DINAS PENDIDIKAN
SDN 223 INPRES KOLE
Alamat : Kole Lembang Barebatu Kecamatan Malimbong Balepe’
Email. Sdn223inpreskole@gmail.com
TENTANG
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMEBELAJARAN
MELALUI IN HOUSE TRAINING SDN 223 INPRES KOLE
Menimbang : 1. Bahwa guna memperlancar Penggunaan media pembelajaran di Sekolah Dasar
Negeri 223 Inpres Kole perlu dibentuk Team Peningkatan Kompetensi guru
dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In House Training.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Ditetapkan di : Kole
Pada Tanggal : 23 Oktober 2018
Kepala Sekolah
Oleh:
Nomor Urut 12
ZAKARIA PALLAI, S.Pd.
NIP : 19630807 198511 1 003
BAB I. PENDAHULUAN
a. Judul
b. Lembar Pengesahan
c. SK Kepala Sekolah
d. Latar Belakang
e. Dasar Hukum
f. Tujuan
g. Sasaran
h. Persyaratan Peserta
Persiapan
Pelaksanaan
Langka-langkah kegiatan
Refleksi
B. Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan In House Training (IHT) Peningkatan Kompetensi Guru dalam
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah :
1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional
2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4) Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2000
5) Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil
6) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
7) Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
8) Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah
C. Tujuan
Kegiatan Rencana Tindak lanjut (RTL) ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1) Untuk meningkatkan kompetensi Kepemimpinan (kompetensi kepribadian, sosial,
manajerial, dan kewirausahaan) Kepala Sekolah
2) Untuk meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembuatan power point.
Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1) Kepala Sekolah, memiliki kemampuan dalam mengawal terlaksananya kegiatan
pembelajaran secara baik dengan menunjukkan penerapan nilai kepemimpinan spiritual,
kepemimpinan pembelajaran, dan kepemimpinan kewirausahaan dalam setiap tindakan
yang dilakukan.
D. Sasaran
Sasaran pada kegiatan RTL ini adalah semua guru berserta Kepala Sekolah SD Negeri SDN 223
Inpres Kole sebanyak 9 orang. (Daftar nama peserta terlampir)
E. Persyaratan Peserta
Secara khusus tidak ada persyaratan peserta kegiatan RTL ini. Sebagai teman sejawat dan untuk
mendukung tercapainya tujuan, guru SD Negeri 223 Inpres Kole diharapkan membawa laptop
sendiri guna praktek langsung pembuatan power point .
BAB II PERSIAPAN WORKSHOP /IHT
Persiapan
Untuk pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL) berdasarkan program berjalan dengan
baik. Oleh karena itu, prosesnya diawali berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai pentingnya
media pembelajaran bagi guru untuk membantu mereka dalam kegiatan proses belajar mengajar
di dalam kelas. Calon kepala sekolah sangat menyadari bahwa kemampuan guru dalam membuat
media pembelajaran di SDN 223 Inpres Kole sangat minim. Mereka sangat jarang menggunakan
media dalam proses belajar mengajar apa yang berhubungan dengan ICT atau Power point. Hal
ini terjadi karena mereka belum bisa atau kemampuan mereka dalam membuat power point
sangat rendah. Untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menbuat powerpoint salah
satunya cara yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan in house training adalah
"Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat dan menggunakan Power point melalui In
house Training" yang diselenggarakan di sekolah. Kepala sekolah mengadakan rapat persiapan
pada tanggal 26 Oktober - 1 November 2018. Hasil rapat tersebut memutuskan untuk
menyelenggarakannya in house training sebagai salah satu program On the Job Learning (OJL)
Surat Keputusan Kepala Sekolah dan narasumber. Kemudian panitia menyusun jadwal kegiatan
in house training, menyiapkan surat undangan untuk nara sumber dan peserta, serta daftar hadir.
Menjelang satu hari sebelum pelaksanaan, tepatnya tanggal 2 November 2018 diadakan rapat
pemantapan panitia diruang kepala sekolah, untuk pemantapan persiapan agar pelaksanaan in
house training, sebagai salah satu tugas dalam On Job Leaning (OJL) bagi kepala sekolah
b. Pelaksanaan
menggunakan Power point melalui In house Training” di SDN 223 Inpres kole, terlaksana mulai
tanggal 3 s.d. 7 November 2018 dengan dihadiri oleh 8 orang. Nara sumber dalam kegiatan
tersebut adalah:
Siklus Pertama:
Monev
Siklus Kedua :
Monev
media powerpoint. Kemudian kegiatan monitoring dan evaluasi melibatkan kepala sekolah dan
guru senior, sebagaimana instrumen monitoringnya terlampir. Instrumen monitoring dan evaluasi
siklus 1 berkaitan dengan calon kepala sekolah dalam menyiapkan kegiatan dengan kemampuan
guru sebagai peserta dalam kegiatan pembuatan powerpoint melalui in house training.
BAB VI. REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN WORKSHOP/IHT
Refleksi
Berdasarkan hasil perhitungan dari instrumen monitoring dan evaluasi yang dilakukan
76 – 85 B Baik
56 – 75 C Cukup
< 55 D Kurang
powerpoint, sebagaimana monev yang dilakukan oleh ketua panitia pelaksana, hasilnya adalah
sebagai berikut:
tersebut telah berjalan dengan baik . Dalam proses pelaksanaannya tidak ada rintangan dan
gangguan yang dapat mempengaruhi kegiatan dan mengganggu konsentrasi peserta. Peserta In
House Training yang berjumlah 8 orang telah mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh
semangat dan antusias, baik dalam mengikuti semua arahan uraian materi dari instruktur maupun
dalam hal tagihan tugas pembuatan media powerpoint. Adapun hasil monitoring dan evaluasi
yang dilakukan calon kepala sekolah terhadap peserta dalam pembuatan media powerpoint itu
melalui pengisian instrumen monev dan penilaian powerpoint yang telah dibuat guru tersebut.
Siklus 1.
No Instrumen Klasifikasi
Skor
No Nama Guru Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (%)
orang guru terdapat 6 orang guru memperoleh nilai diatas 71 dengan kategori (B), dan 2 orang
Sebagai tindak lanjut, dari hasil penilaian di atas, maka ada6 orang guru yang
memperoleh nilai predikat B dan C yang perlu ditingkatkan kemampuannya dalam membuat
powerpoint. Kedua guru tersebut diberikan pendampingan secara khusus oleh kepala sekolah
dan pemateri (Nuraeni Sapuq) dalam membuat media powerpoint untuk mempersiapkan
perbaikan di siklus 2.
2. Siklus 2
a. Persiapan
Setelah mengamati dan menganalisis setiap tahapan yang telah dilaksanakan dalam
pembuatan media powerpoint pada siklus 1, kepala sekolah dengan mudah bersama guru untuk
Hasil diskusi dengan rekan guru, pemateri dan kepala sekolah, di putuskan adanya
b. Pelaksanaan
Melakukan kegiatan lanjutan kepada guru tertentu mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki melalui kegiatan pendampingan oleh kepala sekolah, dan dibantu oleh guru kelas
sebagai pemateri. Pendampingan dilaksanakan tanggal 7 November 2018 dan kepala sekolah
Monitoring dilakukan melalui observasi kegiatan yang melibatkan guru dan pengawas
perkembangan pelaksanaan siklus I oleh kepala sekolah dengan mengisi instrumen yang
d. Refleksi
Berdasarkan hasil instrumen monitoring yang dilakukan oleh ketua panitia terhadap
kepala sekolah pada siklus 2, menunjukkan bahwa proses pendampingan kepada dua orang guru
Hal ini menunjukan bahwa kepala sekolah di bantu oleh guru kelas dapat membimbing
dengan baik melalui pendampingan terhadap 2 (dua) orang guru yang masih memiliki
Sedangkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan kepala sekolah terhadap
kedua guru tersebut dalam membuat media powerpoint melalui isian instrumen monev dan
No Instrumen
Skor
No Nama Guru Jml Klasifi
(%)
kasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Edita Tandiboro,
1 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 39 81,25 Baik
S.Pd.SD
2 Lince Mada, S.Pd 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 40 83,33 Baik
76 – 85 B Baik
56 – 75 C Cukup
< 55 D Kurang
instrumen monitoring dan evaluasi pada kedua guru tersebut dalam membuat media
ternyata memperoleh hasil yang baik. Artinya kedua orang guru tersebut telah dapat
Kole,
Kepala Sekolah
1. Peneliti
Kepala Sekolah,
JUDUL
Terimah kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan ini
pembelajaran ini . semoga Tuhan yang maha Esa senatiasa memberkati kita semua .
DEVISTALIA BUMBUNGAN
NIS: 15044
JESY GRASELA
NIS: 15092
PATRESIA ASTRIANTI
NIS: 15133
Pembimbing,
Bonifasia B Palebangan,
SP.d
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................
1
Halaman Persetujuan.....................................................................................................
2
Daftar Isi.........................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori....................................................................................
6
B. Kerangka Teoritis..................................................................................
6
C. Hipotesis...............................................................................................
8
A. Jenis Penelitian....................................................................................
9
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian..............................................................
9
C. Variabel..............................................................................................
9
D. Definisi Operasional...........................................................................
9
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................
9
F. Metode Analisis Data...........................................................................
9
G. Teknik Pengolahan Data......................................................................
9
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan
suatu masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
3. Perbedaan antara biji kacang hijau yang hidup di tempat yang terang dan biji
kacang hijau yang hidup di tempat yang gelap.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang
hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman
tersebut dapat memberikan keuntungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pertumbuhan diartikan sebagain suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembanga
nadalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan
denganukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorphosis) dan tingkat
kedewasaan.Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak
dapatdipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormasi. Masa dormasi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnyamasa dormasi ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan yang
disebutdengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air
yangrendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang
danmemecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolic pada embrio
yangmenyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrient-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan.Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon
akar(radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunyayaitu
faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih
bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji jagung,
sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara
mengecambahkan biji dalamkegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk
melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda, yaitu
tempat gelap dan tempat terang.Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan beberapa
faktor, seperti yang telahdisebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu kami
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
B. Kerangka Teori
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat
Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya
pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena
adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi
gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu,
cahaya, kelembaban.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman
digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat
diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon
tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot,
embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang
mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan
baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam
biji, misalnya radikula dan plumula.
a. Tahapan Perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi.
Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi,
sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi
melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase
(protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon
atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane
sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa
kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah
menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel
– sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam
amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji
memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses
respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama
membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
b. Macam Perkecambahan
- Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau
hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang
hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji
tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh:
kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
- Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun
lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di
dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji
monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan
Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal
dari matahari, yang digunakan oleh tanaman hijau untuk
fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak
akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik
maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman
memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air
tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat,
namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun
daunnya terasa amat basah.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal
adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya
cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan.
Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan).
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
C. Hipotesis
1. Hipotesisi Nol
2. Hipoteisis Alternatif
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
“Penelitian Ilmiah”
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di rumah Devistalia Bumbungan yang
bertempat di Mariali, Makale Utara.
2. Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan dari tanggal 1 september s/d 8 september 2017.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
- Cahaya Matahari
2. Variabel Terikat
- Kacang hijau
3. Variabel Kontrol
- Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap
- Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang
D. Definisi Operasional
1. Perangkat
i. Perangkat I : Tanaman diletakkan di tempat minim cahaya.
ii. Perangkat II :Tanaman diletakkan di tempat yang terkena
cahaya.
2. Perlakuan
Dua Perangkat yang digunakan, diperlakukan sama, mulai dari ukuran wadah,
jenis dan volume media taman, volume penyiraman, waktu penyiraman.
BAB V
HASIL PENGAMATAN DAN
ANALISIS DATA
A. Tabel Hasil Pengamatan
P Pencahayaan Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau Rata-rata Total Tinggi Keterangan
o (cm) pada Pengukuran ke- (cm) Tanaman
t (cm)
1 2 3 4
1 Gelap .
2 Terang .
B. Analisis Data
Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan
berkecambah pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya. Tetapi, pada
tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau
yang tumbuh di tempat terang.
Pada hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm
sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan
terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang
tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada
tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai
daun berwarna hijau segar.
C. Pembahasan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya
(ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari
cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan
segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan
dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih
lebar, hijau segar.
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif
daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap
terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas
cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di
tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon
mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM
Latar Belakang
Langkah-langkah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN