Anda di halaman 1dari 158

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP


INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD SRIBIT BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI

ALWAN INDERA SETIA


2014015020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018
UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD SRIBIT BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI

ALWAN INDERA SETIA


2014015020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Alwan Indera Setia
NIM : 2014015020
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar IPA
melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Siswa Kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta
Tahun Ajaran 2017/2018
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Semua kutipan bahan
rujukan yang digunakan dalam skripsi ini telah dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat
atau penjiplakan terhadap karya orang lain, saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan
aturan tata tertib akademik di UST. Dengan pernyataan ini saya buat dalam
keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Yogyakarta, Mei 2018


Peneliti

Alwan Indera Setia


NIM.2014015020

ii
HALAMAN PENGAJUAN

SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD SRIBIT BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ALWAN INDERA SETIA


2014015020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD SRIBIT BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

Telah Disetujui untuk Dipertahankan


di Hadapan Tim Penguji
pada tanggal 05 Juni 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Hidayati, M. Pd Ayu Rahayu, M.Pd


NIY. 195610161989032001 NIY. 8914388

iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD SRIBIT BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

Telah Diujikan dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji dan Diterima


untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

pada
Hari : Kamis
Tanggal : 07 Juni 2018

Susunan Tim Penguji :

Ketua : Tias Ernawati, M.Sc.


Sekretaris : Shanta Rezkita, M.Pd.
Penguji I : Dra. Hj. Hidayati, M.Pd.
Penguji II : Ayu Rahayu, M.Pd.

Mengesahkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dekan

Nanang Bagus Subekti, S.Pd, M.Ed


NIDN. 0508067702

v
HALAMAN MOTTO

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa,

Tut Wuri Handayani (Ki Hadjar Dewantara)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT,


Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak Untung Priyono dan Ibu Uripah
tercinta yang telah memberikan doa,
dukungan, serta perhatian dan memberikan
semangat dalam penulisaan skripsi ini.

2. Triana Ady, Bowo, Dona Uman yang telah


menberikan dukungan dan perhatian selama
ini.

3. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah


Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta.

vii
ABSTRAK

Alwan Indera Setia. 2014015020. Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil


Belajar IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Siswa Kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi
Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kerjasama dan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul tahun ajaran
2017/2018 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 yang
berjumlah 20 siswa yang terdiri atas 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
Objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation, kerjasama dan hasil belajar IPA. Teknik pengumppulan data
menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar observasi kerjasama, dokumentasi, dan tes.
Validitas butir soal diuji dengan korelasi product moment. Dari 25 soal tes hasil
belajar IPA pada siklus I diperoleh 20 soal valid dan 5 soal gugur. Pada siklus II
diperoleh 22 soal valid dan 3 soal gugur. Kriteria keberhasilan dalam penelitian
ini yakni ≥75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas IV SD Sribit
Bambanglipuro Bantul. Hal ini ditunjukan dengan hasil observasi kerjasama pada
siklus I sebesar 67,18%, pada siklus II meningkat sebesar 15% menjadi 82,18%.
Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul.
Hal ini ditunjukkan dari hasil tes evaluasi sebelum penelitian diperoleh rata-rata
65,75%. Setelah dilakukan tindakan siklus I mengalami peningkatan 2% menjadi
67,75%. Pada siklus II, meningkat kembali sebesar 15,89% menjadi 83,64%.

Kata-kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Group Investigation,


Kerjasama, Hasil Belajar IPA

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penelitian ini terlaksana dengan dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini disampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada:

1. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., Rektor Universitas Sarjanawiyata


Tamansiswa. Terima kasih atas fasilitas yang diberikan di kampus untuk
menunjang proses kegiatan belajar dalam mencapai prestasi belajar.
2. Nanang Bagus Subekti, S.Pd, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan pelayanan yang baik.
3. Dra. C. Indah Nartani, M.Pd, Ketua Jurusan / Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan mempermudah dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra. Hj. Hidayati, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan
waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini dengan penuh ketelitian hingga selesai.
5. Ayu Rahayu, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu,
tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini dengan penuh ketelitian hingga selesai.
6. Irianto, S.Pd. SD., Kepala Sekolah SD Sribit Bantul Yogyakarta yang telah
memberikan izin penelitian selama penelitian berlangsung.
7. Ibu Peniati, S.Pd, guru kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta yang telah
memberikan banyak bantuan, arahan, dan bimbingan selama penelitian
berlangsung.
8. Siswa kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta yang telah berpartisipasi aktif
dalam kelancaran penelitian ini dari awal hingga akhir.
Semoga segala kebaikan pihak-pihak yang disebutkan di atas mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Harapan kami semoga skripsi ini berguna bagi peniliti
dan pembaca khusunya guru sekolah dasar.
Yogyakarta, Mei 2018
Peneliti

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
C. Batasan Masalah........................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............... 7
A. Landasan Teori .................................................................................... 7
1. Kerjasama ...................................................................................... 7
2. Hasil Belajar .................................................................................. 11
3. Pembelajaran IPA.......................................................................... 14
4. Pembelajaan Kooperatif ................................................................ 14
5. Group Investigation...................................................................... 18
B. Kajian Penelitian yang Relevan ......................................................... 22
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 23
D. Hipotesis Tindakan............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 26
A. Setting Penelitian ............................................................................... 26
B. Prosedur Penelitian............................................................................. 29
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34
E. Instrumen Penelitian........................................................................... 35
F. Uji Coba Instrumen ............................................................................ 38
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 40
H. Indikator Keberhasilan Tindakan ....................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43
1. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 43

x
2. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus.......................................... 45
3. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 65
B. Pembahasan ......................................................................................... 67
1. Kerjasama Siswa ........................................................................... 67
2. Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 71
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 75
A. SIMPULAN ........................................................................................ 75
B. IMPLIKASI......................................................................................... 77
C. SARAN ............................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 78
LAMPIRAN ................................................................................................... 80

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif.................................................. 16

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kerjasama Siswa ............................... 35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Hasil Belajar IPA Siklus I ............................................... 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Hasil Belajar IPA Siklus II .............................................. 37

Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas .................................................................... 39

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa .............................................. 42

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pratindakan Kemampuan Kerjasama Siswa ......... 43

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada Siklus I............................. 51

Tabel 4.3 Perbandingan Rata-Rata Pratindakan dan Siklus I ......................... 53

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada Siklus II ........................... 61

Tabel 4.5 Perbandingan Rata-Rata Siklus I dan Siklus II ............................... 64

Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Rata-rataKerjasama Siswa pada Siklus I


dan Siklus II ................................................................................................... 66

Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata dan Jumlah SiswaTuntas Memenuhi KKM .......... 67

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir............................................................................. 24

Gambar 3.1 Siklus PTK .................................................................................. 28

Gambar 4.1 Diagram Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada Siklus ............ 53

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Pratindakan dan Nilai Siklus I ...... 54

Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada Siklus II........ 63

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II .................... 64

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 .................................................................................................... 80

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 81

Lampiran 1.2 Lembar Kerja Kelompok (LKK) ............................................... 97

Lampiran 2 .................................................................................................... 101

Lampiran 2.1 Lembar Observasi Kerjasama Siswa ........................................ 102

Lampiran 2.2 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II............................ 105

Lampiran 2.3 Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Siklus I


dan Siklus II .................................................................................................... 116

Lampiran 3 .................................................................................................... 118

Lampiran 3.1 Uji Validitas dan reliabilitas ..................................................... 119

Lampiran 3.2 Rekapitulasi Skor Tes Siklus I dan Siklus II ............................ 123

Lampiran 3.3 Rekapitulasi Skor Butir Observasi Kerjasama Siswa ............... 125

Lampiran 4 ................................................................................................... 127

Lampiran 4.1 Hasil Skor Nilai Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan II ...... 128

Lampiran 4.2 Perbandingan Skor Nilai Siswa pada Pratindakan,


Siklus I, dan Siklus II ..................................................................................... 131

Lampiran 5 ................................................................................................... 132

Lampiran 5.1 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 133

Lampiran 5.2 Surat Keputusan Judul ............................................................. 138

Lampiran 5.3 Surat Izin Penelitian................................................................. 140

Lampiran 5.4 Surat Telah Melakukan Penelitian ........................................... 141

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang ilmu yang

berguna bagi manusia. Penerapan IPA dalam kehidupan sehari-hari dapat

digunakan untuk memecahkan masalah manusia guna memenuhi kebutuhan

dan mempermudah dalam mencapai tujuan. Penerapan IPA perlu

dikembangkan secara bijaksana bagi kehidupan agar dapat tercipta kondisi

yang teratur antara manusia dengan lingkungan. Penerapan IPA di dalam

pendidikan memunculkan berbagai perkembangan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan dalam diri siswa sebagai salah satu contoh konkret dari manfaat

IPA dalam dunia pendidikan.

Pendidikan IPA dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari pengetahuan alam sekitar. Proses pembelajaran dalam pendidikan

IPA menekankan pada pemberian pengetahuan, keterampilan, serta sikap

untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam mencari, menjelajahi, dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di

Sekolah Dasar (SD) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan

sikap ilmiah.

Pembelajaran IPA seharusnya dilaksanakan dengan memberikan

pengalaman langsung kepada siswa, agar tercapai pembelajaran yang

memberikan peningkatan pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

1
2

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila sudah memenuhi ketercapaian

hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan salah satu indikator yang harus

dicapai dalam suatu proses pembelajaran agar dapat diketahui ketercapaian

pemahaman siswa dalam pembelajaran. Namun pada kenyataanya masih ada

siswa yang belum memenuhi ketercapaian hasil belajar IPA.

Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 27, 28, dan 29

Oktober 2017 di SD Sribit Bambanglipuro Bantul pada kelas IV,ditemukan

bahwa dalam melakukan pembelajaran secara berkelompok masih terdapat

siswa yang belum mampu melaksanakan kegiatan kelompok. Siswa belum

dapat bekerjasama dengan kelompoknya dalam melaksanakan tugas. Siswa

cenderung masih memilih teman dalam menentukan kelompoknya. Siswa

masih acuh dengan tugasnya sehingga dalam mengumpulkan tugas belum

tepat waktu menyelesaikannya.

Selain itu, siswa masih belum mampu mencari, mengeksplorasi, serta

mencari solusi yang tepat saat melaksanakan kegiatan kelompok. Hal tersebut

disebabkan sebagian siswa masih membahas konteks bahasan lain yang tidak

sesuai ranah IPA. Sebagian siswa yang mampu mengerjakan tidak

mengkomunikasi dan berdikusi dengan teman kelompoknya dahulu sehingga

dalam satu kelompok hanya sebagian siswa saja yang dapat menjawab

permasalahan. Beberapa permasalahan tersebut menyebabkan rendahnya

siswa dalam menerima materi pelajaran dan akhirnya hasil belajar IPA di

kelas IV juga rendah.


3

Rata-rata nilai ulangan harian yang diperoleh siswa yaitu sebesar 65,75%

yang berarti belum maksimal sesuai KKM yaitu sebesar 75. Untuk itu perlu

adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan salah

satu model pembelajaran kooperatif yang menjadi salah satu solusi dari

permasalahan yang muncul terkait dengan rendahnya kerjasama dan hasil

belajar siswa kelas IV SD Sribit Bantul, karena model ini memadukan

pembelajaran yang demokratis dan pemberian tugas kepada setiap kelompok

untuk menjawab masalah. Dengan model ini siswa diajak untuk terlibat

langsung, aktif, serta mampu berkerjasama dalam kelompok mulai dari awal

pembelajaran hingga sampai akhir pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan

judul “Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar IPA Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Siswa Kelas IV SD Sribit

Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang perlu dibahas untuk dicari solusi permasalahanya.

Permasalahanya dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta menggunakan model klasik, sehingga

siswa dalam melakukan kegiatan belajar masih terfokus pada guru.


4

2. Guru belum menggunakan model group investigation dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Rendahnya sikap siswa dalam berkerja sama dalam kelompok pada saat

kegiatan pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini membahas tentang kurangnya kerja sama siswa dalam

pembelajaran IPA dan rendahnya hasil belajar peserta didik. Sehingga

penelitian ini dibatasi pada pembelajaran kooperatif tipe group investigation

dapat meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan kerja sama siswa kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation ?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation di kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul ?
5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui peningkatan kerja sama siswa kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation di kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Wujud sumbangan tersebut adalah ditemukannya teori-teori dan

permasalahan baru yang perlu dikaji lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa dalam proses pembelajaran IPA, sehingga

siswa memliki kerja sama dan hasil belajar IPA yang baik.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk memperbaiki,

meningkatkan, dan menambah kinerja guru dalam melakukan

pembelajaran dalam semua mata pelajaran.


6

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat

bagi SD Sribit Bantul Yogyakarta dalam hal memperbaiki,

meningkatkan, dan menambahkan proses pembelajaran IPA di SD

Sribit Bantul Yogyakarta.


BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Hakikat Kerja Sama

Menurut Soerjono Soekanto (2012:65-66) “kerjasama di sini

dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorang atau

kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama”.

Selain itu menurut David W.Johnson,dkk (2010:28) “ kerjasama adalah

upaya umum manusia yang secara simultan mempengaruhi berbagai

macam keluaran instruksional”.

Menurut Miftahul Huda (2014:24-25) “ketika siswa bekerja sama

untuk menyelesaikan tugas kelompok, mereka sering kali berusaha

memberikan informasi, dorongan, atau anjuran pada teman satu

kelompoknya yang membutuhkan bantuan.”Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kerjasama siswa merupakan kegiatan yang

dilaksanakan bersama dan memiliki peran dari setiap siswa dalam

kelompok untuk memperoleh keluaran dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Unsur Kerja Sama

Menurut Isjoni (2013:27) “pada hakikatnya pembelajaran kooperatif

sama dengan belajar kelompok...” Menurut Nasution (dalam Isjoni

2013:26) belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa

bertanggung jawab terhadap kelompok, anak turut berpartisipasi dan

7
8

berkerja sama dengan individu lain secara efektif, menimbulkan kontruktif

pada kelakuan seseorang, serta setiap anggota aman dan puas di dalam

kelas. Selain itu, menurut Johnson & Johnson (dalam Isjoni 2013:63)

pembelajaran kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim untuk

mencapai tujuan. Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa kerjasama

siswa artinya kerja kelompok.

Menurut Johnson & Johnson (dalam Isjoni 2013:124) terdapat 4

bagian umum dalam struktur belajar kooperatif, yaitu: (a) saling

ketergantungan yang positif, (b) interaksi langsung antar siswa, (c) harus

ada pertanggungjawaban dari setiap individu, (d) membangun struktur

pada diri sendiri dan membangun keterampilan dalam kelompok kecil.

Dari hal tersebut akan mendorong terciptanya bekerjasama dalam

kelompok.

3. Ciri – Ciri Kerjasama

Menurut Isjoni (2013:64-65) dalam melakukan pembelajaran

kooperatif terdapat keterampilan kooperatif yang bertujuan melancarkan

kerja dan tugas dalam anggota kelompok. Keterampilan tersebut menjadi

ciri-ciri siswa dapat bekerjasama. Menurut Lungdren (dalam Isjoni,

2013:65-66) terdapat 9 keterampilan kooperatif, antara lain sebagai berikut


9

a. Menggunakan kesepakatan

Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah

menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan

kerja kelompok.

b. Menghargai kontribusi

Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat

dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu

setuju dengan anggota lain, dapat saja kritik yang diberikan ini

ditujukan terhadap ide dan tidak individu.

c. Mengambil giliran dan berbagi tugas

Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok

bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/tanggung

jawab tertentu dalam kelompok.

d. Berada dalam kelompok

Maksud berada dalam kelompok adalah setiap anggota kelompok

tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.

e. Berada dalam tugas

Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang

menjadi tanggungjawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai

waktu yang dibutuhkan.

f. Mendorong partisipasi

Mendororong partisipasi berarti mendorong semua anggota

kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.


10

g. Mengundang orang lain

Maksud mengundang orang lain adalah meminta oranglain untuk

berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.

h. Menyelesaikan tugas dalam waktunya

Tugas yang diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati

bersama.

i. Menghormati perbedaan individu

Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati

terhadap budaya, suku, ras, atau pengalaman dari semua siswa atau

peserta didik.

Dari pendapat diatas tentang ciri-ciri kerjasama maka dapat

disimpulkan bahwa indikator kerjasama siswa antara lain,

1) Memberikan pendapat antar anggota kelompok.

2) Setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain.

3) Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab.

4) Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung.

5) Berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung.

6) Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok.

7) Menyelesaikan tugas tepat waktu.

8) Menghormati anggotakelompok yang memiliki agama, ras, budaya,

dan suku yang berbeda.


11

4. Hakikat Belajar

Menurut Kimbel (dalam Didi Supriadie dan Deni Darmawan, 2012:27-

28) belajar adalah perubahan tingkah laku. Menurut Muhibbin Syah

(2014:87) “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan.”

Unsur yang sangat penting dalam pendidikan adalah belajar sehingga

seseorang dapat mencapai tujuan pendidikan karena memiliki unsur

belajar. Ada berbagai pengertian belajar dari para ahli, antara lain :

a. Menurut Subur (2015:1) “belajar adalah aktivitas seseorang dalam

rangka memiliki kompetensi dalam bentuk keterampilan dan

pengetahuan yang diperlukan.”

b. Menurut Oemar Hamalik (2013:28) “belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

c. Menurut Abdul Majid (2014:15) “belajar merupakan proses perubahan

di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan

kepandaian”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan usaha sesorang dalam melakukan perubahan untuk mencapai

tujuan sebuah pendidikan.

5. Hakikat Hasil Belajar

Menurut Agus Suprijono (2009:5) “hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan


12

keterampilan. Selain itu, menurut Gagne (dalam Subur 2015:11) dalam

bukunya The Conditioning of Learning, hasil belajar ada lima, yaitu ;

a. Informasi verbal; yaitu hasil belajar yang berupa kemampuan untuk

menyediakan respon yang bersifat spesifik terhadap stimulus yang

spesifik atau kemampuan mengingat atau menghafal informasi.

Contohnya adalah kemampuan menyebutkan, mengidentifikasi, dan

menjelaskan.

b. Keterampilan motorik; yaitu kemampuan yang berupa tindakan

bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan,

kemampuan eksekusi atau pelaksanaan suatu tindakan untuk mencapai

hasil tertentu.

c. Sikap atau attitude; yaitu kondisi internal yang dapat mempengaruhi

pilihan individu dalam melakukan suatu tindakan. Sikap menunjukan

adanya suatu kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam

berperilaku. Sikap dapat berupa keyakinan dan pilihan seseorang yang

mempengaruhi cara seseorang bertindak dalam menghadapi suatu

situasi atau kondisi. Karakteristik penting dari pembelajaran pada

ranah sikap adalah kemungkinan untuk tidak dapat dicapai dalam

waktu pendekdan menanamkan sikap dalam diri siswa diperlukan

waktu yang relatif lama. Karena itu domain sikap ini tidak dapat

dicapai segera setelah siswa selesai mengikuti aktivitas pembelajaran.

d. Keterampilan intelektual; yaitu kemampuan dalam melakukan analisis

dan modifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi. Keterampilan


13

intelektual dilakukan dengan cara mempelajari dan menggunakan

konsep dan aturan untuk mengatasi permasalahan.

Strategi kognitif; yaitu kemampuan metakognitif yang diperlihatkan

dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir (think how to

think) dan belajar bagaimana belajar (learn how to learn).

6. Jenis-jenis Belajar

Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana (2017:22-23) secara garis

besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk

kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)

gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan

perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan

kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.


14

7. Hakikat Pembelajaran IPA

Menurut Hendro Darmojo (dalam Usman Samatowa 2011:2) IPA

adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

dengan segala isinya. Selain itu, menurut Asih Widi Wisudawati & Eka

Sulistyowati (2014:26) “pembelajaran IPA merupakan interaksi antara

komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan”.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA

merupakan ilmu yang mempelajari ranah pengehauan ilmu alam semesta

beserta segala isinya dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan.

8. Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Abdul Majid (2013: 174) mengemukakan pendapat bahwa

“…Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.

Kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggota terdiri dari 4 sampai

dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.

Selain itu, Tom V. Savage (dalam Abdul Majid, 2013:175)

mengemukakan bahwa cooperative learning merupakan satu pendekatan

yang menekankan kerjasama dalam kelompok. Menurut Nurulhayati

(dalam Abdul Majid 2013:145) Pembelajaran kooperatif adalah strategi

pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok

kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar kooperatif, siswa


15

belajar kerjasama anggota lainnya. Menurut Aris Shoimin (2014:45)

“cooperative learning merupakan suatu model pebelajaran dengan siswa

belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda”.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penbelajaran

kooperatif merupakan model yang dilakukan dengan membentuk

kelompok-kelompok guna memberikan kerja sama yang interaktif dalam

suatu kegiatan belajar mengajar. Sehingga dari pengertian tersebut,

pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan dan manfaat menurut

(Abdul Majid 2013: 175), diantaranya :

a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model

kooperatif ini memiliki keungulan dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Agar siswa dapat menerima teman-temanya yang mempunyai berbagai

perbedaan latar belakang.

c. Mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagi tugas, aktif

bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk

bertanya, menjelaskan ideatau pendapat, dan berkerja dalam

kelompok.

Selain tujuan dan manfaat pembelajaran kooperatif, menurut Ibrahim

(dalam Abdul Majid 2013:176) mengemukakan tentang ciri-ciri atau

karakteristik pembelajaran kooperatif, antara lain:

a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.


16

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi,

sedang, dan rendah (heterogen).

c. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku, dan jenis kelamin yang berbeda.

d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

Pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan diatas, merupakan

pembelajaran yang dilaksakan secara berkelompok dan interaktif. Langkah

dari pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim, dkk (dalam Abdul Majid

2013: 179) memiliki fase-fase antara lain :

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif


Fase Indikator Kegiatan guru
1 Menyampaikan Guru menyampaikan semua
tujuan dan tujuan pembelajaran yang ingin
memotivasi siswa dicapai pada pelajaran tersebut,
dan memotivasi siswa belajar
2 Menyajikan Guru menyajikan informasi
informasi kepada siswa dengan jalan
mendemonsrasikan, atau
melakui bahan bacaan
3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada siswa
siswa ke dalam bagaimana membentuk
kelompok-kelompok kelompok belajar dan
belajar membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secaara
efesien
4 Membimbing Guru membimbing kelompok-
kelompok bekerja kelompok belajar pada saat
dan belajar mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah
dipelajari, atau masing-masing
kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya
6 Memberikan Guru mencari cara-cara untuk
penghargaan menghargai upaya atau hasil
belajar individu maupun
17

Fase Indikator Kegiatan guru


kelompok

9. Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif

Menurut Anita Lie (dalam Abdul Majid 2013:180) bahwa dalam

pembelajaran kooperatif terdapat lima prinsip, yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence), yaitu

keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang

dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok

ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh

karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling

ketergantungan.

b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu

keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota

kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut.

c. Interaksi tatap muka (face to face promation interaction), yaitu

memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok

untuk bertatap muka dalam melakukan interaksi dan diskusi untuk

saling memberi dan menerima informasi dari kelompok tersebut.

d. Partisipasi dan komunikasi (participation and communication), yaitu

melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi

dalam kegiatan pembelajaran.


18

e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu secara khusus

bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil

kerjasama mereka, agar selanjutnya dapat berkerjasama lebih efektif.

10. Hakikat Group Investigation

Menurut Aris Shoimin (2014:80) group investigation merupakan “suatu

model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol

siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas”.

Selain itu, menurut Narudin (dalam Aris Shoimin 2014:80) group

investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif

yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari

sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-

bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet. Menurut

Suprijono (dalam Aris Shoimin 2014:80) mengemukakan bahwa dalam

penggunaan model group investigation, setiap kelompok akan bekerja

melakukan investigation sesuai dengan masalah yang mereka pilih.

Berdasarkan uraian di atas, group investigation merupakan salah satu

bentuk model pembelajaran kooperatif. Pemilihan tipe group investigation

didasarkan terhadap permasalahan yang ditemukan pada kelas IV SD

Sribit Bambanglipuro Bantul. Dalam tipe group investigation ini setiap

siswa membuat kelompok-kelompok dalam topik yang sudah ditentukan,

setiap kelompok diberikan kesempatan berkerjasama mengerjakan tugas

untuk memecahkan suatu permasalahan. Sehingga dalam hal ini dapat

meningkatkan kerjasama siswa.


19

11. Langkah-langkah Group Investigation

Sharan (dalam Richard I. Arends 2008:14) mendeskripsikan enam

langkah model group investigation:

a. Pemilihan topik. Siswa memilih sub-subtropik tertentu dalam bidang

permasalaham umum tertentu, yang biasanya diterangkan oleh guru.

Siswa kemudian diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil

berorientasi tugas yang beranggota dua sampai enam orang. Komposisi

kelompoknya heterogen baik secara akademis maupun etnis.

b. Cooperative learning. Siswa dan guru merencanakan prosedur, tugas,

dan tujuan belajar tertentu yang sesuai dengan sub-subtopik yang

dipilih dalam langkah (a).

c. Implementasi. Siswa melaksanakan rencana yang diformulasikan

dalam langkah (b). Pembelajaran mestinya melibatkan beragam

kegiatan dan keterampilan dan seharusnya mengarahkan siswa ke

berbagai macam sumber di dalam maupun di luar sekolah. Guru

mengikuti dari dekat perkembangan masing-masing kelompok dan

menawarkan bantuan bila dibutuhkan.

d. Analisis dan sintesis. Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi

yang diperoleh selama langkah (c) dan merencanakan bagaimana

informasi itu dapat dirangkum dengan menarik untuk dipertontonkan

atau dipresentasikan kepada teman-teman sekelas.

e. Presentasi produk akhir. Beberapa kelompok di kelas memberikan

presentasi menarik tentang topik-topik yang yang dipelajari untuk


20

membuat satu sama lain saling terlibat dalam pekerjaan temannya dan

mencapai perspektif yang lebih luas tentang sebuah topik. Presentasi

kelompok dikoordinasikan oleh guru.

f. Evaluasi dalam kasus-kasus yang kelompoknya menindaklanjuti

aspek-aspek yang berbeda dari topik yang sama, siswa dan guru

mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok ke hasil pekerjaan

kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat memasukan asesmen

individual atau kelompok atau kedua-duanya.

12. Kelebihan Group Investigation

Menurut Aris Shoimin (2014:82) beberapa manfaat dari group

investigation, antara lain :

a. Secara pribadi

1) Dapat dalam proses belajarnya bekerja secara bebas.

2) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.

3) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat.

4) Dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu masalah.

5) Mengembangkan antusiasme dan rasa pada fisik.

b. Secara sosial

1) Meningkatkan belajar bekerja sama.

2) Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru .

3) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.

4) Belajar menghargai pendapat orang lain.

5) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.


21

c. Secara akademis

1) Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang

diberikan.

2) Bekerja secara sistematis.

3) Mengembangkan dan melatih keterampilan fisik dalam berbagai

bidang.

4) Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaanya.

5) Mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat.

6) Selalu berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga

didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum.

13. Kekurangan group investigation

Menurut Setiawan (dalam Aris Shoimin 2014:82) beberapa kekurangan

dari group investigation, antara lain :

a. Sedikitnya materi yang disampaikan pada satu kali pertemuan.

b. Sulitnya memberikan penilaian secara personal.

c. Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group

investigation. Model ini cocok diterapkan pada suatu topik yang

menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang

dialami sendiri.

d. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.

e. Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami

kesulitan saat menggunakan model ini.


22

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada penelitian lain yang

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Hasil penelitian

lain yang sangat penting untuk mengetahui relevansi, diantaranya :

a. Penelitian oleh Sumilah (2010:59) tentang peningkatan hasil belajar IPA

melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Hasil penelitian

menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sejumlah 27 anak

mengalami peningkatan hasil belajar yaitu sebelum tindakan sejumlah 13

siswa (51,85 %) siswa belajar tuntas, setelah tindakan menjadi pada siklus

1 sejumlah 17 siswa (62,96%) siswa belajar tuntas, siklus 2 sejumlah 26

siswa (96,30%) siswa belajar tuntas.

b. Penelitian oleh Dwi Anik Listiyowati (2014:157) tentang peningkatan

hasil belajar IPA melaluimodel pembelajaran group investigation Pada

Kelas IV SD 1 Gondoharum Kabupaten Kudus. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar IPA yang

cukup signifikan antara hasil nilai awal (33,3%), hasil siklus I (54%) dan

hasil siklus II (88%) didukung dengan peningkatan keterampilan

pengelolaan kelas oleh guru dari persentase siklus I 70% (baik) menjadi

78% (baik) pada siklus II serta aktivitas belajar IPA siswa dari persentase

siklus I 71% (baik) menjadi 74% (baik) pada siklus II.

Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui

pembelajaran koopertaif tipe group investigation dapat meningkatkan kerja

sama dan hasil belajar, sehingga dapat memperkuat dan menekankan pada
23

penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar

IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeGroup Investigation Siswa

Kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018”.

C. Kerangka Pikir

Sesuai dengan kajian teori, bahwa pembelajaran merupakan usaha yang

dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini siswa dapat

berinteraksi dan berkerjasama dalam kelompok-kelompok belajar dengan

model yang efektif dan variatif. Oleh karena itu, guru harus dapat menemukan

dan memberikan pembelajaran yang kreatif.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2017 di

kelas IV SD Sribit, guru belum menerapkan model yang menekankan pada

siswa, dalam arti guru belum sepenuhnya memfasilitasi siswa untuk

berkerjasama dan berinteraksi dalam menemukan, mempraktikan, dan

mempresentasikan pembelajarannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

tentang pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang dapat

memberikan solusi dalam permasalahan dalam rendahnya hasil belajar IPA

dan kerjasama pada siswa kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta.

Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigation,

yaitu meningkatkan kerjasama dalam kelompok, mengingkatkan dalam

penyampaian dan menghargai pendapat, meningkatkan partisipasi dalam

membuat satu keputusan.


24

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif

tipe group investigation


Kurang kerja sama
Pembelajaran terpusat antar kelompok
Kondisi Awal
pada guru dalam pembelajaran

Kerjasama dan hasil


belajar siswa rendah

proses pembelajaran :
 setiap siswa dikelompokan
menjadi 4-5 kelompok
 guru memberikan topik bahasan
pada setiap kelompok
 setiap kelompok mencari sumber
belajar di dalam/luar sekolah
Tindakan Menggunakan  siswa mendiskusikan,
Group menyimpulkan, dan
Investigation mempresentasikan

 Kerjasama antar siswa dalam


pembelajaran kelompok
Kondisi meningkat
Akhir  Hasil belajar IPA meningkat

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Gambar 2.1 di atas menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group

investigation dapat meningkatkan kerjasama kelompok dalam pembelajaran

dan meningkatkan hasil belajar siswa. Karena dari hasil observasi

pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dan tidak menggunakan model

pembelajaran yang menarik akan mempengaruhi pembelajaran. Sebagai

contoh siswa kurang tertarik dalam pembelajaran yang dilakukan guru,

akibatnya siswa hanya duduk, mendengarkan, mencatat, dan menghafal,

namun setelah menggunakan pembelajaran koopertatif tipe group

investigation, kerjasama, dan hasil belajar siswa meningkat.


25

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan

hipotesis tindakan dalam penelitian ini :

“Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan

kerja sama dan hasil belajar siswa kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta tahun

Ajaran 2017/2018.”
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Sribit Kecamatan Bambanglipuro,

Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pada pembelajaran IPA kelas IV semester

II tahun ajaran 2017/2018.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-April di SD

Sribit Bambanglipuro Bantul tahun ajaran 2017/2018.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2016:2) “PTK adalah jenis

penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil, yang melakukan PTK

di kelasnya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.” Penelitian ini

menekankan pada penerapan model kooperatif tipe group investigation dalam

meningkatakan kerjasama dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Sribit

kecamatan Bambanglipuro kabupaten Bantul. Penelitian ini sudah

dilaksanakan dalam beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 kali

pertemuan pada setiap siklusnya, namun apabila indikator keberhasilan belum

menunjukan ketercapaian maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2016:143-144) dalam

26
27

rencana pelaksanaan penelitian terdapat empat rangkaian kegiatan sebagai

berikut.

1. Perencanaan merupakan kegiatan merancang secara rinci tentang apa dan

bagaimana tindakan yang akan dilakukan. PTK untuk pengembangan

profesi guru, kegiatan ini berupa menyiapkan bahan ajar, menyiapkan

rencana mengajar, merencanakan bahan untuk pembelajaran, serta

menyiapkan hal lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

2. Tindakan adalah kegiatan inti dalam PTK. Bagi guru, tindakan ini berupa

penerapan model mengajar yang baru. Pada pelaksanaan tindakan untuk

pengembangan profesi guru, tindakan dilakukan sekurang-kurang dalam

dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan.

3. Pengamatan merupakan tindakan pengumpulan informasi yang akan

dipakai untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah berjalan

sesuai dengan rencana yang diharapkan. Pengamatan dapat berupa

pengumpulan data melalui observasi, tes, kuisioner, dan lain-lain.

4. Evaluasi dan refleksi didasarkan pada hasil evaluasi dilakukan refleksi,

untuk mengetahui apa yang kurang pada pelaksanaan tindakan. Hasil

refleksi digunakan untuk melakukan perbaikan pada perencanaan di

tahapan (siklus) berikutnya


28

Keempat rangkaian kegiatan dalam rencana pelaksanaan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan Tindakan ke-I tindakan ke-I

Siklus I
Refleksi ke-I Pengamatan/pengu
mpulan data ke-I

Permasalahan
baru hasil
refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
Tindakan ke-II tindakan ke-II

Siklus 2

Refleksi ke-II Pengamatan/pe


ngumpulan
data ke-II

Bila
permasalahan Lanjutkan ke siklus
belum berikutnya
selesai…

Gambar 3.1 Siklus PTK


Sumber : Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2016:144)

Gambar 3.1 di atas menunjukan bahwa pada siklus ke-I langkah pertama

adalah perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi. Hasil dari siklus ke-I dapat

diketahui ketercapaian dan hambatan baru yang kemudian digunakan sebagai

acuan perbaikan dalam melaksankan siklus ke-II. Selanjutnya berikut rincian

siklus-siklus yang akan diterapkan pada siswa kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta :


29

Siklus ke-I

a. Tahap perencanaan tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru kelas (peneliti) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group

investigation pada tema 8 “daerah tempat tinggalku”, subtema 1

“lingkungan tempat tinggalku”, pembelajaran 1

2) Menyiapkan sumber belajar berupa buku tema 8 “daerah tempat

tinggalku”, subtema 1 “lingkungan tempat tinggalku”, pembelajaran 1

3) Menyiapkan soal tes

4) Menyiapkan lembar observasi tentang kerjasama

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Dalam tahap pelaksanan tindakan ini terdapat tiga tahap dalam

kegiataannya, yaitu :

1) Kegiatan awal

a) Guru memberikan salam dan doa

b) Guru melakukan absensi siswa

c) Guru memberikan apersepsi kepada siswa

d) Guru memberikan motivasi kepada siswa

2) Kegiataan inti

a) Guru menjelaskan materi kepada siswa

b) Guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group

investigation
30

c) Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok menjadi 4

kelompok

d) Guru meminta siswa untuk menyelidiki kasus

e) Guru meminta siswa mengerjakan tugas pada setiap kelompok

f) Guru memanggil ketua kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya

3) Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

b) Guru melakukan refleksi

c) Guru melakukan evaluasi

d) Salam penutup

c. Tahap pengamatan

Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi pada saat

pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir kegiatan. Pengamatan

tersebut menilai beberapa hal antara lain : kerjasama siswa pada setiap

kelompok saat melakukan pembelajaran.

d. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan

tindakan dan observasi yang telah dilakukan, sehingga dapat ditemukan

peningkatan kerjasama dalam pembelajaran. Pada tahap ini peneliti dan

kolabolator melakukan diskusi tentang hasil dan temuan dari pelaksanaan

kegiatan saat dilakukan tindakan, sehingga dapat diambil kesimpulan


31

tentang penilaian kerjasama siswa. Hasil dari tahap refleksi ini digunakan

untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Siklus ke-II

Pada tahap ini peneliti dan kolabolator melakukan tahap yang sama

dengan siklus sebelumnya, antara lain: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi, namun Siklus ke-II

dilaksanakan jika hasil siklus ke-I tidak memenuhi target ketercapaian. Siklus

ke-II ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan dan diperoleh hasil

yang lebih baik dari siklus ke-I.

a. Tahap perencanaan tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru kelas (peneliti) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation pada tema 8 “daerah tempat tinggalku”, subtema 2

“keunikan daerah tempat tinggalku”, pembelajaran 1

2) Menyiapkan sumber belajar berupa buku tema 8 “daerah tempat

tinggalku”, subtema 2 “keunikan daerah tempat tinggalku”,

pembelajaran 1

3) Menyiapkan soal tes

4) Menyiapkan lembar observasi tentang kerjasama

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Dalam tahap pelaksanan tindakan ini terdapat tiga tahap dalam

kegiataannya, yaitu :
32

1) Kegiatan awal

a) Guru memberikan salam dan doa

b) Guru melakukan absensi siswa

c) Guru memberikan apersepsi kepada siswa

d) Guru memberikan motivasi kepada siswa

2) Kegiataan inti

a) Guru menjelaskan materi kepada siswa

b) Guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group

investigation

c) Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok menjadi 4

kelompok

d) Guru meminta siswa untuk menyediki kasus

e) Guru meminta siswa mengerjakan tugas pada setiap kelompok

f) Guru memanggil ketua kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya

3) Kegiataan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

b) Guru melakukan refleksi

c) Guru melakukan evaluasi

d) Salam penutup

c. Tahap pengamatan

Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi pada saat

pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir kegiatan. Pengamatan


33

tersebut menilai beberapa hal antara lain : kerjasama siswa pada setiap

kelompok saat melakukan pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk

mengetehaui kesesuaian dengan indikator, indikator kerjasama siswa

dalam kelompok, yaitu :

a) Memberikan pendapat antar anggota kelompok.

b) Setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain.

c) Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab

d) Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung

e) Berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung

f) Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok

g) Menyelesaikan tugas tepat waktu

h) Menghormati anggota kelompok yang memiliki agama, ras, budaya,

dan suku yang berbeda

d. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan

tindakan dan observasi yang telah dilakukan, sehigga dapat ditemukan

peningkatan kerjasama dalam pembelajaran. Pada tahap ini peneliti dan

kolabolator melakukan diskusi tentang hasil dan temuan dari pelaksanaan

kegiatan saat dilakukan tindakan, sehingga dapat diambil kesimpulan

tentang penilaian kerjasama siswa.


34

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Sribit dengan jumlah

20 Siswa terdiri dari siswa laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam hal ini adalah model pembelajaran kooperatif

tipe group investigation, kerjasama, dan hasil belajar IPA yang diperoleh

siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh

data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan

kerjasama siswa. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang hasil kerjasama dan proses pembelajaran IPA.

Bentuk teknik obsevasi dalam penelitian ini berupa kegiatan pengamatan

dan pencatatan tentang kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data pada saat proses penelitian berlangsung, yaitu profil

sekolah, RPP, lembar observasi, daftar presensi, dan proses pembelajaran.


35

3. Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat penguasaan

siswa dalam memahami materi IPA yang telah dilakukan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Teknik tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tes hasil belajar IPA.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2016:85)

“Instrumen PTK adalah semua alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran, jadi hanya proses

tindakan saja”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.

1. Lembar observasi

Lembar observasi dalam peneltian ini berupa daftar catatan yang berisi

tentang indikator kerjasama siswa dan indikator langkah-langkah kegiatan

pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe group investigation.

Adapun lembar observasi tersebut antara lain :

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi


Kerjasama Siswa
Jumlah
No Indikator No.item
item
Memberikan pendapat antar anggota
1 1 1
kelompok
Setiap kelompok menghargai pendapat
2 2 1
kelompok lain
Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan
3 3 1
tanggung jawab
Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan
4 4 1
berlangsung
Berada dalam tugas dan tanggungjawabnya
5 5 1
saat kegiatan berlangsung
36

Jumlah
No Indikator No.item
item
Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi
6 6 1
dalam tugas kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 7 1
Menghormati anggota kelompok yang
8 memiliki agama, ras, budaya, dan suku yang 8 1
berbeda
Jumlah 8

2. Dokumentasi

Dokumentasi ini bertujuan menampilkan keadaan dilapangan saat

dilakukan penelitian. Dokumentasi yang ditampilkan dalam penelitian ini

adalah profil sekolah, RPP, lembar observasi, daftar nilai, dan foto proses

pembelajaran.

3. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda, tes

dilakukan pada setiap siklus dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran, setiap pertemuan.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPA


Siklus 1
Kompetensi Ranah kognitif Jumlah
Indikator
dasar C1 C2 C3 soal

3.4 3.4.1 mengetahui 10,


1,2*,
Menghubungk pengertian gaya dan 11,1 13 7
3
an gaya dengan gerak 2*
gerak pada
peristiwa di
lingkungan 3.4.2 menjelaskan 14*,
sekitar. perbedaan gaya dan 4 15,1 17 5
gerak 6

3.4.4 mengetahui 5,6,7 18,1


22 10
perubahan gerak ,8*,9 9,20,
37

Kompetensi Ranah kognitif Jumlah


Indikator
dasar C1 C2 C3 soal
akibat gaya 21
4.3
Menyajikan
hasil 4.3.1 menyajikan hasil
percobaan percobaan tentang 24,2
23 3
tentang gaya dan gerak secara 5*
hubungan tertulis.
antara gaya
dan gerak.
Jumlah soal 9 11 5 25

Keterangan:
C1 :pengetahuan
C2 :pemahaman
C3 :penerapan
 :Gugur

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA


Siklus 2
Ranah kognitif Jumla
Kompetensi dasar Indikator
C1 C2 C3 h soal
3.4.5 menyebutkan
beragam gaya yang 1,2,3 12*, 14
3.4 7
ada di lingkungan ,4* 13 *
Menghubungkan sekitar
gaya dengan 3.4.6 menjelaskan
gerak pada 15,1
pengaruh gaya 5,6,7 18 7
peristiwa di 6,17
terhadap gerak benda
lingkungan 3.4.3menjelaskan
sekitar. berbagai contoh
pengaruh gaya 8,9,1 19,2
21 7
terhadap gerakan 0 0
benda di lingkungan
sekitar
4.3 Menyajikan
hasil percobaan 4.3.2 mempraktikan
22,2
tentang hubungan gaya dorongan dan 11 25 5
3,24
antara gaya dan tarikan
gerak.
Jumlah soal 11 10 4 25
38

Keterangan:
C1 :pengetahuan
C2 :pemahaman
C3 :penerapan
 :Gugur

F. Uji Coba Instrumen

dalam penelitian dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena

data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai

alat pembuktian hipotesis Suharsimi Arikunto (2013:211).

1. Uji Validitas Butir Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:211) “Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah”. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas butir soal

menggunakan rumus korelasi yang dikemukan oleh Pearson, yang dikenal

dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut

N  XY   X  Y 
𝑟𝑥𝑦 =
N  X 2

  X  N  Y 2   Y 
2 2

Keterangan

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua


variabel yang dikorelasikan
(Suharsimi Arikunto, 2013:87)

Berdasarkan hasil uji validitas tes pada taraf signifikan 5% sebesar

0,4438 diperoleh hasil perhitungan uji validitas soal siklus I terdapat 20

soal item valid dan 5 soal item tidak valid yaitu pada nomor 2, 8, 12, 14,
39

dan 25. Sementara, hasil perhitungan validitas soal siklus II terdapat 22

soal item valid dan 3 soal item tidak valid, yaitu pada nomor 2, 12, dan 14.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:221) “reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik.” Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas butir soal

menggunakan rumus k20.

𝑛 𝑆 2 − ∑pq
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆2

Keterangan

𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan


𝑝 = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
𝑞 = proposi subjek yang menjawab item dengan salah (q =1– p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varians)
(Suharsimi Arikunto, 2013:115)

Item soal tes dapat dikatan reliabel jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Berikut

klasifikasi reliabilitas butir soal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas


Koefisien Reliabel Tes Kualifikasi
0,80≤rtt<1,00 Sangat tinggi
0,60≤ rtt<0,80 Tinggi
0,40≤ rtt<0,60 Sedang
0,20≤ rtt<0,40 Rendah
0,00≤ rtt<0,20 Sangat rendah
40

Hasil uji reliabilitas pada item soal siklus I dengan jumlah 20 item

soal, dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,4438. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas

diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,868 ≥ 0,4438. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa item soal siklus I reliabel, dengan klasifikasi sangat

tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada item soal siklus II dengan jumlah item 22

item soal, dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,4438. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas

diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,910 ≥ 0,4438. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa item soal siklus II reliabel, dengan klasifikasi sangat

tinggi.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Data yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis menggunakan

metode analisis data dari Miles dan Huberman (Sugiyono 2015: 337-345).

Secara jelas analisis data terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu :

a. Reduksi Data ( data reduction)

Reduksi data adalah proses merangkum, memilih dan

memfokuskan data pada hal-hal yang penting, sehingga memberikan

gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam

mengumpulkan data.

b. Penyajian Data (Data Reduction)

Setelah dilaksanakan reduksi data, selanjutnya dilakukan penyajian

data, penyajian data adalah proses untuk menyusun,


41

mengorganisasikan data supaya lebih mudah untuk dipahami.

Penyajian data dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, dan

sejenisnya.

c. Penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing)

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan suatu penemuan baru,

untuk mengungkap hal yang belum jelas menjadi jelas, bisa berupa

teori, hipotesis, dan interaksi. Cara menganalisis data dari lembar

observasi tentang pembelajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dilakukan dengan

mempersenkan dari skor maksimum ideal yang telah ditetapkan.

Menurut Ngalim Purwanto (2009:102), persentase hasil dapat dihitung

dengan rumus :

𝑹
NP= 𝒔𝒎 𝑋 100

Keterangan :

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100= bilangan tetap

H. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya kerjasama dan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Untuk mengukur keberhasilan

tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan standar minimal ≥

75%. Dengan kata lain, apabila nilai ≥ 75% maka sudah memenuhi indikator
42

kerjasama siswa atau dapat dinyatakan tindakan sudah berhasil. Peningkatan

hasil belajar dapat dilihat dari nilai evaluasi belajar dengan nilai minimal ≥

75% berdasarkan KKM di SD Sribit Bambanglipuro Bantul.

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa


Tingkat Ketercapaian Keterangan
90-100% Baik sekali

80-90% Baik

70-79% Cukup

< 70% Kurang

Sumber: Djemari Mardapi (2008:61)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi pratindakan

Tahap awal yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah

melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran

IPA. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 27, 28, dan 29 Oktober

2017 di SD Sribit Bambanglipuro Bantul pada kelas 4, pada tanggal

tersebut guru sedang melaksanakan kegiatan diskusi dalam pembelajaran.

Pada Kegiatan diskusi terdapat beberapa temuan permasalahan kerjasama

siswa dalam berkelompok.

Permasalahan siswa dalam kerjasama sudah terlihat ketika guru

membagi kelompok. Sebagian besar siswa hanya mau berkelompok

dengan teman dekatnya. Selain itu dalam melaksanakan kegiatan

kelompok terdapat beberapa anggota kelompok yang tidak memiliki tugas

dan tangung jawab. Tugas kelompok hanya dikerjakan oleh 2 orang dari

semua anggota kelompok yang berjumlah 5 orang. Sehingga akhirnya

pengumpulan tugas belum dapat tepat waktu. Untuk lebih jelasnya

disajikan data hasil observasi kerjasama pratindakan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pratindakan


Kemampuan Kerjasama Siswa
No Indikator Persentase Rata-rata
1 Memberikan pendapat antar 40%
anggota kelompok

43
44

No Indikator Persentase Rata-rata


2 Setiap kelompok menghargai 45%
pendapat kelompok lain
3 Setiap anggota kelompok 47,5%
memiliki tugas dan tanggung
jawab 49,37%
4 Berada dalam kelompok kerja 50%
saat kegiatan berlangsung
5 Berada dalam tugas dan 60%
tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
6 Mendorong siswa lain untuk 50%
berpartisipasi dalam tugas
kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat 50%
waktu

8 Menghormati anggota kelompok 52,5%


yang memiliki agama, ras,
budaya, dan suku yang berbeda

Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan, tingkat

kerjasama siswa masih rendah atau masih belum mencapai kriteria sesuai

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu ≥75%. Hal tersebut

ditunjukan dari tabel hasil observasi pratindakan yang menunjukan rata-

rata dari setiap indikator kerjasama sebesar 49,37% atau masih belum

mencapai 75%.

Rendahnya kemampuan kerjasama siswa dapat berakibat rendahnya

hasil belajar siswa. Hasil penilaian awal menunjukan hasil belajar siswa

kelas IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul sebagian besar belum dapat

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata

65,75%. Dari 20 siswa kelas IV SD sribit Bambanglipuro Bantul hanya 6

siswa yang mencapai KKM, 14 siswa lain belum mencapai KKM. Untuk
45

itu, dipelukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kerjasama

dan hasil belajar siswa yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation.

2. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

a. Tindakan pada siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan ini, dilakukan persiapan dan

perencanaan pembelajaran agar penelitian dengan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation berjalan sesuai

dengan acuan yang direncanakan, dari awal proses pembelajaran

hingga sampai akhir. Hal-hal yang disiapkan dalam tahap ini antara

lain :

a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group investigation

pada tema 8 “daerah tempat tinggalku”, subtema 1 “lingkungan

tempat tinggalku”, pembelajaran 1.

b) Menyiapkan sumber belajar berupa buku tema 8 “daerah

tempat tinggalku”, subtema 1 “lingkungan tempat tinggalku”,

pembelajaran 1.

c) Menyiapkan soal lembar kerja kelompok, soal-soal evaluasi

yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.


46

d) Menyiapkan lembar observasi tentang kerjasama yang

digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa

dalam proses pembelajaran IPA.

2) Pelaksanaan tindakan

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran siklus I melalui model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai berikut :

a) Pertemuan I

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal

21 Maret 2018 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut ini

langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan pertama :

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam

dan berdoa. Guru memeriksa kehadiran siswa yang

berjumlah 20 siswa berangkat semua. Guru menyampaikan

apersepsi dengan bertanya kepada siswa terkait materi yang

telah disampaikan sebelumnya. Guru memberikan motivasi

siswa agar dapat lebih bersemangat mengikuti

pembelajaran dengan menyanyikan lagu nasional.

(2) Kegiatan inti

Pada tahap ini guru menjelaskan pembelajaran tema 8

“daerah tempat tinggalku”, subtema 1 “lingkungan tempat

tinggalku”, pembelajaran 1 dengan pokok bahasan utama

tentang materi gaya dan gerak. Guru bertanya jawab


47

mengenai pokok bahasan utama yaitu materi gaya dan

gerak. Guru meminta siswa untuk mengamati benda di

sekitar ruang kelas untuk mencari benda yang dapat dikenai

gaya dan gerak, guru menjelaskan perbedaan dan

perubahan gaya akibat gerak dari benda yang diamati

siswa.

Agar dapat ditentukan subtopik bahasan, selanjutnya

guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 5 orang siswa. Guru menjelaskan tugas dan

memberikan topik pada masing-masing kelompok. Topik 1

: benda diam menjadi bergerak, Topik 2 : benda bergerk

menjadi diam, Topik 3 : benda berubah bentuk, dan Topik 4

: benda bergerak menjadi lambat atau cepat. Guru

membimbing siswa agar duduk berkelompok. Guru

membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK). Setiap

kelompok memiliki anggota yang memiliki tugas dan

tanggungjawabnhya masing-masing dalam kelompoknya.

Siswa dapat mencari jawaban dengan cara mencari

langsung diruang kelas. Selama mencari jawaban, guru

mengamati dan mengawasi setiap kelompok dalam mencari

jawaban. Setelah semua siswa sudah mendapatkan jawaban,

guru meminta siswa untuk mendiskusikan dengan anggota

kelompok tentang jawaban yang telah diperoleh.


48

(3) Kegiatan akhir

Guru tidak menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan karena waktu yang tidak mencukupi. Guru

meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja

kelompok (LKK). Untuk dilanjutkan tugas dan presentasi

tentang hasil percobaan perbedaan dan perubahan gaya dan

gerak pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup

pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam.

b) Pertemuan II

Penelitian tindakan kelas siklus I ppertemuan II pada

tanggal 22 Maret 2018 dilaksanakan dengan alokasi waktu

2x35 menit. Berikut langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan pada pertemuan kedua :

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan berdoa. Guru memeriksa kehadiran siswa yang

berjumlah 20 siswa berangkat semua. Guru menanyakan

dan meminta melanjutkan pembelajaran tentang tugas

tentang hasil percobaan perbedaan dan perubahan gaya dan

gerak yang dilakukan pertemuan sebelumnya.

(2) Kegiatan inti

Guru dan siswa melakukan kegiatan bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru membimbing


49

dan mengkondisikan siswa untuk duduk berkelompok.

Guru meminta perwakilan anggota kelompok untuk

melakukan presentasi dan mempraktikkan jawaban yang

telah dikumpulkan oleh seluruh anggota yaitu Topik 1 :

benda diam menjadi bergerak, Topik 2 : benda bergerk

menjadi diam, Topik 3 : benda berubah bentuk, dan Topik 4

: benda bergerak menjadi lambat atau cepat. Guru

membimbing siswa agar duduk berkelompok.Setelah

selesai mempresentasikan jawaban, guru memberikan

kesempatan untuk bertanya kepada kelompok lain terkait

hal yang belum dipahami.

(3) Kegiatan akhir

Pada kegiatan ini, guru dan siswa menyimpulkan

bersama-sama pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru

menilai seluruh kelompok pada proses pembelajaran dan

memberikan apresiasi penghargaan berupa tepuk tangan

kepada seluruh kelompok. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c) Pertemuan III

Penelitian tindakan kelas siklus I pertemuan III pada

tanggal 23 Maret 2018 dilaksanakan dengan alokasi waktu

2x35 menit. Berikut langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan pada pertemuan ketiga :


50

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam

dan berdoa. Guru memerika kehadiran siswa yang

berjumlah 20 siswa berangkat semua. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi

pertemuan sebelumnya tentang perbedaan dan perubahan

gaya dan gerak yang belum dipahami. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran yaitu mengerjakan soal tes evaluasi

hasil belajar siswa.

(2) Kegiatan inti

Guru membimbing siswa untuk duduk dengan tenang

dan rapi. Guru memberikan soal tes evaluasi hasil belajar

siswa. Guru mengintruksikan alokasi waktu untuk

mengumpulkan soal.

(3) Kegiatan akhir

Pada akhir kegiatan, guru memberikan motivasi kepada

siswa agar rajin dan giat dalam belajar. Guru mengucap

salam dan berdoa.

3) Hasil observasi kerjasama siswa

Observasi yang dilakukan selama awal pertemuan hingga akhir

pertemuan. Hasil observasi diperoleh dengan mengambil rata-rata

selama tiga kali pertemuan. Berdasarkan acuan indikator kerjasama

yang dilakukan pada tindakan siklus I, diperoleh skor rata-rata


51

67,18 % yang menunjukan belum mencapai indkator keberhasilan

yaitu 75%. Tabel 4.2 menunjukan persentase hasil observasi

kerjasama siswa pada saat pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada Siklus I


No Indikator Persentase Rata-
rata
1 Memberikan pendapat antar anggota 70%
kelompok

2 Setiap kelompok menghargai 67,5%


pendapat kelompok lain
3 Setiap anggota kelompok memiliki 70%
tugas dan tanggung jawab
4 Berada dalam kelompok kerja saat 60%
kegiatan berlangsung
5 Berada dalam tugas dan 62,5% 67,18
tanggungjawabnya saat kegiatan %
berlangsung
6 Mendorong siswa lain untuk 65%
berpartisipasi dalam tugas kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 70%

8 Menghormati anggota kelompok 72,5%


yang memiliki agama, ras, budaya,
dan suku yang berbeda

Perhitungan rata-rata persentase indikator kerjasama siswa siklus I

diatas, yaitu :

215
NP = × 100 = 67,18 %
320

Keterangan :

R :Skor mentah dari indikator kerjasama yang

diperoleh siswa

SM : Skor maksimal indikator kerjasama


52

Tabel 4.2 menunjukan bahwa pada siklus I rata-rata persentase

indikator kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA belum

mencapai kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥75

% , karena pada siklus I diperoleh rata-rata persentase indikator

kerjasama siswa sebesar 67,18%.

Indikator yang belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu

memberikan pendapat antar anggota kelompok mencapai 70%,

setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain mencapai

67,5%, setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung

jawab mencapai 70%, berada dalam kelompok kerja saat kegiatan

berlangsung mencapai 60%, berada dalam tugas dan

tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung mencapai 62,5%,

mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok

mencapai 65%, menghormati anggota kelompok yang memiliki

agama, ras, budaya, dan suku yang berbeda 72,5%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini :

80% 70% 67.500% 70% 70% 72.500%


65% 67.180%
70% 60% 62.500%
60%
persentase

50%
40%
30%
20%
10%
0%

indikator

Gambar 4.1Diagram Hasil Observasi Kerjasama Siswa


pada Siklus I
53

4) Hasil belajar

Pada akhir siklus I dilakukan pengambilan data berupa tes

evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Adapun

perbandingan hasil tes pratindakan dengan hasil tes siklus I,

Sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perbandingan Rata-Rata Pratindakan


dan Siklus I
Kriteria Nilai pratindakan Siklus I
Jumlah siswa tuntas 6 9

Rata-rata nilai siswa 65,75% 67,75%

Nilai tertinggi 85 100

Nilai terendah 45 30

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui hasil belajar pada siklus

I, bahwa terjadi peningkatan pada jumlah siswa tuntas pada

pratindakan sejumlah 6 siswa meningkat pada siklus I menjadi 9

siswa, rata-rata nilai pratindakan sejumlah 65,75% meningkat

menjadi 67,75% pada siklus I. Untuk lebih jelasnya perbandingan

nilai pratindakan dengan siklus I, dapat dilihat pada Gambar 4.1

berikut.
54

120
100
100 85
80 67.75
65.75
60 45 pratindakan
40 30 siklus I
20 6 9
0
jumlah rata-rata nilai nilai
siswa tuntas nilai siswa tertinggi terendah

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Pratindakan dan Nilai


Siklus I

Berdasarkan diagram perbandingan pratindakan dengan siklus I

menunjukan sudah terjadi peningkatan dari nilai rata-rata yang

diperoleh. Namun, dari nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I

belum mencapai kriteria indikator keberhasilan yaitu sebesar ≥

75% atau belum mencapai KKM yang ditetapkan.

5) Refleksi

Pada siklus I rata-rata persentase indikator kerjasama belum

memenuhi kriteria indikator keberhasilanyang ditetapkan yaitu ≥

75%, rata-rata persentase indikator kerjasama siswa pada siklus I

berdasarkan hsil observasi mencapai 67,18%, sementara rata-rata

nilai evaluasi hasil belajar IPA mencapai 67,75%. Sehingga pada

siklus I belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan

kerjasama dan hasil belajar.

Hal ini dikarenakan pada siklus I ditemukan beberapa

kekurangan, antara lain :


55

(a) Pada saat pembagian kelompok, siswa masih belum dapat

melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam kelompok,

sehingga tugas dan tanggungjawab dikerjakan bersama-sama,

serta mengakibatkan tidak dapat tepat waktu dalam

mengumpulkan tugas.

(b) Pada saat mencari informasi jawaban, siswa masih

membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan jawaban

dari benda di sekitar.

(c) Pada saat presentasi menyajikan hasil diskusi di depan kelas

hanya dilakukan oleh perwakilan saja, sehingga dalam setiap

presentasi memerlukan banyak waktu .

(d) Pada pembagian kelompok, siswa masih memilih dengan

teman bermain

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I,

maka perlu adanya masukan dan pertimbangan untuk dijadikan

pedoman dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Berikut beberapa

langkah untuk memperbaiki pembelajaran IPA pada sikus II :

(a) Mengawasi dan menegur tegas bagi siswa yang tidak ikut

berkontribusi dalam pembelajaran.

(b) Menyediakan bahan dan media yang tersedia di setiap meja

kelompok, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam

menemukan jawaban dan berdiskusi.


56

(c) Memberikan batasan waktu untuk berdiskusi dan presentasi,

sehingga alokasi waktu dalam pembelajaran tidak terlambat

dengan pengumpulan tugas

(d) Pemberian hadiah kepada setiap anggota kelompok yang telah

menyelesaikan tugas tepat waktu.

b. Tindakan pada siklus II

Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari pelaksanaan tindakan

pada siklus I. Siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan, yang meliputi

langkah-langkah, yaitu membuat perencanaan, melakukan penelitian,

dan merefleksi tindakan. Berikut langkah-langkah tindakan siklus II :

1) Perencanaan tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan, dilakukan persiapan dan

perencanaan agar pelaksanaan tindakan berjalan dengan baik sesuai

yang direncanakan. Berikut hal-hal yang dipersiapkan dalam

tindakan siklus II :

a) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigationpada tema 8 “daerah tempat tinggalku”, subtema 2

“keunikan daerah tempat tinggalku”, pembelajaran 1.

b) Menyusun lembar kerja kelompok (LKK), serta soal-soal

evaluasi yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa

dan hasil belajar terhadap materi yang diberikan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.


57

c) Menyusun lembar observasi kerjasama yang digunakan untuk

mengetahui kerjasama siswa dalam pembelajaran.

d) Menyiapakan bahan dan media ajar yang digunakan sebagai

alat yang digunakan dalam setiap kerja kelompok.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali

pertemuan, dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2x35 menit.

Pelaksanaan tindakan siklus II membahas pokok bahasan IPA

dengan materi gaya dan gerak. Berikut deskripsi pelaksanaan

pembelajaran siklus II :

a) Pertemuan I

Penelitian tindakan kelas siklus II pada pertemuan pertama

dilaksanakan pada 28 Maret 2018. Kegiatan berlangsung pada

pukul 07.30 WIB dan berlangsung 2x35 menit. Berikut

langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan

pertama :

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan berdoa, kemudian memeriksa kehadiran siswa

yang berjumlah 20 siswa berangkat semua. Guru

menanyakan pemahaman materi yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Guru melakukan apersepsi tentang

pokok bahasan.
58

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, tentang pokok

bahasan materi gaya dan gerak. Kemudian, guru

memotivasi siswa agar dapat memperhatikan dan

bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran dengan baik.

(2) Kegiatan inti

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi kepada siswa.

Kemudian, guru membimbing siswa agar membentuk

kelompok secara acak yang terdiri dari 4-5 kelompok.

Setiap kelompok mempunyai topik yang berbeda, yaitu :

topik 1 benda diam menjadi bergerak, topik 2 benda

bergerak menjadi diam, topik 3 benda bergerak menjadi

berubah arah, topik 4 benda berubah bentuk.

Guru mengintruksikan kepada ketua kelompok dan

anggota untuk mengerjakan sesuai tugasnya masing-

masing. Kemudian, guru membagikan lembar kerja

kelompok (LKK) dan membimbing setiap kelompok untuk

berdiskusi serta memanfaatkan media dan bahan yang

sudah tersedia di meja setiap kelompok. Guru memberikan

kesempatan kepada setiap kelompok untuk bertanya

mengenai materi yang kurang dipahami.

(3) Kegiatan akhir

Guru memberikan pesan kepada siswa agar meyiapkan

hasil diskusi untuk dipraktikan dan prensetasikan. Guru


59

menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal

29 Maret 2018 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut

langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan

kedua :

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan berdoa. Kemudian, guru memeriksa kehadiran

siswa yang berjumlah 20 siswa berangkat semua. Guru

menanyakan materi pertemuan sebelumnya, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk duduk sesuai

dengan kelompoknya masing-masing. Kemudian, guru

membimbing siswa untuk mempersiapkan hasil diskusi

untuk dipraktikan dan dipresentasikan di depan kelas. Guru

membimbing seluruh anggota dalam kelompok untuk maju

ke depan untuk mempraktikan dan mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelompok lain.


60

(3) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi yng

telah dipelajari guru memberikan penghargaan kepada

setiap kelompok yang telah tepat waktu menyelesaikan

tugas kelompok. Kemudian guru dan siswa merefleksi

proses pembelajaran yang telah selesai dilaksanakan. Guru

menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa.

c) Pertemuan III

Penelitian tindakan kelas siklus II pertemuan III pada

tanggal 31 Maret 2018 dilaksanakan dengan alokasi waktu

2x35 menit. Berikut langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan pada pertemuan ketiga.

(1) Kegiatan awal

Guru membuka pembelajaran dengan berdoa. Guru

memeriksa kehadiran siswa yang berjumlah 20 siswa

berangkat semua. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yaitu mengerjakan soal tes evaluasi hasil belajar.

(2) Kegiatan Inti

Guru menjekaskan tata cara pengerjaan soal dan waktu

yang harus diselesaikan. Guru memberikan soal tes evaluasi

hasil belajar siswa.


61

(3) Kegiatan akhir

Pada akhir kegiatan, guru memberikan motivasi dan

apresiasi kepada siswa agar dapat rajin serta giat dalam

belajar. Guru mengucapkan salam dan berdoa.

3) Hasil observasi kerjasama

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran IPA

dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe group

investigation digunakan untuk mengetahui kerjasama siswa pada

siklus II. Kegiatan observasi pada penelitian ini dilaksanakan dari

awal pertemuan hingga akhir.

Berdasarkan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus II

menunjukan peningkatan kerjasama antar siswa dengan

kelompoknya. Untuk lebih jelas disajikan hasil observasi

kerjasama siswa sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada


Siklus II
No Indikator Persentase Rata-
rata
1 Memberikan pendapat antar 85%
anggota kelompok

2 Setiap kelompok menghargai 85%


pendapat kelompok lain
3 Setiap anggota kelompok memiliki 82,5%
tugas dan tanggung jawab
4 Berada dalam kelompok kerja saat 80%
kegiatan berlangsung
5 Berada dalam tugas dan 82,5% 82,18%
tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
6 Mendorong siswa lain untuk 82,5%
62

No Indikator Persentase Rata-


rata
berpartisipasi dalam tugas
kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 80%

8 Menghormati anggota kelompok 80%


yang memiliki agama, ras, budaya,
dan suku yang berbeda

Perhitungan rata-rata persentase indikator kerjasama siswa

siklus II di atas, yaitu :


263
NP = × 100 = 82,18%
320

Keterangan :

R : Skor mentah dari indikator kerjasama yang diperoleh

Siswa

SM : Skor maksimal indikator kerjasama

Tabel 4.4 di atas menunjukan hasil observasi kerjasama pada

siklus II dengan rata-rata mencapai 82,18% yang berati indikator

kerjasama sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan

yaitu ≥ 75. Semua indikator kerjasama sudah mengalami

peningkatan.

Berdasarkan persentase indikator kerjasama pada siklus II yaitu

: (a) memberikan pendapat antar anggota kelompok mencapai 85%,

(b) setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain mencapai

85%, (c) setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung

jawab mencapai 82,5%, (d) berada dalam kelompok kerja saat


63

kegiatan berlangsung mencapai 80%, (e) berada dalam tugas dan

tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung 82,5%, (f) mendorong

siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok 82,5%, (g)

menyelesaikan tugas tepat waktu mencapai 80%, dan (h)

menghormati anggota kelompok yang memiliki agama, ras, budaya,

dan suku yang berbeda mencapai 80%. Berikut untuk lebih jelasnya

grafik hasilobservasi kerjasama siswa pada siklus II.

86%
85% 85%
85%
84%
83% 82.500% 82.500%
82.500%
82.180%
persentase

82%
81%
80% 80% 80%
80%
79%
78%
77%

indikator

Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Kerjasama Siswa pada


Siklus II

4) Hasil belajar siswa

Pada akhir siklus II dilakukan pengambilan nilai tes hasil

belajar siswa, dengan hasil tes tersebut dapat menetukan

ketuntasan belajar apabila telah mencapai ≥ 75%. Berikut ini


64

disajikan hasil perbandingan nilai hasil belajar siswa pada siklus II

dengan nilai hasil belajar siklus II.

Tabel 4.5 Perbandingan Rata-Rata Siklus I dan Siklus II


Kriteria Siklus I Siklus II
Jumlah siswa tuntas 9 14

Rata-rata nilai siswa 67,75% 83,64%

Nilai tertinggi 100 100

Nilai terendah 30 36

Tabel 4.5 dapat diketahui tes hasil belajar siswa pada siklus II

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus II, terlihat

pada jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sejumlah 9 siswa

meningkat menjadi 14 siswa pada siklus II, serta rata-rata nilai

siswa mengalami peningkatan dari 67,75% pada siklus I meningkat

menjadi 83,64% pada siklus II. Untuk data nilai siklus I dan siklus

II lebih jelasnya disajikan diagram sebagai berikut.

120
100100
100 83.64
80 67.75
60 siklus I
36
40 30 siklus II
20 9 14
0
jumlah rata-rata nilai nilai
siswa tuntas nilai siswa tertinggi terendah

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II


65

5) Refleksi

Refleksi siklus II dilakukan berdasarkan hasil observasi

kerjasama dan tes hasil belajar. Refleksi dilakukan untuk

mengevaluasi semua pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation berjalan dengan

baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siklus II, siswa

sudah mampu berkerjasama dengan kelompok sesuai dengan tugas

dan tanggung jawabnya. Selain itu, siswa sudah mampu

berpartisipasi dan menghargai pendapat, sehingga dapat

menyelesaikan tugas tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.

Hal tersebut terlihat dari hasil yang diperoleh siswa dalam

mengerjakan soal tes evaluasi hasil belajar yang mengalami

peningkatan dibanding tes evaluasi hasil belajar siklus I. Selain itu,

hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria

ketuntasan yaitu ≥ 75%, sehingga dapat diartikan siswa sudah

mampu menguasai dan memahami materi pokok bahasan gaya dan

gerak.

3. Perbandingan Hasil Tindakan antarsiklus

a. Kerjasama Siswa

Dari hasil observasi kerjasama siswa pada siklus I diperoleh rata-

rata sebesar 67,18% dengan nilai tersebut dapat dikategorikan kurang.

Namun, dari hasil observasi kerjasama siswa pada siklus II diperoleh

rata-rata sebesar 82,18% dengan nilai tersebut dapat dikategorikan


66

baik. Untuk lebih jelasnya berikut perbandingan nilai rata-rata hasil

observasi kerjasama siswa pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa pada


Siklus I dan Siklus II
No Tindakan Rata-rata Kategori
1 Siklus I 67,18% Kurang
2 Siklus II 82,18% Baik

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa rata-rata kerjasama siswa

siklus I sebesar 67,18% pada kategori kurang, meningkat menjadi

sebesar 82,18% pada siklus II dengan kategori baik dengan

peningkatan sebesar 15%.

b. Hasil Belajar

Berdasarkan nilai rata-rata soal evaluasi hasil belajar pada

pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat diperoleh peningkatan hasil

belajar yang memenuhi kriteri ketuntasan minimum (KKM). Berikut

disajikan nilai rata-rata soal evaluasi hasil belajar pada pratindakan,

siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata dan Jumlah Siswa Tuntas Memenuhi


KKM
Pratindakan Siklus I Siklus II
Nilai rata-rata 65,75% 67,75% 83,64%

Jumlah siswa tuntas 6 9 14

Jumlah siswa 20
67

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata

pratindakan sebesar 65,75% meningkat menjadi sebesar 67,75% pada

siklus I, kemudian meningkat menjadi sebesar 83,64% pada siklus II.

B. Pembahasan

1. Kerjasama siswa

Kerjasama siswa dapat diperoleh dari observasi yang dilakukan.

Observasi dilakukan pada awal pemebelajaran hingga akhir pembelajaran.

Dari hasil observasi sebelum penelitian diperoleh persentase rata-rata

kerjasama siswa sebesar 49,37%. dibuktikan dari indikator kerjasama yang

masih dibawah rata-rata, yaitu siswa masih kurang memberikan pendapat

antar anggota kelompok, setiap kelompok kurang menghargai pendapat

kelompok lain, setiap anggota kelompok kurang memiliki tugas dan

tanggungjawab, siswa kurang berada dalam kelompok, serta siswa kurang

berpartisipasi dalam tugas kelompok, sehingga dalam menyelesaikan tugas

tidak tepat waktu.

Penyebab indikator kerjasama yang masih di bawah rata-rata adalah

karena dalam proses belajar mengajar, guru belum terbiasa menggunakan

pembelajaran kooperatif misal seperti kegiatan kerja kelompok, sehingga

siswa tidak terbiasa untuk berkerjasama dengan siswa lain. Oleh karena

itu, ketika dalam kegiatan kerja kelompok siswa mengalami kesulitan

dalam berkerjasama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ibrahim (dalam

Isjoni 2013:71), latihan kerjasama sangat penting dalam proses

pembentukan kepribadian anak. Pembelajaran kooperatif mengajarkan


68

kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini

amatlah penting dalam rangka memahami konsep-konsep yang sulit,

berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman.

Dari hasil observasi kerjasama siklus I diperoleh rata-rata indikator

kerjasama sebesar 67,18%, dari keseluruhan indikator yang belum

mencapai ketuntasan yaitu memberikan pendapat antar anggota kelompok

mencapai 70%, setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain

mencapai 67,5%, setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung

jawab mencapai 70%, berada dalam kelompok kerja saat kegiatan

berlangsung mencapai 60%, berada dalam tugas dan tanggungjawabnya

saat kegiatan berlangsung mencapai 62,5%, mendorong siswa lain untuk

berpartisipasi dalam tugas kelompok mencapai 65%, menghormati

anggota kelompok yang memiliki agama, ras, budaya, dan suku yang

berbeda 72,5%. Dengan demikian hasil observasi kerjasama pada siklus I

dikategorikan kurang.

Namun apabila dibandingkan dengan hasil persentase rata-ata

observasi kerjasama pratindakan sebesar 49,37%, setelah dilakukan

tindakan siklus I diperoleh hasil persentase rata-rata observasi kerjasama

sebesar 67,18% yang berarti terjadi peningkatan hasil persentase rata-rata

observasi kerjasama pada siklus I.

Adapun penyebab indikator kerjasama belum mencapai kriteria

keberhasilan adalah karena dalam proses pembelajaran kooperatif tipe

group investigation ini siswa masih belum sepenuhnya memberikan


69

pendapat pada saat diskusi serta belum munculnya tanggung jawab

individu terhadap tugas kelompok. Selain itu, siswa masih belum percaya

diri dalam menampilkan hasil diskusi, serta membutuhkan banyak waktu

dalam menyelesaikan kegiatan dengan model tersebut. Sehingga dari tiap

aspek indikator kerjasama belum terlaksana secara baik.

Tindakan lanjut untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada

siklus I maka guru melakukan perbaikan pada siklus II, antara lain.

a. Membentuk kelompok secara heterogen agar pada saat berdiskusi

kelompok, siswa dapat menerima dan berinteraksi dengan rekan yang

baru. Menurut Jarolimek & Parker dalam Isjoni (2013:95), alasan

dibentuk kelompok heterogen adalah pertama, memberi kesempatan

untuk saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung. Kedua,

dapat meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, etnik, dan gender.

Ketiga, memudahkan pengelolaan kelas karena masing-masing

kelompok memiliki anak yang berkemampuan tinggi (special hilper)

yang dapat membantu teman lainnya dalam memecahkan suatu

permasalahan dalam kelompok.

b. Menyediakan bahan dan media yang tersedia di setiap meja kelompok.

Menurut Isjoni (2013:93), guru berperan dalam menyediakan sarana

pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan.

c. Mengawasi dan menegur tegas bagi siswa yang tidak ikut

berkontribusi dalam kegiatan diskusi kelompok. Menurut Miftahul


70

Huda (2014:54) tanggung jawab dapat ditingkatkan dengan mengamati

dan mencatat kelompok yang kurang komunikasi dan berpendapat.

Dari hasil observasi kerjasama siklus II diperoleh rata-rata sebesar

82,18%. Hasil rata-rata observasi siklus II lebih tinggi dibandingkan pada

siklus I yang sebesar 67,18%. Dari setiap persentase indikator kerjasama

pada siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu : memberikan

pendapat antar anggota kelompok mencapai 85%, setiap kelompok

menghargai pendapat kelompok lain mencapai 85%, setiap anggota

kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab mencapai 82,5%, berada

dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung mencapai 80%, berada

dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung 82,5%,

mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok 82,5%,

menyelesaikan tugas tepat waktu mencapai 80%, dan menghormati

anggota kelompok yang memiliki agama, ras, budaya, dan suku yang

berbeda mencapai 80%.. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II telah

dikategorikan baik, karena aspek dari semua indikator kerjasama telah

memenuhi kriteria keberhasilan dan dilaksanakan siswa dengan baik dari

awal proses pembelajaran hingga akhir. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas

IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul.


71

2. Hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penilaian awal menunjukan hasil belajar siswa kelas

IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul sebagian besar belum dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 65,75%. Dari

20 siswa kelas IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul, hanya 6 siswa yang

mencapai KKM, 14 siswa lain belum mencapai KKM. Kemudian, perlu

adanya perbaikan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari hasil observasi sebelum tindakan pada proses pembelajaran IPA

menunjukan bahwa kurangnya siswa dalam berkerjasama dan

berkontribusi dalam mencari solusi dari sebuah masalah. Sehingga dalam

pembelajaran IPA yang diperoleh siswa hanya bersumber dari guru dan

buku. Hal ini terlihat pada saat guru menyampaikan pembelajaran IPA

kepada siswa, berikutnya siswa diminta untuk menjawab pertanyaan soal

dari materi yang disampaikan guru. Siswa kurang mandiri mencari

jawaban dari lingkungan sekitar, dan sumber lain.

Pada proses pembelajaran IPA dibutuhkan siswa dalam meningkatkan

aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk itu, seharusnya proses

pembelajaran IPA dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa.

Siswa harus diajak langsung ikut berkontribusi dalam mencari, mengolah,

dan memamparkan jawaban yang telah diperoleh kepada siswa lain.

Namun masih banyak guru yang menerapkan model pembelajaran

langsung, sehingga masih banyak siswa yang masih sulit siswa dalam

memahami materi yang disampaikan guru. Untuk mengatasi masalah


72

tersebut maka guru harus mengubah model pembelajaran lama dengan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, karena model

tersebut memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari, mengolah,

dan memaparkan jawaban dalam pembelajaran IPA.

Guru menjelaskan materi kepada siswa. Kemudian guru melakukan

tanya jawab terkait materi yang belum dipahami. Guru membimbing

siswa untuk membentuk kelompok menjadi 4-5 kelompok, setiap

kelompok mempunyai topik yang berbeda, yaitu : topik 1 benda diam

menjadi bergerak, topik 2 benda bergerak menjadi diam, topik 3 benda

bergerak menjadi berubah arah, topik 4 benda berubah bentuk. Guru

meminta siswa mengerjakan lembar kerja kelompok, pada setiap

kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing. Guru

mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk mencari jawaban dari

lingkungan ruang kelas. Kemudian, setelah mendapatkan jawaban, siswa

diminta untuk mendiskusikan jawaban bersama anggota kelompoknya.

Guru semua anggota kelompok untuk mempraktikan dan

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Berdasarkan hasil tes siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar

67,75%, meningkat dari hasil tes awal yaitu sebesar 65,75%. Namun dari

hasil tes siklus I belum mencapai nilai ketuntasan minimum (KKM) yaitu

sebesar ≥75. Penyebab dari hasil tes awal siswa rendah karena belum

diterapkan pembelajaran yang memberikan siswa kemadirian dalam

mencari, mengolah, serta memaparkan jawaban sehingga mengakibatkan


73

siswa sulit untuk memahami materi akibatnya nilai tes hasil belajar siswa

rendah.

Pada saat pelaksanaan siklus I masih terdapat beberapa kekurangan

yaitu siswa masih belum dapat melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dalam kelompok, sehingga tugas dan tanggungjawab

dikerjakan bersama-sama, dan mengakibatkan tidak dapat tepat waktu

dalam mengumpulkan tugas. Saat mencari informasi jawaban, siswa

masih membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan jawaban dari

benda di sekitar. Pada saat presentasi menyajikan hasil diskusi di depan

kelas hanya perwakilan saja, sehingga dalam setiap presentasi

memerlukan banyak waktu. Siswa masih memilih kelompok dengan

teman bermain.

Dari beberapa kekurangan pada saat pelaksanaan siklus I, perlu adanya

perbaikan agar proses pembelajaran berikutnya dapat dilaksanakan

dengan baik dan benar. Maka pada siklus II dilakukan perbaikan antara

lain mengawasi dan menegur tegas bagi siswa yang tidak ikut

berkontribusi dalam pembelajaran, menyediakan bahan dan media yang

tersedia di setiap meja kelompok, sehingga dapat mempersingkat waktu

dalam menemukan jawaban dan berdiskusi, memberikan batasan waktu

untuk berdiskusi dan presentasi, sehingga alokasi waktu dalam

pembelajaran tidak terlambat dengan pengumpulan tugas,pemberian

hadiah kepada setiap anggota kelompok yang telah menyelesaikan tugas

tepat waktu.
74

Hasil tes belajar pada siklus II diperoleh peningkatan terlihat dari

jumlah siswa tuntas sejumlah 14 siswa, meningkat dari siklus I yang

sejumlah 9 siswa, selain itu terjadi peningkatan pada nilai rata-rata pada

siklus II yaitu sebesar 83,64%, meningkat dari nilai rata-rata siklus I

sebesar 67,75%. Sehingga, dari penelitian ini hanya sampai pada siklus II

karena nilai rata-rata hasil belajar sudah memenuhi kriteria ketuntasan

minimum (KKM) yaitu sebesar ≥75%.

Setelah pelaksanaan siklus II, dilaksanakan refleksi utnuk

mengevaluasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus II yang sudah mencapai kriteri

ketuntasan minimum (KKM), sehingga siswa sudah mampu menguasai

dan memahami materi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, melalui model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA

siswa kelas IV SD Sribit Bambanglipuro Bantul.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

diperoleh kesimpulan:

1. Proses Pembelajaran

Penelitian dilakukan pada kelas IV SD Sribit Bantul Yogyakarta

melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus. Pada tindakan siklus I proses

pembelajaran berjalan kurang baik, yaitu siswa masih belum dapat

melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam kelompok, sehingga

tugas dan tanggungjawab dikerjakan bersama-sama, dan mengakibatkan

tidak dapat tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Saat mencari

informasi jawaban, siswa masih membutuhkan waktu yang lama dalam

menemukan jawaban dari benda di sekitar.Pada saat presentasi menyajikan

hasil diskusi di depan kelas hanya perwakilan saja, sehingga dalam setiap

presentasi memerlukan banyak waktu. Siswa masih memilih kelompok

dengan teman bermain.

Pada tindakan siklus II proses pembelajaran sudah berjalan lancar dan

baik. Guru dan siswa sudah memahami model pembelajaran group

investigation dengan benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan baik. Pada saat kegiatan diskusi kelompok, siswa sudah mampu

memberikan ide dan gagasan dalam kelompok. Selain itu, pada saat

75
76

presentasi, siswa sudah mampu menampilkan hasil diskusi kepada

kelompok lain, sesuai dengan waktu yang disepakati.

2. Kerjasama Siswa

Peningkatan kerjasama siswa dapat dilihat dari rata-rata observasi,

sebelum penelitian diperoleh persentase rata-rata sebesar rata-rata

observasi, sebelum penelitian diperoleh persentase rata-rata sebesar

49,37%, setelah dilakukan tindakan I meningkat 17,81% menjadi 67,18%.

Pada tindakan siklus II mengalami peningkatan kembali sebesar 15%

menjadi 82,18%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan

kerjasama siswa pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Sribit

Bambanglipuro Bantul.

3. Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar IPA dapat dilihat dari hasil tes evaluasi

sebelum penelitian diperoleh rata-rata 65,75%. Setelah dilakukan tindakan

siklus I mengalami peningkatan 2% menjadi 67,75%. Pada siklus II,

meningkat kembali sebesar 15,89% menjadi 83,64%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA.


77

B. IMPLIKASI

Implikasi dari penelitian ini adalah jika model pembelajaran kooperatif

tipe group investigation digunakan dapat meningkatkan kerjasama dan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu, juga dapat membantu siswa

dalam meningkatkan belajar berkomunikasi dengan baik, serta menghargai

pendapat orang lain.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi

masukan untuk guru, siswa, dan peneliti selanjutnya.

1. Guru

Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation dengan kesiapan yang terencana, karena tipe group

investigation memerlukan waktu pembelajaran yang banyak dan harus

dapat membatasi waktu pada setiap langkah-langkah pada tipe ini.

2. Siswa

Siswa sebaiknya dapat mengikuti dan melaksanakan langkah-langkah

pada model pembelajaran kooperatif tipe group investigation agar sesuai

dengan alokasi waktu yang ditetapkan.

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan berbagai

khazanah ilmu dan analisi yang lebih beragam.


78

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

Abdul Majid. 2014. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU. Bandung: PT


REMAJA ROSDAKARYA.

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Belajar Kencana Preneda Media Group

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: PT BUMI AKSARA.

David W. Johnson,dkk. 2010. Colaborative Learning; Strategi Pembelajaran


Untuk Sukses Bersama. Bandung: Nusa Media.

Didi Supriadie dan Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung:


PT REMAJA ROSDAKARYA.

Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.


Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Dwi Anik Listiyowati. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui
Model Pembelajaran Group Investigation Pada Kelas IV SD 1
Gondoharum Kabupaten Kudus Skripsi, tidak diterbitkan. Kudus:
Universitas Muria Kudus.

Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif. Yogykarta: Pustaka Pelajar.

Miftahul Huda. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Muhibbin Syah. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

Nana Sudjana. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT


REMAJA ROSDAKARYA.

Ngalim Purwanto. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran.


Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Oemar Hamalik. 2013. PROSES BELAJAR MENGAJAR. Jakarta: BUMI


AKSARA.
79

Richard I. Arends. 2008. Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: PUSTAKA


PELAJAR.

Soerjono Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RAJAWALI


PERS.

Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta:


KALIMEDIA.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,


Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Sumilah. 2010. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran


Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Majir
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pembelajaran
2009/2010. Skripsi, tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

Usman Samatowa. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT


Indeks.
80

Lampiran 1

1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1.2 Lembar Kerja Kelompok (LKK)


81

Lampiran 1.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Sribit


Kelas / Semester : 4 /2
Tema : Daerah tempat tinggalku (Tema 8)
Sub Tema : Lingkungan tempat tinggalku (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. Kompetensi dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi dasar dan indikator


Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator
3.4 Menghubungkan gaya 3.4.1 mengetahui pengertian gaya dan
dengan gerak pada peristiwa gerak
di lingkungan sekitar. 3.4.2 menjelaskan perbedaan gaya dan
gerak
3.4.3 mengetahui perubahan gerak
akibat gaya
82

No Kompetensi Indikator
4.3 Menyajikan hasil percobaan 4.3.1 menyajikan hasil percobaan
tentang hubungan antara tentang gaya dan gerak secara tertulis
gaya dan gerak.

Muatan : Bahasa Indonesia


No Kompetensi Indikator
3.9 Mencermati tokoh-tokoh 3.9.1 siswa dapat menyebutkan tokoh-
yang terdapat pada teks tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
fiksi. 3.9.2 siswa dapat menjelaskan secara
lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 siswa dapat bercerita dengan


identifikasi tokoh-tokoh artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat,
yang terdapat pada teks fiksi dan penuh percaya diri.
secara lisan, tulis, dan visual

C. Tujuan
1. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan
tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
2. Melalui kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa
dapat bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
3. Melalui kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,
siswa dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi dengan benar .
4. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu mengetahui
pengertian gaya dan gerak dengan benar.
5. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan perbedaan gaya dan
gerak dengan tepat.
6. Melalui kegiatan praktik, siswa dapat mengetahui perubahan gerak akibat

gaya dengan benar.


83

7. Melalui kegiatan menulis hasil percobaan,siswa dapat menyajikan hasil


percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis dengan runtut dan tepat.
D. Materi
1. Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya adalah sesuatu yang bekerja

pada benda. Saat mendorong meja, terjadi gaya berupa dorongan. Saat

menarik meja, terjadi gaya berupa tarikan. Cara menggerakan benda

bermacam-macam, misalnya didorong, dilempar, ditarik, ditendang,

diputar, dan sebagainya. Semua cara menggerakan benda itu adalah gaya.

Gaya dapat digolongkan ke dalam tarikan dan dorongan.

2. Gaya mempengaruhi gerak benda

Gaya yang diberikan ke sebuah objek atau benda mengakibatkan berbagai

perubahan. Gaya dapat mempengaruhi benda, baik yang sedang diam,

maupun benda yang bergerak.

a. Gaya mempengaruhi benda diam

Gerobak akan bergerak maju jika didorong. Meja dan kursi dapat

berpindah tempat jika ditarik, setelah ditepuk bola yang diam meanjadi

bergerak. Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak

b. Gaya mempengaruhi benda bergerak

Gaya yang diberikan pada benda bergerak, memberikan hasil yang

bermacam-macam, misalnya :

1) Benda bergerak menjadi diam jika diberikan gaya

Misal : bola yang menggelinding dapat berhenti (diam) saat

ditahan dengan kaki.


84

2) Benda bergerak dapat menjadi berubah arah jika dikenai gaya.

Misal : bola yang menggelinding dapat berbalik arah saat ditahan

dengan kaki, hal ini terjadi apabila dihadang saat bergerak cepat.

3) Benda bergerak juga dapat bergerak semakin cepat jika mendapat

tambahan gaya

Misal : semakin cepat meja bergeser, jika banyak orang yang

mendorong.

E. Pendekatan dan metode


Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning Tipe Group Investigation
Metode : Group Investigation
Teknik : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pembuka 1. Kelas dimulai dengan dibuka 15 menit Fase 1 :
an dengan salam, berdoa, dan Menyampaikan
mengecek kehadiran siswa tujuan dan
2. Menyanyikan lagu Garuda
memotivasi
Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan siswa
penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat
Nasionalisme.
3. Guru memberi motivasi
kepada siswa ( fase 1)
4. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran (fase 1)

Inti Langkah-Langkah Pembelajaran: 140 Fase 2 :


1. Guru meminta siswa untuk menit menyajikan
membaca buku cerita fiksi informasi
2. Siswa diminta menyebutkan
85

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskripsi
Waktu
pengertian dan ciri-ciri cerita Fase 3 :
fiksi mengorganisasi
3. Guru memberi tugas kepada kan siswa ke
siswa untuk membuat cerita
dalam
fiksi
4. Siswa diminta untuk kelompok-
menceritakan hasil cerita kelompok
fiksi yang dibuat di depan belajar
kelas Fase 4 : guru
5. Siswa diminta mengamati membimbing
gambar ayunan kelompok
(mengamati/IPA)
bekerja dan
6. Guru dan siswa bertanya
jawab tentang kegiatan yang belajar
terjadi di dalam gambar (
menanya/IPA) Fase 5 : guru
7. Siswa diminta megevaluasi
mendiskusikan hasil hasil belajar
pertanyaan kegiatan yang
terjadi di dalam gambar (
Fase 6 : guru
menalar/IPA)
8. Guru melakukan konfirmasi memberikan
dan mengapresiasi hasil penghargaan
diskusi siswa tentang kepada siswa
kegiatan di dalam gambar
(fase 2) (pemilihan topik)
9. Siswa diminta
untukberkelompok yang
terdiri atas 4 – 5 siswa
dengan topik masing-masing
kelompok,yaitu
Topik 1 benda diam menjadi
bergerak
Topik 2 benda bergerak
menjadi diam
Topik 3 benda bergerak
menjadi berubah arah
Topik 4 benda bergerak
menjadi semakin
cepat/lambat
(mengolah/IPA) (fase 3)
(cooperative learning)
10. Siswa diminta untuk
mencoba untuk
86

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskripsi
Waktu
mempraktikan gaya dan
gerak sesuai topik kelompok
menggunakan benda.
(mencoba//IPA)
(implementasi)
11. Guru membimbing
kelompok saat melakukan
diskusi (fase 4)
12. Siswa diminta mencari
informasi, mendiskusikan
dan menuliskan hasil
percobaan ke lembar kerja
kelompok (mengolah dan
menyimpulkan/IPA)
(analisis dan sintesis)
13. Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
praktik dan lembar kerja
kelompok di depan kelas
dengan kelompoknya
(menyajikan dan
mengkomunikasikan/IPA)
(presentasi produk akhir)
14. Guru dan siswa
menyimpulkan kegiatan
selama proses pembelajaran
(menyimpulkan/IPA)
15. Guru mengevaluasi hasil
kegiatan siswa (fase 5)
(evaluasi)
16. Guru memberikan apresiasi
dan penghargaan terhadap
setiap kelompok (fase 6)
Penutup 1. Penugasan dirumah. 15 menit
2. Menyanyikan salah satu lagu
daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
3. Salam dan do’a penutup

G. Penilaian hasil belajar


1. Penilaian kognitif
a. Teknik : tes tulis
87

b. Bentuk : pilihan ganda dan uraian


c. Instrumen : terlampir pada lampiran
2. Penilaian afektif
a. Teknik : observasi
b. Bentuk : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
1) Kisi-kisi lembar observasi kerjasama siswa
No Aspek Indikator No.item
1 Kerjasama Memberikan pendapat antar 1
siswa anggota kelompok
2 Setiap kelompok menghargai 2
pendapat kelompok lain
3 Setiap anggota kelompok 3
memiliki tugas dan tanggung
jawab
4 Berada dalam kelompok kerja 4
saat kegiatan berlangsung
5 Berada dalam tugas dan 5
tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
6 Mendorong siswa lain untuk 6
berpartisipasi dalam tugas
kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 7
8 Menghormati anggota kelompok 8
yang memiliki agama, ras,
budaya, dan suku yang berbeda

H. Sumber dan media


1. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas IV dan Buku Siswa Tema 8 Kelas IV
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
2. Buku Sains kelas IV (Haryanto.2012.Sains untuk SD/MI kelas
IV.Jakarta:Erlangga)
88

Bantul, April 2018


Mengetahui,
Guru Kelas Peneliti

Peniati, S.Pd Alwan Indera Setia


NIP: 196009151979122003 NIM: 2014015020
89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) KURIKULUM 2013
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Sribit


Kelas / Semester : 4 /2
Tema : daerah tempat tinggalku (Tema 8)
Sub Tema : keunikan daerah tempat tinggalku (Sub Tema 2)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. Kompetensi inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi dasar dan indikator


Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator
3.4 Menghubungkan gaya 3.4.5 menyebutkan beragam gaya yang
dengan gerak pada peristiwa ada di lingkungan sekitar
di lingkungan sekitar. 3.4.6 menjelaskan pengaruh gaya
terhadap gerak benda
3.4.3menjelaskan berabagai contoh
pengaruh gaya terhadap gerakan benda di
lingkungan sekitar
90

No Kompetensi Indikator
4.3 Menyajikan hasil percobaan 4.3.2 mempraktikan gaya dorongan dan
tentang hubungan antara tarikan
gaya dan gerak.

Muatan : Bahasa Indonesia


No Kompetensi Indikator
3.9 Mencermati tokoh-tokoh 3.9.1 siswa dapat mengidentifikasi
yang terdapat pada teks keunikan daerah tempat tinggalnya.
fiksi.
4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 siswa dapat menuliskan tokoh-
identifikasi tokoh-tokoh tokoh dalam cerita fiksi.
yang terdapat pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual

C. Tujuan
1. Melalui kegiatan mengamati gambar keunikan suatu daerah, siswa dapat
mengidentifikasi keunikan daerah tempat tinggalnya dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan tokoh-
tokoh dalam cerita fiksi dengan benar.
3. Melalui kegiatan mengamati gambar orang mendorong dan menarik
gerobak, siswa dapat menyebutkan beragam gaya yang terdapat di
lingkungan sekitar dengan runtut.
4. Melalui kegiatan mencoba melakukan percobaan gaya tarikan, siswa dapat
menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerakan benda dengan benar.
5. Melalui kegiatan mencoba praktik, siswa dapat mengetahui perubahan

gerak akibat gaya dengan benar.

6. Melalui kegiatan menulis hasil percobaan praktik,


siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara
tertulis dengan tepat.
D. Materi
1. Gaya
91

Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya adalah sesuatu yang bekerja

pada benda. Saat mendorong meja, terjadi gaya berupa dorongan. Saat

menarik meja, terjadi gaya berupa tarikan. Cara menggerakan benda

bermacam-macam, misalnya didorong, dilempar, ditarik, ditendang,

diputar, dan sebagainya. Semua cara menggerakan benda itu adalah gaya.

Gaya dapat digolongkan ke dalam tarikan dan dorongan.

2. Gaya mempengaruhi gerak benda

Gaya yang diberikan ke sebuah objek atau benda mengakibatkan berbagai

perubahan. Gaya dapat mempengaruhi benda, baik yang sedang diam,

maupun benda yang bergerak.

a. Gaya mempengaruhi benda diam

Gerobak akan bergerak maju jika didorong. Meja dan kursi dapat

berpindah tempat jika ditarik, setelah ditepuk bola yang diam meanjadi

bergerak. Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak

b. Gaya mempengaruhi benda bergerak

Gaya yang diberikan pada benda bergerak, memberikan hasil yang

bermacam-macam, misalnya :

1) Benda bergerak menjadi diam jika diberikan gaya

Misal : bola yang menggelinding dapat berhenti (diam) saat

ditahan dengan kaki.

2) Benda bergerak dapat menjadi berubah arah jika dikenai gaya.

Misal : bola yang menggelinding dapat berbalik arah saat ditahan

dengan kaki, hal ini terjadi apabila dihadang saat bergerak cepat.
92

Benda bergerak juga dapat bergerak semakin cepat jika mendapat


tambahan gaya, Misal : semakin cepat meja bergeser, jika banyak orang
yang mendorong.
E. Pendekatan dan metode
Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning Tipe Group Investigation
Metode : Group Investigation
Teknik : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskrpsi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan 15 menit Fase 1 :
dibuka dengan salam, Menyampaik
berdoa, dan mengecek an tujuan dan
kehadiran siswa memotivasi
2. Menyanyikan lagu Garuda siswa
Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang
pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
3. Guru memberi motivasi
kepada siswa ( fase 1)
4. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran (fase 1)
Inti Langkah-Langkah 140 menit Fase 2 :
Pembelajaran: menyajikan
informasi
1. Guru meminta siswa untuk
mengamati gambar Fase 3 :
mengorganis
93

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskrpsi
Waktu
keunikan daerah asikan siswa
2. Guru dan siswa bertanya ke dalam
kelompok-
jawab tentang gambar
kelompok
keunikan daerah belajar
3. Guru meminta siswa Fase 4 : guru
membimbing
membaca cerita teks fiksi
kelompok
4. Siswa diminta menuliskan bekerja dan
cerita teks fiksi belajar
5. Siswa diminta mengamati
Fase 5 : guru
gambar ayunan megevaluasi
(mengamati/IPA) hasil belajar
6. Guru dan siswa bertanya
Fase 6 : guru
jawab tentang kegiatan yang
memberikan
terjadi di dalam gambar
penghargaan
(menanya/IPA)
kepada siswa
7. Siswa diminta
mendiskusikan hasil
pertanyaan kegiatan yang
terjadi di dalam gambar
(menalar/IPA)
8. Guru menkonfirmasi dan
mengapresiasi hasil diskusi
siswa tentang kegiatan di
dalam gambar (fase 2)
(pemilihan topik)
9. Siswa diminta
untukberkelompok yang
terdiri atas 4 – 5 siswa
dengan topik masing-
94

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskrpsi
Waktu
masing kelompok,yaitu
Topik 1 benda diam
menjadi bergerak
Topik 2 benda bergerak
menjadi diam
Topik 3 benda bergerak
menjadi berubah arah
Topik 4 benda bergerak
menjadi semakin
cepat/lambat
(mengolah/IPA) (fase 3)
(cooperative learning)
10. Siswa diminta untuk
mencoba untuk
mempraktikan gaya dan
gerak sesuai topik
kelompok menggunakan
benda. (mencoba//IPA)
(implementasi)
11. Siswa diminta
mendiskusikan dan
menuliskan hasil percobaan
ke lembar kerja kelompok
(mengolah dan
menyimpulkan/IPA) (fase
4) (analisis dan sintesis)
12. Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
praktik dan lembar kerja
95

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Deskrpsi
Waktu
kelompok di depan kelas
dengan kelompoknya
(menyajikan dan
mengkomunikasikan/IPA)
(presentasi produk akhir)
13. Siswa diminta
menyimpulkan kegiatan
selama preoses
pembelajaran
(menyimpulkan/IPA) (fase
5) (evaluasi)
14. Guru mengevaluasi hasil
kegiatan siswa dan
memberikan penghargaan
kepada siswa (fase 6)
Penutup 1. Penugasan dirumah. 15 menit
2. Menyanyikan salah satu
lagu daerah untuk
menumbuhkan
nasionalisme, persatuan,
dan toleransi.
3. Salam dan do’a penutup

G. Penilaian hasil belajar


1. Penilaian kognitif
a. Teknik : tes tulis
b. Bentuk : pilihan ganda dan uraian
c. Instrumen : terlampir pada lampiran
2. Penilaian afektif
96

a. Teknik : observasi
b. Bentuk : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
2) Kisi-kisi lembar observasi kerjasama siswa
No Aspek Indikator No.item
1 Kerjasama Memberikan pendapat antar 1
siswa anggota kelompok
2 Setiap kelompok menghargai 2
pendapat kelompok lain
3 Setiap anggota kelompok 3
memiliki tugas dan tanggung
jawab
4 Berada dalam kelompok kerja 4
saat kegiatan berlangsung
5 Berada dalam tugas dan 5
tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
6 Mendorong siswa lain untuk 6
berpartisipasi dalam tugas
kelompok
7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 7
8 Menghormati anggota kelompok 8
yang memiliki agama, ras,
budaya, dan suku yang berbeda

H. Sumber dan media


3. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas IV dan Buku Siswa Tema 8 Kelas IV
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
4. Buku Sains kelas IV (haryanto.2012.Sains untuk SD/MI kelas
IV.Jakarta:Erlangga)
Bantul, April 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Peneliti

Peniati, S.Pd Alwan Indera Setia


NIP: 196009151979122003 NIM: 2014015020
97

Lampiran 1.2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS I

KELOMPOK :
TOPIK :
Petujuk pengerjaan
1. Buatlah pembagian tugas untuk masing-masing kelompok
2. Catatlah nama anggota kelompok beserta tugasnya

Nama anggota Tugas dan sub topik

3. Diskusikan bersama anggota kelompokmu sesuai dengan tugas dan sub-


topik masing-masing
4. Carilah informasi dari berbagai sumber,misal : buku, pengamatan
langsung, koran, LKS, dan sebagainya
5. Tuliskan laporan hasil pencarian kalian di dalam lembar kerja kelompok
6. Presentaikan hasil diskusi di depan kelas
98

Kelompok 1
1. Siapkan tali, meja atau kursi, dan bola.
2. Lakukan berbagai cara untuk menggerakan bola, misal menendang,
melempar, didorong.
3. Ikatlah tali dengan meja, pindahkan meja menggunakan tali tersebut.
Pertanyaan
a. Termasuk dorongan atau tarikan gerakan melempar bola itu ?
b. Termasuk tarikan atau dorongankah cara memindahkan meja dengan
tali ?
c. Apa kesimpulanmu ?

Kelompok 2
1. Sediakan bola.
2. Ajak temanmu kelompok mu untuk melakukan percobaan ini.
3. Lempar bola kearah teman mu untuk menangkapnya.
Pertanyaan
a. Apakah bola terus bergerak setelah ditangkap ?
b. Apa kesimpulanmu ?

Kelompok 3
1. Sediakan penggaris dan bola.
2. Ajaklah teman kelompokmu untuk melakukan percobaan ini.
3. Minta temanmu untuk menggelindingkan bola kearah temanmu, sentuhkan
penggaris dengan bola.
Pertanyaan
a. Apa yang terjadi dengan bola itu ? apa terus meluncur , berhenti, atau
berubah gerakannya ?
b. Apa kesimpulanmu ?

Kelampok 4
1. Sediakan lilin/plastisin.
2. Bentuk plastisin sesukamu.
3. Jatuhkan plastisin ke lantai dan tekan plastisin dengan jari.
4. Amatilah yang terjadi.
Pertanyaan
a. Samakah bentuk plastisin sebelum dijatuhkan dengan sesudah
dijatuhkan ?
b. Samakah bentuk plastisin sebelumm ditekan dengan sesudah ditekan
jari ?
c. Apa kesimpulanmu ?
99

LEMBAR KERJA KELOMPOK


SIKLUS 2

KELOMPOK :
TOPIK :
Petujuk pengerjaan
1. Buatlah pembagian tugas untuk masing-masing kelompok
2. Catatlah nama anggota kelompok beserta tugasnya

Nama anggota Tugas dan sub topik

3. Diskusikan bersama anggota kelompokmu sesuai dengan tugas dan sub-


topik masing-masing
4. Carilah informasi dari berbagai sumber,misal : buku, pengamatan
langsung, koran, LKS, dan sebagainya
5. Tuliskan laporan hasil pencarian kalian di dalam lembar kerja kelompok
6. Presentaikan hasil diskusi di depan kelas
100

Kelompok 1
1. Siapkan tali, meja atau kursi, dan bola.
2. Lakukan berbagai cara untuk menggerakan bola, misal menendang,
melempar, didorong.
3. Ikatlah tali dengan meja, pindahkan meja menggunakan tali tersebut.
Pertayaan
a. Termasuk dorongan atau tarikan gerakan melempar bola itu ?
b. Termasuk tarikan atau dorongankah cara memindahkan meja dengan
tali ?
c. Apa kesimpulanmu ?

Kelompok 2
1. Sediakan bola.
2. Ajak temanmu kelompok mu untuk melakukan percobaan ini.
3. Lempar bola kearah teman mu untuk menangkapnya.
Pertanyaan
a. Apakah bola terus bergerak setelah ditangkap ?
b. Apa kesimpulanmu ?

Kelompok 3
1. Sediakan penggaris dan bola.
2. Ajaklah teman kelompokmu untuk melakukan percobaan ini.
3. Minta temanmu untuk menggelindingkan bola kearah temanmu, sentuhkan
penggaris dengan bola.
Pertanyaan
a. Apa yang terjadi dengan bola itu ? apa terus meluncur , berhenti, atau
berubah gerakannya ?
b. Apa kesimpulanmu ?

Kelampok 4
1. Sediakan lilin/plastisin.
2. Bentuk plastisin sesukamu.
3. Jatuhkan plastisin ke lantai dan tekan plastisin dengan jari.
4. Amatilah yang terjadi.
Pertanyaan
a. Samakah bentuk plastisin sebelum dijatuhkan dengan sesudah
dijatuhkan ?
b. Samakah bentuk plastisin sebelumm ditekan dengan sesudah ditekan
jari ?
c. Apa kesimpulanmu ?
101

Lampiran 2

2.1 Lembar Observasi Kerjasama Siswa

2.2 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I dan II

2.3 Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Siklus I dan II


102

Lampiran 2.1

Lembar Observasi Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran

Nama Sekolah : SD Sribit Bambanglipuro Bantul

Tema : 8 (Daerah tempat tinggalku )

Kelas/Semester: IV/ II

Tanggal :

Siklus : I-II

NO NAMA ASPEK KERJASAMA YANG DIAMATI JUMLAH


SISWA A B C D E F G H
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan Indikator
A : Memberikan pendapat antar sesama anggota kelompok.

B : Setiap kelompok menghargai pendapat kelompok lain.

C : Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab.

D: Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung.

E: Berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan berlangsung.

F : Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok.

G : Menyelesaikan tugas tepat waktu.

H : Menghormati anggota kelompok yang memiliki agama, ras, budaya, dan suku

yang berbeda.
103

Kriteria Skor :

2 : melakukan

1 : kurang melakukan

0 : tidak melakukan

keterangan

No
Skor Kriteria
item
1 2 Siswa saling memberikan pendapat antar anggota kelompok
1 Siswa kurang memberikan pendapat antar anggota kelompok
0 Siswa tidak memberikan pendapat antar anggota kelompok
2 2 Setiap kelompok saling menghargai pendapat kelompok lain
1 Setiap kelompok kurang menghargai pendapat kelompok lain
0 Setiap kelompok tidak menghargai pendapat kelompok lain
3 2 Setiap anggota kelompok saling memiliki tugas dan
tanggungjawab
1 Setiap anggota kelompok kurang memiliki tugas dan
tanggungjawab
0 Setiap anggota kelompok tidak memiliki tugas dan
tanggungjawab
4 2 Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung Setiap
1 Kurang berada dalam kelompok kerja saat kegiatan
berlangsung
0 Tidak berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung
5 2 Berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
1 Kurang berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat
kegiatan berlangsung
0 Tidak berada dalam tugas dan tanggungjawabnya saat kegiatan
berlangsung
6 2 Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas
kelompok
1 Kurang mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas
kelompok
0 Tidak mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas
kelompok
7 2 Menyelesaikan tugas tepat waktu
1 Kurang menyelesaikan tugas tepat waktu
0 Tidak menyelesaikan tugas tepat waktu
104

No
Skor Kriteria
item
8 2 Menghormati anggota kelompok yang memiliki agama, ras,
budaya, dan suku yang berbeda
1 Kurang menghormati anggota kelompok yang memiliki agama,
ras, budaya, dan suku yang berbeda
0 Tidak menghormati anggota kelompok yang memiliki agama,
ras, budaya, dan suku yang berbeda
105

Lampiran 2.2
SOAL HASIL BELAJAR
SIKLUS I

Nama Sekolah : SD Sribit Bambanglipuro Bantul

Tema/subtema :8/1

Pembelajaran :1

Alokasi waktu : 30 menit

Petujuk pengerjaan

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan memberikan tanda silang (X)

pada jawaban yang anda anggap benar

b. Berdoalah sebelum mengerjakan

Pertanyaan

1. Semua bentuk tarikan dan dorongan disebut ....


a. daya
b. gaya
c. energi
d. kekuatan

2. Semua cara menggerakan benda disebut....


a. energi
b. gravitasi
c. kekuatan
d. gaya

3. Dalam ilmu pengetahuan alam, perpindahan benda dari suatu titik


disebut....
a. gerak
b. tenaga
c. daya
d. kecepatan

4. Di bawah ini gaya dapat digolongkan menjadi dua yaitu....


106

a. tarikan dan dorongan


b. dorongan dan dorongan
c. tarikan dan melayang
d. lilitan dan dorongan

5. Perhatikan beberapa hal berikut


1) diam
2) bergerak semakin cepat
3) bergerak semakin lambat
Dari kegiatan diatas yang termasuk pengaruh gaya terhadap gerak benda
adalah....
a. 1 dan 2 c. 1 dan 3
b. 2 dan 3 d. semua benar

6. Berikut ini yang bukan akibat dari adanya gaya adalah ….


a. bergerak c. berubah arah
b. tetap d. berubah bentuk

7. Seorang anak menendang bola ke dinding. Bola itu kemudian memantul


ke arah lain. Hal itu menunjukan bahwa gaya....
a. menyebabkan benda bergerak
b. membuat benda hidup
c. mengubah arah benda
d. mengubah bentuk benda

8. Di bawah ini yang bukan termasuk gerak adalah....


a. berpindahnya benda akibat ditendang
b. berpindahnya benda akibat diputar
c. berpindahnya benda akibat dilempar
d. mendorong dan menarik benda

9. Di bawah ini yang bukan termasuk gaya adalah....


a. didorong
b. ditarik
c. dilihat
d. ditendang

10. Benda yang tidak dikenai gaya akan....


a. diam
b. bergerak
107

c. berubah bentuk
d. berubah arah geraknya

11. Berpindahnya anak panah yang dilepaskan dari busurnya termasuk


dalam....
a. gaya
b. gerak
c. gravitasi
d. kekuatan

12. Saat bermain layang-layang, kita melakukan gaya berupa...


a. dorongan
b. tarikan
c. tenaga
d. daya

13. Perahu layar dapat bergerak karena adanya gaya yang berupa....
a. tarikan
b. sentuhan
c. dorongan
d. kaitan

14. Melempar bola, kita melakukan gaya berupa...


a. tarikan
b. dorongan
c. sentuhan
d. daya

15. Pak udin sedang memindahkan gerobak sejauh 1 m dari tempat


sebelumnya, maka menurut pengertiannya pak Udin telah melakukan....
a. gaya dan gerak
b. gravitasi
c. katrol
d. daya

16. Bus mogok akan bergerak jika didorong. Dalam hal ini gaya
mempengaruhi benda, yaitu....
a. bentuk benda menjadi berubah
b. benda diam menjadi bergerak
c. benda bergerak menjadi semakin cepat
108

d. benda bergerak menjadi makin lambat

17. Kegiatan pada gambar di bawah membuktikan bahwa sifat gaya, yaitu....

a. gaya dapat menghidupkan benda


b. gaya dapat mengubah bentuk benda
c. gaya dapat mengubah jenis benda
d. gaya dapat mengubah gerak benda

18. Dari kegiatan berikut yang termasuk gaya dapat mempengaruhi benda
bergerak menjadi semakin cepat, yaitu....
a. siswa menangkap bola
b. siswa mengayuh sepeda dengan kencang
c. siswa mengerem sepeda
d. siswa membentuk mainan plastisin

19. dari kegiatan berikut yang bukan termasuk ke dalam gaya mempengaruhi
benda bergerak menjadi diam, yaitu....
a. siswa mengangkap bola
b. mobil melaju kencang tiba-tiba mogok
c. siswa mendorong mobil yang mogok
d. siswa mengayuh sepeda

20. dari kegiatan berikut yang termasuk ke dalam gaya dapat mengubah
bentuk benda, yaitu....
a. siswa membuat mainan dari plastisin
b. siswa menendang bola
c. siswa mendorong meja kelas
d. siswa menarik tali
21. para pengrajin membuat benda-benda keramik, menerapkan salah satu
sifat gaya, yaitu....
109

a. mengubah posisi benda


b. mengubah arah gerak benda
c. mengubah bentuk benda
d. mengubah posisi benda

22. Saat udin mengayuh sepeda, termasuk ke dalam sifat gaya mengubah
benda bergerak menjadi semakin cepat, karena....
a. gaya yang dilakukan semakin besar
b. tidak ada gaya yang dilakukan
c. gaya yang dilakukan kecil
d. gaya yang diberikan tidak cukup besar

23. Dari hasil percobaan membuat bangun dari plastisin, menunjukan bahwa
gaya dapat....
a. mengubah bentuk
b. mengubah arah benda
c. mengubah posisi benda
d. mengubah arah benda

24. Dari hasil percobaan memindahkan meja menggunakan tali, menunjukan


gaya dapat mengubah arah benda berupa
a. dorongan
b. tarikan
c. pegas
d. gesekan

25. Dari percobaan menjatuhkan plastisin ke lantai, akan menunjukan bahwa


plastisin setelah dijatuhkan akan mengalami....
a. berubah bentuk
b. berubah usaha
c. berubah berat
d. berubah daya
110

SOAL HASIL BELAJAR

SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Sribit Bambanglipuro Bantul

Tema/subtema :8/subtema 2

Pembelajaran :2

Alokasi waktu : 30 menit

Petujuk pengerjaan

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan memberikan tanda silang (X)

pada jawaban yang anda anggap benar

b. Berdoalah sebelum mengerjakan

Pertanyaan

1. Dari contoh kegiatan dibawah ini yang bukan termasuk gaya yaitu....
a. ditarik
b. ditendang
c. dilempar
d. dilihat

2. Contoh gaya yang berupa tarikan adalah....


a. mendorong gerobak
b. melempar batu
c. menarik gerobak
d. memecah gelas

3. Perahu layar dapat bergerak karena hembusan agin laut. gaya yang berupa
....
a. lilitan
b. sentuhan
c. dorongan
d. kaitan

4. Saat lomba tarik tambang, maka terjadi gaya berbentuk ... .


a. pegas
111

b. magnet
c. tarikan
d. gravitasi

5. Siswa mendorong meja. Dalam hal ini gaya memengaruhi... .


a. berat benda
b. benda diam menjadi bergerak
c. benda berubah bentuk
d. benda bergerak menjadi diam

6. Seorang kiper menangkap bola. Sang kiper menggunakan gaya agar....


a. benda bergerak menjadi diam
b. benda diam menjadi bergerak
c. benda bergerak makin cepat
d. bentuk benda berubah

7. Jika kita mengerem sepeda, sepeda akan berhenti karena gaya dapat
mengubah….
a. benda diam menjadi bergerak
b. benda bergerak menjadi diam
c. benda bergerak semakin cepat
d. benda bergerak semakin cepat

8. Berikut ini yang bukan akibat dari gaya adalah….


a. bola yang bergerak menjadi berhenti ketika ditangkap
b. mobil-mobilan yang didorong akan bergerak
c. Perahu yang bergerak ketika terkena dorongan angin
d. angin yang dapat dirasa tapi tidak dapat dilihat

9. Kegiatan di sekolah yang melakukan gaya dorongan adalah....


a. membaca buku
b. menulis cerita
c. menendang bola di lapangan
d. makan di kantin
112

10. Kegiatan pada gambar di bawah membuktikan bahwa gaya....

a. menyebabkan benda diam


b. membuat benda hidup
c. mengubah arah benda
d. mengubah bentuk benda

11. Sebuah mobil yang melaju kemudian belok, hal tersebut gaya dapat....
mengubah ....
a. bentuk benda
b. arah benda
c. isi benda
d. warna benda

12. Semakin besar gaya yang diberikan, maka benda yang akan bergerak akan
semakin....
a. cepat
b. lambat
c. tetap
d. terarah

13. Semakin kecil gaya yang diberikan, maka benda yang bergerak akan
semakin....
a. cepat
b. lambat
c. tetap
d. terarah

14. Dari kegiatan di bawah ini, siswa memberikan gaya antara lain :
1) Siswa menendang bola
2) Kiper mengkap bola
3) Siswa mendorong meja
4) Siswa menarik meja
113

Dari pernyataan di atas yang termasuk gaya dapat membuat benda


bergerak menjadi berhenti adalah pada nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

15. Di bawah ini yang bukan termasuk pengaruh gaya terhadap yaitu....
a. mempengaruhi arah benda
b. mempengaruhi bentuk benda
c. mempengaruhi gerak benda
d. tidak mempengaruhi benda

16. Perhatikan beberapa pengaruh gaya berikut


1) berpengaruh semakin cepat
2) berpengaruh semakin lambat
3) mengubah bentuk benda
dari nomor di atas, yang termasuk gaya mempengaruhi gerak benda
adalah....
a. nomor 1 dan 2
b. nomor 1 dan 3
c. nomor 2 dan 3
d. nomor 3 saja

17. Berikut ini hal-hal yang dapat membuat benda bergerak semakin cepat
yaitu....
a. bersepeda di jalan menurun
b. bersepeda di jalan datar
c. bersepeda di jalan tanjakan
d. bersepeda di jalan berpasir

18. Di bawah ini yang termasuk contoh gaya mempengaruhi bentuk benda
yaitu....
a. siswa melempar telur hingga pecah
b. siswa mendorong sepeda
c. siswa menarik tali tambang
d. siswa mengerem sepeda

19. Perhatikan bebereapa kegiatan berikut


1) menangkap bola
2) mendorong mobil mogok
3) melempar bola
114

dari kegiatan di atas yang bukan termasuk benda bergerak menjadi diam
adalah....
a. 1 saja c. 3 saja
b. 2 dan 3 d. 1 dan 2

20. Di bawah ini yang termasuk contoh gaya mempengaruhi gerak benda,
yaitu....
a. siswa memecahkan gelas
b. siswa membentuk mainan plastisin
c. siswa melempar telur hingga pecah
d. siswa mendorong meja

21. Berikut hal-hal yang membuat berpindahnya benda semakin cepat, yaitu....
a. menambah besarnya gaya
b. mengurangi besarnya gaya
c. mengubah arah benda
d. mengubah bentuk benda

22. Perhatikan beberapa kegiatan berikut


1) menambah jumlah orang yang mendorong benda
2) bersepeda di jalan menurun
3) mengurangi jumlah orang yang mendorong benda
dari kegiatan di atas yang termasuk kegiatan yang membuat gaya
dorongan semakin cepat yaitu pada nomor....
a. 1 dan 2 c. 1 dan 3
b. 2 dan 3 d. 3 saja

23. Dari kegiatan tarik tambang agar jumlah gaya antara titiknya sama, maka
diperlukan....
a. jumlah orang di setiap regu harus sama
b. jumlah orrang di setiap regu harus berbeda
c. ukuran tempat harus luas
d. waktu permainan harus lama

24. Perhatikan beberapa hal berikut


1) gaya dorongan tidak cukup besar
2) gaya dorongan sangat besar
3) gaya tarikan tidak cukup besar
4) gaya tarikan sangat besar
115

dari beberapa hal di atas, yang mempengaruhi benda agar dapat bergerak
yaitu pada nomor...
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 3

25. Dari percobaan mendorong meja, hal yang dapat membuat meja tersebut
lebih lambat bergerak adalah
1) mengurangi jumlah orang yang mendorong
2) menambah jumlah orang yang mendorong
3) menarik ke segala arah
dari pernyataan diatas yang benar pada nomor....
a. 1 saja c. 1 dan 2
b. 2 saja d. 2 dan 3
116

Lampiran 2.3
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS I

1. B 16. B
2. D 17. D
3. A 18. B
4. A 19.B
5. B 20. A
6. B 21. C
7. C 22. A
8. B 23. A
9. C 24. B
10. A 25. A
11. B
12. B
13. C
14. B
15. A
117

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR


SIKLUS II

1. D 16. A
2. C 17. A
3. C 18. A
4. C 19. B
5. B 20. D
6. A 21. C
7. B 22. A
8. D 23. A
9. C 24. C
10. C 25. A
11. B
12. A
13. B
14. B
15. D
118

Lampiran 3

3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.2Rekapitulasi Skor Tes Siklus I dan II

3.3Rekapitulasi Skor Butir Observasi Kerjasama Siswa


Lampiran 3.1
Uji Validitas Butir Soal Siklus I
NO.BUTIR SOAL
NO.ABSEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah Skor GugurSkor Valid
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 3 20
2 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 13 4 9
3 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 13 2 11
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 22 5 17
5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 16 4 12
6 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 12 5 7
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 5 19
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 21 5 16
9 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 4 11
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3 19
11 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 20 3 17
12 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 11 3 8
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 5 20
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 3 18
15 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 15 2 13
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 5 19
17 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 12 5 7
18 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 11 5 6
19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 3 11
20 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 4 11

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
∑X 16 16 14 16 12 15 12 15 15 15 8 17 14 16 15 16 13 16 8 14 14 14 13 11 14
(∑X )2 256 256 196 256 144 225 144 225 225 225 64 289 196 256 225 256 169 256 64 196 196 196 169 121 196
∑ X2 16 16 14 16 12 15 12 15 15 15 8 17 14 16 15 16 13 16 8 14 14 14 13 11 14
∑ XY 298 280 267 298 236 283 234 274 284 285 163 289 264 284 283 300 248 297 164 265 265 266 248 223 253
∑Y 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349 349
(∑Y )2 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801 121801
∑ Y2 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551 6551
rhit 0,490 0,021 0,516 0,490 0,566 0,511 0,523 0,295 0,535 0,559 0,497 -0,223 0,448 0,125 0,511 0,542 0,462 0,463 0,519 0,470 0,470 0,493 0,462 0,650 0,198
r tabel 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438
Keterangan Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Gugur Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur

N  XY   X   Y 

  
rxy = 2 2
N  X 2   X  N Y 2  Y 

r tabel = 0,4438

119
Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I
NO.BUTIR SOAL
NO.ABSEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah Skor GugurSkor Valid
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 3 20
2 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 13 4 9
3 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 13 2 11
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 22 5 17
5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 16 4 12
6 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 12 5 7
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 5 19
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 21 5 16
9 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 4 11
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3 19
11 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 20 3 17
12 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 11 3 8
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 5 20
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 3 18
15 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 15 2 13
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 5 19
17 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 12 5 7
18 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 11 5 6
19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 3 11
20 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 4 11
p 0,800 0,700 0,800 0,600 0,750 0,600 0,750 0,750 0,400 0,700 0,750 0,800 0,650 0,800 0,400 0,700 0,700 0,700 0,650 0,550
q 0,200 0,300 0,200 0,400 0,250 0,400 0,250 0,250 0,600 0,300 0,250 0,200 0,350 0,200 0,600 0,300 0,300 0,300 0,350 0,450
p*q 0,160 0,210 0,160 0,240 0,188 0,240 0,188 0,188 0,240 0,210 0,188 0,160 0,228 0,160 0,240 0,210 0,210 0,210 0,228 0,248
∑ (pxq) 4,103
S2 23,418
n 20
r tt 0,868
r tabel 0,4438
Keterangan Reliabel

𝑛 𝑆 2 − ∑pq
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆2

r tabel = 0,4438

120
Uji Validitas Butir Soal Siklus II

NO.BUTIR SOAL
NO.ABSEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah Skor GugurSkor Valid
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 15 3 12
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 3 20
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 2 20
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 16 3 13
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2 22
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 23 3 20
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 19 3 16
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 3 21
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 22
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 2 21
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2 22
15 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 12 1 11
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 3 21
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 3 21
18 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 11 3 8
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 3 21
20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 14 3 11

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
∑X 19 16 17 19 19 19 18 19 17 18 17 17 18 16 16 14 18 17 12 16 16 16 15 15 16
2
(∑X ) 361 256 289 361 361 361 324 361 289 324 289 289 324 256 256 196 324 289 144 256 256 256 225 225 256
∑ X2 19 16 17 19 19 19 18 19 17 18 17 17 18 16 16 14 18 17 12 16 16 16 15 15 16
∑ XY 409 357 377 397 409 409 394 409 378 394 378 361 393 339 362 318 391 377 275 354 356 357 348 337 355
∑Y 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420
(∑Y )2 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400 176400
∑ Y2 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234 9234
rhit 0,504 0,577 0,616 -0,101 0,504 0,504 0,586 0,504 0,646 0,586 0,646 0,123 0,549 0,082 0,714 0,576 0,476 0,616 0,516 0,495 0,549 0,577 0,838 0,558 0,522
r tabel 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438 0,4438
Keterangan Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

N  XY   X  Y 
rxy =
N  X 2   X 
2
 N Y 2  Y 
2

r tabel = 0,4438

121
Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II
NO.BUTIR SOAL
NO.ABSEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah Skor GugurSkor Valid
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 15 3 12
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 3 20
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 2 20
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 16 3 13
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2 22
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 23 3 20
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 19 3 16
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3 22
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 3 21
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 22
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 2 21
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2 22
15 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 12 1 11
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 3 21
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 3 21
18 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 11 3 8
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 3 21
20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 14 3 11
p 0,950 0,800 0,850 0,950 0,950 0,900 0,950 0,850 0,900 0,850 0,900 0,800 0,700 0,900 0,850 0,600 0,800 0,800 0,800 0,750 0,750 0,800
q 0,050 0,200 0,150 0,050 0,050 0,100 0,050 0,150 0,100 0,150 0,100 0,200 0,300 0,100 0,150 0,400 0,200 0,200 0,200 0,250 0,250 0,200
p*q 0,048 0,160 0,128 0,048 0,048 0,090 0,048 0,128 0,090 0,128 0,090 0,160 0,210 0,090 0,128 0,240 0,160 0,160 0,160 0,188 0,188 0,160
∑ (pxq) 2,845
S2 21,726
n 22
r tt 0,910
r tabel 0,4438
KeteranganReliabel

𝑛 𝑆 2 − ∑pq
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆2

r tabel = 0,4438

122
Lampiran 3.2
Rekapitulasi Skor Tes Siklus I

NO.BUTIR SOAL SKOR


NO.ABSEN 1 3 4 5 6 7 9 10 11 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 SKOR VALID NILAI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
2 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 9 45
3 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 11 55
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 85
5 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 12 60
6 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 7 35
7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 16 80
9 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 11 55
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
20
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 85
12 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 40
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
15 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 13 65
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 95
17 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 7 35
18 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6 30
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11 55
20 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 55
rata-rata 67,75

123
Rekapitulasi Skor Tes Siklus II

NO.BUTIR SOAL SKOR


NO.ABSEN 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JUMLAH VALID NILAI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 54,55
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,91
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 90,91
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 13 59,09
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 20 90,91
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 16 72,73
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
22
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 95,45
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 95,45
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 100
15 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 11 50
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 95,45
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 95,45
18 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 8 36,36
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 95,45
20 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 11 50
rata-rata 83,64

124
125

Lampiran 3.3
Rekapitulasi Skor Butir Observasi Kerjasama
Siklus I

Aspek yang diamati


No Siswa Jumlah
A B C D E F G H
1 AFH 2 2 2 2 2 2 2 2 16
2 AHR 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 AAS 1 1 1 0 1 1 1 1 7
4 CA 2 2 2 1 1 2 2 2 14
5 DA 0 1 1 1 1 1 1 1 7
6 EES 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7 GIH 2 2 2 2 2 1 2 2 15
8 KMM 2 2 2 1 2 1 2 2 14
9 MNF 1 1 1 1 1 1 1 1 8
10 MR 2 2 2 1 1 2 2 2 14
11 NR 2 2 1 1 1 2 2 2 13
12 NWN 1 1 1 1 1 1 0 1 7
13 NAN 2 2 2 2 2 2 2 2 16
14 NC 2 2 2 2 2 2 2 2 16
15 OAW 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 RDU 2 2 2 2 2 2 2 2 16
17 RH 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 SPP 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 SP 1 0 1 1 1 1 1 1 7
20 SLN 1 0 1 1 0 0 1 1 5
Jumlah 28 27 28 24 25 26 28 29 215
Jumlah maksimal 40 40 40 40 40 40 40 40 320
Persentase Tiap Aspek 70% 67,50% 70% 60,00% 62, 5% 65% 70% 72,50%
Rata-rata 67,18%
126

Rekapitulasi Skor Butir Observasi Kerjasama


Siklus II
Aspek yang diamati
No Siswa Jumlah
A B C D E F G H
1 AFH 2 2 2 2 2 2 2 2 16
2 AHR 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 AAS 2 2 2 1 2 2 2 2 15
4 CA 2 2 2 1 1 2 1 2 13
5 DA 2 2 2 1 2 1 2 2 14
6 EES 1 1 2 2 2 1 1 1 11
7 GIH 2 2 2 2 2 2 2 2 16
8 KMM 2 2 2 2 2 2 2 2 16
9 MNF 1 1 1 1 1 1 1 1 8
10 MR 2 2 2 2 2 2 2 2 16
11 NR 2 2 2 2 1 2 2 1 14
12 NWN 2 2 2 2 2 2 2 2 16
13 NAN 2 2 2 2 2 2 2 1 15
14 NC 2 2 2 2 2 2 2 2 16
15 OAW 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 RDU 2 2 2 2 2 2 1 2 15
17 RH 2 2 1 2 2 2 2 2 15
18 SPP 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 SP 2 2 1 2 2 2 2 2 15
20 SLN 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Jumlah 34 34 33 32 33 33 32 32 263
Jumlah maksimal 40 40 40 40 40 40 40 40 320
Persentase Tiap Aspek 85% 85% 85% 80% 82,50% 82, 50% 80% 80%
Rata-rata 82,18%
127

Lampiran 4

4.1 Hasil Skor Nilai Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

4.2 Perbandingan Skor Nilai Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan

Siklus II
128

Lampiran 4.1
Hasil Skor Nilai Siswa pada Pratindakan
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 AFH 80 TUNTAS
2 AHR 45 BELUM TUNTAS
3 AAS 45 BELUM TUNTAS
4 CA 70 BELUM TUNTAS
5 DA 60 BELUM TUNTAS
6 EES 50 BELUM TUNTAS
7 GIH 70 BELUM TUNTAS
8 KMM 70 BELUM TUNTAS
9 MNF 55 BELUM TUNTAS
10 MR 80 TUNTAS
11 NR 75 TUNTAS
12 NWN 65 BELUM TUNTAS
13 NAN 85 TUNTAS
14 NC 85 TUNTAS
15 OAW 65 BELUM TUNTAS
16 RDU 85 TUNTAS
17 RH 55 BELUM TUNTAS
18 SPP 55 BELUM TUNTAS
19 SP 55 BELUM TUNTAS
20 SLN 65 BELUM TUNTAS
129

Hasil Skor Nilai Siswa pada Siklus I


NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 AFH 100 Tuntas
2 AHR 45 Tidak Tuntas
3 AAS 55 Tidak Tuntas
4 CA 85 Tuntas
5 DA 60 Tidak Tuntas
6 EES 35 Tidak Tuntas
7 GIH 95 Tuntas
8 KMM 80 Tuntas
9 MNF 55 Tidak Tuntas
10 MR 95 Tuntas
11 NR 85 Tuntas
12 NWN 40 Tidak Tuntas
13 NAN 100 Tuntas
14 NC 90 Tuntas
15 OAW 65 Tidak Tuntas
16 RDU 95 Tuntas
17 RH 35 Tidak Tuntas
18 SPP 30 Tidak Tuntas
19 SP 55 Tidak Tuntas
20 SLN 55 Tidak Tuntas
130

Hasil Skor Nilai Siswa pada Siklus II


NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 AFH 100 Tuntas
2 AHR 54,55 Tidak Tuntas
3 AAS 90,91 Tuntas
4 CA 100 Tuntas
5 DA 90,91 Tuntas
6 EES 59,09 Tidak Tuntas
7 GIH 100 Tuntas
8 KMM 90,91 Tuntas
9 MNF 72,73 Tidak Tuntas
10 MR 100 Tuntas
11 NR 95,45 Tuntas
12 NWN 100 Tuntas
13 NAN 95,45 Tuntas
14 NC 100 Tuntas
15 OAW 50 Tidak Tuntas
16 RDU 95,45 Tuntas
17 RH 95,45 Tuntas
18 SPP 36,36 Tidak Tuntas
19 SP 95,45 Tuntas
20 SLN 50 Tidak Tuntas
131

Lampiran 4.2

Perbandingan Skor Nilai Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan


Siklus II
NO Nama Siswa Pratindakan Siklus I Siklus II
1 AFH 80 100 100
2 AHR 45 45 54,55
3 AAS 45 55 90,91
4 CA 70 85 100
5 DA 60 60 90,91
6 EES 50 35 59,09
7 GIH 70 95 100
8 KMM 70 80 90,91
9 MNF 55 55 72,73
10 MR 80 95 100
11 NR 75 85 95,45
12 NWN 65 40 100
13 NAN 85 100 95,45
14 NC 85 90 100
15 OAW 65 65 50
16 RDU 85 95 95,45
17 RH 55 35 95,45
18 SPP 55 30 36,36
19 SP 55 55 95,45
20 SLN 65 55 50
132

Lampiran 5
5.1 Dokumentasi Penelitian
5.2 Surat Keputusan Judul
5.3 Surat Izin Penelitian
5.4 Surat Telah melakukan Penelitian
5.5 Lembar Hasil Observasi Kerjasama
133

Lampiran 5.1
Dokumentasi Penelitian

Pemberian Materi Kepada Siswa Siklus I

Pembentukan Kelompok pada Siklus I


134

Siswa Melakukan Tugas Investigasi Siklus I

Siswa Melakukan Diskusi Kelompok Siklus I


135

Ketua Kelompok Melakukan presentasi dan


Praktik Hasil Diskusi Siklus I

Siswa Menyanyikan Lagu Nasional pada Siklus II


136

Guru Membimbing Siswa Membentuk Kelompok pada Siklus II

Guru Membimbing Siswa Melakukan Tugas Invetigasi


Kelompok pada Siklus II
137

Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok Siklus II

Semua Anggota Kelompok Melakukan presentasi dan


Praktik Hasil Diskusi Siklus II
138

Lampiran 5.2
139
140

Lampiran 5.3
141

Lampiran 5.4
142

Lampiran 5.5
Lembar Hasil Observasi Kerjasama Siklus I
143

Lembar Hasil Observasi Kerjasama Siklus II

Anda mungkin juga menyukai