Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tugas pokok Pengawas Sekolah/madrasah adalah melaksanakan tugas pengawasan


akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program
pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) SNP, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan profesional pendidik, dan evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan.

Pengawas bertugas untuk memastikan bahwa seluruh kriteria standar pada tiap indikator
mutu terukur sehingga jelas keterukurannya. Hasil pengukuran berguna untuk (1) mendorong
sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan agar memenuhi standar nasional. (2)
memberikan arah untuk melakukan perubahan dalam mewujudkan keunggulan (3) sebagai
dasar pendampingan untuk mewujudkan keunggulan sekolah sesuai dengan visi dan misi
yang ditetapkannya, (4) sebagai basis pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan.

Sistem pendidikan nasional menghendaki keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input,

proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan. Jabatan

fungsional Pengawas Sekolah mengemban tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan

kegiatan pengawasan, baik akademik maupuan manajerial pada satuan pendidikan dalam rangka

menjamin terwujudnya tujuan pendidikan.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan


keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
(PTK) tanpa menafikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana dan
pembiayaan. Pengawas sekolah merupakan salah satu pendidik dan tenaga
kependidikan yang posisinya memegang peran yang signifikan dan strategis dalam
meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah/madrasah dalam menyusun
program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan
program, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru. Peraturan
Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru pada pasal 15 ayat 4 dijelaskan bahwa
pengawas sekolah harus melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan
manajerial. Dengan demikian pengawas sekolah dituntut mempunyai kualifikasi dan
kompetensi yang memadai untuk dapat menjalankan tugas kepengawasannya.

Proses kepengawasan sebagai hal penting dan amat menentukan ketercapaian tujuan
pengawas terhadap objek-objek tugas pengawas yang tertera dalam Permenpan dan RB no
12 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya memberi gambaran
tentang begitu urgennya kedudukan pengawas dalam menjamin ketercapaian mutu
pendidikan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, pelaksanaan program pengawas tidak
sama untuk setiap wilayah kepengawasan bila madrasah-madrasah yang menjadi binaan
seorang pengawas mengikuti naik turunnya daratan dan letak geografis wilayah tersebarnya
madrasah binaan.

Pengawas bertugas untuk memastikan bahwa seluruh kriteria standar pada tiap indikator
mutu terukur sehingga jelas keterukurannya. Hasil pengukuran berguna untuk (1) mendorong
sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan agar memenuhi standar nasional. (2)
memberikan arah untuk melakukan perubahan dalam mewujudkan keunggulan (3) sebagai
dasar pendampingan untuk mewujudkan keunggulan sekolah sesuai dengan visi dan misi
yang ditetapkannya, (4) sebagai basis pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan.

Sebagai pelaksana tugas pengawas wajib mengembangkan (1) kompetensi kepribadian


yang bertanggung jawab, kreatif dan dapat memotivasi diri; (2) superivisi manajerial
mencakup penguasaan metode, menyusun program, menerapkan metode, menyusun
instrumen, dan merumuskan laporan dalam pembimbingan kepala sekolah; (3) supervisi
akademik mencakup penguasaan teori, teknologi, pelaksanaan pembelajaran serta bimbingan,
merumuskan instrumen, dan penyusunan laporan. Kompetensi (4) evaluasi pendidikan yang
didasari dengan kemampuan menentukan indikator keberhasilan, menilai kinerja, mengolah
data, dan menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan pelaksanaan bimbingan.

Kompetensi (5) penelitian dan pengembangan yang meliputi penguasaan pendekatan,


jenis, dan metode penelitian; menentukan masalah, merumuskan proposal; melasanakan
penelitian, mengolah data, menyusun laporan, menyusun pedoman, membimbing PTK dan
Lesson Study. Kompetensi (6) sosial yang ditunjukkan dengan aktif bekerja sama dan aktif
dalam asosiasi pengawas.

Kabupaten Gowa meruapakan salah satu daerah tingkat II yang wilayahnya dapat
dibagi berdasarkan tata letak geografis yakni wilayah dataran rendah dan tinggi. Wilayah
dataran rendah terdiri atas 9 ( sembilan) kecamatan yakni : Kecamatan Somba Opu,
Pallangga, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan, Bontomarannu,
Barombong dan Pattallassang. Wilayah dataran tinggi juga terdiri atas 9 (sembilan)
kecamatan yakni : Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Parigi, Tombolopao, Bungayya,
Biringbulu, Bontolempangan dan Tompobulu.

Jumlah madrasah yang tersebar pada dua wilayah tersebut mencapai 200 madrasah
yang terdiri atas : 20 RA, 82 MIS, 63 MTs dan 35 MA. Dari 200 madrasah tersebut hanya 3
(tiga) madrasah yang berstatus negeri yakni : MAN Malakaji kecamatan Tompobulu, MTsN
Balang-Balang kecataman Bontomarannu dan MIN Bontosunggu kecamatan Bajeng.

Dari segi letak geografis, jumlah madrasah dan status madrasah di atas, maka dapat
dikatakan begitu beragamnya karakteristik madrasah yang dihadapi para pengawas.
Perspektif madrasah negeri versus swasta saja, maka sekitar 1,5 % madrasah di kabupaten
Gowa yang berstatus madrasah negeri dan hal itu pula menunjukkan bahwa ada 98,5 %
madrasah swasta. Perbandingan status madrasah negeri dengan swasta tidak dapat
diperhadapkan secara dikotomis dari segi terpenuhi dan terlaksananya standar nasional
pendidikan.

Swasta mendapat stigma dari segi standar pengelolaan dan standar pembiayaan
dibebankan kepada yayasan pendiri madrasah sehingga berimplikasi kepada pencapaian
standar proses pendidikan. Namun hal tersebut sedikit teratasi di era sekarang ini, melalui
BOS (bantuan operasional Sekolah) memberikan penambahan kekuatan untuk mengelola
madrasah secara baik untuk mencapai standar pelayanan pendidikan yang maksimal.

Program BOS, bagi sebagian besar madrasah swasta diibaratkan kejatuhan durian
runtuh, suplemen baru yang langsung menyembuhkan penyakit kekurangan biaya
pengelolaan pendidikan pada lembaga pendidikan swasta. Dosis suplemen dana BOS
berbanding langsung dengan jumlah peserta didik pada madrasah tersebut. Artinya semakin
banyak peserta didik maka akan diikuti oleh semakin banyaknya dana BOS di madrasah itu.

Kenyataan perfomans madrasah –madrasah swasta yang terdapat di dataran tinggi


bahkan madrasah disekitar kota kabupaten Gowa sebagiannya masih belum memenuhi
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar
sarpras dan berujung kepada kurang terpenuhinya standar proses. Dinamika dan karakteristik
madrasah swasta tersebut memberi tantangan yang cukup besar kepada perfomansi
kepengawasan PAIS atau pengawas sekolah (madrasah).

Berkaitan dengan tugas dan fungsi Pengawas sekolah, peran pengawas yang
signifikan dan strategis dalam proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolah.
Dalam konteks ini peran pengawas sekolah meliputi : pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawas yang harus dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan (PP 19 Tahun 2005, pasal 55). Peran tersebut berkaitan
dengan tugas pokok pengawas dalam melakukan supervisi manajerial dan akademik serta
pembinaan peran pembinaan, pemantauan dan penilaian. Peran pengawas sekolah dalam
pembinaan setidaknya sebagai teladan bagi sekolah dan sebagai rekan kerja yang serasi
dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolah binaannya.

Peran pengawasan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan supervisi yang


bersifat ilmiah, klinis, manusiawi, kolaboratif, artistik, interpretatif, dan berbasis kondisi
sosial budaya. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah dan
ujung dari proses ini adalah tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Permasalahan yang muncul pada guru di Sekolah maupun madrasah pada umumnya
sebagai berikut,yaitu;
1. Beberapa guru ada yang belum memahami cara implementasi kurikulum 2013
2. Guru masih mengalami kesulitan menyusun RPP sesuai dengan Kurikulum 2013 dan
RPP derivatnya
3. Masih ada guru yang belum memahami langkah-langkah pembelajaran saintifik dan
mengadministrasikannya.
4. Masih ada guru yang belum memahami karakteristik penilaian autentik.
5. Masih ada kepala sekolah yang belum melaksanakan tata kelola administrasi di
sekolah dengan baik.

Dari permasalahan diatas perlunya pengawas menyusun program Pengawasan agar


persoalan diatas mendapatkan penyelesaian sehingga output dan outcamenya menjadi
meningkat

B. Tujuan Penulisan Laporan

Pengawasan sekolah bertujuan memfasilitasi sekolah, kepala sekolah, dan guru maupun
Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan perbaikan pekerjaanya secara berkelanjutan
dalam memenuhi standar nasional pendidikan. Target utamanya adalah mewujudkan
keunggulan satuan pendidikan. Sasaran tersebut dijabarkan dalam indikator pencapaian
berikut :

1. Superivisi Manajerial ;
a. Terhimpun data kinerja sekolah dalam memenuhi standar pengelolaan program
jangka menengah dan tahunan dalam pemenuhan delapan standar nasional
pendidikan.
b. Terhimpun data kinerja kepala sekolah dalam perannya sebagai pemimpin
pembelajaran.
c. Terhimpun data kinerja kepala sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi implementasi perubahan :
1) Pengembangan perencanaan pembelajaran.
2) Implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran
3) Pelaksanaan penilaian
4) Supervisi pembelajaran
5) Pemberdayaan TIK dalam pembelajaran
6) Evaluasi perkembangan belajar
d. Terhimpun data tentang pembinaan dan pendampingan pendidik dan tenaga
kependidikan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2. Supervisi akademik :
2.1. Terhimpun data kinerja guru dalam pengembangan perencanaan pembelajaran
yang meliputi sub indikator berikut:
1) mengembangkan program pembelajaran dan perumusan RPP.
2) Menerapkan pendekatan saintifik yang meliputi metode inquiri, proyek, dan
pemecahan masalah.
3) Mengintegrasikan RPP, buku guru, dan buku siswa dalam menunjang
efektivitas pembelajaran.
4) Mengembangkan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam
pembelajaran secara seimbang.
5) Menerapakan penilaian yang fokus pada penilaian autentik dan penerapan
Patokan Acuan Kriteria

1.3. Pembimbingan dan Pembinaan guru dan Kepala Madrasah.

1) Penguatan frekuensi pembimbingan dan pembinaan kepada guru dan kepala


madrasah dengan pematangan perencanaan progran

C. Dasar Hukum

Pengembangan program pengawas berlandaskan berbagai aturan berikut:

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru


2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007
Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008,
tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008,
tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
Tentang Pembinaan Kesiswaan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
10. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
11. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
12. Permenpan Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
13. Permenpan Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka
Kreditnya.
14. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


15. KMA no 165 tentang Kurikulum 2013 dalam Lingkungan Kementerian Agama
16. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kopetensi Lulusan
17. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
18. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses.
19. Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
20. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang KI dan KD
21. PP nomor 19 tahun 2017, perubahan atas PP 74 tahun 2008 tentang Guru.
22. PMA no 58 Tahun 2018 tentang Kepala Madrasah.
D.Sistematika Penulisan

Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan


melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang
relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang
digunakan yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan beberapa
pustaka yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu:
1.Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi
pustaka yang menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan
untuk penulis mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang
tercakup dalam penulisan
2.Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang
diperoleh, diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan,
dimana data tersebut dapat dikembangkan untuk dapat mencari
kesatuan materi sehingga diperoleh suatu solusi dan kesimpulan.

3.2. Pengolahan Data dan Informasi


Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan
data, kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis
deskriptif berdasarkan data sekunder.

3.3. Analisis dan Sintesis


Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu perkebunan kelapa sawit
sebagai komoditi strategis nasional dengan permasalahan lingkungan
akibat dari pengembangan perkebunan kelapa sawit. Sintesis yang
dijelaskan yaitu alternatif solusi untuk mengatasi permasalah yang
dianalisis.
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Praktik Pembinaan Guru

N Program Uraian Target yang Realisasi Keterang


o Kegiatan diharapkan an
1 Pembina Penyusunan 100 % guru 94 % guru MTs.
an Guru perencanaa Madrasah Madrasah binaan Negeri
n binaan mampu mampu menyusun
pembelajara menyusun administrasi
n dan administrasi perencanaan dan
penilaian perencanaan penilaian sesuai
berdasarkan dan penilaian kurikulum 2013
K13 sesuai revisi
kurikulum 2013
revisi dengan
pendekatan
saintifik
2 Pelaksanaa 100 % guru 93 % guru MTs.N
melaksanakan melaksanakan
n Gowa
pembelajaran pembelajaran sesuai
pembelajara sesuai model model dan model
dan model yang yang direkomendasi
n
direkomendasi kurikulum 2013
berdasarkan kurikulum 2013 dengan pendekatan
dengan saintifik
K13
pendekatan
saintifik

3 Penyusunan 100 % guru 94 % guru MTs.N


instrumen melaksanakan melaksanakan
penilaian penilaian penilaian Gowa
pembelajara pembelajaran pembelajaran sesuai
n sesuai sesuai kurikulum 2013
kurikulum kurikulum 2013 dengan kategori
2013 dengan kategori kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan dan
sikap, ketrampilan
pengetahuan dan
ketrampilan

4 Menganalisi 100 %Guru 95 % Guru MTs.Neg


s hasil melaksanakan melaksanakan eri
penilaian proses proses penilaian
pembelajara penilaian autentik dan
n autentik dan menganalisis
berdasarkan menganalisis hasilnya menurut
K13 hasilnya Penilaian harian
menurut atau penilaian
Penilaian tengah semester
harian atau
penilaian
tengah
semester
5 Menyusun 100 % guru 95 % guru MTs.N
program memiliki memiliki program Gowa
dan program remedial dan
melaksanak remedial dan pengayaan
an remedial pengayaan
serta
pengayaan
berdasarkan
K13
6 Menyusun 100 % 95 % guru menilai
perangkat
guru hasil belajar sehingga
kisi-kisi soal
Penilaian menilai terlaksana:
hasil belajar
hasil
dengan Terlaksana
berpedoman belajar
pada tujuh nya
sehingg
prinsip permendikn
penilaian a
as 23 tahun
terlaksa
2016
na:
tentang
Terlaksananya penilaian
permendiknas 23 Terlaksana
tahun 2016 nya tujuh
tentang penilaian prinsip
Terlaksananya penilaian
tujuh prinsip hasil belajar
penilaian hasil
Tersusunya instrumen
belajar
penilaian
Tersusunya
Terlaksananya
instrumen
penilaian hasil belajar
penilaian
Terlaksananya Terlaksananya
penilaian hasil ujian/test tertulis
belajar dan praktik

Terlaksananya
ujian/test
tertulis dan
praktik
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Praktik Pembinaan Guru

No Program Uraian Kegiatan Target yang di Keterangan


harapkan
1 Perumusan Identifikasi 100 % Program
program program pembimbingan
pembelajaran pembimbingan dan pelatihan
dan perangkat dan pelatihan guru untuk
pendukung professional guru Pembuatan
lainnya pada hal Perangkat
pembuatan Pembelajaran
perangkat
pembelajaran
2 Penguatan Pembimbingan 100 % guru
pendekatan dilakukan secara menguasai
saintifik individual atau pendekatan
kelompok saintifik dalam
(MGMP, KKG) kegiatan
atau K3M pembelajaran
3 Penguatan Pembimbingan 100 % guru
model-model dilakukan secara menguasai
pembelajaran individual atau aplikasi model-
kelompok model
(MGMP, KKG) pembelajaran
atau K3M kurikulum 2013
4 Penguatan Pembimbingan 100 % guru
Pembuatan kisi pembuatan kisi kisi mampu membuat
kisi soal yang soal secara kisi kisi soal
terkait dengan individu dan melalui
baik dan benar kelompok melalui pembimbingan
kegiatan KKG dan secara
MGMP berkelompok dan
individual melalui
kegiatan KKG
dan MGMP
5 Penguatan Melaksanakan 100 %
pembuatan pembimbingan Melaksanakan
program pembuatan pembimbingan
remedial dan program remedial pembuatan
pengayaan bagi dan pengayaan program
siswa yang bagi siswa yang remedial dan
mencapai KKM mencapai KKM pengayaan bagi
Mata Pelajaran Mata Pelajaran siswa yang
dan pengayaan dan pengayaan mencapai KKM
bagi siswa yang bagi siswa yang Mata Pelajaran
mencapai mencapai standar dan pengayaan
standar bagi siswa yang
mencapai
standar

3. Data dan Analisis Data Hasil Praktik

NO Program Uraian Kegiatan Target yang Keterangan


diharapkan
1 Pembinaan Penyusunan 100 % Telah
Guru perencanaan Menyusun
pembelajaran perencanaan
dan penilaian pembelajaran dan
berdasarkan K13 penilaian
berdasarkan K 13
2 Pelaksanaan 100 % guru
melaksanakan
pembelajaran
pembelajaran sesuai
berdasarkan K13 model dan model
yang direkomendasi
kurikulum 2013
dengan pendekatan
saintifik

3 Penyusunan 100 % guru


instrumen melaksanakan
penilaian penilaian
pembelajaran pembelajaran sesuai
sesuai kurikulum kurikulum 2013
2013 dengan kategori
kompetensi sikap,
pengetahuan dan
ketrampilan

4 Guru
melaksanakan
Menganalisis proses
hasil penilaian penilaian
autentik dan
pembelajaran menganalisis
berdasarkan K13 hasilnya
menurut
Penilaian
harian atau
penilaian
tengah
semester

5 Menyusun 100 % guru memiliki


program dan program remedial
melaksanakan dan pengayaan
remedial serta
pengayaan
berdasarkan K13
6 Menyusun 100 % guru menilai hasil
perangkat kisi-
belajar sehingga
kisi soal
Penilaian hasil terlaksana:
belajar dengan
Terlaksananya
berpedoman
pada tujuh permendiknas 23 tahun
prinsip penilaian
2016 tentang penilaian
Terlaksananya tujuh

prinsip penilaian hasil

belajar
Tersusunya instrumen

penilaian
Terlaksananya penilaian

hasil belajar
Terlaksananya

ujian/test tertulis dan

praktik

B.Praktik Pemantauan Pelaksanaan SNP


1. Uraian Pelaksanaan Tugas

Pemantauan SNP, dengan 8 standar membutuhkan banyak perhatian dan waktu ketika
dikaitkan dengan madrasah binaan sebanyak 15 madrasah dan letak geografisnya. Angka 75
% ketercapaian pelaksanaan kegiatan berkaiatn dengan pemantauan standar nasional
pendidikan (SNP) membutuhkan perhatian serius untuk periode pengawasan tahun berikutnya
.

Pembimbingan dan pelatihan profesional guru hanya mencapai 70 % dan hal ini
memberikan isyarat tentang masih lemahnya metode dan pendekatan yang dipergunakan
pada pengawasan sebelumnya. Sementara disisi lain kegiatan MGMP, KKG sebagai kegiatan
guru masih kurang dilaksanakan dan didominasi oleh kegiatan K3M. Disamping itu letak
madrasah yang jauh dari sungguminasa juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya
ketercapaian program pengawasan .

Pelatihan guru tentang teknik penulisan instrument penilaian baik penilaian harian
maupun penilaian akhir semester (PAS) juga belum maksimal terutama penulisan soal
menurut panduan penilaian kurikulum 2013 revisi tahun 2016 atau berdasarkan permendiknas
no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian. Hal ini dipengaruhi pula oleh tingkat partisipasi
guru dalam kegiatan MGMP. KKG atau K3M masih rendah sehingga proses pelatihan kurang
efektif.

Tindaklanjut dari beberapa ketidakcapaian program tahun sebelumnya adalah dengan


semakin meningkatkan frekuensi kehadiran pengawas pada madrasah binaan sehingga terjadi
proses pembimbingan secara individual maupun kelompok semakin intensif. Perhatikan tebal
2.2 berikut.
No Program Uraian Kegiatan Target yang di harapkan Keterangan
1 Standar Isi Penyusunan kurikulum sesuai dengan Madrasah binaan telah :
Kurikulum 13 Mengembangkan kurikulum
menyediakan kebutuhan menggunakan panduan yang sesuia
pengembangan peserta didik. dengan Kurikulum 13 hasil revisi
KI dan KD sesuai kurikulum 13 tahun 2016
Menyediakan layanan
pengembangan yang berpusat pada
peserta didik.
Guru mengembangkan KI dan KD
2 Standar Proses Pengembangan silabus dan RPP Tersusunnya Indikator dari
pengembangan KD dan
tersusunnya RPP sesuai dengan
K.13 revisi 2016
Terlaksananya proses pembelajaran
sesuai permendiknas no 22 tahun
2016
3 Standar Kompetensi Lulusan Pemahaman Permendikbud no. 20 Terfahaminya SKL terbaru dalam
Tahun 2016. kurikulum 2013.
Tercapainya SKL dalam kegiatan
pembelajaran
Tercapainya standar KKM (KBM)
4 Standar Penilaian Administrasi penilaian pembelajaran Guru memiliki administrasi penilaian
Penyusunan program penilaian pembelajaran
Terlaksananya permendiknas no 23
tahun 2016 tentang penilaian
Guru melakukan penilaian autentik
Guru melakukan analisis Ulangan
Harian (Penilaian Harian )

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Praktik Pemantauan

No Program Tujuan Sasaran Target Indikator Metode Waktu Tempat


Keberhasilan Kerja
1 Standar isi Meningkatkan Guru Standar isi Standar isi Individu,kelompok,
kemampuan mampu di dan KI , KD MGMP dan
Guru standar isi jalankan sesuai K 13 mandiri
dengan baik dan PMA 165
tahun 2014
2 Standar Pengembangan Guru Silabus dan Komponen Individu,kelompok,
Proses silabus dan RPP RPP sesuai silabus dan MGMP dan
dengan RPP sesuai mandiri
standar permendikbud
proses no 22 tahun
2016
3 Standar Meningkatkan Guru
Kompetensi kemampuan
Lulusan guru dalam
proses
pembelajaran
4 Standar Mengembangka Guru
Penilaian n
Kemampuan
Guru kesesian
antara proses
pembelajaran
dengan penilaian

A. Praktik PKG
1. Uraian Pelaksanaan Tugas
Fokus masalah pengawasan pada aspek penilaian kinerja guru (PKG) merupakan hal penting untuk disampaikan dalam
laporan ini mengingat ruang lingkup penilaian terhadp guru atau kepala madrasah mencakup keseluruhan kompetensi guru
dan atau kepala madrasah. Namun ruang lingkup yang luas tersebut dibatasi oleh skala prioritas dari program pengawas
untuk tahun 2018. Pembatasan dilakukan sebagai akibat dari momentum perubahan dan penekanan penerapaan kurikulum
2013 kepada seluruh madrasah dibawah pembinaan kementerian agama sejak tahun 2014 dengan terbitnya Surat
Keputusan KMA no 207 tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah.
Implikasi dari KMA no 207 tahun 2014 dan peeraturan perundangan turunannya tentang aplikasi kurikulum 2013, seluruh
madrasah mempersiapkan diri untuk melaksanakan kurikulum 2013 . Perubahan peraturan dan perundangan berikutnya
yang sangat mempengaruhi fokus pembinaan adalah terbitnya permendikbud nomor 20, 21, 22, 23 dan 24 tahun 2016 yang
secara berturut-turut menjadi pedoman pelaksanaan kurikulum yakni SKL, Standar Isi, Standar Proses, Standar penilaian
dan tentang KI dan KD mata pelajaran .
Perubahan terakhir yang mempengaruhi fokus pengawasan dalam aspek penilaian adalah panduan penilaian kurikulum
2016 yang terbit akhir desember 2016 bahkan panduan penilaian tahun 2017 menghendaki skala prioritas dan fokus
pembinaan maupun PKG sesuai kebutuhan guru dan kepala madrasah. Adapun fokus program penilaian Kinerja guru
(PKG) tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1.Kemampuan guru madrasah dalam menguasai kompetensi pedagogik dengan baik yang diketgorikan dalam tiga hal
besar yakni perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi penilaian hasil pembelajaran
2.Kemampuan guru dan madrasah dalam menguasai kompetensi profesional dengan baik.

Tujuan yang diharapkan dalam pembinaan ini adalah dapat meningkatkan kemampuan guru dan atau kepala madarsah dalam penguasaan
kompetensi Pedagogik dan kompetensi Profesional dengan baik.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penilaian kinerja guru (PKG) ini adalah meningkatnya kemampuan pedagogik dan profesional
guru madrasah di setiap madrasah binaan. Kemampuan pedagogik pada guru ditandai dengan meningkatnya pengelolaan kelas dan pencapaian tujuan
pembelajaran. Kemampuan pedagogik Nampak pada guru atau kepala madrasah ketika guru mampu menyusun, melaksanakan serta menilai kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan dengan sistematis.

Sedangkan kemampuan professional guru ditandai dengan semakin tingginya kesadaran guru terhadap pentingnya pengelolaan pembelajaran
secara professional termasuk penilaian autentik dalam proses pembelajaran. Guru mampu menyusun instrument penilaian baik penilaian harian
(PH), penilaian tengah semester (PTS) maupun penilaian akhir semester (PAS). Guru juga dapat menjadikan hasil penilaiannya sebagai base data
untuk perbaikan kegiatan pembelajaran secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai