PRAKTIKUM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI BUNGA BANGSA CIREBON
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sekolah Tinggi Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon sebagai sebuah Perguruan Tinggi sangat
memerlukan informasi tentang tata laksana, arsip dan petunjuk-petunjuk yang berkaitan
dengan aturan di lingkungan kampus.
Karena itu dalam rangka beberapa kegiatan berkaitan dengan diselenggarakannya civitas
akademik, buku petunjuk ini akan membantu memberikan penjelasan tentang beberapa hal
pokok dan perlu diketahui dan dipahami.
Disamping hal-hal pokok tersebut, ada beberapa materi khusus dalam rangka proses
pembelajaran ini. Juknis ini sangat membantu mengedepankan keperluan berkaitan dengan
administrasi yang tertata dan rapi
Semoga buku petunjuk ini akan membantu dan menjadi referensi penting bagi pemenuhan
kebutuhan STAI kedepan dalam rangka menempuh pendidikan pada lembaga dan
Masyarakat Ilmiah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua,
DAFTAR ISI
I. BAB I
A. DASAR PEMIKIRAN ..................................................................... 5
B. LANDASAN .......................................... ........................................ 7
C. TUJUAN DAN SASARAN .................. .......................................... 8
D. RUANG LINGKUP .............................. .......................................... 8
II. BAB II
A. PENGERTIAN ......................................................... ..................... 9
B. KEDUDUKAN DAN STATUS PRAKTIKUM ................................. 9
C. TUJUAN PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM............................ 10
D. JENIS PENGEMBANGAN PRAKTIKUM ...................................... 10
E. STRATEGI PENGEMBANGAN PRAKTIKUM .............................. 11
F. MANAJEMEN PRAKTIKUM ............. ........................................... 13
G. PENYELENGGARA DAN PELAKSANA ....................................... 19
H. SARANA DAN PRASARANA PRAKTIKUM ................................. 19
III. BAB III
A. PRAKTEK IBADAH ..................................... ................................. 21
B. PRAKTIK TILAWAH ......................................... ............................ 30
C. PRAKTIK MATA KULIAH BERBOBOT PRAKTIK ....................... 36
D. PENGEMBANGAN LABORATORIUM.......................................... 41
E. PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGAJAR .................... 44
F. PRAKTIK PROFESI/PRAKTIK PENDALAMAN LAPANGAN ...... 64
IV. PENUTUP ........................................................................................... 82
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Nomor: 0025 / BI.A-1 / 2013
Tanggal: 25 April 2013
Tentang
PENETAPAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Menimbang
Mengingat
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 25 April 2013
Ketua STAI BBC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pelayanan akademik dan kemahasiswaan merupakan bagian integral dari
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang sarat pelayanan, sebagaimana dimaklumi
bahwa tuntutan reformasi pendidikan saat ini menuntut lembaga pendidikan harus
dapat melayani masyarakat yang membutuhkan pendidikan. Dikarenakan
pelayanan merupakan kunci dalam berbagai usaha dan kegiatan yang bersifat jasa,
tidak tekecuali di bidang jasa pendidikan. Peranannya sangat strategis dan bersifat
menentukan manakala dalam kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat
kompetisi dalam usaha merebut pasar atau langganan, sehingga dengan adanya
kompetisi seperti itu menimbulkan dampak positif dalam organisasi /perusahaan,
ialah mereka bersaing dalam pelaksanaan layanan melalui berbagai cara, teknik
dan metode yang dapat menarik lebih banyak orang menggunakan /memakai jasa
produk oleh organisasi. Persaingan yang ada dalam masyarakat usaha/termasuk
usaha pendidikan tidak hanya dapat dilihat dari segi mutu dan jumlahnya saja akan
tetap dilihat juga dalam hal pelayanannya. Justru dalam kondisi inilah persaingan
makin seru dengan pengenala system layanan baru yang serba cepat dan
memuaskan, tidak terkecuali pada system pelayanan pendidikan tinggi.
Pelayanan juga, merupakan bagian dari proses untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia berusaha baik melalui aktivitas sendiri maupun bantuan orang lain.
Aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal, pikiran, panca indera dan anggota
badan dengan atau tanpa alat Bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkannya baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah
yang dinamakan Pelayanan. Pelayan yang dimaksud disini adalah Pelayanan
dalam rangkaian organisasi manajemen perguruan tinggi yang salah satunya
adalah proses kegiatan akademik, sebagai suatu proses pemenuhan kebutuhan
mahasiswa dalam mencapai tujuannya menyelesaikan studi para perguruan tinggi.
Pendidikan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) adalah perguruan tinggi yang
berbasis agama Islam, diselenggarakan oleh badan swasta dan atau lembaga
keagamaan yang berbentuk badan hukum dan bersifat nirlaba, dengan istilah lain
lembaga not-for-profit organization yang pada prinsipnya adalah service
(pelayanan). Didalamnya terdapat serangkaian proses kegiatan akademik yang
harus dilalui oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studinya pada perguruan
tinggi, dimulai dari status sebagai calon mahasiswa sampai selesainya mengikuti
program yang diakhiri dengan Wisuda. Maka kegiatan tersebut adalah kegiatan
pelayanan akademik kepada mahasiswa yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi.
5
BAB II
POLA PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM
A. Pengertian
1. Pola, diartikan dari segi bahasa dimaknai sebagai gambar yang akan dipakai
untuk contoh/ukuran, (misalnya membuat baju, dan membatik). Pola disini,
dimaksudkan adalah gambar/contoh/ukuran untuk melaksanakan sesuatu,
dalam hal ini adalah kegiatan praktik mahasiswa-mahasiswa pada perguruan
tinggi, sebagai dari penjabaran perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku.
2. Penyelenggaraan, adalah diartikan sebagai mengatur, mengurus suatu
kegiatan, dalam bahasa lain memanage sebagai kata kerjanya, sedangkan
manajemen dapat diartikan pelaksananya.
3. Praktikum, terdiri dua kalimat yang disatukan yakni : pertama, kata praktik
dalam kamus umum Bahasa Indonesia prakti diartikan sebagai : hal melakukan
(mnejalankan, melaksanakan teori, kedua, kata umum adalah bentuk dari kata
sifat, yang mempunyai makna bersifat umum. Yang dimaksud praktikum disini
adalah suatu kegiatan yang menjalankan/melaksanakan teori.
Yang dimaksud dalam judul Bab II ini adalah; gambaran atau ukuran untuk
melaksanakan kegiatan praktikum/kegiatan yang menjalankan/melaksanakan teori
bagi mahasiswa pada perguruan tinggi, yang kafasitasnya sebagai implementasi
dari pengembangan kurikulum.
B. Kedudukan dan Status Praktikum,
1. Kedudukan
a. Ditinjau dari substansinya bahwa Praktikum merupakan media untuk
pencapaian Kompetensi mahasiswa supaya memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah hasil
belajar dan indikatornya yang dakat diukur dan diamati
b. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan
dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual. Pada
pendidikan kejuruan kompetensi yang berkait dengan tugas-tugas lulusan di
tempat kerja, ditetapkan sesuai dengan keahliannya. Salah satu dari
kompetensi mahasiswa adalah memiliki keterampilan sudah barang tentu
keterampilan ini sesuai dengan imu yang dipelajari/dikembangkan pada
jurusan/progam studinya.
4.
5.
6.
7.
15
h. Pembimbingan
1) Frekuensi bimbingan yang dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing/Tutor
dilakukan sekurang-kurangnya 5 (lima) kali bimbingan yang meliputi
kegiatan:
a) Observasi ke lokasi bersama peserta
b) Pengarahan peserta
c) Pemberangkatan dan pelepasan, yang dilanjutkan perjalanan dan
serah terima di lokasi praktik;
d) Pendampingan pada pelaksanaan kegiatan;
e) Ujian Praktik/penilaian Peserta
f) Perpisahan dan penutupan.
2) Selama melaksanakan pembimbingan, Dosen Pembimbing/Tutor,
dwajibkan memperhatikan dan memeriksa buku kegiatan harian, serta
membubuhkan catatan dan tanda tangan, sebagai bukti administrative
pembimbingan.
i. Evaluasi pelaksanaan program kegiatan lapangan
1) Program kegiatan yang telah dilaksanakan dievaluasi oleh peserta yang
dikoordinasikan oleh peserta dan Dosen pembimbing/Tutor dilampiri
dengan bukti pelaksanaan tugas pembimbingan ditandatangani oleh
peserta, dan selanjutnya bukti tersebut diserahkan kepada Kepala
Sekolah/Instansi/Lembaga yang terkait dengan lokasi/tempat
pelaksanaan praktik untuk diketahui.
2) Evaluasi disusun dan ditetapkan oleh Pembimbing dan Kepala
Sekolah/Instansi/Lembaga yang terkait dengan lokasi/tempat
pelaksanaan praktik; meliputi pelaksanaan dan analisis program serta
membahas dan merekomendasi usulan pengembangan kegiatan pasca
praktikum.
3) Hasil evaluasi/penilaian dan rekomendasi dituangkan pada lembar nilai
yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah/Instansi/lembaga yang terkait
dengan lokasi/tempat pelaksanaan praktik dan Dosen Pembimbing.
j. Perpisahan dan Penutupan Praktikum
1) Acara perpisahan/pamitan adalah kegiatan yang memadai berakhirnya
kegiatan praktikum secara resmi.
2) Prepisahan lokasi praktik diatur dan dikoordinasikan antar Ketua
Kelompok Peserta masing-masing.
3. Tahap Evaluasi Akhir
a. Penyerahan Laporan
1) Laporan kegiatan praktikum dituangkan pada laporan
17
18
20
BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN
PRAKTIKUM PADA STAI BUNGA BANGSA CIREBON
A. Praktik Ibadah
Praktik Ibadah merupakan kegiatan Co kurikuler yang mengikat dan menjadi
salah satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademis, dan menempuh ujian
sidang/munaqasyah. Kegiatan ini berlaku umum dan diwajibkan bagi setiap
mahasiswa semester 1 (satu) pada Fakultas/Jurusan/Program Studi. Kegiatannya
merupakan sub system dalam bentuk integritas pribadi muslim dan pembentukan
karakteristik bagi mahasiswa perguruan tinggi Islam sebagai (pejuang) dan mujadid
(pembaharu) dakwah Islam sehingga mampu mengatasi tantangan berbagai
problematika kehidupan masa kini dengan taat beribadah sebagai pengamalan dari
ajaran agama Islam.
