PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah, selain dari tugas pokok sebagai guru, kepala sekolah sebagai orang yang
memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, di
mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola
dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang kepala sekolah.
1
2
ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin
khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin
sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber
daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan diklat pelatihan calon kepala
sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat
3
tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui kegiatan in service 1, On the Job Learning
Kegiatan On the Job Learning (OJL) penting bagi peserta diklat calon kepala
service 1. Dalam On the Job Learning (OJL) dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS,
sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan
sekolah lain.
Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Aceh Utara, penulis
Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan On the Job Learning (OJL), maka penulis
melaksanakan On the Job Learning (OJL) pada SD Negeri 28 Sawang dan pada SD
Negeri 5 Sawang.
Sawang dan SD Negeri 5 Sawang, penulis menyusun laporan akhir On the Job
Learning (OJL). Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta Diklat calon
4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan On the
Job Learning (OJL) ini adalah untuk mengetahui dan dapat meningkatkan:
disekolah.
Nasional
kepala.
Setelah kegiatan On the Job Learning (OJL) ini dilakukan maka sebagai calon
4. Meningkatkan kemampuan guru kelas dan mata pelajaran dalam membuat media
pembelajaran.
5. Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar dan evaluasi) sesuai standar.
6. Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan menyusun
junior.
BAB II
Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, yang dibangun pada tahun 2007 di
atas lahan seluas 2.737 m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di SD
1. Visi
IMTAQ
2. Misi
dan masyarakat.
masyarakat.
3. Tujuan Pendidikan
6
7
dan budaya.
1. Gambaran Umum
Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, tahun pendirian 2007 luas tanah
2.737 m2, status Negeri, status dalam gugus SD imbas, nilai akreditasi B.
lahir Banda Aceh, 31-12-1965, jenis kelamin Laki-laki, NIP. 19651231 198610 1
004, golongan IV/b, jabatan kepala sekolah, keterangan PNS. Sofyan, S.Pd,
tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-12-1958, jenis kelamin Laki-laki, NIP.
19581231 197910 1016, golongan IV/b, jabatan guru kelas, keterangan PNS.
Abdurrahman, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-07-1960, jenis Laki-laki,
NIP. 19620703 198306 1 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas, keterangan
perempuan, NIP. 19661231 200801 2 002, golongan III/c, jabatan guru kelas,
keterangan PNS. Saifullah S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utarat, 02-03-1971,
jenis kelamin laki-laki, NIP. 19710302 200012 1 001, golongan III/c, jabatan guru
jenis kelamin Laki-laki, NIP. 19760812 200010 1 001, golongan III/b, jabatan
guru kelas, keterangan PNS. Faizah, S.Pd.SD, tempat tanggal lahir Aceh Utara,
Januar, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 03-01-1980, jenis kelamin laki-laki
, jabatan guru PJOK, keterangan PNS. Rawiyah, S.Pd.I, tempat tanggal lahir Aceh
Utara, 16-06-1965, jenis kelamin perempuan, jabatan guru PAI, keterangan GTT.
Ainol Mardiah,SE tempat tanggal lahir Aceh Utara, 04-05-1978, jenis kelamin
keterangan GTT. Safrizal,S.Pd tempat tgl lahir Aceh Utara jenis kelamin laki-laki
rombel.
orang PNS dan 6 orang sebagai GTT. Kualifikasi pendidikan S.1 6 orang, .
bendahara Hasmunir.
10
a. Identitas
Tempat
L/
No Nama Tanggal NIP Gol Jabatan Ket
P
Lahir
Aceh Utara, Kepala
1 Arifin, S.Pd. L 196512311986101004 IV/b Sekolah
PNS
31-12-1965
Aceh Utara, Guru
2 Sofyan, S.Pd L 195812311979101016 IV/b PNS
31-12-1958 Kelas
Abd.Rahman, Aceh Utara, Guru
3 L 196207031983061001 IV/a PNS
S.Pd 03-07-1962 Kelas
Bireuen, Guru
4 Dra.Juairiah P 196612312008012002 III/c PNS
31-12-1966 Kelas
Aceh Utara, Guru
5 Saifullah,SPd L 197103022000121001 III/c PNS
02-03-1971 Kelas
Bireuen, Guru
6 Sufyan, S.Pd L 197608122000101001 III/b PNS
12-08-1976 Kelas
Faizah, Aceh Utara, Guru
7 P 197404182006042003- III/b PNS
S.Pd.SD 08-04-1971 Kelas
Aceh Utara, Guru
8 Januar, S.Pd L 198001032003121005 III/b PNS
03-01-1980 PJOK
Aceh Utara, Guru
9 Idarwati, S.Pd P - - GTT
16-06-1987 Kelas
Aceh Utara, Guru
10 Asnawati 20-10-1980 P - - GTT
Mulok
Aceh Utara, Guru
11 Rawiyah 20-03-1964 P - - Honda
PAI
Maryana, Bireuen, Guru
12 P - - GTT
S.Pd,I 04-05-1978 BTQ
13 Ainol Aceh Utara, - Guru Honda
P -
mardiah 09-12-1988 SBK
Aceh Utara,
14 Safrizal,S.Pd L - - OP GTT
20-05-1985
9 Ruang perpustakaan - - - -
10 WC Guru - - - -
11 WC Siswa Laki-laki - - - -
WC Siswa
12 - - - -
Perempuan
1. Standar Isi
mata pelajaran muatan nasional dan dua mata pelajaran muatan lokal. Alokasi
dan Matematika 5 Jam Pelajaran sedangkan IPA 4 jam pelajaran. Mata pelajaran
13
PJOK dan Seni Budaya dan Ketrampilan masing-masing 4 jam pelajaran, PKn
alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35
menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total
jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel 6 rombel
2. Standar Proses
dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah
lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
80,20 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai
target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil
ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6
ruang kelas dengan ukuran masing-masing 8 x 7 m2 per ruang kelas. Setiap ruang
15
kelas masing-masing memiliki satu white board sebagai papan tulis, satu meja dan
kursi guru, satu lemari, masing-masing satu kursi untuk setiap siswa dan satu
bangku untuk dua siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat
Ruang guru berukuran 8 7 m2 memuat 10 pasang meja dan kursi guru, 1 buah
6. Standar Pengelolaan
instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi
sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-
7. Standar Pembiayaan
berupa dana BOS APBN. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan
lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak
komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan
guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap
kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan
oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan
Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, yang dibangun pada tahun 1972 di
17
atas lahan seluas 1.954 m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di SD
1. Visi
2. Misi
sehari-hari.
1. Gambaran Umum
Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, tahun pendirian 1972 luas tanah 1.957 m2,
siswa jumlah 25 siswa, kelas III : L: 13 siswa P: 16 siswa jumlah 29 siswa, kelas
golongan IV/b, jabatan kepala sekolah, keterangan PNS. Rohani , S.Pd tempat
198309 2 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Badriah, S.Pd
19601211 198309 2 002, golongan IV/a, jabatan guru PJOK, keterangan PNS.
Martini, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 03-10-1969, jenis kelamin
perempuan, NIP. 19690310 198801 2 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas,
keterangan PNS. Rosmanidar, S.Pd tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-12-1970,
jenis kelamin perempuan, NIP. 19701231, golongan III/b, jabatan guru kelas,
19
keterangan PNS. Nurfah, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 05-05-1969, jenis
kelamin perempuan, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Ekadiani, S.Pd, tempat
tanggal lahir Aceh Utara, 10-04-1982, jenis kelamin peremouan, jabatan guru
kelas, keterangan PNS. Nursyidah, S.Pd.I tempat tanggal lahir Aceh Utara, 29-06-
1982, jenis kelamin perempuan, jabatan guru PAI, keterangan PNS. Zulfadhli,
tempat tanggal lahir Aceh Utara, 29-06-1982, jenis kelamin laki-laki, jabatan guru
pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari 9 orang PNS dan 2 orang sebagai
20
guru honor daerah dan 2 orang honor sekolah , Kualifikasi pendidikan S.1 12
bendahara Jafaruddin.
1. Standar Isi
mata pelajaran muatan nasional dan dua mata pelajaran muatan lokal. Alokasi
dan Matematika 5 Jam Pelajaran sedangkan IPA 4 jam pelajaran. Mata pelajaran
PJOK dan Seni Budaya dan Ketrampilan masing-masing 4 jam pelajaran, PKn
alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35
menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total
23
jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel 6 rombel
2. Standar Proses
dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah
lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
79,29 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai
target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil
kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang
kelas dengan ukuran kelas I, II, III, dan VI masing-masing 7 x 8 m2. Setiap ruang
kelas masing-masing memiliki satu papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu
lemari, masing-masing satu kursi untuk setiap siswa dan satu bangku untuk dua
siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam
guru, 1 set kursi dan meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 buah jam dinding 1
set kursi tamu. Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah 1 ruang jamban (WC).
6. Standar Pengelolaan
instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi
sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-
7. Standar Pembiayaan
berupa dana BOS APBN dan BOS . Sekolah belum mampu untuk mencari sumber
relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara
26
kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan
oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan
pembelajaran dalam Program Microsooft office power point melalui IHT, yang
Maka sesuai dengan tujuan pendidikan nasional setiap guru harus bekerja keras
dilaksanakan, mengumpulkan beberapa orang guru kelas dan guru mata pelajaran
PAI dan PenjasKes. Mengundang Nara sumber untuk mendampingi colon kepala
sekolah dalam pelaksanaan IHT, membuat undangan untuk peserta IHT adalah
yang terdiri dari guru SD Negeri 28 Sawang dan menentukan tempat, hari dan
29
30
kegiatan dalam 2 siklus, diantaranya adalah mengkaji ulang tentang PTK yang ada
SIKLUS
HARI / TANGGAL KEGIATAN
2 siklus,yaitu siklus I pada tanggal 02 Februari 2017 dan siklus II pada tanggal 04
Februari 2017 agar dapat tercapai hasil yang sesuai dengan harapan
1. SIKLUS 1
1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengecek satu persatu
undangan yang telah disebarkan kepada para peserta In House Training (IHT).
2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini nara sumber menjelas beberapa program yang dimiliki
oleh Komputer (laptop) dan menjelas cara kerja masing-masing program dalam
computer (laptop). sehingga para peserta dan narasumber saling bertanya dalam
hal pengoperasian microsoof power point. Banyak perserta yang biasanya hanya
31
32
Dengan adanya pelatihan seperti ini semua guru akan dapat mengoperasikan
microsoof power point. Peserta Guru SD Negeri 28 Sawang terlihat sangat serius
Dalam pelaksanaan IHT kali ini hanya membahas beberapa bahan ajar yang
3) Monev
IHT yang berkenaan dengan microsoof power point. Sehinggga banyak peserta
dilakukan oleh nara sumber dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan power point
4) Refleksi
dilakukan misalnya: mencermati hasil monev dari calon kepala sekolah mandiri
menganalisis hasil yang telah dicapai dan yang belum dicapai dengan proses
2. SIKLUS 2
1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengulangi kegiatan dan
penyempurnaan pada siklus 1. Dan untuk mengetahui sejauh mana para peserta
ini.
2) Pelaksanaan
terhadap peserta sejauh mana telah dikuasainya media pembelajan power point.
agar bisa menggunakan sesuai dengan bahan ajar setiap mata pelajaran.
Dengan semangat kerja keras dan pantang menyerah calon kepala sekolah
ketika guru mengikuti pelatihan apakah sudah mampu atau belum, dalam
3) Monev
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior yang ada di SD
Negeri 28 Sawang. Berdasarkan hasil monev tersebut adalah :
.Calon kepala sekolah melakukan monitoring pelaksanaan IHT dalam
menggunakan media pembelajran power point, yang meliputi monitoring
perencanaan sampai akhir pelaksanaan pelatihan penggunaan media pembelajaran
di sekolah untuk mengetahui perkembangan dan mengidentifikasi apakah kegiatan
pelatihan penggunaan media pemeblajaran dijalankan sesuai perencanaan atau
tidak.
Monev meliputi peningkatan kompetensi calon Kepala Sekolah dilakukan
oleh nara sumber dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan media pembelajaran
dan pemanfaatan computer (laptop) dalam pembelajaran di sekolah.
35
4) Refleksi
Kegiatan IHT ke dua dalam penggunaan media pembelajaran dilaksanakan
dari tahap perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk
dilakukan misalnya: mencermati hasil monev dari calon kepala sekolah dan nara
yang telah dan belum dicapai dengan proses tindakan yang telah dilakukan.
membuat tindak . lanjut untuk tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis data
monev
yang telah di capai dalam workshop ini di antaranya, guru telah bisa
dikelas. Maka hasil siklus 2 dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
monitoring evaluasi, calon kepala sekolah paparkan dalam laporan berikut ini :
5. Hasil
peningkatan dari siklus 1 kesiklus 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
36
Dari tabel diatas dapat kita lihat peningkatan kemampuan guru dalam
dari Calon Kepala Sekolah semua peserta (guru) dapat membuat bahan pem yang
bersangkutan juga dapat menarik minat baca dari peserta didik, dengan berbagai
desing dan berbagai gambar yang dirancang sedemikian rupa. belajaran melalui
bimbingan di kelas.
dan terarah.
kualitas pembelajaran.
pembelajaran.
1. Siklus 1
1. Perencanaan
guru junior.
untuk disupervisi.
2. Pelaksanaan
kepada nilai guru junior hanya sebagai bahan dan untuk menambah kemampuan
calon kepala sekolah dalam OJL. Setelah ada kesepakatan jadwal, guru diminta
untuk mengisi format pra observasi yang harus diisi, dan memberikan RPP yang
akan digunakan pada saat disupervisi. Calon Kepala Sekolah meminta kopian
RPP dan silabus sebagai bahan telaah dan perbaikan dalam mensupervisi.
2.2 Observasi,
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kegiatan supervisi dilakukan. Calon
kepala sekolah selaku supervisor yang melakukan supervisi terhadap guru junior,
yaitu : Idarwati, S.Pd guru kelas II disupervisi pada hari Senin tanggal 15
Pendahuluan.
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti :
hasil pengamatan.
Kegiatan penutup
Setelah observasi dilakukan kegiatan refleksi secara singkat dengan guru junior
proses pembelajaran yang diamati oleh calon kepala sekolah, lalu calon kepala
sekolah memberikan pujian terhadap hal-hal yang sudah baik yang dilakukan oleh
guru junior selama proses pembelajaran, setelah itu guru junior diberi instrumen
2. Hasil
54
x 100% = 79,41% = B (Baik)
68
mendorong peserta didik agar serius lagi dalam belajar, begitu saran yang
61
diberikan oleh calon kepala sekolah kepada guru junior agar memperhatikan
Format Nilai
No Nama Guru Junior
Angka Huruf
3. Siklus 2
1. Perencanaan
guru junior tersebut, hasil diskusi dengan Idarwati, S.Pd menyepakati untuk
2017
2. Pelaksanaan
Sebelumnya guru junior diberi instrumen pra observasi untuk diisi, baru setelah
2.2 Observasi,
pembelajaran, baik dari segi penyampaian materi. Pada kegiatan penutup guru
berikutnya.
Setelah observasi, seperti halnya pada siklus 1 guru junior diberi pertanyaan
diamati oleh calon kepala sekolah lalu calon kepala sekolah memberikan pujian
terhadap hal-hal yang sudah baik yang dilakukan guru junior selama proses
pembelajaran, setelah itu guru junior diberi instrumen format 3 (pasca observasi),
Dari pengamatan pada siklus 1 dan siklus 2, untuk guru junior a.n
Dari pengamatan siklus 1 dan siklus 2, untuk guru junior a.n Idarwati
S.Pd pada observasi kelas ada peningkatan yang signifikan, yaitu dari 77,27%
Format Nilai
No Nama Guru Junior
Angka Huruf
setelah kegiatan ini guru junior lebih antusias agar program supervisi ini
pembelajaran. Sehingga dapat menigkatkan kompetensi bagi guru junior itu baik
A. Standar Kompetensi
kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
matahari
D. Tujuan Pembelajaran
- Bunyi pantul
- Gema
o Energi Panas
o Energi Bunyi
F. Media Belajar
o Batu, pengaris mika, mug, kantong plastik, kertas koran, handuk, air
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
- Berdoa
- Mengkondisikan siswa
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
pembelajaran; dan
Elaborasi
maupun tertulis;
kolaboratif;
kelompok;
maupun kelompok :
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
67
Instrumen/ Soal
Kunci Jawaban
1. Matahari
2. Panas
3. Bergetar
4. Radiasi
5. Telinga
69
LEMBAR PENGAMATAN
Energi panas dihasilkan dari sumber energi panas. Semua yang dapat
Api unggun
tetapi, perpindahan panas tersebut tidak membuat matahari menjadi dingin karena
matahari merupakan sumber energi panas yang sangat besar dan tidak akan habis.
Sumber energi panas yang lain yaitu air panas. Panas yang terkandung
pada air panas juga dapat berpindah. Perpindahan panas tersebut mengakibatkan
perubahan air yang semulanya panas menjadi dingin. Hal ini disebabkan panas
Perpindahan panas pada air panas dapat dicegah, yaitu dengan cara
memasukkan air panas ke dalam termos. Alat tersebut dapat mencegah terjadinya
perpindahan panas. Bagian dalam termos terbuat dari botol kaca dengan dinding
berlapis dua yang diberi cat perak. Ruang hampa di antara kedua dinding dan cat
B. Energi Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat
dari sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Kuat lemahnya bunyi
ditentukan oleh amplitudo, dan tinggi rendah nada bunyi ditentukan oleh
frekuensi.
Frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi dalam satu detik. Satu getaran per
detik disebut satu hertz (Hz). Bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada,
sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Bunyi yang dapat
Audiosonik.
74
kelelawar.
C. Perambatan Bunyi
Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui media, yaitu
Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui
Sifat bunyi yang dapat merambat pada benda cair dimanfaatkan manusia untuk
mencari harta karun, dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut.
75
Contoh benda gas adalah udara. Bunyi petir dapat terdengar karena ada udara.
dihalangi oleh benda yang permukaannya keras. Seperti kayu, batu, kaca, dan
besi.
Bunyi pantul yang hanya sebagian tiba bersama dengan bunyi asli
Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut gema.
terjadinya gaung.
76
kepala sekolah menyiapkan beberapa dokumen, 1) Bahan ajar yang calon kepala
mencari informasi dari pemegang jabatan di sekolah, dan 4) Jika informasi dirasa
masih kurang calon kepala sekolah melakukan wawancara dengan para pemegang
jabatan tersebut.
sekolah (RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SD Negeri 28 Sawang dan
peran serta masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah
sekolah berasal dari pemerintah berupa BOS pusat,. Namun belakangan ini ada
peraturan daerah yang melarang sekolah melakukan pungutan pada peserta didik
dalam mengelola keuangan di sekolah dengan melibatkan dana dari orang tua
siswa, karena dana tersebut diperoleh berdasarkan hasil musyawarah antara orang
strategis, 4) Dituangkan dalam RKS, hanya ada satu kesenjangan yaitu dalam
sekolah.
pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru
guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan KKG. Penulis juga memahami
dapat diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan
sebagai calon kepala sekolah, penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi
kompetensi sosial, (3) kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi
pengetahuan tentang kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah.
tempat magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang
tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan sarana
6. Pengelolaan Kurikulum
bentuk-bentuk RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan
80
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, penulis akan lebih
banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam penyusunan dan
kompetensi dalam pengelolaan peserta didik, penulis akan lebih banyak membaca
informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang
masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi pendidik (guru)
Adapun Nilai AKPK peserta dibidang kompetensi supervisi dapat dilihat pada
d.Sangat Paham
d. Sangat Banyak
2. d.Sangat Banyak
d. Sangat Mampu
baik Mamp
6 2
u
c. Cukup Mampu
d. Sangat Mampu
84
Jumlah Skor 12
Dari tabel dapat dilihat bahwa peserta memperoleh jumlah skor dari
AKPK Kompetensi Akademik adalah 12, Jika dihitung dengan statistic sederhana
Nilai AKPK = 100%
= 12 : 24 x 100%
= 50 %
Setelah itu peserta mengikuti diklat selama 7 hari peserta dibekali ilmu-
tercapai standar yang diinginkan. Dalam hal ini peserta akan melakukan upaya
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Kegiatan
upaya dari peserta dengan memimta masukan dari Kepala Sekolah Magang karena
beliau selama ini adalah intruktur di sejumlah kegiatan terutama kegiatan dalam
pembelajaran di kelas.
menyusun jadwal kegiatan supervisi serta menyusun intrumen dan terakhir adalah
melaksanakan diskusi dengan dewan guru tentang azas dan manfaat serta fungsi
merupakan rangkaian dari supervisi ini, yang salah satu tujuannya adalah untuk
supervisi.
86
4. Refleksi
5. Hasil
Dari Isian Instrumen AKPK Peserta
Tabel 7.2 Isian AKPK Pengaruh Tindakan
Contoh Kemungkinan Tingkat Penilaian Skor
No
Penerapan Patokan Kompetensi Perolehan
1 Saya memahami perencanaan a.Tidak Paham
program supervisi akademik yang b. Kurang Paham
4
disesuaikan dengan kebutuhan guru c. Cukup Paham
yang akan disupervisi d.Sangat Paham
2 Saya memahami teknik-teknik a.Tidak Paham
dalam melakukan supervisi b. Kurang Paham
3
akademik c. Cukup Paham
d.Sangat Paham
3 Saya memiliki pengalaman dalam a. Tidak Ada
melakukan supervisi akademik b. Sedikit
3
terhadap guru dengan teknik yang c. Cukup Banyak
tepat d. Sangat Banyak
4 Saya memiliki pengalaman dalam a. Tidak Ada
mengkaji masalah yang terkait b. Sedikit
dengan supervisi akademik c. Cukup Banyak 3
d. Sangat Banyak
Jumlah Skor 20
87
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peserta memperolah jumlah skor dari
AKPK Kompetensi supervisi Akademik kali ini adalah 20, jika dihitung dengan
Skorperolehan
Nilai AKPK = x100%
skormaksimum
20
= x100%
24
= 0,83 x 100%
= 83 %
Dari perhitungan diperoleh hasil peningkatan kompetensi supervisi peserta dari
a. Mampu mengkaji konsep perencanaan ,tehnik dan tindak lanjut program dari
supervisi akademik
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan On the Job Learning (OJL) maka calon kepala
Dalam hal ini berarti pelaksanan IHT disekolah telah berhasi dengan baik.
disekolah.
kompetensi Nasional
kompetensi kepala
B. Saran-saran
disekolah.
89