PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan
Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program
pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan Pelatihan professional Guru,
evaluasi
hasil
pelaksanaan
program
pengawasan,
dan
pelaksanaan
tugas
Porsi waktu OJL lebih besar karena calon pengawas sekolah dituntut untuk
belajar langsung di lapangan untuk melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan
(RTK) yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri calon pengawas sekolah
berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK).
Dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) yang
diperoleh pada saat In 1 selaku calon Pengawas memiliki kelemahan yang paling
menonjol pada Kompetensi Supervisi Akademik maka saya memilih tema sesuai
AKPK yaitu Meningkatkan Kompetensi Supervisi Akademik tentang Teknik
samping
melaksanakan
Rencana
Tindak
Kepengawasan,
juga
melaksanakan tugas mandiri yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Silabus Mata
Pelajaran, Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah sendiri dan sekolah lain,
Pengembangan Model Penilaian (PKG) di Sekolah sendiri dan sekolah lain,
Pengkajian Program Kepengawasan baik Kajian Program Kepengawasan Manajerial
maupun Kajian Program Kepengawasan Akademik,
maka kompetensi
sasaran yang ingin dicapai oleh calon melalui On the Job Learning (OJL) adalah :
1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi supervisi
akademik sesuai AKPK calon baik secara mandiri maupun terprogram sesuai
dan menyusun Rencana Tindak Kepengawasan.
2. Meningkatkan kompetensi supervisi akademik.
3. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dalam menyusun rencana program
perangkat pembelajaran di sekolah binaan.
4. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dan melaksanakan supervisi
akademik dan supervisi manajerial di sekolah binaan.
5. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dalam pengembangan model
penilaian di sekolah binaan.
BAB II
KONDISI NYATA TEMPAT ON THE JOB LEARNNG
A. Profil Dinas Pendidikan Kota Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok (Disdik Depok) merupakan salah satu OPD
yang sudah ada sejak pertama kali Depok ditetapkan sebagai kotamadya pada
April 1999. Disdik Depok merupakan pemekaran dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Bogor. Disdik Depok dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan
meliputi pembiayaan, kurikulum, kebijakan dan standar, pendidik dan tenaga
kependidikan, pengendalian mutu pendidikan serta sarana dan prasarana
pendidikan dasar, menengah dan kejuruan serta pendidikan non formal.
Dinas Pendidikan sebagai pengemban tugas dan kewenangan pemerintah
daerah di bidang pendidikan memiliki kewajiban untuk mewujudkan visi dan misi
pembangunan tersebut. Perspektif ke depan pembangunan pendidikan tidak
ditujukan untuk mengembangkan aspek intelektual saja, melainkan juga
pembentukan dan pengembangan karaktrer, watak, moral, etika, sosial budaya,
prilaku, bahkan kebugaran fisik peserta didik dan kemandirian agar dapat tumbuh
wajar sehat dan harmonis.
Adapun Visi dan Misi Rumusan visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Depok
pembangunan lima tahun ke depan (2011 2016) didasarkan kepada visi dan misi
serta arah kebijakan pembangunan jangka menengah Walikota Depok terpilih
yang dituangkan di dalam RPJM Daerah 2011-2016 pada misi ke 4 yang berbunyi
Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius, yang mengamanatkan adanya
peningkatan kualitas pendidikan di Kota Depok untuk lima tahun ke depan, di
samping perlunya peningkatan layanan pendidikan yang dapat diakses oleh
seluruh lapisan masyarakat Kota Depok. Kebijakan-kebijakan yang disusun
diantaranya peningkatan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan
peningkatan kualitas pendidikan, yang dalam hal ini perlu adanya keikutsertaan
seluruh masyarakat, baik melalui peningkatan peranserta dunia usaha dalam
penyelenggaraan pendidikan maupun melalui gerakan masyarakat peduli
pendidikan.Maka rumusan visi Dinas Pendidikan berbunyi sebagai berikut:
Terwujudnya Pendidikan yang Unggul, Kreatif dan Religius.
Dari pernyataan visi di atas terkandung pengertian bahwa Dinas Pendidikan
Kota Depok sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai organisasi perangkat
daerah (OPD) menjalankan kewenangan Walikota Depok dalam rangka
desentralisasi di bidang pendidikan. Maka seluruh komponen dan sumberdaya
yang ada harus difungsikan sebagai wahana (fasilitas) dalam pembangunan
pendidikan. Pemilihan rumusan visi pembangunan pendidikan ini juga didasarkan
kepada analisa kondisi faktual yang ada, seperti: politik, ekonomi, sosiokultural
masyarakat Kota Depok yang mengalami perkembangan begitu cepat, keadaan
demografi, sumberdaya, ketersediaan sarana prasarana bidang pendidikan,
termasuk kekuatan pendukung berupa sistem regulasi baik dari pusat maupun
propinsi yang mampu mendukung proses pembangunan pendidikan di Kota
Depok lima tahun ke depan, serta kemungkinan-kemungkinan munculnya faktorfaktor eksternal pendukung baik dari masyarakat, kalangan swasta, kalangan
dunia usaha dan industri serta para stakeholders pendidikan.
Adapun misi yang diemban Dinas Pendidikan kota Depok adalah :
1. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan
2. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
tanggal
11
september
2010
dengan
nomor
SK
Akreditasi
supervisi akademik.
e. Belum terlaksananya program supervisi akademik dan tindak lanjutnya.
Permasalahan diselesaikan melalui diskusi dengan Kepala Sekolah
10
kurikulum
hal
ini
2013
nampak
belum
pada
sepenuhnya
kemampuan
guru
2. SD Negeri Palsigunung
a. Belum tersusunnya analisis konteks yang melibatkan seluruh komponen
sekolah. Pada tahun 2014/2015 belum tersusun analisis konteks.
Kurikulum sekolah disusun dengan cara meg-kopy paste model yang
sudah ada dengan proses pengeditan. Permasalahan diselesaikan dengan
menyusun analisis konteks yang melibatkan seluruh komponen sekolah
dan dirumuskan oleh tim pengembang kurikulum sekolah melalui
Workshop penyusunan KTSP.
b. RPP guru kebanyakan masih mengadopsi atau mengadaptasi dari
internet maupun dari guru-guru lain. Pada penyusunan silabus dan RPP
perlu ada penyadaran terhadap guru akan pentingnya perencanaan dan
perumusan, sehingga tidak sekedar administrasi sebagai formalitas saja.
c. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif dalam proses
pembelajaran oleh
supervisi akademik.
d. Belum terlaksananya program supervisi akademik dan tindak lanjutnya.
Permasalahan diselesaikan melalui diskusi dengan Kepala Sekolah
dalam menyusun program supervisi akademik dan tindak lanjuntya.
Pada tahun 2014/2015 sudah tersusun program supervi akademik.
11
e. Diberlakukannya
diimplementasikan
kurikulum
hal
ini
2013
nampak
belum
pada
sepenuhnya
kemampuan
guru
12
a. Merencanakan
program
supervisi
akademik
dalam
rangka
konsep,
prinsip,
teori
dasar,
karakteristik,
dan
guru
strategi/metode/teknik
dalam
memilih
dan
pembelajaran/bimbingan
menggunakan
yang
dapat
13
guru
dalam
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
media
pendidikan
dan
fasilitas
14
terhadap
hasil
pelaksanaan
supervisi
akademik,
15
Menurut
konsep
pemerataan
pendidikan
perlu
yang
harus
dipenuhi
oleh
penyelenggara
pendidikan/sekolah.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar SD Negeri Tugu 4 sangat
bervariatif menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa,
menurut data sekolah sekitar 10% yang dikategorikan miskin.
Partisipasi masyarakat belum maksimal ditandai kontribusi RAKS
dari komite sama sekali rendah.
Faktor Politik dan keamanan di daerah Cimanggis cukup
kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditandai
16
IDEAL
(SNP)
RATING
HASIL
EDS
KESENJANGAN
STANDAR ISI
2.00
1.79
0.41
2.00
1.42
0.58
2.00
1.98
0.02
2.00
1.88
0.12
2.00
1.59
0.21
2.00
1.42
0.58
2.00
1.80
0.20
2.00
1.47
0.53
2.00
1.67
0.33
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
RATA-RATA
17
Program
Peningkatan sikap percaya diri pada
siswa
Kegiatan
Ekstra kurikuler
Peningkatan kunjungan
siswa ke perpustakaan,
mengoptimalkan
pemanfaatan lingkungan
sekolah, pendirian warnet
sekolah
Tambahan pelajaran, tryout,
pengadaan soal-soal,
bimbingan belajar,paket
mandiri
Mengadakan perkemahan
Pramuka, Outbound,
Gerakan penanaman pohon,
Unit Kantin Kejujuran
Optimalisasi program 7-K,
Penilaian mingguan
kebersihan, Classmeeting,
O2SN/FLSN, Ekstra , Jumat
sehat dan bersih
Konseling belajar,
Bimbingan Belajar,
Mempertahankan kepemilikan
pengetahuan, sikap, dan perilaku
yang baik setelah belajar akhlak
mulia sesuai ajaran agama yang
dianutnya
18
Standar
Program
sosial
Memberikan pengalaman belajar
iptek secara efektif.
STANDAR ISI
STANDAR
PROSES
Kegiatan
Akademik
Lomba Kompetensi Siswa,
Calistung, Lomba Karya
Tulis, Lomba Mading
Orientasi Sekolah, Bakti
sosial
Ekstra Tari, Musik, Teater,
OSN,O2SN, FLSN, Hadrah
Ekstra Bola Voli,UKS,
Gerakan Jumat sehat,
Lomba Duta Kesehatan
Penyuluhan Narkoba, miras
dan Rokok, Penyuluhan
Remaja, Duta Kesehatan
Workshop pengembangan
kurikulum
Workshop pengembangan
bahan ajar
workshop penyusunan
materi ajar
Workshop penyusunan
kurikulum
tambahan jam pelajaran
workshop penyusunan RPP
workshop metode
pembelajaran, pembuatan
media pembelajaran/alat
peraga
workshop pembuatan
administrasi pembelajaran
Penerapan pendidikan
karakter disekolah
Pembuatan web site sekolah,
Blog,E-mail,
Twiter/facebook, Mengikuti
program komunitas provider
Pembiasaan diri berperilaku
disiplin, jujur dan tanggap
(Tiga pilar karakter)
Seminar, bimbingan intensif
Menyusun jadwal pelajaran,
pengadaan buku pelajaran
19
Standar
STANDAR
PENILAIAN
STANDAR
PTK
Program
Meningkatkan pelaksanaan
pemantauan, pengawasan, dan
Evaluasi (persiapan, proses,
penilaian)
Meningkatkan program tindak lanjut
Meningkatkan penilaian yang
dilakukan secara holistik dan
berkesinambungan untuk efisiensi
PBM
Meningkatkan kesesuaian instrumen
penilaian dengan kompetensi dan
proses pembelajaran yang di ukur
Meningkatkan Evaluasi yang
dilakukan berdasarkan penjaminan
mutu
Meningkatkan jumlah Guru yang
menganalisis hasil penilaian utk
perbaikan PBM
Melakukan penilaian dengan
menerapkan aspek keadilan,
transparansi dan akuntabilitas
Memenuhi jumlah guru
Memiliki guru yang kualifikasi &
sertifikat sesuai SNP
Memiliki guru mengajar sesuai
bidang studinya
Meningkatkan jumlah guru yang
bekerja secara efektif dan efisien
dalam melaksanakan pembelajaran
yang bermutu
Meningkatkan kualitas guru secara
profesional dalam bidangnya
Meningkatkan kedisiplinan guru
dalam mengajar
Meningkatkkan kualitas guru yang
dapat dijadikan teladan oleh siswa
Meningkatan kompetensi PTK dalam
rangka memenuhi kebutuhan sekolah
Memenuhi Jumlah tenaga
kependidikan mencukupi kebutuhan
Peningkatan kompetansi Kepala
Sekolah
Meningkatkan kepemimpinan
sekolah dan mampu menerapkan
cirri-ciri kepemimpinan yang efektif.
Meningkatkan jumlah tenaga
kependidikan yang bekerja secara
efektif dan efisien dalam
melaksanakan pembelajaran yang
bermutu
Kegiatan
Supervisi kelas, penilaian
portofolio
Pelatihan guru, Pembuatan
PTK, Workshop
workshop penyusunan
program penilaian
workshop penyusunan
program penilaian
workshop penjaminan mutu
Pelatihan, kegiatan KKG
evaluasi/penilaian,
melakukan analisis
Mutasi dari sekolah lain
Pelatihan/diklat
pengembangan profesi dan
kompetensi guru
Pelatihan/Diklat alih fungsi
KKG, pelatihan
20
Standar
STANDAR
PENGELOLAA
N
STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA
Program
Meningkatkan jumlah tenaga
pendidikan profesional dalam
bidangnya
Meningkatan kompetensi PTK yang
dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan sekolah
Memiliki rumusan visi dan misi yang
dipahami oleh semua komponen
sekolah
Memiliki dokumen perencanaan yang
berkualitas, mencakup peningkatan
PBM, tenaga kependidikan, dan
sarpras; yang dijalankan secara
konsisten
Melibatkan semua komponen sekolah
dalam pelaksanaan program sekolah
yang dimuat dalam perencanaan
Meningkatkan pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator
Meningkatkan pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator
Meningkatkan dan melaksanakan
pengelolaan sekolah secara efektif
dan efisien untuk peningkatan mutu
sekolah
Meningkatkan kontribusi komite
terhadap peningkatan mutu sekolah
Memenuhi rasio ruangan memadai
Meningkatkan sarana dan prasarana
yang cukup dan sesuai
Meningkatkan sarana dan prasarana
digunakan secara efisien dan efektif
untuk pelaksanaan PBM yang
berkualitas
Meningkatkan perawatan sarana
prasarana secara teratur
STANDAR
PEMBIAYAAN
Mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dalam rapat penetapan
besaran pembiyaan yang harus
ditanggung oleh Orang tua murid
Melaksanakan Pembiayaan untuk
PTK, sarpras, dan pengelolaan
dilakukan secara proporsional
Meningkatkan pembiayaan yang
dilakukan secara efisien dan efektif
untuk meningkatkan mutu sekolah
Kegiatan
Pelatihan, workshop,
seminar
Pelatihan, workshop
Sosialisasi
Membuat dokumen,
workshop, pembimbingan
21
Standar
Program
dan PBM yang berkualitas
Melakukan penggunaan dan
pelaporan pendanaan dilakukan
secara akuntabel
Kegiatan
pelatihan penyusunan
laporan keuangan
22
profesional
guru,
evaluasi
hasil
pelaksanaan
program
supervisor
pengawasan
pendidikan
akademik
maupun
atau
pengawas
maupun
pendidikan,
pengawasan
baik
manajerial.
23
Waktu
A
1
2
3
4
Materi
Hari/Tanggal
Rabu, 29 Oktober 2014
07.00 07.30
Cek In
07.30 07.45
Pembukaan
07.45 08.15
Sambutan dan Pengarahan
08.15 09.45
Pengertian
Perencanaan
5
6
7
8
B
1
2
3
Pembelajaran
08.45 10.00
Break
10.00 11.45
Prinsip Silabus dan RPP
11.45 13.00
Istirahat
13.00 15.00
Pedoman Penyusunan RPP
Kamis, 30 Oktober 2014
07.30 09.30
Menyusun Silabus
09.30 09.45
Break
09.45 10.45
Menyusun RPP Interaktif dan
10.45 12.00
Menyenangkan
Pemanfaatan Alat
peraga
Pelaksana
Tata Usaha
Panitia
Kepala Sekolah
Pengawas Sekolah
Nara Sumber
Nara Sumber
Nara Sumber
Kepala Sekolah
Pengawas Sekolah
24
5
6
7
12.00 13.00
13.00 14.30
14.30 15.00
Pendidikan
istirahat
Diskusi / Pleno
Penutupan
Nara Sumber
IHT
100%
IHT
50%
0%
Mampu
Belum mampu
25
peningkatan
penyelenggaraan
pendidikan
melalui
26
(RTK2)
yang
dilakukan
guru-guru
dalam
kegiatan
pembimbingan
yang
dilakukan
tim
pembelajaran
yang
mengakododasi
merencanakan
dan
27
100%
90%
80%
Kemampuan
Awal
60%
40%
RTK 1
40%
RTK 2
20%
0%
Peserta
28
Pendampingan
berkelanjutan
melalui
KKG
dalam
menyusun
perencanaan pembelajaran.
d. Skenario Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengadakan koordinasi untuk menyampaikan tujuan kegiatan
b. Menyusun jadwal pelaksanaan
c. Melakukan sosialisasi program
d. Mempersiapkan tempat pelaksanaan
e. Penunjukan nara sumber
f. Menyiapkan sumber belajar
g. Membuat instrumen observasi
2. Pelaksanaan
a. Mendatangkan nara sumber
b. Pemaparan materi
c. Penugasan secara berkelompok
d. Presentasi hasil kerja kelompok
3. Monitoring dan Evaluasi
4. Tindak Lanjut
a) Melakukan pendampingan berkelanjutan
BAB IV
TUGAS MANDIRI
29
30
terampil
dalam
membimbing
guru
agar
lebih
profesional
dalam
31
media,
belajar,
sumber
belajar,
dan
sistem
penilaian
kemudahan
dalam
menguasai
kompetensi
perlu
32
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
maupun
penilaiannya.
sehingga
peserta
didik
memiliki
keleluasaan
untuk
yang
menunjang
pencapaian
KD
dengan
33
Indikator
Pencapaian
Kompetensi.
Indikator
34
dirancang
untuk
mengembangkan
kegemaran
35
5) Keterkaitan
dan
keterpaduan.
RPP
disusun
dengan
36
f. Materi ajar, Materi ajar harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. Alokasi waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
h. Metode pembelajaran. Metode digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator
dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
i. Kegiatan Pembelajaran :
1) Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan
motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2) Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam
bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan
balik, dan tindaklanjut.
j. Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses
dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi
dan mengacu kepada Standar Penilaian.
37
38
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang
menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar,
menampilkan slide animasi dan sebagainya.
b) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan.
c) Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari
gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa
bumi, dsb.
d) Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang
akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan
uraian materi pelajaran secara garis besar.
e) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran).
2)
3)
Kegiatan Penutup
a) Guru
mengarahkan
peserta
didik
untuk
membuat
rangkuman/simpulan.
b) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik
untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik
sebagai sampelnya.
39
dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang
sebenarnya.
Langkah terakhir dalam penyusunan RPP adalah menentukan
Penilaian. Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen,
dan instrumen yang dipakai.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah
dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan
guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar
40
41
Dalam
menulis
soal,
penulis
soal
harus
42
43
Hasil rekomendasi kepala sekolah yang menunjuk dua orang guru untuk
turut aktif mengikuti program supervisi akademik sangat relevan dengan
program supervisi yang harus dilakukan kepala SD Negeri Tugu 4.
Kegiatan supervisi akademik dilakukan pada dua guru yang
sebelumnya telah dilakukan sosialisasi, kedua guru itu adalah 1) Yayah
Marliyah, S.Pd.. Guru kelas 1 dengan tema kebersihan dan menekankan pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, 2) Ibu Kartika Laela, S.Pd.I Guru
kelas IV, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Adapun rencana pelaksanaan Supervisi akademik kepada dua guru
tersebut sebagaimana tercantum pada Jadwal Supervisi Akademik di bawah
ini :
Tabel 4.1. Jadwal Supervisi Akademik
Peningkatan Supervisi Akademik Calon Pengawas
No
Hari Tanggal
Nama Guru
Supervisi Akademik I
1
4 / 11 /
Yayah
2014
2
5/11/2014
Marliyah,
S.Pd.
Yayah
Kegiatan
Pelajaran
Supervisi
Kelas 1 /
Pra Observasi
Bahasa
Marliyah,
S.Pd.
Kelas /Mata
Indonesia
Kelas 1 /
Bahasa
Observasi Kelas
dan
Indonesia
Observasi
Post
6 / 11/ 2014
Amrih
Handayani,
Kelas IV/
(Individual)
Pra Observasi
7 / 11 / 2014
S.Pd.
Amrih
Handayani,
IPA
Kelas IV/
Observasi Kelas
S.Pd.
IPA
dan
Post
Observasi
(Individual)
1) Observasi
a) Pra Obsevasi
Pra observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Calon Pengawas
sebelum melakukan observasi kelas. Pelaksanaan observasi diawali
44
untuk
45
( benda yang besar, kecil, segi tiga, kerucut, bola, kubus, tak beraturan,
tabung).
Guru melanjutkan dengan mengajak siswa memperhatikan kalimat
penjumlahan yang tertulis pada papan tulis. Kemudian menguraikan
masing-masing bilangan sesuai dengan nilai tempat yang tepat sebagai
dasar
penempatan
bilangan.
Pada
tahap
berikut
siswa
diajak
46
47
masukan
terhadap
pengambilan
keputusan.
Apakah
supervisor
dalam
membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan
berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud
dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan
tertentu. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama
48
antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain
bersama oleh supervisor dan guru.
Refleksi dilaksanakan dari tahap perencanaan sampai dengan monev.
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul. Dalam penyusunan
perencanaan kegiatan supervisi, observer masih mengalami kesulitan dalam
susunan perencanaan, namun setelah di berikan masukan oleh bapak
pendamping on the job learning maka kesulitan mulai berkurang, sedangkan
keberhasilan yang telah di capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah
melaksanakan
supervisi
akademik
mulai
dari
tahap
perencanaan,
49
Nama Guru
Yayah Marliyah, S.Pd.
Amrih Handayani, S.Pd.
Rata-rata Skor
Pelaksanaan
Perencanaan Pelaksanaan
84,87
86,80
85,53
86,80
85,20
86,80
Jumlah
Nilai
171,67
172,33
RataRata
85,83
86,16
86,49
Kategori
Baik
Baik
Baik
86.80%
86.50%
86.17%
85.84%
86.00%
85.53%
85.50%
85.00%
Perencanaan
Pelaksanaan
84.87%
Linear
(Pelaksanaan)
84.50%
Rata-rata
84.00%
83.50%
Responden 1
Responden 2
50
51
Hari Tanggal
Nama Guru
Supervisi Akademik I
1
11/ 11 / 2014
Yayah
12/11/2014
Marliyah,
Kegiatan
Pelajaran
Supervisi
Kelas 1 /
Pra Observasi
S.Pd.
Bahasa
Yayah
Indonesia
Kelas 1 /
Marliyah,
S.Pd.
Kelas /Mata
Bahasa
Observasi Kelas
dan
Indonesia
Observasi
Post
13 / 11/ 2014
Amrih
Handayani,
Kelas IV/
(Individual)
Pra Observasi
14 / 11 / 2014
S.Pd.
Amrih
Handayani,
IPA
Kelas IV/
Observasi Kelas
S.Pd.
IPA
dan
Observasi
(Individual)
Post
52
2) Observasi
a) Pra Obsevasi
Pra observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Calon Pengawas
sebelum melakukan observasi kelas. Pelaksanaan observasi diawali
dengan berkonsultasi dengan kepala sekolah dan pengawas mentor.
Setelah konsultasi dengan kepala sekolah maka kepala sekolah
memberikan kesempatan kepada Calon Pengawas untuk melakukan
supervisi.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Penyiapan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
(2) Calon Pengawas berkonsultasi dengan guru yunior
untuk
53
penempatan
bilangan.
Pada
tahap
berikut
siswa
diajak
54
55
masukan
terhadap
pengambilan
keputusan.
Apakah
56
Perilaku
supervisor
dalam
membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan
berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud
dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan
tertentu. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama
antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain
bersama oleh supervisor dan guru.
Refleksi dilaksanakan dari tahap perencanaan sampai dengan monev.
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul. Dalam penyusunan
perencanaan kegiatan supervisi, observer masih mengalami kesulitan dalam
susunan perencanaan, namun setelah di berikan masukan oleh bapak
pendamping on the job learning maka kesulitan mulai berkurang, sedangkan
keberhasilan yang telah di capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah
melaksanakan
supervisi
akademik
mulai
dari
tahap
perencanaan,
Nama Guru
Yayah Marliyah, S.Pd.
Pelaksanaan
Perencanaan Pelaksanaan
89.47
89.20
Jumlah
Nilai
178.67
RataRata
89.34
Kategori
Baik
57
2.
86.18
87.83
90.40
89.80
176.58
88.29
88.82
Baik
Baik
Perencanaan
87.00%
Pelaksanaan
Rata-rata
86.00%
85.00%
84.00%
Yayah
Amrih
58
59
koordinasi, pelaksanaan,
penilaian,
sekolah,
dan
(4)
evaluator
terhadap
hasil
pengawasan.
a. Pembinaan
1) Tujuan
Tujuan
pembinaan
kepala
sekolah
yaitu
peningkatan
60
dan
merefleksikan
hasil-hasilnya
dalam
upaya
sekolah
dalam
membimbing
masukan
dalam
pengelolaan
dan
standar
nasional
pendidikan
di
sekolah
dan
61
pemahaman
kompetensi
guru
terutama
Standar
Penilaian
(pola
pembelajaran
KTSP,
dalam
meningkatkan
guru
dalam
pembelajaran/bimbingan
c) Melakukan pendampingan
proses
membimbing
meningkatkan
pelaksanaan
guru
dalam
dalam
meningkatkan
tugas
62
penilaian
untuk
perbaikan
mutu
pendidikan
dan
pembelajaran/pembimbingan.
i) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
b. Pemantauan : Pelaksanaan standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar proses, dan standar penilaian.
c. Penilaian ( Kinerja Guru) :
1) merencanakan pembelajaran;
2) melaksanakan pembelajaran;
3) menilai hasil pembelajaran;
4) membimbing dan melatih peserta didik, dan
5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Berdasarkan hasil kajian program kepengawasan di atas maka dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
a. Calon dapat mengetahui, sejauh mana urgensi dan kejelasan program
kepengawasan yang telah dipilih tersebut.
b. Diketahui kejelasan perumusan tujuan pengawasan (tidak menimbul kan
penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil pengawasan
c. Kejelasan dan keterukuran indikator serta kesesuaiannyadengan tujuan
kepengawasan
d. Ketepatan pemilihan teknik kepengawasan dilihat dari kondisi sekolah
binaan dan tujuan yang akan dicapai.
e. Diketahui Keruntutan skenario pengawasan (langkah-langkah kegiatan
pengawasan: awal, inti, dan akhir)
f. Kerincian skenario pengawasan (setiap langkah tercermin deskripsi
kegiatan dan alokasi waktu pada setiap tahap)
g. Ketepatan penilaian dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan.
h. Kejelasan dan ketepatan rencana tindak lanjut
E. Penilaian Kinerja Guru di Sekolah Binaan
Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan
peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional
diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk
mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi
63
Nama Guru
Unit Kerja
Waktu Pelaksanaan
(2)
(3)
(6)
SD Tugu 4
SD Tugu 4
SD
Palsigunung
SD
Palsigunung
64
bentuk penilaian yang sangat penting untuk mengukur kinerja guru dalam
melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah. Pada
dasarnya sistem penilaian kinerja guru bertujuan:
1. menentukan tingkat kompetensi seorang guru;
2. meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah;
3. menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru;
4. menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru;
5. menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasinya;
6. menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.
Di bawah ini disajikan hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan
disekolah binaan dengan hasil sebagai berikut ;
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru
N
o
(1
)
1
2
3
4
Nama Guru
Nilai PKG
Rata-rata
Kategori
(2)
(3)
(4)
(58)
50
49
49
50
89,29
87,50
87,50
89,29
Baik
Baik
Baik
Baik
65
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai PKG
Rata-rata
66
Ciri khusus dari PTS adalah adanya tindakan (action) yang nyata.
Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (bukan dalam laboratorium) dan
ditunjukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis. Tindakan
tersebut adalah merupakan sesuatu kegiatan ynag sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam
rangkaian siklus kegiatan. Sesuai dengan prinsip bahwa ada tindakan yang
dirancang sebelumnya maka objek penelitian tindakan sekolah harus
merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas.
Di samping itu PTS, karena menggunakan kegiatan yang nyata di
sekolah-sekolah, menuntut etika, antara lain : (a) tidak boleh mengganggu
tugas proses pembelajaran dan tugas mengajar guru, maupun
kegiatan
67
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan on the job learning (OJL) diklat calon
Pengawas Kota Depok yang dilaksanakan di SD Negeri Tugu 4 dan SD
Negeri Palsigunung Kecamatan Cimanggis, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan OJL dilaksanakan untuk :
1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi
supervisi akademik sesuai AKPK calon baik secara mandiri maupun
terprogram sesuai dan menyusun Rencana Tindak Kepengawasan.
2. Meningkatkan kompetensi supervisi akademik.
3. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dalam menyusun rencana
program perangkat pembelajaran di sekolah binaan.
4. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dan melaksanakan supervisi
akademik dan supervisi manajerial di sekolah binaan.
5. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dalam pengembangan model
penilaian di sekolah binaan.
6. Meningkatkan kompetensi calon pengawas dalam mengkaji dokumen
Program Kerja Akademik dan Program Kerja Manajerial .
7. Meningkatkan Kompetensi pengawas dalam melaksanakan penilaian
kinerja guru (PKG).
8. Meningkatkan kompetensi calon Pengawas dalam menyusun Proposal
Penelitian Tindakan Sekolah.
9. Meningkatkan kompetensi guru secara langsung dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
10. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan RPP dalam
proses pembelajaran yang produktif, aktif, kreatif, dan Inovatif.
B.
Saran-saran
1. Bagi guru selayaknya kegiatan OJL yang dilakukan oleh para calon
Pengawas dapat disambut dengan baik karena dapat meningkatkan
68
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Lampiran II
69
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI
Contoh RKA
Lampiran VII
Contoh RKM
Lampiran VII
Instrumen PKG
Lampiran IX
Proposal PTS
Lampiran X
Lampiran XI
Jadwal OJL