BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK TINDAK LANJUT [ RTL]
26
27
Siklus I
1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah;
a). Berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru senior/teman sejawat yang
ditugasi membantu pelaksanaan pelatihan
b). Sosialisasi kepada warga sekolah
c). Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan) meliputi
pendahuluan, pelaksanakan dan penutup
d). Membuat daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia dan daftar hadir
peserta.
e). Membuat undangan untuk narasumber dan peserta
f). Menentukan narasumber
g). Menyiapkan materi-materi dan referensi
h). Menyusun instrumen monitoring kegiatan (mengacu pada langkah-
langkah kegiatan)
i). Menyusun instrumen evaluasi CKS mengacu pada indikator-indikator
yang hendak dicapai oleh CKS.
j). Menyusun instrumen evaluasi Sasaran (Guru) mengacu pada indikator-
indikator yang hendak dicapai oleh Sasaran (Guru).
2) Pelaksanaan
28
Siklus II
1) Persiapan
Kegiatan yang akan dilakukan adalah;
a). Menentukan narasumber
b) Menyiapkan materi-materi dan referensi yang berkaitan dengan kegiatan
RPK yang dilaksanakan
29
2). Observasi
Dalam kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas
atau Calon Kepala Sekolah mengamati kegiatan PBM yang dilakukan oleh
guru yunior tersebut. Mulai dari kegiatan Pendahuluan hingga Penutup.
Berikut hasil pengamatan yang dilakukan di Pendahuluan guru yunior
langsung masuk ke dalam kelas setelah salam dan langsung memulai
pembelajaran tanpa menyampaikan tujuan / KD yang akan dicapai. Guru
yunior tidak mengajak siswa melakukan GLS. Kegiatan Inti , guru yunior
fokus pada materi, dan penguasaan kelas kurang, siswa ramai dan tidak
memperhatikan pelajaran dibiarkan. PBM berjalan monoton / teacher
center (ceramah), tidak inovatif. Kegiatan Penutup , guru yunior tidak
melakukan refleksi, setelah terdengar bel langsung menutupnya.
3). Pasca Observasi
Pada akhir supervisi di pertemuan 1, Calon Kepala Sekolah
melakukan review dan diskusi dengan guru yunior tersebut. CKS
menyampaikan feed back kepada guru yunior, mengenai bagaimana
pendapatnya pada awal pertemuan ini, menemukan kesulitan dalam
mengajar dan sebagainya. Pada kesempatan tersebut CKS memnyampaikan
kekurangan pada Ibu Diana Anggreani S.Pd selaku guru yunior, pada
waktu KBM tadi dan hasil dokumen – dokumen yang sudah ditelaah.
Bahwa seorang guru agar materi bisa tersampaikan dengan baik, guru harus
mempunyai trik atau tehnik penyampaiannya, seperti penggunaan media,
gambar dsb. Disampaikan juga kekurangan atau kesalahan dalam RPP-
nya. Selain itu saran yang disampaikan oleh CKS untuk peningkatan
kemampuan guru yunior dalam KBM adalah
a). Melakukan GLS
b). Menyampaikan tujuan dan KD yang akan dicapai.
c). Pengalokasian waktu mohon untuk diperhatikan .
d). Tidak memfokuskan pada mengajar, sehingga situasi kelas tidak
diperhatikan.
33
2). Tendik
Hasil kinerja dari Tendik yang di supervisi dinyatakan hasil masih Cukup
(Belum semua ruangan bersih, seperti ruang UKS belum bersih, kamar mandi
kurang bersih, ruang koperasi kurang bersih). Dengan perolehan hasil
kuantitatif 65 secara kualitataif C
Sedangkan tindak lanjutnya diadakan pembinaan oleh Kepala Sekolah
2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
Mendiskusikan jadwal untuk supervisi berikutnya, kapan
kesediannya supervisi ke 2. Hasil yang disepakati dengan Ibu Diana
Anggreani, S.Pd , pelaksanaan supervisi dilaksanakan pada hari Kamis 14
November 2020 jam ke 1-2.
35
Untuk Tendik sama dengan guru junior yaitu supervisi kedua akan
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 November 2020
b. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Supervisi Guru
a). Pra Observasi
Sama seperti di pertemuan ke 1, pada pertemuan ke 2 CKS dan
guru yunior membuat kesepakatan untuk supervisi ke 2. Hasil dari
supervisi pertama diperbaiki pada supervisi ke 2. Di siklus ke 2 ini
CKS juga melakukan analisa dokumen RPP yang sudah direvisi.
Revisi yang dilakukan seperti pembagian alokasi waktu dalam
kegiatan inti, penggunaan media dan metode yang diubah, dsb. Dengan
demikian RPP yang akan digunakan untuk mengajar memang sudah
benar – benar sesuai sistematis dan runtut dengan materi atau pokok
bahasan yang akan disampaikan. Selain itu CKS juga mempersiapkan
isntrumen – isntrumen yang akan digunakan selama proses supervisi di
dalam kelas.
b). Observasi
Pada tahap pelaksanaan/ proses observasi , Ibu Diana Anggreani,
S.Pd selaku guru yunior masuk kelas bersama dengan supervisor
( CKS ) . Tampak Ibu Diana Anggreani S.Pd, sudah menyiapkan
segala sesuatunya seperti laptop, media LCD, dan gambar. Sebelum
kegiatan dimulai supervisor menyampaikan tujuan kunjangannya ke
kelas kepada siswa. Kemudian guru yunior memulai pelajaran dengan
mengajak siswa berdoa dan salam serta tepuk PPK. Nampak siswa
kelihatan sudah siap untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu, Ibu Diana
Anggreani,S.Pd menyampaikan tujuan dari KD yang akan dicapai
pada pertemuan ke 2 ini. Tampak suasana kelas mulai aktif, siswa
sangat antusias, terlihat dari ekpresi senang karena melihat ada media
LCD yang sudah disiapkan.
36
Dan hasil dari kegiatan KBM atau proses pembelajaran menghasilkan nilai 79,
dengan rumus :
54 x 100 = 79 Kategori Baik
68
Pada akhirnya hasil yang dicapai dalam supervisi guru yunior yang dilakukan
oleh CKS kepada Ibu Diana Anggreani, S.Pd, menunjukkan peningkatan yang
cukup bagus, seperti yang diharapkan oleh supervisor, khususnya CKS. Saran
yang bisa disampaikan adalah bahwa untuk meningkatkan profesionalisme ,
seorang guru harus bisa melakukan terobosan – terobosan yang kreatif dan
inovatif dalam PBM.
Kesimpulan yang bisa disampaikan pada pertemuan 1 dan 2 sangat jelas pada
tabel berikut :
67 79 12 66 79 13
2). Tendik
Sedangkan hasil dan tindak lanjut untuk Tendik adalah sbb: Hasil
kinerja dinyatakan baik dengan perolehan hasil secara kuantitatif 84 secara
kualitatif B tindak lanjutnya yaitu akan diadakan pengawasan secara berkala
oleh kepala sekolah.
1. Persiapan
Dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh
seorang guru adalah mempersiapkan dokumen baku , seperti silabus, sumber
belajar / referensi. Dalam hal ini Kurikulum yang digunakan Kurikulum 2013.
Sedangkan bahan – bahan yang disiapkan seperti halnya buku pegangan guru /
39
2. Pelaksanaan
40
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas no.41 tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah).
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan
RPP secara rinci harus memuat: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan penilaian
Langkah-langkah Penyusunan RPP
Mencantumkan identitas, terdiri dari:
Nama sekolah :
Kelas/Semester :
Tema :
Sub Tema :
Muatan Mapel :
Alokasi Waktu :
Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus
yang disusun oleh satuan pendidikan
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar
yang bersangkutan.
a). Mencantumkan Kompetensi Inti (KI)
43
Terdiri dari KI.1 tentang Spiritual, KI.2 tentang Sosial, KI.3 tentang
Pengetahua dan KI.4 tentang Ketrampilan
b). Mencamtumkan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikatir Pencapaian
Kompetensi (IPK)
c). Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
direncanakan harus dikuasai siswa yang digali berdasarkan
kompetensi dasar tertentu.Tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang operasional dan dapat diukur..
d). Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran
dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada
dalam silabus.
e). Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi
dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
f). Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan .Pada dasarnya,
langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Akan
tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai
dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan
sintaks sesuai dengan modelnya.Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.
44
dengan mendapat persetujuan dari dewan guru, 6). RKS disyahkan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.
Di RKS mencakup semua kegiatan mulai dari Kesiswaan,
Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran, PTK serta pengembangannya,
Keuangan dan pembiayaan, Budaya lingkungan sekolah, Peran serta
masyarakat dan kemitraan, Rencana kerja lain yang mengarah kepada
pengembangan mutu. Dokumen RKS memuat RKS/RKJM, RKT dan
RKAS, RKS dipakai sebagai acuan Pelaksanaan Pengembangan
program sekolah, Setiap pemangku kegiatan sekolah menggunakan RKS
untuk menyusun rencana kegiatan, Setiap kegiatan dibuat menggunakan
rencana kegiatan berbentuk proposal dan Pasca kegiatan dibuatkan
pelaporan kegiatan. Sekolah melakukan evaluasi Penyusunan dan
Penggunaan RKS tetapi kadang-kadang kurang tepat waktu.
bisa segera terwujud dalam jangka pendek ini. Sedang rencana kerja
jangka menengah 4 tahunan hasil yang diharapkan adalah pemerataan
kesempatan, kualitas pendidikan, efisiensi pada rasio input dan output,
relevansi pada peminatan dan bakat siswa, dan pengembangan kapasitas.
Permasalahan di lapangan dan solusinya.
Permasalahan yang ditemui di lapangan ketika CKS melakukan
wawancara mengenai kajian RKS adalah dalam penyusunan RKS seringkali
terlambat dalam menentukan waktu penyusunan. Sedangkan dalam
perancangan oleh tim pengembang masih belum semua terlibat baik guru,
tenaga administrasi terutama siswa , tidak semua usulan guru bisa
tertampung dengan baik, dikarenakan kebijakan – kebijakan yang ditentukan
oleh Kepala Sekolah, sehingga seringkali guru disaat pelaksanaan sering
terkendala dengan sarana dan prasarana dan pembiayaan yang ada. Dari sisi
pelaporan kegiatan masih belum semuanya dilaporkan dengan tepat waktu
dan sering ada kegiatan bersifat insidental dari pemerintah daerah yang
belum tercaver dalam RKS
Solusi yang sebaiknya dilakukan oleh sekolah perlu melibatkan
seluruh elemen atau stake holder sehingga rencana kegiatan bisa tercaver
semua. Usulan – usulan hendaknya dibuatkan skala prioritas dan disesuaikan
dengan anggaran sekolah, sehingga dalam KBM tidak ada masalah. selain
itu pada RKS memberikan cadangan pembiayaan/taktis yang disiapkan
apabila ada kegiatan diluar rencana yang sudah disusun.
2. Pengelolaan Keuangan Sekolah
Inventaris dll, semua sama. Namun yang membedakan adalah pada jenis
kegiatan yang berbeda baik pada BOS. Saat ini yang sedang dipersiapkan
adalah prasarana menuju sekolah adiwiyata mandiri.
Permasalahan dan solusi
Permasalahan di lapangan yang ditemui selama mengkaji
pengelolaan keuangan adalah belum memiliki SDM yang mampu
mengoperasionalkan aplikasi E – Catolog. E – Catalog adalah aplikasi yang
digunakan untuk menginventarisir semua belanja modal secara online. Maka
solusi yang bisa diambil adalah penyediaan SDM yang berkompeten dalam
menguasahi software.
3. Pengelolaan Kurikulum.
lebih dari 3 mata pelajaran atau maksimal hanya ada 3 mata pelajaran yang
rata – rata nilainya kurang dari KKM, dan ketidakhadiran tanpa izin
berturut – turut maksimal 10 % dari jumlah hari efektif, 2) aspek non
akademis yaitu nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan.
Sedangkan untuk penentuan kelulusan di SDN Tarokan 3
Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, juga ditentukan oleh 2 aspek, yaitu
1) aspek akademis, yaitu siswa telah menyelesaikan program pembelajaran
dari kelas 1 s/d 6, nilai sikap baik, nilai ujian sekolah rata – rata 75,0 ( nilai
ujian sekolah 30 % ) dan yang utama adalah mengikuti Ujian Nasional dan
memperoleh nilai untuk semua mata pelajaran yang diujikan. 2) aspek non
akademis , minimal nilai baik untuk nilai kelakukan, kerajinan dan
kerapian. Dengan adanya standar kelulusan tersebut hasil Ujian Nasional
rata – rata nilai 2 tahun terakhir ini tahun pelajaran 2017/2018 untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia (768,93), Matematika (72,54), IPA (80,22).
Sedangkan tahun pelajaran 2018/2019 untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia (76.24), Matematika (78,67), IPA(77,61)
Penentuan kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran, yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengalokasian waktu yang telah
ditetapkan oleh tim pengembang kurikulum SDN Tarokan 3 Kecamatan
Tarokan Kabupaten Kediri adalah waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi seluruh jumlah jam
pembelajaran dan untuk kegiatan pengembangan diri. Pembagian waktu
dalam kalender pendidikan terbagi 2 dengan penjabarannya sbb; minggu
efektif ( 16 ), kegiatan khusus sekolah ( 3), hari libur keagamaan (2), hari
libur nasional ( 1 ) dan jeda antar semester ( 2 ). Sedangkan untuk semester
ganjil pembagian minggu 29 minggu, dengan kegiatan sbb; minggu efektif
( 19 ), kegiatan khusus sekolah ( 3 ), LPP ( 1 ), hari libur (6). Hari masuk di
54
bervariasi dengan berbasis CTL, memiliki rata – rata nilai UASBN Bahasa
Indonesia 78,54 Matematika 84.17 IPA 80,82 dan serta memiliki proporsi
kelulusan atau output yang dapat diterima di sekolah unggul, serta yang
utama adalah memiliki lingkungan yang bersih, rindang dan representative
sebagai tempat yang nyaman bagi siswa untuk belajar. Dalam penentuan
KKM yang ada di SDN Kedungsari 2 Kecamatan Tarokan Kabupaten
Kediri berdasarkan 3 hal yaitu intake, kompleksitas dan daya dukung, dan
KKM untuk semua mata pelajaran adalah 75 untuk semua jenjang.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 penetapan kalender pendidikan
selama 32 minggu efektif atau maksimal 192 hari efektif selama 1 tahun.
Dengan perincian minggu efektif belajar selama 1 semester gasal
berlangsung 18 minggu dan semester genap selama 14 minggu. Sedangkan
hasil kajian RPP yang belum menggunakan C4 dan HOTS sekitar 50 % ,
hal ini dikarenakan belum semua siap, namun jika GLS dan PPK sudah
dilaksanakan. Sehingga 2 minggu yang lalu baru diberikan IHT bagi guru –
guru di SDN Kedungsari 2 Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, dan
diharapkan pada tahun 2020 sudah semua guru – guru menerapkan GLS,
PPK,4C dan HOTS.
Permasalahan dan solusi
Permasalahan yang ditemui selama OJT di lapangan diketemukan
kinerja tim pengembang kurang maksimal, dikarenakan penempatan
personel dalam tim kurang berkompeten. Sehingga yang berperan utama
dalam hal ini tetaplah operator SD, visi,misi dan tujuan sekolah belum
dihafal oleh semua warga sekolah, belum semua bakat siswa terwadahi,
belum semua guru memahami cara penentuan KKM, kalender pendidikan
hanya copy paste, belum semua guru mampu mengembangkan RPP.
Solusinya adalah mengupayakan penyusunan kurikulum berikutnya
melibatkan seluruh TPK, sosialisasi visi, misi da tujuan sekoah kepda
seluruh warga sekolah, mencari pembina dari luar, merencanakan pelatihan
57
ini keterkaitan dengan birokrasi dinas terkait. Ini yang seringkali menjadi
kendalanya. Sementara pemenuhan untuk kegiatan KBM di sekolah
magang 2, Sarana Prasarana sudah cukup memadai dan lumayan lengkap.
Dan kondisi yang paling real saat ini disekolah magang terkait
pelaksanaan sekolah Adiwiyata, maka sekolah sudah memenuhi dan
melengkapi sarana prasarana sesuai dengan kajian Adiwiyata. Sehingga
sangat nampak sekali perubahan sekolah magang 2 pada saat itu dengan
kondisi sekarang. Namun di sekolah magang 2 kondisi nyata.adalah tidak
semua perbaikan dapat diatasi Dan pengadaan barang – barang selalu
dilakukan pelaporan setiap saat ke dinas terkait, baik dalam kondisi
apapun.
Persoalan dan solusi pemecahan
Permasalahan yang ditemui di lapangan adalah kamar mandi sekolah
kurang terlihat bagus. Selain itu sekolah belum pernah mengadakan sarpras
dengan cara penukaraan dan pendaur ulangan. Tim pengadaan sarpras sudah
ada, tetapi pelaksanaan masih kurang maksimal, pencatatan inventaris
barang sudah dilakukan tetapi kurang tertib, terutama pada rekapitulasi
barang inventaris.
Solusi untuk ruang kamar mandi dianggarkan untuk perawatan ringan
paling tidak pengecatan. Penggadaan barang dilakukan untuk
mengupayakan agar tim pengadaan srapras melaksanakan tugas secara
maksimal, mentertibkan pencatatan barang inventaris sekolah oleh petugas
urusan administrasi sarana dan prasarana.
5. Pengelolaan Peserta Didik
daya atau kapasitas Wifi yang lebih kuat, sehingga semua warga sekolah dapat
menggunakan internet dengan mudah dan lancar.
9. Monitoring dan Evaluasi.
1). Persiapan
2). Pelaksanaan
1 Bagaimana cara menyusun program Kita harus membuat MOU/ nota kesepakatan
kerjasama dengan fihak lain baik dengan fihak lain tersebut
perseorangan maupun institusi?
2 Apakah Bpk memiliki pengalaman - Saya memiliki pengalaman bekerjasama
dalam melakukan kerja sama dengan Puskesmas pada kegiatan BIAS
dengan perseorangan dan institusi dan skrening UKS.
lain, baik institusi pemerintah atau - Dengan Kepolisian untuk membantu
swasta untuk mendukung menjaga keamanan pada saat kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di perkemahan.
sekolah? - Dengan dunia usaha dan industri yaitu
usaha rumah tangga pembuatan tahu, pada
kegiatan studi banding siswa untuk
mengetahui secara langsung proses
pembuatan tahu..
3 Apa yang Bpk dilakukan setelah Setiap berakhirnya kesepakatan bersama/MOU
mengadakan kerjasama dengan kami selalu membuat laporan dan evaluasi
fihak lain? hasil kegiatan.
Hal itu untuk mengetahui tingkat keberhasilan
atau kekurangan atas kerjasama yang sudah
kita lakukan.
Dengan kata lain untuk melakukan evaluasi.
4 Apakah Bpk terlibat aktif menjadi Saya terlibat aktif pada kegiatan koperasi
pengurus organisasi sosial bahkan saya menjadi pengurus koperasi
kemasyarakatan di lingkungan Saya juga menjadi pengurus kelompok
70
5 Apakah kepala sekolah memiliki Pengalaman saya dalam kegiatan tersebut yaitu
pengalaman dalam menggalang mengadakan kegiatan sosial.
bantuan dari semua warga sekolah Kegiatan sosial yang kami lakukan di sekolah
untuk meringankan penderitaan ini diantaranya:
warga sekolah yang sedang tertimpa 1. Menggalang dana seikhlasnya baik dari
bencana/ musibah atau mengalami siswa maupun guru untuk acara santunan
kesulitan ekonomi? anak yatim/ piatu atau yatim piatu di Bulan
Muharam
2. Menggalang dana seikhlasnya yang disebut
infaq baik dari siswa maupun dari guru
untuk mengadakan kegiatan sosial yaitu
takziyah apabila ada keluarga yang
berduka baik keluarga siswa maupun
keluarga guru.
3. Dana tersebut juga untuk menjenguk siswa
yang sakit dan diberikan dana sosial
kepada siswa tersebut.
c). Hasil
Didasarkan pada hasil wawancara dengan kepala sekolah magang 2,
didapatkan beberapa informasi sebagai berikut :
o Bahwa sebagai seorang kepala sekolah pasti akan mengalami
kerjasama dengan fihak lain, semua bentuk kerjasama harus kita susun
programnya yaitu dengan membuat MOU.
o Setelah selesai mengadakan kerjasama harus kita lakukan evaluasi.
Hal itu untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan atas kerjasama
yang sudah kita lakukan dengan fihak lain.
o Sekolah ibarat masyarakat kecil pasti ada warganya yang mungkin
mengalami penderitaan atau kesusahan, sebagai kepala sekolah harus
faham cara untuk mengurangi penderitaan warganya yaitu dengan
menggalang dana dari warga sekolah untuk diserahkan kepada yang
mengalami penderitaan/ kesulitan hidup demi meringankan beban
warga sekolah tersebut.
o Sebagai kepala sekolah harus aktif dalam berorgasinasi sosial
masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya terlebih menjadi
pengurus. Hal itu untuk menunjukkan dedikasi kita bahwa kiat layak
sebagai seorang pemimpin.
o Sekolah pasti menjalin hubungan/ kerjasam sosial dengan masyarakat
sekitar yaitu dengan orang tua/ wali murid, tokoh masyarakat, kepala
desa dan perangkat desa. Dengan terjalinnya hubungan sosial/
kerjasama sosial dengan masyarakat sekitar akan memberikan dampak
positif bagi peerkembangan pendidikan di sekolah.
Dari semua keterangan di atas telah membuka pola fikir Calon Kepala
Sekolah bahwa sebagai seorang kepala sekolah atau sebagai seorang
pemimpin haruslah memiliki kompetensi sosial demi terciptanya kondisi
sekolah yang harmonis baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan
guru, guru dengan siswa atau seluruh warga sekolah, terlebih lagi terciptanya
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah.
72
Hal itu akan mendukung terciptanya situasi pembelajaran yang efektif dan
efisien demi meraih prestasi yang lebih baik bagi peserta didik. Yang akan
membawa kemajuan pendidikan di Indonesia.
Disamping itu calon kepala sekolah haruslah bisa menggandeng
berbagai pihak baik swasta maupun tokoh masyarakat yang peduli terhadap
kemajuan pendidikan. Peran kepala sekolah sangatlah penting dalam
kemajuan dan hasil prestasi pendidikan siswa-siswanya.