Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia


adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya pada pendidikan dasar. Permasalahan tersebut bukan hanya pada peserta
didik, tetapi juga pada tenaga kependidikan, sarana-dan prasarana, kurikulum, dan
faktor pendukung pendidikan lainnya. Departemen pendidikan dan pemerintah telah
melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tingkat dasar seperti
melalui berbagai usaha seperti mengembangankan dan memperbaiki kurikulum dan
sistem evaluasi, memperbaiki sarana pendidikan, mengembangankan dan
memperbaiki materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Namun sepertinya hasilnya belum menggembirakan, belum ada perubahan yang
signifikan dari mutu pendidikan di Indonesia.
Usaha - usaha tersebut dilakukan untuk mencapai standar nasional pendidikan
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam Pasal 2
tersebut diatur bahwa ruang lingkup standar nasinal pendidikan terdiri dari delapan
ruang lingkup, yakni: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi
lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan
prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian.
Berikut akan kami bahas lebih dalam mengenai Standar Nasional Pendidikan.
Dalam Standar Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang sekolah dasar
menerapkan manajemen berbasis sekolah. Pengelolaan sekolah didasarkan pada
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Di samping itu
pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekolah, serta
melibatkan peran serta masyarakat, hal - hal tersebut mengacu kepada Permendiknas
No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Nasional, dimana
peraturan tersebut merupakan dasar atau rujukan untuk dijadikan acuan dalam
meningkatkan sitem manajemem mutu bagi sekolah
Keberhasilan penerapan manajemen berbasis sekolah tersebut sangat
tergantung pada kemampuan kepala sekolah untuk dapat berperan secara aktif dalam
pengelolaan sekolah dengan memberdayakan semua komponen yang terlibat dalam
penyelenggaraan sekolah. Pengelolaan sekolah merupakan salah satu komponen
penting dalam sistem pendidikan. Karena proses pengelolaan sangat penting maka
memahami tentang konsep dasar pengelolaan dengan baik akan membantu
memperluas wawasan bagaimana berperan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan,dan evaluasi yang ada ,sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal
untuk mencapai tujuan dari sekolah.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perencanaan program di sekolah ?


2. Bagaimana perencanaan pelaksanaan rencana kerja disekolah ?
3. Bagaimana pengawasan dan evaluasi di sekolah ?
4. Bagimana kepemimpinan di sekolah ?
5. Bagaimana sistem informasi manajemen di sekolah ?
6. Bagaimana penilaian khusus di sekolah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Perencanaan program di sekolah
2. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pelaksanaan rencana kerja disekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan dan evaluasi di sekolah
4. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan di sekolah
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen di sekolah
6. Untuk mengetahui Bagaimana penilaian khusus di sekolah
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui bagaimana Perencanaan program di sekolah
2. Dapat mengetahui bagaimana perencanaan pelaksanaan rencana kerja disekolah
3. Dapat mengetahui bagaimana pengawasan dan evaluasi di sekolah
4. Dpaat mengetahui bagaimana kepemimpinan di sekolah
5. Dapat mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen di sekolah
7. Dapat mengetahui Bagaimana penilaian khusus di sekolah
BAB II
STANDAR PENGELOLAAN

A. Standar Pengelolaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar


pengelolaan Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan
pendidikan yang telah ditentukan. Standar ini berlaku secara Nasional, dan harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan agar tujuan pendidikan dapat
tercapai.
Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari:
a. Perencanaan Progam
1. Visi sekolah/madrasah
2. Misi sekolah/madrasah
3. Tujuan sekolah/madrasah
4. Rencaana kerja sekolaah/madrasah

b. Pelaksanaan Rencanaa Kerja

1. Pedoman sekolah/madrasah
2. Struktur organisasi/madrasah
3. Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah
4. Bidang kesiswaan
5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan
7. Bidang sarana dan prasarana
8. Bidang keuangan dan pembiayaan
9. Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah
10. Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah/madrasah

c. Pengaawasan dan Evaluasi

1. Progam pengawasan
2. Evaluasi diri
3. Evaluasi dan pengembangan KTSP
4. Evaluasi pendayagunaaan pendidik dan tenaga kependidikan
5. Akreditasi sekolah/madrasah
d. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

e. Sistem Informasi Manajemen

f. Penilaian Khusus

B. Tinjauan Teori
Pengelolaan pendidikan adalah suatu upaya menerapkam kaidah-kaidah
administrasi dalam bidang pendidikan yang terdiri dari kegiatan perencaanaan,
pengorganisaisan, pelaksanaan, dan pengawasan yang bertujuan menggali dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif utuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Istilah manajemen berasal dari kata kerja dalam bahasa
Inggris “manage” yang dalam bahasa Indonesia bpenggerakan rarti mengelola. Dari
pengertian ini manajemen dapat dipahami sebagai pengelolaan. Apabila pengertian
tersebut diterapkan dalam pendidikan, maka pengertiannya menjadi mengelola
pendidikan. Sejalan dengan pengertian ini, Mulyasa (2003: 20) mengartikan manajemen
sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), diartikan sebagai


penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sementara itu, para
pakar administrasi pendidikan seperti sergiovanni, Coombs, dan Thurson mendefinisikan
manajemen sebagai “process of working with and trough others to accomplish
organizational goals efficiently” (Ibrahim Bafadal 2003: 39). Pengertian manajemen ini
dapat dimaknai sebagai proses kerja dengan dan melalui (mendayagunakan) orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Kehadiran manajemen dalam organisasi
adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan dapat tercapai dengan efektif dan
efisien. Kegiatan proses pencapaian tujuan tersebut yaitu berupa tindakan indakan yang
mengacu kepada fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen ini menurut G.R. Terry,
yang dikutip dari Engkoswara sebagai suatu proses yang terdiri dari tindakan
perencanaan (planning), pengorganisasiam (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling) yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber
daya lainnya.
Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan pendidikan melalui kerjasama
sekelompok orang dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang berupaya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut diperlukan
fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang meliputi tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proses pendidikan sehingga tujun
pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai.

Berdasarkan objek garapan ruang lingkup manajemen pendidikan dapat dibedakan


menjadi:

1. Manajemen siswa
2. Manajemen pendidik dan kependidikan
3. Kurikulum dalam sekolah
4. Manajemen sarana dan prasarana
5. Manajmen tata usaha sekolah atau tata laksana pendidikan
6. Pengaturan anggaran pendidikan
7. Manajamen lembaga atau organisasi pendidikan
8. Manajemen hubungan masyarakat atau manajemen komunikasi
pendidikan
9. Sistem informasi manajemen

Sedangkan berdasarkan fungsinya, ruang lingkup manajemen pendidikan yaitu


merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengkomunikasikan, dan yang terakhir mengawasi ataupun mengevaluasi. Bila kita
melihaat dari ruang lingkup lingkungan kelas, guru berperan sebagai administrator. Oleh
Karena itu guru harus bisa melaksanakan berbagai kegiatan manajmen.

Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk membentuk


kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasionaal dan tingkat
perkembangan atau perbaiakan untuk usia pendidikan. Selain itu, manajemen di bidang
pendidikan memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:

a. mewujudkan suasana belajar dan proses belajar yang efektif, aktif, kreatif,
bermakna, dan menyenangkaan
b. terwujudnya pelajar yang aktif dalam pengembangan diri sehingga memiliki
kekuatan spiritual keagaamaan, control diri, kecerdasan, kepribadian baik,
akhlak yang mulia, dan ketrampilan yang bermanfaat bagi masyarakat
c. agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien
d. untuk memenuhi satu dari lima kompetensi tenaga kependidikan
e. tenaga pendidik mendapat bekal pengetahuan tentang proses dan tugas
adminisstrasi pendidikan
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. SD Inovatif Al-Wahyu Rewwin

1. Perencanaan Program
a. Visi Sekolah
Visi Sekolah di SD Inovatif Al-wahyu Rewwin “Sekolah yang seluruh aspek
kegiatannya mengacu pada nilai-nilai Islam dengan dasar Al-Quran dan Al-Hadits”

b. Misi Sekolah
Berdakwah melalui Pendidikan dan berusaha membantu orang tua untuk
mewujudkan anak-anak yang sholih dan sholihah :
Memiliki ketaqwaan (aqidah) yang mantap, berakhlaq mulia,
Memiliki kemampuan intelektual (akademis) yang tinggi,
Memiliki keterampilan dan kesamaptaan yang baik,
Memiliki semangat juang yang tinggi, peduli dengan agamanya, peduli dengan
lingkungan sosialnya
Serta siap hidup menatap zamannya dimasa mendatang dengan ridlo Allah swt.

c. Tujuan Sekolah
• Sholat dengan kesadaran
• Hormat, patuh pada orang tua dan guru
• Tartil baca al-Qur’an
• Hafal Juz Amma dan minimal 3 (tiga) juz
• Berperilaku sopan dan santun
• Selalu disiplin dalam segala hal
• Senang membaca
• Memiliki budaya bersih dan sehat, baik disekolah maupun dirumah
• Memiliki prestasi akademik yang tinggi
• Memiliki kemampuan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan
inovatif
• Memiliki prestasi non akademik sesuai dengan kompetensi yang ada

d. Rencana Kerja Sekolah


SD Inovatif Al-wahyu Rewwin dalam membuat rencana kerja sekolah telah sesuai
dengan standar pengelolaan nasional. Dalam rencana kerja tahunan SD Inovatif Al-
wahyu Rewwin telah memuat ketentuan mengenai kesiswaan, kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya,
sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan, serta
peran serta masyarakat.

2. Pelaksanaan Rencana Kerja


a. Pedoman Sekolah
1) PP Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
2) PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
3) PERGUB JATIM No. 19 Tahun 2014 Tentang pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal
4) PERBUP Sidoarjo No 63 Tahun 2011 Tentang pelaksanaan pembelajaran
BTQ Sebagai Muatan Lokal
5) PERBUP Sidoarjo No 104 Tahun 2014 Pedoman Pelaksanaan Literasi di Kab.
Sidoarjo

b. Struktur Organisasi Sekolah

c. Pelaksanaan kegiatan sekolah


Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, SD Inovatif AL-wahyu Rewwin telah
melaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang telah dibuat.berikut ini rencana kegiatan
semester ganjil SD Inovatif Al Wahyu Rewwin tahun 2019/2020.

TANGGAL PENANGGUNG
NO BULAN KEGIATAN
PELAKSANAAN JAWAB
MPLS (Masa Pengenalan
1 JULI 2019 15 – 19 Juli 2019 Ustadzah Nasifah
Lingkungan Sekolah)
11 Agustus 2019 LHB (Hari Raya Idul Adha) -
Penyembelihan Hewan
12 Agustus 2019 Ustadz Sholeh
AGUSTUS Qur’an
2
2019 12 – 14 Agustus 2019 Libur Hari Tasyrik -
15 Agustus 2019 Agustus Ceria Ustadzah Nofi
17 Agustus 2019 Upacara Bendera Ustadz Alvin
2 September 2019 Ramah Tamah Muharram Ustadzah Iza
9 September 2019 Upacara Bendera Ustadz Alvin
Pengumpulan Naskah Soal
9 September 2019 -
PTS Ganjil
SEPTEMBER
3 13 September 2019 Market Day Ustadzah Nofi
2019
Penilaian Tengah Semester
23 – 27 September 2019 -
Ganjil
Pengumpulan Nilai ke Wali
30 September 2019 -
Kelas
Proses Print Raport Tengah
2 Oktober 2019 -
Semester Ganjil
Pengambilan Raport Tengah
OKTOBER 5 Oktober 2019 -
4 Semester Ganjil
2019
7 Oktober 2019 Upacara Bendera Ustadz Alvin
14 – 16 Oktober 2019 Fun English Camp in Pare Ustadzah Diyah
17 Oktober 2019 Outbond Ustadzah Nisak
4 November 2019 Upacara Bendera Ustadz Alvin
15 November 2019 Rasulullah Teladanku Ustadzah Saidah
NOVEMBER
5 Pengumpulan Naskah Soal
2019 18 November 2018 -
PAS Ganjil
23 November 2019 Festival Anak Sholeh Ustadz Dika
DESEMBER Penilaian Akhir Semester
6 2 – 9 Desember 2019 -
2019 Ganjil
Pengumpulan nilai ke Wali
12 Desember 2019
Kelas
14 Desember 2019 Munaqasah I Ustadzah Saidah
Proses print raport Akhir
16 Desember 2019 -
Semester Ganjil
Smart parenting +
21 Desember 2019 Pengambilan Raport Ustadzah Roista
Semester Ganjil
22 – 31 Desember 2018 Libur Semester Ganjil -

d. Bidang kesiswaan

1) kriteria calon peseta didik

a) kriteria adalah anak yang minimal berusia 6 tahun

b) untuk anak yang kurang normal (ABK) tetap diterima dengan adanya kontrak
kerja yang orang tuanya tidak boleh menuntut banyak tentang akademisnya

2) penerimaan peserta didik

Tahapan – tahapan penerimaan peserta didik baru :

a)Melakukan sosialisasi ke TK melalui edaran PPDB

b) Melaksanakan pendaftaran

c) Pengisian biodata siswa

d) Observasi siswa dan wali murid

3) Orientasi peserta didik baru

a) Di SD Inovatif Al-wahyu Rewwin pelaksanaan orientasi peserta didik baru selama


1 minggu, dengan sistem pengenalan lingkungan, pengenalan dengan guru dan
teman.

b) Dihari-hari tertentu ada untuk seluruh kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

4) sekolah/ madrasah

Ekstrakulikuler yang diwajibkan untuk semua siswa : kepramukaan, qiro’ah, rennag.


Ektrakulikuler pilihan yang ada di SD Inovatif Al-wahyu Rewwin: Kepramukaan,
painting, musik, tapak suci, Futsal, cinema, public speaking, music.

e. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran


1) Kurikulum 2013
Dalam penyusunan kurikulum SD Inovatif Al-wahyu Rewwin telah menyusun sesuai
dengan stnadar-standar yang telah ditetapkan. Sehingga setiap guru terlibat langsung dalam
penyusunan kurikulum

2) Kalender pendidikan

3) Penilaian hasil belajar peserta didik


Dalam penilaian hasil belajar peserta didik di SD Inovatif Al-wahyu menggunakan
aplikasi yang didapat dari Dinas daerah sidoarjo yang berupa raport online.

4) Peraturan akademik
Dalam peraturan akademik sekolah, SD Inovatif AL-wahyu untuk Bimbingan
Konseling masih mengoptimalkan guru kelas sebagai konselor dan belum ada guru khusus
untuk bimbingan konseling.

f. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan


Pengangkatan tenaga kependidikan :
1) minimal S1 sesuai dengan background jurusan yang dibutuhkan, misal kita
membutuhkan guru kelas, maka kita cari pgsd/pgmi, kalau yang dibutuhkan bidang
studi misalnya guru PJOK, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, kita cari yang memang
backgroundnya sama seperti itu.

2) mengajinya minimal memiliki syahadah tilawati, jika memiliki syahadah tapi tidak
tilawati itu kita tetep akan tes uji lagi dan kita ikutkan munaqhosah lagi agar
mendapatkan syadah tilawati, karena kita mengikuti programnya tilawati.

3) Suka sama anak, ramah, tidak terlalu tinggi muluk-muluk, biasanya kalau penerimaan
tenaga pendidik dan kependidikan kan kalau jenjang pendidikannya tidak sesuai itu
berpengaruh kepada anak-anak misalnya ketika kita membutuhkan guru kelas kecil,
sedangkan yang ngelamar kira-kira S2 itu tidak sesuai mungkin kalau S2 dipakai di
kelas tinggi masih bisa tapi untuk dikelas bawah itu tidak sesuai karena cara
penanganan terhadap anak sudah berbeda.

4) Tidak menutup kemungkinan orang-orang yang belum selesai S1 nya itu bisa kita
rekrut sesuai ketentuan, kita ada penilaian per 3 bulan kalau 3 bulan lolos kita tambah 3
bulan lagi, jika sudah 2 tahun, berarti sudah lolos seleksi.

5) Mengutamakan fresh graduate, masih muda, kita sekolah baru, kita membutuhkan
semangat baru, jika tua, kan semangatnya beda, apalagi kegiatan kita itu sering sampai
malam terkadang sampai bermalam di sekolah.

g. Bidang Sarana dan Prasarana


Dalam bidang sarana dan prasarana SD Inovatif Al-wahyu telah banyak memenuhi
kriteria dalam standar sarana dan prasarana. Namun, Perpustakaan ada tapi belum maksimal,
belum ada sistem pinjam meminjam buku, kita hanya memanfaatkan anak-anak jika pelajaran
membutuhkan literasi kita arahkan keperpustakaan. Kalau pinjam meminjam belum, kita
masih keterbatasan tenaga, keuangan, alat masih belum, tapi kalau untuk tempatnya ada
sebenarnya tapi belum bisa dikatakan layak sebagai perpustakaan.

h. Bidang Keuangan dan Pembiayaan


Pengelolaan keuangan dalam hal spp anak-anak, itu kita satu tempat, satu pintu kalau
kita bahasakan KB, TK, SD itu disatu tempat, di TU satu, terkadang ada sekolah yang ditaruh
sendiri-sendiri, kadang di wali kelas, kita tidak, kita di satu pintu di TU itu. Kalau mau
masalah keuangan biaya dan lain sebagainya itu di TU, wali kelas pun tidak mengetahui
tentang biaya itu. Semua diserahkan di TU dan bendahara kita. TU larinya kebendahara,
bendahara larinya ke menejemen atau direksi.
Hanya pihak-pihak terkait saja tidak semua orang tahu, dan kita membatasi untuk
masalah keuangan ini, mungkin yang tahu hanya TU, bendahara, kepala sekolah dan
manajemen. Kalau wali kelas tidak mengetahui si A tunggakan nya berapa si B tunggakannya
berapa, tidak ada yang tahu, jadi hanya khusus orang-orang terkait saja, jangan sampai wali
kelas tahu dan berimbas kepada anaknya, itu yang kita tidak harapkan. Jadi anak bisa
mendapatkan pelayanan maksimal meskipun keuangannya tidak full. Karena untuk SPP kita
itu tidak semua sama, ada beberapa siswa yang memang mendapatkan donatur dari yayasan
misalnya anak yatim, keluarga yayasan, keluarga guru, itu memang ada potongan tersendiri,
jadi setiap anak itu beda-beda tidak semua sama.

i. Budaya dan Lingkungan Sekolah


1) Murottal Al-Qur’an dengan rutin setiap hari
2) Membiasakan diri untuk “one day one ayat”
3) Menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan/menggunakan media
pembelajaran
4) Sering mengikuti perlombaan yang diadakan baik dalam bidang Olahraga maupun
kesenian
5) Menerapkan kebiasaan 3S (Senyum, Salam, Sapa) apabila bertemu guru atau warga
sekolah yang lain di lingkungan sekolah
6) Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah
7) Menerapkan kegiatan Sholat berjamaah disekolah

j. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah

SD Inovatif Al Wahyu turut ikut serta dalam acara warga sekitar, seperti
kegitan Peringatan Maulid Nabi. Selain itu dikarenakan SD Inovatif Al Wahyu
belum mempunyai masjid sendiri untuk pelaksanaan sholat Jum’at masih ikut
dengan warga sekitar. Dan juga SD inovatif Al Wahyu bekerja sama dengan
sanggar yang ada dilingkungan sekolah milik warga untuk kegiatan extra kulikuler.

3. Pengawasan dan Evaluasi


a. Program Pengawasan
Pengawasan sekolah dilakukan oleh pihak manajemen kepada kepala
sekolah yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu hari Jum’at,
kemudian kepala sekolah melakukan pengawaasan terhadap semua guru
sekaligus tenaga kependidikan dengan cara melakukan rapat di akhir minggu
untuk melakukan evaluasi.
b. Evaluasi dan Pengembangan K13
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) menyatakan kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan kursus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
terdir dari:
1. Kelompok mata pelajara agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
c. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Setiap satu minggu sekali guru bersama kepala sekolah melakukan rapat membahas
mengenai kesulitan yang dialami selama di kelas. Kemudian kepala sekolah memberi
masukan mengenai masalah atau kesulitan yang dialami guru.

d. Akreditasi Sekolah
Akreditasi yang pertama bulan april SD Inovatif AL-wahyu Rewwin dapat nilai B, B
nya B besar kami dari tim sudah bangga mendapat nilai seperti itu, dengan nilai 89
kalau sudah 90 kita sudah dapat A, kita tidak bisa mendapat itu karena anak-anak
belum ada yang lulus, guru-guru belum ada yang sertifikasi itu poin besarnya. Tapi
kami dengan nilai segitu sudah alhamdulillah dengan kerja keras yang seperti itu juga.

4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

5. System Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen SD Inovatif Al Wahyu dikelola oleh Bagian
Administrasi Sekolah. Bidang yang dikelola diantaranya yaitu seperti jumlah
peserta didik, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, dan data pribadi peserta
didik.

6. Penilaian Khusus
SD Inovatif Al Wahyu Rewwin tidak memiliki penilaian khusus karena SD
Inovatif Al Wahyu Rewwin mengacu pada standar nasional pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
B. MINU WEDORO
Jl. Kolonel Sugiono No. 59 Wedoro, Waru Sidoarjo
A. PERENCANAAN PROGRAM
1. Visi
Dalam merumuskan visinya, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Wedoro Waru
Sidoarjo sebagai lembaga pendidikan dasar yang berciri khas Islam perlu
mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat. Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Wedoro
waru Sidoarjo juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan global yang sangat cepat.
Untuk itu Madasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Wedoro Waru Sidoarjo ingin
mewujudkan harapan tersebut melalui visinya yang mulia, yaitu :
“TERWUJUDNYA INSAN TERDIDIK BERKUALITAS DAN BERAKHLAK
MULIA BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
2. Misi
Misi Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Wedoro Waru Sidoarjo adalah sebagai
berikut :
a. Mengoptimalkan penghayatan nilai-nilai Agama dan akhlaq mulia dalam
keseharian
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif, kondusif dan efesien
c. Membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
d. Membiasakan siswa untuk menghargai sesama dan lingkungannya.
e. Mengembangkan tehnologi informasi kepada seluruh warga sekolah
f. Menanamkan awawasankebangsaan,kemandirian,dan berjiwa sosial.
Visi dan misi MINU Ngingas tetap dari dahulu. Sampai saat ini tidak ada
perubahan ataupun tinjauan ulang dan rumusan kembali karena visi dan misi sudah
merupakan ketentuan dari pihak yayasan.
3. Tujuan Madrasah
Untuk mencapai visi dan misi di atas pendidikan pada MI Nahdlatul Ulama Wedoro
Waru Sidoarjo bertujuan agar:
a. Pada tahun pelajaran 2019/2020 rata-rata UN mencapai nilai minimal 80,00 ; rata-
rata UAMBK-UM 9,10; yang diperoleh dengan cara religius dan disiplin.
b. Pada tahun 2019/2020 peserta didik untuk kelas I hafal surat An Nas, Al Falaq, Al
Ikhlas, Al Lahab dan Al Fath.
Kelas II hafal Surat Al Kautsar, Al Ma’un, surat Quroisy dan surat Al Fil.
Kelas III hafal surat Al Fil, Al Asr, at Takatsur dan Al Qoriah.
Kelas IV hafal surat Al Adiyat, Az Zalzalah, dan Al Qodar
Kelas V hafal surat Al Qodar, Al Alaq, dan At Tin
Kelas VI hafal surat Ad Dhuha, Al Bayyinah, dan Asy Syamsi.
c. Pada tahun pelajaran 2019/2020 lulusan madrasah hafal juz Amma,, hafal surat-
surat pilihan.
d. Pada tahun pelajaran 2019/2020 madrasah berhasil menjadi juara dalam lomba
akademik dan non akademik di tingkat Kabupaten.
e. Peserta didik memiliki kompetensi dan konsistensi dalam mengamalkan ajaran
agama Islam dengan disiplin: salat dengan benar, tertib dan khusu’; gemar, fasih,
dan tartil membaca al Qur’an, sadar beramal, dan berakhlak mulia
f. Pada tahun 2019/2020 siswa telah memiliki kebiasaan shalat dhuha dan salat
dhuhur berjamaah.
g. Terwujudnya perilaku dan budaya Islami di lingkungan madrasah yang religious
dan berakhlak mulia.
h. Pada tahun pelajaran 2019/2020 kedisplinan datang ke sekolah 95% tidak ada yang
terlambat.
i. Pada tahun pelajaran 2019/2020 kegiatan pembelajaran 95 % tepat waktu.
j. Pada tahun pelajaran 2019/2020 memiliki tim petugas upacara yang siap pakai,
regu dan barung pramuka tergiat, dan tim olahraga yang kompetitif di tingkat
kabupaten atau provinsi yang dilandasi nilai religious atau akhlak yang mulia
k. Pada tahun 2019/2020, 80 % warga madrasah melakukan upaya pencegahan
terhadap terjadinya pencemaran, pencegahan terhadap terjadinya kerusakan dan
upaya terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup.
l. Pada tahun 2019 - 2020 mengadakan penataan dan perbaikan menejemen sekolah
yang mengacu pada menejemen berbasis madrasah (MBS).
m. Pada tahun 2019/2020 mengadakan perbaikan atau renovasi gedung sekolah,
sehingga sekolah menjadi tempat yang ramah lingkungan dan ramah anak.
n. Pada tahun 2019/2020 kesadaran infaq dan sedekah warga madrasah serta kegiatan
sosial madrasah meningkat 90 %.
o. Pada tahun 2019/2020, 80 % siswa MI Nahdlatul Ulama Wedoro Waru mampu
mengakses data-data melalui internet.
p. Pada tahun 2019/2020 sekolah memiliki standar pendidik dan tenaga kependidikan
yang memenuhi kualifikasi pendidikan : semua guru berkualifikasi minimal S 1,
telah mengikuti program Sertifikasi Guru dan melaksanakan tugas sesuai dengan
keahliannya.
q. Pada tahun 2019/2020 sekolah mempunyai musholla yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa dalam beribadah kepada Allah melalui
pembiasaan sholat Dhuha dan sholat dhuhur.
r. Pada tahun 2019/2020 sekolah mempunyai lapangan yang bisa digunakan sebagai
sarana olah raga dan upacara untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.
s. Pada tahun 2019/2020 MI Nahdlatul Ulama Wedoro Waru mempunyai program
bilingual (bhs pengantar,sapaan,dan perintah menggunakan bahasa Arab, Inggris
dan jawa kromo)
t. Sehingga pada tahun 2019/2020 siswa mampu menggunakan Bahasa Arab, Bahasa
Inggris dan bahasa jawa kromo sebagai bahasa pengantar komunikasi pergaulan
dan bahasa pengantar mata pelajaran.
4. Rencana Kerja
Setiap awal tahun MINU Wedoro membuat RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran
Madrasah)
Di dalam RKAM terdapat : Jangka Menengah dan Jangka Panjang
Untuk program pendidikan jangka panjang, bagi bapak/ibu guru yang latar belakang
S1 nya belum linier atau belum sesuai maka akan disekolahkan di Universitas
Terbuka agar bisa sertifikasi.
Tim pengembang RKM :
1. Komite
2. Guru
3. Pimpinan sekolah
4. Tokoh masyarakat
5. Tokoh pendidikan
Proses / Tahapan Penyusunan RKM :
Proses /Tahapan penyusunan Rancana Kerja Madrasah (RKM) yang dijabarkan dalam
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah sebagai berikut:
1. Membentuk Tim Pengembang Madrasah yang setidaknya terdiri dari Kepala
Madrasah (sebagai Ketua Tim), ketua Komite Madrasah, Pengurus BP3MNU,
Pengawas, perwakilan guru dan tokoh masyarakat yang peduli dengan
Pendidikan.
2. Melakukan evaluasi diri Madrasah dengan mengisi instrument EDM
3. Menentukan peta mutu madrasah dengan merangkum hasil capaian Evaluasi Diri
Madrasah pada tiap standar
4. Mengembangkan kondisi Madrasah yang diinginkan empat tahun yang akan
dating dalam bentuk visi, misi dan tujuan Madrasah
5. Melakukan analisis kesenjangan antara kondisi Madrasah saat ini dengan kondisi
Madrasah yang diinginkan empat tahun akan datang.
6. Menentukan sasaran Madrasah, yaitu pentahapan capaian yang diinginkan selama
4 tahun kedepan, sehingga kesenjangan pada langkah 5 dapat “tertutupi” setelah 4
tahun kedepan.
7. Mengembangkan program, indikator kinerja, rencana kegiatan dan penanggung
jawab program
8. Mengembangkan rencana kerja tahunan Madrasah dan Rencana Kerja dan
Anggaran Madrasah.
Rekapitulasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah

Penerimaan Pengeluaran
No No. No.
Urut Kode Uraian Jumlah No Urut Kode Uraian Jumlah
I 1 SISA TAHUN LALU I 1 PROGRAM MADRASAH
- 1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan 43.200.000
II 2 PENDAPATAN RUTIN - 1.2 Pengembangan Standar Isi 19.000.000
2.1 Iuran Orang Tua - 1.3 Pengembangan Standar Proses 68.000.000
Pengembangan Pendidik dan Tenaga
( Rp 70.000,- x 694 ) x 12 Bulan 582.960.000 1.4 Kependidikan 22.000.000
1.5 Pengembangan Sarana dan Prasarana 94.721.000
III 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 1.6 Pengembangan Standar Pengelolaan 27.000.000
3.1 BOS Pusat 1.7 Pengembangan Standar Pembiayaan 440.266.000
Pengembangan dan Implementasi Sistem
( Rp 800.000,- x 694 ) 555.200.000 1.8 Penilaian 187.013.000
3.2 BOSDA
( Rp 29.000,- x 694 ) x 12 bulan 241.512.000 II 2 BELANJA LAINNYA

IV 4 SUMBER PENDAPATAN LAIN


4.1 Biaya pendaftaran kIs 350.000 x 125 anak 43.750.000
4.2 Biaya Ujian kelas 6 69.600.000
4.3 Uang Bimbel dan Extra Kurikuler 166.560.000

Jumlah Penerimaan 892.200.000 Jumlah Pengeluaran 892.200.000


B. PELAKSANAAN RENCANA KERJA
1. Pedoman Madrasah
Semua pedoman pengelolaan sekolah mulai dari kurikulum hingga biaya
operasional sudah terlampir dalam sekolah, tiap tahunnya kami selalu melakukan
evaluasi seperti halnya kalender pendidikan, pembagian tugas, struktur organisasi, dan
lain-lain. Hal ini dikarenakan tiap pergantian tahun sistemnya berbeda dan tentunya
untuk meningkatkan kulitas pendidikan
Berikut ini pedoman atau acuan yang digunakan oleh MINU Wedoro dalam
melaksanakan rencana kerja :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
4 (Pengelolaan dan pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas publik).
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 53 (Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja
tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah
satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun.
3. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
dinyatakan bahwa madrasah membuat (1) Rencana Kerja Jangka Menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan dan (2) Rencana Kerja Tahunan yang
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran madrasah (RKAS/M)
dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
2. Struktur Organisasi Madrasah
Struktur organisasi, penyusunan struktur dirapatkan oleh para dewan guru.
Struktur organisasi terdiri dari pimpinan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, waka-
waka, guru, dan wali kelas. Tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
jabatan yang diampuh dalam struktur organisasi. Satuan pendidikan kami dibawahi
oleh yayasan BP3NU.
3. Pelaksanaan Kegiatan Madrasah
Pelaksanaan kegiatan madrasah sudah sesuai dengan rencana yang sudah
ditetapkan melalui rapat dengan komite, kepala madrasah, ketua yayasan, guru, dll.
Pelaksanaan kegiatan madrasah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan.
Berikut ini kegiatan di MINU Wedoro ;
20
Penanggung
No Bulan Kegiatan
Jawab
1 Juli Evaluasi program, Rapat Kerja, membuat Kamad
program, review KURIKULUM,
melaksanakan pembelajaran, Peringatan
HAN, MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah), Sosialisasi Program Pembelajaran
kepada Wali murid, Halal Bihalal

2 Agustus Melaksanakan pembelajaran, peringatan Kamad


HUT Kemerdekaan beserta kegiatannya,
Hari Raya Idul Adha

3 September Melaksanakan pembelajaran, Pembinaan Kamad


siswa berprestasi Math Club, Peringatan
Tahun Baru Islam

4 Oktober Melaksanakan pembelajaran, PTS I, Kamad


Peringatan Hari Sumpah Pemuda,
Peringatan Hari Santri Nasional, Rapot
Tengah Semester

5 November Melaksanakan pembelajran, Peringatan Hari Kamad


Pahlawan, Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW

6 Desember PAS Gasal , Remidial, Penyusunan buku Kamad


laporan hasil belajar PD, classmeeting,
telaah kisi-kisi UN/UAMBN, olympiade MI,
Rapat Awal Semester Genap ( Evaluasi
Program semester ganjil dan Penyusunan
Program semester genap),Study tour kls 2
dan4

7 Januari Melaksanakan pembelajaran, HAB Depag, Kamad


melanjutkan telaah kisi-kisi, dimulai les
kelas 6,

21
Penanggung
No Bulan Kegiatan
Jawab
8 Pebuari Melaksanakan pembelajaran, les kelas 6, Kamad
dan dimulai try out UN, dan Pelaksanaan
PPDB

9 Maret Melaksanakan pembelajaran, PTS II dan Kamad


UAS II Try Out kelas UAM, UAMNU

10 April Melaksanakan pembelajaran, Peringatan Kamad


Isra’ Mi’raj

11 Mei Melaksanakan Pembelajaran, Ujian, Libur Kamad


Awal Ramadlan, Peringatan Hardiknas,
PAT, dan Remidi

12 Juni Penulisan dan pembagian ijazah dan Kamad


SKHU, Menyusun Buku Laporan hasil
belajar siswa, Penyelesaian administrasi dan
pelaporan, rapat akhir tahun dan persiapan
awal tahun pelajaran.

4. Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan, dalam proses penerimaan peserta didik. MINU Wedoro
menampung semua kriteria peserta didik, namun perlu melakukan ketentuan yang ada.
Ketentuan itu adalah dengan mengadakan tes IQ atau Psikotest dan tes akademik.
Apabila terdapat peserta didik memperoleh nilai dibawah standar IQ atau
teridentifikasi anak inklusi, maka dari pihak sekolah akan merekomendasikan ke
sekolah dasar lain yang terdekat dan bisa menangani peserta didik inklusi. Pihak
MINU Wedoro, belum memiliki tenaga kerja khusus yang menangani peserta didik
inklusi. Dan dalam waktu dekat pihak sekolah akan mengadakan program khusu untuk
anak inklusi, hingga saat ini masih proses untuk realisasi. Selain itu, peserta didik di
MINU Wedoro diberikan layanan konseling dengan menbentuk badan Bimbingan dan
Konseling di sekolah untuk mengatasi siswa yang bermasalah, dll. Namun, karena
keterbatasan tempat jadi untuk penempatan BK masih berpindah-pindah. Selanjutnya
ekstrakulikuler, ektrakulikuler sampai saat ini masih berjalan seperti futsal, pramuka,
22
banjari, tenis, dll. Selain itu adapun pembinaan prestasi unggulan, MINU Wedoro
memperoleh banyak hasil bahkan sekolah untuk akdemik seperti olympiade
matematika sudah melampaui juara 1 tingkat kabupaten. Untuk non akademis seperti
banjari, sudah melamapaui juara tingkat provinsi. Dengan demikian, kami selalu
mengembangkan bakat dan potensi dari peserta didik.
Kriteria peserta didik baru :
 Pagu yang diterima adalah 4 kelas (maksimal 116 anak)
 Diutamakan siswa yang berumur minimal 7 tahun (waktu mendaftar) atau lebih
 Karena sekolah adalah milik masyarakat, maka diutamakan anak yang
bertempat tinggal di desa atau kelurahan setempat/sekitar
 Bila pagu belum terpenuhi, madrasah menerima anak yang berusia kurang dari
7 tahun dengan ketentuan :
- Sudah mengenal abjad dan bisa membaca
- Secara psikologis kemandirian anak tampak
- Keadaan anak secara fisik tidak autis.
5. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
Bidang kurikulum sekolah mengembangkan kurikulum k13 selain
menggunakanmodul k13, sekolah menggunakan modul erlangga untuk memperdalam
materi sehingga peserta didik dapat mencapai pemahaman konsep dari indikator yg
dikembangkan.sekolah menggunakan modul dari pihak lain, dikarenakan modul k13
yang diperoleh masih belum mencapai perluasan materi, sehingga perlu adanya modul
lain sebagai pendamping.
Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dan dihasilkan dengan baik, setiap pendidik
membuat silabus pembelajaran. Silabus pembelajaran disusun dan berkerja sama
dengab kelompok kerja guru (KKG) baik dengab satuan pendidikan lain ataupun
dengan pendidik di MINU Wedoro. Bukan hanya silabus, kelompok kerja guru juga
berjuan untuk berbagi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peserta didik
(problem solving) . kegiatan ini dilakukan secara rutin tiap minggu.
(1) Program Pembelajaran :
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran sekolah serta menghasilkan peserta
didik yang berprestasi pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran atau
RPP. Dalam RPP terdapat kegiatan pembuka, inti, dan penutup dikegiatan inilah
pembelajaran dilakukan dengan baik dengan melibatkan peserta didik dengan aktif

23
dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep dari indikator yang
dikembangkan. Selain itu sekolah memiliki pembiasaan yaitu literasi sebelum
pembelajaran dimulai dan setelah jam istirahat selesai.
(2) Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan, untuk menyusun atau mengembangkan kalender
pendidikan karena MINU Wedoro dibawah oleh naungan kemenag sehingga
kalender pendidikan yang diperoleh adalah pengembangan dari kalender kemenag
dan diknas.
(3) Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Satuan pendidikan MINU Wedoro menentukan nilai KKM melalui rapat
dewan guru, penentuan kkm dengan melibatkan 3 aspek diantaranya kompleksitas,
daya dukung, dan sanpras. Ketiga aspek ini dibagi tiga sehingga menjadi nilai
KKM. Nilai KKm yang sekolah tentukan minimal bernilai 75. Kecuali kelas 6
memiliki nilai kkm yang cukup tinggi dikarenakan akan menuju ke jenjang
selanjutnya SMP. Bentuk penilaian satuan pendidikan adalah UTS dan UAS,
setelah melakukan pengujian. Satuan pendidikan melakukan analisis untuk
mengidentifikasi peserta didik yang belum dan sudah mencapai kkm. Tindakan
lanjut yang dilakukan untuk peserta didik yg belum mencapai kkm yaitu
mengadakan Remedial baik itu berupa tes tulis ataupun tes lisan. Kemudian untuk
peserta didik sudah mencapai kkm diberikan pengayaan.

24
Tabel KKM Per Kelas

KKM Kelas
No Mata Pelajaran Ket
I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama Islam

a. Qur’an Hadis 75 75 75 75 75 75

b. Aqidah Akhlaq 75 75 75 75 75 75

c. Fiqih 75 73 75 75 75 75

d. SKI - - 75 75 75 75

2 Tematik Umum 75 75 75 75 75 75

3 Pendidikan Kwarganegaraan - - 75 75 75 75

4 Bahasa Indonesia 75 75

5 Bahasa Arab 75 75 75 75 75 75

6 Matematika - - 75 75 75 75

7 IPA - - 75 - - 75

8 IPS - - 75 - - 75

9 KTK 75 75 75 75 75 75

10 Penjaskes 75 75 75 75 75 75

11 Muatan Lokal

a .Bahasa Jawa 75 75 75 75 75 75

b. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75

c. T I K 75 75 75 75 75

d.Asawaja 75 75 75

Rata-rata 75 75 75 75 75 75

(4) Peraturan Akademik


25
Adapun ketentuan sekolah bagi peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran, salah satunya adalah apabila peserta didik tidak masuk tanpa alasan
selama 15 hari akan berpengaruh terhadap kelulusan peserta didik. Tentunya untuk
menentukan kelulusan pserta didik tersebut masih memiliki pertimbangan dari
guru tidak secara langsung.
6. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Tata cara merekrut tenaga pendidik dan kependidikan :
Melalui tes terlebih dahulu atau biasa disebut dengan proper test kemudian setelah
ada tes kita kemudian dilaporkan ke pengurus dan yang menentukan adalah
pengurus. Jadi proper test itu kita tes mengajar atau micro teaching yang dinilai
oleh 3 -5 orang guru kemudian hasil penilaian tersebut kita serahkan kepada
pengurus lalu pengurus yang menentukan. Setelah terpilih guru tersebut masih
belum diberi SK, atau masih magang 3 bulan terlebih dahulu, kalau 3 bulan sudah
dianggap mumpuni baru SK dari pengurus turun.
 Penentuan dan pengangkatan tenaga pendidik dan kependidikan :
Semuanya melalui tes, kepala sekolah tidak menentukan untuk merekrut ataupun
memberhentikan tenaga pendidik dan kependidikan karena itu adalah
wewenangnya pengurus, kepala sekolah hanya mengajukan nama dan yang
merestui atau menyetujui semuanya adalah hak pengurus.

Data Tenaga Pendidik dan


Kependidikan di MINU
WEDORO

No. Nama Jabatan Dinas

1 Agus Malik. S.Ag Kepala Sekolah

2 M.Gholib, M.Pd. Wk.Urusan Kurikulum

Moh. Arifin Ay,S.Pd,Sd


3 Wk.Urusan Kesiswaan

4 Moh. Fashoikh, SHI Wk.Sarpras

5 H.Moh Baidarus.S.Ag Komite Sekolah

6 Abd Rosyid Komite Sekolah

26
7 Drs. H, Khoifullah M.Pd. Tim Ahli Pendidikan

8 H.Kasiyono, S.Pd Tim Ahli Pendidikan

9 Moh Rifa`I, M.Pd GT

10 Yuliyanti, S.Pd GT

11 Mahfudhoh,S.Ag GT

12 Subhuyah S.Pd SD GT

13 Tinuk Zuroidah, S.Ag GT

14 Dra HJ. Aminatu Rohma GT

15 Lilik Maftuhah, M.Pd GT

16 Zoroidatus Sholihah, S.Pd GT

17 Musrifah, S.Pd,SD GT

18 Sholhah, S.Pd GT

19 Nur Lazimah S.Pd GT

20 Lilik Maghfiroh, S.Pd.I GT

21 Rahmad Arianto, S.Pd GT

22 M. Irsyad , S.Pd.I GT

23 Lilik Yulia, S.Pd. GT

24 Nur Kholifah. S.E. GT

25 Nur Syarifatul A, S.Pd.


GT

26 Khuluqin Nazidah, S.Pd.I. GT

27 ELok Masruaini.S.Pd. GT

28 Hj. Izzatul Lailiyah, S. Psi GT

29 Miftahul khoiroh, S.Pd. GT

30 Khusnul Khotimah TU Keuangan

31 Nur Rohmah, S.Pd,I. TU Kesiswaan

27
7. Bidang Sarana dan Prasarana
 Pengelolaan beberapa sarana dan prasarana :
Untuk perpustakaan sudah ada dan untuk fasilitasnya kami anggap sudah
mencukupi, labolatorium ada cuma belum memadai, labolatoriumnya ada IPA,
TIK, kemudian untuk tempat ekstrakulikuler juga ada, aula serbaguna digunakan
untuk shalat dan juga kegiatan ekstra.
 MINU Wedoro merencanakan untuk mengadakan LCD di setiap kelas, minimal
10 LCD terlebih dahulu. Lalu untuk tahun selanjutnya juga 10 LCD.
 Bentuk supervisi dari kepala sekolah tentang sapras :
Setiap sarana atau fasilitas ada satu koordinator, supervisi di MINU Wedoro
berdasarkan kunjungan siswa ke dalam tempat – tempat tersebut misalnya di
perpus itu satu bulannya ada berapa peserta didik yang pergi kesitu, buku apa saja
yang dibaca dan dari hasil supervisi tersebut akan kami jadikan bahan evaluasi
untuk dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.
8. Bidang Keuangan dan Pembiyaan
MINU Wedoro menyusun pelaksanaan pengelolaan biaya ivestasi dan
operasional dengan mengacu pada standar pembiayaan dan ketentuan dari yayasan.
9. Budaya dan Lingkungan Madrasah
Untuk budaya dan lingkungan sekolah belum terprogram dengan baik dan
bersifat menyesuaikan kondisi pembelajaran peserta didik. Jika peserta didik
menginginkan pembelajaran diluar kelas maka akan dikondisikan diluar kelas.
10. Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan Madrasah
 Untuk kemitraan masyarakat terjalin dengan baik, misal MINU Wedoro
meminjam gedung AT Tauhid untuk pelaksanaan PENSI.
 Dalam hubungan masyarakat, MINU Wedoro menggunakan cara “menjemput
bola” yaitu dengan datang ke sekolah-sekolah dan setiap kali ada informasi apa
selalu disampaikan dan kebetulan guru – guru di MINU Wedoro dikampungnya
sebagai tokoh dan mungkin bisa diinformasikan juga melalui kumpulan-
kumpulannya itu.

C. PENGAWASAN DAN EVALUASI


 Evaluasi di KBM sudah berjalan sesuai dengan rencana dan setiap guru sudah
mempunyai program, yaitu : UH, PTS, PAS sesuai dengan kalender pendidikan.

28
 Dalam evaluasi menggunakan petunjuk permendikbud untuk melaksanakan
evaluasi KBM.
 Pengawasan terhadap guru diadakan pada awal bulan.
 Aspek evaluasi guru yaitu : RPP yang disusun oleh guru dan antusias peserta
didik ketika mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut.
 Akreditasi diadakan 5 tahun sekali, MINU Wedoro akan melaksanakan akreditasi
pada tahun 2021 dan untuk 2 tahun sebelum akreditasi dibuat persiapan terlebih
dahulu.
 Yang terlibat dalam akreditasi : seluruh guru, pimpinan, pihak pengawas dari
kecamatan dan jika masih kurang akan memanggil pembimbing akreditasi.

D. KEPEMIMPINAN SEKOLAH / MADRASAH


 Kriteria pengangkatan kepsek di MINU Wedoro sudah ditentukan di ADART
Pengurus, yang meliputi :
(1) Minimal S1
(2) Fasih dalam membaca Al-Qur’an
(3) Mempunyai integritas dan kejujuran
(4) Minimal 5 tahun masa kerja
(5) Pernah menjadi guru kelas (syarat mutlak)
(6) Syarat tidak mutlaknya : pernah menjadi waka, dan pengurus NU.
 Pemilihan Waka itu hak prerogatif kepala sekolah dengan persetujuan pengurus
yaitu dengan sistem penunjuk atau pemilihan di forum
 Kriteria pemilihan Waka hampir sama dengan kriteria kepsek dan harus sesuai
dengan bidang yang ditentukan.
 Tugas kepsek dan waka sudah beracuan pada kemenag dan kolaborasi dengan
kebutuhan masyarakat di sekitar.
 Tugas kepsek di MINU Wedoro :
(1) Supervisi / pengawasan
(2) Merencanakan kegiatan pembelajaran
(3) Motivator

29
E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Untuk manajemen informasi MINU Wedoro biasanya menggunakan IT yang
paling banyak, disamping itu juga bisa secara manual seperti surat menyurat kalau
kami dengan wali murid, kami juga berusaha ketika PPDB memasukkan ke dalam
informasi online namun karena masyarakat kita belum terbiasa menggunakan online
tetap banyak juga yang menggunakan manual.

F. PENILAIAN KHUSUS
Penilaian khusus di MINU Wedoro belum dilaksanakan pada guru dan peserta
didik. Tetapi peserta didik yang nilainya belum memadahi maka akan diadakan
remedial.
C. MI Unggulan Manna Was Salwa
1. Perencanaan Program
a. Visi Madrasah
Menunjukkan generasi yang bertaqwa, cerdas, mampu bersaing dengan
berlandasan teknologi dan berwawasan lingkungan
b. Misi Madrasah
1. Mewujudkan insan madrasah berperilaku sesuai dengan nilai – nilai agama.
2. Mewujudkan insan madrasah berperilaku sesuai dengan norma – norma dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Mewujudkan insan madrasah yang berilmu pengetahuan dan mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

c. Tujuan Madrasah
Target atau tujuan yang ingin dicapai oleh Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Manna
Was Salwa sebagai lembaga pendidikan adalah :

”meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta


keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”.

d. Rencana Kerja Madrasah


MI Unggulan Manna Was Salwa dalam membuat rencana kerja sekolah telah
sesuai dengan standar pengelolaan nasional. Dalam rencana kerja tahunan MI
Unggulan Manna Was Salwa telah memuat ketentuan mengenai Kegiatan Belajar
Mengajar, Mengatur Kesiswaan, Mengatur Ketenagaan, Mengatur Administrasi
Kantor, Mengatur Keuangan, Tugas Wali Kelas, Langkah Kepemimpinan Wali
Kelas, Tugas Guru Piket, Kode Etik Guru Indonesia, Rencana Ttata Usaha,

30
Peraturan dan Tata Tertib Sisiwi MI Unggulan Manna Was Salwa, Peraturan dan
Tata Tertib Dewan Guru MI Unggulan Manna Was Salwa, Program Kerja
Tahunan MI Unggulan Manna Was Salwa.

2. Pelaksanaan Rencana Kerja


a. Pedoman Madrasah
6) UU Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
7) Permendiknas No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
8) Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
9) Keputusan bersama Menteru P & K dan Menteri Agama tentang Pengaturan
Pembakuan Kurikulum Sekolah Umum dan Kurikulum Madrasah nomoe
0299/U/1984
10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
12) Musyawarah bersama antar Komite Madrasah, kepala Madrasah, dan TPKM

b. Struktur Organisasi Madrasah

c. Pelaksanaan Kegiatan Madrasah


Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, MI Unggulan Manna Was Salwa telah
melaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang telah dibuat. Berikut ini rencana kegiatan
Tahunan 2018/2019.

31
d. Bidang Kesiswaan
Peraturan Dan Tata Tertib Siswa- Siswi MI Unggulan Manna Was Salwa
1) Siswa-siswi harus hadir di sekolah paling lambat 5 menit sebelum bel masuk
berbunyi
2) Bila bel masuk berbunyi siswa-siswi diwajibkan untuk seyren berburis
dengan tertib di halaman sekolah untuk melaksanakan doa bersama
3) Sebelum memulai belajar siswa-siswi diwajibkan untuk mengikuti sholat
dhuha dan mengaji
4) Siswa-siswi wajib mengikuti upacara hari Senin dan Peringatan hari-hari
besar Nasional
5) Siswa-siswi harus berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan :
a) Hari Senin - Selasa Baju Putih, Celana Merah
b) Hari Rabu - Kamis Baju Batik
c) Hari Jumat - Sabtu Pramuka
6) Siswa-siswi dilarang membawa senjata tajam, seperti pisau, golok, gunting
dan benda tajam lainnya
7) Siswa-siswi dilarang membawa makanan dan minuman serta obat-obatan
yang diarang agama dan undang-undang pemerintah.
8) Siswa dilarang berambut panjang
32
9) Siswa-siswi dilarang mencorat-coret meja, bangku serta dinding tembok
sekolah
10) Siswa-siswi wajib menjaga kebersihan kelas, sekolah dan lingkungan
sekolah.
11) Siswa-siswi dilarang keluar dari halaman atau lingkungan sekolah selama jam
belajar berlangsung berjalan.
12) Siswa-siswi wajib mentaati peraturan dan tata tertib sekolah

e. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran


1) Kurikulum KTSP
Dalam penyusunan kurikulum MI Unggulan Manna Was Salwa telah menyusun
sesuai dengan stnadar-standar yang telah ditetapkan. Sehingga setiap guru terlibat
langsung dalam penyusunan kurikulum

2) Kalender Akademik

f. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pengangkatan tenaga kependidikan :
6) Minimal S1 atau masih kuliah minimal semester 5 dan sesuai dengan background
jurusan yang dibutuhkan, misal kita membutuhkan guru kelas, maka kita cari
pgsd/pgmi, kalau yang dibutuhkan bidang studi misalnya guru PJOK, Bahasa Arab,
Bahasa Inggris, kita cari yang memang backgroundnya sama seperti itu.

7) Suka sama anak, ramah

8) Mengutamakan fresh graduate, masih muda, kita sekolah baru, kita membutuhkan
semangat baru, jika tua, kan semangatnya beda, apalagi kegiatan kita itu sering
sampai malam terkadang sampai bermalam di sekolah.

33
g. Bidang Sarana dan Prasarana
Dalam bidang sarana dan prasarana MI Unggulan Manna Was Salwa telah banyak
memenuhi kriteria dalam standar sarana dan prasarana. Namun, Perpustakaan ada tapi
belum maksimal, kita hanya memanfaatkan anak-anak jika pelajaran membutuhkan
literasi kita arahkan keperpustakaan.

h. Bidang Keuangan dan Pembiayaan


Untuk keuangan dan pembiayaan di MI Unggulan Manna Was Salwa langsung
ditangani oleh Bendahara Sekolah.
i. Budaya dan Lingkungan Sekolah/Madrasah
8) Murottal Al-Qur’an dengan rutin setiap hari
9) Menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan/menggunakan media
pembelajaran
10) Sering mengikuti perlombaan yang diadakan baik dalam bidang Olahraga maupun
kesenian
11) Menerapkan kebiasaan 3S (Senyum, Salam, Sapa) apabila bertemu guru atau warga
sekolah yang lain di lingkungan sekolah
12) Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah
13) Menerapkan kegiatan Sholat berjamaah disekolah

j. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah/Madrasah


MI Unggulan Manna Was Salwa selalu menjalin komunkasi dan kerjasama yang
harmonis, efektif, dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan
mengembangkan pendidikan.
3. Pengawasan dan Evaluasi
a. Program Pengawasan
Pengawasan sekolah dilakukan oleh pihak manajemen kepada kepala sekolah
yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu hari Jum’at, kemudian kepala
sekolah melakukan pengawaasan terhadap semua guru sekaligus tenaga
kependidikan dengan cara melakukan rapat di akhir minggu untuk melakukan
evaluasi.
b. Evaluasi dan Pengembangan KTSP

34
MI Unggulan Manna Was Salwa masih menggunakan kurikulum KTSP, namun
kelas bawah di MI Unggulan Manna Was Salwa mulai menerapkan Kurikulum
K.13.
c. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Setiap satu minggu sekali guru bersama kepala sekolah melakukan rapat membahas
mengenai kesulitan yang dialami selama di kelas. Kemudian kepala sekolah memberi
masukan mengenai masalah atau kesulitan yang dialami guru.

d. Akreditasi Sekolah/Madrasah
Akreditasi yang pertama bulan MI Unggulan Manna Was Salwa dapat nilai B,
4. Kepemimpinan Madrasah

5. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen MI Unggulan Manna Was Salwa dikelola oleh Bagian
Administrasi Sekolah. Bidang yang dikelola diantaranya yaitu seperti jumlah peserta
didik, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, dan data pribadi peserta didik.

6. Penilaian Khusus
MI Unggulan Manna Was Salwa tidak memiliki penilaian khusus karena MI
Unggulan Manna Was Salwa mengacu pada standar nasional pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
35
D. MI Bahrul Ulum
A. Perencanaan
1. Peninjauan kembali visi, misi, dan tujuan madrasah yang ada di MI Bahrul Ulum
Pengalangan pada 7 Juli 2019 setelah berjalan satu tahun pergantian kepala
madrasah
2. Dalam peninjauan visi, misi, dan tujuan madrasah melibatkan kepala sekolah,
pendidik, komite madrasah, dan yayasan
3. Dari peninjauan tersebut diperoleh hasil yaitu diubahnya visi madrasah, yang
sebelumnya “Membentuk Siswa Berintelektual yang Berakhlaqul Karimah”
menjadi “Terbentuknya Siswa Berintelektual yang Berakhlaqul Karimah”.
Mengenai misi dan tujuan madrasah tetap sama seperti misi dan tujuan
sebelumnya
4. MI Bahrul Ulum Pengalangan menyusun program tahunan sebagai rencana kerja
jangka pendek (berkaitan dengan kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana
dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah,
peranserta masyarakat dan kemitraan, serta peningkatan dan pengembangan mutu
madrasah), menyusun rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun (berkaitan dengan mutu
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan
mutu lulusan), serta menyusun rencana kerja jangka panjang yaitu minimal empat
tahun hingga lebih
5. Rencana kerja empat tahun dan tahunan di MI Bahrul Ulum Pengalangan telah
mendapat persetujuan dari rapat kepala sekolah bersama dewan pendidik dan
pertimbangan komite sekolah/madrasah serta kepala kantor kementerian agama
Gresik

B. Pelaksanaan Program
 Kegiatan di MI Bahrul Ulum Pengalangan dilaksanakan berdasarkan rencana
kerja tahunan dan didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada
 Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kerja yang sudah
ditetapkan, kepala madrasah meminta persetujuan melalui rapat dewan pendidik
dan komite madrasah

36
 Kepala madrasah sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan bidang
akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite
madrasah dalam bentuk laporan
 Struktur organisasi di MI Bahrul Ulum Pengalangan

1. Bidang Kesiswaan
a. Adapun kriteria peserta didik baru di MI Bahrul Ulum pengalangan ialah
peserta didik madrasah yang sekurang-kurangnya berumur 7 tahun. Tanpa ada
tes lainnya maupun latar belakang pendidikan sebelumnya
b. Penerimaan peserta didik madrasah dilakukan secara obyektif, transparan, dan
akuntabel, tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis,
status sosial, kemampuan ekonomi
c. Orientasi peserta didik baru di MI Bahrul Ulum Pengalangan dilakukan agar
peserta didik baru dapat mengenal lingkungan madrasah, dilakukan tanpa
kekerasan, dan dengan pengawasan guru
d. Di MI Bahrul Ulum Pengalangan, peserta didik memperoleh layanan konseling
dari masing-masing guru kelas
e. Kegiatan ekstrakurikuler di MI Bahrul Ulum Pengalangan terdiri atas pramuka,
drumband, pencak silat, dan banjari
f. Di MI Bahrul Ulum terdapat pembinaan prestasi unggulan yaitu di bidang
aswaja
g. Pelacakan alumni di MI Bahrul Ulum Pengalangan didata dalam bentuk
laporan

2. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran


a. Setiap guru di MI Bahrul Ulum menyusun silabus setiap mata pelajaran yang
diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan
Panduan Penyusunan KTSP
b. Dalam penyusunan silabus, guru di MI Bahrul Ulum Pengalangan
bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) wilayah menganti
c. Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik pada awal tahun ajaran
baru yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan
ekstrakurikuler, dan hari libur

37
d. Penyusunan kalender pendidikan diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan
ditetapkan oleh kepala madrasah
e. Dalam pembelajaran, guru di MI Bahrul Ulum Pengalangan menggunakan
metode diskusi, demonstrasi, tanya jawab, praktik dan ceramah
f. Madrasah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan
g. Penilaian hasil belajar peserta didik (penilaian sikap, pengetahusn, dan
keterampilan) dilaporkan kepada orang tua dan kepala sekolah dalm bentuk
rapor

3. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan baru di MI Bahrul Ulum
Pengalangan melalui persetujuan dari kepala yayasan dan keputusan (SK) dari
kepala ma'arif
b. Guru di MI Bahrul Ulum Pengalangan secara keseluruhan lulusan S1.
Walaupun tidak semua berlatar belakang pendidikan, namun sudah melakukan
program linier. Dan terdapat 3 guru yang belum sertifikasi
c. Kepala madrasah di MI Bahrul Ulum pengalangan belum memiliki sertifikat
kepala madrasah dari pemerintah sebagai tanda pencapaian seluruh kompetensi
sebagai kepala madrasah
d. Tenaga kependidikan di MI Bahrul Ulum Pengalangan (tukang kebersihan,
tukang kebun, penjaga madrasah, pesuruh) belum memenuhi standar tenaga
kependidikan karena berlatar belakang SD/MI

4. Bidang Sarana Dan Prasarana


a. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan
Prasarana dalam hal:
1) Merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana
pendidikan. Sarana prasarana pendidikan di MI Bahrul Ulum Pengalangan
belum sesuai standar sarana prasarana (Permen no.24 tahun 2007) karena
belun adanya ruang UKS, Laboratorium, dan perpustakaan serta luas
bangunan dan ruang yang kurang memadai
2) Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana di MI Bahrul Ulum
Pengalangan dipertanggungjawabkan melalui laporan tertulis
38
3) Fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di MI Bahrul Ulum sudah
mencukupi, seperti kursi dan meja siswa sesuai kebutuhan; kursi dan meja
guru; lemari; papan tulis; tempat sampah; dan jam dinding. Namun belum
terdapat tempat cuci tangan di depan tiap kelas
b. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di MI Bahrul
Ulum pengalangan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik. Seperti menyisipkan dalam pidato atau waktu rapat dewan
pendidik.

5. Bidang Pembiayaan
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Madrasah mengatur:
a. sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola
b. penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana
investasi dan operasional
c. kewenangan dan tanggungjawab kepala madrasah dalam membelanjakan
anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
d. pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran,
untuk dilaporkan kepada komite madrasah, serta institusi di atasnya
e. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional madrasah diputuskan
oleh komite madrasah dan ditetapkan oleh kepalamadrasah serta mendapatkan
persetujuan dari institusi di atasnya
f. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional madrasah
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menjamin
tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.

6. Budaya dan Lingkungan Madrasah


a. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan
diputuskan oleh kepala madrasah dalam rapat dewan pendidik
b. Madrasah menetapkan pedoman tata tertib bagi pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik, termasuk
c. Memberi peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Madrasah, serta
pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib

39
d. Tata tertib madrasah ditetapkan oleh kepala madrasah melalui rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah/madrasah, dan
peserta didik.

7. Peran Serta Masyarakat dalam kegiatan Sekolah


a. Madrasah melibatkan warga dan masyarakat dalam kegiatan madrasah, seperti
acara idul qurban,
b. MI Bahrul Ulum Pengalangan menjalin kemitraan dengan lembaga lain, seperti

C. Evaluasi dan Pengawasan


1. Penyusunan program pengawasan di madrasah didasarkan pada Standar Nasional
Pendidikan
2. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan
3. Pengawasan pengelolaan madrasah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan
4. Pemantauan pengelolaan madrasah dilakukan oleh komite madrasah
5. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
kepala madrasah dan pengawas madrasah
6. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian setiap akhir semester yang ditujukan
kepada kepala madrasah dan orang tua/wali peserta didik
7. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis setiap akhir semester yang
ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah. kepala madrasah, secara terus menerus
melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan
8. Kepala madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite madrasah setiap akhir
semester

40
BAB IV
PEMBAHASAN

A. SD Inovatif Al-Wahyu Rewwin


Kesesuaian
Standar dengan standar
No. Keterangan
Pengelolaan Sesuai Tidak
sesuai
1. Visi Sekolah SD Inovatif Al Wahyu sudah merumuskan
 dan menetapkan visi yang dijadikan cita-cita
sekolah
2. Misi Sekolah SD Inovatif Al Wahyu sudah merumuskan,

menetapkan, dan mengembangkan misi.
3. Tujuan SD Inovatif Al Wahyu sudah merumuskan,
Sekolah menetapkan, dan mengembangkan tujuan

sekolah yang mengacu pada visi misi, serta
tujuan pendidikan nasional.
4. Rencana Kerja SD Inovatif Al-wahyu Rewwin dalam
Sekolah membuat rencana kerja sekolah sudah sesuai
dengan standar pengelolaan nasional. Dalam
rencana kerja tahunan SD Inovatif Al-wahyu
Rewwin telah memuat ketentuan mengenai
 kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, pendidik dan tenaga
kependidikan serta pengembangannya,
sarana dan prasarana, keuangan dan
pembiayaan, budaya dan lingkungan, serta
peran serta masyarakat.
5. Pedoman Berikut beberapa pedoman yang dijadikan
Sekolah petunjuk oleh SD Inovatif Al Wahyu:
 1. PP Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
2. PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun

41
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
3. PERGUB JATIM No. 19 Tahun 2014
Tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Jawa Sebagai Muatan Lokal
4. PERBUP Sidoarjo No 63 Tahun 2011
Tentang pelaksanaan pembelajaran BTQ
Sebagai Muatan Lokal
5. PERBUP Sidoarjo No 104 Tahun 2014
Pedoman Pelaksanaan Literasi di Kab.
Sidoarjo
6. Struktur Struktur organisasi di SD Inovatif Al Wahyu
Organisasi hanya berisi profil kepala sekolah dan

Sekolah pendidik saja. Staf administrasi dan tenaga
kependidikan tidak dicantumkaan.
7. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, SD
Kegiatan Inovatif AL Wahyu Rewwin telah

Sekolah melaksanakan sesuai dengan rencana kerja
yang telah dibuat
8. Bidang Penerimaan siswa baru sudah sesuai dengan
Kesiswaan standar yaitu minimal usia 6 tahun,
melaksanakan orientasi peserta didik baru,
 memberikan laysnan konseling,
melaksanakan kegiatan extra kurikuler, serta
melakukan pembinaan terhadap siswa yang
mempunyai prestasi unggulan
9. Bidang Dalam penyusunan kurikulum SD Inovatif
Kurikulum dan Al-wahyu Rewwin telah menyusun sesuai
Kegiatan  dengan stnadar-standar yang telah
Pembelajaran ditetapkan. Sehingga setiap guru terlibat
langsung dalam penyusunan kurikulum.

10. Bidang Semua pendidik dan tenaga kependidikan di


pendidik dan  SD Inovatif Al Wahyu sudah memenuhi
tenaga kriteria yang ada di standar dan sudah

42
kependidikan bertugas sesuai dengan tugasnya masing-
masing
11. Bidang Sarana Bidang sarana dan prasarana SD Inovatif Al-
dan Prasarana wahyu telah banyak memenuhi kriteria
dalam standar sarana dan prasarana. Namun,
 SD Inovatif belum memiliki ruang khusus
perpustakaan dan laboratorium sehingga
dapat dikatakan jika sarana dan prasarana di
sekolah ini masih belum memenuhi standar.
12. Bidang Dilaksanakannyaa progam satu pintu
keuangan dan menjadikan hanya pihak-pihak terkait saja
pembiayaan  mengetahui anggaran dana sekolah sehingga
pengelolaan pembiayaan di SD Inovatif Al
Wahyu tidak transparan.
13. Budaya dan SD Inovatif Al Wahyu meelakukan
Lingkungan pembiasaan akhlak-akhlak terpuji kepada
sekolah  peserta didik seperti murotal Al-Qur’an,
sholat dhuhaa, makan dengan tangan kanan
dll.
14. Peran serta SD Inovatif Al Wahyu turut ikut serta dalam
masyarakat acara warga sekitar, seperti kegitan
Peringatan Maulid Nabi. Selain itu
dikarenakan SD Inovatif Al Wahyu belum
mempunyai masjid sendiri untuk

pelaksanaan sholat Jum’at masih ikut dengan
warga sekitar. Dan juga SD inovatif Al
Wahyu bekerja sama dengan sanggar yang
ada dilingkungan sekolah milik warga untuk
kegiatan extra kulikuler.

15. Progam Pengawasan sekolah dilakukan oleh pihak


Pengawasan  manajemen kepada kepala sekolah untuk
dilakukan evaluasi sebagai bahan perbaikan.

43
16. Evaluasi diri -

17. Evaluasi dan Data yang diperoleh tidak sesuai dengan


pengembangan  standar
K!3
18. Evaluasi Setiap satu minggu sekali guru bersama
pendayagunaan kepala sekolah melakukan rapat membahas
pendidik dan mengenai kesulitan yang dialami selama di

tenaga kelas. Kemudian kepala sekolah memberi
keoendidikan masukan mengenai masalah atau kesulitan
yang dialami guru.
19. Akreditasi SD Inovatif Al Wahyu sudah menyiapkan
bahan-bahan akreditasi dan sudah
 meningkatkan status akreditasi dari yang
sebelumnyaa belum terakreditasi langsung
naik menjadi akreditasi B.
20. Kepemimpinan SD Inovatif Al Wahyu dipimpin oleh kepala
sekolah  sekolah dan dibantu oleh wakil kepala
sekolah.
21. Sistem Sistem manajemen informasi SD Inovatif Al
informasi Wahyu dikelola oleh bagian TU (tata usaha)

manajemen yang memudahkan administrasi pendidikan
yang efektif, efisien, dan akuntabel.
22. Penilaian SD Inovatif Al Wahyu Rewwin tidak
khusus memiliki penilaian khusus karena SD
 Inovatif Al Wahyu Rewwin mengacu pada
standar nasional pendidikan yang ditetapkan
oleh pemerintah.

B. MI WEDORO
1. Perencanaan Program
Perencanaan adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil
harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan

44
keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun pada bidang-bidang
lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus
selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan


Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perencanaan program ditandai
dengan kegiatan berupa perumusan visi, misi, tujuan, serta rencana kerja sekolah. Dalam
penyusunan rencana kerja, produk yang dihasilkan adalah dapat berupa rencana jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun
yang terkait dengan mutu lulusan. Kemudian rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/ Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan
rencana jangka menengah.

Indikator perencanaan program sekolah sebagaimana dimaksud pada penjelasan


diatas adalah sebagai berikut.
a. Sekolah memiliki rumusan visi yang jelas dan mudah dipahami
b. Visi sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak
yang berkepentingan oleh pimpinan satuan pendidikan
c. Sekolah memiliki perumusan dan penetapan misi yang mudah dipahami serta
sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
a. Sekolah memiliki perumusan dan penetapan tujuan sekolah empat tahun, satu
tahun, dan berisi aspek delapan standar nasional pendidikan (SNP) yang mudah
dipahami serta disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak
yang berkepentingan.
b. Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan), rencana kerja
tahunan sesuai dengan pedoman serta disosialisasikan oleh pemimpin satuan
pendidikan.
c. Perencanaan dan pedoman sekolah mencakup bidang kesiswaan, kurikulum dan
pembelajaran, pengelolaan dan pendayagunaan pendidik serta tenaga kependidikan,
sarana prasarana pendidikan, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan
sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, bidang lainnya yang mendukung
penjaminan dan pengembangan mutu, serta bidang pengawasan dan evaluasi.
Berdasarkan hasil penelitian, maka di MINU Wedoran dapat dijelaskan berikut .

Visi adalah tujuan yang akan dicapai oleh sekolah selama paling tidak lima tahunan yang
menyangkut mutu akademik, pemenuhan sarana dan prasarana, dan manajemen sekolah. Visi
45
disusun berdasarkan pada analisis SWOT pada kondisi yang ada di sekolah. Melibatkan seluruh
stakeholders sekolah pada proses penyusunan dan sosialisasi. Lewis dan Smith (1994: 44)
menyatakan bahwa pernyataan visi haus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang
terjadi, sehingga hendaknya mempunyai sifat sebagai berikut.

1) Berorientasi pada masa depan


2) Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini
3) Mengekspresikan kreatifitas
4) Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan
bagi masyarakat
5) Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai organisasi meskipun ada
perubahan
6) Mempunyai standar yang tinggi, ideal, serta harapan bagi anggota lembaga
7) Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta berbagai tujuannya
8) Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada lembaga
9) Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi dan citranya
10) Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga
Berdasarkan definisi tersebut, maka penyusunan visi MINU Wedoro sudah cukup baik
karena telah memenuhi unsur terbentuknya visi sekolah tersebut. Aspek penegasan tersebut
meliputi visi MINU Wedoro berorientasi pada masa depan yaitu apa yang akan dicapai oleh
sekolah selama lima tahun mendatang, gambaran visi yang bersifat umum memberikan
penjelasan bahwa tidak disusun menggunakan dasar kondisi saat ini, selain itu visi sekolah
berusaha memadukan tiga unsur utama berupa prestasi, kehidupan keagamaan, serta pembinaan
karakter yang hendak dicapai sekolah. Visi sekolah ditambahkan dengan indikator yang
memberikan penegasan dan arahan bagi sekolah, sehingga dapat memacu setiap anggota
organisasi untuk turut serta meningkatkan pencapaian visi sekolah.

Rumusan misi sebagai salah satu bentuk kiat atau cara untuk mencapai visi sekolah,
penyusunan misi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan berbagai pihak yang
berkepentingan. Setelah misi sekolah disusun, maka proses sosialisasi dilakukan melalui
berbagai forum pertemuan, diskusi dan pembinaan, serta didukung dengan adanya dokumen
atau petunjuk kerja tentang misi sekolah.

Misi yang baik menurut Siagian (1995: 32) memiliki ciri-ciri yaitu merupakan suatu
pernyataan yang bersifat umum, mencakup filsafat yang dianut dan digunakan organisasi, secara
implisit menggambarkan citra, merupakan pencerminan jati diri, menunjukkan produksi yang
menjadi andalan, serta menggambarkan dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan lembaga.

46
Berdasarkan hasil penelitian, maka misi yang disusun MINU Wedoro sudah cukup baik karean
memenuhi ciri-ciri misi yang baik tersebut.

MINU Wedoro memiliki Rencana Kerja Madrasah (RKM ) yang digunakan sebagai
perencanaan sekolah jangka satu tahunan. Aspek yang termasuk dalam RKM MINU Wedoro
meliputi usaha untuk mencapai delapan SNP, sedangkan aspek kesiswaan, kurikulum, humas
dan sebagainya hanya merupakan perangkat untuk mencapai delapan SNP. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, secara istilah antara indikator dengan kondisi nyata terdapat perbedaan,
diantaranya adalah pada indikator menggunakan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sedangkan
pada kondisi di MINU Wedoro menggunakan RPS. Jika berdasarkan pada indikator, maka RKT
digunakan sebagai rencana kerja tahunan dan menjadi dasar bagi penyusunan Rencana
Anggaran dan Pendapatan Sekolah (RAPBS). Berdasarkan penelitian, dengan dokumen yang
digunakan adalah RPS bentuk rencana kerja sekolah menjadi sedikit tidak sesuai dengan
indikator. Sehingga pada aspek penyusunan rencana kerja sekolah perlu mendapatkan perhatian
secara lebih optimal dari pihak yang berkepentingan. Aspek perencanaan sekolah meliputi pada
peningkatan pencapaian delapan SNP, sedangkan aspek kesiswaan, kurikulum, humas, dan
sebagainya hanya merupakan alat untuk merealisasikan capaian delapan SNP. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, maka aspek perencanaan MINU Wedoro sudah sesuai dengan
indikator yang ditetapkan, akan tetapi terdapat beberapa aspek yang belum dijelaskan pada
rencana kerja sekolah diantaranya adalah pada aspek kesiswaan, budaya dan lingkungan
sekolah.

Berdasarkan beberapa hasil pembahasan di atas, maka perencanaan program MINU


Wedoro sudah cukup baik dan telah memenuhi kebijakan tentang pengelolaan sekolah.
Perencanaan sekolah meliputi perumusan dan penetapan visi, misi, serta tujuan sekolah,
penyusunan rencana kerja sekolah jangka empat tahunan dan satu tahunan, serta aspek
perencanaan dan pedoman sekolah. Akan tetapi terdapat beberapa catatan yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah diperlukan bentuk sosialisasi secara lebih intensif pada tujuan
sekolah agar dapat dipahami oleh semua warga sekolah, penyusunan rencana kerja sekolah
disesuaikan dengan standar pengelolaan pendidikan yang memberikan arahan bahwa
penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM ) sebagai dasar penyusunan perencanaan jangka
setahun dan kemudian pada aspek perencanaan perlu untuk ditambahkan penjelasan tentang
rencana program untuk kesiswaan, budaya, dan lingkungan sekolah.

2. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program sekolah meliputi penyusunan pedoman sekolah, pembuatan
struktur organisasi sekolah dan pelaksanaan kegiatan sekolah. Pedoman sekolah

47
meliputi kurikulum 2013, kalender pendidikan/ akademik, struktur organisasi sekolah,
pembagian tugas mengajar guru, pembagian tugas tenaga kependidikan, peraturan
akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, dan biaya operasional sekolahm, pada
pelaksanaan kegiatan sekolah terbagi dalam delapan bidang, yaitu bidang kesiswaan,
kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan, peran hubungan masayarakat dan
kemitraan, serta bidang lain yang berfungsi sebagai peningkatan dan pengembangan
mutu. Indikator pelaksanaan program sekolah sebagaimana yang dimaksud
penjelasan diatas adalah sebagai berikut.

a. Sekolah memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dan
hubungan dari masing-masing anggota organisasi.
b. Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana strategis dan rencana
kerja tahunan.
c. Penerimaan peserta didik sesuai dengan pedoman yang telah dirumuskan
d. Siswa diberikan layanan konseling, ekstrakurikuler, pembinaan prestasi
unggulan, dan pelacakan terhadap alumni.
e. Sekolah menyusun dokumen K13 sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan pada pedoman.
f. Sekolah menyusun kalender pendidikan yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan lainnya.
Disusun secara semesteran, bulanan, dan mingguan.
g. Sekolah melaksanakan program pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan mutu layanan pendidikan.
h. Sekolah melaksanakan program pengelolaan penilaian hasil belajar peserta
didik yang selalu dievaluasi dan didokumentasikan.
i. Sekolah memiliki peraturan akademik yang mengatur kegiatan
pembelajaran dan ketentuan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran.
j. Sekolah memiliki program pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan.
k. Sekolah menyusun program rekruitmen tenaga tambahan, pengembangan
karir dan prestasi, serta promosi, penempatan, dan mutasi.
l. Pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi pelaksanaan

48
tugas kepala sekolah, guru, konselor, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, tenaga administrasi, dan tenaga kebersihan.
m. Sekolah menyusun program pengelolaan sarana dan prasarana
n. Program pengelolaan sarana dan prasarana dapat dipahami oleh seluruh
warga sekolah.
o. Sekolah menyusun pengelolaan ruang perpustakaan
p. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya yang mengacu pada SNP
q. Pedoman pengelolaan biaya disosialisasikan dan dapat dipahami oleh
seluruh warga sekolah.
r. Sekolah memiliki usaha untuk menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan
pendidikan yang kondusif
s. Sekolah menyusun tata tertib, kode etik sekolah, dan program kesadaran
beretika.
t. Sekolah memiliki program melibatkan masyarakat dan kemitraan
u. Sekolah memiliki perencanaan, pengembangan, dan peningkatan mutu
melalui program RSSN/SSN, RSBI/SBI, akselerasi, inklusi, dan lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian, maka pelaksanaan program di MINU Wedoro dapat


dijelaskan pada bagian di bawah ini.

Struktur organisasi merupakan sarana untuk memberikan gambaran posisi masing-


masing anggota organisasi di sekolah. Diharapkan dengan melihat struktur maka akan
dapat memahami bagaimana tugas yang harus dijalankan, serta rentang kendali seperti
apa yang ada. Bentuk susunan struktur terdiri dari kepala sekolah dengan dibantu oleh
satu orang wakil kepala sekolah, kemudian terdapat pembagian urusan yang meliputi
urusan akademik, sarana prasarana, kesiswaan, dan humas. Posisi komite sekolah
sejajar dan bersifat independen, artinya antara sekolah dengan komite merupakan
organisasi yang berdiri sendiri dan tidak dapat saling mempengaruhi. Pembagian tugas
di bagian tata usaha meliputi kepala tata usaha, bendahara BOS, bendahara barang,
bendahara gaji, dan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan
pada aspek struktur organisasi sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan, akan
tetapi sekolah perlu untuk memperbaiki susunan bagan struktur organisasi MINU
Wedoro dalam rangka memberikan informasi yang optimal kepada warga sekolah
maupun masyarakat.
49
Pelaksanaan kegiatan secara umum merupakan pencerminan dari RPS. Hal tersebut
karena RPS merupakan acuan bagi setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah, meskipun kadang-
kadang terdapat beberapa hal yang berbeda akan tetapi secara substansi merupakan cerminan
dari RPS.

elaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di MINU Wedoro berdasarkan pada
pedoman PPDB. Terdapat beberapa macam bentuk, akan tetapi yang digunakan sebagai
pedoman utama adalah berupa petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan pada
setiap tahun pelajaran. Secara filosofi bedasarkan pada berbagai kebijakan pendidikan yang
ada, evaluasi PPDB dilaksanakan pada akhir kegiatan dengan pencermatan hasil PPDB
kemudian disusun tindak lajut untuk kegiatan selanjutnya. diperbarui setiap tahun dan sekolah
menyusun syarat pendukung pada saat kegiatan PPDB. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
maka aspek pelaksanaan kegiatan PPDB sudah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Bimbingan konseling merupakan sebuah bagian yang mempunyai kewenangan atau


berfungsi untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait dengan kesiswaan. Masalah tersebut
meliputi hambatan belajar, masalah pribadi anak, dan sebagainya. Layanan ekstrakurikuler
dilaksanakan dengan menentukan terlebih dahulu apa yang menjadi minat atau bakat siswa,
kemudian ditentukan mekanisme pelaksanaan kegiatannya. Pembinaan prestasi unggulan
dilaksanakan melalui pelatihan maupun persiapan setiap terdapat kompetisi atau lomba.
Prestasi unggulan berupa cabang olahraga, dan Banjari. Program pelacakan alumni
dilaksanakan melalui pembuatan formulir untuk siswa yang sudah dinyatakan lulus, membuat
wadah organisasi untuk alumni, serta melibatkan pada beberapa kegiatan yang diadakan oleh
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek pemberian
layanan konseling, ekstrakurikuler, pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan terhadap
alumni sudah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Penyusunan dokumen K13 MINU Wedoro sesuai dengan pedoman penyusunan


kurikulum sekolah. K13 merupakan kurikulum yang berisi rumusan pencapaian sekolah,
terutama pada muatan lokal. K13 dibuat melalui proses analisis oleh stakeholders sekolah,
kemudian tim membuat draft K13, dokumen kemudian menjadi darft resmi yang di uji publik
kepada seluruh warga sekolah, setelah semua proses selesai, maka selanjutnya mendapatkan
rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan disosialisasikan kepada guru, karyawan, orang
tua, serta pengurus komite sekolah.

Kalender pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen K13,
penetapan kalender pendidikan merupakan kewenangan dari Dinas Pendidikan. Sedangkan
sekolah menyusun kalender pendidikan dengan menambahkan kegiatan-kegiatan MINU
Wedoro, diantaranya adalah kegiatan pengembangan diri, ulangan tengah semester, karya

50
wisata, kemah, dan lainnya. Aspek yang terdapat pada kalender pendidikan meliputi waktu
efektif belajar, waktu awal masuk tahun pelajaran, ulangan tengah semester, ujian-ujian,
pembagian raport, dan lainnya. Kegiatan pada kalender pendidikan disusun berdasarkan waktu
semesteran, bulanan, dan mingguan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan
pada aspek penyusunan kalender pendidikan sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

Program pembelajaran kaitannya dengan peningkatan mutu pendidik di MINU Wedoro


dilakukan melalui berbagai kegiatan workshop dan pelatihan maupun melalui MGMP. Pada
proses kegiatan belajar mengajar, program pembelajaran yang berorientasi pada mutu
diwujudkan pada klasifikasi mata pelejaran yang meliputi pendidikan agama,
kewarganegaraan dan kepribadian, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ilmu
pengetahuan alam (fisika dan biologi), ilmu pengetahuan sosial (sejarah, ekonomi, dan
geografi), seni budaya, penjaskes, TIK, muatan lokal, serta kegiatan pengembangan diri.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek program pembelajaran
yang berorientasi pada mutu sudah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Pengelolaan penilaian hasil belajar dilaksanakan melalui berbagai macam kegiatan,


diantaranya program penilaian harian, program ulangan umum, ulangan kenaikan kelas, ujian,
ulangan tengah semester, pendalaman materi serta beberapa bentuk lainnya. Dokumentasi
penilaian hasil belajar dilaksanakan melalui hasil setiap penilaian ditempelkan pada papan
pengumuman, mengembalikan hasil setiap penilaian kepada siswa, dan melalui kegiatan
penerimaan raport. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek
pengeloaan penilaian hasil belajar sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

Peraturan akademik di MINU Wedoro mengatur berbagai aspek yang meliputi syarat
kelulusan siswa, syarat kenaikan pangkat, pedoman mutasi siswa, tata tertib sekolah dan
lainnya. Aturan penggunaan sarana pembelajaran terdapat pada masing-masing ruang kegiatan
belajar mengajar, misalnya pada laboratorium sekolah, perpustakaan, dan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek peraturan akademik
sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di MINU Wedoro


dilaksanakan melalui kegiatan MGMP baik ditingkat kabupaten, provinsi, maupun sekolah.
Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kewenangan dari
kepala sekolah, akan tetapi dalam kaitannya dengan pemerintah daerah maka program
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan menjadi kewenangan provinsi maupun
kabupaten. Pedoman pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan belum terdapat
dokumen secara fisik, akan tetapi sementara ini mengacu pada pembagian tugas mengajar
guru, pembagian tugas tambahan, penanggung jawab pengembangan diri, dan pembagian

51
tugas guru BK. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek program
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan sudah sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, MINU Wedoro melaksanakan pada


pengembangan karir dan prestasi sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

Pelaksanaan tugas kepala sekolah adalah bertanggung jawab secara umum pada
pengelolaan sekolah. Kepala sekolah juga berfungsi sebagai motivator, leader, manajer,
pemersatu, inovator, dan sebagai jalan komunikasi dengan Dinas maupun instansi
lainnya. Tugas wakil kepala sekolah adalah membantu
Pelaksanaan kegiatan sekolah khususnya pada penjaminan mutu pendidikan. Tugas
guru adalah melayani siswa untuk melakukan pembinaan pembelajaran, pembinaan
pembelajaran melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan belajar
mengajar. Tugas tenaga kependidikan adalah membantu dalam pelaksanaan kegiatan,
selain itu terdapat pembagian tugas internal tata usaha yang meliputi kepala tata usaha,
bendahara BOS, bendahara barang, bendahara gaji, tenaga perpustakaan, tenaga
kebersihan dan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pelaksanaan pada aspek
tugas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sudah sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan. Akan tetapi pada pelaksanaan tugas konselor
belum dapat diamati dan dicermati karena selama proses penelitian belum ditemukan
data tentang tugas konselor.
Program sarana dan prasarana MINU Wedoro meliputi perencanaan kebutuhan
barang, pengadaan barang, sampai dengan pelaporan barang. Selain itu terdapat kartu
kendali barang melalui KIB pada setiap ruang untuk memantau penggunaan sarana dan
prasarana sekolah, sehingga periode perawatan sarana prasarana dapat diintesifkan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek program sarana dan
prasarana sudah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Setiap warga sekolah memahami program pengelolaan sarana dan sarana prasarana,
hal tersebut berdasarkan yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah dan kepala tata
usaha bahwa pengelolaan sarana dan prasarana meliputi rehabilitasi gedung, pengadaan
ATK, perawatan sarana dan prasarana, serta lainnya. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, maka pelaksanaan pada aspek pemahaman warga sekolah terhadap program
sarana dan prasarana sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Perpustakaan memiliki program kerja mulai dari perencanaan, pengadaan, dan

52
pengolahan terhadap bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka berasal dari bantuan
maupun BOS Buku. Layanan sirkulasi dilaksanakan dengan menggunakan kartu
anggota perpustakaan yang di berikan kepada masing-masing siswa. Berdasarkan hasil
penelitian, maka pelaksanaan pada aspek pengelolaan perpustakaan sudah sesuai
dengan indikator, akan tetapi perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bagi siswa diantaranya dengan
menambahkan fasilitas layanan internet (WiFi) di ruang perpustakaan.
Pedoman pengelolaan biaya dan keuangan di MINU Wedoro sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan, yaitu tidak memungut biaya dari siswa. Penggunaan
anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan pada perencanaan yang tertuang dalam
APBS dan DPA. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek
pedoman pengelolaan biaya dan keuangan sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan.
Pemahaman warga sekolah terhadap pedoman pengelolaan biaya dan keuangan
sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh kepala sekolah. Hal tersebut seperti
diungkapkan oleh wakil kepala sekolah dan kepala tata usaha yang menyatakan bahwa
setiap penggunaan anggaran sudah dituangkan dalam APBS
dan DPA, selain itu sekolah juga tidak diperkenakan untuk menarik biaya dari siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan pada aspek pemahaman warga
sekolah terhadap pedoman pengeloaan keuangan dan pembiayaan sesuai dengan
indikator yang ditetapkan.
Usaha MINU Wedoro pada bidang budaya dan lingkungan belum diwujudkan
secara maksimal melalui berbagai kegiatan bersama stakeholders dengan siswa,
misalnya kegiatan jalan sehat, studi wisata, maupun outbond. Dikarenakan tidak semua
rencana bidang budaya dan lingkungan akan dilaksanakan sesuai rencana, hal ini akan
berjalan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
maka pelaksanaan pada aspek usaha mencipatakan suasana, iklim, dan lingkungan
pendidikan yang kondusif belum dengan indikator yang ditetapkan.
Penyusunan tata tertib MINU Wedoro digunakan untuk mengatur kegiatan siswa,
kode etik sekolah untuk mengatur kegiatan pendidik dan tenaga kependidikan, program
kesadaran beretika dilaksanakan melakukan sosialissi program 7K dan 3 S (Senyum,
Sapa, dan Salam). Tata tertib sekolah disosialisasikan kepada setiap siswa melalui
penjelasan awal tahun pelajaran baru dengan diberikan dokumen tata tertib sekolah.
Kode etik ditempatkan pada setiap ruangan sekolah, sehingga menjadi pengingat bagi
53
pendidik dan tenaga kependidikan. Program kesadaran beretika dilaksanakan melalui
pembuatan himbauan kepada seluruh warga sekolah terkait dengan sosialisasi 7K dan
3S, serta beberapa hal lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pelaksanaan
pada aspek penyusunan tata tertib sekolah, kode etik, dan program kesadaran beretika
sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Program humas dan kemitraan di MINU Wedoro memiliki fokus pada beberapa
hal, yaitu penjaminan mutu pendidikan, bidang kesehatan, pembinaan karakter,
pengelolaan sarana dan prasarana, serta meningkatkan hubungan dengan masyarakat
sekitar melalui berbagai kegiatan sosial maupun lainnya. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, maka pelaksanaan pada aspek pengelolaan kegiatan humas dan kemitraan
sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Berdasarkan pada beberapa pembahasan di atas, maka pelaksanaan program di
MINU Wedoro meliputi (1) deskripsi pembagian tugas melalui struktur organisasi, (2)
pelaksanaan kegiatan sekolah secara umum, (3) pelaksanaan bidang kesiswaan yang
terdiri dari pelaksanaan PPDB, pemberian layanan konseling, ekstrakurikuler,
pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan terhadap alumi, (4) pelaksanaan bidang
kurikulum dan pembelajaran yang terdiri dari penyusunan dokumen K13, kalender
pendidikan, pelaksanaan program pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan
mutu pendidikan, pengelolaan penilaian hasil belajar siswa, serta memiliki peraturan
akademik yang mengatur kegiatan pembelajaran dan ketentuan penggunaan sarana
prasarana belajar, (5) pelaksanaan bidang pendidik dan tenaga kependidikan yang
terdiri dari penyusunan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
pelaksanaan pengembangan karir dan prestasi, serta pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan yang meliputi tugas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
dan tenaga kependidikan, (6) pelaksanaan bidang sarana dan prasarana yang terdiri dari
penyusunan program sarana prasarana dan pengelolaan perpustakaan sebagai salah satu
sumber belajar, (7) pelaksanaan bidang pengelolaan biaya dan keuangan didasarkan
pada peraturan yang ada yaitu tidak memungut biaya dari siswa atau dengan kata lain
sumber dana berasal dari plafon yang ada di dalam DPA dan APBS, (8) pelaksanaan
bidang budaya dan lingkungan yang terdiri dari usaha sekolah dalam menciptakan
suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif, penyusunan tata tertib, kode
etik, serta program kesadaran beretika sekolah, (9) pelaksanaan bidang humas dan
kemitraan difokuskan pada kerjasama dalam rangka penjaminan mutu pendidikan
melalui kerjasama dengan bimbingan belajar, aspek kesehatan melalui kerjasama
54
dengan fakultas kesehatan beberapa perguruan tinggi maupun instansi seperi puskesmas
dan rumah sakit, aspek pembinaan karakter melalui kerjasama dengan kepolisian
maupun LSM, aspek pengelolaan sarana dan prasarana melalui kerjasama dengan
rekanan maupun instansi yang memberikan layanan pengadaan layanan dan jasa, serta
aspek melibatkan masyarakat pada beberapa kegiatan sekolah, (10) pelaksanaan bidang
lain yang mendukung pada peningkatan dan pengembangan mutu melalui optimalisasi
kelas unggulan dan beberapa prestasi yang menjadi ciri khas dari sekolah. Akan tetapi
terdapat beberapa catatan yaitu, sekolah perlu meningkatkan bidang penilian khusus dan
budaya lingkungan sekolah atau madrasah. Di MINU Wedoro belum terlaksananya
penilaian khusus dan budaya lingkungan sekolah atau madrasah hanya jika peserta
didiknya ingin melakukan pembelajaran diluar kelas, maka dari pihak sekolah akan
mengadakan pembelajaran di luar kelas tidak seperti di peraturan pemerintah yang
sudah ditetapkan.Pelaksanaan pada aspek bimbingan dan konseling perlu untuk
dirumuskan perencanaan program yang meliputi kegiatan selama pembelajaran dan di
luar jam pelajaran, kemudian pelakansanaan tugas konselor sekolah belum secara
spesifik dijelaskan pada pembagian tugas. Diperlukan upaya untuk meningkatkan
fungsi perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bagi siswa maupun guru.
3. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam pengelolaan
sekolah. Pengawasan dan evaluasi sekolah diwujudkan dalam lima aspek utama, yaitu
penyusunan program pengawasan, evaluasi diri sekolah, evaluasi dan pengembangan
terhadap pelaksanaan K13, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
serta pelaksanaan akreditasi sekolah. Implementasi pengawasan dan evaluasi menjadi
rujukan dalam perencanaan penjaminan mutu pendidikan pada level sekolah.

Indikator pengawasan dan evaluasi sebagaimana dijelaskan pada bagian diatas


adalah sebagai berikut.
a. Sekolah menyusun program pengawasan yang meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
b. Sekolah mendokumentasikan program pengawasan.
c. Sekolah melakukan evaluasi diri pada pelaksanaan pembelajaran dan program kerja
yang dilakukan secara periodik serta berdasar data dan informasi yang terpercaya.
d. Sekolah menyusun program evaluasi pada pelaksanaan K13 secara menyeluruh
dengan melibatkan guru dan elemen lainnya.

55
e. Program evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara
komprehensif, yang meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, beban kerja,
serta kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas.
f. Sekolah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam akreditasi, serta terus
meningkatkan status dan kualitas kelembagaan secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil penelitian, maka pengawasan dan evaluasi di MINU Wedoro
dapat dijelaskan pada bagian di bawah ini.
Program pengawasan, evaluasi, dan supervisi dilaksanakan setiap semester bersama
dengan stakeholders sekolah, kemudian hasil dari program tersebut dipublikasikan
sehingga terdapat tindak lanjut dalam rangka peningkatan kinerja pengelolaan sekolah.
Program tersebut merupakan kewenangan dari kepala sekolah untuk menyusun, akan
tetapi dapat dibantu oleh guru maupun staf yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Selain
oleh kepala sekolah program pengawasan juga dilaksanakan oleh pengawas dari Dinas
Pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka aspek program pengawasan
sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Dokumentasi program pengawasan diwujudkan pada jadwal pelaksanaan supervisi
yang disesuaikan dengan jalannya KBM. Sehingga proses pengawasan dapat berjalan
dengan optimal, selain melalui jadwal yang telah disusun pengawasan dilakukan oleh
kepala sekolah melalui kunjungan kelas (visitasi) saat guru mengajar maupun mengajar
ketika terdapat kelas yang kosong. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka aspek
dokumentasi program pengawasan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Program evaluasi K13 dilaksanakan setiap tahun, ketika ada perubahan tuntutan
maka K13 yang ada di MINU Wedoro dapat diperbaharui sesuai dengan tuntutan
kebutuhan yang ada. Program evaluasi K13 dengan melibatkan stakeholders sekolah,
khususnya guru dan bidang kurikulum. Evaluasi K13 meliputi pada evaluasi pada hasil
belajar siswa, evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pada perencanaan
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka program evaluasi K13 sudah
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Program evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan di MINU Wedoro
dilaksanakan diantaranya dengan penilaian, pengawasan dan pemantau yang dilakukan
oleh kepala sekolah, evaluasi dan supervisi, serta bentuk lainnya. Kesesuaian
kompetensi yang dimiliki dengan mata pelajaran yang diampu hanya terdapat dua guru
yang mengajar tidak sesuai, hal tersebut dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah
perkembangan kompetensi guru melalui studi lanjut yang berbeda jurusan, kemudian
56
mata pelajaran yang masih kekurangan guru untuk mata pelajaran tertentu, serta aspek
lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka program evaluasi pendidik dan
tenaga kependidikan sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Persiapan sekolah dalam mempersiapkan akreditasi dilakukan pada dua tahun
sebelum pelaksaan akreditasi itu sendiri yang melibatkan semua guru dan tenaga
kependidikan hal ini berkaitan pada peningkatan status dan kualitas kelembagaan,
dilaksanakan dengan meningkatkan pengelolaan mutu sekolah berdasarkan apa yang
menjadi kebutuhan warga sekolah dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, maka
pengelolaan sekolah untuk akreditasi pengembangan dan peningkatan status sudah
sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pembahasan di atas, maka pengawasan dan evaluasi di
MINU Wedoro meliputi (1) penyusunan program pengawasan, evaluasi, dan supervisi
oleh kepala sekolah serta pengawas fungsional, (2) pelaksanaan dokumentasi program
pengawasan selama satu semester oleh kepala sekolah dan disepakati oleh guru, (3)
evaluasi diri sekolah disusun melalui dokumen EDS yang berisi profil sekolah selama
satu tahun pelajaran, serta berdasarkan pada data yang dicapai oleh sekolah, (4)
program evaluasi K13 dilaksanakan setiap tahun terdiri dari evaluasi pada perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar siswa, serta (5) evaluasi kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan melalui penilaian DP3, pengawasan dan
pemantauan oleh kepala sekolah, serta evaluasi dan supervisi.
4. Kepemimpinan Sekolah
Pengelolaan sekolah yang akuntabel, diperlukan pola kepemimpinan yang
mendukungnya. Penanggung jawab kepemimpinan sekolah adalah kepala sekolah,
dengan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Pada pelaksanaan tugas, kepala sekolah
dapat mendelegasikan kewenangan yang menjadi tanggung jawabnya kepada wakil
kepala sekolah maupun pendidik dan tenaga kependidikan yang dipandang mampu
untuk melaksanakan tugas kepala sekolah.

Indikator kepemimpinan sekolah sebagaimana dijelaskan pada bagian diatas adalah


sebagai berikut.
a. Pelaksanaan pengelolaan dilakukan oleh kepala sekolah dengan dibantu wakil
kepala sekolah
b. Kepala sekolah memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas
c. Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga

57
kependidikan yaitu seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil kepala
sekolah
d. Kepala sekolah menjalankan fungsi leading, komunikasi, instruksi atau direksi,
supervisi dan pengawasan pada pelaksanaan setiap kegiatan sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian, maka kepemimpinan di MINU Wedoro dapat
dijelaskan pada bagian di bawah ini.
Kepemimpinan sekolah pada hakikatnya melaksanakan pengelolaan secara
akuntabel dan transparan, sehingga mendukung pencapaian mutu sekolah secara
optimal. Tanggung jawab utama merupakan kewenangan dari kepala sekolah, akan
tetapi pelaksanaan kepemimpinan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, maka aspek pengelolaan kepemimpinan sekolah sudah sesuai
dengan indikator yang ditetapkan.
Kemampuan dan pelaksanaan kepala sekolah sebagai penanggung jawab
pengelolaan sekolah mempu memberikan pandangan jauh kedepan (visioner) dan
menjadi teladan yang baik bagi semua warga sekolah. Pelaksanaan tugas kepala sekolah
sesuai dengan deskripsi tugas yang dituangkan pada job description di ruang kepala
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka aspek kemampuan dan
pelaksanaan tugas kepala sekolah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Struktur kepemimpinan sekolah terdiri dari kepala sekolah dengan dibantu oleh
satu orang wakil kepala sekolah, akan tetapi pada pengelolaan juga dibantu
oleh koordinator urusan yang terdiri dari urusan kesiswaan, kurikulum, sarana dan
prasarana, serta urusan humas dan kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
maka struktur kepemimpinan sekolah sesuai dengan indikator yang ditetapkan dengan
ditambah koordinator pada beberapa urusan.
Peran kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi kemimpinan melalui sikap yang
visioner dan mampu menjadi teladan bagi setiap warga sekolah. Fungsi komunikasi
dilaksanakan dengan baik dalam hal penyampaian informasi secara lebih kekeluargaan,
sehingga ketika menyampaikan kritik kepada staf akan lebih baik dengan harapan dapat
memperbaiki diri agar kinerjanya ditingkatkan. Fungsi instruksi atau direksi
dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi dan briefing sehingga proses pendelegasian
wewenang maupun pembagian kerja dapat dilaksanakan dengan optimal. Supervisi dan
pengawasan dilaksanakan melalui penyusunan jadwal kegiatan supervisi bersama guru
dengan menyesuaikan kegiatan belajar mengajar, kemudian melaksanakan kunjungan
kelas dan berbagai bentuk pengawasan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
58
maka aspek peran kepala sekolah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Berdasarkan pada beberapa pembahasan di atas, maka kepemimpinan sekolah di
MINU Wedoro meliputi tanggung jawab pengelolaan sekolah yang menjadi
kewenangan dari kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah dan koordinator
urusan, kepala sekolah memiliki kecenderungan yang baik pada pelaksanaan tugas yaitu
dapat memberikan pandangan jauh kedepan (visoner) kepada seluruh staf dan
karyawan, struktur kepemimpinan sekolah terdiri dari kepala sekolah dibantu dengan
satu orang wakil kepala sekolah dan empat koordinator urusan (kesiswaan, kurikulum,
sarana prasarana, humas), serta kepala sekolah sudah melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen yang terdiri dari kepemimpinan (leadership), komunikasi, instruksi/direksi,
supervisi dan pengawasan secara baik.
5. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah seperangkat sistem yang digunakan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan. Sebagai pendukung tersebut, menggunakan
aplikasi berbasis teknologi informasi. Penerapan sistem informasi manajemen di sekolah
dilakukan melalui beberapa upaya, yaitu (1) Sekolah mengelola sistem informasi
manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel, (2) sekolah menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif,
dan mudah diakses oleh masyarakat, (3) sekolah menugaskan seorang guru atau tenaga
kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah, baik secara maupun
tertulis dan semuanya direkam serta didokumentasikan, dan (4) sekolah melaporkan data
dan informasi yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten.

Indikator pertama sekolah memiliki program pengembangan sistem informasi


manajemen yang mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan. Berdasarkan hasil
penelitian, perencanaan sekolah yang semula tidak memiliki jaringan internet atau
online maka pada perencanaan sekolah menjadi ditingkatkan setiap
ruangan di sekolah terdapat jaringan online. Kemudian kemampuan penggunaan
komputer juga ditingkatkan agar setiap pendidik dan tenaga kependidikan mampu
mengoperasikan komputer. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka program
pengembangan SIM sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Indikator kedua, sekolah menggunakan fasilitas yang disesuaikan dengan
perkembangan IPTEK pada pengembangan sistem informasi manajemen. Pemanfaatan

59
diantaranya dengan memberikan sinyal jaringan WiFi sehingga setiap warga sekolah
mampu mengakses internet dengan lebih maksimal. Pemanfaatan juga dilaksanakan
melalui pengelolaan website sekolah, meskipun proses updating atau pengelolaan
belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pemanfaatan fasilitas
berbasis IPTEK sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan, akan tetapi masih perlu
untuk ditingkatkan.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, pelaksanaan standar pengelolaan pendidikan
di MINU Wedoro telah sesuai dengan kebijakan tentang pengelolaan satuan pendidikan
dasar dan menengah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat hal-hal
yang perlu dicermati oleh sekolah sehingga mampu untuk meningkatkan pengelolaan
agar lebih optimal dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan. Beberapa hal
tersebut adalah sebagai berikut.
Komponen perencanaan program, sekolah perlu memperhatikan pada sosialisasi
tujuan sekolah. Sosialisasi tujuan sekolah, khususnya tujuan jangka empat tahunan
perlu untuk lebih di intensifkan. Hal ini agar semua warga sekolah dan masyarakat
mengetahui target capaian yang menjadi program sekolah, sehingga diharapkan semua
elemen dapat berpartisipasi dalam rangka peningkatan kualitas sekolah secara
berkesinambungan.
C. MI Unggulan Manna Was Salwa

Kesesuaian
Standar dengan standar
No. Keterangan
Pengelolaan Sesuai Tidak
sesuai
1. Visi Sekolah MI Unggulan Manna Was Salwa sudah
 merumuskan dan menetapkan visi yang
dijadikan cita-cita sekolah
2. Misi Sekolah MI Unggulan Manna Was Salwa sudah
 merumuskan, menetapkan, dan
mengembangkan misi.

60
3. Tujuan MI Unggulan Manna Was Salwa sudah
Sekolah merumuskan, menetapkan, dan
 mengembangkan tujuan sekolah yang
mengacu pada visi misi, serta tujuan
pendidikan nasional.
4. Rencana Kerja MI Unggulan Manna Was Salwa dalam
Sekolah membuat rencana kerja sekolah sudah sesuai
dengan standar pengelolaan nasional. Dalam
rencana kerja tahunan MI Unggulan Manna
Was Salwa telah memuat ketentuan
mengenai Kegiatan Belajar Mengajar,
Mengatur Kesiswaan, Mengatur Ketenagaan,
Mengatur Administrasi Kantor, Mengatur

Keuangan, Tugas Wali Kelas, Langkah
Kepemimpinan Wali Kelas, Tugas Guru
Piket, Kode Etik Guru Indonesia, Rencana
Ttata Usaha, Peraturan dan Tata Tertib
Sisiwi MI Unggulan Manna Was Salwa,
Peraturan dan Tata Tertib Dewan Guru MI
Unggulan Manna Was Salwa, Program Kerja
Tahunan MI Unggulan Manna Was Salwa.
5. Pedoman Berikut beberapa pedoman yang dijadikan
Sekolah petunjuk oleh MI Unggulan Manna Was
Salwa :
1) UU Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003
2) Permendiknas No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
3) Permendiknas No. 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan
4) Keputusan bersama Menteru P & K dan
Menteri Agama tentang Pengaturan
Pembakuan Kurikulum Sekolah Umum

61
dan Kurikulum Madrasah nomoe
0299/U/1984
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor : 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi satuan pendidikan dasar dan
menengah
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor : 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi lulusan untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah
7) Musyawarah bersama antar Komite
Madrasah, kepala Madrasah, dan
TPKM
6. Struktur Struktur organisasi di MI Unggulan Manna
Organisasi Was Salwa sudah lengkap ada kepala

Sekolah sekolah, pendidik, Staf administrasi dan
tenaga kependidikan.
7. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, MI
Kegiatan Unggulan Manna Was Salwa telah

Sekolah melaksanakan sesuai dengan rencana kerja
yang telah dibuat
8. Bidang Penerimaan siswa baru sudah sesuai dengan
Kesiswaan standar yaitu minimal usia 6 tahun,
melaksanakan orientasi peserta didik baru,
 memberikan laysnan konseling,
melaksanakan kegiatan extra kurikuler, serta
melakukan pembinaan terhadap siswa yang
mempunyai prestasi unggulan
9. Bidang Dalam penyusunan kurikulum MI Unggulan
Kurikulum dan Manna Was Salwa n telah menyusun sesuai
Kegiatan  dengan stnadar-standar yang telah
Pembelajaran ditetapkan. Sehingga setiap guru terlibat
langsung dalam penyusunan kurikulum.

62
10. Bidang Semua pendidik dan tenaga kependidikan di
pendidik dan MI Unggulan Manna Was Salwa sudah
tenaga  memenuhi kriteria yang ada di standar dan
kependidikan sudah bertugas sesuai dengan tugasnya
masing-masing
11. Bidang Sarana Bidang sarana dan prasarana MI Unggulan
dan Prasarana Manna Was Salwa telah banyak memenuhi
 kriteria dalam standar sarana dan prasarana.
Namun masih belum memilikiruang khusus
laboratorium dan Bimbingan Konseling
12. Bidang Dilaksanakannyaa progam satu pintu
keuangan dan menjadikan hanya pihak-pihak terkait saja
pembiayaan  mengetahui anggaran dana sekolah sehingga
pengelolaan pembiayaan di MI Unggulan
Manna Was Salwa tidak transparan.
13. Budaya dan MI Unggulan Manna Was Salwa
Lingkungan meelakukan pembiasaan akhlak-akhlak

sekolah terpuji kepada peserta didik seperti murotal
Al-Qur’an, sholat dhuha.
14. Peran serta MI Unggulan Manna Was Salwa selalu
masyarakat menjalin komunkasi dan kerjasama yang
harmonis, efektif, dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan
mengembangkan pendidikan.

15. Progam Pengawasan sekolah dilakukan oleh pihak


Pengawasan  manajemen kepada kepala sekolah untuk
dilakukan evaluasi sebagai bahan perbaikan.

63
16. Evaluasi diri -

17. Evaluasi dan MI Unggulan Manna Was Salwa masih


pengembangan menggunakan kurikulum KTSP, namun

KTSP kelas bawah di MI Unggulan Manna Was
Salwa mulai menerapkan Kurikulum K.13.

18. Evaluasi Setiap satu minggu sekali guru bersama


pendayagunaan kepala sekolah melakukan rapat membahas
pendidik dan mengenai kesulitan yang dialami selama di

tenaga kelas. Kemudian kepala sekolah memberi
keoendidikan masukan mengenai masalah atau kesulitan
yang dialami guru.
19. Akreditasi MI Unggulan Manna Was Salwa sudah
menyiapkan bahan-bahan akreditasi dan
 sudah meningkatkan status akreditasi dari
yang sebelumnyaa belum terakreditasi
langsung naik menjadi akreditasi B.
20. Kepemimpinan MI Unggulan Manna Was Salwa dipimpin
sekolah  oleh kepala sekolah dan dibantu oleh wakil
kepala sekolah.
21. Sistem Sistem manajemen informasi MI Unggulan
informasi Manna Was Salwa dikelola oleh bagian TU
manajemen  (tata usaha) yang memudahkan administrasi
pendidikan yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
22. Penilaian MI Unggulan Manna Was Salwa tidak
khusus memiliki penilaian khusus karena MI
 Unggulan Manna Was Salwa mengacu pada
standar nasional pendidikan yang ditetapkan
oleh pemerintah.

D. MI Bahrul Ulum
No. Standar Pengelolaan Kesesuaian dengan Keterangan

64
Pendidikan Standar
1. Perencanaan Program Sudah sesuai MI Bahrul Ulum
Pengalangan dalam
perencanaan program
sudah sesuai dengan
menciptakan visi, misi,
tujuan sekolah yang jelas
sesuai ketentuan yang
meliputi: perumusan,
keputusan, penetapan,
peninjauan. MI Bahrul
Ulum sudah memenui 4
ketentuan tersebut.
Sehingga sekolah
berkembang sesuai
dengan integritasnya.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Sudah sesuai MI Bahrul Ulum
Pengalangan untuk
pelaksanaan rencana
kerja tahunan meliputi
banyak hal yang telah
dirancanakan sesuai
dengan standar
pendidikan.
4. Sistem informasi manajemen Sudahsesuai MI Bahrul Ulum
Pengalangan memenuhi
4 komponen Sistem
Informasi Manajemen
(SIM)
5. Penilaian khusus Sudah sesuai Untuk penilaian khusus
MI Bahrul Ulum
Pengalangan
menggunakan 8 standar

65
pendidikan.

66
BAB V
SARAN

A. SD Inovatif Al-Wahyu Rewwin


Jika saya menjadi kepala sekolah SD Inovotif Al-Wahyu Rewwin, saya akan lebih
melengkapi struktur organisasi sekolah. Struktur organisasi tidak hanya berisikan profil
kepala sekolah dan pendidik saja. Tetapi juga berisikan profil Staf administrasi dan
tenaga kependidikan. Saya juga akan meningkatkan pelayanan dalam bidang keuangan
dan pendanaan dengan menganggkat tenaga ahli untuk menangani masalah keuangan.
Disamping itu saya akan mengganti program satu pintu dengan program yang lebih
bersifat transparan sehingga anggaran dana sekolah dapat diketahui siapa saja yang ingin
mengetahui mengenai masalah anggaran sekolah.

B. MINU WEDORO

Jika saya menjadi kepala sekolah di MINU WEDORO, saya akan lebih melengkapi
dan memperbaiki sistem pengelolaan yang ada di organisasi sekolah, baik dalam hal
perancanagan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen yang ada di sekolah. Saya juga
akan meningkatkan pelayanan dalam hal sarana dan parasarana dikarenakan bebarapa
ruangan di MINU WEDORO masih ada yang belum memadai atau mendukung proses
pembelajaran dengan baik. Di samping itu juga saya akan memperbaiki sistem
pengelolaan dalam hal budaya dan lingkungan sekolah. Contohnya saja seperti halnya
diberlakukan upacara rutin setiap haris senin sebagai bentuk nasionalis, secara rutin setiap
hari sabtu mengadakan senam, sekolah mengadakan bakti sosial di panti asahan, dengan
begitu siswa juga dapat bersosialisasi dengan lingkungan luar dan memupuk rasa empati
dalam diri siswa.

C. MI Unggulan Manna Was Salwa


Jika saya menjadi kepala Madrasah MI Unggulan Manna Was Salwa, pertama saya
akan menerima lulusan yang ingin mengajar di MI Unggulan Manna Was Salwa yang
berasal dari S1 PGMI/PGSD namun saya akan lebih mengunggulkan S1 PGMI karena MI
Unggulan Manna Was Salwa ini berbasis Madrasah. Kedua, saya bersama Tim
Pengembangan Kurikulum akan semangat dan bekerja keras untuk mengganti Kurikulum
KTSP menjadi K.13 yang sempurna. Ketiga, saya akan lebih luaskan perpustakaan dan
67
menambah berbagai macam buku karena buku adalah dunia ilmu, dan Perpustakaan adalah
jendelanya. Keempat, saya akan menamnah guru Bimbingan Konseling dan menjadwalkan
setiap hari ada kelas yang Bimbingan Konseling. Supaya jika ada siswa atau siswi yang
mempunyai masalah atau malas belajar kita bias mengatasinya.
D. MI Bahrul Ulum

Jika saya menjadi kepala sekolah MI Bahrul Ulum , meningkatkan kinerja guru bisa
juga memberikan pelatihan-pelatihan dan juga memberikan bimbingan kepada guru yang
mengajar di sekolah tersebut. Agar mencapai tujuan kegiatan pembelajaran yang baik.

Bisa juga menambah tenaga pendidik, agar tidak ada yang menjabat 2 tugas. Seperti
dengan guru kelas 1 dan menjabat sebagai seorang TU, agar setiap orang yang menjabat itu
lebih fokus dengan tugasnya yang diberikan.

Kalau menambah tenaga pendidik, harus sesuai dengan kualifikasi guru yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah, harus berijazah Strata-1 (S1). Pihak sekolah juga harus
mengetahui bagaimana pengalaman berkerja yang sudah dialami.

68
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pengelolaan di SD Inovatif


Al-Wahyu Rewwin sudah banyak yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Hanya saja mengenai Struktur
organisasi di SD Inovatif Al Wahyu kurang lengkap karena hanya berisi profil kepala
sekolah dan pendidik saja. Staf administrasi dan tenaga kependidikan tidak
dicantumkaan. Mengenai bidang keuangan dan pendanaan Dilaksanakan progam satu
pintu sehingga hanya pihak-pihak terkait saja yang mengetahui anggaran dana sekolah.

Dari pemaparan di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pengelolaan pendidikan di


MINU WEDORO sudah banyak yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Hanya saja dalam pengelolaan sarana dan
parasarana-nya masih ada bebrapa ruangan yang belum mendukung proses pembelajaran
dengan baik. serta belum terlaksanaya penilaian khusus dan belum maksimal dalam
mengelola sistem budaya dan lingkungan sekolah.

Dari pemaparan di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pengelolaan di MI


Unggulan Manna Was Salwa sudah banyak yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Hanya saja mereka masih
menggunakan Kurikulum KTSP, masih belum melaksanakan Kurikulum K.13 di semua
kelas.
Dari pemaparan di atas dapat di jelaskan sistem pengelolaan di MI Bahrul ulum
sudah banyak yang sesuai dengan peraturan pemerintah no. 19 Tahun 2007 tentang
standar kependidikan. Namun Sarana prasarana pendidikan di MI Bahrul Ulum
Pengalangan belum sesuai standar sarana prasarana (Permen no.24 tahun 2007) karena
belun adanya ruang UKS, Laboratorium, dan perpustakaan serta luas bangunan dan ruang
yang kurang memadai

B. Saran
69
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali keslahan dan jauh dari
kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah tersebut.

70

Anda mungkin juga menyukai