Anda di halaman 1dari 51

KTSP BUKU 1

Disampaikan Oleh :
PENGAWAS SMP KOTA BOGOR

PEMERINTAH KOTA BOGOR


DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR
2021
BUKU I
KURIKULUM SMP TELADAN BOGOR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

logo sekolah
dan/atau logo
pemerintah
daerah

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TELADAN BOGOR


Jalan Pajajaran 125, Bogor Utara, Kota Bogor
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Buku 1 Kurikulum SMP Teladan Kota Bogor telah mendapatkan pertimbangan Komite
Sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Bogor, dan selanjutnya disetujui untuk disahkan dan
berlaku mulai tanggal ditetapkan pada Tahun Pelajaran 2021 - 2022.

Ditetapkan di : Bogor
Tanggal : ... Juli 2021
Menetapkan
Mengetahui
Kepala Sekolah ,
Ketua Komite,
Nama Kepala Sekolah
Nama Ketua komite
NIP
Mengesahkan:
Kepala Dinas Pendidikan,

Nama Kadisdik
NIP
ii
LEMBAR VERIFIKASI DAN VALIDASI

Buku 1 Kurikulum SMP Teladan Kota Bogor Tahun Pelajaran 2021/ 2022 telah
diverifikasi dan divalidasi untuk diajukan agar ditetapkan dan disahkan.

Tempat : Bogor
Tanggal : Juli 2021

Pengawas SMP Teladan Kota Bogor,

Nama Pengawas
NIP

i
KATA PENGANTAR

Isi pengantar menyebutkan (a) ungkapan puji syukur atas tersusunnya buku
kurikulum, (b) uraian singkat tentang pentingnya KTSP bagi proses
pembelajaran di SMP Teladan Bogor, (c) uraian tentang pihak-pihak yang
dilibatkan dalam penyusunan buku, (d) harapan, dan (e) ungkapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan KTSP

Bogor, … 2021
Kepala Sekolah ,

Nama Kepala Sekolah


NIP
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR VERIFIKASI DAN VALIDASI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : VISI, MISI, DAN TUJUAN SMP TELADAN KOTA BOGOR
BAB III : KERANGKA DASAR, STRUKTUR, DAN MUATAN KURIKULUM
SMP TELADAN KOTA BOGOR
BAB IV : KALENDER PENDIDIKAN
BAB V : PENUTUP
GLOSARIUM
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Terdapat daftar judul tabel yang terdapat dalam buku KTSP serta halaman
yang benar

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Terdapat Daftar Judul Lampiran dalam Buku KTSP serta halaman yang benar

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Mendeskripsikan dasar pemikiran penyusunan KTSP yang meliputi:
• kondisi ideal (tuntutan kebijakan tentang perlunya menyusun Buku KTSP)
• kondisi nyata sekolah, yaitu uraian empirik sekolah terkait hasil analisis konteks tentang
1) Penerapan dan pencapaian SKL, SI, standar proses, dan standar penilaian tahun
sebelumnya;
2) Kondisi sekolah yang mendeskripsikan daya dukung sekolah terhadap proses pendidikan
di sekolah yang meliputi penerapan dan pencapaian standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana pendidikan, standar pembiayaan pendidikan,
dan standar pengelolaan pendidikan.
• Uraian tentang penegasan pentingnya disusun KTSP sebagai lintasan pendidikan yang harus
dilalui oleh peserta didik yang merujuk pada tuntutan regulasi dan kondisi
• Memetakan pelaksanaan pembelajaran di tengah Kondisi Pandemi Covid19
B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional
• Landasan Hukum: menyebutkan peraturan-peraturan yang mengamanahkan dan mengatur
keharusan sekolah menyusun/ mengembangkan KTSP
• Landasan Operasional: peraturan-peraturan yang dirujuk terkait hal-hal yang bersifat ketetapan
ataupun hal-hal teknis tentang SKL, SI, standar proses, dan standar penilaian, serta ketentuan
mulok serta kekhasan satuan pendidikan
 Lihat Contoh

C. Tujuan
Deskripsi Tujuan Kurikulum Satuan Pendidikan yang bersangkutan merujuk pada Tujuan Kurikulum
2013.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan).

D. Profil Sekolah
Berisi uraian identitas sekolah, guru dan tenaga kependidikan, data siswa, data sarana dan prasarana
pendukung pendidikan
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SMP TELADAN KOTA BOGOR
Pada awal bab II ini diuraikan tentang dasar pemikiran ditetapkannya visi dan misi sekolah, yaitu
uraian tentang tujuan dan fungsi pendidikan nasional, tujuan pendidikan menengah dan tuntutan
kurikulum nasional dan kurikulum daerah.

A. Visi
• Menuliskan visi yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam rencana kerja sekolah
• Visi dirumuskan dengan ketentuan bahwa:
1) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan;
2) Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan
kinerja yang baik;
3) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan;
4) Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang;
5) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik;
6) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
• Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional, dengan
memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah
• Diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah
• Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat
(lampiran slide ….)
B. Misi
• Menuliskan misi yang telah ditetapkan oleh sekolah dalam rencana kerja sekolah
• Rumusan/pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas tindakan-tindakan berupa layanan-
layanan satuan pendidikan kepada masyarakat sekolah yang direncanakan dan dilaksanakan
sekolah untuk mencapai visi yang telah ditetapkan
• Misi dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan, termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah.
• Misi disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
• Misi ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
(Lampiran slide ….)
C. Tujuan
• Menuliskan tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah dalam rencana kerja
sekolah/rencana kerja jangka menengah dengan ketentuan:
1) menggambarkan proses dan hasil program atau kegiatan-kegiatan untuk mencapai visi dan
misi yang telah ditetapkan;
2) menggambarkan proses dan hasil pembelajaran yang diterapkan dalam mencapai misi
yang yang telah ditetapkan;
3) menggambarkan proses dan hasil penilaian untuk mencapai misi yang telah diterapkan;
4) menggambarkan standar kompetensi lulusan sekolah yang telah ditetapkan;
5) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan).
 
• Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional, SKL satuan pendidikan, serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat;
• Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
• Tujuan sekolah disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan.
(Lampiran slide …. )
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR, DAN MUATAN KURIKULUM
SMP TELADAN KOTA BOGOR
A. Kerangka Dasar

1. Landasan Filosofis
Mendeskripsikan landasasan filosofis pengembangan kurikulum satuan pendidikan
yang bersangkutan, yang meliputi:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang;
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif; keunggulan budaya
yang dipelajari diharapkan dapat menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini;
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui disiplin ilmu
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam
tujuan pendidikan nasional
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya.
4. Landasan Teoritis

Deskripsi landasan teoretis yang menjelaskan bahwa Kurikulum 2013


dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar (standard-based
education) dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum)

5. Landasan Yuridis
Uraian hasil kajian landasan yuridis ditetapkannya Kurikulum 2013 di
satuan pendidikan yang bersangkutan
6. Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang;
b. belajar sepanjang hayat; dan
c. menyeluruh dan berkesinambungan.
B. Struktur dan Muatan Kurikulum

Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, tingkat daerah, muatan
kekhasan satuan pendidikan, dan muatan keunggulan global.
1. Muatan kurikulum tingkat nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam kurikulum SMP adalah
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 58 tahun 2014 tentang kurikulum 2013.
Cantumkan juga muatan kurikulum di masa Pandemi Covid-19

2. Muatan kurikulum tingkat daerah


Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam kurikulum SMP adalah
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat tentang
Mulok SMP di Wilayah Provinsi Jawa Barat.
3. Muatan kekhasan satuan pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan adalah sebagaimana yang
ditetapkan oleh sekolah yang dibuktikan dengan hasil kajian,
kompetensi inti dan kompetensi dasar, silabus, pedoman guru,
buku teks peserta didik, dll.

4. Muatan keunggulan global


Muatan keunggulan global ditandai dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan
pembelajaran dan pelayanan sekolah lainnya.
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional

a. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta
didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A
dan mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah
dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.

c. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

Struktur dan beban belajar disesuaikan dengan kondisi darurat/Pandemi


Covid-19
d. Muatan Pembelajaran Terpadu
Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu
dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

e. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti: KD sikap spiritual, KD sikap sosial, KD pengetahuan, dan
KD keterampilan
Pertimbangkan untuk KD dalam kondisi darurat
f. Ketuntasan Belajar
1) Menguraikan tata cara penetapan KKM untuk setiap mata pelajaran per tingkat
kelas dan KKM satuan pendidikan untuk setiap mata pelajaran
2) Mencantumkan KKM yang telah dianalisis oleh guru mata pelajaran dan
ditetapkan oleh kepala sekolah melalui Rapat Dewan Guru
3) Perhatikan kriteria ketuntasan di masa Pandemi
g. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik
4) Menguraikan ketentuan kriteria kenaikan dan kelulusan peserta didik
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
5) Menetapkan kriteria kenaikan kelas
6) Mendeskripsikan ketetapan yang diberlakukan tentang kriteria kelulusan peserta
didik oleh satuan pendidikan
7) Perhatikan kriteria Kenaikan kelas/Kelulusan di masa Pandemi
h. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan
Mendeskripsikan tentang penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidikan
dan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan (termasuk penilaian yang
tepat di masa pandemi-lebih banyak menggunakan penilaian formatif
daripada sumatif)

i. Program Remedial dan Pengayaan


Menguraikan tata cara penetapan remedial dan pengayaan berdasarkan KKM
untuk setiap mata pelajaran

j. Mutasi Peserta didik


Berisi tentang aturan-aturan mutasi peserta didik yang telah ditetapkan oleh
satuan pendidikan
k. Bimbingan Konseling
Berisi tentang penjelasan Layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan sebagai
upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh
Konselor atau Guru BK/Guru Kelas/Guru Pendidikan Khusus untuk memfasilitasi
perkembangan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Juga pelayanan BK yang memungkinkan di masa Pandemi
(Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Menengah)

l. Penguatan Pendidikan Karakter


Berisi tentang upaya sekolah dalam menerapkan model penguatan pendidikan karakter
sehingga mampu mendorong keseimbangan antara olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah
hati (literasi), dan olah raga (kinestik) dalam proses pembelajaran (baik regular maupun
darurat).
(Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter)
m. Pendidikan Kepramukaan
Berisi penjelasan tentang kegiatan aktualisasi pramuka yang secara
sistemik diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural
(reinfocement) perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang
secara psikopedagogis koheren dengan pengembangan sikap dan
kecakapan dalam pendidikan kepramukaan.
Uraikan juga bagaimana pelaksanaan pendidikan kepramukaan
dilaksanakan di masa pandemi
Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ektrakurikuler Wajib.
2. Muatan Tingkat Daerah (Lokal)

a. Menguraikan dasar pemikiran jenis mulok (kajian mulok)


b. Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup materi
c. Metode dan strategi pelaksanaan muatan lokal
d. Sekolah perlu mengembangkan Pedoman Pelaksanaan
Muatan Lokal yang diberlakukan di sekolah.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
a. Pengembangan Diri

1) Menguraikan dasar pemikiran jenis pengembangan diri


2) Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup materi
3) Metode dan strategi pelaksanaan muatan lokal
4) Sekolah menyusun Pedoman Pengembangan Diri (melalui ekstrakurikuler
atau melalui BK)

b. Pendidikan Kecakapan Hidup


Mendeskripsikan tentang strategi pendidikan Kecakapan Hidup yang dilaksanakan
di sekolah. Penting untuk mencantumkan kecakapan hidup yang
dibutuhkan di masa pandemi.
c. Sekolah Ramah Anak
Berisi uraian tentang pentingnya pemenuhan hak-hak anak untuk
terwujudnya anak sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta
tanah. Oleh karena, sekolah harus menyelenggarakan pendidikan
yang ramah anak.
Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 8
Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak.

d. Pendidikan Anti Korupsi


Berisi uraian tentang pentingnya pPendidikan Antikorupsi yang
mengarah pada penguatan dan pembangunan Karakter
(Modul penguatan nilai-nilai antikorupsi pada Pendidikan Dasar dan
Menengah)
e. Literasi
Berisi tentang upaya sekolah dalam meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik
dengan menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori.
(Pedoman Literasi Sekolah)
f. Diisi dengan kekhasan sekolah masing-masing
g. dst

4. Muatan Keunggulan Global


(Contohnya) Muatan keunggulan global ditandai dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dan layanan sekolah.
Pemanfaatan TIK dalam rangka mewujudkan suasana pembelajaran dan proses
pembelajaran aktif serta mendukung potensi peserta didik.
Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan informasi dalam Implementasi kurikulum 2013
Atau keunggulan global lain di masa Pandemi
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Mendeskripsikan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik


selama satu tahun pelajaran yang merujuk pada kalender pendidikan nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota. Pengaturan waktu ini mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

Permulaan waktu pelajaran di satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran dengan menyebut tanggal, bulan, dan tahun yang jelas.

Kalender pendidikan pun perlu mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19


A. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1. Minggu efektif belajar (jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur
untuk setiap tahun pelajaran di satuan pendidikan) minimum 34 minggu dan
maksimum 38 minggu.
2. Waktu pembelajaran efektif (jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran khas satuan
pendidikan) sesuai dengan jumlah jam yang ditetapkan dalam struktur
kurikulum.
3. Maksimum 3 minggu untuk kegiatan khusus sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
4. Selama masa pandemi, waktu belajar disesuaikan dengan regulasi yang
ditetapkan pemerintah
B. Pengaturan Waktu Libur

1. Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang


berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.
2. Maksimum 2 minggu untuk libur jeda tengah semester
3. Maksimum 2 minggu untuk libur jeda antar semester
4. Maksimum 3 minggu untuk libur akhir tahun pelajaran
5. 2—4 minggu untuk hari libur keagamaan
6. Maksimum 2 minggu untuk hari libur umum/nasional
7. Maksimum 1 minggu untuk hari libur khusus

C. Kalender Kegiatan Sekolah


Berisi kegiatan-kegiatan sekolah yang sudah ditetapkan selain kegiatan rutin,
dengan memperhatikan kondisi pandemi
BAB V
PENUTUP

Mendeskripsikan simpulan isi buku dan menyatakan hal-hal yang


belum diatur di pedoman ini diatur kemudian melalui pedoman atau
petunjuk teknis.
GLOSARIUM

(Pengertian-pengertian dalam KTSP merujuk pada peraturan dan perundang-


undangan yang berlaku)

v
LAMPIRAN
Lampiran yang bersatu dalam buku ini:
 Berita Acara Verifikasi dan Validasi Buku KTSP;
 Lembar instrument verifikasi dan validasi Buku KTSP
 SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK);
 Deskripsi tugas tim pengembang;
 Program dan jadwal kegiatan penyusunan kurikulum;
 Daftar hadir dan notula kegiatan penyusunan KTSP; dan
 Hasil analisis penetapan KKM.
Lampiran yang terpisah dengan Buku KTSP :
 Lampiran 1 berisi Buku II
Kumplan silabus mata pelajaran termasuk mulok
 Lampiran 2 berisi Buku III
Kumpulan RPP semua mata Pelajaran pada setiap tingkat kelas (jika
dipisahkan dapat diberi judul Lampiran 2a Kumpulan RPP Kelas IX, Lampiran
2b Kumpulan RPP Kelas VIII, Lampiran 2c Kumpulan RPP Kelas VII)
 Lampiran 3 berisi Buku IV
Peraturan/perundang-undangan
Pedoman-pedoman (Pembelajaran, Muatan Lokal, penilaian, Ekstrakurikuler)
 Lampiran 4 berisi Buku V
Branding Sekolah
CONTOH 1 : DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Presiden no 87 tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Permendiknas No 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang
memiliki kelainan dan memiliki kecerdasan dan/atau bakat Istimewa
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no 5 tahun 2013 Pedoman Pelaksanaan
Program Adiwiyata
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahum 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahum 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Permen PP dan PA No 08 tahun 2014 tentang Sekolah Ramah Anak
15. Permendikbud 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan
Kurikulum tahun 2013
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan Tindak Kekerasan
19. Permendikbud No 18 tahun 2016 tentang Pegenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa
Baru
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
24. Permendikbud no 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar
dan Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2017 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan.
26. Permendikbud No 20 tahun2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 tahun 2018 tentang
perubahan permen Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Mendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tantang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah
29. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
30. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 04/KB/2020, 737 Tahun 2020, HK.01.08/Menkes/7093/2020, 420-
3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021
dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)
31. Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
32. Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-
19) pada Satuan Pendidikan
33. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
34. Surat Edaran Sesjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19)
35. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor
018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus
36. Peraturan Gubernur Jawa Barat no 2013 tentang muatan lokal Bahasa Daerah
37. Peraturan Gubernur Jawa Barat no 72 tahun 2013 tentang pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusi
38. Peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017
tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
39. Keputusan rapat kerja sekolah tentang ………….
CONTOH 2 : TUJUAN
Tujuan penyusunan Buku I KTSP untuk menjadi acuan bagi:
1. Guru dalam menyusun RPP, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
menilai/mengevaluasi pembelajaran secara optimal di sekolah;
2. Satuan Pendidikan dan Pengembangan Kegiatan Pembelajaran yang relevan
sehingga dapat dilaksanakan pada tingkat satuan pendidkan SMALB
(Tunanetra, Tunanetra, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Autis)
3. Dinas Pendidikan Provinsi .............. .dalam melakukan koordinasi dan
supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan
pendidikan/SLB di Provinsi ........................
Contoh Visi
Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang
Berakhlak Mulia dan Mampu Memenuhi
Kebutuhan Kerja Pasar Global
B. Misi
1. Membentuk siswa shaleh, alim dan mujahi  melalui pendidikan akhlaq mulia, pengamalan
nilai-nilai luhur Pancasila dan penguasaan dasar-dasar ilmu pengetahuan serta penanaman
semangat pembaharuan.
2. Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengembangkan potensi siswa melalui
penekanan pada penguasaan kompetensi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi.
4. Meningkatkan frekuensi dan  kualitas kegiatan siswa yang lebih menekankan pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketakwaan yang
menunjang
5. Menumbuhkembangkan nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kehidupan yang bersifat
universal dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
STRUKTUR KURIKULUM SMP

Kelas dan Alokasi Waktu Per Minggu


Mata Pelajaran VII VIII IX

Kelompok A
1 Pedidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 5 5 5
6 IPS 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
10 Prakarya / TIK 2 2 2

11 Bahasa Sunda 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 40 40 40
CONTOH KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

1. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah


kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada standar kompetensi lulusan.
2. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan:
a. karakteristik peserta didik
b. karakteristik mata pelajaran, dan
c. kondisi satuan pendidikan.
3. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remidial.
4. Rentangan nilai KKM 0-100 (contoh 70, 65, 75, 80, dst.)

Contoh nilai KKM pada Buku I KTSP sebagai berikut :


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Kelas dan Nilai KKM


Mata Pelajaran VII VIII IX

Kelompok A
1 Pedidikan Agama dan Budi Pekerti 70 75 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75
4 Matematika 75 75 75
5 IPA 75 75 75
6 IPS 70 70 70
7 Bahasa Inggris 65 65 65
Kelompok B
8 Seni Budaya 70 70 70
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 70 70
10 Prakarya / TIK 80 80 80

11 Bahasa Sunda 70 70 75
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai