PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dasar, fungsi, dan
tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2),
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi
pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
madrasah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
Nomor 207 Tahun 2019 tentang kurikulum sekolah menengah pertama , maka
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA perlu melakukan revisi
terhadap dokumen kurikulum yang telah ada begitu juga dalam implementasinya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh
karena itu sangat penting untuk disusun kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
yang memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi daerah yang dimiliki.
Pengembangan kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHA tahun pelajaran 2019-2020 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHA;
2. beban belajar bagi peserta didik pada PENDIDIKAN KESETARAAN AL
HUSAINI WUSTHA yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis
keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA
dikembangkan berdasarkan hasil revisi terhadap dokumen kurikulum tahun
2019-2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil madrasah, terutama tenaga
pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHA disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun
pelajaran 2019-2020.
Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah agar menyusun kurikulumnya mengacu kepada
peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru, antara lain; 1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Standar Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2019 tentang Standar Isi, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019 tentang Standar Penilaian, 4)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2019 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan di PENDIDIKAN
KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA akan tampak apabila dari kegiatan
pembelajarannya mampu membentuk pola tingkah laku kepribadian peserta didik
sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-
undang No. 20 Tahun 2003. Untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang
baik, maka perlu mengetahui dan memahami kondisi nyata dari satuan
pendidikan. Sehingga prioritas penyelenggaraan pendidikan disesuaikan dengan
kondisi madrasah dan berupaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang
ada di madrasah.
Oleh karena itu, kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL
HUSAINI WUSTHA menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan
pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan
kurikulum dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA dan analisis kondisi
lingkungan sekolah.
B. Landasan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 38 ayat 2 dan pasal 51 ayat 1
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2019
tentang Standar Isi
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019
tentang Standar Kompetensi Lulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2019
tentang Standar Proses
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019
tentang Standar Penilaian,
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2019 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
buku ajar;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum.
B. Visi
Mewujudkan warga madrasah yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah
(MEMBERI BERKAH)
C. Misi
1. Menumbuhkembangkan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran
agama
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kemajuan IPTEK yang
berlandaskan pada ajaran agama
3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa
4. Meningkatkan kedisiplinan siswa, guru dan karyawan madrasah
5. Menumbuhkan sikap yang santun dalam bertutur kata dan sopan dalam
perbuatan.
6. Menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.
D. Tujuan
Dapat menghasilkan lulusan yang memiliki;
1. Ketekunan dalam menjalankan ibadah, santun dalam bertutur kata, ramah
dalam bersikap dan sopan dalam perbuatan
2. Bekal ilmu dan wawasan luas yang bernuansa keagamaan
3. Kemampuan menerapkan ajaran agama dengan baik dan benar
4. Kemampuan menyelaraskan penerapan IPTEK dengan norma agama
5. Tingkat kedisiplinan yang tinggi
6. Rata-rata NUN yang memuaskan dan meningkat dalam setiap tahunnya
7. Kemampuan menjadi finalis dalam berbagai perlombaan baik secara
perorangan maupun secara kelompok
8. Rasa cinta dan tanggung jawab terhadap sesama dan lingkungan alam
sekitar
9. Daya saing dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi
10. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar sebagai perwujudan wawasan
wiyata mandala
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
Dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan secara garis
besar ada dua landasan atau dasar, yaitu; landasan empirik dan landasan formal
(yuridis/hukum). Adapun landasan empirik dari pengembangan Kurikulum
diantaranya adalah pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita
baik dilihat dari sudut proses maupun hasil belajar. Dari sudut proses pendidikan
kita kurang mampu mengembangkan peserta didik secara utuh. Proses pendidikan
cenderung berorientasi hanya pada pengembangan kognitif atau pengembangan
intelektual; sedangkan pengembangan sikap dan psikomotor cenderung
terabaikan.
Melalui penyusunan kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
kompetisi mendorong proses pendidikan tidak hanya terfokus pada
pengembangan intelektual saja, akan tetapi juga pembentukan sikap dan
keterampilan secara seimbang yang dapat direfleksikan dalam kehidupan nyata.
Kedua, Indonesia adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial
budaya dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda. Selama ini kurikulum yang
bersifat sentralistis cenderung mengabaikan potensi dan kebutuhan daerah yang
berbeda itu. Akibatnya, lulusan pendidikan tidak sesuai dengan harapan dan
kebutuhan daerah di mana siswa tinggal. KTSP sebagai kurikulum yang
cenderung bersifat desentralistik memiliki prinsip berorientasi pada kebutuhan
dan potensi daerah. Artinya, keanekaragaman daerah baik dilihat dari sosial,
budaya, dan kebutuhan harus dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan
dan pengembangan kurikulum. Ketiga, selama ini peran sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif. Madrasah hanya untuk
melaksanakan kurikulum yang disusun oleh pusat, yang kemudian berimbas pada
kurangnya peran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program madrasah.
KTSP sebagai kurikulum desentralistik menuntut peran aktif masyarakat,
sebab KTSP disusun dan dirancang oleh madrasah dan masyarakat, sehingga
berbagai keputusan madrasah tentang pengembangan kurikulum dan
pengimplementasiannya menjadi tanggung jawab masyarakat. Secara formal atau
yuridis, KTSP dilandasai oleh Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP)
sebagai berikut;
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas (sistem pendidikan
nasional).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas nomor
22 dan nomor 23.
Pada tahun pelajaran 2019-2020, khusus kelas VII di PENDIDIKAN
KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA melaksanakan kurikulum 2013 secara
total (Agama dan Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan Kepribadian, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Estetika, Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan)
dengan menggunakan landasan filosofis, teoritis, dan yuridis yang digunakan
sebagai dasar penyusunan kurikulumnya. Kelompok Sedangkan kelas VIII dan
IX bersifat terbatas yakni pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
Landasan-landasan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum ini diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Landasan Filosofi
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada
dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 dalam pelaksanaannya menganut 2 asas yaitu (1)
pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses
yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di madrasah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun tentang Standar Nasional Pendidikan;
d. Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
2013.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2019
tentang Standar Isi
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019
tentang Standar Kompetensi Lulusan
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2019
tentang Standar Proses
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019
tentang Standar Penilaian,
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2019
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan ummat manusia diwujudkan melalui berbagai aktifitas
dan kreatifitas, baik kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas VII sampai dengan IX. Baik kelas
VII, VIII, dan IX struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). Berikut ini struktur kurikulum dan mata pelajaran pada masing-
masing jenjang kelas.
STRUKTUR KURIKULUM DAN MATA PELAJARAN
KELAS VII
ALOKASI
WAKTU PER
MATA PELAJARAN
MINGGU
Sem 1 Sem 2
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Qur’an Hadits 2 2
b. Akidah Akhlaq 2 2
c. Fiqh 2 2
d. SKI 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Bahasa Arab 3 3
5 Matematika 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3
3 Prakarya 2 2
4 Bahasa Madura 1 1
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 46 46
STRUKTUR KURIKULUM DAN MATA PELAJARAN
KELAS VIII
ALOKASI
WAKTU
MATA PELAJARAN
PERMINGGU
Sem 1 Sem 2
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama
a. Aqidah Ahlaq 2 2
b. SKI 2 2
c. Qur’an & Hadist 2 2
d. Fiqih 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Bahasa Arab 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4
6 Matematika 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
9 Seni Budaya 2 2
10 Pendidikan Olahraga 2 2
11 TIK 2 2
B. MUATAN LOKAL
1 Bahasa Madura 1 1
2 Membatik 2 2
C. PENGEMBANGAN DIRI
1. Bimbingan Konseling 1 1
JUMLAH 46 46
STRUKTUR KURIKULUM DAN MATA PELAJARAN
KELAS IX
ALOKASI
WAKTU
MATA PELAJARAN
PERMINGGU
Sem 1 Sem 2
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama
a. Aqidah Ahlaq 2 2
b. SKI 2 2
c. Qur’an & Hadist 2 2
d. Fiqih 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Bahasa Arab 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4
6 Matematika 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
9 Seni Budaya 2 2
10 Pendidikan Olahraga 2 2
11 TIK 2 2
B. MUATAN LOKAL
1 Bahasa Madura 1 1
2 Membatik 2 2
C. PENGEMBANGAN DIRI
1. Bimbingan Konseling 1 1
JUMLAH 46 46
Struktur kurikulum dan mata pelajaran pada kelas VIII dan IX setelah
dilakukan analisis materi, urgensi dan kebutuhan, maka diperlukan adanya
penambahan alokasi jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu dengan rincian;
1. Bahasa Indonesia : 2 Jam Pelajaran
2. Matematika : 1 Jam Pelajaran
3. IPA : 1 Jam Pelajaran
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ketimpangan alokasi waktu jam belajar
peserta didik antara kelas VII, VIII dan IX yang berdampak pada waktu jam
pulang dari madrasah yang tidak bersamaan. Selain itu juga agar tidak
menimbulkan kesenjangan dan rasa terganggu dalam proses belajar mengajar
kelas VII.
1. Muatan Lokal
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah, maka jenis muatan yang
dilaksanakan di MTs. Saiful Ulum Tanjungbumi seperti terdapat dalam struktur
kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa Madura dan Membatik. Strategi
pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
Bahasa Madura adalah mata pelajaran muatan lokal wajib dengan SK/KD
telah disusun oleh tim Kabupaten Bangkalan. Sedangkan membatik merupakan
muatan local khusus untuk peserta didik PENDIDIKAN KESETARAAN AL
HUSAINI WUSTHAuntuk membudidayakan dan mempertahankan
keunggulan potensi local kecamatan Tanjungbumi.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil analisis SKL, standar isi dan standar proses, maka untuk
tetap melestarikan keunggulan daerah, maka bahasa Madura yang
terintegrasi kedalam seni budaya yang tergolong dalam kelompok B tetap
berdiri secara mandiri menjadi mata pelajaran dengan mengurangi alokasi
waktu seni budaya sebanyak 1 jam pelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari adanya tumpang tindih antara mata pelajaran seni budaya dan
bahasa Madura. Meskipun dalam regulasinya kedua mata pelajaran tersebut
terintegrasi karena muatan materi seni budaya lebih menekankan pada
keunggulan dan ciri khas budaya daerah. Untuk Bahasa Madura adalah
muatan lokal wajib yang harus dilaksanakan di setiap sekolah/madrasah di
Kabupaten seluruh Madura untuk kelas VII, VIII, dan IX dengan alokasi
waktu 1 jam pelajaran perminggu. Sedangkan muatan lokal membatik untuk
kelas VII diintegrasikan kedalam mata pelajaran prakarya mengingat
struktur materi mata pelajaran prakarya dalam kurikulum 2013 terdapat
pilihan seni rupa, seni music dan seni kerajinan tangan. Sedangkan
membatik kita klasifikasikan kedalam seni kerajinan tangan. Sehingga pada
akhirnya muatan local yang menjadi ciri khas daerah yang ada di MTs.
Saiful Ulum Tanjungbumi tetap ada dan terlaksana sebagaimana mestinya.
Berikut ini adalah kompetensi dasar untuk muatan local bahasa Madura
mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
KOMPETENSI DASAR
BAHASA MADURA KELAS VII SEMESTER GANJIL
TEMA KOMPETENSI DASAR
LEGENDA a. Mendengarkan
1. Menemukan hal-hal menarik dari cerita
yang diperdengarkan.
2. Memberikan tanggapan tentang
relevansi cerita dengan situasi sekarang.
b. Berbicara
1. Berwawancara dengan narasumber dari
berbagai kalangan dengan
memperhatikan tata krama.
2. Menuliskan dengan singkat hal-hal
penting yang dikemukakan narasumber
dalam wawancara.
c. Membaca
1. Menceritakan kembali cerita anak yang
dibaca.
2. Mengomentari buku cerita yang dibaca.
d. Menulis
1. Menulis pantun yang sesuai dengan
syarat pantun.
2. Menulis huruf Raja cakakan Madura.
KEPAHLAWANAN a. Mendengarkan
1. Menentukan topik utama dari berita
yang didengar.
2. Menceritakan kembali berita yang
didengar dalam beberapa kalimat.
b. Berbicara
1. Menceritakan pengalaman yang paling
mengesankan dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang efektif.
2. Menceritakan kembali informasi yang
didapat menggunakan Ondhaggha
bhasa.
c. Membaca
1. Menemukan informasi dan gagasan
utama setelah membaca cepat 200 kata
per menit.
2. Membacakan berbagai teks bacaan
dengan intonasi yang tepat.
d. Menulis
1. Menulis karangan dalam bentuk narasi
dengan kalimat efektif dan bahasa
santun.
2. Menuliskan okara kakanten.
PERTANIAN a. Mendengarkan
1. Menemukan pokok-pokok berita yang
berasal dari radio/TV.
2. Mengemukakan kembali berita yang
didengar/ditonton melalui radio/TV.
b. Berbicara
1. Menyampaikan persetujuan sanggahan
dan penolakan pendapat dalam diskusi
disertai dengan bukti dan alasan.
2. Menyampaikan pendapat sanggahan
dengan bahasa yang santun.
c. Membaca
1. Menemukan informasi untuk bahan
diskusi melalui membaca intensif.
2. Membaca teks berita dengan intonasi
yang tepat serta artikulasi dan volume
suara yang jelas.
d. Menulis
1. Menulis rangkuman dari teks berita
yang dibaca.
2. Menulis teks berita secara singkat,
padat dan jelas.
3. Menulis papareghan.
TRANSMIGRASI a. Mendengarkan
1. Menanggapi cara pembacaan puisi.
2. Merefleksi isi puisi yang dibaca.
b. Berbicara
1. Menanggapi cara pembacaan cerpen.
2. Menjelaskan hubungan latar cerpen
dengan realitas social.
c. Membaca
1. Memahami teknik-teknik membaca
puisi.
2. Menemukan realitas kehidupan yang
terefleksi dalam buku cerita anak.
d. Menulis
1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan
keindahan alam.
2. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan
peristiwa yang pernah dialami.
3. Menulis puisi syair Madura.
KOMPETENSI DASAR
BAHASA MADURA KELAS VII SEMESTER GENAP
TEMA KOMPETENSI DASAR
KEPAHLAWAN a. Mendengarkan
1. Mengumpulkan isi dongeng yang
diperdengarkan serta menentukan isi
dan pesan dongeng.
2. Menemukan hal-hal menarik dari
dongeng yang diperdengarkan.
b. Berbicara
1. Menyampaikan pesan secara lisan
dengan kalimat yang efektif dan benar.
2. Menyampaikan pesan singkat dengan
menggunakan ondhagha bhasa.
c. Membaca
1. Membaca dengan penuh penghayatan
degan itonasi, volume dan mimic sesuai
dengan isi bacaan.
2. Mengumpulkan isi suatu teks setelah
membaca cepat (150 kata per menit)
d. Menulis
1. Menulis kalimat yang mengandung
ondhagha bhasa.
2. Menulis aksara raja carakan dengan
pasangannya.
PERDAGANGAN a. Mendengarkan
1. Menemukan tema dan pesan cerita yang
diperdengarkan.
2. Menanggapi cerita anak.
b. Berbicara
1. Menceritakan pengalaman yang paling
mengesankan dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang efektif.
2. Menyampaikan pengumuman dengan
intonasi yang tepat serta menggunakan
kalimat-kalimat yang lugas dan
sederhana.
c. Membaca
1. Menemukan makna kata tertentu dalam
bacaan secara tepat sesuai dengan
konteks yang diinginkan.
2. Menanggapi dan menyimpulkan isi
bacaan setelah membaca.
d. Menulis
1. Menuliskan buku harian atau
pegalaman pribadi dengan
menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
2. Menulis surat pribadi dengan
memperhatikan komposisi isi dan dan
bahasa yang santun (memahami
ondhaggha bhasa).
BUDI PEKERTI a. Mendengarkan
1. Memahami dan menemukan hal-hal
yang menarik dari cerita yang
didengarkan.
2. Memberikan tanggapan tentang
relevansi cerita dengan situasi sekarang.
b. Berbicara
1. Berwawancara dengan narasumber dari
berbagai kalangan dengan
memperhatikan tata krama.
2. Menuliskan kembali hal-hal penting
yang dikemukakan narasumber.
c. Membaca
1. Menceritakan kembali cerita anak yang
dibaca.
2. Mengomentari buku cerita anak yang
dibaca.
d. Menulis
1. Menulis papareghan.
2. Menulis bhangsalan.
LEGENDA a. Mendengarkan
1. Menemukan hal-hal menarik dari
dongeng.
2. Menyimpulkan isi dan pesan dongeng.
b. Berbicara
1. Menyampaikan pesan secara langsung
dengan kalimat yang efektif dan benar.
2. Menyampaikan pesan dengan kalimat
yang baik dan sesuai dengan ondhaggha
bhasa.
KOMPETENSI DASAR
BAHASA MADURA KELAS VIII SEMESTER GANJIL
TEMA KOMPETENSI DASAR
CERITA RAKYAT a. Mendengarkan
MADURA 1. Mendengarkan dan memahami ragam
wacana dan mengungkapkan kembali
isi wacana yang berhubungan dengan
cerita rakyat Rato Ebhu.
2. Mendengarkan dan memahami tentang
oca’ bharang se nyata ban samar.
3. Mendengarkan dan memahami tentang
parebhasan Madura.
b. Berbicara
1. Mengungkapkan isi wacana sesuai
aturan ondhaggha bhasa.
2. Medengarkan ide dan pesan gagasan
dalam percakapan dengan orang lain
dengan kata-kata sendiri.
c. Membaca
1. Membaca dan mengumpulkan kata-kata
yang berhubungan dengan cerita rakyat
Madura (RatoEbhu).
2. Membaca dan menyalin teks wacana
menggunakan ondhaggha bhasa.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madura dha-tandha
baca huruf latin-huruf raja laten
Madhura.
2. Menulis huruf carakan Madura aksara
swara carakan Madura pasangan aksara
swara carakan Madura.
PARIWISATA a. Mendengarkan
1. Mendengarkan isi wacana dan
menanggapi percakapan dengan orang
lain tentang pariwisata (Paseser
Rongkang).
2. Mendengarkan dan memahami tentang
oca’ sambhungan.
3. Mendengarkan dan memahami tentang
salako Madura.
b. Berbicara
1. Mendengarkan isi wacana dan
menanggapi percakapan orang lain
dengan menggunakan ondhaggha bhasa.
2. Mengumpulkan ide/pikiran pendapat
dan gagasan pada orang lain.
3. Mengungkapkan ide/pikiran pandapat
dan gagasan mengenai oca’ ghabay ban
oca’ tanduk.
c. Membaca
1. Membaca dan mengumpulkan kata-kata
yang berhubungan dengan ceritarakyat
Madura (Rato Ebhu).
2. Membaca dan menyalin teks wacana
menggunakan ondhaggha bhasa.
d. Menulis
1. Menulis dan mengumpulkan huruf-
huruf latin Madhura aghuna’aghi saloka
Madhura, aghuna’aghi oca’
rangkebbhan.
2. Menulis dan mengumpulkan huruf
carakan Madhura Angka carakan.
PERINDUSTRIAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan isi wacana serta
menanggapi percakapan dengan orang
lain yang berhubungan dengan
perindustrian “Bato Kapor”
2. Mengungkapkan pikiran-pikiran,
pendapat dan gagasan kepada orang lain
sesuai dengan ondhaggha bhasa.
3. Mendengarkan dan memahami oca’
sifat.
4. Mendengarkan dan memahami oca’
ghante ban oca’ tamba’an.
b. Berbicara
1. Mendengarkan isi wacana sesuai
dengan ondhaggha bhasa Madhura yang
berhubungan dengan perindustrian bato
kapor.
2. Mengumpulkan ide pikiran, pendapat
dan gagasan kepada orang lain
mengenai “Abadhi bato kapor”.
3. Membaca serta menggunakan oca’
bilangan.
c. Membaca
1. Membaca dan mengumpulkan kata-kata
yang berhubungan dengan cerita rakyat
Madhura (Rato Ebhu).
2. Membaca dan menyalin teks wacana
dengan menggunakan ondhaggha bhasa
Madhura.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura oca’ serro.
2. Menulis huruf latin Madhura oca’
saroja.
3. Manulis huruf carakan Madhura padha
pangkat carakan Madhura.
PENDIDIKAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan isi wacana serta
menanggapi pembacaan orang lain yang
berhubungan dengan pendidikan
“Pondok Romadhon”.
2. Mendengarkan dan memahami makna
denokatif dan makna konotatif.
3. Mendengarkan dan memahami oca’
keyasan.
b. Berbicara
1. Megungkapkan isi wacana serta
menanggapi percakapan dengan orang
lain yang berhubungan dengan Pondok
Romadhon.
2. Mengungkapkan ide/pikiran, pendapat
dan gagasan kepada orang lain dengan
ondhaggha bhasa.
3. Mengungkapkan ide/pikiran pendapat
settong perkara.
c. Membaca
1. Membaca dan menyampaikan isi
wacana tentang pendidikan “Pondok
Romadhon”.
2. Menyampaikan dan mengumpulkan
oca’ ghante ban oca’ tamba’an.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura-Rora
bhasa Madhura.
2. Menulis huruf-huruf carakan Madhura.
KOMPETENSI DASAR
BAHASA MADURA KELAS VIII SEMESTER GENAP
TEMA KOMPETENSI DASAR
KEPEMUDAAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan dan
menangkap wacana yang
berhubungan dengan
“Kepemudaan”.
2. Mendengarkan dan
memahami tentang kerata
bhasa.
b. Berbicara
1. Mendengarkan wacana yang
berhubungan dengan
“Kepemudaan”.
2. Mendengarkan dan
memahami kerata bhasa.
c. Membaca
1. Membaca dan
mengungkapkan wacana
tentang “Kepemudaan”.
2. Membaca struktur
kata/kalimat yang
mengandung oca’ lantaran,
oca’ sambhungan sareng oca’
serro.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura
“Oca’ rengkessan”.
2. Menulis huruf carakan
Madhura “Ghantonganna
aksara swara”.
PETERNAKAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan tentang isi
wacana dan menanggapi
percakapan dengan orang lain
tentang “peternakan”.
2. Mendengarkan dan
memahami tentang
lagu/kejhung en-maenan
Madhura.
b. Berbicara
1. Berbicara tentang isis wacana
“Ngajak settong kalakowan
da’ oreng laen”.
2. Mengungkapkan ide, pikiran,
pendapat dan gagasan kepada
orang lain sesuai dengan
ondhaggha bhasa.
c. Membaca
1. Membaca wacana tentang
peternakan “Ngobu ajam”.
2. Membaca struktur kalimat
yang mengandung cem-
macemma okara.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura
(oca’ rangkebbhan, oca’
camporan).
2. Menulis huruf carakan
Madhura (angka carakan
Madhura).
KEPENDUDUKAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan isi wacana
serta menanggapi percakapan
dengan orang lain yang
berhubungan dengan
“Kependudukan”.
2. Mengungkapkan ide pikiran,
pendapat dan gagasan kepada
orang lain sesuai dengan
ondhaggha bhasa.
b. Berbicara
1. Membaca wacana tentang
kependudukan
“Transmigrasi”.
2. Membaca struktur
kata/kalimat yang
mengandung macemma
okara.
c. Membaca
1. Membaca wacana tentang
kependudukan.
2. Membaca struktur kalimat
yang mengandung cem-
macemma okara.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura
(oca’ oba’an).
2. Menulis huruf latin Madhura
( dha-tandha neng carakab
ban tembhang).
KEAGAMAAN a. Mendengarkan
1. Mendengarkan isi wacana
serta menanggapi percakapan
orang lain yang berhubungan
dengan “Keagamaan”.
2. Mengungkapkan ide/pikiran
pendapat dan gagasan kepada
orang lain sesuai dengan
ondhaggha bhasa.
b. Berbicara
1. Berbicara tentang isi wacana
berhubungan dengan
“Keagamaan”.
2. Mengungkapkan ide/pikiran
pendapat dan gagasan kepada
orang lain sesuai dengan
ondhaggha bhasa.
c. Membaca
1. Membaca kata/kalimat yang
mengandung oca’ serrapan
dari bhasa Arab.
2. Membaca kata/kalimat yang
mengandung arte cope’ban
legga.
d. Menulis
1. Menulis huruf latin Madhura
(cem-macemma okara, noles
sorat onjhangan).
KOMPETENSI DASAR
BAHASA MADURA KELAS IX SEMESTER GANJIL
TEMA KOMPETENSI DASAR
LINGKUNGAN HIDUP a. Mendengarkan
1. Memahami isi cerita.
2. Memberikan tanggapan
sederhana tentang cerita yang
diperdengarkan.
b. Berbicara
1. Berpidato, berceramah
memeberi sambutan dalam
berbagai acara dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
2. Melakukan kegiatan diskusi
dengan memperhatikan prinsip
berdiskusi dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
c. Membaca
1. Menemukan informasi dari
berbagai artikel/majalah
melalui kegiatan membaca
intensif.
2. Menemukan gagasan utama
suatu teks dengan membaca
cepat 150 kata per menit.
d. Menulis
1. Membuat tembhang macapat
sesuai dengan kaidah.
2. Menulis aksara reka’an dan
pasangan.
KESENIAN TRADISIONAL a. Mendengarkan
MADHURA 1. Memahami isi cerita.
2. Memberikan tanggapan
sederhana tentang cerita yang
diperdengarkan.
b. Berbicara
1. Berpidato, berceramah
member sambutan dalam
berbagai acara dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
2. Melakukan kegiatan diskusi
dengan memperhatikan prinsip
berdiskusi dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
c. Membaca
1. Menemukan informasi dari
berbagai
artikel/majalahmelalui
kegiatan membaca intensif.
2. Menemukan gagasan utama
suatu teks dengan membaca
cepat 150 kata per menit.
d. Menulis
1. Membuat tembhang macapat
sesuai kaidah.
2. Menulis aksara reka’an dan
pasangan.
PETERNAKAN a. Mendengarkan
1. Memahami isi cerita.
2. Memberikan tanggapan
sederhana tentang cerita yang
diperdengarkan.
b. Berbicara
1. Berpidato, berceramah
member sambutan dalam
berbagai acara dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
2. Melakukan kegiatan diskusi
dengan memperhatikan prinsip
berdiskusi dengan
menggunakan ondhaggha
bhasa.
c. Membaca
1. Menemukan informasi dari
berbagai
artikel/majalahmelalui
kegiatan membaca intensif.
2. Menemukan gagasan utama
suatu teks dengan membaca
cepat 150 kata per menit.
d. Menulis
1. Membuat/menyusun
tembhang macapat sesuai
kaidah.
2. Menulis aksara reka’an dan
pasangan.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri
dan lingkungannya secara adaptif dan konstruktif baik di lingkungan keluarga
maupun masyarakat. Pengembangan diri di madrasah bersifat pilihan, dalam
artian bahwa setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri
sebanyak – banyaknya 2 (dua) kegiatan pengembangan diri, tidak termasuk
dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang merupakan program
pengembangan diri wajib.
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh
oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik yangs sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan prestasi
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan, pada Tahun Pelajaran 2019/2020 PENDIDIKAN
KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler sebagai berikut:
a. Kepramukaan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatan
ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan
complements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana
kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. Hal tersebut dijelaskan pada
Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwa pelaksanaannya
dievaluasi setiap semester oleh satuan pendidikan.
Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib, dengan sistem pelaksanaan,
sebagai berikut:
1) Aktivitas Sistem Blok
Sasaran kelas VII sampai dengan kelas IX dan dilaksanakan pada awal
tahun pelajaran selama 18 Jam,
2) Aktivitas Sistem Aktualisasi
a) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
b) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
c) Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan
Ekstrakurikuler Pramuka.
d) Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu
oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)
dilaksanakan selama 36 Jam
3) Aktivitas Sistem Reguler
a) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik
b) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran.
c) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
d) Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau
gugus satuan pendidikan.
e) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu
oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)
yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).
b. Keolahragaan (Bola Volly)
Materi keolahragaan terkait dengan kesehatan secara individu maupun
kelompok. Oleh karenanya juga dibahas mengenai pentingnya lingkungan
hidup untuk mendukung kesehatan. Kegiatan ekstrakurikuler bola volly
dilaksanakan setiap minggu dengan durasi latihan 120 menit.
c. Kepemimpinan (Paskibra)
Materi kepemimpinan di arahkan kepada bekal menjadi seorang pemimpin
yang cerdas dan berhati. Untuk menjadi pemimpin yang berhati perlu
ditumbuhkan sikap peduli kepada sesama di samping peduli dan berbudaya
lingkungan, termasuk cara-cara yang dapat dilakukan oleh peserta didik
untuk melestarikan lingkungan hidup di sekitar, pencegahan pencemaran
minimal di lingkungan madrasah, dan pencegahan kerusakan lingkungan.
d. Kesenian (Seni Musik dan Hadrah)
Pendidikan seni sangat dekat dengan kondisi lingkungan. Di samping itu
juga diarahkan kepada karya seni yang menggambarkan kearifan lokal
Kabupaten Bangkalan khususnya Kecamatan kokop.
e. Jum’at Bersih.
Kegiatan ini untuk menumbuhkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan
bagi warga sekolah. Kegiatan ini di laksanakan pada hari Jum’at pukul
07.00 sampai dengan pukul 07.40. Kegiatan jum’at bersih sifatnya rutin
(minggu ganjil) dan terjadwal, sedangkan kegiatan yang sifatnya spontan
adalah ”SEMUT” yang artinya sejenak memungut sampah di lingkungan
madrasah.
f. Pembacaan Tahlil dan Istighotsah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa keimanan dan
ketaqwaan seluruh warga madrasah kepada Allah SWT serta
mempersiapkan peserta didik untuk bisa melaksanakan tahlil dan istighotsah
di lingkungan masyarakat yang setiap saat melaksanakan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini di laksanakan pada hari Jum’at pukul 07.00 sampai dengan
pukul 07.40. Kegiatan jum’at bersih sifatnya rutin (minggu genap) dan
terjadwal.
g. Majalah Dinding
Majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang
paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah
terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya
dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin
karya, seperti lukisan, vinyet, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar,
dan sejenisnya disusun secara variatif. Semua materi itu disusun secara
harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.
Bentuk fisik mading biasanya berwujud lembaran kertas, karton, atau bahan
lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong relatif
besar adalah 100 cm x 50 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan
dengan situasi dan kondisinya. Peranan majalah dinding yang tampak pokok
sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fisikal dan faktual serta
memiliki sejumlah fungsi, yaitu: informatif, komunikatif, rekreatif, dan
kreatif bagi semua warga madrasah.
h. Hafalan Juz Amma (Juz ke 30) dan Surat Khusus
Hafalan juz amma merupakan satu kegiatan dalam pengembangan diri
unggulan MTs. Saiful Ulum Tanjungbumi yang bertujuan agar peserta
didik senang dan cinta untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an serta
membekali peserta didik untuk melanjutkan di lembaga tahfidz yang
diinginkannya. Adapun teknis setoran hafalan juz amma ini dilakukan
setiap semester perjenjang kelas dengan urutan dan pembagian surat yang
telah disusun oleh para pembina amaliyah. Sehingga lulus dari
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA peserta didik
sudah hafal juz ke 30 secara utuh. Bagi yang sudah menyelesaikan juz ke 30
dapat melanjutkan untuk menghafalkan Surat Yasin, Al-Waqi’ah, Al-Mulk
dan Ar-Rohman. Berikut ini daftar nama surat dalam juz ke 30 yang harus
dikuasai dan dihafalkan oleh peserta didik dalam setiap jenjang per
semester.
KELAS SEMESTER NAMA SURAT
1. Surat An-Naas,
2. Surat Al-Falaq,
3. Surat Al-Ikhlash,
4. Surat Al-Lahab,
5. Surat An-Nashr,
6. Surat Al-Kaafiruun,
1 7. Surat Al-Kautsar,
8. Surat Al-Maa’un,
9. Surat Al-Quraisy,
10. Surat Al-Fill,
11. Surat Al-Humazah,
VII
12. Surat Al-‘Ashr, dan
13. Surat At-Takaatsur
1. Surat Al-Qaari’ah,
2. Surat Al-‘Aadiyat,
3. Surat Az-Zalzalah,
4. Surat Al-Bayyinah,
2 5. Surat Al-Qadar,
6. Surat Al-‘Alaq,
7. Surat At-Tiin,
8. Surat Alam Nasyrah, dan
9. Surat Adh-Dhuhaa
1. Surat Al-Lail,
2. Surat Asy-Syams,
3. Surat Al-Balad,
1
4. Surat Al-Fajr,
5. Surat Al-Ghaasyiyah, dan
VIII
6. Surat Al-A’la
1. Surat Ath-Thaariq,
2. Surat Al-Buruuj,
2
3. Surat Al-Insyiqaaq, dan
4. Surat Al-Muthaffifin
1. Surat Al-Infithaar,
1 2. Surat At-Takwiir, dan
IX 3. Surat ‘Abasa
1. Surat An-Naazi’aat dan
2
2. Surat An- Naba’
i. Kegiatan Pembiasaan Dan Pembudayaan
Kegiatan pembiasaan dan pembudayaan yang dilaksanakan adalah setiap
hari doa bersama sebelum pelajaran jam pertama dimulai dan dilanjutkan
membaca surat-surat pendek yang dipandu dari pusat setiap memulai dan
mengakhiri pelajaran. Pembiasaan lain yang dikembangkan adalah semua
dewan guru menjemput kehadiran peserta didik di pintu gerbang dengan
bersalaman.
3. Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit dengan masa waktu
istirahat 20 menit (mulai pukul 09.40 s.d 10.00)
4. Minggu Efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun pelajaran
2019-2020 adalah 35 minggu efektif (semester 1 sebanyak 18 pekan efektif dan
semester 2 sebanyak 17 pekan efektif).
C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHAmeliputi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dirumuskan
dalam mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
peserta didik.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu semua jenjang untuk tahun pelajaran
2019-2020 mengacu kepada silabus, sesuai Permendiknas No. 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Permendiknas nomor 22 dan nomor 23 dan
Permendikbud Nomor 20, 21 dan 22 tahun 2019 yang semuanya itu termaktub
dalam struktur kurikulum dan pengaturan beban belajar.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan
daerah yaitu bahasa Madura dan membatik. Mengingat kedua muatan local
tersebut sangat diperlukan untuk memberikan bekal kepada peserta didik
sekaligus membudayakan dan memberdayakan potensi daerah agar tetap lestari
dan tidak mudah luntur terkikis oleh perkembangan jaman dan tergerus oleh
adanya arus globalisasi.
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Qur’an Hadits 2
b. Akidah Akhlaq 2
c. Fiqh 2
d. SKI 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3 Bahasa Indonesia 6
4 Bahasa Arab 3
5 Matematika 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4
8 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 2
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3
3 Prakarya 2
4 Bahasa Madura 1
JUMLAH 46
BEBAN BELAJAR UNTUK KELAS VIII DAN IX
ALOKASI
WAKTU
MATA PELAJARAN
KELAS KELAS
VIII IX
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama
a. Aqidah Ahlaq 2 2
b. SKI 2 2
c. Qur’an & Hadist 2 2
d. Fiqih 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Bahasa Arab 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4
6 Matematika 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
9 Seni Budaya 2 2
10 Pendidikan Olahraga 2 2
11 TIK 2 2
B. MUATAN LOKAL
1 Bahasa Madura 1 1
2 Membatik 2 2
C. PENGEMBANGAN DIRI
1. Bimbingan Konseling 1 1
JUMLAH 46 46
Keterangan:
Peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar apabila memiliki nilai kurang
dari KKM yang telah ditentukan oleh madrasah per mata pelajaran.
Peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar apabila memiliki nilai minimal
sama dengan KKM yang telah ditentukan oleh madrasah per mata pelajaran.
Untuk aspek sikap ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek kepribadian sehari-hari untuk setiap mata pelajaran
berada pada kategori baik (B).
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk peserta didik yang dibawah KKM (tidak tuntas) diberikan remedial
individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh
nilai kurang dari KKM.
Untuk peserta didik yang telah tuntas diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya atau diberikan pengayaan.
Dalam kondisi tertentu akan diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari KKM.
Untuk peserta didik yang profil sikap atau kepribadian sehari-hari belum
mencapai nilai baik (B) akan dilakukan pembinaan secara holistik (oleh
guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK, dan orang tua).
6. Penilaian
1) Jenis Penilaian
a) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b) Penilaian tugas dilakukan oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan
pada setiap KD.
c) Penilain harian (PH) dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan
proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
d) Penilaian tengah semester (PTS) dan ulangan akhir semester,
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
e) Penilaian akhir semester (PAS) dilakukan oleh satuan pendidikan
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Kelompok Kerja
Madrasah Kabupaten.
f) Ujian Praktik dilakukan dengan menguji kompetensi KD pilihan
mulai kelas VII sampai IX sebelum peserta didik mengikuti ujian
madrasah dan ujjian nasional.
g) Ujian Madrasah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
h) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Pindah/Mutasi Sekolah
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHA
memfasilitasi adanya siswa yang pindah/mutasi sekolah baik masuk
ataupun keluar PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHAdengan ketentuan;
a. Apabila mutasi berasal dari PENDIDIKAN KESETARAAN AL
HUSAINI WUSTHA ke sekolah/madrasah lain diupayakan yang setara
tingkat akreditasinya (A) ataupun pelaksanaan kurikulumnya
(Kurikulum 2013 bagi kelas VII dan KTSP bagi kelas VIII dan IX).
b. Apabila mutasi dari PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI
WUSTHA ke sekolah/ madrasah lain yang tidak setara tingkat
akreditasinya ataupun pelaksanaan kurikulumnya, maka ketentuan
penerimaan diserahkan sepenuhnya pada lembaga yang akan
menerima.
c. Apabila mutasi berasal sekolah/madrasah lain yang ingin masuk ke
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHAmaka harus
setara tingkat akreditasinya (A) ataupun pelaksanaan kurikulumnya
(Kurikulum 2013 bagi kelas VII dan KTSP bagi kelas VIII dan IX).
d. Apabila mutasi berasal sekolah/madrasah lain yang ingin masuk ke
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHAtidak setara
tingkat akreditasinya ataupun pelaksanaan kurikulumnya, maka calon
peserta didik yang bersangkutan harus mengikuti program
“MATRIKULASI” terlebih dahulu dan akan diadakan tes awal untuk
kelayakan yang bersangkutan.
Untuk kepentingan administrasi, proses mutasi harus melengkapi
berbagai dokumen yang diperlukan diantaranya; buku raport, surat mutasi,
foto copy ijasah dan SKHUN pendidikan sebelumnya, foto copy NISN,
foto copy akte kelahiran dan foto copy KK serta KTP orang tua.
Untuk pelaksanaan pindah Madrasah/Sekolah dalam satu kabupaten
harus mengetahui pengawas di kantor kementerian agama kabupaten.
Namun untuk mutasi lintas provinsi/kabupaten/kota, harus
dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Penma Kanwil
Kemenag dan Kabupaten/kota setempat.
6. Kewirausahaan
PENDIDIKAN KESETARAAN AL HUSAINI WUSTHAdalam
implementasi kurikulum melaksanakan proses pembelajaran muatan local
membatik dan kerajinan tangan yang disesuaikan dengan keadaan
lingkungan sekitar madrasah. Kewirausahaan dilaksanakan dengan
menghayati sikap kerjasama, bertanggungjawab, kreatif dan inovatif dengan
membuat karya dan memperhatikan estetika produk untuk membangun dan
memperluas karya kerajinan.
Pendidikan kewirausahaan dilakukan mulai dari memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minat peserta didik dengan mempertimbangkan daya
dukung lingkungan. Kewirausahaan dilakukan dengan memberdayakan
hasil karya peserta didik untuk dijadikan produk unggulan dan
diperkenalkan serta dipasarkan untuk khalayak umum.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
C. Libur Madrasah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari
libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang
dan jenis Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
Libur Semester 1: 18 Dersember 2019 – 1 Januari 2020
Libur Semester 2: 19 Juni 2019 – 15 Juli 2019
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad SAW
Tahun Baru Imlek
Wafat Isa Al masih
Hari Buruh
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Hari Raya Natal
D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan madrasah tahun pelajaran 2019-2020 adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.
3. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian
diri. Pendidik dituntut untuk melaksanakan penilaian autentik yang
berarti penilaian asli dari awal, sepanjang proses pembelajaran, dan nilai
hasil belajar yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar yang
diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya semua
indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan,
ketercapaian kompetensi yang telah dicapai dan yang belum tercapai.
Untuk kompetensi yang belum tecapai diadakan remedial baik individu
maupun kelompok yang dilaksanakan sebelum melanjutkan ke
materi/KD berikutnya.