PENDAHULUAN
pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual
individual maupun sosial (Sagala, 2006: 1). Upaya sadar untuk mengembangkan
sengaja, akan tetapi tidak terencana dan tidak sistematis seperti yang terjadi di
1
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
menurut Henry Fayol diartikan sebagai fungsi dalam organisasi yang unsur-
Pada level ujung tombak pendidikan, yaitu pada proses pembelajaran oleh
Fayol tersebut sebaiknya tetap ada, sebab tanpa itu pencapaian tujuan
administrasi ini, lebih spesifik dalam hal proses belajar mengajar, Gage dan
Berliner dalam Makmun (2005: 23) mengemukakan tiga fungsi atau peran guru
2
2) Pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
Dalam menyoroti salah satu peran guru dalam proses pembelajaran, yaitu
guru kelas berupaya meningkatkan kompetensi ICT agar pembelajaran efektif dan
berimplikasi pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
3
2. Dalam Penyusunan RPP:
a. Sebagian besar guru kurang menjelaskan apa yang dilakukan siswa selama
c. Sebagian besar guru tidak menjelaskan (1) bentuk instrumen evaluasi, (2)
format / lembaran evaluasi atau butir soal (free test dan post test), (3)
pedoman penilaian, dan (4) kunci jawaban, dalam evaluasi proses dan hasil
belajar siswa.
konseling atau tugas individu / kelompok) dalam kaitan antara KKM mata
3. Pelaksanaan pembelajaran:
pelaksanan pembelajarannya.
Semua itu terkait dengan kondisi di lapangan bahwa: (a) Semua guru
kelas tidak berlatar belakang pendidikan ICT, (b) banyaknya guru kelasyang
hanya kompeten dalam cabang pelajaran tertentu yang bukan ICT, (c) tidak semua
atau diklat ICT, (d) jarangnya kegiatan KKG ICT kabupaten Sukabumi yang
4
Kondisi yang demikian menjadikan persepsi guru kelas mengenai ICT
tempat belajar lainnya menjadi kurang dikuasi. Misalnya masih terdapat guru
yang belum memahami operasi computer dan infoku, apalagi mengenai Internet.
Kekurangan ini tentu saja akan menghambat upaya peningkatan mutu proses dan
baik. Padahal, keberhasilan sebuah kegiatan, lebih dari 50% ditentukan oleh
upaya untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi ICT Guru Kelas Melalui
Supervisi Pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup Kecamtan Waluran
Kabupaten Sukabumi
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan bahwa yang
1. Apakah supervise kelas dapat meningkatkan kompetensi ICT Pada Guru Kelas
Kelas Melelaui Supervisi Pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup
5
Rumusan masalah kedua diuraikan lagi menjadi:
c. Kendala apa yang ditemukan guru kelas dalam peningkatan kompetensi ICT
berbagai teori belajar dan pendidikan, kondisi keorganisasian guru (KKG), baik
melalui studi pustaka, diskusi dengan pakar dan teman sejawat dan guru-guru.
tenaga dan biaya, karena berarti harus melakukan kunjungan ke sekolah inti dan
tempat KKKS Bermutu, dengan harus diawali dulu membuat kesepakatan jadwal
6
kunjungan dengan mempertimbangkan berbagai kegiatan sekolah tempat masing-
namun tetap masih membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang banyak.
efektif dan efisien karena dilakukan satu atau dua kali pertemuan di SD Inti SDN
sehingga mereka akan memiliki persepsi yang relatif sama mengenai Fungsi dan
D. TUJUAN PENELITIAN
2. Aktivitas guru kelas dalam menyusun RPP, tujuan kedua ini diuraikan lagi
untuk mengetahui:
kompetensi Ict?
7
E. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Citeureup.
belajarnya.
Waluran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh suatu profesi dalam
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 butir 10).
kelas; (5) kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar; (6) menilai hasil
mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan; (9) memahami prinsip-
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama,
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.” (BSNP, 2007: 8).
9
Pedagogi adalah art of teaching, seni atau strategi mengajar. Jadi
pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
siswa untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang akan dilakukan guru
dalam satu atau lebih pertemuan PBM di kelas atau tempat pembelajaran lainnya.
RPP bisa disusun dengan komponen yang minimal, tapi lebih baik dengan
komponen yang lengkap dan dengan susunan yang sistematis sesuai urutan
sehingga siapa pun pemerannya bisa melakukannya karena segalanya sudah ada
RPP dengan komponen minimal hanya mencakup (1) Tujuan pembelajaran, (2)
Materi ajar, (3) Metoda pembelajaran, (4) Sumber belajar, dan (5) Evaluasi atau
penilaian hasil belajar (PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 20). Sedangkan RPP yang lengkap terdiri dari (Permendiknas No 41 Tahun
10
1. Identitas
6. Tujuan Pembelajaran
7. Materi Pembelajaran
8. Metode Pembelajaran
9. Kegiatan Pembelajaran
11. Penilaian
1. RPP harus dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
2. RPP harus dibuat secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
Contoh RPP Guru kelas yang lengkap dan sistematis dimuat pada Lampiran E.
11
C. Latih Pada Kegiatan Kelompok Kerja guru (KKG)
1. Pengertian KKG
guru yang berada pada gugus sekolah, wilayah kecamatan atau kabupaten /
berkumpulnya guru.
kebutuhan.
(Depdiknas,2003:4).
3. Peran KKG
12
4. Fungsi KKG dalam Konteks Manajemen Sekolah
dsb.
Secara umum kegiatan KKG membahas antara lain (Depdiknas, 2003: 3):
13
collaborative learning, constructivism learning, problem solving approach,
dll.
pada pengertian kedua dengan bidang yang didiskusikan meliputi materi yang
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari
Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat, 2009: 73). Penelitian tindakan sekolah
yang dilakukan; dan (3) memperbaiki situasi dan kondisi sekolah / pembelajaran
secara praktis” (Depdiknas, 2008: 11-12). Secara singkat, PTS bertujuan untuk
Masalah nyata yang ditemukan di sekolah, khususnya pada guru kelas adalah
Prosedur penelitiannya dilakukan secara siklikal. Satu siklus dimulai dari (1)
1. Perencanaan
15
diperlukan dalam tahap pelaksanaan, menentukan siapa (subyek penelitian dan
2. Pelaksanaan (Action)
3. Observasi (Observation)
merekam) terhadap proses, hasil, pengaruh dan masalah baru yang mungkin saja
4. Refleksi (Reflection)
Yaitu melakukan renungan, kajian reflektif diri secara inquiri, partisipasi diri
dilaksanakan dan hasil yang dicapai, dan apa yang belum dapat atau sempat
dilakukan.
Hasil dari siklus pertama ini menjadi masukan bagi pelaksanaan siklus kedua
yang terdiri dari perulangan keempat langkah yang ada pada siklus pertama. Hal
menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas, sehingga perlu
tindakan atau pengalaman pada siklus pertama peneliti akan kembali melakukan
langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada siklus kedua, dan
seterusnya, dan “. . . berhenti apabila telah berdampak positif terhadap proses dan
16
hasil yang diperoleh dari tindakan tersebut berhasil” (Sudjana, 2009: 8). Jika
(Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat,
2009: 79).
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah guru-guru kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup
C. DEFINISI OPERASIONAL
adalah RPP yang disusun guru guru kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup
Kecamatan Waluran.
2. Supervisi Kelas
Yang dimaksud supervise kelas adalah upaya pengamatan yang dilakukan oleh
kepala sekolah terhadap guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar
17
D. INSTRUMEN (ALAT) PENGUMPULAN DATA
Lampiran A.
3. Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Selama proses supervise kelas, dimuat pada
Lampiran C.
Guru kelas sekolah dasar negeri Citeureup kecamatan Waluran, dimuat dalam
Lampiran D.
Rubrik ini diisi oleh peneliti melalui pangamatan sebelum, pada saat, dan
selanjutnya.
1. Observasi
dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai.
18
supervise kelas, dan (3) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru kelas v selama proses
dilaksanakan. Ketiga rubrik (lembar observasi) ini diformat untuk didisi dengan
membubuhkan tanda centang (√) pada kolom nilai 1-4 pada aspek yang dinilai.
Tujuan utama dari observasi ini adalah untuk memantau persiapan, proses, hasil,
2. Wawancara (Diskusi)
Yang dimaksud wawancara di sini meliputi diskusi formal dan dialog informal
selama berlangsungnya PTS antara peneliti dengan guru-guru kelas. Hal ini untuk
3. Studi Dokumenter
Studi dokumenter diartikan sebagai usaha untuk memperoleh data dengan jalan
menelaah catatan-catatan yang disimpan sebagai dokumen atau files. Teknik ini
4. Studi Pustaka
Studi pustaka diartikan sebagai teknik untuk memperoleh data atau informasi
dari berbagai tulisan ilmiah baik cetak maupun elektronik yang menunjang
mengenai masalah yang diteliti, terutama dalam menentukan arah, metoda dan
19
F. LOKASI PENELITIAN (KONDISI SOSIAL)
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Citeureup
20
BAB IV
A. ORIENTASI
kesistematisan RPP yang disusun guru pada saat awal kegiatan mengajar. Peneliti
mengamati aktivitas guru dalam persiapan dan selama proses penyusunan RPP,
spontan tanpa ada intervensi atau berlangsung alami seperti yang mereka lakukan
Peningkatan Kompetensi ICT Melalui Supervisi Kelas Pada Guru Kelas Sekolah
berikut:
21
Hasil evaluasi terhadap RPP yang mereka buat selama kegiatan
Indikator Pencapaian.
22
B. PELAKSANAAN TINDAKAN PERBAIKAN
a. Perencanaan
f) Daftar kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
23
Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama
Kendala yang ditemukan guru kelas selama penyusunan RPP pada Kegiatan
Kecamatan Waluran.
b. Pelaksanaan
c. Observasi
Kelas oleh guru kelas, peneliti melakukan observasi dengan menggunakan (a)
24
1) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Sekolah Dasar
Guru kelas melalui Supervise pada Guru kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup
25
ASPEK-ASPEK PENILAIAN NILAI
NO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 1 2 3 4
Idetitas:
a. Pencantuman nama sekolah
b. Pencantuman nama mata
c. pelajaran Pencantuman kelas dan semester
d. Pencantuman alokasi pertemuan dan jam
1 pelajaran
e. Pencantuman titimangsa pembuatan RPP
f. Pencantuman nama, NIP, dan tanda tangan
Guru
g. Pencantuman nama, NIP, dan tanda tangan
Kepala Sekolah
Standar Kompetensi (SK)
2 Mencantumkan standar kompetensi(SK) sesuai
dengan standar isi dan silabus
Kompetensi Dasar (KD)
3 Mencantukan Kompetensi Dasar(KD) sesuai
dengan standar isi dan silabus
Indikator ketercapaian:
a. Penggunaan kata operasional yang terukur
4 sebagai penjabaran kompetensi dasar (KD)
b. Kesesuaian kata kerja operasional dengan
materi pembelajaran
Tujuan pembelajaran:
a. Pencantuman subjek belajar (nomor)
5 b. Pengungkapan target yang dicapai siswa
c. Relevansi rumusan tujuan pembelajaran
dengan kompetensi dasar (KD)
Materi pembelajaran:
a. Kesesuaian materi pembelajaran dengan
6 materi pembelajaran
b. Sistematika materi pembalajaran
26
c. Kesesuaian materi pembelajaran dengan
standar isi
d. Pencantuman materi pambelajaran untuk
pengayaan
Kegiatan pembelajaran:
a. Pencantuman jumlah pertemuan
b. Kegiatan pembalajaran menjadi
(1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan
(2) Kegiatan pembelajaran inti
(3) Kegiatan pembelajaran penutup.
c. Proposionalitas alokasi waktu untuk setiap
7 bagian kegiatan pembelajaran (pendahuluan,
inti, dan penutup)
d. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran pendahuluan.
e. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran inti.
f. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran penutup.
Metode pambelajaran:
a. Pencantuman nama metode / model
pembelajaran
b. Kesesuaian metode / model pembelajaran
dengan langkah proses pembelajaran
8
c. Kesesuaian metode / metode pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran
d. Proposionalitas penataan alokasi waktu
proses pembelajaran dalam metode / model
pembelajaran yang dipilih
Media (sumber) pembalajaran:
a. Pencantuman nama metode / model
pembelajaran
b. Kesesuaian media dengan tuntutan kurikulum
9
c. Relevansi media (sumber) dengan tujuan
pembelajaran
d. Kesesuaian media (sumber) dengan kondisi
kelas
27
e. Kesesuaian media (sumber) dengan media
evaluasi
Penilaian (evaluasi) proses dan hasil pembelajaran
a. Pencantuman bentuk / jenis evaluasi
b. Pencantuman format avaluasi (butir soal,
lembar observasi, dll)
c. Pecantuman pedoman penilaian
10
d. Pencantuman kunci jawaban
e. Relavansi bentuk / jenis evaluasi dengan
tujuan pembelajaran
f. Kesesuaian bentuk / jenis evaluasi dengan
waktu
11
Sistematika keseluruhan
0 12 17 11
Jumlah centang
1 2 3 4
Nilai
0 24 51 44
Jumlah centang X nilai
119
Nilai total
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian
jumlah aspek yang dicentang dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 40
aspek, maka nilai total mínimum: 40 x 1 = 40, dan nilai total maksimum: 40 x 4 =
160. Dengan empat katagori nilai, maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap
28
c. Refleksi
kesatu, masih
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan
dan hasil belajar dengan format / lembaran butir soal-soal dalam komponen
(RPP), nilainya mencapai nilai 119, yang berarti berada pada katagori baik.
29
7) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun
perbaikan selanjutnya. Dengan kata lain perlu siklus kedua sehingga perbaikannya
optimal.
pelaksanaan,
a. Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan (b) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas
2) Membawa hasil refleksi pada siklus kesatu kepada guru-guru kelas untuk
mendiskusikan kendala yang dihadapi guru kelas dalam menyusun RPP dan cara
30
sistematis pada tindakan perbaikan siklus kedua dimulai. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
komponen apa saja yang cocok untuk ditambahkan ke dalam RPP sehingga
menjadi lengkap dan sistematis, dan (c) penilaian (evaluasi) proses dan hasil
pembelajaran.
b) RPP dirancang lengkap dan sistematis. Komponen dalam RPP tidak saja
dipandang diperlukan untuk membuat RPP yang lengkap dan sistematis, sehingga
c) RPP disusun guru bersama peneliti yang menempatkan diri sebagai nara
sumber.
peneliti dan guru pada hari hari Selasa tanggal 21 September 2015 guru-guru dan
31
c. Observasi
oleh guru kelas, peneliti melakukan observasi dengan menggunakan (a) Rubrik
Pembelajaran (RPP) Penyusunan RPP pada Kegiatan Supervisi Kelas Pada Guru
Kelas Sekolah Dasar Negeri Citeureup, (b) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas
Penyusunan RPP pada Kegiatan Supervisi Kelas , dan (c) Rubrik Penilaian
berikut:
1) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas dalam Persiapan
32
2) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas dalam Proses Penyusunan Rencana
33
2) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
34
Materi pembelajaran:
a. Kesesuaian materi pembelajaran dengan
materi pembelajaran
b. Sistematika materi pembalajaran
6
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan
standar isi
c. Pencantuman materi pambelajaran untuk
pengayaan
Kegiatan pembelajaran:
a. Pencantuman jumlah pertemuan
b. Kegiatan pembalajaran menjadi
(1) kegiatan pembelajaran pendahuluan
(2) kegiatan pembelajaran inti
(3) kegiatan pembelajaran penutup.
c. Proposionalitas alokasi waktu untuk setiap
7 bagian kegiatan pembelajaran (pendahuluan,
inti, dan penutup)
d. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran pendahuluan.
e. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran inti.
f. Rincian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran penutup.
Metode pambelajaran:
a. Pencantuman nama metode / model
pembelajaran
b. Kesesuaian metode / model pembelajaran
dengan langkah proses pembelajaran
8
c. Kesesuaian metode / metode pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran
d. Proposionalitas penataan alokasi waktu
proses pembelajaran dalam metode / model
pembelajaran yang dipilih
Media (sumber) pembalajaran:
c. Pencantuman nama metode / model
9 pembelajaran
d. Kesesuaian media dengan tuntutan
35
kurikulum
e. Relevansi media (sumber) dengan tujuan
pembelajaran
f. Kesesuaian media (sumber) dengan kondisi
kelas
g. Kesesuaian media (sumber) dengan media
evaluasi
Penilaian (evaluasi) proses dan hasil pembelajaran
Jumlah centang 9 31
1 2 3 4
Nilai
Jumlah centang X nilai 0 0 27 124
Nilai total 151
Keterangan:
36
1. Pencentangan nilai didasarkan pada jumlah peserta yang mencantumkan aspek
yang dinilai. Dengan jumlah seluruh peserta 8 guru, maka jumlah peserta untuk
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian
jumlah aspek yang dicentang dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 40
aspek, maka nilai total mínimum: 40 x 1 = 40, dan nilai total maksimum: 40 x 4 =
160. Dengan empat katagori nilai, maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap
d. Refleksi
benar.
2) Guru mencantumkan standar kompetensi (SK) yang sesuai dengan standar isi
dan silabus.
3) Guru mencantumkan kompetensi dasar (KD) yang sesuai dengan standar isi
dan silabus.
37
4) Guru mencantumkan komponen Indikator Pencapaian dengan rumusan
sistematis, sesuai dengan tujuan pembelajaran (TP) dan standar isi, dan telah
siswa.
38
11) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), nilainya mencapai nilai 151, yang berarti berada pada katagori sangat
baik.
12) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun
nilainya mencapai nilai 36, yang berati berada pada katagori sangat baik.
1. Orientasi
Dalam kegiatan orientasi, ditemukan bahwa dalam RPP Seni Budaya yang
dibuat guru memiliki banyak kekurangan. Dari segi sistematika, RPP yang mereka
komponen atau isi komponen RPP pada komponen yang tepat. Namun dari segi
kelengkapan, RPP yang mereka susun masih terbatas pada RPP dengan komponen
Proses dan Hasil Pembelajaran dicantumkan, namun isi dari kedua komponen
39
Mengetahui adanya komponen RPP minimal yang tidak dicantumkan dan tidak
bukti rujukan mengenai apa-apa yang harus ada dalam RPP. Dasar-dasar rujukan
Pada tindakan perbaikan siklus kesatu ini, guru Seni Budaya menyususn RPP
2. Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa
RPP harus dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai kompeiensi dasar, dan setiap guru pada satuan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
40
mengarah pada hal-hal yang lebih spesifik dan mendalam. Hal ini menunjukan
RPP dari KD yang membutuhkan materi pembelajaran yang luas, (2) menentukan
yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didikdalam sub komponen
Kegiatan Pembelajaran Inti, dan (3) penilaian (evaluasi proses dan hasil
pembelajaran.
119, yang berarti berada pada katagori baik, dan hasil observasi dengan
Dengan mengkaji hasil tindakan perbaikan pada siklus kesatu, maka masih
diawali dengan intervensi dari peneliti yang menenmpatkan diri sebagai nara
sumber untuk memberikan penjelasan dan petunjuk tentang hal yang dirasakan
masih sulit tersebut pada siklus kesatu, terutama dalam menentukan kegiatan
Pembelajaran Inti.
41
Dijelaskan bahwa dalam kegiatan yang tergolong eksplorasi, guru bisa
dipergunakan, interaksi antar peserta didik, dan kegitan peserta didik dalam
membuat karya seni di kelas, studio, di alam terbuka atau tempat lainnya yang
tanpa rasa takut. Kemudian bisa juga sampai pada menjelaskan bagaimana peserta
didik difasilitasi agar bisa kooperatif, kolaboratif dalam suatu kesempatan dan
dilakukan baik lisan maupun tertulis baik secara individual maupun kelompok,
menyajikan variasi pekerjaan atau tugas baik melalui kerja individual maupun
peserta didik diberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
42
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, konfirmasi terhadap
guru bisa menjelaskan saat guru memfungsikan diri sebagai sebagai nara sumber
menghadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar serta
lebih jauh, memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Dalam hal ini tentu saja kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yang
tentang Standar Proses, guru menemukan bahwa ada peluang untuk menambah
komponen RPP sehingga RPP yang disusun menjadi lengkap, berisi berbagai
43
RPP menjadi “skenario” yang lengkap dan bisa dipergunakan oleh siapapun “yang
memerankannya”
sehingga dihasilkan model RPP yang lengkap dan sistematis, yang sesuai dengan
1. Identitas
4. Indikator
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Pembelajaran
7. Metode Pembelajaran
8. Kegiatan Pembelajaran
9. Sumber Belajar
10. Penilaian
151, yang berarti berada pada katagori sangat baik, dan hasil observasi dengan
44
Sekolah Dasar Negeri Citeureup, nilainya mencapai 36, yang berati berada pada
Bagian ini berisi hasil refleksi berkaitan dengan rumusan masalah yang telah
Guru Kelas
kompetensi
RPP. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian melalui Rubrik Penilaian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus 1 yang mencapai nilai 119, berada
pada katagori baik, dan hasil penilaian pada siklus kedua yang mencapai nilai 151,
berada pada katagori sangat baik. Kompetensi pedagogik guru kelas sekolah dasar
pada kegiatan orientasi atau sebelum mengikuti tindakan perbaikan pada siklus
melalui dua siklus. Setelah mengikuti tindakan perbaikan pada siklus kesatu
terlihat ada peningkatan, dan lebih meningkat lagi setelah mengikuti tindakan
perbaikan pada siklus kedua. RPP yang mereka susun menjadi lebih lengkap dan
sistematis.
45
b. Bagaimanakah aktivitas guru kelas dalam menyusun RPP selama
penyusunan RPP pada kegiatan supervise guru kelas sekolah dasar negeri
Aktivitas guru kelas dalam menyusun RPP selama kegiatan supervisi dari
kegiatan orientasi, siklus kesatu dan siklus kedua meningkat makin baik. Hal ini
didasarkan pada hasil penilaian melalui kedua rubrik, yang sesuai dengan
penyusunan RPP pada kegiatan supervise guru kelas sekolah dasar negeri
yang diampunya. Hal ini terlihat jelas saat kegiatan orientasi. Hasil pengamatan
Penyusunan RPP pada Kegiatan Supervisi Guru Kelas Sekolah dasar negeri
mencapai nilai tiga, yang berarti tergolong cukup. Setelah teridentifikasi mengenai
apa yang harus diersiapkan, baru naskah sumber-sumber rujukan yang berupa
permendiknas dan buku-buku yang relevan dikeluarkan dari tas mereka. Pada saat
tindakan perbaikan siklus kesatu nilainya mencapai enam dan pada tindaan
perbaikan siklus kedua nilainya mencapai delapan. Pada tindakan perbaikan siklus
46
kedua sesungguhnya tidak memerlukan persiapan yang berarti, karena sudah
Sukabumi?
diketahui bahwa pada siklus kesatu mencapai nilai 30 atau tergolong baik, dan
pada sikulus kedua mencapai nilai 36, yang berati tergolong sangat baik. Hal ini
Walaupun pada awalnya mereka agak enggan karena membuat RPP itu
membosankan, namun setelah mengetahui bahwa pada RPP yang mereka susun
terdapat banyak kekurangan, dan setelah peneliti menempatkan diri sebagai nara
berusaha lebih keras untuk menyusun sendiri RPP yang lengkap dan sistematis
3) Kendala apa yang ditemukan guru kelas dalam proses penyusunan RPP yang
47
Dari hasil wawancara (diskusi dan dialog) dengan guru-guru peserta kegiatan
keterangan bahwa yang menjadi kendala dalam menyusun RPP yang lengkap dan
melengkapi RPP, sebagai akibat dari (1) kurangnya sumber rujukan yang
asah dan saling asuh pun terjadi dengan tak terasa. Prinsip inilah yang
48
lebih cepat dan komprehensif, dengan volume masukan yang besar pula (belajar
bermakna).
BAB V
A. KESIMPULAN
49
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peningkatan Kompetensi Pedagogik
Guru kelas dalam Menyusunan RPP selama Penyusunan RPP pada Kegiatan
Supervisi pada kegiatan belajar mengajar guru kelas sekolah dasar negeri
2. Aktivitas guru dalam penyusunan RPP yang lengkap dan sistematis pada
B. REKOMENDASI
penulis merekomendasikan:
sharing
50
saat disertakan dalam kegiatan-kegiatan pengembangan profesi dalam
dan lain-lain.
Agar memfasilitasi guru kelas yang jadi bawahannya untuk aktif dalam kegiatan
Jawa Barat dan Depdiknas Agar lebih sering memfasilitasi kegiatan KKG Guru
bantuan dana guna menghidupkan organisasi KKG, dan lain lain yang menunjang
jalannya organisasi guru kelas ini, mengingat manfaat yang diperoleh oleh guru,
DAFTAR PUSTAKA
51
Depdiknas. (2008). Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action
Research) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA /
SMK. Jakarta: Dirjen PMPTK.
Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat.
(2009). Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG),
Pengawas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wardani, IGAK, dkk. ((2007). Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok
IDIK4008/2SKS/MODUL 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.
52