Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk salah satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Ajeng Trinovitasari
NIM: 1110015000073
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LtrMBAR PERSETUJUAN PEMBII\{BING
PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI StrBAGAI MEDIA PEN{BELAJARAN
DALAM MENINGKATKAN MOTTVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAT
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)
Skripsi
Oleh:
Aienq Trinovitasari
NIM: 1110015000073
JAKARTA
20ls
LEMBA.R. PENGESAIIAN
Jakaila, 01 APril2015
Penguji I
Dr. H. Nurochim. MM
NrP. 1959071s 198430 1 003
Penguji II
Sodikin. M.Si
Mengetahui
Dekan Fakul Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN SY Llidayatullah-J*arta
Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 25 Febru ari 2015
Yang Mengesahkan
Pembimbing
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
rjensffivh;ari
NrM. 1t 10015000073
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku hadiahkan untuk Alm.mamah tercinta yang selalu menginspirasi untuk bersemangat dalam
menjalani kehidupan, bertahan dalam cobaan dan tidak boleh menyerah dengan keadaan apapun, tak lupa
ku persembahkan juga untuk papah tercinta yang sangat luar biasa dapat menemaniku hingga saat ini.
Kalian adalah orang tua terhebat di dunia.
Terimakasih atas segalanya. Maaf... belum bisa memberikan yang terbaik, hanya ini yang baru bisaku
berikan. dan maaf tidak bisa memberikan ini saat mamah masih ada... Aku selalu bangga dan bersyukur
dapat terlahir sebagai putri kalian... I Love You
……
Kesulitan tidaklah bermaksud untuk menggagalkan langkahmu untuk menjadi yang
terbaik. namun dia hanya sekedar bertanya seberapa hasratmu tuk meraih cita-cita, sekuat
apa tekadmu untuk meraih mimpi, jika jawabanmu memuaskannya maka dengan senang
hati dia akan memperkenalkanmu pada “sahabat sejati”nya yang mungkin kau tunggu
selama ini yaitu kemudahan dan kebahagiaan.
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alva Edison)
This study aims to determine how to use the monopol y game as a medium
of learning in enhancing students motivation of VIII grade SMP Islam Harapan
Ibu Pondok Pinang. The method used in this research is descriptive qualitative.
Researcher reveals and explains the in-depth research problem by describing the
narrative data, facts, and related information.
The samples are a teacher and six students of VIII grade SMP Islam
Harapan Ibu Pondok Pinang. The data collection techniques are using observation,
interviews, and documentation. Observational methods used to observe teaching
and learning process in the classroom before and after using the monopoly game
as a learning medium. Interviews are used to determine the responses of teacher
and students in answering primary research question of how the use of the game
of monopoly as a medium of learning in improving student's motivation in natural
setting (real situation, non-experimental situation). While the documentation used
to support and add the evidence obtained from other sources such as photos of the
monopoly game board and activities in the classroom, transcripts of the
interviews, observation sheets, and the scores of the students learning out comes
after using monopoly game in order to determine changes in students learning
motivation.
The results indicate that: (1) The student said that after using the
monopoly game in as a medium of learning in social, students becomes more
attracted to study the subject. It appears that the students liked the monopoly
game. (2) The Social studies teacher at VIII class SMP Islam Harapan Ibu Pondok
Pinang attempts to increase student's motivation by using monopoly game as a
learning medium. (3) According to the VIII grade social studies teacher at SMP
Islam Harapan Ibu Pondok Pinang, after using the monopoly game as a learning
media medium, student’s motivation have been increased, because it appears that
students are interested to study more in social studies lesson when monopoly
game is used as medium of learning.
i
5. Ibu Maila Dinia Husni Rahim, MA, selaku dosen pembimbing yang
tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. H. Nurochim ,MM selaku Dosen Pembimbing Akademik
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan IPS yang senantiasa mengajarkan ilmu dan
memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, semoga
Bapak dan Ibu selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga
ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari, beserta
Staf dan Karyawan Fakulas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
8. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas
Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Ibu Dra. Hj. Budi Suci Nurani, M. Pd Kepala SMP Islam Harapan Ibu Pondok
Pinang yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian berjalan serta
seluruh guru SMP Islam Harapan Ibu beserta staffnya dan tak lupa pula kepada
siswa/i kelas VIII yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Tetapi tidaj
mengurangi rasa hoormat dan terimakasih saya.
10. Kepada mamah tercinta Alm. Nani Winarsih A yang amatku hormati,
yang telah membesarkan penulis serta senantiasa memberikan semangat,
memberikan arti perjuangan hidup, doa dan bimbingan selama
hidupnya. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmatNya
kepadamu dan memberikan tempat yang indah di sisiNya. Amin
11. Kepada Papah tersayang Warsim Yasmuji, S.E yang selalu memberikan
bimbingan, semangat serta doa. Dan juga selalu memberikan dukungan
baik moril maupun materil.
12. Untuk Kakak-kakakku Heni PuspitaSari, S.Pd dan Irma Voni Parlina,
S.Kom.i yang selalu memotivasi, memberikan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini terima kasih kakak-kakakku.
13. Untuk Sepupu-sepupuku Sigit Pramono, Salsa Bilanadifah, Rahayu
Triastuti, Tria Septiani yang telah membantu dan memberikan dukungan
serta semangatnya untuk penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
ii
14. Sahabat-sahabatku Desti ika Ariyanti, Fitri Amalia Azzahro, Putri
Ridhania, Rizka Putri Anggraeni, Wina Adriyanti, Wilda Williyani, Lita
Jamalia, Mulianingsih, Farid Iqbal yang selalu menyemangati dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman seperjuangan selama bimbingan skripsi Lilian Paramitha,
Desdemonawita, Chentauri Galih Kismarety, Gina Rosdianti dan Ayu
Yuningsih yang tak lelah untuk saling mengingatkan dan memberikan
supportnya.
16. Teman-teman REAKSI (Rakyat Ekonomi-Akuntansi) dan teman
seperjuangan jurusan IPS angkatan 2010 yang telah memberikan warna
serta pengalaman dalam menjalani perkuliahan selama ini.
17. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis
ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat
dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT.
Meridhoai dan di catat sebagai ibadah disisi-Nya. Amin
Ajeng Trinovitasari
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .......................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah ............................................................... 3
C. PembatasandanPerumusanMasalah ....................................... 4
D. TujuanPenelitian .................................................................... 4
E. ManfaatPenelitian .................................................................. 4
iv
4. Hakikat IPS .................................................................... 20
a. Pengertian IPS ................................................... 20
b. Tujuan Pembelajaran IPS .................................. 23
B. HasilPenelitian yang Relevan .............................................. 24
C. Kerangka Konseptual ........................................................... 26
v
D. PaparanHasilPenelitian ......................................................... 42
a) HasilWawancara Guru .................................................... 43
b) HasilWawancaraSiswa .................................................... 50
c) HasilObservasi ................................................................ 57
d) Data Hasil Belajar Siswa................................................. 66
DaftarPustaka
Lampiran-Lampiran
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
۟شزُوا
ُ جلِسِ فَٲ ْفّسَحُىا۟ يَفّْسَحِ ٱّللَهُ َّلكُمْ ۖ َوإِذَا قِيلَ ٱو
َٰ َيَٰٓأَيُهَا ٱّلَذِيهَ ءَامَىُىٓا۟ إِذَا قِيلَ ّلَكُمْ تَ َفّسَحُىا۟ فِى ٱ ّْلم
ٌشزُوا۟ َيزْفَعِ ٱّللَهُ ٱّلَذِيهَ ءَامَىُىا۟ مِىكُمْ وَٱّلَذِيهَ أُوتُىا۟ ٱ ّْل ِعلْمَ َدرَجَٰتٍ ۚ َوٱّللَهُ ِبمَا َت ْع َملُىنَ خَبِيز
ُ فَٲو
1
2
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”1 (QS: Al-Mujaadilah Ayat: 11)
Namun dari hasil observasi, dan wawancara tidak terstruktur dengan siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Harapan Ibu Pondok Pinang yang
dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diketahui bahwa proses belajar
IPS membosankan bagi siswa. Observasi dan wawancara itu berlangsung bersamaan
ketika peneliti melaksanakan Praktek Profesi keguruan (PPKT) pada bulan februari
2014. Hal ini terjadi antara lain karena guru menyampaikan pelajaran kepada siswa
hanya dengan menjelaskan materi saja (metode ceramah) dan jarang menggunakan
media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
1
Al Hikmah, al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro), h.543
2
Rudi susilana dan Cepi Riyana., Media Pembelajaran:hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan
penilaian, cet ke-2 (Bandung: CV Wacana Prima, juli 2008), h.1
3
Suyono dan Hariyannti, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011) hal. 28
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan
peneliti pada saat melaksanakan Praktek Profesi Keguruan (PPKT) pada bulan
februari, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Permainan monopoli adalah salah satu permainan yang sedang di gemari anak-
anak saat ini.
2. Masih adanya siswa yang kurang suka dengan mata pelajaran IPS.
3. Banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit
karena terlalu banyak yang harus dihapalkan dan membosankan.
4. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi di dalam kelas
5. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dalam mengajar.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran
di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan media
pembelajaran tersebut.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Peneliti; Menambah pengetahuan tentang penggunaan permainan
monopoli sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
IPS SMP Islam Harapan Ibu.
b. Bagi Guru; Hasil penelitian ini nantinya digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentuan kebijakan media pembelajaran IPS di kelas
yang akan diterapkan.
c. Bagi Pembaca; khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
suatu kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Kata Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.dalam bahasa Arab, media adalah perantara
( )وَسَائِلatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Di jelaskan pula
oleh Raharjo, bahwa “media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah
pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses
belajar.”2
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.3
2
Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2011), h.7
3
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),h.6
4
Ibid.h.7
6
7
mengajar. Mengajar dapat pula diartikan proses membantu seseorang atau kelompok
melakukan kegiatan belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif.5
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan
teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience
(kerucut pengalaman). Dibawah ini merupakan gambar dari kerucut pengalaman
belajar:6
Abstrak
Konkret
Gambar 2.1
Kerucut Pengalaman Belajar
5
Azhar Arsyad. Op.cit. hlm. 5
6
Azhar Arsyad, ibid., hlm. 9-10
8
Secara lebih rinci, Fleming yang mengganti kata “media” dengan kata
“mediator” memaparkan bahwa, “Mediator adalah penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak daan mendamaikannya. Dengan istilah mediator,
media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar, siswa dan isi pelajaran. “Di samping itu,
mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap system pembelajaran
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan
atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.”7
7
Azhar Arsyad. ibid., h. 3
8
Azhar. Ibid.h 4
9
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009), h. 234
9
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan kemediaan saja, tetapi juga
harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan
baik.11 Keterampilan membuat media pendidikan, berarti terampil dan menguasai
teknik dan proses pembuatan suatu media pendidikan yang berguna untuk suatu
pelajaran tertentu.
Alat-alat yang dibuat harus memenuhi syarat; 1) Rasional yaitu yang sesuai
dengan akal dan mampu dipikirkan oleh diri sendiri atau orang lain, 2) Ilmiah yaitu
yang sesuai dengan perkembangan akal dan kemampuan diri sendiri, 3) Ekonomis
yaitu sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada dan tidak mengeluarkan
banyak biaya, 4) Praktis yang dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan
bersifat sederhana, 5) Fungsional yang berguna dalam pelajaran dan dapat digunakan
guru dan siswa dengan baik.12
Dalam hal ini, Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu dilakukan oleh media yaitu
10
Cecep Kustandi. loc.cit.h. 7
11
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), h. 6
12
Ibid, h. 7
10
Pengertian ciri-ciri tersebut adalah (1) Ciri fiksatif yaitu, dimana suatu
peristiwa atau objek yang dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti
fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. (2) Ciri manipulatif
(Manipulative Property) Suatu media yang memiliki ciri manipulatif, dimana
memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat
menghemat waktu yaitu dengan mempersingkat suatu urutan rekaman video atau film
yang mampu menyajikan informasi yang cukup baik bagi siswa dalam jangka waktu
lama, menjadi beberapa menit. (3) Ciri Distributif (Distribitave Property) Suatu
media memiliki ciri distributif, dimana media dapat disebarluaskan ke berbagai
tempat. Dengan demikian, media dapat memperlihatkan suatu peristiwa tanpa dibatasi
oleh ruang dan waktu.14
Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:16
(1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, (2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang
dianggap penting dalam memilih media, (3) Kondisi siswa dari segi subjek belajar
menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan
13
Azhar Arsyad, op.cit, hlm. 12-14
14
Cecep kustandi dan bambang sutjipto, Op . cit, hlm.15
15
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran.,(Ciputat: Ciputat Pers. 2002) h. 15
16
Ibid., h.16
11
kondisi anak, (4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan seorang guru, (5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa
yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil, dengan kata lain
tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal, (6) Biaya yang akan dikeluarkan
dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
17
Azhar Arsyad, op. cit., h. 21
12
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton, “dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2)
menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi”.18
Dalam hal ini Sudjana & Rivai juga mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : (1) pembelajaran yang akan lebih
menarik perhatian siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, (2) bahan
pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh siswa dan
memungkinkan dapat menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) metode
mengajar akan dapat lebih bervariasi, yang tida semata-mata hanya komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.20
18
Ibid., h. 19
19
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Ed.1, Cet.2, h.113
20
Azhar Arsyad, Op.cit., h.24-25
13
di New York. Di Britania Raya permainan ini diterbitkan pada tahun 1913 oleh The
Newbie Game Company di London dengan nama Brer Fox an’Brer Rabbit.
Selain melalui penjualan, permainan ini juga tersebar dari mulut ke mulut dan
variasi-variasi local juga mulai berkembang. Salah satunya adalah yang disebut
Auction Monopoly atau kemudian disingkat menjadi Monopoly. Permainan ini
kemudian dipelajari oleh Charles Darrow dan dipatenkan kemudian dijual olehnya
kepada Parker Brothers sebagai penemuannya sendiri. Parker mulai memproduksi
permainan ini secara luas pada tanggal 5 November 1935.24
c. Manfaat Monopoli
Manfaat dari permainan ini mampu mengasah kemampuan otak kiri anak atau
siswa, bukan hanya di berikan pelajaran bagaimana menghitung dadu dan langkah,
tetapi memperhitungkan sejumlah perhitungan ekonomi dan analisis sesuai kotak
yang didapat.25 Hal tersebut dapat dilihat karena pada saat bermain monopoli tidak
hanya diberi pelajaran bagaimana menghitung dadu dan cara melangkah saat sudah
tau jumlah dadu yang sudah dilemparkan, tetapi juga memperhitungkan jumlah
perhitungan ekonomi dan menganalisis sesuai kotak yang bisa didapatkan.
yang terbuat dari kayu atau plastik yang biasanya rumah berwarna hijau sedangkan
hotel berwarna merah, kartu-kartu Dana Umum dan Kesempatan.26
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan beberapa siswa menyatakan bahwa
IPS pelajaran yang membosankan, hal ini menyebabkan IPS menjadi siswa agak
malas untuk belajar. Bagi sebagian siswa sekolah menengah pertama (SMP)
mengeluhkan soal pelajaran IPS. Mereka menganggap IPS sebagai pelajaran yang
sulit untuk diingat (hapal). Terlebih lagi bila mereka mendapatkan nilai di bawah
rata-rata. Yang memiliki niat akan lebih tekun belajar, kembali hilang semangat untuk
belajar.
Jika keadaan ini dibiarkan dan terus berlanjut hingga ke jenjang pendidikan
berikutnya. Maka, sepanjang masa pendidikan meraka akan menganggap IPS adalah
pelajaran yang membosankan karena terlalu banyak materi yang harus di hapal.oleh
karena itu, penulis mencoba mengubah pemrmainan monopoli yang biasa dimaikan
26
“Monopoli (Permainan)”ibid
16
anak-anak menjadi permaina IPS, dimana dengan bermain monopoli IPS siswa dapat
bermain sambil belajar IPS.
Dengan harapan agar anggapan siswa tentang pelajaran IPS yang sulit dan
membosankan menjadi IPS itu pelajaran yang menyenangkan. Sejauh mana
keberhasilan permainan ini dalam mengubah pola pikir siswa tentang IPS yang sulit
dan membosankan, penulis juga ingin melihat, bagaimana motivasi siswa dalam
mempelajari IPS dengan menggunakan permainan IPS.
Gambar 2.2
Permainan Monopoli
Istilah motivasi berasal dari kata kerja Latin movere (menggerakkan). Ide
tentang pergerakan ini tercermin dalam ide-ide common sense mengenai motivasi,
seperti sebagai sesuatu yang membuat diri kita memulai pengerjaan tugas, menjaga
diri kita tetap mengerjakannya, dan membantu diri kita menyelesaikannya. Motivasi
adalah suatu proses diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitasnya yang
diarahkan pada pencapaian tujuan.27
27
Dale H.Schunk, Paul R. Pintrich, Judith L. Meece, “Motivasi dalam Pendidikan”(Jakarta: PT.
INDEKS,2012) edisi bahasa indonesia edisi ketiga, h. 6
18
Menurut schunk (1995) motivasi dapat mempengaruhi apa yang kita pelajari,
kapan kita belajar, dan bagaimana cara kita belajar.28 Menurut Mc.Donald, motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengen munculnya
feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.29
Ada banyak teori yang menjelaskan tentang motivasi, salah satu teori yang
terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa yaitu yang di kembangkan
oleh maslow (1943, 1970), yang menerangkan bahwa ia percaya tingkah laku
manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.30
b. Fungsi Motivasi
Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses
belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu
dibangun. Menurut Nasution (1982:77) “Motivasi memiliki tiga fungsi yaitu : (1)
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi manusia sebagai penggerak motor yang
melepas energy; (2) menentukan arah perbuatan, yakni manusia mengarahkan dirinya
kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan
arah dan kegiatan yag harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan; (3) menyeleksi
28
Ibid, h.7
29
Sadirman A. M, “Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996)
cet. Ke-6, h.74
30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010) Cet.
Ke-5, h. 171
19
perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, degan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi.”31
(a) Motivasi Intrinsik yaitu keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi
tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu
bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari
dalam diri sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
(b) Motivasi Ekstrinsik yaitu dapat dikatakaan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.32
Dari penjelasan di atas kita bisa lihat bahwa motivasi intrinsik dapat mencapai
tujuan yang terkandung dalam pembelajaran dimana dalam belajar telah terkandung
tujuan menambah pengetahuan. Sebaliknya jika seseorang belajar untuk mencapai
pujian, penghargaan, hadiah dan sebagainya itu termasuk ke dalam motivasi
ekstrinsik.
31
“Motivasi belajar”, di unggah pada 22 april 2013, di
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html yang diakses pada 11 sepember 2014
32
“Motivasi Belajar” ibid
20
4. Hakikat IPS
a. Pengertian IPS
Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Ali Amran Udin
adalah “ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan
pengajaran di sekolah dan menengah (elementary and secondary school).33
Dari pengertian IPS oleh Ali Imran dapat dilihat bahwa ilmu pengetahuan
sosial adalah hasil penyederhanaan dari berbagai macam disiplin ilmu sosial yang
ada. Penyederhanaan tersebut dimaksudkan lebih tertuju kepada penyesuaian dengan
kurikulum yang akan diterapkan oleh masing-masing guru di sekolah. Menurut
Kosasih Djahiri, “IPS merupakan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu
sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik
untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan”.34
Menurut Sapriya, istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-
an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal
mulaidigunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975.
Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
33
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Rineka Cipta.1990), Cet. II, hal.2
34
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS,
(Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 7
35
Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p, 2009), h. 1-11
21
Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari
mata pelajran sejarah, geografi, dan sosiologi serta mata pelajaran ilmu
sosial lainnya.36
36
Sapriya Susilawati, dan Sadjarudin Nurdin, Konsep dasar IPS, (Bandung: UPI Press 2006), h. 51
37
Ibid, h. 7
38
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS,
(Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 7
39
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), Ed. 1, Cet.3, h.14
22
Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat digunakan kemampuan mengambil
40
Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p, 2009), h. 1-11
41
Syarifudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memeperhatikan keragaman Individu Siswa dalam
kurikulum berbasis Kompetensi. (Jakarta: PT. Ciputat Press. 2005), h. 24
23
keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat agar menjadi warga
negara yang baik.
Jadi, tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
42
Etin Solihatin, dan Raharjo, Op.Cit, h.14
43
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.18
24
bahwa terdapat perubahan tingkat kreativitas yang signifikan antara sebelum dan
sesduah pemberian treatment berupa permainan smart monopoli. Berdasarkan
hasil hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengembangan kreativitas sebelum dan
setelah pengobatan dengan layanan bimbingan kelompok melalui media
permainan monopoli pintar yang t di hitung= 17,460 dibandingkan dengan t
tabel= 0,023 atau t dihitung > t tabel (0,000 dengan signifikansi <0,05). Hasil
penelitian bahwa layanan bimbingan kelompok melalui media permainan
monopoli smart efektif untuk mengembangkan kreativitas dengan peer group di
SD kelas V siswa Sekolah Tumenggungan Surakarta tahun ajaran 2012/2013.44
2. Dea Aransa Vikagustanti dengan judul Skirpsi Pengembangan media
pembelajaran Monopoli IPA tema organisasi kehidupan sebagai sumber belajat
untuk siswa SMP pada tahun 2014 penelitian tersebut diperoleh temuan bahwa,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema
organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan indikator
kelayakan yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pada uji
coba skala kecil dan besar, media pembelajaran monopoli IPA mendapat respon
sangat baik oleh guru dan siswa. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa
yang mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 88,5% sehingga dapat digunakan
sumber belajar.45
3. Ria Sartkaningrum dengan judul Skripsi Pengembangan media pembelajaran
permainan monopoli akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada
tahun 2012 penelitian tersebut diperoleh temuan bahwa, hasil penelitian ini
44
Ahmad Jawandi, Bimbingan Kelompok Dengan Media Permainan “Smart Monopoli” untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Tumenggungan Tahnun Pelajaran 2012/2013,
Skripsi universitas Sebelas Maret, (Surakarta:2013) tidak dipublikasikan
45
Dea Aransa, Pengembangan Media Pembelajarab Monopoli IPS tema Organisasi Kehidupan
Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP, Skripsi Universitas Negeri Semarang. (Semarang:2014),
tidak dipublikasikan
25
46
Ria Sartikaningrum, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Monopoli Akuntansi Untuk
meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta:2012), tidak
dipublikasikan
26
C. Kerangka Konseptual
Gambar 2.3
Kerangka Konseptual
B. Metode Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang ingin diteliti, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif. Menurut peneliti untuk memberikan pemahaman secara
mendalam tidak cukup hanya mengandalkan data statistik atau data kuantitatif
semata, karena fenomena yang menyangkut perilaku harus diamati secara mendalam
dan holistik. Oleh sebab itu pendekatan kualitatif diyakini dapat memberikan
gambaran dan jawaban terhadap apa yang diharapkan peneliti dalam memahami
fenomenologi tersebut.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet.
XXIX, h. 6.
27
28
Pada penelitian ini sumber data primer adalah hasil dari pengumpulan
informasi-infromasi yang dilakukan secara langsung melalui wawancara
kepada pihak terkait yakni, guru IPS kelas IX dan siswa kelas IX data primer
dari pihak yang terkait dengan obyek permasalahan guna memperoleh
infromasi mengenai penggunaan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa.
2. Sampel
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah individu, yaitu guru
IPS kelas IX dan siswa kelas IX. Pengambilan sumber data penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu.3 Pertimbangan tertentu ini,
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu terhadap hal yang peneliti
tanyakan tentang masalah penelitian ini kepada partisipan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri.4 Namun setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka
dikembangkan menjadi instrumen penelitian sederhana, yang dapat mempertajam
serta melengkapi data hasil pengamatan dan wawancara. Instrumen teknis yang
dipakai peneliti adalah dengan pedoman wawancara yang digunakan sebagai acuan
dalam proses wawancara. Peneliti akan terjun langsung kelapangan untuk melakukan
pengumpulan data, analisis data dan membuat kesimpulan.
3
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012),h. 53-54
4
Sugiyono, ibid., h.59
30
1. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan
dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran
media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai
sumber data.5 Wawancara ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu
wawancara pembuka, wawancara inti dan wawancara penutup. Wawancara
pembuka yaitu dimulai dengan perkenalan profil partisipan, wawancara ini
dilakukan selama 5-10 menit, lalu peneliti dan partisipan membuat
kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara
ketahap selanjutnya yaitu wawancara inti dimana wawancara ini dilakukan
untuk menemukan jawaban atau hasil dari perumusan masalah yang telah
ditentukan, wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 20-30 menit.
Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara yang telah dilakukan oleh
narasumber dalam bentuk transkip wawancara.
5
Ibid., h. 72
6
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2005) hal.220
31
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
juga merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif.8 Dalam penelitian ini dokumen yang diambil
adalah foto-foto kegiatan penggunaan permainan monopoli di dalam kelas,
foto bentuk permainan monopoli, transkip hasil wawancara, lembar observasi
dan nilai siswa dari hasil belajar setelah menggunakan permainan monopoli
untuk mengetahui perubahan motivasi belajar siswa. Dokumen ini peneliti
gunakan untuk mengetahui dan memeriksa kelengkapan data yang peneliti
butuhkan.
7
Sugiyono, Op. Cit, hal. 64
8
Ibid, hal. 82
9
Sugiyono, metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung:
Alfabeta.2012), hal. 333
32
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yaitu penelitian dengan cara mencatat
semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil
observasi dan wawancara di lapangan.
2. Reduksi data
Hal yang dilakukan pertama dalam reduksi data yaitu dengan
mengidentifikasi bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang
dimiliki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah penelitian.
Kemudian, langkah-langkah berikutnya membuat koding yaitu
memberi kode pada setiap bagian upaya tetap dapat ditelusuri data
berasal dari sumber mana.
3. Penyajian data
Penyajian dapat dijadikan sebagian kumpulan informasi yang
tersusun sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering
digunakan adalah dalam bentuk naratif.
4. Menarik kesimpulan/verifikasi
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan
verifikasi dengan cara mencari makna gejala yang diperolehnya dari
lapangan, mencatat keteraturan, dan konfigurasi yang mungkin ada
dari fenomena.
33
Menurut sugiyono, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti.10
Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Teknik keabsahan data pada penelitian ini meliputi
tringulasi, yaitu tringulasi sumber, tringulasi teknik, member check. Tringulasi dalam
pengujian keabsahan data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai teknik dan berbagai waktu yang terdiri dari:
1 Triangulasi Teknik
2 Triangulasi sumber
Triangulasi sumber ini untuk mandapatkan data dari sumber yang
berbeda namun dengan teknik yang sama.12 Pada penelitian ini, peneliti
akan menguji data melalui wawancara guru IPS dan siswa kelas IX dengan
waktu yang telah ditentukan 20-30 menit.
10
Ibid, hal.365
11
Sugiyono.Op.cit, hal.83
12
Sugiyoni, Ibid, hal 83
34
13
Litbang LPM-PNL UNM, Pengujian Kredibilitas data pada Penelitian Kualitatis, di unggah pada 12 juli
2014 di http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/352-penggujian-kredibilitas-data-pada-
penelitian-kualitatif.html, yang diakses pada 26 februari 2015
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pendahuluan
35
36
melahirkan insan yang cerdas, terampil, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT,
berakhlaq mulia, berwawasan luas, serta dapat mengaktualisasikan ilmunya kepada
masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Menerapkan kurikulum
nasional yang dikembangkan sesuai visi dan misi pendidikan, berkesinambungan dari
tingkat TK, SD, SMP dan SMA, terutama pada materi pembelajaran pokok dan
agama dengan mengedepankan Character Building, Languages, Science dan ICT
(Information and Communication Technology).
Indikator untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut : Unggul dalam
pengembangan kurikulum, Unggul dalam proses pembelajaran. Unggul dalam
kelulusan, Unggul dalam sarana prasarana pendidikan, Unggul dalam media
pembelajaran, Unggul dalam SDM pendidikan, Unggul dalam kelembagaan sekolah,
Unggul dalam manajemen sekolah, Unggul dalam penggalangan pembiayaan
pendidikan, Unggul dalam prestasi akademik, Unggul dalam prestasi non-akademik,
dan Unggul dalam IMTAQ.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan
berdasarkan visi di atas yaitu: Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat
dan potensi yang dimiliki, Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif
37
kepada seluruh warga sekolah, Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk
mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal,
Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama
yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun peserta didik yang kompeten dan
berakhlak mulia, Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi,
dan bertaqwa pada Allah SWT.
Adapun penjabaran misi tersebut merupakan jembatan dari tujuan SMP Islam
Harapan Ibu yakni: (1) Berakhlak Mulia yaitu: Menanamkan sikap kejujuran pada
peserta didik, Membiasakan aktifitas 6S (Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar,
Syukur), (2) Sifat Kreatif yaitu: Membiasakan sikap kreatif positif dalam segala
bidang, Menanamkan sikap kemandirian yang bertanggung jawab, (3) Unggul dalam
IPTEK yaitu: Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam perkembangan IPTEK,
Terampil dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Guru di SMP Islam Harapan Ibu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah
18 orang, terdiri dari Kepala sekolah, 1 (satu) orang wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, 1 (satu) orang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, 10 orang guru
tetap, dan 4 orang guru honorer, Adapun rinciannya sebagai berikut: dua orang guru
mengajar bahasa Indonesia, dua orang guru mengajar IPA, dua orang guru mengajar
IPS, dua orang mengajar bahas inggris, dua orang mengajar matematika, satu orang
mengajar bahasa arab, satu orang mengajar pendidikan agama islam, dua orang guru
mengajar kesenian, satu orang guru mengajar penjaskes, satu orang guru mengajar
TIK, dan satu orang guru sebagai bimbingan konseling (BK). Karyawan SMP Islam
Harapan Ibu terdapat 3 (tiga) orang karyawan yang terdiri dari satu orang ketua tata
usaha, satu orang staff tata usaha dan satu orang staff kebersihan.
38
Siswa di SMP Islam Harapan Ibu Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumalah 165
siswa, terdiri dari kelas VII s.d. IX. Adapun rinciannya yaitu kelas VII terdapat 2
(dua) kelas yang seluruhnya berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 27 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan, kelas VIII terdapat 3 (tiga) kelas yang seluruhnya berjumlah
62 siswa yang terdiri dari 38 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan, dan kelas IX
terdapat 3 (tiga) kelas yang seluruhnya berjumlah 63 siswa yang terdiri dari 39 siswa
laki-laki dan 24 perempuan.
SMP Islam Harapan Ibu kebayorab baru Didirikan diatas Tanah Seluas
+5.289 M2, memiliki Ruang sbb dan memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Ruang Kepala Sekolah berjumlah 1 (satu) ruangan, Ruang Guru berjumlah 1 (satu)
ruangan, Ruang Belajar berjumlah 8 (delapan) ruangan, Ruang Lab. Komputer
berjumlah 1 (satu), Ruang TU berjumlah 1 (satu), Mushola berjumlah 1 (satu)
mushola, Ruang BP berjumlah 1 (satu) ruangan, Ruang OSIS berjumlah 1 (satu)
ruangan, WC Guru jumlah 2 (dua) , WC Siswa 2 (dua), Lapangan Olahraga
berjumlah 2 (dua) lapangan yang terdiri dari lapangan outdoor dan indoor, Halaman
Upacara berjumlah 1 (satu) halaman upacara, Halaman Parkir berjumlah 2 (dua)
halaman.
C. Informasi Partisipan
Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, jumlah yang dijadikan
partisipan untuk menjadi sumber data penelitian sebanyak tujuh orang yaitu, satu
orang guru IPS kelas IX, dan enam orang siswa kelas IX siswa tersebut adalah 2
orang perempuan dan 4 orang laki-laki.
Penting sekali informasi partisipan dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan
penguji dapat memahami konteks dan situasi penelitian. Pada penelitian kualitatif
kesimpulan penelitian tidak bisa di generelisasikan, oleh karena itu siapa yang
diwawancarai dan kapan di wawancarai sangat penting karena kesimpulan dari
39
penelitian ini akan berbeda jika dilakukan dengan waktu yang berbeda dan
mewawancarai orang yang berbeda. Berikut adalah informasi partisipan yang telah
peneliti wawancarai:
Partisipan M.N adalah seorang guru IPS yang lahir di Jakarta pada 25
November 1982, di sekolah ini selain menjadi guru IPS bapak M.N juga
menjabat menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di SMP Islam
Harapan Ibu Pondok Pinang, beliau sudah delapan tahun bertugas menjadi
staff guru di sekolah ini yaitu semenjak 17 Juli 2006 selama mengabdi
menjadi guru beliau selalu mengajar mata pelajaran IPS dan sebelum menjadi
guru beliau sudah menyelesaikan pendidikan sarjana strata 1(satu) di
Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2006 dengan mengambil jurusan
Akuntansi.
ramah namun kurang percaya diri hal tersebut terlihat pada saat menjawab
pertanyaan wawancara dengan ragu-ragu takut wajahnya pun terlihat bingung
dengan selalu menundukan kepalanya. F adalah termasuk siswa yang kurang
memiliki motivasi belajar yang tinggi hal tersebut terlihat pada hasil
belajarnya yang kurang bagus.
Siswa yang dipilih adalah satu siswa yang memiliki nilai tertinggi di kelas,
dan satu siswa yang memiliki nilai yang rendah. Menurut Clayton Aldelfer dalam H.
Nashar berpendapat bahwa motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi dan
hasil belajar sebaik mungkin. Maka adapun alasan peneliti memilih siswa tersebut
karena peneliti berkeyakinan bahwa yang memiliki nilai tertinggi juga memiliki
motivasi yang tinggi, dan yang memiliki nilai rendah memiliki motivasi yang rendah.
meningkatkan motivasi belajar siswa selama ini di SMP Islam Harapan Ibu Pondok
Pinang.
2
ibid
3
ibid
45
Dari situ respon siswa pun terlihat sangat baik, hal tersebut
dilihat pada saat peneliti observasi, yaitu adanya kerja sama antara
kelompok yang sangat baik, dari diskusi antar siswa juga membuat
kelas terlihat sangat rapih, siswa juga aktif bertanya kepada guru
mengenai materi yang mereka tidak mengerti.
4
ibid
47
5
ibid
6
ibid
48
7
F, Wawancara, siswa, 21 November 2014
51
mengerti oleh siswa, lalu guru yang dapat menertibkan siswa jika ada
siswa yang sedang tidak tertib dikelas dan dapat bersabar pada saat
mengajar.
jadi guru tidak lagi menggunakan media tersebut agar siswa fokus
dengan UAS.
8
Z, Wawancara, Siswa, 21 November 2014
56
c) Hasil Observasi
Peneliti melakukan observasi ini yang pertama pada saat sebelum permainan
monopoli digunakan sebagai media pembelajaran di kelas dan yang kedua pada saat
permainan monopoli digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Adapun aspek
yang di amati adalah kegiatan pra pembelajaran, kegiatan membuka pelajaran,
kegiatan inti pelajaran, dan kegiatan penutup.
Setelah peneliti melakukan observasi pada tiga kelas yang berbeda, data
observasi tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi dan menyimpulkan data. Data
yang di reduksi adalah poin-poin sesuai dengan aspek yang diamati pada observasi
baru setelah itu peneliti menyimpulkan secara despkriptif.
57
2) Pendekatan/Strategi Belajar
4. Kegiatan Penutup
siswa yang terlibat, masih ada siswa yang terlihat tidak dapat memberikan
kesimpulan.
2) Pendekatan/Strategi Belajar
4 Kegiatan Penutup
Dari data nilai siswa yang ada dapat disimpulkan bahwa, nilai siswa R jadi
meningkat karena dia terlihat motivasi belajarnya meningkat setelah menggunakan
permainan monopoli di dalam kelas yang di berikan oleh guru sebagai media
pembelajaran.R adalah siswa yang pintar, aktif, dan menyukai hal-hal yang
baru.Karena R menyukai hal-hal yang baru maka dari situ dia menyukai permainan
monopoli dan membuatnya termotivasi belajar.
66
Siswi I adalah siswa yang sopan dan ramah tapi sebelum guru memberikan
permainan monopoli sebagai media pembealajaran dia memiliki motivasi belajar
yang rendah dan hasil belajar yang kurang, setelah guru memberikan permainan
monopoli dia terlihat menyukainya dan motivasinya pun terlihat meningkat dan
membuat hasil belajarnya juga menjadi naik hal tersebut bisa dilihat pada data nilai
siswa diatas.
Siswa T adalah siswa yang yang pendiam tetapi dia anak yang pintar karena
memiliki hasil belajar yang bagus sebelum guru menggunakan media permainan
monopoli di dalam kelas, tetapi pada saat guru menggunakan permainan monopoli
sebagai media pembelajaran T terlihat tidak menyukainya, namun hasil belajarnya
terdapat peningkatan.
Siswa A adalah seorang yang ceria dari keceriannya dia memiliki prestasi di
sekolah maupun di luar sekolah, di sekolah dia menjadi ketua osis dan di luar sekolah
dia menjadi artis stand up comedy di salah satu stasiun televisi swasta. Tapi dilihat
dari prestasinya yang bagus dia tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi hal ini
terlihat pada hasil belajarnya yang kurang bagus, namun setelah guru memberikan
media permainan monopoli motivasinya terlihat meningkat hal tersebut bisa di lihat
pada hasil belajarnya yang meningkat juga.
Siswi F adalah siswa yang kurang percaya diri oleh karena itu, membuat dia
tidak memiliki motivasi yang tinggi hal tersebut bisa dilihat pada hasil belajarnya
sebelum guru memberikan permainan monopoli sebagai media pembelajaran, namun
pada saat guru menggunakan media permainan monopoli F terlihat sangat
menyukainya dan membuat motivasinya meningkat hal tersebut dilihat dari hasil
belajarnya yang ikut meningkat.
Berikut adalah data nilai siswa sebelum dan setelah guru menggunakan
permainan monopoli sebagai media pembelajaran:
Table 4.1
Nilai mata pelajaran IPS
Nilai Sebelum Nilai Setelah
Inisial
Menggunakan Menggunakan
NO Nama KELAS
Permainan Permainan
Siswa
Monopoli Monopoli
1 R 87 100 IX.A
2 I 72 85 IX.A
3 T 88 95 IX.B
4 A 50 81 IX.B
5 Z 80 93 IX.C
6 F 65 88 IX.C
BAB V
PENUTUP
Pada bab lima, peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari dua yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
68
69
dalam media tersebut sehingga butuh waktu untuk guru menjelaskan sebelum
permainan monopoli itu digunakan, (2) terlalu sering menggunakan
permainan monopoli sebagai media pembelajaran dapat menyebabkan siswa
ketergantungan yang berakibat kurang baik bagi siswa, yaitu siswa menjadi
selalu ingin bermain.
B. Implikasi
C. Saran
b. Bagi Guru
Agar dapat menciptakan kelas yang aktif dan memiliki siswa yang
motivasi belajarnya tinggi maka harus lebih sering memberikan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, agar siswa pun lebih termotivasi untuk
belajar dan siswa tidak merasa bosan pada saat guru menjelaskan materi
pelajaran di kelas.
Sumber Buku:
Cahyo, Agus N. 2011. Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.
Jogjakarta: FlashBooks
Gunawan, Rudy. 2013. PENDIDIKAN IPS filosofis, konsep, dan aplikasi (edisi
revisi). Bandung: Alfabeta. Cet. II
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Cet. VII
Husna. A. 2009. 100+ Permainan Tradisioal Indonesia Untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan
Kearaban. Yogyakarta: Andi
Jamaludin, Asep. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia
Sapriya H (dkk). 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI
PRESS
71
72
Schunk, Dale H (dkk). 2012. Motivasi Dalam Pendidikan: Teori, Penelitian dan
Aplikasi. Jakarta: PT Indeks
Sumber Jurnal:
Sumber Internet:
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
IX. A
KKM:73
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran.
Kampus Pendidikan Islam
Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang TK-SD-SMP-SMA
Website:
SMP ISLAM HARAPAN IBU www.harapanibu.sch.id
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
IX. B
KKM: 70
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran.
Kampus Pendidikan Islam
Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang TK-SD-SMP-SMA
Website:
SMP ISLAM HARAPAN IBU www.harapanibu.sch.id
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
IX. C
KKM:70
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran.
LAMPIRAN FOTO PERMAINAN MONOPOLI
Hal.
Hal
No Referensi Referensi Paraf
Skripsi
juli 2008)
BAB II
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT
1
J 6 Raj aGrafindo Persada, 2008) J
tk
5 6 6
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010)
u
2
Andi) 2009
30 19 a
-)
belajar.html yang diakses pada 1l sepember 2014
k{
34 21 dasar 1PS, (Bandung: UPI press 2006) 5t
J akarta, 25 Februar i 20 I 5
Dosen Pembimbing Skripsi,
s-{.]Y..\\
UIN JAKARTA
FORM (FR)
rsi ierbit l Maret 2010
q$gB &
FITK
Jl lr I I
, _l
[,ro Revrsl: 01
JLtanda No 95 Ctpultt 1 54 1 2 ladoncsta
uir in
SURAT eiMBlillcanr Sknlp SI
Ncrrrror : [Jrr.0 l/F.l/KM.01.31,.......12014 ,lakarta. l2 Februari 2014
Larnp. :-
Ilal : Bimbingan Skripsi
Kepacla Ytlr.
Ilirnbirrgan sliripsi itti diharaplian sclcsai rlalarn'rvalitu (r (cnaru) bLrlan. clarr clapirt
diperpaniang selzrrna 6 (enanr) bulan berikutnya tanpa surat pcrpanjangan.
Atas pcrhatiatt datt kc{a sarna Saudara, kanri ucaplian tcrinra kasili.
a.n. Dckarr
Ka.jur Perrdiclikan I lrS
FO,RM (FR)
lrrr-i
i LTII TI
FITK lr:cr.tz
i i No. Revisi: :42
il. l. H. inaada tJc 95 ClguiEr' ',5J.2 i tLla! : 1f1
SIJRAT PERMOHONAN PENELITIAN
Kepada Yth.
adalah benar ntahasisrvai Fakultas Ilmu Tarbiy'ah clan Keguruan UIi\,i lakarta yang sedang
lnenyLisul.l skrjpsi, dan akan nrengadakan peiielitian (riset) cli sekolah vang Ibu pirnpin.
Urrtuk itr.r kami rnohon Ibu dapat mengizinkan rnahasisr.va tersebtit n-relaksanakan penelitian
ci irnaksud.
Atas perhatian dan kerja sama lbu, kami ucapkan terinra kasih,
Ternb,.rsan:
t. Dekan FITK
2. Pen.rbantu Dekan Biclang Akadeurik
l. X.liihasisrva yang bersangk,-rtan
Xompur Pendldlhon lrlqm
Yoyolon Horopan lbu Pondoh Pinong TX.'D.'MP-'}IA
Webrtte:
SURAT KETERANGAN
Nomor : 503i101 .4/SM Pl-HllG 1201 5
yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP lslam Harapan lbu Pondok Pinang,
KebayoranLamaJakartaSelatandenganinimenerangkanbahwa
Nama tersebut diatas benar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang teiah
melakukan Penelitian Pendidikan di SMP lslam Harapan lbu Jakarta, terhitung n'ir.iiai
dari Bulan Mei - November 2a14' Adapun 'lrrdrrl Skripsi "Penggunaan Permairl:";l
Monopoli Sebagai Media Pembetajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belaiar
llmu Pengetahuan Sosial Menengah Pertama".
uuJ:.^il!
JAKARTA
DI SUCI NURA
LEMBAR. PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Nama '
M -\J
No. Identitas : {$ S I67/ S
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang bemama Ajeng Trinovitasari, dengan Judul "Penggunaan
Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Sisrva Menengah Pertama".
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data
penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak acia unsnr paksaan dari siapapltn saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
:
:
LEMBAR. PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Nama :F
No. Identitas : M) lS 49f7L
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian 1'ang dilakukan olel-r mahasiswa
Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbivah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama Ajeng Trinovitasari, dengan Judul "Penggunaan
Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
IImu Pengetahuan Sosial Sisrya Menengah Pertama".
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data
penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
Jakarta?,NruPrrhr, 2014
n
l/*
yr'
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Nama : Z
No. Identitas : l\C+C4 3
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data
penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
J akarta,2l!, W U,021i20 | 4
1. Nama Mahasiswa : Ajeng Trinovitasari
2. Tempat observasi : SMP Islam Harapan Ibu
3. Kelas : IX (Sembilan) A
4. Mata Pelajaran : IPS
Observasi sebelum menggunakan permainan monopoli
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
C.Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Tidak ada interaksi karena
pembelajaran yang digunakan guru media pembelajaran yang
digunakan guru hanya power
point
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat kurang tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilakn media
tersebut terlalu banyak
materinya.
D. Penilaian Proses
IV PENUTUP
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
D.Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Siswa saling berinteraksi untuk
pembelajaran yang digunakan guru memanfaatkan media
pembelajaran yang digunakan
oleh guru
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat sangat tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilkan oleh
media tersebut menarik
D. Penilaian Proses
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
E. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Tidak ada interaksi karena
pembelajaran yang akan digunakan guru media pembelajaran yang
digunakan guru hanya power
point
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat kurang tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilakn media
tersebut terlalu banyak
materinya.
D. Penilaian Proses
IV PENUTUP
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
F. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Siswa saling berinteraksi untuk
pembelajaran yang digunakan guru memanfaatkan media
pembelajaran yang digunakan
oleh guru
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat sangat tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilkan oleh
media tersebut menarik.
Namun terlihat dua orang
siswa yang kurang tertarik
pada media pembelajaran
tersebut
D. Penilaian Proses
IV PENUTUP
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Tidak ada interaksi karena
pembelajaran yang akan digunakan guru media pembelajaran yang
digunakan guru hanya power
point
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat kurang tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilakn media
tersebut terlalu banyak
materinya.
D. Penilaian Proses
IV PENUTUP
I Pra Pembelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
2. Ada interaksi antar siswa dan media √ Siswa saling berinteraksi untuk
pembelajaran yang digunakan guru memanfaatkan media
pembelajaran yang digunakan
oleh guru
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan √ Siswa terlihat sangat tertarik
dengan media pembelajaran pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
karena yang ditampilkan oleh
media tersebut menarik
D. Penilaian Proses
IV PENUTUP
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
M.N : Partisipan
M.N : Oh monopoli yang saya pakai pas ibu sedang PPKT yah? saya sih mau saja
asal ga mengganggu jam mengajar saya, surat ijin buat penelitian disini mana
yah? Saya mau liat.
P : iya pak... ini pak saya sudah bawa surat pengantar ijin penelitian di sekolah
ini dan saya juga bawa surat perjanjian bahwa bapak bersedia saya
wawancarai dan bapak tanda tangani
P : iya pak, karena surat ini juga menjamin kerahasian bapak selama menjadi
partisipan saya pak
M.N : okelah kalo begitu, taro disini dulu ya suratnya nanti saya baca dulu baru
saya tanda tangani
P : Baik pak kalo begitu tanggal 20 november saya dating ke sini lagi ya pak
bertemu dengan bapak untuk wawancara
P : sebelumnya saya mau bertanya sedikit pak. Bapak sudah berapa lama
mengajar di sini pak?
P : selain menjadi guru apa bapak memegang jabatan lain di sekolah ini?
M.N : oh iya kebetulan saya ini wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
A : Partisipan
P : iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat
perjanjian ini dulu dek.
P : tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu
seperti apa.
A : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya?
P : iya dek... gimana mau saya wawancarain?
A : yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat perjanjian segala... hahaha
P : iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi
partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya.
Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P :oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang
waktunya kurang
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
P : terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain
ga?
A : saya ikut Osis bu, gini-gini saya ketua Osis loh bu... hehehe (sambil bergaya
dengan bertolak pinggang) saya juga stand up comedy bu di metro tv... hehe...
emang ibu ga pernah liat saya di tv?
P : oh kamu ketua Osis di sini. Kayanya sih saya pernah liat tapi saya ga tau klo
itu kamu... hehe. Klo kamu sibuk di stand up comedy bagaimana kamu belajar
di sekolah kamu kamu sibuk seperti itu?
A : ya kan saya ga setiap hari bu, jadi saya rajin masuk sekolah. Walaupun
kadang suka ngantuk di kelas.. hehehe (tertawa sambil menutupi mukanya)
A : di anterin dong bu
P : di anter siapa?
P : baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini
yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya.
Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
R : Partisipan
R : Waalaikumsalam. wr. wb wah ibu udah ngerjain skripsi, sebentar lagi lulus
dong?
P : iya dek. Semoga cepet lulus ya saya.. hehe... Kamu mau ga saya
wawancarai, kalo mau kamu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
R : emang wawancaranya si tentang apa bu?
P : tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu
seperti apa.
R : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya?
R : yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat perjanjian segala... hahaha
P : iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi
partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya.
Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P :oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang
waktu untuk wawancaranya kurang
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
P : bagaimana kamu belajar IPS di kelas? Apakah kamu dapet rangking di kelas
kamu?
R : saya belajar sih biasa aja bu, merhatiin guru ngejelasin walaupun kadang
agak ngebosenin... hehe... tapi saya dapet rangking bu di kelas
P : waaah hebat dong kamu dapet rangking. Ko bisa ngebosenin tapi kamu
dapet rangking gitu gimana caranya? Hehe...
R : iya soalnya saya suka sesuatu yang baru bu, jadi kalo materinya baru saya
semangat belajarnya, tapi kalo gurunya ngejelasinnya itu-itu terus dan
ngejelasinnya juga Cuma cerita kan lama-lama agak bosen juga sayanya...
hehehe
P : oh begitu. baiklah kalo begitu cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu
depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih
ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
I : Partisipan
P : iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat
perjanjian ini dulu dek.
P : tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu
seperti apa.
I : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya?
P : iya dek... gimana mau saya wawancarain?
I : yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat beginian segala si bu... hahaha
P : iya dek, soalnya surat ini juga bisa menjamin kerahasian kamu selama
menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab
pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P :oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang
waktunya kurang
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
I : iya bu, saya lahir di Cilegon tanggal 28 November 2000 saya anak tunggal
loh bu.. hehe...
P : terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain
ga?
I : saya ikut Osis bu, saya di Osis jadi wakil ketua loh bu... hehe
P : oh kamu wakil ketua Osis di sini. Terus bagaimana keadaan kamu pas
belajar IPS dikelas?
I : saya si belajar biasa aja bu, kadang bosen juga belajar IPS nilai saya juga ga
bagus-bagus amat... hehehe
P : ko nilai ga bagus senang sih kamu?
I : bukannya seneng bu, abis orang tua saya juga jarang nanyain nilai saya jadi
saya juga bodo amat. Maklum bu anak satu-satunya mungkin, jadi saya di
manjain deh.. hehe...
I : saya kalo ke sekolah sendiri bu naik angkot atau taksi, kadang di anter si tapi
kadang saya jalan kaki soalnya rumah saya deket di pondok indah situ (samba
menunjuk ke arah jalan) tergantung mood saya aja bu maunya sendiri apa di
anter.. hehe
P : baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini
yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya.
Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
T : Partisipan
P : iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat
perjanjian ini dulu dek.
P : tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu
seperti apa.
T : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya? Saya kurang suka bu sama monopoli
P : iya dek gapapa nanti kamu jelaskan pada saat di wawancara aja... gimana
dek mau saya wawancarain?
T : yaudah iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat beginian segala si...
P : iya dek, soalnya surat ini juga bisa menjamin kerahasian kamu selama
menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab
pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P :oke kalo begitu, wawancara intinya minggu depan ya. Karena sekarang
waktunya kurang
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
P : terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain
ga?
T : saya ga ikut apa-apa bu, males ikut organisasi saya cuma anggota Osis aja
tapi ga aktif banget di osis. Saya fokus belajar aja
P : loh kenapa males ikut organisasi kan bagus bisa menambah wawasan kamu?
T : gapapa bu males aja gitu.. hehe... saya ga aktif di osis aja saya udah dapet
rangking bu, wawasan kan bisa dapet dari mana aja selain di osis.. hehe...
P : baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini
yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya.
Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
Z : Partisipan
P : iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat
perjanjian ini dulu dek.
Z : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya?
P : iya dek... gimana mau saya wawancarain?
Z : yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat perjanjian segala si bu... hahaha
P : iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi
partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya.
Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P : oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang
waktunya kurang
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
P : terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain
ga?
Z : saya ga ikut organisasi apa-apa bu, cuma ekstrakulikuler musik aja... hehe
P : oh gitu, kamu suka musik yah? Selain musik apa aja yang kamu suka?
Z : banyak si bu tapi saya lebih suka sama musik aja... tapi saya gini-gini dapet
rangking loh bu di kelas... hehe...
P : baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini
yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya.
Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
F : Partisipan
F : Waalaikumsalam. wr. wb ibu udah skripsi toh... ciiee bentar lagi lulus dong
bu... hehe...
P : iya dek. Kamu mau ga saya wawancara, kalo mau kamu tanda tangan surat
perjanjian ini dulu dek.
P : tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu
seperti apa.
F : Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu
lagi PPKT itu ya?
F : yaudh iya saya mau bu, coba liat bu surat yang harus saya tanda tangan? ko
pake surat perjanjian segala si bu... hahaha
P : iya dek, soalnya surat ini bisa menjamin kerahasian kamu selama menjadi
partisipan saya, jadi kamu ga usah takut untuk menjawab pertanyaannya.
Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
P :oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang
waktunya tidak cukup
P : kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu
lahir dimana dan tanggal berapa ?
P : terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain
ga?
F : saya naik angkot bu, tapi kalo kesiangan saya minta anter mamah saya...
hehe
P : baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini
yah. Minggu depan akan saya lanjutkan lagi wawancaranya lebih mendalam.
Trimakasih ya dek. Assalamualaikum. Wr. wb
Judul Penelitian :
“Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama
(Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)”
A. Pendahuluan
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat
penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin
3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan
kesediaan menjadi partisipan
B. Pertanyaan wawancara
C. Penutup
1. Menyampaikan terimakasih
2. Mengakhiri wawancara
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : M.N (Guru)
Tanggal wawancara : 20 November 2014
Jenis kelamin : Laki-laki
Jam wawancara : 11.00-11.35
Keterangan
P : Peneliti
M.N : Partisipan
Judul Penelitian :
“Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama
(Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)”
A. Pendahuluan
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat
penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin
3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan
kesediaan menjadi partisipan
B. Pertanyaan wawancara
C. Penutup
1. Menyampaikan terimakasih
2. Mengakhiri wawancara
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
A : Partisipan
A : soalnya gurunya ngejelasinnya cuma dengan bercerita jadi saya suka bosen
bahkan ngantuk, makanya kadang saya kalo udah bosan suka main sendiri ga
ngedengerin guru ngomong... hehehe (tertawa)
A : ya, karena dengan monopoli itu jadi saya dan teman-teman pikirannya tidak
hanya belajar tapi ada game-game jadi kita bisa belajar sambil bermain... ga
bosen gitu bu kalo belajarnya sambil bermain jadinya saya juga semangat buat
belajar...
P : Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam
kelas?
A : medianya itu... ehhmm... (garuk garuk kepala sambil berpikir) buku, power
point, karton yang udah ada materi pelajarannya dan kadang-kadang guru juga
suka membuka internet...
A : ga sering bu waktu itu 1 semester cuma dua kali pake monopolinya, soalnya
waktunya juga mepet dan minggu depannya udah mau UAS.
A : kalo monopoli kita lebih antusias kita ingin menang pas main monopoli, kalo
media yang lain tuh bikin kita bosen karena tidak ada serunya, tidak ada
tantangannya gitu... hehe
A : iya soalnya kalo pake monopoli tuh seru ada tantangannya, kalo cuma
belajar biasa tuh kurang menyenangkan gitu, eh bukan kurang
mennyenangkan si jadi tuh kaya ga ada tantangannya gitu... jadinya tuh males
dengerin, ngantuk gitu deh bu.. hehe (tertawa)
A : kalo di monopoli itu sebelum kita jalan itu kita harus mikir, kalo kita nginjek
di suatu tempat yang ada tantangannya kita harus ikutin tantangannya, trus di
dalam monopoli juga ada tempat yang kita di suruh menyumbang nah di situ
kita harus mikir cara ngatur uang kita berapa yang harus kita sumbangin atau
engga supaya kita masih tetep bisa lanjut jalan... biar ga kalah gitu bu
maksudnya... hehehe (ketawa)
A : senang, tapi kadang-kadang saya jadi pengen main terus ga mau belajar
IPS... hehe... soalnya saya jadi suka belajar tentang ekonomi tapi kalo pake
monopoli ya bu... soalnya kalo di jelasin guru kadang saya suka pusing
apalagi kalo di suruh ngerjain soal PBB, saya tuh belum ngerti, tapi kalo pake
monopoli saya belajar jadi semangat suruh ngitung uang juga jadi ngerti gitu...
hehehe
A : ya kalo bisa sering-sering aja pake media menyenangkan kaya monopoli jadi
saya juga belajar jadi ga bosen... tapi jangan keseringan juga deh bu nanti saya
pengennya main mulu ga belajar-belajar... hehehe
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
R : Partisipan
R : soalnya guru tuh kalo ngejelasin bercerita mulu, kalo masih pagi si gapapa
bu saya masih semangat... hehehe... kalo udah siang saya jadi ngantuk klo
dengerin penjelasannya kaya gitu-gitu doang...
R : yang ga judes... hehehe (tertawa) terus ga selalu ngajarin pelajaran mulu yah
ada lah selang seling apa gitu permainan atau apa gitu bu biar kita juga ga
bosen...
R : lumayan lah.. kalo ga salah dua kali... soalnya waktunya tuh ga cukup karena
ke asikan main monopoli jadinya waktu 2 jam pelajaran tuh ga kerasa kurang
puas gitu bu.. hehe... terus udah keburu UAS jadi main monopolinya tuh cuma
dua kali doang...
R : kalo belajar pake monopoli asik gitu bu jadi kita bisa belajar tapi sambil
bermain gitu... hehe... kalo pake proyektor itu kan pake power point kita
masih harus baca terus dengerin guru ngejelasin juga.. kalo monopoli kan
jadinya relax gitu bu... hehe...
R : iya... soalnya enak bu belajar sambil bermain... hehe... kalo media yang lain
tuh kita masih harus ngeliatin ke depan dan dengerin apa yang guru jelasin,
kalo monopoli kan sebelum main di jelasin dulu abis itu kita main, baru kita
nanya kalo kita ga ngerti, jadi ga harus dengerin guru ngejelasin terus...
hehehe... terus kalo kadang guru kalo ngejelasin pelajaran tuh suka ga ditanya
ngerti apa engga gitu sama pelajarannya... kalo sama monopoli kan kita bisa
berinteraksi sama teman kita juga bisa sambil tanya-tanya gitu bu kalo ga
ngerti...
R : wiiih seneng bu... hehehe... jadi saya dapet sesuatu yang baru gitu pas belajar
IPS, belajar IPS jadi lebih menyenangkan ga ngebosenin. Terus bisa nambah
pengetahuan juga selain cuma bermain gitu bu...
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
I : Partisipan
I : soalmya gurunya ngejelasin mulu saya jadinya bosen, terus ngantuk. hehe
I : guru yang menarik itu guru yang ngejelasin materi pealajaran dengan bahasa
sendiri yang gampang dimengerti. Soalnya kalo guru yang ngejelasin pake
bahasa yang sama banget sama yang di buku tuh kadang ada yang ga ngerti...
I : iya, karena lebih seru... hehehe... dan ga bosen jadinya, soalnya belajarnya
sambil main juga sama temen sekelas.
I : ga sering si cuma di pake beberapa kali abis itu ga di pake lagi soalnya
waktunya terbatas terus kepotong sama UAS.
P : Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam
kelas?
I : medianya pake buku, power point, ehhmm... ( melirikan mata ke atas sambil
berpikir) udah si itu doang bu selebihnya pak gurunya cuma ngejelasin
doang...
I : kalo monopoli tuh lebih kaya lagi prakteknya kita belajar tentang ekonomi
seperti kenyataan padahal cuma mainan..hehe... kalo media yang lain tuh
kayanya tuh ngebosenin itu itu aja...
I : iya, karena lebih simple, lebih seru walaupun pelajarannya tuh susah tapi
kita jadi tau caranya jadi lebih gampang di mengerti... jadi tuh main tapi saya
dapet pelajarannya juga...
I : saya jadi tau gimana caranya kerja sama antar teman, saya juga dapet
pelajaran timbal balik, tau caranya gimana mengatur uang dengan benar
supaya saya ga boros atau rugi di dalam permainan ini...
I : lebih baik di lanjutin kalo bisa yaa bu lebih di banyakin variasinya jangan
cuma pelajaran atau materi ekonomi aja kalo bisa materi yang lain di pakein
media kaya gini juga.. hehehe soalnya tuh lebih simple ga ribet harus
ngedengerin guru ngejelasin terus di depan kelas , lebih gamoang di mengerti
juga soalnya.. hehehe
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
T : Partisipan
T : guru mengajar cukup bagus tapi aga bosen juga sih bu... hehe... soalnya guru
mengajar dengan memberi contoh-contoh sejarah, pkoknya contoh-contoh
kasus atau masalah yang bersangkutan sama materi IPS tapi contohnya tuh
kadang cuma cerita ga pake contoh gambar atau apa gitu yang bisa menarik
dan saya juga bisa lebih ngerti... hehe
T : guru yang menarik itu... eehhmm... (memainkan dasi sambil berpikir) guru
yang bisa memberi atau menjelaskan mata pelajaran yang baik dan juga jika
murid-murid yang sedag di ajarkan sedang tidak tertib guru juga bisa
menertibkannya...
P : Lalu kamu lebih bisa termotivasi dengan belajar yang seperti apa?
T : saya lebih suka praktikum langsung seperti pelajaran IPA, terus study tour
ke tempat-tempat yang bersejarah seperi museum, Borobudur, pokoknya
tempat-tempat yang sesuai dengan materi pelajaran IPS...
T : jarang bu, Cuma di pake dua kali dikelas selebihnya ngejelasin seperti biasa
lagi, waktu itu juga kepotong sama UAS jadi ga di lanjutin lagi materinya
udah lewat... hehehe
T : engga ada bu, ngajarnya ya biasa aja ngejelasin liat buku, sekali-sekali pake
proyektor nampilin power point, sama nunjukin video-video mengenai materi
IPS itu pun yang melakukan guru PPKT guru inti itu sangat jarang pake
media pembelajaran...
T : saya gatau bu... hehehe... soalnya sebelumnya menurut saya tuh guru ga pake
media apa-apa untuk ngajar IPS.... ngejelasinnya biasa aja gitu bu...
T : pertama saya bisa belajar gimana caranya berbisnis, dan bisa mengatur
strategi untuk mnegatur keuangan...
T : cukup bagus sih bu sebenernya buat menambah motivasi belajar tapi itu buat
saya ga membantu saya untuk lebih termotivasi dalam belajar soalnya
sebenernya saya ga suka belajar seperi itu...
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
Z : Partisipan
Z : menurut saya guru mengajar di kelas ya biasa aja tidak terlalu banyak tugas
dan tidak terlalu banyak game juga. Dan itu juga lebih banyak menjelaskan
dari pada hanya memberi tugas-tugas aja itu juga menurut saya termasuk
memberikan informasi yang baik dan murid bisa menerima pelajaran dengan
baik tapi jangan terlalu lama juga ngejelasinnya bosen soalnya... hehehe...
Z : ya seperti yang saya bilang tadi kalo terlalu lama menjelaskan pelajaran
dengan cara menceritakan itu saya lama-lama ngerasa bosen dan lama-lama
jadi ngantuk soalnya ngerasa kaya di dongengin... hehehe...
Z : guru yang menarik itu guru yang mengerti situasi murid, apakah murid lagi
mood buat belajar apa engga... kalo engga ya guru harus bisa membuat pelajar
lebih menyenangkan... contohnya seperi sejarah memberikan gambar-gambar
pada zaman prasejarah atau yang lainnya jadi murid juga lebih tertarik dan
mengerti sama pelajarannya...
Z : ga sering cuma dua kali aja bu... soalnya belajar dengan monopoli itu
belajarnya jadi ga kerasa tau-tau abis aja waktunya... dan itu pun tadinya mau
di lanjutin lagi minggu depannya tapi ga bisa soalnya minggu depan udah mau
UAS jadi guru memfokuskan kita untuk UAS...
Z : iya bu tertarik banget karena itu bisa membuat saya bertambah wawasannya
juga karena di dalam monopoli kita tuh sebagai pelakunya, jadi saya bisa tau
cara mengatur uang, membayar pajak dengan baik...
Z : saya bisa mengatur uang, bagaimana saya bisa membangun bisnis, ternyata
di situ juga perlu... eehhmm... (berpikit) seperti kerja gitu ... hehehe... jadi kita
bisa lebih mudah ngerti dalam belajar gitu... dan itu juga bisa membuat kita
lebih senang tidak bosan belajar terus selama dua jam pelajaran jadi kita ga
bosen.
Z : menurut saya itu menyenagkan dan itu membuat saya tertatik, dan monopoli
itu adalah permainan yang saya sukai, dari situ saya jadi semangat untuk
belajar ...
Z : harapan saya bisa lebih di kembangkan lagi tidak hanya seperti itu aja biar
kita juga ga bosen, pasti kan ada media pembelajaran yang lain yang lebih
menarik lagi... hehehe...
P : baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
Identitas Informan
Keterangan
P : Peneliti
F : Partisipan
F : bisa di ajak serius tapi jangan serius serius amat si bisa di ajak becanda juga
gitu, kalo ngajar juga saya bisa gampang ngerti terus ngajarinnya dengan baik
sama sabar gitu bu ... hehe pokoknya yang asik aja gitu bu
F : iya bu, saya jadi bisa belajar gimana cara dagang, cara menjual barang
gimana terus cara mengatur uang juga jadi saya gak boros gitu
F : guru jelasinnya tuh biasanya cuma pake power point aja bu selebihnya pake
buku sama ngasih tugas-tugas aja
F : kalo pake permainan monopoli kan bisa sambil main, kita juga jadi enjoy,
permainannya juga seru.... taapi kalo belajar biasa kan terlalu banyak
keterangan materinya
F : saya lebih suka belajar pake monopoli bu, soalnya lebih seru aja gitu
belajarnya jadi kaya fokus gitu ga tegang juga enjoylah gitu bu, jadi pelajaran
ips juga jadi ga ngebosenin
F : jadi bisa belajar giaman caranya berdagang, cara menyisihkan uang untuk
bayar pajak, menabung, sama cara bisa kompak sama temen
F : semoga aja ade kelas juga bisa ngerasain permainan monopoli ini soalnya
seru banget, terus kalo bisa sih jangan cuma IPS aja yang pake monopoli mata
pelajaran lain juga pake monopoli supaya kita tuh semangat belajar. hehehe
Nanra
M. L,,
No. Identitas
t$s9o/ts
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya
mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan
yang telah saya berikan.
lakarta,.9l.., *l zorg
Lembar Pengecekan data (Member Check)
Nama
T
No. Identitas t46xq t
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya
mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan
yang telah saya berikan.
Jakarta, ?.l..ffilzotl
-T-n
l.{4---
(......................................)
Lembar Pengecekan data (Member Check)
Nama
i.n/
No. Identitas 999s t-7lLTr
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya
mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan
yang telah saya berikan.
RIWAYAT PENDIDIKAN