PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kinerja guru merupakan penentu dari kualitas yang berujung pada mutu
pendidikan di sekolah, hal ini tergambar dalam Permendikbud No. 3 tahun 2017
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan adalah ditetapkannya delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu dari Standar
Nasional Pendidikan adalah Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tatap muka adalah interaksi langsung antara guru dan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran atau pembimbingan sesuai dengan beban belajar peserta didik
dalam struktur kurikulum. Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 tahun 2018; pasal 3
Nomor 1 pelaksanaan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
efektif mencakup kegiatan pokok : (a) merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan, (b) melaksanakan pembelajaran atau bimbingan; (c) menilai hasil
pembelajaran atau pembimbingan; (d) membimbing dan melatih peserta didik; dan;
(e) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan Beban Kerja Guru. Pada pasal 9 Nomor 1 yaitu beban kerja Kepala
Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas : (a) manajerial; (b) pengembangan
kewirausahaan; dan (c) supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Melalui pelaksanaan TUPOKSI Kepala Sekolah pada aspek supervisi kepada
guru dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, dilaporkan berdasarkan program
dan hasil temuan yang ada di tahun pelajaran 20121/2022 dan merupakan tindak
lanjut dari hasil temuan pada supervisi. Pelaporan merupakan catatan berdasarkan
B. FOKUS MASALAH
Sesuai latar belakang di atas, fokus permasalahan kepala sekolah pada
semester ini adalah :
1. Apakah kemampuan guru membuat bahan ajar sudah maksimal?
2. Apakah kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai
tahapan?
3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan
pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
inovatif, kratif, efektif, menyenangkan, gembira, dan bermutu?
2. Sasaran
Secara garis besar sasaran kepala sekolah mencakup input, proses dan
output meliputi:
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-
harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih
baik. Faktor-faktornya meliputi: peserta didik, guru, tenaga kependidikan,
kurikulum, alat, dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik
sekolah.
c. Output meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non akademik.
Secara khusus sasaran kepala sekolah meliputi teknis pendidikan yang
memfokuskan pada guru kelas dan guru bidang studi dalam merencanakan
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
Secara rinci, supervisi akademik akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Dari Supervisi yang telah dilaksanakan di SDN 20 Sinapa Piliang, mulai dari
telaah perangkat pembelajaran diawali tahun pelajaran hingga supervisi berupa
kunjungan kelas yang dilaksanakan bulan September 2021 dijumpai beberapa hal
yang belum sesuai dengan yang diharapkan, seperti:
1. Penialian pada RPP belum mencakupi seluruh aspek
2. Uraian materi pada RPP masih belum lengkap
3. Penggunaan media belum sesuai dengan yang diharapkan
4. Kegiatan pembelajaran masih ada yang belum sesuai dengan perencana.
1. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah tekhnik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati
proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong guru dalam mengatasi
masalah di dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas adalah sebagai berikut:
a. Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan
masalahnya,
b. Atas permintaan guru bersangkutan,
c. Sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan
d. Tujuan kunjungan harus jelas.
a. Tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara
mengobservasi selama kunjungan kelas.
b. Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya
proses pembelajaran berlangsung.
c. Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi.
d. Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
2. Observasi kelas
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya
adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-
kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran. Secara umum, aspek-
aspek yang diobservasi adalah usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses
pembelajaran, cara menggunakan media pengajaran, variasi metode, ketepatan
penggunaan media dengan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan observasi kelas ini
melalui tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi; dan
tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap dengan instrumen observasi, 2) menguasai
masalah dan tujuan supervisi, dan 3) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran.
3. Pertemuan individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran
antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
1. harus direncanakan;
2. guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi;
3. tentukan guru-guru yang akan mengunjungi;
4. sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
5. supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat;
6. adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam bentuk
percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu;
7. segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan
pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
8. adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.
A. PERENCANAAN SUPERVISI
Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar dalam keseluruhan
program sekolah. Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi
pengembangan profesionalisme guru.
Pada awal tahap perencanaan, supervisor menyiapkan sejumlah instrumen yang akan
digunakan pada pelaksanaan observasi diantaranya : (1) instrumen perencanaan kegiatan
pembelajaran, (2) instrumen observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah observasi, da n (4)
format tindak lanjut hasil supervisi.
Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yunior yang akan diobservasi proses
pembelajarannya. Pada pertemuan pertama supervisor meminta kesediaan guru untuk di
supervisi, berikut dapat disepakati penentuan waktu pelaksanaan supervisi dan
menginformasikan bahan ajar yang perlu dipersiapkan untuk supervisi, sebagai berikut:
Prota
Promes
Silabus
RPP
KKM
Daftar LKS
Daftar Nilai
Agenda Harian
Alat Peraga/Media Pembelajaran
Jurnal Harian
Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor meminta satu rangkap RPP yang
kemudian akan diberikan penilaian dengan mengisi instrumen pengukuran kinerja guru
setelah pelaksanaan pembinaan (blangko terlampir).
1. Temu Awal
Temu awal merupakan kegiatan pertemuan antara petugas supervise/ Kepala
Sekolah menjelaskan maksud, tujuan, jadwal, responden, dan substansi materi
pelaksanaan supervise, kegiatan temu awal diupayakan tidak memakan waktu terlalu
lama.
Pada tahap ini supervisor melakukan observasi langsung ke kelas tempat guru yang
akan disupervisi sesuai jadwal sebagai berikut:
JADWAL SUPERVISI
HARI / JA
N NAMA MAPEL / POKOK KEL FOKUS
TANGG M
O GURU PEMBAHASAN / KD AS MASALAH
AL KE
1 Jumat,15 Tri Tema 3 : Kegiatanku I I-III Kelengkapan
Oktober Surmayanti,S Mapel : perangkat
2021. P.d Matematika,PPKn supervisi,
pembuatan
kegiatan
pembelajaran
2 Senin,27 Vitriya Tema 3 : Tugasku II I-III Kelengkapan
Septembe Lina,SPd Sehari-hari. perangkat
r 2021 Mapel : PPKN, B. supervisi,
Indonesia pembuatan
kegiatan
pembelajaran,
Penataan
waktu
pembelajaran
3 Selasa,26 Zartenawilis,S Tema : Benda di III I-III Kelengkapan
Oktober Pd Sekitarku. perangkat
2021. Mapel : Bahasa supervisi,
Indonesia,Matematika, Penataan
SBdP. ruang kelas,
penguasaan
kelas,
4 Selasa,12 Elvi Tema : Kelipatan dan IV I-III Kelengkapan
Oktober Sovia,SPd Persekutuan Bilangan perangkat
2021 Mapel : Matemstika supervisi,
penetapan
pemahaman
ASPEK PEMBINAAN
Tri Surmayanti,Sp.d
1 90 90 90 90 92 87 90 985 89,55 A
Vitriya Lina,SP.d
2 90 85 87 89 90 87 90 977 88,82 A
3 Zartena Wilis,SP.d 90 90 90 90 90 87 90 981 89,18 A
Elvi Sovia,SP.d
4 88 88 88 85 90 87 90 968 88,00 A
Irfan Ghafur,SP.d
5 90 90 88 86 90 85 90 996 90,55 A
Eva Nursanti,SP.d
6 95 95 95 95 90 90 90 974 88,55 A
8 APRIYANTI, S.Pd 90 90 90 90 90 90 90 967 87,91 A
YENELI EFRIZA,
9 90 86 85 90 85 90 975 88,64 A
S.Ag
JUMLAH 772 771 770 767 810 769 810 8779 798,09
Berdasarkan hasil rekap pembinaan guru tentang perencanaan pembelajaran, dapat dilihat pada table di atas bahwa pada pencapaian
untuk point kalender pendidikan, agenda harian, KKM, buku pegangan guru dan buku pegangan siswa seluruh guru memiliki nilai yang sama,
karena seluruh administrasi tersebut telah dilengkapi oleh seluruh guru. Berdasarkan hasil pembinaan tersebut diketahui bahwa nilai tertinggi
Namun hasil terendah terdapat pada Bapak Medi Afrianto, S.Pd sebesar 87,91, pada
dasarnya memang harus banyak perbaikan terhadap pembuatan perangkat pembelajaran. Dan
untuk hasil pembinaan terhadap guru yang lainnya perlu ada beberapa koreksi seperti
pemberian waktu pada setiap kegiatan, dan melengkapi perangkat pembelajaran yang belum
selesai.
MENGAJAR
NO NAMA GURU NILAI PREDIKAT
DIKELAS
1. RENDRA SURYANI, S.Pd I 89,55 A
2. ELVI SOVIA, S.Pd.I II 88,82 A
3. FEBRIDONA, S.Pd III 89,18 A
4. ISMARNI, S.Pd.SD IV 88,00 A
5. EVANURSANTI, S.Pd V 90,55 A
6. YULIDAR, S.Pd.SD VI 88,55 A
7. MEDI AFRIANTO, S.Pd III-V 86,91 A
8. APRIYANTI, S.Pd I-VI 87,91 A
9. YENELI EFRIZA, S.Ag I-VI 88,64 A
4 ISMARNI, - Pembinaan Supervisi kelas IV: - jawab Pembuat 86% Guru telah - Diskusi
S.Pd.SD oleh - Pengkondisian kelas - Ceramah an hambat memahami - Pengarah
supervisor - Pembacaan do’a dan - Diskusi langkah- an yang tentang an/saran
dalam dilanjutkan dengan - penugasa langkah terjadi administra - Perbaika
merancang, nyanyi wajib n pembelaj sudah si n
menyusun, - Pengambilan absen aran diperbai pembelajar
5 EVANURSAN - Pembinaan Supervisi kelas V: - Tanya Pembuatan 89% Guru telah - Diskusi
TI, S.Pd oleh - Pengkondisian kelas jawab langkah- hambat memahami - Pengarah
supervisor - Pembacaan do’a, - Ceramah langkah an yang tentang an/saran
dalam pembacaan Al- - Diskusi pembelajaran terjadi administra - Perbaika
merancang, Qur’an dan nyanyi - penugasa guru belum sudah si n
menyusun, lagu Indonesia Raya n sesuai, yaitu diperbai pembelajar
dan - Tanya jawab tentang kegiatan ki atas an, hanya
mengemba materi sebelumnya dilakukan atas pembin saja perlu
ngakan - Kegiatan literasi instruksi guru aan dari pembuatan
perencanaa dengan pembiasaan kepada siswa supervis secara
n membaca verita sehingga or rutin dan
pembelajar inspirasi dan motivas diawali penyempur
an - Penjelasan tujuan dengan kata naan
- Pembinaan pembelajaran guru
oleh - Penjelasan materi Papa absen
supervisor tentang kecepatan, siswa tidak
dalam jarak dan waktu diisi
kegiatan - Keikutsertaan siswa Melibatkan
pembelajar dalam setiap seluruh siswa
an proses;seluruh siswa pada saat
kehalaman untuk PBM dan
melakukan kegiatan tidak hanya
penentuan kecepatan, focus pada
jarak dan waktu satu orang
- Tanya jawab tentang siswa saja
7 MEDI - Pembinaan Supervisi kelas III: -Diskusi Pembuatan 85% Guru telah - Diskusi
AFRIANTO, oleh - Pengkondisian kelas -Latihan langkah- hambat memahami - Pengarah
S.Pd supervisor - Berdo’a dilanjutkan langkah an yang tentang an/saran
dalam dengan menyanyikan pembelajaran terjadi administra - Perbaika
merancang, lagu Indonesia Raya guru belum sudah si n
menyusun, - Kegiatan literasi sesuai, yaitu diperbai pembelajar
dan - Penjelasan tentang kegiatan ki atas an, hanya
mengembang tujuan pelajaran dilakukan pembin saja perlu
akan - Tanya jawab tentang atas instruksi aan dari pembuatan
perencanaan pengalaman guru kepada supervis secara
pembelajaran kerjasama yang siswa or rutin dan
- Pembinaan pernah dilakukan Perangkat penyempur
oleh - Penjelasan tentang supervisi naan
supervisor kerjasama belum
dalam - Tanya jawab tentang dilengkapi
kegiatan kegiatan-kegiatan dengan KKM
pembelajaran kerjasama peserta Penanaman
didik di sekolah konsep
- Siswa menceritakan terhadap
pengalaman tentang siswa masih
kerjasama kurang
dilingkungan sekolah karena masih
- Penjelasan tentang ada beberapa
manfaat kerjasama siswa yang
- Guru menceritakan memiliki nilai
Pada umunya masih banyak guru yang belum melengkapi perangka pembelajaran sesuai dengan kekurangan masing-masing guru, ada
guru 3 orang guru yang belum melengkapi RPP dan 3 orang guru belum melengkapi tanggal pada perangkat. Persentase pencapaian yang
diperoleh guru telah mencapai batas yang baik walaupun masih ada hambatan-hambatan yang dihadapi. Percentase terendah yaitu 85% dan yang
tertinggi yaitu 89%. Namun pencapaian pada hasil yang telah diperoleh diharapkan dapat ditingkatkan dengan melakukan perubahan yang lebih
baik pada kegiatan supervisi berikutnya.
NILAI
NO NAMA KELAS PELAKSANAAN PREDIKAT
PEMBELAJARAN
I
1 RENDRA SURYANI, S.Pd 87,50 A
II
2 ELVI SOVIA, S.Pd 87,50 A
III
3 FEBRIDONA, S.Pd 87,50 A
IV
4 ISMARNI, S.Pd.SD 85,71 A
V
5 YULIDAR, S.Pd.SD 87,50 A
VI
6 EVANURSANTI, S.Pd 89,29 A
III
7 MEDI AFRIANTO, S.Pd 83,50 A
I
8 APRIYANTI, S.Pd 85,71 A
Nilai terendah yaitu sebesar 83,50, terjadi kelemahan saat menerangkan pelajaran
disebabkan karena guru lebih asik menerangkan pelajaran sendiri tanpa mengikut sertakan
siswa pada setiap kegiatan. Sedangkan nilai tertinggi terdapat pada angka 89,29 dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar yang tertib dan baik.
92
90
88
86
84
78
I
.P
d d. .P
d
.SD .SD .P
d
.P
d
.P
d
.A
g
,I S , S.P A, S .Pd .Pd TI, S O, S TI, S A, S
N A S S T Z
RYA OVI DON NI, AR, SAN IAN IYAN FRI
I R R E
SU VI S BR MA LID U FR APR ELI
RA EL FE IS YU VAN DI A N
ND E E YE
RE M
Namun hasil terendah sebesar 85,21 atas nama Bapak Medi Afrianto, S.Pd yang perlu
pembinaan lebih lanjut terhadap pembuatan perangkat pembelajaran dan peningkatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Supervisi dilakukan untuk mendapatkan gambaran proses dan hasil pelaksanaan
program sekolah bidang pembelajaran. Supervise dilaksanakan dengan metode
kuesioner, diskusi, wawancara, dan tindakan langsung di dalam kelas. Dari hasil
supervise tersebut dapat diketahui kelebihan dan kelemahan dari masing-masing guru
yang di sepervisi, dan pada kelemahan tersebut perlu ditingkatkan dan dimasa mendatang
dapat dikembangkan secara maksimal.
Dari supervisi yang dilaksanakan SDN 20 Sinapa Piliang Kota Solok telah
menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru telah dapat membuat dan menyusun administrasi program
pembelajaran
b. Hanya masih ada beberapa guru yang perlu dibina untuk memahami dan
meningkatkan kompetensinya tentang penyusunan administarsi pembelajaran
c. Proses pembelajaran sudah menunjukkan kesesuaian dengan RPP yang telah
disusun, namun perlu diarahkan pada proses pembelajaran model PAIKEM
yang mengarah pada anak sebagai subjek pembelajaran
d. Dalam kegiatan supervise perlu ada pembinaan secara khusus tentang tekhnik
penilaian. Hal ini perlu diarahkan pada instrument dan model penilaian yang
variatif.
B. SARAN
Tujuan dalam pembuatan laporan ini yaitu diharapkan dapat menjadi
acuan untuk perbaikan dalam proses pembelajaran pada berikutnya. Laporan