Anda di halaman 1dari 67

ABSTRAK

Dra Yasni Tanjung , MM..2021. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun


Kelengkapan Mengajar Melalui In House Training pada SMP
N 2 VII Koto Sungai Sarik Tahun Pelajran 2020/2021”.

Di sekolah ini banyak kendala yang dihadapi .SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik
seperti sulitnya memperoleh tenaga pengajar, terbatasnya guru tetap, kurangnya
pengalaman mengajar bagi Guru karena banyak Guru kontrak yang baru diangkat,
terbatasnya sarana prasarana sekolah, sementara itu ketuntasan belajar sesuai KKM juga
rendah berkisar antara 33,3-65%. Oleh karena itu perlu peningkatan diberbagai bidang
khususnya peningkatan kualitas Guru. Peningkatan kualitas yang mendesak dilakukan
adalah kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar agar pembelajaran
lebih terarah sehingga diharapkan mampu meningkatkan prosentase ketuntasan belajar
peserta didik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan kegiatan In-House
Training penyusunan kelengkapan mengajar sebagai penelitian tindakan sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Guru SMP N 2 VII
Koto Sungai Sarik dalam menyusun kelengkapan mengajar dan menentukan langkah
yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kelengkapan
mengajar. Dengan In-House Training diharapkan semua Guru memiliki pengetahuan,
pemahaman dan pengalaman yang memadai khususnya dalam penyusunan kelengkapan
mengajar yang meliputi Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selain kelengkapan penunjang lainnya seperti
silabus, kalender pendidikan, jadwal mengajar dan daftar nilai peserta didik.
Penelitiandilakukan di SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik selama kurang lebih tiga
bulan dimulai tanggal 22 Januari sampai dengan tanggal 4 Maret 2020. Pengumpulan
data dilakukan melalui angket, observasi dan dokumentasi. Dari angket diperoleh hasil
bahwa secara keseluruhan Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik menyatakan penting
untuk memiliki kelengkapan mengajar. Sebagian besar Guru SMP N 2 VII Koto Sungai
Sarik merasa bahwa pengalaman mengajarnya masih minim pada mata pelajaran yang
diajarkan, latar belakang pendidikan tidak begitu sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan dan pengetahuan tentang penyusunan kelengkapan mengajar masih kurang.
Seluruh Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik menghendaki adanya In-House Training
penyusunan kelengkapan mengajardan 100% Guru memiliki motivasi yang tinggi untuk
mengikuti In-House Training dan memiliki keinginan yang kuat untuk membuat
kelengkapan mengajar dan akan menggunakan kelengkapan mengajar tersebut sebagai
penunjang proses pembelajaran.
Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus 1 diperoleh 43,23% Guru
berhasil menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajar dan pada Siklus 2 terdapat
73,23% Guru berhasil menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajar. Jadi ada
peningkatan kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar setelah dilakukan
In-House Training tahap 1 yaitu sebesar 33,43% dan masing-masing Guru menunjukkan
peningkatan yangsignifikan. In-House Training adalah salah satu pola yang sangat efektip
untuk meningkatkan kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar.

Kata Kunci : Kompetensi Guru Menyususn Silabus dan RPP, Supervisi Akademik.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Salah satu masalah pokok yang dihadapi SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

adalah hasil belajar yang cenderung masih rendah.Hal ini diindikasikan dari

rendahnya nilai uji kompetensi pada tahun pelajaran 2020/2021. Untuk

meningkatkan prestasi belajar sekolah telah berupaya melalui proses

pembelajaran dengan sistem ganda sesuai Kurikulum 2013 yaitu di sekolah dan

di industri dan telah melalui proses penilaian secara berkelanjutan oleh pendidik

dalam hal ini Guru. Namun demikian tetap saja prestasi belajar peserta didik saat

dievaluasi baik penilaian harian, penilaian tengah semester maupun ulangan akhir

semester menurut data yang diinventarisir oleh bagian kurikulum masih

cenderung rendah dan belum memuaskan. Rata-rata peserta didik yang dapat

tuntas sesuai KKM berkisar antara 45 - 65%, sedangkan sisanya untuk

menuntaskan harus menempuh remedial.

Keberhasilan sebuah pembelajaran setidaknya dipengaruhi oleh 5

komponen kunci, yaitu: (1) Guru, (2) Sumber dan Media Belajar, (3) Lingkungan,

(4) Peserta didik dan (5) proses pembelajaran. Guru dalam pembelajaran memiliki

peran yang sangat strategis karena akan berkaitan dengan pengelolaan 4

komponen kunci lainnya. Bahkan dalam konsep tentang sumber belajar yang

ditulis oleh Sudjarwo dikutip oleh (Rahmat Saripudin,2008) guru dapat

dikategorikan sebagai sumberbelajar. Atas dasar hal tersebut dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran, SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik berkomitmen

2
untuk: meningkatkan mutu Guru karena Guru merupakan salah satu kunci

keberhasilan proses pendidikan. Ditangan Guru-lah cita-cita pembangunan,

pendidikan nasional, kurikulum nasional, visi-misi lembaga penyelenggara

pendidikan hingga visi-misi sekolah dapat terwujud. Guru yang baik akan mampu

mengoptimalkan seluruh potensi sumber dan media belajar yang ada di

lingkungannya untuk pembelajaran yang optimal. Dengan mengacu kepada

strategisnya peran guru pada sebuah lembaga pendidikan maka SMP N 2 VII

Koto Sungai Sarik memberikan perhatian yang besar bagi terwujudnya Guru

professional.

Untuk mewujudkan guru yang professional sehingga mampu

meningkatkan kompetensi dan mutu Guru yang bersangkutan, maka SMP N 2 VII

Koto Sungai Sarik merancang program- program dan kegiatan yang mengarah

pada peningkatan mutu Guru misalnya dengan mengikut sertakan Guru dalam

pelatihan-pelatihan dan salah satunya melalui In-House Training penyusunan

kelengkapan mengajar. Hal ini mendesak dilakukan karena dari angket yang

diberikan kepada guru untuk mengetahui respon Guru terhadap pentingnya

memiliki kelengkapan mengajar 57,4% menyatakan sangat setuju dan 42,6%

setuju artinya seluruh Guru menyatakan setuju/sepakat untuk memiliki

kelengkapan mengajar.

Selanjutnya dari angket juga terungkap bahwa pengalaman mengajar,

ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dan kurangnya pengetahuan tentang

penyusunan kelengkapan mengajar menyatakan bahwa 57,4% sangat setuju,

42,6% setuju 00% itu artinya bahwa sebagian besar Guru merasa bahwa

pengalaman mengajarnya masih minim pada mata pelajaran yang diajarkan, latar

3
belakang pendidikan tidak begitu sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

dan pengetahuan tentang penyusunan kelengkapan mengajar masihkurang.

Lebih lanjut dari angket juga terungkap tentang perlunya diadakan In-

House Training dengan data hanya 00% tidak setuju yang mengindikasikan

bahwa hampir seluruh Guru menghendaki adanya In-House Training penyusunan

kelengkapan mengajar. Selain itu angket juga mengungkap bahwa Guru memiliki

kemauan yang kuat untuk memiliki kelengkapan mengajar dengan data 57,4%

menjawab sangat setuju dan 42,6% menjawab setuju yang artinya seluruh Guru

menyatakan jika diadakan In-House Training maka mereka akan mengikuti

dengan sungguh-sungguh dan akan mengaplikasikannya dalam

kegiatanpembelajaran.

Atas dasar hal tersebut di atas maka SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

menyatakan sangat perlu mengadakan In-House Training. Dengan adanya

kegiatan In-House Training penyusunan kelengkapan mengajar diharapkan semua

guru memiliki kelengkapan mengajar yang lengkap dan mengaplikasikannya

dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilakukan akan

lebih terarah karena tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan

penilaian yang akan digunakan telah direncanakan dengan berbagai pertimbangan.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang timbul dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

- Rendahnya prestasi belajar peserta didik, ketuntasan mengajar berkisar antara

45-65%

- Rendahnya kemampuan guru dalam menyusun kelengkapanmengajar


4
- Pengalaman mengajar masih minim dan latar belakang pendidikan sebagian

besar tidak sesuai dengan bidangnya

C. PembatasanMasalah

Dari masalah-masalah yang diuraikan di atas, pada penelitian ini dibatasi

pada masalah rendahnya kemampuan guru dalam menyusun kelengkapan

mengajar

D. PerumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang

diuraikan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Apakah in-house training dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun

kelengkapan mengajar?

E. TujuanPenelitian

Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk:

- Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kelengkapan mengajar

- Menentukan langkah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

menyusun kelengkapanmengajar

F. ManfaatPenelitian

Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi kepala sekolah dalam memecahkan masalah guru, meningkatkan kemampuan

guru dalam menyusun kelengkapan mengajar sehingga lebih professional, dengan

demikian pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pengajaran dan

5
berdampak pada peningkatan mutu sekolah

Disamping itu dengan menemukan langkah yang tepat dalam

meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kelengkapan mengajar dapat

menjadi referensi untuk kasus yang sama bagi peneliti lain.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Mengajar

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral

yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada peserta didik sangat bergantung pada

pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74) yang

dikutip oleh Rastodio (2009) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar

mengajar”. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi peserta

didik untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan

kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa orientasi pengajaran dalam konteks

belajar mengajar diarahkan untuk pengembangan aktivitas peserta didik

dalambelajar.

Gambaran aktivitas itu tercermin dari adanya usaha yang dilakukan guru

dalam kegiatan proses belajar mengajar yang memungkinkan peserta didik aktif

belajar. Oleh karena itu mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan informasi yang

sudah jadi dengan menuntut jawaban verbal melainkan suatu upaya integratif ke arah

pencapaian tujuan pendidikan. Dalam konteks ini guru tidak hanya sebagai penyampai

informasi tetapi juga bertindak sebagai director and facilitator oflearning.

Lebih lanjut Usman (1994:3) yang dikutip oleh Rastodio (2009)

mengemukakan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing peserta didik dalam

kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan

suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan
7
bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar. Pengertian ini

mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator

kegiatan belajar peserta didik dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan,

baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan

belajarmengajar.

Berdasarkan definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam

menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, sehingga terjadi proses

belajar.Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah (1) mengatur kegiatan

belajar peserta didik, (2) memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada

di luar kelas, dan (3) memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan

kepada peserta didik.

B. Kelengkapan Mengajar

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum

pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu

kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan

yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Komponen kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri dari 1) Tujuan pendidikan sekolah, 2) Struktur dan muatan

kurikulum, 3) Kalender pendidikan dan 4) Silabus dan RPP. Silabus dan RPP

merupakan perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan


8
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar (Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 20). Berdasarkan hal tersebut diharapkan setiap pendidik pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat menyusun kurikulum yang akan

diimplementasikan dalam kegiatanpembelajaran.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahakn, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah (UU No. 14 tahun 2005 : 2) Dengan demikian, dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya, guru berkewajiban :

1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,

serta menilai dan mengevaluasi hasilpembelajaran;

2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danseni;

3) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,

agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status

sosial ekonomi peserta didik dalampembelajaran;

4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode etik guru, serta

nilai- nilai agama dan etika;dan

5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuanbangsa.

Berdasarkan penjelasan dalam undang-undang dan peraturan pemerintah

tersebut di atas bahwa setiap pendidik dalam hal ini Guru sebelum melaksanakan proses

pembelajaran wajib memiliki kelengkapan mengajar yang umumnya disusun diawal

semester atau diawal tahun pelajaran. Kelengkapan mengajar tersebut mulai dari
9
kalender pendidikan, silabus, program pengajaran tahunan (prota), program pengajaran

semester (promes), dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada

BSNP.

Hal tersebut dipertegas bahwa setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis serta menerapkannya pada kegiatan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dirancang pada RPP diharapkan dapat

mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik ( PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 )

1. Pengertian RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

(PP No. 19 Tahun 2005 tentang Stándar Nasional Pendidikan Pasal 20). Lingkup

Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas

1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Untuk mata

pelajaran Kelompok Program Produktif, RPP dapat mencakup lebih dari satu kompetensi

dasar. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar(KD).

10
2. Tujuan penyusunan RPPadalah:

1).Memberi kesempatan kepada pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang

interaktif dan dapat digunakan untuk mengeksplorasi semua potensi kecakapan majemuk

(multiple intellegencis) yang dimiliki setiap peserta didik.

2).Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

3). Mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran.

4).Mempermudah pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, sebagai input guna

perbaikan pada penyusunan RPP selanjutnya (improvement proses).

3. Manfaat

1).Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran sebagai bagian dari

kompetensi paedagogik yang harus dimiliki guru.

2).Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan pembelajaran,

materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang akan digunakan telah

direncanakan dengan berbagai pertimbangan.

3).Meningkatkan rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran, karena seluruh

proses sudah direncanakan dengan baik.

4. Prinsip Pengembangan RPP

RPP disusun berdasarkan rancangan yang terdapat pada silabus atau dengan kata

lain RPP merupakan uraian lebih lanjut dari silabus. Oleh karena itu prinsip

pengembangan silabus juga merupakan prinsip pengembangan RPP yaitu:

1).Ilmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam RPP harus benar

11
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2).Relevan, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam

RPP sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan

spiritual peserta didik.

3).Sistematis, komponen-komponen RPP saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4).Konsisten, adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

indikator, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian.

5).Memadai, cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar,

dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6).Aktual dan kontekstual, cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,

teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7).Fleksibel, keseluruhan komponen RPP dapat mengakomodasi variasi peserta didik

serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8).Menyeluruh, materi RPP mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,

dan psikomotor) yang akan dicapai untuk mendukung ketercapaian Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

C. In-House Training

Pelatihan dibagi dalam dua pengertian; IT (In-House Training) dan PT (Public

Training). In- House Training adalah pelatihan yang terjadi atas permintaan suatu

komunitas tertentu apakah itu lembaga profit ataupun nonprofit. Istilah In-House

Training sama pengertiannya dengan in-servis training menurut Hadari Nawawi


12
(1983:113) yang dikutip oleh Dadang Dahlan menyatakan in-servis training sebagai

usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam bidang tertentu

sesuai dengan tugasnya agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam

bidang tersebut. Lebih lanjut dikemukakan bahwa program in-servis training ini

diperlukan karena banyak guru-guru muda yang belum mendapat pengalaman dan bekal

yang cukup dalam menghadapi pekerjaannya.

Agar program in-servis training ini efektif memerlukan manajemen pelatihan

seperti dikemukakan Gaffar (1993) yang dikutip oleh Dadang Dahlan pengembangan

mutu sumber daya manusia memerlukan manajemen yang secara logis perlu mengikuti

tahapan need assesment, merumuskan tujuan dan sasaran, mengembangkan program,

menyusun action plan, melaksanakan program, monitoring dan supervise serta

evaluasiprogram.

Secara umum, tujuan In-House Training yaitu untuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia yang didayagunakan instansi terkait, sehingga pada akhirnya dapat

lebih mendukung dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Selain hal

tersebut di atas, sasaran pelatihan internal ini antara lain : menciptakan interaksi antara

peserta dilingkungan instansi yang terkait serta mempererat rasa

kekeluargaan/kebersamaan, meningkatkan motivasi baik bagi peserta maupun bagi

narasumber untuk membiasakan ˜budaya pembelajaran yang berkesinambungan, untuk

mengeksplorasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan yang berkaitan

dengan peningkatan efektifitas kerja, sehingga dapat diformulasikan solusi

pemecahannya secara bersama-sama

Merujuk pada pendapat tersebut, pada dasarnya In-House Training adalah Program

pelatihan yang diselenggarakan di tempat peserta pelatihan. Menggunakan peralatan

13
kerja peserta pelatihan dengan materi yang relevan dan merupakan permasalahan yang

sedang dihadapi. Dengan program ini peserta akan lebih mudah menyerap dan

mengaplikasikan materi pelatihan untuk menyelesaikan dan mengatasi permasahan kerja

yang sering dialami dan mampu secara langsung meningkatkan kualitas dan kinerja dari

sumber daya manusia dilingkungan instansi peserta pelatihan.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan selama satu bulan yang dimulai dari

tanggal 3 Juli sampai dengan tanggal 4 September tahun 2020. Dalam waktu satu

bulan tersebut penulis berusaha menggunakan waktu seepektif mungkin dengan

melakukan dua siklus tindakan. Pada siklus 1 terbagi menjadi empat tahap yaitu

tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan (Inhouse-training Tahap 1), tahap

pengumpulan data tahap analisis data (refleksi). Sedangkan pada siklus 2 terbagi

menjadi empat tahap pula yaitu tahap perencanaan tindakan , pelaksanaan tindakan

(Inhouse-Training Tahap 2), pengumpulan data, analsis data dan diakhiri dengan

penyusunan laporan.

2. Tempat

Penelitian dilakukan di SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto

Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

B. Personalia

Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan oleh peneliti sendiri Dra Yasni Tanjung,

MM selaku kepala sekolah pada SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik,bersama-sama

dengan kolaborator yaitu wakil Kepala Sekolah

15
C. RencanaTindakan

SIKLUS LANGKAH RENCANA KEGIATAN HASIL

Siklus 1 Perencanaan - Identifikasi masalah Masalah kemampuan


dan penetapan guru menyusun
tindakan kelengkapan mengajar
- Perumusan
scenariotindakan Tindakan :
- Persiapan In House Training Apakah
tindakan ( pelaksanaan In-House
Instrumen, jadwal) Training dapat
- Penentuan data dan meningkatkan kemampuan
cara guru menyusun
memperolehnya kelengkapan mengajar
Rencana Tindakan:
- Identifikasi guru-
Memeriksa hasil
guru yang akandi
kelengkapan mengajar guru
IHT
setelah mengikuti In House
Training1
Melakukan In-House
Training 2 bagi guru yang
belum mampu menguasai
penyusunan kelengkapan
mengajar.
Memeriksa kelengkapan
mengajar guru
Pelaksanaan Tindakan dilakukan Tindakan dapat
sesuai rencana selama 2 dilaksanakan sesuai
minggu Tindakan scenario
dilakukan melibatkan
semua guru yang ikut
In-House Training

Pengamatan Pengamatan dilakukan Data kualitatif dengan


dengan instrument catatan peristiwa selama
Seluruh kejadian dalam proses tindakan
proses tindakan dicatat
dalam lembar
Observasi
Refleksi Evaluasi tindakan dan Masalah yang dialami
data-data yang
diperoleh Pertemuan Peristiwa yang terjadi di luar
membahas hasil scenario
evaluasi Rencana langkah- langkah
Merencanakan langkah- siklus 2
langkah siklus 2
16
Perencanaan Pelaksanaan In-House
Training Tahap 2
Rencana langkah
tindakan sesuai hasil
refleksi 1
Pelaksanaan Pelaksanaan sesuai
scenario siklus 2
Pengamatan Sesuai rencana siklus 2

Refleksi Evaluasi sesuai siklus 2

Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi

D. PelaksanaanTindakan

Seperti telah dijelaskan pada perencanaan tindakan di atas maka penelitian tidakan

sekolah ini dilakukan dalam 2 siklus. Berikut ini adalah penjelasan tentang masing-

masing siklus yang telah penulis lakukan

1. Siklus 1

a.Perencanaan

1) Identifikasi Masalah dan PenetapanTindakan

Pada siklus ini diawali dengan mengidentifikasi masalah yaitu melihat data pada

dokumen evaluasi diri sekolah, program tahunan sekolah, visi dan misi sekolah dan

berdasarkan pengamatan selama ini kemudian mendata masalah-masalah yang

mendesak untuk diatasi. Ada beberapa masalah yang teridentifikasidiantaranya:

- Kedisiplinan peserta didik masih perlu ditingkatkan

- Prestasi belajar peserta didik perlu ditingkatkan

- Motivasi belajar peserta didik perlu ditingkatkan

- Inovasi pembelajaran perlu ditingkatkan

17
- Pembelajaran berbasis TIK perlu ditingkatkan

- Kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar perlu ditingkatkan

- Supervisi akademik perlu ditingkatkan

- Sarana dan prasarana pembelajaran perlu ditingkatkan

- Pencitraan lingkungan sekolah perlu ditingkatkan

- Praktik kewirausahaan perlu ditingkatkan

Dari masalah-masalah tersebut yang paling mendesak untuk segera diatasi menurut

penulis adalah masalah yang ada pada Guru terutama kemampuan Guru dalam

menyusun kelengkapan mengajar.

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengadakan

kegiatan In-House Training penyusunan kelengkapan mengajar kepada seluruh

Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik. Diharapkan setelah dilakukan kegiatan In-

House Training kemampaun Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar akan

meningkat.

2) Perumusan SkenarioTindakan

Sebelum kegiatan In-House Training dilakukan terlebih dahulu penulis

menetapkan scenario tindakan sebagai berikut:

- Menyebarkan angket kepada seluruh Guru untuk mengetahui respon Guru

terhadap pentingnya memiliki kelengkapan mengajar, latar belakang pendidikan

dengan mata pelajaran yang diajarkan, pengalaman mengajar, perlu atau tidak In-

House Training dilakukan, dan untuk mengetahui motivasi Guru dalam

menyusun kelengkapan mengajar.

18
- Mendata Guru yang akan mengikuti kegiatan In-House Training berdasarkan data

hasil pemeriksaan kelengkapan mengajar pada masing-masing Guru dari hasil

pemeriksaan tersebut penulis memutuskan seluruh Guru perlu mengikuti kegiatan

In-House Training yang terdiri dari 5 orang Guru normative, 2 orang Guru

adaptif dan 2 orang Guru produktif.

- Melaksanakan kegiatan In-HouseTraining

- Tugas individu penyusunan kelengkapanmengajar

- Melakukan refleksi kelengkapan mengajar yang telah disusun oleh Guru

- Menentukan program tindaklanjut

Lebih jelasnya seperti pada bagan berikut:

Mendata Peserta Pelaksanaan IHT Tugas Individu

Tindak Lanjut Refleksi

3) PersiapanTindakan

Setelah menetapkan scenario tindakan penulis melakukan persiapan untuk

melaksanakan kegiatan In-House Training penyusunan kelengkapan mengajar yang

meliputi:

- Menentukan fasilitator penyusunan kelengkapan mengajar yang menguasai

teknik penyusunan Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes) dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam hal ini penulis menunjuk satu

orang Kepala Sekolah dan satu orang Koordinator .

- Menyiapkan kalender pendidikan, menyiapkan format Prota, Promes danRPP

19
- Membuat surat undangan perihal mengikuti kegiatan In-House Training

penyusunan kelengkapan mengajar beserta jadwalpelaksanaan

- Mempersiapkan lembarobservasi

4) PelaksanaanTindakan

Setelah semua persiapan dilakukan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan In-

House Training penyusunan kelengkapan mengajar. Pada siklus 1 ini kegiatan In-

House Training dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 23 s.d 24 Juli 2020

dengan waktu 17 jam yang materinya meliputi:

- Teknik penghitungan pekan epektif, Teknik penyusunan Program Tahunan (Prota),

Teknik penyusunan Program Semester (Promes), Teknik penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

- Penyampaian materi berakhir dilanjutkan dengan tugas individu penyusunan

kelengkapanmengajar

Setelah In-House Training berakhir, penulis meminta seluruh peserta mengumpulkan

kelengkapan mengajar dalam bentuk file yang terdiri dari Program Tahunan (Prota),

Program Semester (Promes) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

- Kegiatan berikutnya penulis melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan

mengajar yang telah disusun oleh Guru dalam bentuk file tersebut kemudian

menganalisis data sesuai dengan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

- Dari hasil analisis tersebut kemudian penulis melakukan refleksi untuk

menentukan program tindaklanjut

- Siklus 2

Setelah siklus 1 berakhir dan telah melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh

20
pada siklus 1 tersebut, pada siklus 2 ini penulis melakukan kegiatan In-House

Training Tahap 2 karena:

a. Prosentase Guru yang menyelesaikan kelengkapan mengajar belum mencapai100%

b. Kelengkapan mengajar yang telah disusun oleh Guru ternyata masih belum

sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan yaitu masih perlu penyempurnaan. Hal

tersebut disebabkan karena setelah penyusunan kelengkapan mengajar dilakukan

ternyata mengalami permasalahan-permasalahan teknis sehingga perlu

penyamaanpersepsi. In-House Training Tahap 2 dilakukan selama satu hari yaitu pada

tanggal 22 Juli 2020 dilanjutkan dengan tugas individu untuk menyelesaikan tugas tersebut

bagi beberapa peserta yang belum selesai dan menyempurnakan bagi beberapa peserta yang

sudah selesai namun masih ada kesalahan-kesalahan kecil. Lama waktu penyelesaian tugas

individu tersebut penulis tetapkan selama 5 hari terhitung mulai tanggal 22 September 2020.

Hasil tugas individu tersebut dikumpul dalam bentuk print out kepada Wakil Kepala Sekolah

pada tanggal 27 September 2020.

21
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan sekolah yang berjudul Peningkatan

Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar Melalui In-House Training

pada SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik, dapat penulis jelaskan sebagaiberikut:

E. Hasil Angket Sebelum In-House TrainingDilakukan

Tabel 1: Pentingnya memiliki kelengkapan mengajar Guru SMP N 2 VII Koto Sungai

Sarik

No Alternatif Jawaban %

1 Sangat Setuju 57.4

2 Setuju 42.6

3 Cukup Setuju 0.00

4 Tidak Setuju 0.00

5 Sangat Tidak Setuju 0.00

100

Dari table di atas menyatakan bahwa 57.4% Guru menyadari bahwa sebagai

seorang Guru sangat penting memiliki kelengkapan mengajar sebelum melaksanakan

proses pembelajaran dan 42.6% menyatakan penting memiliki kelengkapan mengajar.

Hal tersebut berarti secara keseluruhan Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

menyatakan penting untuk memiliki kelengkapan mengajar.

Hal ini sanghatlah beralasan karena dengan memiliki kelengkapan mengajar yang

22
baik sangat membantu kelancaran dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan

kelengkapan mengajar akan memberi kesempatan bagi Guru sebagai pendidik untuk

merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kemampuan peserta

didik dan fasilitas yang dimilki sekolah. Demikian pula dengan memiliki kelengkapan

mengajar proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah, karena tujuan

pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang digunakan telah

dirancang dengan berbagai pertimbangan.

Tabel 2: Ketidak sesuaian mata pelajaran yang diajarkan dengan latar

belakang pendidikan Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

No Alternatif Jawaban %

1 Sangat Setuju 11.2

2 Setuju 33.4

3 Cukup Setuju 44.2

4 Tidak Setuju 11.2

5 Sangat Tidak Setuju 0.00

100

Tabel diatas menyatakan bahwa hanya 11.2% guru yang merasa mata pelajaran yang

diajarkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 44.2% menyatakan cukup setuju

atau ragu-ragu hal ini mungkin Guru merasa mata pelajaran yang diajarkan memang

tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya namun mereka merasa mampu

mengajarkan mata pelajaran yang diajarkan mungkin karena mata pelajaran yang

diajarkan tersebut masih satu rumpun dengan latar belakang pendidikannya.

Selebihnya menjawab setuju yang berarti sekitar 44.,2 % merasa mengajar tidak sesuai

23
dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini terjadi karena SMP N 2 VII Koto Sungai

Sarik pada awal berdirinya sangat kesulitan mencari tenaga pengajar sehingga pada

waktu itu berlaku pepatah tidak ada rotan akarpun jadi.

Tabel 3: KurangnyaPengalamanMengajar Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

No Alternatif Jawaban %

1 Sangat Setuju 0.00

2 Setuju 33.3

3 Cukup Setuju 22.3

4 Tidak Setuju 44.4

5 Sangat Tidak Setuju 0.00

100

Dari table tersebut diatas dapat diartikan bahwa 44.4% menyatakan tidak setuju

kalau pengalaman mengajarnya dikatakan kurang, dengan kata lain 44.4% tersebut

Guru merasa sudah berpengalaman dalam mengajar sedangkan sisanya 55.6% Guru

merasa dirinya belum berpengalaman mengajar. Hal ini dikarenakan mungkin mereka

belum lama diangkat sebagai Guru dan mungkin juga beberapa diantaranya bukan

berlatar belakang dari kependidikan.

Tabel 4: Perlunya In-House Training Penyusunan Kelengkapan Mengajar

Pada SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

No Alternatif jawaban %

1 Sangat Setuju 22.7

2 Setuju 47.7

3 Cukup Setuju 11.6

24
4 Tidak Setuju 18.0

5 Sangat Tidak Setuju 0.00

100

Tabel diatas mengindikasikan bahwa hanya 18.0% saja Guru merasa tidak perlu In-

House Trainiing Penyusunan kelengkapan mengajar hal ini terjadi mungkin karena

mereka sudah cukup berpengalaman dalam mengajar sehingga tanpa In-House

Training mereka merasa sudah bisa menyusun kelengkapan mengajar. 11.6%

menjawab cukup setuju/ragu-ragu mungkin mereka belum mengetahui dengan jelas

tentang materi yang akan disampaikan dalam In-House Training sehingga mereka

merasa tidak yakin apakah sudah bisa atau belum bisa materi tersebut.

Sedangkan sisanya 70.4% menyatakan perludiadakan In-House Training penyusunan

kelengkapan mengajar, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar Guru

SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik mengharapkan adanya In-House Training penyusunan

kelengkapan mengajar. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar Guru menyadari

bahwa dirinya belum memiliki kelengkapan mengajar dan merasa pengalaman

mengajarnya masih kurang serta mata pelajaran yang diajarkan kurang sesuai dengan

latar belakang pendidikannya sehingga masih kesulitan dalam menyusun kelengkapan

mengajar.

Tabel 5: Motivasi Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar Pada SMP N 2 VII

Koto Sungai Sarik

No Alternatif Jawaban %

1 Sangat Setuju 33.3

2 Setuju 66.7

3 Cukup Setuju 0.00

25
4 Tidak Setuju 0.00

5 Sangat Tidak Setuju 0.00

100

Dari table tersebut diatas 100% Guru memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti In-

House Training dan memiliki keinginan yang kuat untuk membuat kelengkapan

mengajar bahkan akan menggunakan kelengkapan mengajar tersebut sebagai penunjang

proses pembelajaran. Hal ini berarti seluruh Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik

menyadari pentingnya memiliki kelengkapan mengajar. Dengan demikian In-House

Training penyusunan kelengkapan mengajar memang perlu dilakukan dan mendapat

dukungan yang kuat dari para Guru. Dengan demikian diharapkan setelah In-House

Training dilakukan kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar akan

meningkat.

F. Hasil yang diperoleh pada Siklus 1

Tabel 6: Hasil In-House Training Tahap 1

NAMA GURU I 2 3 4 5 6 %

Nursida,S.Pd v v v 50,0

Nurimis,S.Pd v v V v 66,6

Dranis,S.Pd v V v 50,0

Yul Eferi,M.Pd v v v v 66,6

Adriana ,S.Pd.SD v v V v v 83,3

Roni ,S.Pd v V v v v 83,3

Jusmaniar.S,Pd v v 33,3

Salam Rama .S,S.Pd v v 33.3

Syamsinar, S.Pd v V 33,3

Sutris Diani, S.Pd v v 33.3

26
Festi Marlina,S.Pd.I v v V v v 83,3

Fitri Yanti, S.Pd v v v 50,0

Leli Maria,S.Pd v v V v v 83,3

Desrianti,S.Pd v v v 50,0

Marnis,S.Pd v v V v v 83,3

Syaiful Ramadhani,S.Pd v v v 50,0

Mega Efrita,S.Pd v v V v v 83,3

Jumlah 12 14 10 15 3 5 60,15

Prosentase (%) 66,6 77,7 10,5 83,3 16,6 27,7 47,06

Pada siklus 1 berdasarkan data dari table diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh

Guru sudah mulai menyusun kelengkapan mengajar walaupun belum ada seorangpun

Guru yang berhasil menyelesaikan kelengkapan mengajar dengan lengkap namun

demikian sudah ada satu orang

Guru menyelesaikan 83%, lima orang Guru menyelesaikan 66,6 % tiga orang

dan yang lainnya masih dibawah 50% dan yang paling rendah (paling sedikit) berhasil

menyusun kelengkapan mengajar adalah sebesar 33,3%. Kelengkapan mengajar yang

paling banyak terselesaikan pada siklus 1 adalah Prota (Program Tahunan) danPromes

(Program Semester) kelas1yaitu sebesar 88,89%. Ini berarti ada kecenderungan Guru

memulai menyusun kelengkapan mengajar dari peserta didik yang terbaru yaitu peserta

didik kelas1 kemungkinan Guru memprioritaskan peserta didik baru karena dianggap

lebih perlu diperhatikan terutama dalam proses belajar mengajar disbanding kelas

diatasnya karena masih dalam tahap penyesuaian sehingga perlu dirancang terlebih

dahulu. Kemungkinan lain ada kecenderungan terbiasa memulai sesuatu dari yang

terendah kemudian meningkat ke yang lebih tinggi seperti halnya berhitung selalu

mulai dari satu. Selain data seperti telah dijelaskan diatas, terdapat satu data yang

menggambarkan bahwa ada seorang Guru yang baru menyelesaikan kelengkapan

mengajar hanya 33,3%. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal
27
diantaranya, mungkin yang bersangkutan belum lancar menggunakan computer karena

dalam mengerjakan tugas tersebut tugas (kelengkapan mengajar) dikumpul dalam

bentuk file. Kemungkinan lain yang bersangkutan masih belum begitu paham cara

menyusun kelengkapan mengajar tersebut sehingga menjadi lambat dalam

mengerjakannya. Atau mungkin juga karena yang bersangkutan tidak meluangkan

waktu untuk focus pada penyelesaian tugas tersebut. Selanjutnyadari table terlihat RPP

(RencanaPelaksanaanPembelajaran) kelas1juga 88,9% tersusunoleh Guru. Bahkan ada

Guru yang belum menyusun Prota (Program Tahunan) danPromes (Program Semester)

untuk kelas 2 namun sudah menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk

peserta didik kelas2. Hal ini kemungkinan disebabkan karena Guru tersebut

menganggap bahwa Prota dan Promes untuk kelas 2 sama saja dengan Prota dan

Promes kelas 2 sehingga bias saja disusun belakangan yang penting sudah ada RPPnya

Secara umum, pada siklus 1 sudah seluruh Guru mulai menyusun kelengkapan mengajar

(58,23% ) namun demikian masih perlu dilakukan tindak lanjut terhadap kegiatan In-

House Training tersebut karena indicator keberhasilan In-House Training ini adalah

100% Guru berhasil menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajar.

Setelah dilakukan refleksi terhadap siklus 1 ternyata ada dua hal yang perlu mendapat

perhatian sebagai tindak lanjut yaitu:

1. Prosentase Guru yang menyelesaikan kelengkapan mengajar belum mencapai100%

2. Kelengkapan mengajar yang telah disusun oleh Guru ternyata masih belum

sepenuhnya sesuai dengan panduan/pedoman sehingga masih perlu penyempurnaan

seperti termuat pada lampiran (table refleksi siklus 1)

G. Hasil yang diperoleh pada Siklus 2.

Pada siklus 2, In-House Training dilakukan untuk menyempurnakan hasil yang diperoleh
28
pada siklus 1 karena setelah dilakukan refleksi ternyata ada dua hal yang perlu

ditingkatkan yaitu:

1. Prosentase Guru yang menyelesaikan kelengkapan mengajar belum mencapai100%

2. Kelengkapan mengajar yang telah disusun oleh Guru ternyata masih belum

sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan yaitu masih perlupenyempurnaan.

Setelah melalui In-House Training tahap 2 yang dilakukan pada tanggal 22 Januari

2020 dan diberi waktu tambahan selama 5 hari untuk menyelesaikan tugas penyusunan

kelengkapan mengajar yang terdiri dari Prota (Program Tahunan) Promes (Program

Semester), Propem (Program Pembelajaran) dan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), maka hasil dari kegiatan tersebuta dalah seperti table berikut:

NAMA GURU I 2 3 4 5 6 %

Nursida,S.Pd v v v v v 83,3

Nurimis,S.Pd v v V v 66,6

Dranis,S.Pd v V v v 66,6

Yul Eferi,M.Pd v v v v v 83,3

Adriana ,S.Pd.SD v v V v v 83,3

Roni ,S.Pd v V v v v 83,3

Jusmaniar.S,Pd v v v 50.0

Salam Rama .S,S.Pd v v v v v 83.3

Syamsinar, S.Pd v v V v v 83,3

Sutris Diani, S.Pd v v v v v v 100

Festi Marlina,S.Pd.I v v V v v 83,3

Fitri Yanti, S.Pd v v v v v 50,0

Leli Maria,S.Pd v v V v v 83,3

Desrianti,S.Pd v v v v 50,0

Marnis,S.Pd v v V v v 83,3

Syaiful Ramadhani,S.Pd v v v v v v 100

Mega Efrita,S.Pd v v V v v 83,3

Jumlah 15 15 12 16 12 12 73,12

Prosentase (%) 83,3 83,3 66,6 88,8 66,6 66,6 61,06

29
Dari table 7 di atas terlihat bahwa telah terjadi peningkatan prosentase Guru yang

berhasil menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajar yaitu 43,3 % menjadi

73.12%. Dari table juga terlihat bahwa seluruh Guru telah meningkat kemampuannya

dalam menyusun kelengkapan mengajar hal tersebut dapat dilihat dari prosentase

kelengkapan mengajar yang diselesaikan pada siklus 1 dan dibandingkan dengan

prosentase kelengkapan mengajar yang diselesaikan pada siklus 2.

Agar lebih jelas, peningkatan prosentase tersebut seperti pada table berikut:

Tabel 8: Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar

NO. NAMA GURU PROSENTASE PROSENTASE PENINGKATAN


PADA SIKLUS 1 PADA SIKLUS 2

1 50,0% 83,3 33,3%


Drs. Raswal
2 66,6% 66,6 00,0 %
Salmatun , MA
3 50,0% 66,6 33,2%
Efrijon , S.Pd
4 66,6% 83,3% 25,0%
Desmiyanti, S.Pd
5 83,3% 83,3% 00,0 %
Rosneli
6 83,3% 83,3% 00,0 %
Kasmara Dewi, S.Pd
7 33,3% 50.0% 27,3,4%
Marwan , S.Pd
8 33.3% 83.3% 83,8%
Desri , S.Pd
9 33,3% 83,3% 50 %
Asni , S.Pd
10 33.3% 100% 73,3,0%
Syofiarnis, S.Pd
11 83,3% 83,3% 00,0%
Susi Wirdawati, S.Pd
12 50,0% 50,0% 00,0 %
Desi Marlina, S.Pd
13 83,3% 83,3% 00,0 %
Drs.Basrizal
14 50,0% 50,0% 00,0 %
Marsia , S.Pd
15 Hemi Lavri Yeni, 83,3% 83,3% 00,0 %
S.Pd
16 50,0% 100% 50 %
Yati Oktiya, S,Pd
17 83,3% 83,3% 00,0 %
Zulkifli,S.Pd
18 83,3% 83,3% 00,0 %
Fatni Yulianis, S.Pd
30
Secara umum seluruh Guru telah terjadi peningkatan kemampuan dalam penyusunan

kelengkapan mengajar. Namun seperti data yang terlihat pada table 8 di atas masih ada

dua orang Guru belum berhasil menyelesaikan keseluruhan kelengkapan mengajar yang

ditargetkan. Menurut pengamatan penulis, salah satu dari dua orang Guru tersebut

dikarenakan belum menguasai keterampilan komputer sehingga dalam mengerjakan

tugas tersebut sangat terhambat. Sedangkan seorang lagi, menurut pengamatan penulis

sebenarnya cukup menguasai keterampilan komputer namun yang bersangkutan

kebetulan pada saat tugas diberikan ada masalah keluarga sehingga belum sempat

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Tindak lanjut dari siklus 2 adalah:

1. Peserta (Guru) yang belum menguasai keterampilan komputer tersebut dilakukan

mentoring dan diberi tambahan waktu untuk menyelesaikan penyusunan kelengkapan

mengajar.

2. Peserta yang ada masalah keluarga tersebut diberi kebijakan berupa tambahan waktu untuk

menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajartersebut.

31
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan data yang dihimpun serta diinterpretasikan oleh

penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik, menyatakan penting

untuk memilik ikelengkapan mengajar.

2.Sebagian besar Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik merasa bahwa

pengalaman mengajarnya masih minim pada mata pelajaran yang

diajarkan, latar belakang pendidikan tidak begitu sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan dan pengetahuan tentang penyusunan

kelengkapan mengajar masih kurang.

3.Seluruh Guru SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik menghendaki adanya In-

House Training penyusunan kelengkapan mengajar.

4. 100% Guru memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti In-House Training dan

memiliki keinginan yang kuat untuk membuat kelengkapan mengajar dan akan

menggunakan kelengkapan mengajar tersebut sebagai penunjang

prosespembelajaran.

5. Pada Siklus 1 terdapat 43,3% Guru berhasil menyelesaikan penyusunan

kelengkapan mengajar dan pada Siklus 2 terdapat 73,3 % Guru berhasil

menyelesaikan penyusunan kelengkapan mengajar. Jadi ada peningkatan

kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajar sebesar 33,,3%

32
6. Untuk meningkatkan kemampuan Guru dalam menyusun kelengkapan mengajat pada

SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik dapat dilakukan melalui kegiatan In-HouseTraining.

B.Saran

Sebagai bagian akhir dari penulisan ini, ada beberapa saran yang perlu penulis

kemukakan berkaitan dengan “peningkatan kemampuan Guru dalam menyusun

kelengkapan mengajar melalui In-House Training padaSMP N 2 VII Koto Sungai

Sarik” yaitu:

1. Bagi kepala sekolah hendaknya secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap

kelengkapan mengajar Guru, agar para Guru senantiasa melaksanakan proses

pembelajaran secaraterencana.

2. Kepala sekolah perlu melakukan bimbingan kepada para Guru khususnya dalam

penyusunankelengkapanmengajarterutamakepadaGuruyangmasihpemulaatauGuru

yang mengajar bukan pada bidangnya karena ada kecenderungan mengalami

kesulitan dalam menyusun kelengkapan mengajar.

3. Kepala sekolah perlu melakukan kegiatan penyegaran kepada para Guru agar dapat

mengikuti perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam penyusunan

kelengkapan mengajar. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan In-HouseTraining

4. Bagi Guru hendaknya setiap awal tahun pelajaran menyusun kelengkapan mengajar

sesuai dengan standarisasi yang berlaku. Selanjutnya, kelengkapan mengajar yang

telah disusun hendaknya digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan

prosespembelajaran.

5. Guru yang pengetahuan dan pengalamannya masih kurang agar dapat meminta

bimbingan atau berkoordinasi dengan teman sejawat yang lebih berpengalaman

atau meminta bimbingan kepada kepala sekolah atau yang ditunjuk.

33
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Saripudin, Tuesday, 28 October 2008 14:51, Peningkatan Mutu Pembelajaran.

Media Kita. Nurulfikri.sch.id/index.php

http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-mengajar.html(diakses tanggal 2 Januari

2020) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

BSNP.2007.Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta.Depdiknas.

Dadang Dahlan, In-house Training sebagai Sarana Peningkatan Kualitas Guru

Tsanawiyah, file.upi.edu/al.php

Dhony Firmansyah,S.Si.2008.Karya Tulis disampaikan dalam Pelatihan “Sukses

Membuat Proposal Penelitian yang Bermutu” Kumiko Education Centre.

34
Lampiran 1

Undangan IHT

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

Nomor : 804/ /SD N 06 Sikabu /2020 19 Juli 2020


Lamp. : -
Hal : Undangan In Hous Training ( IHT)

Yth. Bapak/Ibu Guru

Mata Pelajaran Mapel di SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik Kab Agam

Dengan hormat,

Dengan ini diundang Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran SMP N 2 VII Koto Sungai

Sarik Kab Agam untuk menghadiri acara In Hous Training (IHT) pada :

Hari/Tanggal : Senin / 20 Januari 2020


Waktu : Pukul 08.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Aula SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik
Demikian undangan ini disampaikan untuk dihadiri. Atas kerjasamanya diucapkan

terima kasih.

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

35
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

DAFTAR HADIR IN HOUS TRAINING(IHT)

HARI/TANGGAL : Kamis ,20 Januari 2020

NAMA GURU SEKOLAH ASAL TANDA TANGAN


NO

1
Nursida,S.Pd
2
Nurimis,S.Pd
3
Dranis,S.Pd
4
Yul Eferi,M.Pd
5
Adriana ,S.Pd.SD
6
Roni ,S.Pd
7
Jusmaniar.S,Pd
8
Salam Rama .S,S.Pd
9
Syamsinar, S.Pd
10
Sutris Diani, S.Pd
11
Festi Marlina,S.Pd.I
12
Fitri Yanti, S.Pd
13
Leli Maria,S.Pd
14
Desrianti,S.Pd

36
15
Marnis,S.Pd
16
Syaiful Ramadhani,S.Pd
17
Mega Efrita,S.Pd
Sungai Pinang, 18 Juni 2020
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

37
Lampiran 3

Hasil yang diperoleh pada Siklus 1

Hasil In-House Training Tahap 1

NAMA GURU I 2 3 4 5 6 %

Nursida,S.Pd v v v 50,0

Nurimis,S.Pd v v V v 66,6

Dranis,S.Pd v V v 50,0

Yul Eferi,M.Pd v v v v 66,6

Adriana ,S.Pd.SD v v V v v 83,3

Roni ,S.Pd v V v v v 83,3

Jusmaniar.S,Pd v v 33,3

Salam Rama .S,S.Pd v v 33.3

Syamsinar, S.Pd v V 33,3

Sutris Diani, S.Pd v v 33.3

Festi Marlina,S.Pd.I v v V v v 83,3

Fitri Yanti, S.Pd v v v 50,0

Leli Maria,S.Pd v v V v v 83,3

Desrianti,S.Pd v v v 50,0

Marnis,S.Pd v v V v v 83,3

Syaiful Ramadhani,S.Pd v v v 50,0

Mega Efrita,S.Pd v v V v v 83,3

Jumlah 12 14 10 15 3 5 60,15

Prosentase (%) 66,6 77,7 10,5 83,3 16,6 27,7 47,06

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

38
Lampiran 4

Hasil In-House Training Tahap 2

NAMA GURU I 2 3 4 5 6 %

Nursida,S.Pd v v v v v 83,3

Nurimis,S.Pd v v V v 66,6

Dranis,S.Pd v V v v 66,6

Yul Eferi,M.Pd v v v v v 83,3

Adriana ,S.Pd.SD v v V v v 83,3

Roni ,S.Pd v V v v v 83,3

Jusmaniar.S,Pd v v v 50.0

Salam Rama .S,S.Pd v v v v v 83.3

Syamsinar, S.Pd v v V v v 83,3

Sutris Diani, S.Pd v v v v v v 100

Festi Marlina,S.Pd.I v v V v v 83,3

Fitri Yanti, S.Pd v v v v v 50,0

Leli Maria,S.Pd v v V v v 83,3

Desrianti,S.Pd v v v v 50,0

Marnis,S.Pd v v V v v 83,3

Syaiful Ramadhani,S.Pd v v v v v v 100

Mega Efrita,S.Pd v v V v v 83,3

Jumlah 15 15 12 16 12 12 73,12

Prosentase (%) 83,3 83,3 66,6 88,8 66,6 66,6 61,06

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

39
Lampiran 5

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar

NO. NAMA GURU PROSENTASE PROSENTASE PENINGKATAN


PADA SIKLUS 1 PADA SIKLUS 2

1 Nursida,S.Pd 50,0% 83,3 33,3%


2 Nurimis,S.Pd 66,6% 66,6 00,0 %
3 50,0% 66,6 33,2%
Dranis,S.Pd
4 Yul Eferi,M.Pd 66,6% 83,3% 25,0%
5 Adriana ,S.Pd.SD 83,3% 83,3% 00,0 %
6 Roni ,S.Pd 83,3% 83,3% 00,0 %
7 Jusmaniar.S,Pd 33,3% 50.0% 27,3,4%
8 Salam Rama .S,S.Pd 33.3% 83.3% 83,8%
9 Syamsinar, S.Pd 33,3% 83,3% 50 %
10 Sutris Diani, S.Pd 33.3% 100% 73,3,0%
11 Festi Marlina,S.Pd.I 83,3% 83,3% 00,0%
12 Fitri Yanti, S.Pd 50,0% 50,0% 00,0 %
13 Leli Maria,S.Pd 83,3% 83,3% 00,0 %
14 Desrianti,S.Pd 50,0% 50,0% 00,0 %
15 Marnis,S.Pd 83,3% 83,3% 00,0 %
16 Syaiful Ramadhani,S.Pd 50,0% 100% 50 %
17 Mega Efrita,S.Pd 83,3% 83,3% 00,0 %
Sungai Pinang, 18 Juni 2020
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

40
Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Guru :Syamsinar,S.Pd

Kelas / Semester :V/I

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yeng tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara

Sekor
No Kode Aspek yang dinilai Perolehan Ket.
4 3 2 1
1 Pendahuluan a. Berbaris sebelum masuk Kelas v
b. Berdo’a sebelum memulai pelajaran v
c. Membuka pelajaran v
d. Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik v
e. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat v
peserta didik
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
2 Keg. Inti a. Menjelaskan sub konsep v
b. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi v
c. Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik/peserta v
didik dengan guru melalui kerja kelompok
d. Membimbingpeserta didikdalamkegiatanpembelajaran v
e. Membimbingpeserta didikdalamkegiatandiskusi v
f. Menjadifasilitatordalampembelajaran v
g. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan v
peserta didik
h. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk v
bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
3 Penutup a. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan v
b. Melaksanakan evaluasi pembelajaran v
c. Memberi tugas kepada peserta didik v
d. Memberi penghargaan / penguatan kepada peserta didik v
e. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. v
f. Menutup pelajaran v
Jumlah

Keterangan : Nan Sabaris

Skor 4 = Sangatbaik Observer

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup

41
Skor 1 = Kurang

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

42
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Guru : Jusmaniar ,S.Pd

Kelas / Semester III/ I

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yeng tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara :

Sekor
No Kode Aspek yang dinilai Perolehan Ket.
4 3 2 1
1 Pendahuluan a. Berbaris sebelum masuk Kelas v
b. Berdo’a sebelum memulai pelajaran v
c. Membuka pelajaran v
d. Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik v
e. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat v
peserta didik
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
2 Keg. Inti a. Menjelaskan sub konsep v
b. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi v
c. Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik/peserta v
didik dengan guru melalui kerja kelompok
d. Membimbingpeserta didikdalamkegiatanpembelajaran v
e. Membimbingpeserta didikdalamkegiatandiskusi v
f. Menjadifasilitatordalampembelajaran v
g. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan v
peserta didik
h. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk v
bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
3 Penutup a. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan v
b. Melaksanakan evaluasi pembelajaran v
c. Memberi tugas kepada peserta didik v
d. Memberi penghargaan / penguatan kepada peserta didik v
e. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. v
f. Menutup pelajaran v
Jumlah

Keterangan : Nan Sabaris

Skor 4 = Sangatbaik Observer

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup Skor 1 = Kurang

43
Sungai Pinang, 18 Juni 2020
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Guru : Roni ,S.Pd


44
Kelas / Semester : IV/ I

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yeng tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara :

Sekor
No Kode Aspek yang dinilai Perolehan Ket.
4 3 2 1
1 Pendahuluan g. Berbaris sebelum masuk Kelas v
h. Berdo’a sebelum memulai pelajaran v
i. Membuka pelajaran v
j. Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik v
k. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat v
peserta didik
l. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
2 Keg. Inti a. Menjelaskan sub konsep v
b. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi v
c. Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik/peserta v
didik dengan guru melalui kerja kelompok
d. Membimbingpeserta didikdalamkegiatanpembelajaran v
e. Membimbingpeserta didikdalamkegiatandiskusi v
f. Menjadifasilitatordalampembelajaran v
g. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan v
peserta didik
h. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk v
bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
3 Penutup g. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan v
h. Melaksanakan evaluasi pembelajaran v
i. Memberi tugas kepada peserta didik v
j. Memberi penghargaan / penguatan kepada peserta didik v
k. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. v
l. Menutup pelajaran v
Jumlah

Keterangan : Nan Sabaris

Skor 4 = Sangatbaik Observer

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup Skor 1 = Kurang

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

45
NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Guru : Adriana ,S.Pd

Kelas / Semester IV/ I

46
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yeng tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara :

Sekor
No Kode Aspek yang dinilai Perolehan Ket.
4 3 2 1
1 Pendahuluan m. Berbaris sebelum masuk Kelas v
n. Berdo’a sebelum memulai pelajaran v
o. Membuka pelajaran v
p. Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik v
q. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat v
peserta didik
r. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
2 Keg. Inti a. Menjelaskan sub konsep v
b. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi v
c. Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik/peserta v
didik dengan guru melalui kerja kelompok
d. Membimbingpeserta didikdalamkegiatanpembelajaran v
e. Membimbingpeserta didikdalamkegiatandiskusi v
f. Menjadifasilitatordalampembelajaran v
g. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan v
peserta didik
h. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk v
bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
3 Penutup m. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan v
n. Melaksanakan evaluasi pembelajaran v
o. Memberi tugas kepada peserta didik v
p. Memberi penghargaan / penguatan kepada peserta didik v
q. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. v
r. Menutup pelajaran v
Jumlah

Keterangan : Nan Sabaris

Skor 4 = Sangatbaik Observer

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup Skor 1 = Kurang

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

47
Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Guru : Dasrianti ,S.Pd

Kelas / Semester VI/ I

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yeng tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara :

48
Sekor
No Kode Aspek yang dinilai Perolehan Ket.
4 3 2 1
1 Pendahuluan s. Berbaris sebelum masuk Kelas v
t. Berdo’a sebelum memulai pelajaran v
u. Membuka pelajaran v
v. Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik v
w. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat v
peserta didik
x. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
2 Keg. Inti a. Menjelaskan sub konsep v
b. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi v
c. Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik/peserta v
didik dengan guru melalui kerja kelompok
d. Membimbingpeserta didikdalamkegiatanpembelajaran v
e. Membimbingpeserta didikdalamkegiatandiskusi v
f. Menjadifasilitatordalampembelajaran v
g. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan v
peserta didik
h. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk v
bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
3 Penutup s. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan v
t. Melaksanakan evaluasi pembelajaran v
u. Memberi tugas kepada peserta didik v
v. Memberi penghargaan / penguatan kepada peserta didik v
w. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. v
x. Menutup pelajaran v
Jumlah

Keterangan : Nan Sabaris

Skor 4 = Sangatbaik Observer

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup Skor 1 = Kurang

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

49
DOKUMENTASI PEN ELITIAN SIKLUS 1

PEMBUKAAN IN HOUSE TRAINING

50
KEPALA SEKOLAH MEMULAI IN HOUSE TRAINING

PESERTA IN HOUSE TRAINING

51
MENCEK PERANGAKAT SEBELUM SUPERVISI KELAS

KEPALA SEKOLAH MEMBERI MOTIVASI GURU UNTUK SUPERVISI

52
Kepala Sekolah melaksanakan supervisi kelas

SUPERVISI KELAS

53
Kepala Sekolah melaksanakan supervisi kelas

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

Nomor : 01/Panitia/SKI/2020 Batang Anai, 12 Juni 2020


Lampiran :- Kepada Yth Bapak/Ibu :
Perihal : Undangan 1. Kepala UPTD Batang Anai
2. Pengawas SD Kec. Batang Anai
3. Kepala Sekolah dan Majelis Guru
SDN .........................................................
.....
..............................................................
Di
Tempat

Dengan hormat,
54
Bersama surat ini kami Panitia Seminar Karya Ilmiah Tingkat SD se Kecamatan Batang
Anai mengundang Bapak/Ibu Kepala Sekolah Beserta Majelis Guru untuk dapat
menghadiri Seminar PTS atas Nama Ibuk NURBAYENTI, S.Pd yang dilaksanakan pada
:
Hari : Kamis
Tanggal : 18 Juni 2020
Waktu : Jam 13.00 wib- selesai
Tempat : Ruang Kelas SDN 18 Batang Anai

Demikianlah undangan ini kami sampaikan atas kehadiranya kami ucapkan terima kasih.

Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD


NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001
Diketahui Oleh :
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR PTS


DENGAN JUDUL : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun
Kelengkapan Mengajar Melalui In-House Training pada
SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik Tahun Pelajran 2020/2021

Hasil Karya :

Nama : NURBAYENTI, S.Pd


NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Pekerjaan : Guru Madya
Instansi/ Sekolah asal : SDN 18 Batang Anai
55
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2020
Tempat : Ruang Kelas SDN 18 Batang Anai
Narasumber : NURBAYENTI, S.Pd
Judul Seminar : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar
Melalui In-House Training di SD Negeri 18 Batang Anai Tahun Pelajran
2020/2021.

No Nama / NIP Asal Sekolah Tanda Tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

56
11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD


NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001
Diketahui Oleh :
Kepala Sekolah

57
NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

BERITA ACARA SEMINAR PTS

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa;


Nama : NURBAYENTI, S.Pd
NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Pekerjaan : Guru Madya
Instansi/ Sekolah asal : SDN 18 Batang Anai
Telah melakukan Penelitian Tindakan Sekolah dengan judul:
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar Melalui In-House
Training di SD Negeri 18 Batang Anai Tahun Pelajran 2020/2021.
Hasil penelitian tersebut telah diseminarkan pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2020 di Ruang
Kelas SDN 18 Batang Anai yang diikuti oleh Kepala dan Guru SDN se- Kecamatan Batang
Anai, ± sebanyak 20 orang.
Yang bersangkutan telah melakukan diseminasi dan perbaikan berdasarkan hasil seminar.
Demikian kepada yang berkepentingan harap maklum.

58
Sungai Pinang, 18n Juni 2020
Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD


NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001
Diketahui Oleh :
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

NOTULEN JALANNYA ACARA SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN

DENGAN JUDUL : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun


Kelengkapan Mengajar Melalui In-House Training pada
SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik Tahun Pelajran 2020/2021

Hasil Karya :

Nama : NURBAYENTI, S.Pd


NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Pekerjaan : Guru Madya
Instansi/ Sekolah asal : SDN 18 Batang Anai

Jalannya Acara Seminar :


1. Pembukaan : oleh moderator
2. Sambutan Kepala Sekolah
3. Sambutan Pengawas
4. Paparan singkat hasil penelitian oleh penyaji {bahan terlampir}
5. Tanggapan pertanyaan, kritik/saran masukan dari peserta seminar dan tanggapan penyaji
Adapun pertanyaan tanggapan kriktik /saran dan masukan peserta seminar adalah sebagai berikut :

59
.
No Nama Penanya/ Sekolah Pertanyaan Jawaban Nara Sumber
. Asal

6. Penutup : Oleh Moderator dengan membaca Hamdalah/doa

Sungai Pinang, 16 November 2020


Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

60
DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD
NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001
Diketahui Oleh :
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PANITIA SEMINAR KARYA ILMIAH
TINGKAT SD KECAMATAN BATANG ANAI

SUSUNAN ACARA
SEMINAR LAPORAN PTS

DENGAN JUDUL : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun


Kelengkapan Mengajar Melalui In-House Training pada
SMP N 2 VII Koto Sungai Sarik Tahun Pelajran 2020/2021
Hasil Karya :

Nama : NURBAYENTI, S.Pd


NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Pekerjaan : Guru Madya
Instansi/ Sekolah asal : SDN 18 Batang Anai

Tempat : Ruang Kelas SDN 18 Batang Anai


Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2020
Waktu : 13.30 wib – selesai

No Waktu Uraian Kegiatan Keterangan


.
1 13.30 – 14.00 Pembukaan
2 14.00 – 14.30 Pengarahan dari Pengawas SD
3 14.30 – 15.30 Diseminari Hasil PTS
3.1.a. Nama : NURBAYENTI, S.Pd
b. Judul : Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Menyusun Kelengkapan Mengajar
61
Melalui In-House Training di SD Negeri
18 Batang Anai Tahun Pelajran
2020/2021.
c. Moderator : Adriana, S.Pd.SD
4 15.30 – 16.00 Penutup

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD


NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKSANAKAN SEMINAR PTS
Nomor : 801/ /SDN.18.BA/2020

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN 18 Batang Anai menerangkan bahwa ;

Nama : NURBAYENTI, S.Pd


NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Jabatan : Guru Madya
Unit Kerja : SDN 18 Batang Anai

telah melaksanakan Seminar Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) pada hari Kamis,
tanggal 18 Juni 2020 dengan judul :
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan Mengajar Melalui In-
House Training di SD Negeri 18 Batang Anai Tahun Pelajran 2020/2021.

62
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Sungai Pinang, 18 Juni 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

DOKUMENTASI SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN

JUDUL : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kelengkapan


Mengajar Melalui In-House Training pada SMP N 2 VII Koto Sungai
Sarik Tahun Pelajaran 2020/2021

Hasil Karya :
Nama : NURBAYENTI, S.Pd
NIP : 19720214 199412 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b )
Pekerjaan : Guru Madya
Instansi/ Sekolah asal : SDN 18 Batang Anai

63
FOTO PENYAJI

64
Foto peserta seminar

65
Sungai Pinang, 18 Juni 2020
Panitia Seminar
Ketua Sekretaris

DARANIS, S.Pd Noni Risnawelli, S.Pd.SD


NIP. 19650522 199002 2 001 NIP. 19720214 199412 2 001
Diketahui Oleh :
Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD PENDIDIKAN BATANG ANAI
SD NEGERI 18 BATANG ANAI

SUSUNAN PANITIA SEMINAR PTS

Penanggung Jawab : Kepala UPTD Batang Anai

Pengawas SD Kecamatan Batang Anai

Ketua : DARANIS, S.Pd

Sekretaris : NONI RISNAWELLI, S.PD.SD

Bendahara : YUL EFRI, M.Pd

Seksi- Seksi :

- Acara : ADRIANA, S.Pd.SD

- Konsumsi : 1. RONI, S.Pd


66
2. JUSMANIAR, S.Pd

Dokumentasi : 1. SUTRIS DIANI, S.Pd

Sungai Pinang, 8 November 2020


Kepala Sekolah

NURBAYENTI, S.Pd
NIP. 19720216 199303 2 006

67

Anda mungkin juga menyukai