Praktik ibadah selain bermakna bagian dari proses penyadaran fitri
kemanusiaan sebagai hamba Allah yang berkewajiban untuk komitmen terhadap
ajaran Islam melalui ibadah mahdah (hablum minallah), juga sebagai proses
pembentukan sikap dari perilaku Uswah Hasanah yang kredibel.
Berdasarkan pemikiran di atas, Praktik Ibadah termasuk proses pembentukan
insane kamil yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., serta sebagai terapi
mentalitas keagamaan, yang pada intinya mencakup bimbingan dan nasihat.
Substansinya mencakup; 1) dasar dan tujuan, 2) dosen pembimbing, 3) peserta
praktik ibadah, 4) metode praktik, 5) sarana/media, dan 6) evaluasi. Keenam
komponen tersebut merupakan unsur terpenting dan strategis dalam
mensukseskan program praktik ibadah pada perguruan tinggi agama Islam.
1. Dasar, Tujuan dan Status
a. Praktik Ibadah dilaksanakan berdasarkan pada :
1) Keputusan Menteri Agama RI nomor 156 Tahun 2004, tentang
Pedoman Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Diploma,
Sarjana, dan Pasca Sarjana Perguruan Tinggi Agama Islam;
2) Keputusan Menteri Agama RI nomor 353 Tahun 2004, tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI;
3) Keputusan Menteri Agama RI nomor 387 Tahun 2004, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama
Islam;
4) Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Nomor Dj.
II/114/2005, tentang penetapan Standar Minimal Kompetensi Utama
Lulusan Program Strata Satu Perguruan Tinggi Agama Isla.
21
23
3) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode penyajian bahan dengan jalan
mendiskusikannya. Metode ini sebaiknya dipakai:
(a) Untuk merangsang peserta agar mampu berpikir dan menyalurkan
pendapat serta ikut menyumbangkan pikiran dalam suatu masalah
(b) Untuk menimbulkan kemampuan dan kesanggupan dalam
merumuskan pikirannya secara teratur agar mudah diterima oleh orang
lain.
(c) Untuk membiasakan peserta agar mampu mendengar pendapat orang
lain dan mau bersikap terbuka dan toleran.
(d) Untuk mencapai keputusan atau pendapat bersama mengenai suatu
masalah.
(e) Waktu yang tersedia cukup.
Metode ini dimaksudkan untuk membina mahasiswa sebagai calon
pemimpin agar mampu berdiskusi dengan baik dan mampu menjadi peserta
dan pemimpin diskusi secara baik.
4) Metode Pemberian Tugas.
Metode pemberian tugas resitasi adalah suatu metode penyajian materi
dengan jalan memberi tugas khusus di luar jam pelajaran kepada peserta.
Metode ini sebaiknya dipakai apabila:
(a) Pengajar/pelatih pembimbing mengharapkan agar semua bahan yang
telah diberikan dapat diterima peserta secara lebih baik.
(b) Untuk merangsang peserta agar lebih aktif dan rajin.
(c) Untuk mengaktifkan peserta mempelajari sendiri suatu masalah
(d) Materi/bahan yang ditugaskan harus bersifat menarik, mengundang
untuk didalami, praktis dan bersifat ilmiah serta dapat diselesaikan oleh
peserta.
5) Metode Demonstrasi dan Eksperimen.
Metode demonstrasi adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan
memberikan contoh dan atau mengarahkan peserta dengan jalan
memberikan
contoh
atau
mengarahkan
peserta
untuk
mendemonstrasikan/simulasi dari semua masalah kepada peserta lainnya.
Sedangkan metode penyajian materi dengan jalan melibatkan peserta
untuk bersama-sama mengadakan sesuatu. Kedua metode tersebut
sebaiknya dipakai apabila:
(a) Untuk memberikan keterampilan tertentu kepada peserta
(b) Untuk menghindari verbalisme
(c) Untuk memudahkan berbagai jenis penjelasan masalah
24
(d) Untuk membantu peserta dalam memahami dengan jelas jalanya suatu
proses penyajian bahan dengan penuh perhatian.
Dalam menerapkan metode ini harus diperhatikan pula bahwa:
Hendaknya diutamakan masalah-masalah yang praktis dan penting
Hendaknya ditekankan untuk menambah pengertian yang lebih jelas,
mempertajam kepekaan terhadap suatu masalah dan untuk
menimbulkan keterampilan dalam bekerja.
Hendaknya dijelaskan teoritisnya. Metode ini dimaksudkan untuk
membina mahasiswa sebagai calon pemimpin agar mampu
mendemonstrasikan masalah yang telah mereka kuasai materinya dan
melakukan eksperimen terhadap masalah yang sedang diusahakan
penyelesaiannya.
6) Metode Sosio-Drama dan Bermain Peranan
Metode sosio-drama dan bermain peranan adalah metode penyajian materi
dengan jalan mendramakan atau memerankan cara bertingkah laku di
dalam hubungan sosial. Metode ini sebaiknya dipakai apabila:
(a) Materi yang akan disajikan berupa menerangkan suatu peristiwa yang
di dalamnya menyangkut orang banyak dan berdasarkan pertimbangan
didaktis lebih baik untuk didramatisasikan daripada diceritakan, karena
akan lebih jelas dan mudah dihayati
(b) Materi yang disajikan untuk pelatih peserta agar mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat sosial psikologis
(c) Materi yang akan disajikan untuk melatih peserta agar bergaul dan
dapat memahami pemikiran orang lain.
Dalam menetapkan metode seperti ini ada juga beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti:
Tujuan yang ingin dicapai harus dirumuskan dengan jelas, khususnya
tentang tingkah laku/watak yang ingi ditanamkan
Pemeran dalam metode ini harus benar-benar disiapkan
7) Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan
mengajak peserta melihat obyek-obyek yang ada berhubungan dengan
bahan pelajaran. Metode semacam ini sebaiknya dipakai apabila:
(a) Untuk memberikan pengertian lebih jelas dengan alat peraga
secara langsung
(b) Untuk membangkitkan pengharhaan terhadap lingkungan
(c) Untuk mendorong peserta mengenai lingkungan
Dalam menetapkan metode ini harus diperhatikan pula:
Pemilihan obyek yang dikunjungi harus tepat
25
26
Tidak ada metode yang seratus persen baik. Metode yang kelihatannya
paling efektif sekalipun masih ada kekurangannya.
Metode
yang
sesuai
dengan
salah
seorang
pengajar/pelatih/pembimbing
tidak
selalu
cocok
dengan
pengajar/pelatih/pembimbing yang lain meskipun materi yang
diberikannya sama.
Pemakaian suatu metode tidaklah dapat berlaku secara tetap dan tepat
untuk selama-lamanya.
Pemakaian metode hendaknya bervariasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalam menghadapi aneka
ragam metode penyampaian materi, seorang pengajar/pelatih/pembimbing
tidak boleh terlalu fanatik terhadap pemakaian suatu metode dan sebaiknya
seorang pengajar/pelatih/pembimbing bersikap arif dalam memilih metode
serta selalu bersedia mencoba dan menilai setiap metode yang ada untuk
diterapkan.
6. Waktu, Tempat dan Frekuensi Bimbingan
a. Waktu Praktik Ibadah dilaksanakan selama berlangsungnya semester I
(satu), pelaksanaannya diatur tersendiri oleh Dosen pembimbing.
b. Praktik Ibadah dapat dilaksanakan di ruang kuliah, mesjid atau tempat lain
yang ditentukan atas dasar kesepakatan antara peserta dan dosen
pembimbing Praktik Ibadah.
c. Frekuensi pelaksanaan bimbingan Praktik Ibadah, minimal 12 kali
pertemuan tiap pertemuan selama 120 menit (1440 menit/24 Jam).
7. Evaluasi Praktik Ibadah
a. ``Evaluasi sebagai upaya yang dilakukan oleh dosen pembimbing untuk
mengetahui seberapa jauh keefektifan mahasiswa/praktikan dalam
mencapai tujuan Praktik Ibadah
b. Sasaran evaluasi adalah penilaian meliputi kuantifikasi kualitas dan refleksi
pesan moral dan etik dari materi praktik ibadah dalam perilaku nyata para
praktikan
c. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan selam praktik ibadah
berlangsung
d. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi langsung dan tidak langsung
serta analistis hasil isian oleh dosen pembimbing selama kegiatan praktik
berlangsung.
e. Hasil evaluasi dimuat dalam blanko penilaian yang diisi oleh Dosen
pembimbing, berikut ini contoh Blanko/format penilaian sebagai berikut :
28
NIM
Nama
Mhs
3
: ..................................................
: ..................................................
: ..................................................
Kognitif
4
Aspek Penilaian
Afektif Psikomotor
5
6
Kumulatif
7
Nilai Akhir/Mutu
Angka
Huruf
8
9
3. Aspek Psikomotor
a. Selalu mengamalkan, diberi angka 4
b. Kadang-kadang mengamalkan, diberi angka 3
c. Belum mengamalkan, diberi angka 2
d. Tidak mengamalkan, diberi angka 1
g. Langkah pengolahan/penghitungan nilai evaluasi dilakukan dengan 3 (tiga)
tahap adalah sebagai berikut:
1. Tahap I, Menghitung angka nilai dari kolom (4, 5, 6) dengan
menggunakan rumus KAP
Keterangan:
K = Jumlah item nilai kognitif
A = Jumlah item nilai apektif
P = Jumlah item nilai psikomotor
Menjadi nilai kumulatif
2. Tahap 2, menghitung nilai kumulatif menjadi nilai akhir (NA):
Rumus perhitunga Nilai Akhir (NA:
Nilai Akhir (NA) : K + A + P
100
3. Tahap 3, mentransfer nilai kumulatif dari (kolom 7) menjadi angka mutu
dan huruf mutu (Nilai Akhir).
Rumus perhitungannya Nilai Akhir (NA):
80 100
=A
70 79
=B
60 69
=C
50 59
=D
00 49
=E
B. Praktik Tilawah
Praktik tilawah merupakan kegiatan co-kurikuler yang mengikat dan menjadi
salah satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademis dan menempuh ujian
siding/munaqasyah. Kegiatan ini berlaku umum dan diwajibkan bagi setiap
mahasiswa semerter III pada Jurusan/Program Studi.
Praktik tilawah bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga
Bangsa Cirebon, merupakan bagian dari proses pembelajaran dan pembekalan
bagi mahasiswa untuk dapat menunjukan kemampuan membaca, menulis,
memahami dan menghayati ayat-ayat al-Quran/al-Hadits dengan baik dan benar
serta dapat berfikir logis argumentative berdasarkan kaidah-kaidah al-Quran dan
Hadits.
30
c) Untuk Jurusan/Program Studi Syariah menggunakan mujam alQuran/Hadits dalam mencari dan menggunakan ayat al-Quran dan
matan
al-Hadits
yang
berhubungan
dengan
profesi
Jurusan/Program Studi:
1) Al-Ahwal al-Syaksiyah
2) Muamalah
3) Jinayah syiyasah
4) Perbandingan Madzhab dan Hukum
d) Untuk Jurusan/Program Studi Tarbiyah menggunakan mujam alQuran dan al-Hadits dalam mencari dan menggunakan ayat alQuran dan matan al-Hadits yang berhubungan dengan profesi
Jurusan/Program Studi:
1) Kependidikan Islam
2) Pendidikan Agama Islam
3) Pendidikan Bahasa Arab
4) Diploma Dua Guru PAI
5) Diploma Dua Guru PGSDI/MI
6) Diploma Dua Guru PGTKI/RA
7) Diploma Dua Guru Tadris PGBI
8) Tadris Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisikia dan Kimia
e) Untuk Jurusan/Program Studi Ushuludin menggunakan mujam alQuran dan al-Hadits dalam mencari dan menggunakan ayat alQuran dan matan al-Hadits yang berhubungan dengan profesi
Jurusan/Program Studi:
1) Aqidah dan Filsafat
2) Perbandingan Agama
3) Tafsir Hadits
4) Tasawuf dan Psikoterapi
b. Referensi materi praktik ibadah menggunakan buku-buku/kitab-kitab fiqh
yang mutaharah (standard an kredibel)
5. Metode Praktik Tilawah
Praktik tilawah dilaksanakan dapat menggunakan metode:
a. Metode tajwid takwim, dimaksudkan untuk mahasiswa agar dapat
membaca al-Quran dengan tertib dan benar sesuai dengan ilmu tajwid
b. Metode drill, adalah metode penyajian materi dengan jalan melatih peserta
terhadap materi yang telah diberikan.
c. Metode problem solving, adalah suatu metode penyajian materi dengan
jalan melatih peserta untuk memecahkan masalah-masalah yang paling
rumit, metode seperti ini sebaiknya dipakai apabila:
33
34
NIM
Nama
Mhs
3
: ..................................................
: ..................................................
: ..................................................
Kognitif
4
Aspek Penilaian
Afektif Psikomotor
5
6
Kumulatif
7
Nilai Akhir/Mutu
Angka
Huruf
8
9
39
Bentuk Praktik
Mahasiswa membaca
teks-teks berbahasa
Inggris
Mahasiswa menulis
teks-teks berbahasa
Inggris
Mahasiswa
menterjemahkan teksteks
berbahasa
Inggris
4. Mahasiswa
dapat Mahasiswa
melakukan komunikasi melakukan
dalam bahasa Inggris
komunikasi
verbal
bahasa Inggris
c. Mata Kulia Bahasa Indonesia
No
Kualifikasi Teknis
Bentuk Praktik
1. Mahasiswa
dapat Mahasiswa membaca
membaca teks-teks teks-teks
berbahasa
berbahasa Indonesia Indonesia
2. Mahasiswa
dapat Mahasiswa
menulis
menulis
teks-teks teks-teks
berbahasa
berbahasa Indonesia Indonesia
3. Mahasiswa
dapat Mahasiswa
menterjemahkan teks- menterjemahkan teksteks
berbahasa teks
berbahasa
Indonesia
Indonesia kebahasa lain
(Arab dan Inggris)
4. Mahasiswa
dapat Mahasiswa melakukan
melakukan
komunikasi
verbal
komunikasi
dalam bahasa Indonesia
bahasa Indonesia
Media/Sarana
Buku-buku Teks
berbahasa
Inggris
Buku-buku Teks
berbahasa
Inggris
Buku-buku Teks
berbahasa
Inggris
Lab. Bahasa
Lab Bahasa
Media/Sarana
Buku-buku Teks
berbahasa
Indonesia
Buku-buku Teks
berbahasa
Indonesia
Buku-buku Teks
berbahasa
Indonesia
Lab. bahasa
43
E. Pengembangan Laboratorium
1. Laboratorium Micro Teaching
a. Rasional
Salah satu Program Studi PT agama Islam yang mengembangkan
program keguraun memiliki Jurusan/Program Studi akademik (program S1): 1) Kependidikan Agama Islam, 2) Kependidikan Islam, 3) Pendidikan
Bahasa Arab, 4) Tadris bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan
Kimia. Sedangkan Program vokasional dikembangkan melalui program: 1)
Diploma Dua PGPAI, 2) Diploma Dua PGTKI-RA, 3) Diploma Dua PGSDIMI, dan 4) Diploma Dua Tadris PGBI, Matematika, Biologi Fisika dan Kimia.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah pada Perguruan Tinggi Islam
mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasional.
Pendidikan akademik diarahkan pada pembentukan bidang akademik di
bidang pendidikan, sedangkan pendidikan vokasional diarahkan untuk
membentuk calon pendidik yang terampil di bidang keguruan. Untuk itu
secara teoritis dalam kurikulum keguruan diprogramkan bidang studi
kependidikan. Untuk menguji ketetapan teori-teori kependidikan dan untuk
memberikan pengalaman yang mendalam, diselenggarakan praktik
mengajar dalam kelas yang lajim disebut kuliahmicro teaching.
Pengelolaannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen
pengembangan praktikum dan laboratorium yang diselenggarakan pada
dan oleh perguruan tinggi. Micro teaching, dikembangkan untuk membekali
kemampuan mahasiswa dalam ketarampilan mengajar yang hasilnya dapat
dilihat dari kegiatan praktik keguruan di sekolah/madrasah. Pengalaman
membuktikan dari beberapa dosen pembimbing, guru pamong dan kepala
sekolah madrasah, diperoleh informasi bahwa keterampilan mengajar
praktikan pada umumnya masih lemah. Sebaliknya praktikan yang terlebih
dahulu mengikuti kuliah micro teaching dalam melaksanakan praktik
keguruannya di sekolah/madrasah diperoleh informasi hasilnya lebih baik.
Pengembangan micro teaching pada Jurusan/Program Studi
keguruan termasuk kelompok pendukung pada mata kuliah keahlian (MKK)
menjadi salah satu alternative untuk dikembangkan agar mahasiswa
memiliki keahlian terutama keterampilan mengajar di dalam kelas. Melalui
program ini mahasiswa di latih praktik mengajar dalam kelas sedemikian
rupa dengan menggunakan peralatan manual dan elektronik.
b. Pengertian
Micro teaching adalah sebuah model yang dikecilkan yakni jumlah
peserta didiknya dibatasi 5 sampai 15 orang, ruang kelasnya kira-kira
sengah ukuran kelas biasa. Pelaksanaan pembelajarannya dibatasi antara
44
(2)
(3)
48
49
55
58
1
Konsep,
Pengetahuan, dan
Operasi Dasar
2
Pengolahan Informasi
untuk Produktivitas
Pengolah kata
Pengolah
angka
(spread sheet)
Pemanfaatan
database
Pemrograman
Pemanfaatan
internet. email.web
Keterangan:
1. = Topik/kegiatan yang bersifat APRESIATIF (pengenalan, dan
perluasan, wawasan)
2. = Topik/kegiatan yang bersifat APLIKATIF (pemanfaatan dan
penggunaan)
3. = Topik/kegiatan yang bersifat PRODUKTIF (membuat,
mencipta sesuatu)
4. = Topik/kegiatan yang bersifat EVALUATIF/ANALITIS (aspek
pemeriksaan, ekploratif, menilai, menguji)
Table 2 : Fokus Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Operasi dasar, pengetahuan dan konsep Kegiatan yang bersifat
apresiatif dan aplikatif
Pengolahan Informasi untuk produktifitas Kegiatan aplikatif dan
produktif
Komunikasi, ekplorasi, pengambilan Kegiatan
produktif
keputusan dan penyelesaian masalah
dan evaluatif/analitis
9) Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembelajran teknologi
informasi dan komunikasi
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembelajaran teknologi informasi
dan komunikasi antara lain adalah:
a) Standar kompetensi mata pelajaran memuat kompetensi yang harus
dicapai peserta didik setelah akhir periode pembelajaran. Standar
63
64
2. Pengertian PPL
a. Ditinjau dari segi bahasa kata praktik dalam kamus umum bahasa
Indonesia diartikan sebagai, hal melakukan (menjalankan, melaksanakan
teori).
b. Secara umum praktik profesi/praktik pendalaman lapangan (PPL),
bermakna sebagai suatu bentuk kegiatan akademik yang bersifat intra
kurikuler. Dalam pelaksanaannya, PPL mencakup observasi, partisipasi
dan kegiatan lainnya, seperti latihan profesi/keahlian sesuai dengan
Jurusan/program studi yang sedang dikembangkan oleh mahasiswa/
praktikan, serta tugas-tugas yang dilaksanakan secara terbimbing, terarah
dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan tenaga
professional yang memiliki kompetensi dan keahlian. Secara tekstual
dengan kenyataan di lapangan, praktik sebagai titik puncak penguasaan
mahasiswa terhadap komponen kurikulum dan mata kuliah dalam program
pembelajaran di kampus.
3. Tujuan dan Fungsi PPL
PPL diselenggarakan dengan tujuan:
a. Agar mahasiswa dapat memperoleh pendalaman serta penghayatan dari
berbagai kegiatan/fenomena di lapangan yang relevan dengan ilmu yang
dipelajari pada Jurusan/Program Studi yang sedang dikembangkan
b. Membekali mahasiswa dengan kemampuan professional sesuai dengan
bidang ilmu yang dipelajari pada Jurusan/Program Studi yang sedang
dikembangkannya sehingga melalui PPL diharapkan agar mahasiswa
memiliki kemampuan untuk memadukan teori-teori keilmuan dan fenomena
yang berkembang dalam kehidupan di masyarakat.
c. Sebagai wahana penguatan potensi mahasiwa agar memiliki kompetensi
yang sesuai dengan keilmuan pada Jurusan/Peogram Studi yang sedang
dikembangkannya, serta memiliki daya saing dalam menghadapi
kehidupannya kelak.
4. Status dan Bentuk PPL
a. PPL merupakan kegitan intra-kurikuler, statusnya merupakan bagian
integral dari kurikulum PTAI, dari semua jenjang program akademik (S-1),
maupun pada program vokasional (Diploma).
b. Sedangkan bentuk PPL dapat beragam sesuai kompetensi jurusan/program
studi yang dikembangkan pada PTAIS masing-masing, diantaranya:
1) PPL yang dilakukan oleh Jurusan/program studi pada Fakultas Adab,
dalam bentuk wilayah bidang keilmuan;
(a) Sejarah dan Peradaban Islam
(b) Bahasa dan sastra Arab dan bahasa Inggris
65
arif dalam memilih metode serta selalu bersedia mencoba dan menilai
setiap metode yang ada untuk diterapkan
d. Materi PPL
1) Secara umum materi PPL, difokuskan pada pembentukan professional
mahasiswa dalam hal:
(a) Keterampilan prosedur pelaksanaan
(b) Keterampilan khusus pelaksanaan program
(c) Keterampilan menggunakan sumber alat dan media
(d) Ketepatan dalam menggunakan metode
(e) Keterampilan mengevaluasi program
2) Secara khusus materi PPL direncanakan sesuai dengan wilayah kajian
dan kompetensi dasar bidang keilmuan yang dipelajari di Jurusan/
Program Studi yang dikembangkan pada PTAIS masing-masing,
perancangan materi mengacu pada Kep. Dirjen Kelembagaan Agama
Islam No. Dj.II/114/2005, yang substansinya meliputi aspek:
(a) Aspek Kognitif
(1) Memahami
(2) Menguasai, dan
(3) Dapat menjelaskan
(b) Aspek Apektif
(1) Menghayati, dan
(2) Menerima
(c) Aspek Psikomotor (dapat mengamalkan)
e. Tempat Pelaksanaan PPL
Tempat/lokasi PPL dapat beragam jenis dan wilayah kajian sesuai dengan
kompetensi dan bidang ilmu yang dipelajari di Jurusan/Program Studi yang
dikembangkan pada PTAIS masing-masing diantaranya:
1) PPL yang dikembangkan oleh Jurusan/Program Studi pada Fakultas
Adab, bertempat pada wilayah kajian bidang keilmuan:
(a) Sejarah peradaban Islam, bertempat di lokasi/daerah yang
bersejarah, museum dan yang relevan
(b) Bahasa dan sastra Arab dan bahasa Inggris, bertempat di lokasi/
daerah pariwisata, peneyelenggara jasa guid untuk turis
mancanegara, penerbit dan yang relevan
2) PPL yang dikembangkan oleh Jurusan/Program Studi pada Fakultas
Dakwah, bertempat pada wilayah kajian bidang keilmuan:
(a) Bimbingan dan penyuluhan Islam, bertempat di masjid-masjid,
majlis talim, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, LSM dan yang
relevan
73
(8)
PA
= Nilai rata-rata penampilan latihan
PUA
= Nilai rata-rata penampilan ujian akhir
Mentranfer nilai komulatif dari (kolom 7) menjadi angka
mutu dan hurup mutu (Nilai Akhir) dengan Rumus:
80 100 = A
70 79 = B
60 69 = C
50 59 = D
00 49 = E
(2) Tindak Lanjut
Setelah diperoleh nilai akhir (NA), kelulusan diklasifikasikan
menjadi tiga bagian:
Lulus tanpa syarat bagi peserta yang mendapat (NA) A,
B atau C
Lulus bersyarat bagi peserta yang mendapat (NA) D,
mereka disyaratkan untuk mengikuti bimbingan intensif
pada bengkel praktikum
Tidak lulus tanpa syarat bagi peserta yang mendapat
(NA) E.
Hasil evaluasi/penilian dan rekomendasi dituangkan pada
lembar nilai yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah/
pimpinan instansi/lembaga yang terkait dengan lokasi/
tempat pelaksanaan praktik dan dosen pembimbing
9) Perpisahan dan Penutupan PPL
(a) Acara perpisahan/pamitan adalah kegiatan yang menandai
berakhirnya kegiatan PPL secara resmi
(b) Perpisahan lokasi PPL diatur dan dikoordinasikan antar Ketua
Kelompok peserta masing-masing
c) Tahap Evaluasi Akhir
1) Penyerahan Laporan
(a) Laporan kegiatan PPL dituangkan pada laporan
(b) Laporan perorangan peserta PPL adalah deskripsi kegiatan
individual dalam bentuk dokumentasi dan catatan agenda
kegiatan harian
(c) Laporan kelompok adalah deskripsi kegiatan komulatif kelompok
yang dikoordinasikan oleh ketua kelompok
(d) Laporan individu, maupun kelompok dikoordinasikan ketua
kelompok ditanda tangani oleh kepala sekolah/pimpinan
instansi/lembaga terkait dan dosen pembimbing untuk
80
81
BAB IV
PENUTUP
Buku panduan penyelenggraaan praktikum pada Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon, merupakan rambu-rambu yang bersifat umum bagi
proses dan mekanisme penyelenggaraan praktikum Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon. Isi dan substansinya buku panduan ini meliputi 4
(empat) aspek untuk dimaknai sebagai kepedulian Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon.
Pertama, bahwa panduan praktikum dirancang oleh Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon yang mengacu pada prinsip-prinsip 4 R:
1. Reaktualisasi, sebagai kehendak penggunaan potensi-potensi yang dimiliki
untuk dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan baru
2. Reorientasi, menunjuk pada penafsiran dan pengarahan pengalaman terhadap
perubahan sebagai upaya pembentukan system pengetahuan baru
3. Restrukturisasi, menunjukan pada perubahan-perubahan formasi dalam bentuk
peran dan interaksi sosial baru
4. Reoganisasi, sebagai bentuk perubahan peran dan fungsi sosial dalam makna
yang luas dan baru.
Kedua, substansi pengembangan praktikum merupakan penunjang
pembelajaran dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa
Cirebon yang mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan
praktikum serta ikut mengusahakan, mengendalikan administrasi sumber daya
yang diprlukan. Secara yuridis praktikum dibentuk melalui kebijakan Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon, melalui mekanisme yang berlaku
serta tertuang pada statute Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa
Cirebon yang bersangkutan, secara teknis pelaksanaan kegiatannya
dikoordinasikan pada unsur pelaksana akademik yakni Jurusan/Program Studi, dan
laboratorium
Ketiga, secara operasional pengembangan praktikum di lingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon merupakan sebagai komitmen
perwujudan dari KMA nomor 156 tahun 2004 tantang Pedomen pengawasan,
pengendalian dan pembinaan program diploma, sarjana dan pascasarjana paga
perguruan tinggia agama Islam mengisyaratkan bahwa penyelenggaraan
penddikan (dalam hal ini PTAI), meliputi: kuliah, praktiku, praktik profesi, kegiatan
terencana, pembimbingan dan penilaian hasil belajar, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Substansi pembahasan pada buku panduan ini adalah mengedepankan tata
kerja, yang memberikan kejelasan tentang: apa yang dikerjakan oleh siapa; dan
82
profesi lainnya yang ada pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa
Cirebon, dikarenakan banyaknya program studi/jurusan keguruan yang
dikembangkan pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon,
dan ketiga, manfaat dari inovasi tersebut dimaksudkan untuk efisensi sumber daya
baik tenaga, dana, maupun sarana pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Bunga Bangsa Cirebon, namun dalam hal ini tidak meninggalkan, akan tetapi harus
mengedepankan asas kualitas.
Keempat aspek tersebut di atas, merupakan suatu pilihan kedaan yang lain
dengan sendirinya akan menghasilkan suatu tata kerja yang agak berbeda dari tata
kerja yang dikemukakan dalam buku panduan ini. Akan tetapi perbedaan tersebut
tidak menyimpang dari pola umum tata kerja yang dikemukakan disini; apa yang
dikerjakan oleh siapa; serta hubungan antara pihak-pihak yang terlibat di dalam
penyelenggaraan praktikum di suatu perguruan tinggi sebagai satu system.
Apa bila ada regulasi/ketentuan dan peraturan yang baru dari instansi terkait
dalam hal ini Depag, maka buku panduan ini akan disesuaikan.
Dikarenakan buku panduan ini bersifat rambu-rambu umum, maka hal-hal
sifatnya teknis yang belum diatur/dimuat dalam buku panduan ini, agar diatur pada
ketentuan tersendiri dalam bentuk petunjuk lebih teknis oleh perguruan tinggi
masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Sebagai usaha manusiawi, buku ini tetap menyisakan peluang akan terjadinya
kekurangan dan ketidak lengkapan. Sehingga saran dan masukan yang
membangun sangat kami harapkan untuk upaya perbaikan dan pengembangan
kedepan. Besar harapan kami, dengan hadirnya buku ini dapat memberikan
manfaat bagi pengembangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa
Cirebon.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
: Cirebon
: 25 April 2013
84