Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga mengamanatkan
tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas
manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan tugas pokok tersebut perlu diketahui hasil
keterlaksanaannnya. Kepala sekolah merupakan pemimpin di sekolah yang harus mampu
menyusun perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan mengelola guru, staf, sarana
prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, kurikulum, kesiswaan, keuangan, unit pelayanan
khusus, prinsip kewirausahaan dan pengawasan dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
Permendikbud no.22 tahun 2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah
mengamanatkan bahwa setiap guru wajib merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Guru merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan mutu pendidikan di
sekolah. Untuk itu pelaksanaan standar proses harus dibina oleh pengawas sekolah. Karena hal
ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar.
Salah satu unsur tenaga kependidikan yang dinilai penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan adalah pengawas satuan pendidikan. Pengawas satuan pendididkan bertugas
melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial di sekolah yang ditunjuk
melalui kegiatan pemantauan, penilaian, dan pembinaan serta pelaporan dan tindak lanjut.
Tanggung jawab pengawas satuan pendidikan adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan. Disamping itu pengawas satuan pendidikan juga berfungsi
sebagai penjamin mutu pendidikan pada sekolah binaannya.
Dalam rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan mutu dan inovasi,
serta tata kelola pendidikan yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global pengawas
memberikan layanan teknis, bekerja sama dengan sekolah untuk keberhasilan pendidikan yang
dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan
Eksistensi pengawas sekolah dinaungi oleh sejumlah dasar hukum. Undang-undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun
tahun 2013 tentang perubahan atas PP No.19 Tahun 2005 adalah landasan hukum yang
menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu. Selaian itu secara tegas dikatakan dalam
Keputusan Menpan No.21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
kreditnya Bab II pasal 5 yang menyatakan bahwa tugas pokok pengawas sekolah adalah
melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan,pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksaksanaan delapan
standar nasional pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan
peningkatan kualitas pengelolaan. Peningkatan kualitas pembelajaran memiliki makna strategis
dan berdampak positif berupa (1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata, (2) peningkatan kualitas masukan,
proses dan hasil belajar, (3) peningkatan profesionalitas pendidik, dan (4) penerapan prinsip
pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan akan
menciptakan pendidikan yang transparan, akuntabel, berdaya saing tinggi dan menghasilkan
pencitraan yang positif.
Kemampuan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran secara efektif dan efisien
sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran
dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual serta kelompok. Guru
harus mampu berperan sebagai desainer (perancang), implementator (pelaksana), dan evaluator
(penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor paling dominan, karena di tangan
merekalah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas pembelajaran khususnya dan
kualitas satuan pendidikan pada umumnya. Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan
dan pengembangan yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik
maupun manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya
memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara profesional, sehingga
mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan
proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang
menciptakan kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif. Kegiatan
pengawasan memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan dan belajar
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pembelajaran dengan imajinatif, penuh inisiatif,
dan kreatifitas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pengawasan yang dalam implementasi dapat berupa
bimbingan, pembinaan, dan monitoring hendaknya menjadi kebutuhan serta kebiasaan yang
dilakukan terus-menerus. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal maka dalam pengawasan
perlu adanya pemilihan pendekatan dan metode yang tepat, terarah, dan terprogram yang
meliputi aspek akademik maupun manajerial.

B. Fokus Masalah
1. Permasalahan dalam bidang Akademik
Permasalahan dalam bidang akademik berhubungan dengan aspek
pembinaan/pembimbingan dan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran dan pengembangan profesionalisme guru. Adapun permasalahan yang
ditemukan dilapangan antara lain:
a. Beberapa guru belum menyusun perencanaan pembelajran dengan baik
b. Beberapa guru tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun
c. Beberapa guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
d. Beberapa guru belum melaksanakan penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku.
e. Masih 85% guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan kelas (PTK)
dalam upaya pengembangan profesional guru.

