Anda di halaman 1dari 5

SMK PGRI 1 Palimanan.

Dalam menyusun dan mengembangkan Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan


perlu juga menganalisis faktor SWOT (Strength, Weknesses, Oportunities, and
Treats / Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) berkaitan dengan
eksistensi Satuan Pendidikan. Analisis SWOT tersebut menyangkut faktor internal
dan faktor eksternal. Adapun hasil analisis SWOT satuan pendidikan SMK PGRI 1
Palimanan antara lain dapat dipaparkan sebagai berikut :

Laporan Hasil Analisis Kontek :


Kondisi Ideal Kondisi Riil
Seluruh kerangka dasar kurikulum  Lebih banyak mengadopsi pada
dikembangkan dengan acuan hasil contoh
analisis SKL satuan pendidikan & SKL  Belum melakukan analisis SKL
kelompok mata pelajaran satdik & SKL kelompok mapel
Seluruh struktur kurikulum disusun dan  Mata pelajaran Mulok baru
dikembangkan dengan acuan Standar Isi berorientasi global.
dan Standar Kompetensi Lulusan.  Beberapa deskripsi pada muatan
KTSP masih dalam bentuk draft
dan belum disempurnakan.
Pelaksananan Beban belajar Pelaksanaan beban belajar untuk A
dilaksanakan berdasarkan jumlah jam Komponen Wajib ( Pendidikan
yang telah ditentukan menurut UU No 20 Agama ditambah 1 jam pelajaran
Tahun 2003 Pasal 37. untuk peningkatan Imtaq dan
dilaksanakan bersamaan dengan
Beban belajar telah mengacu kepada : KBM Pendidikan Agama dan Budi
1 jam pelajaran=45 menit Pekerti ) dan Kelompok B (wajib)
1 minggu = 48 jam mengacu pada deskripsi.
1 tahun = 36 -38 minggu Pelaksanaan Beban Belajar untuk
Perhitungan beban belajar peserta didik Kelompok C1, C2, C3 ditambah dari
memenuhi persyaratan tatap muka, tugas 16 jam perminggu menjadi 20 jam
terstruktur dan tugas mandiri tak perminggu.
terstruktur Durasi waktu pembelajaran untuk 1
Kegiatan Pengembangan Diri jam pelajaran 45 menit.
dialokasikan equivalen dengan 2 Minggu efektif dilaksanakan selama
jam/minggu di luar beban belajar 36 - 38 minggu dalam 1 tahun.
Beban belajar perminggu
dilaksanakan sebanyak 48 jam
perminggu.
Kalender pendidikan sesuai dengan Kalender pendidikan sekolah
Standar Isi dan dikembangkan oleh , dijabarkan berdasarkan kalender
Dinas pendidikan provinsi Jawa Barat , pendidikan dari Dinas Pendidikan
dan disesuaikan pada setiap satuan Provinsi Jawa Barat.
pendidikan
Peserta Didik memiliki minat dan bakat 70 % Peserta Didik yang
dalam bidang Bisnis Manajemen, Teknik memilih/masuk SMK PGRI 1
Komputer dan Informatika Palimanan kurang memiliki bakat
Kondisi ekonomi dan sosial yang dapat untuk pengembangan kompetensi
mendukung program peningkatan sesuai dengan bidang keahlian yang
kompetensi. dipilih
Kondisi lingkungan tempat tinggal dapat Masih terdapat 60 % kondisi
terjangkau angkutan umum dan dekat ekonomi status sosialnya menengah
dengan sekolah. kebawah.

Mempunyai disiplin dan motivasi belajar  75% siswa bertempat tinggal jauh
yang tinggi dari diri peserta didik. dari sekolah.
 50 % siswa berangkat kesekolah
dengan berjalan kaki dan naik
kendaraan umum.

 Terdapat 35 % siswa yang


mempunyai disiplin dan motivasi
belajar masih rendah.
Pendidik untuk mata pelajaran kejuruan Terdapat 7 orang pendidik dari 60
harus memiliki ijazah/sertifikat keahlian orang guru mata pelajaran yang
dalam mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran tidak
diampu/diajarkan sesuai dengan sertifikasi keahlian.
Semua pendidik telah memperoleh Pendidik yang memperoleh
sertifikasi pendidik sertifikasi pendidik hanya 40 %
Semua pendidik memiliki kompetensi
pedagogig dan profesional yang  Terdapat 80 % pendidik yang
kompeten. memililiki kompetensi pedagogik.
Semua tenaga kependidikan memilik
Ijazah minimal Kwalifikasi S1 dan sesuai  Terdapat 70 % guru memiliki
dengan Latar Belakang Pendidikan. kompetensi profesional.
 Hanya 1 orang tenaga
kependidikan yang tidak memiliki
Ijazah S1
Semua ruang belajar peserta didik dan  Semua Paket Keahlian sdh
labor/bengkel / laboratorium harus sesuai mempunyai laboratorium sesuai
dengan standar minimal sarana dan standar
prasarana pendidikan  Jumlah ruang teori sesuai
dengan jumlah rombongan
Memiliki Infrastruktur yang memenuhi belajar.
standar minimum.  Aliran air belum terjangkau pada
ruang tertentu.
 Lorong sekolah sedikit tergenang
air pada musim hujan.

1.2. Kendala yang dihadapi


Dalam penyelenggaraan bidang pendidikan di SMK PGRI 1 Palimanan juga
tidak terlepas dari berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi,
dianataranya :
1. Masih belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap permasalahan
dan kondisi sekolah dan pentingnya dukungan dana dalam meningkatkan
kualitas anak didik.
2. Kurangnya atau terbatasnya sarana prasarana pembelajaran yang
dimanfaatkan, sehingga belum optimalnya Proses Belajar dan
pengembangan bakat peserta didik;
3. Kondisi SDM memerlukan pembinaan dan wawasan teknologi.
4. Belum maksimalnya peran serta orangtua peserta didik terhadap peran
pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.

1.3. Analisis Lingkungan Strategis


1. Lingkungan internal
Analisis lingkungan internal dalam hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menjelaskan faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK PGRI 1
Palimanan.
a. Strenght (kekuatan)
1. Adanya dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, para
stake holder, dan masyarakat.
2. Telah berpengalaman 2 tahun menggunakan Kurikulum 2013, sejak
dimulainya mini piloting pelaksanaan Kurikulum 2013.
3. Tersedianya SDM berpendidikan S-2: 1,56 %, S-1: 96,87 %,
SPG/D3 : 1,56 %, yang cenderung kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran.
4. Persyaratan standar pelayanan minimal (SPM) secara keseluruhan
atau pada umumnya telah terpenuhi.
5. Partisipasi dan daya kritis masyarakat dan stake holder terhadap
pendidikan cukup tinggi
6. Adanya dukungan dari Komite Sekolah dalam melaksanakan
program-program sekolah.
b. Weakness (Kelemahan)
1. Kualitas SDM berpendidikan S-2 = 1 orang, S-1 = 58 orang, dan
berpendidikan SPG/D3 = 1 orang
2. Kompetensi dan relevansi input dan output pendidikan yang masih
belum optimal
3. Kurikulum sekolah yang syarat beban dan masih terstruktur
4. Pelaksanaan adopsi ISO belum optimal.
5. Komite sekolah belum berfungsi secara proporsional
2. Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dalam hal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang menjadi peluang dan
ancaman bagi pendidikan di SMK PGRI 1 Palimanan.
a. Opportunity (Peluang)
1. Semakin tingginya minat dan dukungan partisipasi masyarakat
dalam kemajuan pendidikan SMK PGRI 1 Palimanan dengan
Angka animo masyarakat 100 % dari daya tampung
2. Dapat terlaksananya program school based management (SBM)
dengan optimal karena sudah diawali dari tahun 2004;
3. Meningkatnya grafik peringkat sekolah tiap tahun dilihat dari nilai
UN di tingkat Kabupaten/Kota .
b. Ancaman (Threats)
1. Masih adanya kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dan
MKKS yang menghambat terlaksananya otonomi sekolah dan MBS
dalam penilaian yang dilaksanakan tingkat Kabupaten;
2. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon yang begitu
mudahnya memberi perizinan pembukaan SMK-SMK swasta,
sehingga ada lebih 100 SMK di Kabupaten Cirebon.
3. Semakin tingginya persaingan positif antar sekolah yang dalam
pengelolaannnya lebih baik dan memiliki berbagai keunggulan;
4. Banyak SMK Negeri dan swasta meningkatkan kualitas kurikuler
dan ekstrakurikuler, serta penambahan rombel dan pembukaan
Paket Keahlian baru.
5. Perubahan budaya karena desakan budaya asing (yang tidak
tersaring) akan mempengaruhi budaya sekolah.
6. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.

1.4. Strategi Operasional

Strategi operasional diarahkan untuk menyikapi seluruh program sekolah


dengan rumusan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan strategi:
a. Mengadakan need assesmen tes bagi para guru
b. Peningkatan kemampuan profesionalisme guru, melalui Diklat,
pelatihan, penataran, work shop, Pendampingan dan efektifitas dalam
wadah MGMP.

2. Meningkatkan suasana ketentraman dan ketenangan belajar dalam


mewujudkan ketahanan sekolah, dengan strategi:
a. Menciptakan kesamaan persepsi tentang mutu sekolah
b. Mengefektifkan peran dan fungsi Komite Sekolah, orang tua peserta
didik, dan masyarakat sebagai mitra kerja sekolah.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pendidikan dan


pengajaran dengan strategi:
a. Mengembangkan peran dan fungsi Alumni
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membantu pendidikan di
luar sekolah
c. Menjalineratkan peran dan fungsi lembaga penyelenggara pendidikan
informal yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam mengembangkan
pendidikan di luar sekolah ( Les privat, Bimbingan Belajar, dan kursus)
1.5. Faktor-Faktor penentu keberhasilan
Untuk memacu perkembangan pendidikan di SMK PGRI 1 Palimanan perlu
diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut dengan
memperhatikan analisis lingkungan berupa sumber daya dan sumber dana
yang di dukung peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan serta
keterlibatan masyarakat dalam mencapai Visi dan Misi SMK PGRI 1
Palimanan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor kunci
keberhasilan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMK PGRI 1
Palimanan adalah :
1. Dukungan dan political will dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
dalam melaksanakan MBS dan KTSP.
2. Teratasinya kinerja kelembagaan, keorganisasian, dan keadministrasian
yang masih lemah sebagai upaya meningkatkan kulitas pendidikan dan
kualitas SDM.
3. Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan dalam
melaksanakan MBS.
4. Dukungan dan partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik untuk
meningkatkan sarana prasarana pendidikan yang belum tersedia.
5. Dukungan partisipasi Komite Sekolah untuk meningkatkan peran dan
fungsinya sebagai mitra sekolah dalam Suporting, Advisary, Controling,
dan Mediator, sehingga sekolah dapat melaksanakan otoritas sekolah dan
programnya secara efektif dan efisien
.
1.6. Landasan Yuridis

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31


dan 32 tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003.
3. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
4. Permendikbud Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta
Didik
5. Permendikbud Nomor 60 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.
6. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang KTSP pada Satuan
Pendidikan. Pengembangan KTSP.
7. Permendikbud Nomor 159 tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
8. Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
2006 dan Kurikulum 2013.
9. Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum.
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No. 13 tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai