BAB 1 PENDAHULUAN
Pendidikan ialah hal yang penting bagi individu, dengan adanya pendidikan
balik antara pendidik, anak didik dan lingkungan belajar. Arsyad (2014)
hayat karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Lebih lanjut
sub-sub lainnya, oleh sebab itu sub sistem dalam pembelajaran tidak berhasil
didik berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik perlu ditanamkan sesuai
membahas situasi alam, baik yang berkaitan biotik dan abiotik. Dengan prinsip
Sikap ilmia serta keterampilan proses terdapat dalam pembelajaran IPA, hal
ini dikarenakan sikap ilmiah dalam IPA mencakup rasa ingin tahu, kerjasama,
bertanggung jawab, disiplin, dan tidak mudah putusasa. Sikap tersebut dapat
Negeri 1 Naioni kota kupang. Sejauh pengamatan penulis pada kegiatan kampus
yang menempatkan guru sebagai sumber belajar. Bahkan peserta didik hanya
Studi awal yang dilakukan peneliti di SDN 1 Naioni pada tanggal 12 oktober
numerasi. Adapun kendala-kendala pada saat observasi yakni; 1). Dalam peserta
didik kurang aktif, 2). Kurangnya siswa dalam menerima kegiatan belajar
mengejar dikelas 3). Ditemukan sebagaian peserta belum dapat membaca menulis
dalam belajar dan lebih melibatkan peserta didik dalam proses belajar yakni
dengan menerapkan model pembelajaran CTL type Course Rivew Horay (CRH).
Model CTL type CRH ialah model yang membantu pendidik menghubungkan
materi dengan kenyataan yang ada disekitarnya. Suriati,(2019). CTL type CRH
artinya peserta didik dapat memahami kaitan antara pengalaman belajar disekolah
memakai model yang tepat maka hasilnya dapat maksimal. Mengingat objekstudi
menerapkan model pembelajaran yang konteks atau nyata, oleh karenanya guru
menerapkan CTL type CRH yang dianggap tepat dalam pembelajaran. CRH
peserta dan bersifat menyenangkan. oleh karna itu siswa perlu adanya
pembelajaran secara langsung akan tetapi pemebelajaran literasi ini juga sangat
masalah, sehingga ada kaitannya dengan model digunakan. Model CTL type CRH
lebih efektif serta meningkatkan literasi numerasi peserta didik pada proses
lebih baik. Salah satu dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model
permasalahan, kenyataan dan harapan yang telah diuraikan diatas, maka perlu
2020/2021.”
model pembelajaran CTL type CRH pada peserta didik di SDN 1 Naioni
menerapkan model pembelejaran CTL type CRH pada peserta didik kelas 2
langsung untuk dunia pendidikan, adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Guru Sekolah Dasar yang nantinya setelah menjadi guru dapat membantu
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
peserta didik.
c. Peneliti
menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada
Maghfiroh, (2014).
peserta didik mampu dan terbiasa belajar secara kontekstual dan membangun
peserta didik itu sendiri. Dimana dalam proses pembelajarannya peserta didik
menjadi lebih aktif dan dapat memahami makna dari materi yang diberikan.
yang berujung pada prestasi belajar yang baik. CTL memperluas konteks
7
pribadi peserta didik lebih lanjut melalui pemberian pengalaman segar yang
akan merangsang otak guna menjalin hubungan baru untuk menemukan makna
yang baru.
dengan kehidupan nyata atau lingkungan sekitar agar pembelajaran dapat lebih
bermakna dan pengalaman segar yang akan merangsang otak guna menjalin
Learning (CTL)
7 jenis ialah;
1. Konstruktivistik (Constructivist)
2. Bertanya (Questioning)
3. Menemukan (Inquiry)
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari
sharing antar teman, antar kelompok, antar mereka yang tahu, ke mereka
yang lemah, dan yang tahu memberi tahu yang belum tahu. Masyarakat
5. Pemodelan (Modeling)
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir
ke belakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu.
Learning (CTL)
(CTL)
sebagai berikut:
sendiri
kebutuhan.
(CTL)
CTL yaitu masyarakat belajar (learning community) dimana peserta didik dapat
membuat siswa lebih aktif dan tidak merasa bosan. Disamping itu, penerapan
didik dalam pembelajaran, sehingga peserta didik akan lebih mudah menerima
materi dengan baik. Sedangkan Nahar, dkk (2016) course review horay
dengan hiburan dan pembelajaran yang dikaitkan dengan dunia nyata sehingga
digunakan guru agar dapat tercipta suasana pembelajaran di dalam kelas yang
dalam pelaksanaan course review horay ini, apabila peserta didik dapat
meneriakan kata “hore” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati oleh
berikut:
kedalamnya.
menyenangkan
4) Melatih kerjasama
sebagai berikut:
1) Peserta didik aktif dan peserta didik yang tidak aktif nilai disamakan;
horey. Oleh karena itu, nilai yang diberikan guru dalam satu kelompok
tersebut sama tanpa bisa membedakan mana peserta didik yang aktif
2) Adanya peluang untuk berlaku curang; Artinya, guru tidak akan dapat
Horay
Horay
berteriak “Hore”.
3. Nilai peserta didik di hitung dari jawaban yang benar
jumlah “Hore” yang diperoleh
Review Horay
Teori Vygotsky adalah seorang psikologi yang berasal dari Rusia dan hidup
pada masa revolusi Rusia. Sumbangan penting teori Vygotsky adalah penekanan
adalah penekanan interaksi antara aspek internal dan eksternal dan pembelajaran
anak dapat melakukan sesuatu tanpa arahan guru atau independen dan apakah
CRH memiliki sinergi dengan teori Vigotsky dimana penekanan interaksi antara
2.4. Literasi
dengan meningkatkan keterampilan pada abad ke-21 yang harus dimiliki suatu
dengan baik. Karakter yang dipenuhi meliputi iman dan takwa, jiwa
dengan lingkungan. Literasi dasar memiliki 6 literasi yaitu literasi baca tulis,
untuk memahami konsep-konsep dan informasi dalam berbagai bentuk teks atau
didik dalam literasi teknologi, visual, literasi media, dan literasi lintas
sejak dini kepada peserta didik untuk di jadikan bekal dalam menacapai suatu
sebagai berikut (Abidin, 2017) (1)Bervisi Literasi, (2) Memiliki Sumber Daya
dengan upaya yang dilakukan seluruh warga sekolah untuk meningkatkan dan
seperti adanya perpustakaan, pojok baca disetiap kelas, dan mading. Seorang
19
guru juga harus menggunakan model dan metode pembelajaran tematik yang
berliterasi.
dengan dibangun dari visi dan misi yang bertujuan membangun peserta didik
yang literat dan bertekat untuk menumbuhkan motivasi kepada peserta didik
diseluruhbangsa.
Sekolah).
dengan melibatkan warga sekolah (kepala sekolah, guru, peserta didik, tenaga
didik).
pembelajar yang literat dan meningkatkan penumbuhan budi pekerti bagi warga
sekolah melalui berbagai aktivitas yang meliputi kegiatan membaca buku non
ringkasan dari buku yang sudah dibaca. Diterapkannya kegiatan membaca agar
tematik.
berjalan jika tidak dudukung oleh masyarakat sekolah seperti guru, peserta
didik, orang tua, masyarakat sekolah. GLS memiliki berbagai macam literasi
dasar untuk diajarkan kepada peerta didik salah satunya yaitu literasi numerasi.
Literasi dasar salah satunya yaitu literasi numerik atau numerasi. Literasi
literasi numerasi tidak lepas dari materi yang ada dalam pembelajaran
didik dengan penuh perhatian dan rasa senang untuk belajar matematika,
belajar membagi bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya. Peserta didik
diajarkan untuk menuliskan hasil bagi dengan sisa dan mereka juga belajar
nilai desimalnya lebih kecil daripada 5, pembulatan ke atas jika nilai desimalnya
lebih besar daripada 5. Namun, dalam konteks real, kaidah itu tidaklah selalu
minibus yang dibutuhkan untuk memuat semua orang itu adalah 3,33. Jumlah
tempat duduk hanya boleh diduduki oleh satu orang saja, artinya ada 4 orang
tidak mendapatkan tempat duduk. Oleh karena itu, jumlah minibus yang
1. Basis Kelas
numerasi
3. Basis Masyarakat
numerasi
numerasi
maka indikator literasi numerasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
3. Mampu menggunakan berbagai macam angka atau simbol yang terkait dngan
mengolah angka dengan benar. Literasi numerasi diajarkan kepada peserta didik
bukan hanya dalam mata pelajaran matematika saja, tetapi diberikan melalui
situasi (Han, 2017). Literasi bersifat praktis (digunakan dalam kehidupan sehari-
isu dalam berbagai daerah), bersifat rekreasi (memahami skor penilaian dalam
Pembelajaran numerasi penting untuk diajarkan kepada peserta didik sejak dini
dalam sehari-hari dan ruang lingkup literasi numerasi sangat luas untuk
diterapkannya.
saja, bahwa literasi numerasi memiliki ruang lingkup yang luas. Pada mata
kurikulum. Berikut ini contoh numerasi lintas kurikulum untuk mata pelajaran
benda. 2) Ilmu pengethuan sosia, membuat grafik penggunaan air pribadi dan
pembelajran contextual teaching and learning (CTL) type Course Review Horay
Pembelajaran CTL tipe CRH Terhadap Hasil Belajar IPS peserta didik.
27
CTL tipe CRH dapat meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas V
SD Negeri 1 Kampung Baru. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar
pada kelas eksperimen yaitu 79,34 lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil
oleh Dianti R. Rini, dkk, terletak pada mata pelajaran IPA materi benda-
benda di sekitar pada peserta didik kelas II dan mata pelajaran IPS V, dan
eksperimen.
yang diperoleh dari penelitian ini, peserta didik yang menggunakan model
dari presentase skor dasar yakni 37,5% meningkat pada siklus I menjadi
belajar dan motivasi belajar. Dalam penelitian ini peneliti mencoba menerapkan
model pembelajran CTL type CRH untuk meningkatkan literasi dan numerasi
A. Kompetensi Dasar
3.4. Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat
tertentu
B. Indikator
percobaan.
kegunaannya
menjadi bentuk benda lain yang berbeda. Ini terjadi karena peristiwa pelepasan
dan penyerapan kalor. Biasanya ini terjadi akibat tindakan seperti pemanasan,
1. Membeku
2. Mencair
ini memerlukan energi panas dengan suhu tinggi. Benda yang telah
3. Mengembun
4. Menguap
dinilai kurang melatih kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Untuk itu,
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
Model pembelajaran yang diterapkan saat ini telah bergeser dari pembelajaran
berpusat pada guru menjadi pembelajar berpusat pada peserta didik. Model
dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa
peserta didik harus aktif dalam mengelola pengetahuan yang dipelajari, sementara
hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh perencanaan pembelajaran yang
berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang perhatikan dan
fokus terhadap apa yang disampaikan guru. Untuk itu salah satu upaya yang dapat
pembelajran CTL type Course Review untuk meningkatkan literasi dan numerasi.
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
siswa secara aktif sehingga terjadi proses asimilasi, akomodasi, dan organisasi
intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik lebih mudah dicapai dengan
menerapkan model pembelajran CTL type Course Review Horay. Secara singkat
SD NEGERI 1
NAIONI
Harapan Kenyataan
solusi
Hasil
Meningkatkan Pembelajaran
Literasi Numerasi peserta didik
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah di laksanakan pada bulan februari
2021 sedangkan lokasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 1
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga prestasi
pembelajaran.
35
Dalam penelitian ini prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua
siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai
sehingga keterlaksanaan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu,
Identifikasi masalah
Refleksi
Siklus I
observasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Hasil Refleksi
revleksiRefleksi
Refleksi
Perencanaan
observasi Siklus 2
Pelaksanaan
Lanjut
Keterangan :
kesiklus?
: kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaan kegiatan
kelas. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas
36
dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
SIKLUS 1
1. Perencanaan Tindakan
Negeri 1 Naioni. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sebagai
berikut:
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari objek yang akan di pelajari
ekperimen
37
masing-masing
10. Setelah waktu habis, guru mulai menunjuk beberapa siswa untuk
membacakan jawabannya. Jika benar, kartu di isi tanda benar (√) sedangkan
11. Peserta didik yang sudah mendapat tanda (√) harus berteriak “Hore”.
12. Nilai peserta didik di hitung dari jawaban yang benar jumlah “Hore” yang
diperoleh
Pengamat atau observer yang bertugas mengamati dan mengisi lembar observasi
4. Refleksi
Siklus II
38
Tahapan kegiatan dalam siklus II mengikuti pola tahapan pada siklus I. Siklus II
keberhasilan tindakan.
Kecamatan Alak Kota Kupang, dimana waktu penelitian mengacu pada penentuan
mengajar hingga saat ini. Adapun batas-batas wilayahnya Sekolah Dasar Negeri
1 Naioni sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan tanah milik warga,
Timur dengan tanah milik warga, Selatan dengan pemukiman warga, sebelah
Barat dengan pekarangan GMIT jama’at pukan aknino. Sekolah ini didirikan di
Setiap sekolah memiliki visi dan misi yang berbeda. Visi dan Misi SD
b) Misi :
pendidikan nasional
menyenangkan (PAIKEM).
tinggi.
Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin maka jumlah peserta didik perempuan
yakni 59 orang sedangkan peserta didik Laki-laki 58 orang dengan rincian pada
Jumlah guru dan pegawai SD Negeri 1 Naioni adalah 14 orang yang terdiri
dari 9 orang guru PNS, 3 orang guru honor, 1 orang pegawai perpustakaan dan 1
orang pegawai tata usaha dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:
No Nama JK Jabatan
1 Marselinus Juang, S.Pd L Kepala Sekolah
2 Maaka Y. Nenotek, S.Pd P Guru Kelas
3 Maria Jeni Runa, S.Pd P Guru Mapel
4 Bernadina Deran Koten, S.Pd P Guru Kelas
5 Herlinda Doke Meo, S.Pd P Guru Kelas
6 Tharince A. Wadu Netu, S.Pd P Guru Kelas
7 Yustus Nenotek, S.Pd L Guru Mapel
8 Fransiska Kehi, S.Ag P Guru Mapel
9 Vicrtyne S. Seubelan, S.Pd P Guru Mapel
10 Yuanita Honin, S.Pd P Guru Kelas
11 Hendrik Amnesi, S.Sos, MM L Guru Kelas
12 Maksimon Denres Tokael L Tenaga Administrasi
41
Subjek penelitian dalam PTK ini adalah peserta didik Kelas II SD Negeri 1
Naioni yang berjumlah 27 orang dengan umur rata-rata 8-9 tahun, laki-laki
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik
1. Teknik Observasi
didik dalam pembelajaran dengan melalui model pembelajaran CTL type CRH.
Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai peserta
didik selama kurung waktu tertentu (Sukmadinata, 2010). Metode tes dalam
didik. Tes diberikan kepada peserta didik secara individu untuk mengetahui
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Bentuk tes yang digunakan
adalah tes tertulis dengan tujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik
3. Angket
responden dalam arti laporan tentang pribadinya ( Djaali dan Muljono, 2017)
Penilaiannya berbentuk non tes yang dilakukan pada peserta didik untuk
Data yang dibutuhkan dalam PTK ini diperoleh dengan instrumen ukur tes
untuk memperoleh data hasil literasi numerasi, dan instrumen observasi untuk
X
%= X 100 %
∑X
Keterangan :
% = Presentase
43
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada dikelas
x=
∑X
∑N
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah Peserta didik.
3. Analisis data angket
Data respon siswa yang diperoleh dari pemberian angket kepada siswa
F
P= ×100 %
N
Keterangan:
peserta didik telah tuntas belajar bila mencapai skor 65% atau nilai 65, dan
kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah
mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65. Untuk menghitung
P¿
∑ Siswa yang tuntas belajar X 100
∑ siswa
Sumber: (Daryanto, 2011).
45
2020/2021. SDN 1 Naioni terletak di kecamatan alak kota kupang yang berlokasi
di JLN Naioni. Sekolah ini berlokasi sangat strategis yang dekat dengan
kondusif di SDN 1 Naioni. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fasilitas yang
Setiap ruangan yang ada disekolah tersebut terlihat sangat rapih. Guru
membagikan buku tema kepada peserta didik untuk digunakan dalam mengikuti
27 peserta didik yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 15 orang perempuan,
serta memiliki 1 papan tulis dan lemari yang berisikan buku mata pelajaran.
instrument penelitian yang telah disusun kemudian divalidasi oleh dua orang
46
perangkat dan instrument pembelajaran yang telah disusun memperoleh nilai baik
yang terdiiri dari silabus, RPP,LKPD, Materi, Soal Evaluasi dapat dihat pada
3.8
3.7
3.6
3.5 Silabus
RPP
3.4
LKPD
3.3 Materi
3.2 Soal
3.1
Silabus RPP LKPD Materi Soal
Evaluasi
refleksi guna meningkatkan literasi numerasi peserta didik adapun hasil penelitian
Hasil penlitian siklus1 yakni deskripsi proses dan penyajian data penelitian
evaluasi,dan refleksi.
pembelajaran CTL type CRH, LKPD, materi pembelajaran dan soal tes evaluasi.
diterapkan dalam penelitian yaitu mata pelajaran IPA materi perubahan wujud
benda. Pada proses ini, peneliti berperan sebagai pengajar yang mengajar
berpedoman pada RPP yang telah disiapkan. RPP di lampiran pada lampiran 2
4.3.1.3 Observasi
Pada kegiatan observasi aktivitas guru dan peserta didik dilakukan saat
guru dan peserta didik pada siklusI dapat disajikan Tabel 4.3 dan Gambar 4.2
berikut ini:
49
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Siklus I
No Hasil Observasi Presentase
1 Observasi Aktivitas Guru 66,1%
2 Observasi Aktivitas Peserta Didik 63%
menyesuaiakan dengan model yang di terapkan yaitu model CTL type Course
66%
65%
64%
Guru
63% Peserta Didik
62%
61%
Aktivitas Guru Aktivitas PD
Hasil tes peserta didik siklus1 dapat disajikan dalam Tabel 4.4. dan Gambar
anak atau sebesar 33,3% dan data yang belum tuntas sebanyak 18 anak atau
50
sebesar 66,7% sedangkan nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah 45 serta
rata-rata nilai kelas 63,5 hal ini belum mencapai ketuntasan secara klasikal.
70%
60%
50%
40%
Tuntas
30% Tidak Tuntas
20%
10%
0%
9 PD 18 PD
Siklus I
4.3.1.4 Refleksi
terhadap aktivitas guru dan peserta didik maka peneliti melakukan refleksi.
agar lebih baik lagi, hasil refleksi terhadap kegiatan yang telah di laksanakan
aktivitas peserta didik memperoleh 63%. Maka pada siklus1, observasi aktivitas
guru dan peserta didik berada pada kriteria cukup. Hal ini dikarenakan guru
sedangkan pada peserta didik masih belum terlihat aktif dalam kegiatan belajar
centered. Dengan menerapakan model CTL type CRH peserta didik masih
melakukan pengamatan serta masih ada beberapa peserta didik yang memilih
sehingga membuat suasana menjadi kurang kondusif. Oleh karena itu dari data
pengelolaan kelas untuk guru dan peserta didik harus lebih memberikan
siklus I, peneliti berserta guru merencanakan tindakan siklus ke II. Pada siklusII
dengan menerapkan model pembelajaran CTL type CRH. Hal-hal yang perlu
Horay.
memerlukan bimbingan
Pada tahap ini, peneliti berpedoman pada RPP yang telah disiapkan serta
gurudan pesertadidik.
Senin 15- Selasa 16 Februari 2021 di kelas II dengan jumlah peserta didik 27
tidak terjadi lagi pada siklus II, pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah
Hasil observasi aktivitas gurudan peserta didik siklus II, Hasil observer pada
aktivitas guru dan peserrta didik dapat disajiikan pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.4
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik Siklus II
No Hasil Observasi Presentase
1 Observasi Aktivitas Guru 94,6%
2 Observasi Aktivitas Peserta Didik 81,5%
Dari Tabel 4.5 hasil observasi guru dan peserta didik tingkat keberhasilan
mencapai 81,5%. Oleh karena itu pada siklus II kriteria pencapaian aktivitas
modelpembelajaan CTL type CRH adalah sangat baik . Untuk lebih jelasnya
95.00%
90.00%
85.00%
Guru
80.00% Peserta Didik
75.00%
70.00%
Aktivitas Guru Aktivitas PD
Gambar 4.4 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Siklus II
Nilai hasil tes belajar peserta didik yang telah dilaksanaka pada siklus II
diperoleh melalui kegiatan tes yang juga merupakan evaluasi berupa masing-
Oleh karena itu dapat diketahui seberapa besar peningkatan peserta didik.
Berdasarkan hasil tes siklus II dapat disajikan pada Tabel 4.6. dan Gambar 4.5
berikut ini:
Dari tabel 4.6 Mendapatkan hasil yang baik karena senua peserta didik
tuntas dengan presentasi ketuntasan sebesar 100%. Sedangkan nilai tertiinggi 100
dan nilai rendah 80 dengan rata-rata kelas 89,4. Untuk lebih lanjut hasil tes pesert
didik siklus II dipaparkan dalam bentuk grafik. Tabel hasil tes peserta didik
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Tuntas
40.00% Tidak Tuntas
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
27 PD 0 PD
apakah ada peningkatan terhadap ativitas observer dan peserta didik terhadap hasil
Dari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik yang telah
94,6% sedangkan pada peserta didik mencapai 81,5%. Hal ini masih terlepas
adanya peserta ddik yang masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar bahkan
model CTL type CRH menjadi gaduh namun kualitas APD pada siklus II
menjadi 100%. Dapat diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 80
dengan rata-rata yang diperoleh pada siklus II 89,4. Penerapan model CTL type
peserta didik meningkat lebih baik dari siklus I yakni dari 66,7% menjadi
100%. Hal ini di dukung dengan semakin baiknya keaktifan peserta didik
didik, guru dan kemampuan lirasi numerasi peserta didik yang diperoleh
Berdasarkan hasil observasi aktivitas dan hasil tes peserta didik siklus I dan II
berikut ini akan disajikan grafik untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru,
obsrvasi pada siklusI dan II yang disajkan dalaam bentuk Tabel 4.7. dan
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Siklus I
40.00% Siklus II
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Gambar 4.6 Diagram peningkatan aktivitas guru siklus I dan II
yang teleh diamati rata-rata yang di peroleh dapat di sajikan pada Tabel
82.00%
80.00%
78.00%
76.00% Siklus I
Siklus II
74.00%
72.00%
70.00%
Siklus I Siklus II
Untuk mengetahui peningkatan hasil tes peserta didik pada siklusI dan II
dapat disajikan pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.8 berikut ini:
Gambar 4.8 Diagram Peningkatan Hasil Tes Peserta Didik Siklus I dan
Siklus II
4.3.3. Angket
Hasil respon siswa terhadap model pembelajaran CTL type CRH materi
didik yang dapat menerima dengan baik yakni 84% anak dan peserta didik yang
masih belum bisa menerima denganbaik yakni 16%. Untuk lebih jelasnya hasil
4.4. Pembahasan
numerasi peserta didik melalui model CTL type Course review horay dengan
hiburan dan pembelajaran yang dikaitkan dengan dunia nyata sehingga membuat
peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal ini didukung
dengan hasil observasi aktivitas peserta didik dan hasil observasi aktivitas guru
didik siklus I 63% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada ssiklus I
66,1% dengan predikat cukup. Peningkatan terjadi pada siklus II yakni pada
Hal ini sejalan dengan prinsip belajar yang menekankan pada aktivitas
untuk mencapai hasil dalam bentuk apapun. Pemahaman yang menjadi inti
prinsip belajar ini, bukan hanya melandasi kemampuan afektif tetapi kognitif
afektif, kognitif dan psikomotorik yang tinggi dapat memberi pengaruh terhadap
Dalam siklusI hasil tes peserta didik mencapai 66.67 % yang belum tuntas
hal ini dikarenakan proses pembelajaran masih berorientasi pada guru atau
teacher centered. Peserta didik belum terlihat aktif dalam kegiatan belajar
dengan menerapkan model CTL type Course review horay, kerena masih banyak
60
peserta didik yang belum terlihat dalam melakukan pengamatan dan masih di
temukan peserta didik yang kurang perhatian ketika guru atau temannya
efien. Sedangkan pada siklus II hasil tes peserta didik mencapai ketuntasan
100% dengan rata-rata 89,4. Sesuai penelitian Dianti (2020) dengan hasil
numerasi peserta didik. Hasil penelitian ini sejalan dengan teory belajar vigotsky
pengertian baru, berdasarkan terori tersebut maka penerapan model CTL type
CRH lebih menekankan pada proses belajar secara kontektual kepada peserta
didik. Sehingga kriteria dari proses keberhasilan peserta didik bukan hanya
ditentukan sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarkan,
akan tetapi sejauh mana peserta didik memecahkan masalah yang dimunculkan.
Keberhasilan ini ditandai dengan keaktifan peserta didik, perhatian yang baik
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
pembelajaran CTL type course Review Horay dapat diambil kesimpulan bahwa:
siklus II. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan siklus I sebesar 66,67
peserta didik.
5.2. Saran
model pembelajaran CTL type Course Review Horay peserta didik kelas II SD
62
Negeri 1 Naioni maka saran-saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan mutu
sebagai berikut:
1. Bagi guru kelas, hendaknya dapat memilih model atau metode pembelajaran
peserta didik serta dapat membangun komunikasi dan interaksi yang baik
dengan peserta didik agar pada saat proses pembelajaran berlangsung dapat
belajar.
63
Daftar Pustaka
Dianti R. Rini, dkk .2020. Pengaruh Model Pembelajaran CTL tipe CRH
Terhadap Hsil Belajar IPS Siswa. Jurnal Pedagogi. Vol. 1. No.1. Pp.
2-12.
Djaali, & Pudji Muljono 2017. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasind.
Han Weilin, dkk. 2017. Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
64
Ibrahim, dkk. 2017. Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Indriyani V, dkk. 2019. Literasi Baca Tulis dan Inovasi Kurikulum Bahasa. Jurnal
keilmuan dan bahasa, sastra, dan Pengajarannya. Vol. 5.No .1. Pp
1-3.
Setiyawan H & Abdillah. 2019. Course Review Horay (CRH) Learning Model To
Improve Mathematical Learning Outcomes Of Integers Materials.
Jurnal Matematika dan Pembelajaran. Vol.7. No.2. Pp. 31-41.
Suharjo. 2006. Mengenal pendidikan sekolah dasar teori dan praktek. Jakarta:
Dikti.
Suriati, Y. Novi, dkk. 2019. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course
review horay (CRH) untuk meningkatkan hasil belajar matematika
sisa Kelas IV SD. Jurnal Aksiomatik. Vol. 7. No. 2. Pp. 17-24.
Yuliawati, Fitri, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik
Profesional. Yogyakarta: Insan Madani.
66
N
67
ILABUS
Lampiran 1
SILABUS
Lampiran 2
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
Kegiatan
kegiatan pembelajaran. 10 Menit
pendahuluan
3. Guru menyampaikan secara garis besar
materi perubahan wujud benda cair-
kegas beserta kegunaannya yang akan
disajikan selama pembelajaran.
4. Guru memberikan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
tentang materi perubahan wujud benda
Kegiatan inti Tahap 1
Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin di capai
Tahap 2 i.
Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok
Tahap 3
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mencari objek yang akan dipelajari
2. Peserta didik diminta menjelaskan
objek yang akan dipelajar
3. Peserta didik melakukan pengamatan
atau eksperimen terhadap objek yang
dipelajari
4. Peserta didik membuat kesimpulan
terhadap hasil pengamatan atas
eksperimen
76
5
78
kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi perubahan
wujud benda padat ke cair, cair ke
padat dan sifatnya yang akan disajikan
selama pembelajaran.
4. Guru memberikan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
tentang materi perubahan wujud benda
Kegiatan inti Tahap 1
Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin di capai
Tahap 2 50 Menit
Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok
Tahap 3
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mencari objek yang akan dipelajari
2. Peserta didik diminta menjelaskan
objek yang akan dipelajar
3. Peserta didik melakukan pengamatan
atau eksperimen terhadap objek yang
dipelajari.
4. Peserta didik membuat kesimpulan
terhadap hasil pengamatan atas
eksperimen
5. Peserta didik menyampaikan
kesimpulan di depan kelompok lain,
lalu kelompok lainnya diminta untuk
menanggapi atau memberi masukan.
6. Untuk menguji pemahaman peserta
didik, guru memberikan kartu sesuai
kebutuhan Kemudian setiap kartu diisi
angka sesuai dengan selera masing-
masing.
7. Guru memberikan soal pada setiap
kelompok untuk di diskusikan dan
menulis jawaban di dalam kartu
Tahap 4
1. Setelah waktu habis, guru mulai
menunjuk beberapa peserta didik untuk
membacakan jawabannya. Jika benar,
kartu diisi tanda benar (√ ), sedangkan
bila salah diisi tanda silang (×).
2. Peserta didik yang sudah mendapat
tanda (√ ) harus berteriak “hore”
3. Nilai peserta didik dihitung dari
81
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
Kegiatan
kegiatan pembelajaran. 10 Menit
pendahuluan
3. Guru menyampaikan secara garis besar
materi perubahan wujud benda cair-
kegas beserta kegunaannya yang akan
disajikan selama pembelajaran.
4. Guru memberikan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
tentang materi perubahan wujud benda
Kegiatan inti Tahap 1
Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin di capai
Tahap 2 i.
Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok
Tahap 3
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mencari objek yang akan dipelajari
2. Peserta didik diminta menjelaskan
objek yang akan dipelajar
3. Peserta didik melakukan pengamatan
atau eksperimen terhadap objek yang
dipelajari
4. Peserta didik membuat kesimpulan
terhadap hasil pengamatan atas
eksperimen
5. Peserta didik menyampaikan
kesimpulan di depan kelompok lain,
lalu kelompok lainnya diminta untuk
82
Lampiran 3
Nama :
Kelas :
Anggota kelompok :
Mata Pelajaran :
Semester :
Alokasi Waktu :
2020
85
A. Indikator
B. Tujuan Pembelajaran
Percobaan 1.
Alat dan Bahan:
1. Es batu
2. Baskom
3. Stopwatch
Cara Kerja
Pertanyaan !
87
Percobaan 2.
1. Lem cair
2. Gunting
3. kertas
4. stopwatch
Cara Kerja
3. Setelah dilelehkan ke kertas, amati perubahan yang terjadi pada lem cair
tersebut.
Pertanyaan !
89
1. Apakah yang terjadi setelah lem cair dilelehkan dikertas, dan dibiarkan
beberapa menit!
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses berubahan wujud
benda dari cair ke padat?
Jawab!
2. Korek api
3. Periuk masak
4. Kompor
5. Gayung
6. Minyak tanah
7. Stopwach
Cara Kerja
3. Letakkan priuk yang sudah diisi air di atas komfor beberapa menit
Pertanyaan !
91
1. Apakah benar air yang ada di dalam priuk jika dipanaskanakan menguap?
Mengapa dmikin?
Jawab!
padat ke cair
92
1. Lilin
2. Korek api
3. Stopwatch
Cara Kerja
1. Siapkan lilin.
Pertanyaan !
93
Jawab!
Lampiran 4
94
MATERI
Setiap hari aku melakukan berbagai kegiatan. Belajar, sekolah, membantu ibu di
rumah, dan bermain.
Aku sekarang sedang membantu ibu bersama teman-temanku.
Aku sedang menjemur pakaian. Ayo perhatikan benda di sekitarku. Di sana ada
ember, baju,pagar,tiang,. Di sana juga ada temanku ynag lagi makan es cream.
Benda-benda tersebut ada yang berwujud padat dan cair.
Apa saja benda-benda yang berwujud padat?
Apa saja benda-benda yang berwujud cair?
dapat kembali ke wujud semula. Contoh lain perubahan fisika adalah perubahan
wujud pada garam. Garam termasuk benda padat. Jika garam dimasukkan ke
dalam air akan berubah menjadi larutan garam. Setelah dipanaskan hingga airnya
habis menguap, larutan garam berubah menjadi kristal-kristal padat. Kristal-kristal
garam akan berubah menjadi larutan garam kembali jika ditambahkan air lagi.
Perubhan wujud benda dapat di golongkan menjadi beberapa peristiwa:
A. Membeku
Mencair adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Peristiwa ini
memerlukan energi panas dengan suhu tinggi. Benda yang telah mencair itu
sepenuhnya disebut sebagai benda cair.
C. Menguap
97
Menguap merupakan peristiwa wujud air menjadi gas. Pada proses ini
bagaimana zat memerlukan energi panas
Lampiran 5
98
Lampiran 6
SOAL EVALUASI
99
SIKLUS 1
Kelas : 2 (Dua)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a,b dan c ynag kamu anggap benar!
a. Di dinginkan
b. Di panaskan
c. Di cairkan
9. Berikut ini adalah contoh benda padat, Kecuali..
a. kertas
b. agar-agar
c. air
10.
B. ESSAY
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada Es batu jika di
letakkan di terik matahari, menurut anda proses apa yang terjadi dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan!
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada air jika di panaskan
di atas komfor, menurut anda proses apa yang terjadi dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan!
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada Lem jika di
lektakkan di atas kertas, menurut anda proses apa yang terjadi dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan!
4. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada lilin jika di panaskan,
menurut anda proses apa yang terjadi dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan!
101
1. B
2. A
3. B
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. C
10. C
Essay!
2. Perubahan wujud benda dari cair ke padat, waktu yang dibutuhkan 10 menit.
3. Perubahan wujud benda dari cair ke gas, waktu yang dibutuhkan 5 menit.
4. Perubahan wujud benda dari padat ke cair, waktu yang dibutuhkan 5 menit.
102
Kelas : 2 (Dua)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a,b dan c ynag kamu anggap benar!
C. ESSAY
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada Es batu jika di
letakkan di terik matahari, menurut anda proses apa yang terjadi
dan berapa lama waktu yang dibutuhkan!
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada air jika di
panaskan di atas komfor, menurut anda proses apa yang terjadi
dan berapa lama waktu yang dibutuhkan!
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada Lem jika di
lektakkan di atas kertas, menurut anda proses apa yang terjadi dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan!
4. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada lilin jika di
panaskan, menurut anda proses apa yang terjadi dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan!
104
1. B
2. A
3. B
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. C
10. C
Essay!
menit.
menit.
3. Perubahan wujud benda dari cair ke gas, waktu yang dibutuhkan 5 menit.
menit.
105
Lampiran 7
L
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
a
127
128
129
130
131
132
133
134
135
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
141
Jumlah 1.715 9 18
Presentase ketuntasan 33,33% 66,67%
Rata-rata 63,5
Nilai tertinggi 75
Nilai terendah 45
142
Keterangan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Alfredo Delrio Tamael 80 √
2 Ardin Fasira Lona 100 √
3 Brayen Adista Lensini 90 √
4 Bruno Gilangdo Tanon 85 √
5 Cheysa Wulandari Amnesi 93 √
6 Christiano Perdama Amnesi 80 √
7 Derlian Aprilian Margareth 93 √
8 Djovan Melkior 97,5 √
9 Elimelek Manafe 82,5 √
10 Febriani Magdalena Lensini 85 √
11 Fiki Anando Nenosaban 85 √
12 Gimon Israfil Saputra L 85 √
13 Gwenda M. Marleni N 82,5 √
14 Ivan Rivano Tamael 85 √
15 Jannuar Arifin Anin 97,5 √
16 Juwinda Amanda Noni 85 √
17 Marini Lensini 85 √
18 Naila Aluna Bota 100 √
19 Regina Soefeto 85 √
20 Richard Ricardo Anin 97,5 √
21 Sendi Refino Sabneno 85 √
22 Taroci Arwati Penun 97,5 √
23 Theresia Angreina Nembo 80 √
24 Tiara Yorisma Loasana 92,5 √
25 William Geri Anin 85 √
26 Yosafat Hibu 95 √
27 Zheryl Vania Pong 100 √
Jumlah 2.309 27
Presentase ketuntasan 100%
Rata-rata 89,4
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 80
143
Lampiran 11
Lembar Penilaian Angket Respon Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Contextual Teaching
and Learning Type Course Review Horay
Pertanyaan
No Nama Siswa I II III IV V VI VII
A b C d E f G a b c d e f g a b c d e a b c D e a b a a
1 Alfredo Delrio T 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Ardin Fasira Lona 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Brayen Adista L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
4 Bruno Gilangdo T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Cheysa Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Christiano Perdama 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Derlian Aprilian M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 Djovan Melkior 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Elimelek Manafe 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
10 Febriani Magdalena 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
11 Fiki Anando N 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 Gimon Israfil S.L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Gwenda M. Marleni 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 Ivan Rivano Tamael 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Jannuar Arifin Anin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 Juwinda Amanda N 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
17 Marini Lensini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Naila Aluna Bota 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 Regina Soefeto 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
144
20 Richard Ricardo A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
21 Sendi Refino S 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
22 Taroci Arwati Penun 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 Theresia Angreina N 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 Tiara Yorisma L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 William Geri Anin 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
26 Yosafat Hibu 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
27 Zheryl Vania Pong 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 24 26 20 23 25 23 25 21 21 22 20 20 22 24 22 22 23 24 24 25 24 23 24 25 27 27 25 27
145
Lampiran 12
Jawaban Siklus 2
154
155
156
Lampiran 13
DOKUMENTASI
SIKLUS I
SIKLUS II
162
G
Gambar 9. Peserta didik mengerjakan ambar 10. Peserta didik mengumpulkan
soal evaluasi hasil pekerjaan
Gambar 11. Peserta didik mengerjakan Gambar 12. Sebelum dan sesudah
angket setalah melaksanakan memulai pembelajaran selalu di dahulukan
pembelajaran pada siklus I dan II dan di akhiri dengan do’a
164
Lampiran 14
Surat Penelitian
165
166
167
z
168
RIWAYAT HIDUP
Bantarkawung, tamat 2010, Mts Negeri Nubatukan pada tahun 2013 dan melanjutkan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Nubatukan pada tahun 2016. Pada tahun