2. Permasalahan di bidang Manajerial


Permasalahan di bidang manajerial tentu erat kaitannya dengan peningkatan efektifitas
dan efesiensi pengelolaan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah dan stafnya sebagai
pemeran edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator.
Permasalahan tersebut mencakup masalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan, penilaian dan pengembangan. Permasalahan dalam bidang manajerial yang
ditemukan di lapangan, kepala sekolah masih belum optimal dalam mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dan melaksanakan tugas pokok kepala sekolah.
Adapun permasalahan yang ditemukan secara spesifik di lapangan antara lain:
a. Pelaksanaan 8 (delapan SNP) belum maksimal.
b. Pelaksanaan administrasi sekolah belum maksimal.
c. Program peningkatan mutu lulusan belum maksimal
Untuk memecahkan dan mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diperlukan berbagai
macam metode dan tekhnik yang tepat dan terarah.

C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan


1. Tujuan
a. Bidang akademik
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan yang ingin
dicapai adalah :
i. Guru mampu memahami tentang kompetensi yang harus dimilikinya. ( Permen No 16
tahun 2007)
ii. Guru mampu menyusun administrasi perencanaan pembelajaran sesuai standar
iii. Guru mampu melaksanakan pembelajaran dan bimbingan sesuai standar
iv. Guru mampu melaksanakan penilaian hasil belajar siswa sesuai standar
v. Guru mampu melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ( PTK)
b. Bidang Manajerial dalah:
i. Kepala sekolah mampu melaksanakan administrasi sekolah sesuai manajemen
peningkatan mutu pendidikan
ii. Kepala Sekolah mampu melaksanakan supervisi guru dan tindak lanjutnya.
iii. Ada program terperinci peningkatan mutu lulusan setiap kelompok mata pelajaran dari
lima kelompok mata pelajaran.

2. Sasaran Kepengawasan
a. Pengawasan Akademik
Guru mata pelajaran Matematika pada sekolah binaan tersbar pada 8 kecamatan di
kabupaten Dompu .
b. Pengawasan Manajerial
Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan pada SMAN 1 Dompu, SMAN 1 Woja
Dompu , SMAN 1 Kempo, SMAN 2 Kempo, SMAN 1 Kilo dan SMA IT Ranggo.

D. Tugas Pokok/ Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan pengawasan terdiri dari pengawasan manajerial dan akademik yang
meliputi:
1. Pengawasan Akademik
1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun
administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan
melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan media
dan sumber belajar.
5) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaran/pembimbingan.
6) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya.

2. Pengawasan Manajerial
1) Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik
rencana kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan sekolah dan Sistem Informasi
Manajemen (SIM).
2) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan
hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
3) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber belajar lainnya.
4) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi
sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi:
a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala sekolah
berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah
b) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-hasil
yang dicapainya
BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
Ruang lingkup tugas kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial, dapat digambarkan dalam gambar 1 kerangka
pikir dan pemecahan masalah sebagai berikut:

Melaksanakan Program 1. Pembinaan guru/kepala sekolah


pengawasan

2. Pemantauan Pelaksanan 8 SNP

Kegiatan
Program Evaluasi Hasil Pelaksanaan
Pengawasan 3. Penilaian PK guru/PK Kepsek
Pengawasan Program Pengawasan
Akademik/ Laporan
Tahunan
Manajerial
4. Evaluasi Hasil Pelaksanaan
pengawasan
Pembimbingan dan Pelatihan
Profesional guru/kepala
sekolah 6.Program Pembimbingan

Gambar 1: Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Tugas Kepengawasan


Dalam pelaksanaan program pengawasan, pengawas wajib melaksanakan kegiatan yang
meliputi pembinaan guru dan atau kepala sekolah, memantau 8 standar nasional pendidikan, dan
melaksanakan penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah. Adapun kerangka pemikiran dan
pemecahan masalah pada fokus kegiatan pembinaan guru dan kepala sekolah dapat digambarkan
pada gambar 2 di bawah ini.

