Anda di halaman 1dari 10

a.

Kompetensi Keperibadian

Tabel 3.10 Indikator AKPK Kompetensi Keperibadian


No Aspek Kompetensi yang paling lemah (dari AKPK)
A b C

1. Kepribadian Saya melaksanakan tugas-tugas saya dengan


perencanaan yang matang dan evaluasi
berkelanjutan.

Berdasarkan dari tabel di atas, indikator yang akan dipelajari


dikegiatan magang 2 adalah terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas
yang direncanakan secara malangdan evaluasi berkelanjutan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah bersama guru
diperoleh beberapa hal terkait dengan perencanaan dan evaluasi dari
kegiatan atau program yang dilaksanakan di UPT SPF SDN 105330
Bangunsari. Menurut kepala sekolah dan guru di UPT SPF SDN
105330 Bangunsari, perencanaan dan evaluasi program sekolah
dilakukan melalui rapat yang dihadiri oleh seluruh guru dan staf. Hal
ini menunjukkan kepala sekolah selalu melibatkan warga sekolah
dalam merencanakan program sekolah. Menurut kepala sekolah, peran
stakeholder dalam hal ini guru dan staf sangat besar dalam
perencanaan dan pelaksanaan program sekolah, sehingga program
tersebut akan dijalankan dengan penuh tanggungjawab.
Menurut Kepala sekolah dan guru, bukan hanya perencanaan dan
pelaksanaan yang penting dalam melaksanakan suatu proram sekolah,
namun melakukan evaluasi itu sangat penting untuk mengukur
ketercapaian program sekolah yang telah disusun. Selain itu, hasil
evaluasi ini akan digunakan sebagai salah satu refrensi untuk
menyusun program
selanjutnya. Kegiatan evaluasi biasanya dilakukan dalam forum
meskipun instrumen evaluasi belum terdokumentasi dengan baik
Tindak lanjut yang dilakukan adalah perbaikan perbaikan system
pelaksanaan
untuk program selanjutnya. Untuk memaksimalkan keterlaksanaan
program sekolah, kepala sekolah membentuk tim pengembang sekolah
yang memiliki tugas pokok, dan fungsi masing-masing. Adapun
kendala dalam merencanakan program sekolah adalah masih ada
beberapa guru dan staf yang tidak bevpatisipasi aktif dalam perumusan
baik secara ide maupun pelaksanaan di lapangan. Solusi yang
ditawarkan oleh kepala sekolah adalah dengan melakukan pendekatan
persuasif dan melibatkan semua warga sekolah untuk setiap
pelaksanaan kegiatan. Selain melakukan wawancara, calon kepala
sekolah juga melakukan studi dokumen dengan menggunakan lembar
cheklist ketersediaan dokumen yang berkaitan dengan perencanaan dan
pelaksanaan program sekolah di UPT SPF SDN 105330Bangunsari
. Adapun dokumen yang tersedia antara lain:
■ ■ 11 ■■'

- Dokumen 1 UPT SPF SDN 105330 Bangunsari

- Dokumen PKG
1
' 'l ■ I

- Fotocopy BAN Akreditasi Sekolah

- Dokumen Rapor Mutu


- Dokumentasi Daftar hadir rapat perencanaan program
- Dokumentasi rapat evaluasi
- Dokumentasi Daftar hadir rapat evaluasi
b. Kompetensi Manajenal
Tabel 3.11 Indikator AKPK Kompetensi Manajerial

No Aspek Kompetensi yang paling lemah (dari

AKPK) 1 1■

a b C
1. Manajerial Saya memahami penyusunan Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana
Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)

Indikator yang akan dikembangkan oleh calon kepala sekolah adalah


pemahaman dalam penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).
Berdasarkan hasil wawancara kepala Sekolah UPT SPF
SDN 101887 Bangunsari, guru, dan bendahara, diperoleh informasi
terkait dengan proses penyusunan RKJM dan RKAS pada UPT
SPF SDN 101887 Bangunsari. Proses penyusunan RKJM dan
RKAS, diawali dengan pengisian instrumen Evaluasi Diri Sekolah.
Menyusun rencana kerja sekolah (RKS) dan Rencana kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) yang bersumber dari rencana ketja
menengah (RKJM). Di dalam rencana kerja yang disusun, kepala
sekolah selalu melakukan perencanaan d isetiap item rencana kerja,
Menyusun rencana kegiatan dan sampai pada evaluasi kegiatan.
Pengisian EDS melibatkan guru dan staff, begitu pula untuk RKJM
dan RKAS. Penyusunan RKJM dan RKAS melibatkan Tim
Pengembang Sekolah yang akan membahas program
pengembangan sekolah berdasarkan 8 Standar Nasional
Pendidikan. Setiap tim akan mengusulkan program ketja bersama
dengan jumlah anggaran yang kemudian akan diplenokan untuk
dibahas dandisepekati bersama sehingga menjadi Program Keija
Jangka Menengah (RKJM). RKJM disusun untuk jangka waktu per
4 Tahun. Untuk Rencana Kerja Tahunan, diambil dari RKJM, dan
rencana kerja tahunan inilah kemudian dibahas lebih detail lagi
untuk RKAS yang akan dipedomani oleh sekolah dan bendahara
untuk setiap pembiayaan item kegiatan. Program kerja yang telah
disusun dan dilaksanakan akan dilaporkan oleh penanggungjawab
kegiatan, dan dievaluasi secara bersama. Sistem evaluasi yang
dilakukan biasanya bersamaan untuk beberapa kegiatan. Hasil
evaluasi yang dilakukan pada dasarnya sudah sesuai dengan
perencanaan meskipun secara nominal terkait dengan anggaran
terkadang ada revisi atau penyesuaian, karena adanya kekgiatan
yang sifatnya mendadak dan urgen untuk segera diselesaikan.
Adapun dokumen dokumen yang calon kepala sekolah jadikan
sebagai pendukung dari wawancara dengan kepala sekolah guru,
dan bendahara adalah dokumen RKJM, RKAS Notulen d Daftar
hadir. Secara umum, kepala sekolah sudah melaksanakan
perencanaan dan pelaksanaan terkait dengan RKJM dan RKAS.
meskipun di proses evaluasi, masih belum ada isntrumen khusus
untuk monitoring dan evaluasi dari sedap program kegiatan.

c. Kompetensi Supervisi dan Tendik


Tabel 3.12 Indikator AKPK Kompetensi Supervisi dan Tendik

No Aspek Kompetensi yang paling lemah (dari AKPK)


a b C
1. Supervisi Saya memahami perencanaan program supervisi
akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan guru
Guru dan
yang akan disupervisi

Terkait dengan indikator perencanaan program supervisi akademik


yang disesuaikan dengan kebutuhan guru yang akan disupervisi.
sebelumnya.
Berdasarkan hasil studi dokumentasi terkait dengan Program
Supervisi di UPT SPF SDN 101887 Bangunsari, sudah tersedia
dokumentasi program supervisi, dimana di dalam program supervisi
sudah tertulis capaian hasil supervisi tahun sebelumnya, dan
perencanaan supervisi untuk tahun pelajaran baru. Sudah tersusun
jadwal supervisi baik supervisi akademik maupun manajerial. Selain
perencanaan supervisi sudah ada instrumen yang akan digunakan
untuk melaksanakan supervisi. Di masa pandemi Covid-19, dimana
proses pembelajaran dilaksanakan secara daring, kegiatan supervisi
akademik di UPT SPF SDN 101887 Bangunsari pada pelaksanaan
pembelajaran tidak terlaksana, namun diperencanaan pembelajaran
Kepala Sekolah tetap melakukan supervisi terkait dengin Perangkat
Pembelajaran yang akan digunakan oleh guru untuk melaksanakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setiap guru tetap diwajibkan untuk
membuat rencana perangkat pembelajaran yang akan dipedomani
oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh Perangkat
administrasi guru ini kemudian disupervisi oleh kepala sekolah sesuai
dengan isntrumen supervisi yang telah diisi.
d. Kompetensi Pengembangan Kewirausahaan

Tabel 3.13 Indikator AKPK Kompetensi Pengembangan

Kewirausahaan

No Aspek Kompetensi yang paling lemah (<lari AKPK)

a b C

1. Pengembangan Calon Kepala sekolah cukup memahami penyusunan


program tindak lanjut supervisi di sekolah dengan baik.
supervise
.

Sehubungan dengn kompetensi terendah pada kompetensi supervisi yaitu, Calon


Kepala sekolah cukup memahami penyusunan program tindak lanjut supervisi di
sekolah dengan baik. Oleh karena itu pertanyaan wawancara dilakukan untuk menggali
informasi dan apa saja yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam kompetensi
supervisi yaitu, Calon Kepala sekolah cukup memahami penyusunan program tindak
lanjut supervisi di sekolah dengan baik, dan diperoleh jawaban sebagai berikut ;
Cara kepala sekolah menyusun progran tindak lanjut yang sesuai dengan
kebutuhan guru, yaitu dengan cara menyesuaikan keadaan dan kemampuan guru,
sehingga guru merasa mendapatkan motivasi dan penghargaan dalam proses supervisi.
Setiap guru yang disupervisi tentu harus memperoleh sosialisasi tahapan yang
akan ditempuh. Sehingga tugas kepala sekolah saat guru mengikuti umpan balik, maka
kepala sekolah berperan sebagai guide saja tidak menggurui atau memberi masukan
sehingga guru itu sendiri yang akan mengungkapkan ide dan gagasan yang diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan guru tersebut.
Teknik yang digunakan dalam mengembangkan pelaksanaan umpan balik hasil
supervisi adalah diskusi, kunjungan kelas,pertemuan individu,dan evaluasi diri, atau
rapat dinas sekolah.
Manakala guru menunjukkan kinerja yang baik maka kepala sekolah harus
memberikan reward kepada guru tersebut. Setiap guru harus memperoleh penghargaan
yang sesuai dengan kinerjanya.
Manfaat pelaksanaan umpan balik hasil supervisi kepada para guru secara
konstruktif adalah agar guru terus berkembang secara pribadi dan menujukkan kinerja
profesionalnya.
.
e. Kompetensi Sosial
Tabel 3.14 Indikator AKPK Kompetensi Sosial
No Aspek Kompetensi yang paling lemah (dari AKPK)

a B C
i Sosial Saya memahami penyusunan program kerja sama
dengan pihak lain, baik perseorangan maupun
institusi dengan baik, untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan pendidikan

disekolah

Terkait kompetensi sosial, terdapat dimensi terendah dari AKPK yang diperoleh
calon yaitu kurang Calon Kepala Sekolah kurang terlibat aktif menjadi pengurus
organisasi sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah ternyata kepala sekolah terlibat
aktif dalam organisasi kemasyarakat dan organisasi lainnya. Ya sebagai kepala sekolah
juga memiliki tanggung jawab sosial, lingkungan tempat tinggal merupakan keluarga
terdekat. Oelh karena itu kita harus dekat dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan
pagusuban, PKK, majelis taklim atau lainnya.
Manusia adalah Makluk individu sekaligus sosial, dari sejak lahir hingga
meninggal manusia perlu dibantu atau kerjasama dengan manusia lain, segala
kebahagiaan yang dirasakan manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan dan
kerjasama dengan manusia lain, manusia sadar bahwa dirinya harus merasa terpanggil
hatinya untuk berbuat baik bagi orang lain dan masyarakat.
Peran pentingnya terletak pada dua hal yakni pertama, terletak pada peran
pribadi kepala sekolah yang hidup ditengah masyarakat untuk berbaur dengan
masyarakat. Untuk itu seorang kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk
berbaur dengan msayarakat, kemampuan ini meliputi kemampuan berbaur secara
santun, luwes dengan masyarakat, dapat melalui kegiatan oleh raga, keagamaan, dan
kepemudaan, kesenian dan budaya. Keluwesan bergaul harus dimiliki oleh kepala
sekolah selain sebagai kepala maupun sebagai guru.
Sebenarnya tentu ada keterampilan bergaul, keterampilan berkomunikasi. Dll.
Namun satu hal yang hat=rus diketahui bahwa Manusia menduduki posisi sentral sering
dilukiskan  sebagai the man behind the gun, manusialah yang mengendalikan senjata.
Tanpa memiliki kemampuan dalam hubungan manusiawi, kelompok kerja sama tidak
mungkin terjalin dengan harmonis. Ketrampilan hubungan manusiawi ini antara lain
tercermin dalam (1) ketrampilan menempatkan diri dalam kelompok, (2) ketrampilan
menciptakan kepuasan pada diri bawahan, (3) sikap terbuka terhadap kelompok kerja,
(4) kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan dan (5) penghargaan
terhadap  nilai-nilai etis, (6) pemerataan tugas dan tanggung jawab (7) itikad baik, adil,
menghormati, dan menghargai orang lain.
Realistasnya peran dan kiprah seorang kepala sekolah dinilai dan diamati baik
oleh guru, anak didik, teman sejawat, dan atasannya maupun oleh masyarakat. Bahkan
tidak jarang juga kebaikan dan kekurangan kepala sekolah dibicarakan oleh masyarakat
secara luas, oleh karena itu penting bagi seorang kepala sekolah untuk meminta
pendapat baik dari guru, karyawan, siswa maupun teman sejawat tentang
penampilannya sehari-hari baik di sekolah, di masyarakat dan segera memanfaatkan
pendapat/kritik untuk memperbaiki.
Cara kepala mendorong warga sekolah untuk memunculkan ide terhadap
program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. Kepala
sekolah harus mampu mendorong dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada seluruh warga sekolah untuk membuka diri, banyak belajar dan
mengembangkan diri sendiri, melalui kegiatan diskusi akhir pekan, atau kegiatan di
KKG.
Mekanisme mengembangkan Program-program inovasi yang dapat
meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. Antara lain mengajak seluruh guru
untuk berdiskusi, membangun TIM yang solid dan kompak, menyusun program-
program yang efektif bagi kepentingan pendidikan.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengimplementasikan program
inovatif dengan cara melibatkan para pakar dan mengajak para guru untuk menulis
karya inovatif.
Cara memberdayakan seluruh stake holder dalam mengembangkan program
inovatif adalah menugaskan setiap SDM sesuai dengan kemampuan masing-masing dan
bekerja sama dalam Timworks.
Kepala Sekolah harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program program yang dikembangkan agar dapat diukur dan dievaluasi bagi
peningkatan program berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai