PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap
sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat
dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan
tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta
masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Salah
satu indikator mutu operasional sekolah adalah melaksanakan kegiatan sister
school. Puncak dari keberhasilan indikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan
kemitraan dengan sekolah di negara-negara yang berkeunggulan dalam bidang
pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah
menghasilkan mutu yang setara dengan sekolah unggul lainnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait
erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti
sarana dan prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan salah satu
PTK yang posisinya memegang peran sangat signifikan dan strategis dalam
meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah profesional adalah kepala sekolah yang melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
meliputi: dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan,
dan sosial.
Di dalam Permendiknas tersebut dinyatakan bahwa seorang kepala sekolah
harus mempunyai dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi dan sosial. Dengan standar tersebut diharapkan seluruh kepala
sekolah/madrasah di Indonesia memiliki kompetensi yang layak sebagai
kepala sekolah.
1
BAB II
PERENCANAAN
A. Profil Kepala Sekolah Pengimbas
Saat ini SD Negeri Anyelir 1 dipimpin oleh Suhyana, M.Pd. dilahirkan
di Bogor pada tanggal 25 Agustus 1967 berdasarkan SK nomor ......
menggantikan Bapak Mahyudin, S.Pd. Untuk lebih lengkapnya di bawah ini
disajikan Biodata, sebagai Berikut :
1. Biodata Kepala Sekolah
Tabel 1. Biodata Kepala Sekolah
Suhyana, M.Pd
1. Nama Lengkap
19670825 198803 1 014
2. NIP
Kepala Sekolah
3. Jabatan Fungsional
Pembina, / IV/a
4. Pangkat dan Golongan
25 Agustus 1967
5. Tanggal Lahir
Bogor
6. Tempat Lahir
Laki laki
7. Jenis Kelamin
Islam
8. Agama
SD Negeri Anyelir 1
9. Sekolah
JL. Nusantara Raya N0 214.
10. Alamat Sekolah
(021)
11. Telp./ Fax
Kawin
12. Status Sipil
H. Kimah Kp. Rawadenok Rt. 02/01
13. Alamat
a. Jalan
Rangkepanajaya Baru
Rangkepanjaya
b. Kelurahan
Pancoranmas
c. Kecamatan
Depok
d. Kota
Jawa Barat
e. Provinsi
(021)
14. Telp.
a. Rumah
b. HP
.
c. E-mail
2. Riwayat Pendidikan
Tabel. 2. Riwayat Pendidikan
N
O
JENJANG
PENDIDIKA
N
NAMA
SATUAN PENDIDIKAN
JURUSAN
TAHUN
LULUS
SD
MI
1980
SMP
MTsN IV
1983
3
4
5
SMA
D2
S1
SPGN 3
PGSD
1986
1988
2004
S2
Uhamka
MAP
2011
NO
NAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/
BLN/ THN/ S/D/
TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA
LULUS/SURAT
KETERANGAN
TEMPAT
KET
TAHUN
Pelatihan
30 Jam /
Sertifikat dari
Profesional dan
Sepetember-
Teacher Instutute
Pedagogik Guru
Desember 2007
Sampoerna
Jakarta
Poundation, 2007
2
Diklat Penelitian
30 Jam/ 20-22
STTPL dari
Tindakan Kelas
Mei 2008
Dirjen PMPTK
Bandung
DEPDIKNAS
2008
3
Diklat Kepala
31 Jam/ 13-15
Sertifikat dari
Oktober 2008
Dinas Pendidikan
Depok
2008
4
Workshop
32 Jam/ 2-4
Sertifikat Dinas
Pelatihan Guru
Pebruari 2009
Pendidikan 2009
SDSN
Depok
NO
NAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/
BLN/ THN/ S/D/
TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA
LULUS/SURAT
KETERANGAN
TAHUN
Workshop
8 Jam / 19
Sertifikat Dinas
Agustus 2009
Pendidikan 2009
Diklat
50 Jam/ 15-19
Sertifikat Dirjen
Peningkatan
Juni 2010
PMPTK LPMP
Mutu Kompetensi
TEMPAT
Depok
Bandung
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
dalam Penilaian
Pendidikan
7
Diklat Guru
Sertifikat dari
Pemandu
Juli 2010
Dirjrn PMPTK ,
Matematika SD
P4TK
Jenjang Sekolah
Matematika
Dasar Angkatan
Yogyakarta 2010
Yogyakarta
ke-28
8
44 Jam / 18-22
PBSDM LPMP
Penilai Penilaian
Oktober 2011
Seminar
14 Desember
Universitas
Peningkatan
2011
Muhammadiyah
Bandung
Kinerja Guru
9
10
Kuwalitas SDM
Prof. Dr.
Indonesia
HAMKA
Diklat Training of
44 Jam/ 18-22
Sertifikat LPMP
Trainer District
Oktober 2011
Core Team
Asessor Penilaian
Kinerja Guru
Jakarta
Bandung
KET
NO
NAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/
BLN/ THN/ S/D/
TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA
LULUS/SURAT
KETERANGAN
TEMPAT
TAHUN
2011
11
Diklat
11-13 Oktober
Piagam Dinas
Pemngembangan
2012
Provinsi Jawa
Pembelajaran
Bandung
Barat 2012
Karakter Bangsa
12
Diklat Bimbingan
60 Jam / 17-23
Sertifikat Dirjrn
September 2013
PMPTK
Penilai Angka
Kemendikbud
2013
Yogyakarta
Dikdas
13
14
Diklat Instruktur
42 Jam / 4- 8
Sertifikat Badan
Nasional
April 2014
PSDM
Implementasi
Pendidikan dan
Kurikulum 2013
Kebudayaan dan
Bagi Kepala
Penjaminan Mutu
Sekolah Jenjang
Pendidikan P4TK
Sekolah Dasar
BISPAR 2014
Workshop
44 Jam / 25- 29
Sertifikat, Dinas
Pendampingan
Agustus 2014
Pendidikan
Kurikulum 2013
Depok
Bandung
Provinsi Jawa
Barat 2014
15
16
Workshop Tim
40 Jam / 8 12
Sertifikat, Dinas
Pengembang
September 2014
Pendidikan
MBS di Sekolah
Provinsi Jawa
Dasar
Barat , 2014
Bintek Penilaian
60 Jam / 3 9
Sertifikat,
Kinerja Tingkat
Nopember 2014
Dirjendikdas
Kab/Kota
Direktorat P2TK
Bandung
Jakarta
KET
NO
NAMA/KURSUS/
LAMANYA/TGL/
LATIHAN
IJAZAH/TANDA
LULUS/SURAT
KETERANGAN
TEMPAT
KET
TAHUN
Pendidikan
dasar , 2014
B. Profil SD Anyelir 1
SD Negeri Anyelir 1 kota Depok beralamat di Jalan Nusantara Raya
No. 241 Depok Jaya Pancoranmas Kota Depok telepon (021) 77215593
berstatus sekolah negeri yang berdiri di atas tanah Fasos dan fasum milik
Perumnas ( Perumahan Nasional ) seluas 2639 M.
Didirikan pada tahun 1980 dan dihibahkan ke Pemerintah Kota Depok
dengan SK Pendirian 957/PSD/1980, dengan komiten menjadi sekolah
terunggul di kota Depok SD Negeri Anyelir 1 mengembangkan visi sekolah
yaitu Membentuk siswa yang berkarakter dan berbudaya lingkungan serta
berprestasi dalam IPTEK.
Dalam rangka mewujudkan visi diatas, misi yang akan diemban oleh
SD Negeri Anyelir 1sebagai berikut :
1. Penanaman akhlak mulia yang terintegrasi dalam kegiatan pendidikan di
sekolah.
2. Membantu peserta didik menggali dan menyalurkan potensidiri
3. Menumbuhkembangkan semangat berkompetisi secara akademik maupun
non akademik.
4. Mengembangkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.
5. Melakukan pemberdayaan dan pembinaan karir guruprofesional.
6. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektifdan
menyenangkan (PAIKEM)
7. Menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan baik didalam sekolah
maupun di luar sekolah.
8. Membudayakan siswa untuk menciptakandan menjaga lingkungan
sekolah yang bersih, sehat, rindang, asri, aman dannyaman sehingga
membentuk karaktersiswa untuk hidup sehat.
10
rapi,
aman,
rindang,
indah
dan
sehat
sehingga
11
2. Standar Proses
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
pendidik
yang
memenuhi
kualifikasi
akademik
dan
bersertifikasi
b. Mempermudah ijin tenaga pendidik dan kependidikan yang ingin
mengembangkan diri
c. Melaksanakan program-program kursus komputer atau sejenisnya
untuk meningkatkan keahlian tenaga pendidik dan kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasana
12
rapat
dewan
pendidik
setelah
memperhatikan
13
anggaran
pendidikan
sesuai
dengan
peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta
institusi di atasnya.
d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala
sekolahserta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
e. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk
menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan
akuntabel.
8. Standar Penilaian
14
a. Peniliaan harian, ujian blok, ujian semester, ujian akhir sekolah, ujian
nasional terlaksana dengan baik sesuai ketentuan
dan kalender
pendidikan
b. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat
c. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender
pendidikan .
d. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat
e. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender
pendidikan
9. Budaya dan Lingkungan Sekolah
Program kebersihan, keindahan, keamanan, dan ketertiban sekolah
untuk sub bagian program budaya dan lingkungan sekolah sudah
dilaksanakan dan terprogram dengan baik, hanya diperlukan pembinaan
secara berkesinambungan.
Prestasi yang diraih SD Negeri Anyelir 1 Pancoran Mas, Depok,
diantarannya juara Dokter Kecil, Bahasa Inggris, dan belum lama ini jadi
peserta pertukaran pelajar ke New Zaeland.
SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus dan mengikuti Program
Sister School ke New Zealand. Program Sister School merupakan program
pengiriman pelajar Indonesia untuk belajar tentang pendidikan dan kultur
di negara lain. Program ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Seluruh sekolah dari seluruh Indonesia
harus mengikuti tes yang cukup ketat untuk dapat mengikuti program ini.
Tes diikuti dari mulai Kepala Sekolah, Guru dan Murid, sesuai dengan
yang ditentukan formasi tes oleh Kemendikbud RI. Sister School
merupakan ajang rintisan yang bertaraf Internasional.
SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus tes dan akan mengirimkan
6 siswanya, dan 1 guru bahasa Inggris honorer untuk berangkat ke New
Zealand.
Adapun kegiatan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
yang berhasil dikembangkan meliputi :
15
16
pengelolaan
nonakademik.
d. Keterlibatan peranserta warga sekolah dan masyarakat dalam
pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.
e. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan,
berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
f. Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau
nonpemerintah.
g. Kemitraan SD/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan
SMP/SMPLB atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang
setara di lingkungan.
h. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian
secara tertulis.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan program sekolah, aspirasi
orang tua peserta didik belum optimal walaupun sekolah memberi
keleluasaan berpartisipasi aktif/cenderung menyerahkan sepenuhnya pada
pihak sekolah.
Pekerjaan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak
tetap sehingga perlu dicari solusi yang tepat agar peserta didik yang
orangtuanya tidak memiliki pekerjaan mendapat bantuan dari pemerintah
ataupun menjadi anak asuh bagi yang berminat.
Penghasilan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak
tetap sehingga perlu diadakan klasifikasi beban sumbangan biaya untuk
pelaksanaan kegiatan yang tidak teranggarkan dari bantuan pemerintah
sehingga wajar dikdas 9 tahun dapat berjalan dengan lancar.
Tingkat kesejahteraan orangtua/wali rata-rata Pra sejahtera 20%,
Sejahtera 75% dan Purna sejahtera 5%. Pengurus Komite Sekolah perlu
17
sekolah
telah
memberikan
kontribusi
sebagai
pemberi
selalu
melaporkan
pelaksanaan
program
dan
sekolah
telah
menfasilitasi
hubungan
kerjasama
dalam
18
D. Potensi Pengembangan
1. Pengelolaan Sekolah
a. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam menyusun Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS)/ Rencana Kerja Sekolah(RKS), dalam
rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk
Tim Pengembang Sekolah (TPS) ).
b. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai bahan
penyusunan rencana pengembangan sekolah
c. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk
mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu
sekolah.
d. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan sekolah dan
membekali semua unsur di sekolah dalam pembuatan rencana
pengembangan sekolah (contoh: pelatihan TPS dan pembuatan EDS).
2. Kepemimpinan Pembelajaran
a. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
b. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
c. Mampu
mengambil
keputusan
dan
berani
menghadapi
misi
sekolah
19
ide-ide
baru
berkaitan
hemat
energi,
pelestarian
lingkungan).
j. Mampu
menerapkan
kepemimpinan
yang
inovatif
(contoh:
guru
senior.
b. Menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat
(contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi).
c. Mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan
perubahan
dan sesuai
dengan
perkembangan
kurikulum dari
20
hasil
penilaian
supervisi
akademik
dengan
dalam menyusun
21
pengembangan
sekolah/madrasah
sesuai
dengan
22
Kompetensi
dalam
menyusun
Rencana
Pengembangan Sekolah.
2) Meningkatkan kemampuan dalam menyusunh struktur organisasi
yang efektif dan sesuai dengan kompetensi dalam menyusun RPS.
23
b. Kegiatan
1) Memberikan pendampingan terkait dengan penyusunan RPS/RKS
2) Menjelaskan Tahap-tahap penyusunan RPS/RKS
3) Diskusi dengan kepala sekolah Imbas tentang penyusunan
RPS/RKS.
4) Merencanakan kegiatan pendampingan di SD Imbas dalam
penyusunan RPS/.RKS.
5) Menjelaskan teknik mengembangkan struktur organisasi yang
efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.
6) Mendiskusikan strategi yang efektif dalam mengembangkan
organisasi sekolah.
Adapun dalam rangka meningkatkan peran dan kemampuan kepala
sekolah dalam menyusun RPS dan RKS di SD imbas yang dipimpinnya,
pada tanggal 8 Juni 2014 bertempat di SD Negeri Anyelir 1 dilaksanakan
pendampingan dengan materi Penyusunan RPS/RKS.
Pada tanggal 11 13 Juni 2015, Kepala SD Negeri Anyelir 1
sebagai
mentor
melaksanakan
kunjungan
ke
SD
Imbas
untuk
24
(apa
yang
diajarkan)
mencakup
pengembangan
belajar
mengajar
meliputi
penyusunan
silabus,
25
evaluasi,
dan
pelaporan.
Penilaian
kinerja
guru
dan
belajarnya,
meningkat
motivasi
belajarnya,
meningkat
b.
kepentingan,
3) menggalang sumber daya masyarakat untuk kepentingan siswa,
4) membantu siswa agar sukses dalam belajarnya, dan
26
27
konsep,
kecenderungan
prinsip,
perkembangan
teori
dasar,
tiap
karakteristik,
bidang
dan
pengembangan
di
dalam
menyusun
sekolah/madrasah
atau
silabus
mata
tiap
bidang
pelajaran
di
28
29
instrumen
supervisi,
menerapkan
supervisi
akademik,
tahap
pendampingan
dan
implementasi
program
dan
implementasi
program
30
31
kuantitas berstandar nasional yang ingin dicapai dan terukur agar mudah
melakukan evaluasi keberhasilannya.
Sedangkan pada tanggal 27 Juni 2015 Mentor berkunjung ke SD
imbas untuk mendampingi penyusunan program yang terkait dengan
budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
Kepala Sekolah Pengimbas memfasilitasi SD Imbas dalam
penyusunan Buadaya sekolah. Selanjutnya sekolah menyusun program
budaya dan mutu sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan, salah satu dari hal tersebut adalah membangun kultur sekolah
dengan baik. Kultur sekolah merupakan kultur organisasi dalam konteks
persekolahan. Kultur sekolah sebagai kualitas kehidupan sekolah yang
tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai yang dianut sekolah,
yakni dalam bentuk bagaimana warga sekolah seperti komite sekolah,
yayasan (untuk swasta), kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa
bekerja, belajar, dan berhubungan satu sama lain. Kultur sekolah
merupakan faktor yang esensial dalam membantuk siswa menjadi manusia
yang optimis, berani tampil, berprilaku kooperatif serta memiliki
kecakapan personal dan akademik.
Pengembangan budaya mutu yang dilakukan oleh sekolah unggul
dalam rangka mencapai keefektifan pendidikan di sekolah tentunya dijiwai
oleh spirit dan nilai-nilai hasil identifikasi. Pengembangan budaya mutu
tersebut melalui tim khusus dan melibatkan semua warga sekolah,
kemudian ditetapkan dengan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan
pengembangan budaya mutu yang telah diambil dan telah disepakati
tersebut yang disosialisasikan kepada semua warga sekolah baik melalui
papan pengumuman, surat, edaran, atau dilakukan komunikasi secara
terbuka untuk dan agar dimengerti, dipahami, disetujui, diikuti, dan dapat
diterima sebagai kebijakan atau aturan sekolah.
Dalam melakukan proses pengembangan budaya mutu sekolah
yang dilakukan melalui tiga tataran, yaitu (1) pengembangan pada tataran
spirit dan nilai-nilai; (2) pengembangan pada tataran teknis; dan (3)
pengembangan pada tataran sosial. Pada tataran pertama, dengan cara
32
manajemen
(management
work
(management
habits)
toolkit),
berbasis
dan
sekolah
kebiasaan
yang
kerja
betul-betul
33
untuk
melibatkan
seluruh
komponen
penyelenggara
34
sekolah
belum
melakukan
pemantauan
secara
sekolah
sebaiknya
melibatkan
para
pemangku
35
Kepala
sekolah
sebaiknya
meningkatkan
peran
sebagai
mengakibatkan
para
guru
tidak
dapat
diketahui
metode
model
pembelajaran
penilaian
otentik
36
lanjut
merupakan
langkah
objektif
dalam
upaya
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Nilai Tambah
1. Perubahan Pada Diri Sendiri
37
kepala
sekolah
Pengimbas
sekurang-kurannya
saya
38
prima
kepada
semua
siswa
agar
mereka
mampu
dengan
situasi
dan
kondisi
sekolah
khususnya
39
pada
aspek
pengembangan
sekolah,
kepemimpinan
kesempatan
kepada
mereka
untuk
memperoleh
40
kepemimpinan
yang
memfokuskan/menekankan
pada
perkembangan
tiap
bidang
pengembangan
menyusun
silabus
tiap
bidang
pembelajaran/bimbingan
yang
dapat
41
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Program Kemitraan Kota Depok yang
dilaksanakan di SD Negeri Anyelir 1 Kecamatan Pancoranmas bersama SD
Mekarjaya 31 Kecamatan Sukmajaya dan SD Tugu 10 Kecamatan
Cimanggis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Program kemitraan dilakukan sebagai upaya menjauhkan tingkat
kesenjangan antara SD Unggul dan SD imbas sehingga melalui program
ini SD yang rendah dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan dengan berfokus kepada pengelolaan dan pengembangan
sekolah,
menerapkan
kepemimpinan
pembelajaran
dan
supervisi
akademik.
2. Melalui
program
kemitraan
sekolah
imbas
dapat
meningkatkan
Saran-saran
1. Pelaksanaan program kemitraan perlu melibatkan unsur pengawas dalam
pembinaan bagi mitra yang bekerja sama, karena hal ini dapat
meningkatkan mutu penyelenggaraan program kemitraan.
2. Implementasi program kemitraan selayaknya dilakukan dengan kegiatan
whole training. Sehingga seluruh komponen sekolah dapat dilibatkan
secara nyata.
3. Implementasi pengembangan sekolah memerlukan kerjasama yang pada
antar beberapa komponen di sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah
42
yang
optimal
dalam
memfasilitasi
seluruh
proses
penyelenggaraan pendidikan.
5. Pelaksanaan supervisi akademik di sekolah harus dilaksanakan secara utuh
sesuai dengan kebuutuhan guru, sehingga berdampak pada peningkatan
kinerja guru dan sasaran Kinerja Pegawai secara nyata bukan sekedar
formalitas belaka.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP, Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SD/MI, Jakarta: BSNP, 2006
Dimyati, Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Penyusunan Rencana Kerja Sekolah,
Surakarta: LPPKS , 2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Supervisi Akademik, Surakarta: LPPKS ,
2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Peserta Didik, Surakarta:
LPPKS, 2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Kurikulum, Surakarta: LPPKS ,
2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/
Madrasah, Surakarta: LPPKS , 2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah,
Surakarta: LPPKS , 2011
Kemendiknas,Bahan Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran, Surakarta: LPPKS , 2011
Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Monitoring dan Evaluasi, Surakarta: LPPKS
, 2011
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
RTL Awal
Lampiran 2
RTL Final
Lampiran 3
Jadwal kegiatan
Lampiran 4
Jurnal/Bukti Kegiatan
Lampiran 5
Foto kegiatan
Lampiran 6
Best praktices
Lampiran 7
Dokumen pendukung