Disusun oleh:
RISYE RISNAWATI, S.Pd.,M.Pd.
&
Panitia Pelaksana IHT
A. Latar belakang
Motivasi belajar merupakan salah satu
faktor yang turut menentukan keefektifan dalam
pembelajaran. Seorang peserta didik akan
belajar dengan baik apabila ada faktor
pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta
didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika
memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Lemahnya motivasi atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan,
sehingga mutu hasil belajar menjadi rendah.
Oleh karena itu, motivasi belajar siswa kelas
awal perlu diperkuat terus menerus. Dengan
tujuan agar siswa mempunyai motivasi belajar
yang kuat, sehingga hasil belajar yang diraihnya
dapat optimal..
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar yang dapat dibedakan menjadi
dua faktor. Menurut Syamsu Yusuf (2009: 23)
motivasi belajar dapat timbul karena faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu: (1) Faktor
Fisik meliputi nutrisi (gisi), kesehatan, dan fungsi-
fungsi fisik (terutama panca indera), (2) Faktor
Psikologis, yaitu berhubungan dengan aspek-
aspek yang mendorong atau menghambat
aktivitas belajar pada siswa. Faktor eksternal
(yang berasal dari lingkungan) yang
mempengaruhi motivasi belajar meliputi: (1)
Faktor NonSosial meliputi keadaan udara (cuaca
panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam),
tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat
belajar), sarana dan 2 prasarana atau fasilitas
belajar, (2) Faktor Sosial, merupakan faktor
manusia (guru, konselor, dan orang tua).
Faktor lain yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa adalah cara mengajar guru.
Menurut Slameto (2010: 29), mengajar adalah
penyerahan kebudayaan berupa 4 pengalaman-
pengalaman dan kecakapan kepada anak didik
kita atau usaha mewariskan kebudayaan
masyarakat kepada generasi berikut sebagai
generasi penerus
Cara mengajar guru yang baik dalam
dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik,
karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar
(PBM) tergantung pada salah satu cara mengajar
guru. Para guru sepertinya kurang
memperhatikan karakteristik masing-masing
siswa dalam proses pembelajaran yang
diselenggarakan di kelas, karena adanya fakta di
lapangan bahwa dalam pembelajaran para guru
cenderung melaksanakan cara mengajar
tradisional (konvensional),dan belum bisa
mengakomodir semua kebutuhan belajar siswa.
Kenyataan menunjukkan bahwa program
pendidikan yang berlangsung saat ini lebih
banyak dilaksanakan dengan cara membuat
generalisasi terhadap potensi dan kemampuan
siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman pendidik tentang karakteristik
individu serta pendekatan pembelajaran yang
digunakan kurang tepat, karena hanya fokus
pada kemampuan kogntif saja dan mengabaikan
kemampuan afektif dan psikomotorik siswa.
Akhir- akhir ini muncullah anggapan bahwa
menerapkan konsep kecerdasan majemuk atau
Multiple Intelegence (MI), kepada anak didik di
sekolah dianggap sebagai langkah yang tepat.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas,
maka kami panitia pelaksanaan In House
Training (IHT) bermaksud menyelenggarakan
Pelatihan Pengembangan Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran Inovatif Berbasis
Multiple Intelligence Research (MIA) bagi Guru
SD Negeri 2 Kertahayu.
C. Landasan Pelatihan
1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua dari
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru;
4. Peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
5. Permendiknas RI Nomor 13 tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah
6. Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis Nomor:
800/2468-Disdik.5/2021 tentang Pelaksanaan
Diklat Calon Kepala Sekolah tahun 2021.
D. Tema Pelatihan
“Melalui IHT Kita Tingkakan Kompetensi
Profesional Guru ”
E. Nama Pelatihan
“PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS MULTIPLE
INTELLIGENCE APPROACH (MIA) DI SDN 2 KERTAHAYU”
F. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Umum diadakan pelatihan ini adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran.
b. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya
pengembangan sumber daya manusia.
c. Peserta dapat mengimplementasikan hasil
In House Training (IHT) ke dalam proses
pembelajaran.
2. Tujuan Khusus pelatihan adalah sebaagai
berikut:
a. Peserta dapat menentukan model
pembelajaran yang tepat sesuai bakat minat
peserta didik.
b. Guru mampu menyusun pola pembelajaran
dengan berbasis MIA
BAB II
PELAKSANAAN
C. Peserta
Peserta In House Training (IHT) terdiri
dari 11 orang guru.
D. Paket Pelatihan
Materi pelatihan ini meliputi:
1. Pengertian motivasi belajar
2. Faktor-faktor motivasi belajar
3. Pengertian Multiple Intelligence
4. Lesson Plan Multiple Intelligence
5. Strategi Pembelajaran Multiple Intelligence
E. Sasaran
Sasaran peserta In House Training (IHT)
adalah 6 orang guru SD Negeri 2 Kertahayu.
Peserta adalah guru kelas dan 1 orang guru
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
F. Alur pikir
ALUR PIKIR
4 11.50-12.20 Istirahat
Lanjutan
5 12.20-13.15 Narasumber
Pemaparan materi
Praktik Penyusunan
6 11.00-11.45 Narasumber
Lesson Plan
7 11.45-12.00 Post Test Panitia
BAB IV
PENUTUP
Panduan ini disusun sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan In House Training (IHT)
Meningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui
Pengembangan Perencanaan Pelaksanaan
Pembelajaran Inovatif Berbasis Multiple
Intelligence Approach (MIA) di SDN 2
Kertahayu. Semoga panduan ini dapat
memudahkan peserta dalam mengikuti rangkaian
kegiatan In House Training (IHT). Selain itu
dengan panduan ini diharapkan tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara optimal.