Guru dan kepala sekolah harus Salah satu tugas pengawas sekolah
profesional dalam bertugas sesuai adalah membina guru dan kepala
dengan standar nasional pendidikan sekolah agar melaksanakan standar
nasional pendidikan

Belum semua guru dan kepala Pengawas sekolah wajib melakukan


sekolah bekerja secara profesional pembinaan kepada guru dan kepala
sesuai dengan standar nasional sekolah
pendidikan

GURU, KEPALA SEKOLAH


DAN PENGAWAS SEKOLAH
PROFESIONAL

HASILNYA MUTU
PENDIDIKAN MENINGKAT

Gambar 2: Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Pembinaan Guru dan atau Kepala Sekolah
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan dan metode yang digunakan dalam pemecahan masalah dibagi dalam dua
kelompok, yaitu pemecahan masalah dalam bidang akademik dan pemecahan masalah dalam
bidang manajerial.
Pendekatan dan metode yang digunakan dalam memecahkan permasalahan dalam bidang
akademik yaitu supervisi individual, sedangkan pendekatan dan metode yang digunakan dalam
memecahkan permasalahan dalam bidang manajerial yaitu monitoring dan evaluasi untuk
mengetahui kesesuaian program dengan pengimplementasiannya di sekolah,sedangkan evaluasi
adalah untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pengimplementasian program dibandingkan
dengan program sekolah yang telah dibuat.Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial
pengawas berperan sebagai :
a. Kolaborator dan negosiator, terutama dalam proses perencanaan, koordinasi dan
pengembangan manajemen sekolah.
b. Assesor, terutama dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah
binaannya.
c. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaanya.
d. Evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan

Adapun Pendekatan dan metode kepengawasan antara lain :


A. Pendekatan
1. Pendekatan langsung
Pendekatan yang memberi kesempatan kepada guru untuk berinisiatif dan kreatif
menciptakan ide-ide baru untuk melaksanakan pembelajaran.
2. Pendekatan kolaborasi
Kolaborasi adalah kerjasama antara guru dan supervisor. Bagi guru yang memiliki
tanggungjawab dan komitmen tinggi,tetapi tingkat abstraksinya rendah kerjasama ini
dapat membantu guru tersebut dalam melaksanakan ide dan cita-citanya yang besar.
Sementara bagi guru yang memiliki tingkat abstraksi tinggi ,rasa tanggungjawab dan
komitmennya rendah maka pendekatan kolaborasi ini dapat dimanfaatkan untuk
membantu guru merealisasikan konsep-konsep yang telah ia ciptakan.
3. Pendekatan langsung
Pendekatan langsung ini tidak memberikan peluang bagi guru untuk berinisiatif, kreatif
dan inovatif dalam melakukan tugas sehari-hari. Pendekatan langsung ini diperuntukan
kepada guru yang memiliki komitmen dan kemampuan rendah. Supervisor memberikan
resep tentang perilaku atau tindakan tertentu (bersifat standar yaitu suatu standar yang
bersifat nasional atau sesuai dengan keadaan daerah bersangkutan) kepada guru dalam
kegiatan-kegiatan yang ia hadapi pada tugas sehari-hari.
B. Metode Kepengawasan
1. Metode tes untuk menilai kemampuan siswa/guru.
2. Metode observasi untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas baik
administrasi maupun dalam proses pembelajaran, dan menilai kinerja kepala sekolah.
3. Metoda dokumentasi digunakan untuk melihat atau mendata guru, siswa, sekolah,
absensi, alat peraga, sarana dan prasarana, nilai ulangan dan lain-lain.
4. Metode wawancara untuk mencari data tentang kepribadian guru, kondisi
kesejahteraan pegawai dan lain-lain.
5. Metode demonstrasi digunakan untuk memberi contoh kepada guru tentang cara
mengajar, membuat dan menggunakan alat pembelajaran, pembuatan administrasi dan
lain-lain.
6. Metode angket untuk mencari berbagai macam data yang belum ada dalam laporan
bulan, dan mencari data tentang kebiasaan-kebiasaan yang sulit terdeteksi hanya dalam
waktu singkat.
7. Metode ceramah, diskusi, tanya jawab, peer teaching, warkshop, pembimbingan, dan
pemberian contoh digunakan dalam melaksanakan pembinaan, pendidikan dan
pelatihan terhadap kompetensi kepala sekolah dan guru.

C. Teknik Kepengawasan
Teknik yang digunakan dalam melaksanakan tugas kepengawasan antara lain:
1. Kunjungan sekolah (memberitahu, tidak memberi tahu, undangan),
2. Observasi pembelajaran di kelas,
3. Percakapan pribadi (mengembangkan potensi guru, mendorong guru mengatasi
kelemahan, mengurangi keragu-raguan),
4. Rapat rutin (konferensi kepala sekolah),
5. Pertemuan rutin (MGMP/KKKS)
6. Kunjungan antar MGMP/MKKS/KKPS
7. Penataran/diklat/workshop/seminar tingkat gugus/kecamatan
8. Melalui laporan tertulis (laporan bulan, laporan ulangan akhir semester, laporan
ujian, dll)
9. Dengan mengundang guru ke kantor, dll

D. Alat Pengumpul Data Kepengawasan (instrumen)


Untuk melakukan kegiatan kepengawasan, digunakan instrumen yang bermacam-
macam sesuai dengan kegiatan yang dipantau. Antara lain:
1. Lembar Observasi/cek list/instrumen pemantauan (kinerja kepala sekolah, kinerja
guru, akreditasi, pengelolaan kelas, proses pembelajaran, administrasi,
penerimaan peserta didik baru, ujian, pengembangan diri, perpustakaan, sarana
sekolah, dll)
2. Pedoman wawancara
3. Angket atau daftar isian
4. Naskah soal uji petik

E. Analisis Data Kepengawasan


Untuk menganalisis data kepengawasan tersebut, menggunakan analisis sederhana.
Cara menganalisis secara sederhana hasil kepengawasan menggunakan instrumen yang
sudah ada. Instrumen yang digunakan dalam kepengawasan ini adalah Administrasi
Perencanaan Pembelajaran, Administrasi Pelaksanaan Penialaian Pembelajaran, Hasil
Penilaian Penyusunan Pembuatan RPP, Hasil Penilaian Penyusunan Pembuatan Silabus.
Alat untuk mengukur masing- masing indikator digunakan norma penilaian skala likert
yaitu 4 s.d. 1 yang berarti sbb:
4 = Amat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN
A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru

SAS LAMPIRAN
TARGE METO HAMBATA KETERC TINDAK
No. ASPEK KEGIATAN ARA KESIMPULAN
T DE N APAIAN LANJUT
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Menyusun administrasi 1.Kunjungan ke Guru 47 orang Bimbing Belum 100% guru 84% guru telah Workshop a. Surat
perencanaan sekolah binaan an maksimal telah menyusun penyempu keterangan
pembelajaran 2.Mengadakan teknis pada menerima administrasi rnaan b. Daftar hadir
1. Menyusun Program pertemuan / group melakukan pembinaan. perencanaan perangkat terdiri guru
Tahunan menggali focus pemetaan pembelajaran pembelaja c. Jadwal
2. Program semester. informasi tentang discussi KI/SK, KD, dengan baik. ran pelaksanaa
3. Membuat pemetaan potensi guru on mengembang n
( analisis SK,KD) tahun sebelumnya kan RPP dan d. Instrumen
4. Membuat KKM 3. Melaksanakan mengembang pembinaan
5. Mengembangkan pembinaan kan silabus
Silabus
6. Mengembangkan RPP
7. Membuat agenda
harian.

2 Melakukan 1. Kunjungan ke Guru 47 orang Bimbing Pengembang 100 % guru 80,76% guru telah Workshop a. Surat
pendampingan dalam sekolah binaan an an model telah melaksanakan keterangan
meningkatkan 2. Mengadakan teknis pembelajaran menerima proses b. Daftar
kemampuan guru dalam pertemuan / group , pembinaan. pembelajaran hadir
proses pelaksanaan menggali focus pembelajaran dengan baik. terdiri
pembelajaran / informasi tentang discussi tuntas dan guru
bimbingan: potensi guru on pengayaan c. Jadwal
SAS LAMPIRAN
TARGE METO HAMBATA KETERC TINDAK
No. ASPEK KEGIATAN ARA KESIMPULAN
T DE N APAIAN LANJUT
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
a. Pendahuluan tahun sebelumnya belum pelaksanaa
b. Kegiatan inti meliputi 3. Melaksanakan dilakukan n
kegiatan tatap muka, pembinaan dengan d. Instrumen
PT, dan KMTT, tatap maksimal pembinaan
muka dilakukan
melalui pendekatan
saintifik
c. Penutup.

Melakukan 1. Kunjungan ke Guru 47 orang Bimbing KMTT, 100 % guru 80,76 % guru yang Bimbinga a. Surat
3. pendampingan sekolah binaan an penilaian telah menggunakan n lanjutan keterangan
pembimbingan guru 2.engadakan teknis psikomotor menerima kurikulum 2006 b. Daftar hadir
dalam meningkatkan pertemuan / group dan penilaian pembinaan. telah melaksanakan terdiri guru
kemampuan melaksanaan menggali focus afektif belum penilaian c. Jadwal
penilaian hasil belajar informasi tentang discussi dilaksanakan pembelajaran pelaksanaa
peserta didik potensi guru on dengan dengan baik. n
a. Teknik Penilaian : tahun sebelumnya maksimal. 82,74 % guru yang d. Instrumen
Penilaian dilakukan 3. Menyusun menggunakan pembinaan
melalui program yang kurikulum 2013
Tes ,Penugasan sesuai dengan telah melaksanakan
Terstruktur ,KMTT, kebutuhan guru penilaian
b. dan Pengamatan. sekolah pembelajaran
c. Analisis Ulangan binaannya dengan baik.
Harian
Program Remedial
B. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah

SASAR MET HAMBATA KETERC TINDAK LAMPIRAN


ASPEK KEGIATAN TARGET KESIMPULAN
AN ODE N APAIAN LANJUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melakukan 1. Kunjungan ke Kepala 4 orang Bimbi Kurang 100% 57,14% kepala Koordinas a. Surat
pendampingan sekolah binaan Sekolah ngan koordinasi kepala sekolah telah i keterangan
pembimbingan 2. Mengadakan teknis lanjutan sekolah menyusun b.Daftar hadir
kepala sekolah pertemuan / group telah rencanaan kerja terdiri guru
dalam menyusun menggali informasi discuss menerima sekolah dengan c. Jadwal
Perencanaan kerja tentang program ion pembinaan. baik. pelaksanaan
sekolah sekolah dalam d.Instrumen
meningkatkan mutu pembinaan
pendidikan
3. Memberi masukan
untuk menyusun
program yang sesuai
dengan kebutuhan
sekolah binaannya
Melakukan 1. Kunjungan ke Kepala 4 orang Bimbi Kurang 100% 71,43 % Kepala Koordinas a. Surat
pendampingan sekolah binaan Sekolah ngan koordinasi kepala sekolah telah i keterangan
pembimbingan 2. Mengadakan teknis lanjutan sekolah melaksanakan b.Daftar hadir
kepala sekolah pertemuan / group telah rencana kerja terdiri guru
dalam melaksanaan menggali informasi discuss menerima sekolah dengan c. Jadwal
rencana kerja tentang pelaksanaan ion pembinaan. baik. pelaksanaan
sekolah Program sekolah. d.Instrumen
3. Memberi masukan pembinaan
dan saran sesuai
kebutuhan kepala
sekolah dalam
melaksanakan

14
SASAR MET HAMBATA KETERC TINDAK LAMPIRAN
ASPEK KEGIATAN TARGET KESIMPULAN
AN ODE N APAIAN LANJUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
program sekolah.

Melakukan  Kunjungan ke Kepala 4 orang Bimbi Kurang 100% 57,14% kepala Dikltat a. Surat
pendampingan sekolah binaan. Sekolah ngan koordinasi kepala sekolah telah pengelola keterangan
pembimbingan  Mengadakan teknis lanjutan sekolah mengelola an b. Daftar hadir
kepala sekolah pertemuan / group telah perpustakaan perpustak terdiri guru.
dalam pengelolaan menggali informasi discuss menerima dengan baik. aan c. Jadwal
perpustakaan. tentang potensi ion pembinaan. sekolah pelaksanaan.
kepala sekolah tahun d. Instrumen
sebelumnya pembinaan
 Melaksanakan
pembinaan.
Melakukan  Kunjungan ke kepala 4 orang Bimbi Kurang 100% 28,57 % kepala Dikltat a. Surat
pendampingan sekolah binaan. sekolah ngan koordinasi kepala sekolah yang telah pengelola keterangan
pembimbingan  Mengadakan teknis lanjutan sekolah mengelola an b. Daftar hadir
kepala sekolah pertemuan / group telah laboratorium laboratori terdiri guru
dalam pengelolaan menggali informasi discuss menerima sekolah dengan um c. Jadwal
laboratorium. tentang potensi ion pembinaan. baik. sekolah pelaksanaan
kepala sekolah tahun d. Instrumen
sebelumnya pembinaan
 Melaksanakan
pembinaan.

Melakukan  Kunjungan ke kepala 4 orang Bimbi Kurang 84,52% Sistem Informasi Bimbinga Instrumen
pendampingan sekolah binaan. sekolah ngan koordinasi Manajemen sekolah n pembinaan
pembimbingan  Mengadakan teknis lanjutan telah dikelola Individu.
kepala sekolah pertemuan / group dengan baik.
dalam pengelolaan menggali informasi discuss
Sistem Informasi ion
15
SASAR MET HAMBATA KETERC TINDAK LAMPIRAN
ASPEK KEGIATAN TARGET KESIMPULAN
AN ODE N APAIAN LANJUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Manajemen Sekolah. tentang potensi
kepala sekolah tahun
sebelumnya
 Melaksanakan
pembinaan.

16
C. Pembahasan Hasil Pengawasan
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan
Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka
kreditnya, salah satu tugas pokoknya adalah memberikan pembinaan terhadap guru dan
kepala sekolah. Pembinaan merupakan kegiatan pembimbingan yang dilakukan melalui
bantuan profesional dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan/atau kepala
sekolah. Hasil pembinaan kepada guru mapel binaan tahun 2020untuk :
1. Perencanaan pembelajaran capaiannya 81,1% dengan kualifikasi baik, indikator
komponen prota capaiannya 83,6%, prosem capaiannya 83,6% ,KKM capaiannya
87,7 dan agenda guru capaiannya 98,2% sedangkan untuk indikator silabus
capaiannya 75%, analisis KI/KD capaiannya 66,8 % dan RPP capaiannya 72,7% dari
hasil tersebut di atas maka perlu adanya pembinaan lebih lanjut untuk indikator
silabus, analisis KI/KD dan penyusunan RPP.
2. Pelaksanaan pembelajaran
a. Guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013
capaiannya 71,71% dengan kualifikasi baik, kegiatan pendahuluan capaiannya
67,97%, kegiatan inti capaiannya 77,16%, dan kegiatan penutup capaiannya
70,00%
3. Pelaksanaan penilaian
a. Guru yang melaksanakan penilaian pembelajaran dengan menggunakan
kurikulum 2006 capaiannya 80,57% dengan kualifikasi baik, untuk indikator
komponen ada buku nilai capaiannya 83,7%, melaksanakan tes UH,UTS,dan
UAS capaiannya 90%, penugasan terstruktur capaiannya 93 %, KMTT
capaiannya 70 %, melaksanakan penilaian psikomotor capaiannya 64%, penilaian
akhlak mulia dan kepribadian capaiannya 68%.
b. Guru yang melaksanakan penilaian pembelajaran dengan menggunakan
kurikulum 2013 capaiannya 78,48% dengan kualifikasi baik,untuk komponen ada
buku nilai capaiannya 90,5 %, melaksanakan tes UH,UTS dan UAS capaiannya
97,4%, penilaian pengetahuan capaiannya 67,42%, penilaian ketrampilan
capaiannya 70,04, dan penilaian sikap capaiannya 70%,
Dan hasil pembinaan kepada kepala sekolah binaan adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
Penyusunan rencana kerja sekolah capaiannya 76,07% dengan kualifikasi baik, untuk
butir komponen Visi dan misi capaiannya 100%, tujuan sekolah capaiannya 82,14%,

1
sasaran/tujuan situasional 67,86%, analisis SWOT capaiannya 53,57%,
melaksanakan EDS capaiannya 100%, memiliki RKJP (8 tahun) capaiannya
39,29%,memiliki RKJM (4tahun) capaiannya 67,86%, memiliki RKT capaiannya
67,86% ,memiliki RKAS capaiannya 92,86% dan menyusun jadwal kegiatan
capaiannya 89,29%.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah
Pelaksanaan rencana kerja sekolah capaiannya 85,27 % dengan kualifikasi baik,
untuk komponen struktur organisasi capaiannya 96,43%, KTSP capaiannya71,43%,
kalender pendidikan capaiannya 100% , SK pembagian tugas guru, BK dan tenaga
kependidikan capaiannya 100%, peraturan akademik capaiannya 71,43%, tata tertib
sekolah capaiannya 96,43%, kode etik sekolah capaiannya 71,43%, dan penggunaan
laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas lainnya capaiannya 75%.
3. Pengelolaan Perpustakaan sekolah
Pengelolaan perpustakaan capaiannya 72,62% dengan kualifikasi baik, untuk struktur
organisasi caapaiannya 71,43%, program kerja capaiannya 53,57%, buku kunjungan
siswa capaiannya 89,29%, buku kunjungan pendidik capaiannya 75%, buku pinjaman
capaiannya 89,29%, daftar katalog capaiannya 67,86 %, daftar nama buku
capaiannya 75 %, grafik kunjungan siswa 60,71%, tata tertib penggunaan
perpustakaan capaiannya 85,71%, buku penerimaan buku capaiannya 85,71%,
laporan bulanan capaiannya 64,29%, buku induk anggota perpustakaan capaiannya
78,57%, daftar buku fiksi dan non fiksi capaiannya 64,29%, kartu peminjam
capaiannya 53,57%,
4. Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan laboratorium capaiannya 54,22 dengan kualifikasi kurang, untuk struktur
organisasi capaiannya 53,57%, program kerja capaiannya 50%, tata tertib
penggunaan laboratorium capaiannya 71,43%, jadwal penggunaan laboratorium
capaiannya 67,86%, buku penggunaan alat saat praktik capaiannya 53,57%, buku
penggunaan bahan saat praktik capaiannya 50%, daftar bahan dan alat capaiannya
60,71%, laporan keadaan alat dan bahan capaiannya 42,86%, daftar inventaris
alat/barang laboratorium capaiannya 60,71 %, buku penghapusan alat capaiannya
32,14%, buku catatan alat bahan yang rusak capaiannya 53,57%.
5. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen
Pengelolaan sistem informasi manajemen capaiannya 84,52%, untuk mengelola
sistem inforsi manajemen yang memadai pendidikan yang efektif, efisien, dan

2
akuntabel capaiannya 96,43%, menyediakan fasilitas informasi yang efektif, efisien,
dan mudah diakses capaiannya 82,14% , mengembangkan komunikasi antar warga
sekolah dilingkungannya secara efisien dan efektif dengan menggunakan media dan
teknik komunikasi : siaran radio, TV lokal, stiker dan kalender, poster , perlombaan,
leaflet, dialog langsung, home visit,partisipasi dalam kegiatan masyarakat dan
penggunaan website atau blog capaiannya 75%.

3
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan pelaksanaan program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah tahun
pelajaran 2020disusun berdasarkan program kepengawasan sekolah Tahun Pelajaran 2020
yang telah disusun pada awal tahun pembelajaran. Hal ini merupakan bukti pelaksanaan
program yang dilakukan sesuai dengan tugas seorang pengawas tentang pembinaan,
pemantauan, dan penilaian bagi guru dan kepala sekolah.
Dari hasil pembinaan pada sekolah binaan,dan guru mata pelajaran Matematika
binaan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Program pembinaan guru dan atau kepala sekolah baik akademik dan manajerial pada
sekolah binaan berjalan sesuai dengan program kepengawasan yang telah disusun
pada awal tahun pembelajaran
2. Hasil pengawasan akademik dan manajerial pada sekolah binaan mengalami
peningkatan
3. Program pengawasan akademik pada guru-guru binaan masih perlu pembinaan
lanjutan, meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian,
pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran.
4. Program pengawasan manajerial untuk sekolah binaan masih diperlukan pembinaan
lanjutan untuk pengelolaan sekolah
B. Saran
1. Diperlukan untuk peningkatan kompetensinya untuk guru-guru mata pelajaran melalui
kegiatan MGMP, workshop dan pelatihan lainnya
2. Diperlukan koordinasi antara kepala sekolah dan pengawas dalam pembinaan kepada
guru agar memperoleh hasil yang lebih maksimal
3. Pengawas agar lebih intensif dalam melaksanakan pembinaan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai