeluarkan
pendapat, berinteraksi dengan guru, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif
siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi
lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya aspek afektif siswa kelas III
SDN II Bakalan meningkat, (2) Penerapan pembelajaran tematik secara tepat dan
optimal sehingga aspek afektif siswa meningkat.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan aspek afektif
dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Aspek afektif siswa dapat ditingkatkan
dengan menerapkan metode pembelajaran dan media yang tepat bagi siswa.
Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti
yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk
membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga
dan meningkatkan aspek afektif siswa. Pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran tematik pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh
guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi
masalah peningkatan aspek afektif siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh
sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan pembelajaran tematik
pada siswa kelas III SDN II Bakalan tahun ajaran 2009/ 2010, maka saran-saran
yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu
pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN II
Bakalan pada khususnya sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide
atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh aspek afektif yang
optimal.
b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari
hari.
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan aspek afektif diharapkan menggunakan pembelajaran
tematik.
b. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian
disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat
yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan pembelajaran
tematik.
c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan pembelajaran tematik pada
tema yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
3. Bagi Sekolah
Penelitian dengan classroom action research membantu dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu sekolah
hendaknya mengupayakan agar para guru selalu menggunakan pendekatan
pembelajaran yang inovatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah.
commit to user