NPSN:
i
IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui
Di : …..
Tanggal : 05 Juli 2022
Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Petugas Validasi/Verifikasi
Wilayah Kabupaten dan Kota ….. Pengawas Sekolah
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan
Di : Surabaya
Tanggal : 18 Juli 2022
…………………………….
. ………….
Mengesahkan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas limpahan limpahan rahmad, taufik, hidayah dan karunia_Nya team kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan Kurikulum Sekolah dengan baik.
Kerangka penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di
SLB pada dasarnya sama dengan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) pada lembaga pendidikan reguler lainnya. Namun lebih lanjut
muatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB …. lebih banyak
dihadapkan pada permasalahan perbedaan individu peserta didik yang sangat komplek,
berangkat dari latar belakang kultur dan kebutuhan khusus masing-masing peserta didik
yang heterogen, hingga memunculkan permasalahan kondisi fisik, sosial, emosional
maupun proses pentahapan aktualisasi diri secara akademik yang heterogen pula.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB …. sebagai salah
satu pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang mampu mengakomodasi berbagai
macam kendala dari peserta didik dan siswi yang berkebutuhan khusus dengan
menggunakan pembelajaran berbasis saintifik. Kurikulum ini disusun sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran di SLB dengan harapan dapat dipedomani
dan diimplementasikan oleh Kepala Sekolah serta guru-guru dalam melaksanakan
proses pembelajarannya.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak
berikut yang telah membantu kami, baik dukungan moril maupun materiil dalam rangka
menyelesaikan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB tahun ajaran
2022/2023, antara lain:
1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
2) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota
3) Korwas dan Pengawas PK-PLK Kabupaten dan Kota
4) Semua rekan guru SLB yang kompak dan gigih dalam memajukan PK- PLK
Kabupaten dan Kota
5) Komite dan para walipeserta didik yang giat mendukung program-program sekolah.
Semoga Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB…. ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran dari berbagai pihak serta para
pemerhati pendidikan sangat diharapkan demi kemajuan PK-PLK secara umum dan
khususnya di SLB …… .
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
GLOSARIUM (jika ada) ix
BAB I. PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
A Kalender Pendidikan
B CP; TP; ATP; SDLB
C CP; TP; ATP; SDLB
D CP; TP; ATP; SDLB
E Modul Ajar / RPP
F Modul P5
G Laporan Hasil Belajar.
H Lembar Validasi KOSP
I SK Tim Pengembang KOSP SLB .. ....
J Berita Acara revisi dan pengembangan KOSP SLB .. .... TA.
2022/2023
K Daftar regulasi-regulasi yang berlaku dalam Kurmer
L Foto-foto Kegiatan Sekolah
vii
DAFTAR TABEL
viii
GLOSARIUM
(Jika ada)
ix
BAB I.
1
Kekuatan lain yang dimiliki oleh SLB .. .... adalah merupakan salah satu
Sekolah Luar Biasa yang diminati oleh keluarga dengan anak berkebutuhan khusus
2
karena berada di tengah perkotaan dengan beberapa faktor pendukung antara lain: 1)
terletak di tepi jalan raya .... – Kediri dengan akses yang mudah; 2) dekat kantor
Cabdin .... dan fasilitas umum lainnya (Puskesmas; Kantor Kelurahan; Kecamatan;
Kantor Pemkot ....; 3) dekat dengan destinasi wisata Kota .... yaitu ….., pasar besar
Kota ...., dan tentunya …. yang menjadi tujuan wisata rohani wisatawan luar dan dalam
negeri.
Masyarakat sekitar sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, serta
berwiraswasta di samping yang menjadi pegawai swasta dan PNS. Pabrik tahu dan
pabrik tempe banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah. Banyak pula rumah-rumah
industri yang menghasilkan berbagai kerajinan tangan seperti Batik Ciprat dan Batik
Koi ....; serta alat music khas .... yaitu “……”. Kerajinan ……telah merambah pangsa
pasar Internasional.
.... dengan budaya Jum’at berkah di Masjid …. yang memiliki arsitektur
Utsmaniyah Mamluk, telah mampu menghadirkan atmosfer serasa seperti di Masjid
Nabawi Madinah, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata rohani yang terkenal di
Indonesia. Masyarakat Kota .... juga memiliki adat memperingati hari lahirnya Bung
Karno melalui event berpakaian jadul setiap awal bulan; berpakaian …. setiap tanggal
21; mengadakan pekan budaya setiap bulan Juni; dan bazzar UKM setiap Sabtu dan
Minggu di aloon-aloon Kota ..... Tradisi kesenian Tari Jaranan merupakan kekayaan
budaya yang dimiliki masyarakat sekitar SLB .. ...., ketika memiliki hajatan seperti
pernikahan, sunatan, bersih desa, dll.
Berbagai faktor pendukung tersebut menjadi kekuatan untuk menggali potensi-
potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila pada
peserta didik SLB .. .... untuk mampu menjawab tantangan zaman milenial di abad 21
melalui pembelajaran paradigma baru dengan tetap mengedepankan budaya dan
kearifan lokal. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, SLB .. ....
mengadakan kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait antara lain: home industri
Kendang Jimbe “Aneka Musik”; pusat kesenian Tari Jaranan “.... Terpadu”; Pondhok
Pesantren Al’ Falah; home industri “Batik Koi ....”; UKM Sambel Pecel Sukorejo; dan
UKM telur asin “ECOO” .....
Melalui jalinan kerjasama dengan berbagai stakeholder/DU/DI tersebut peserta
didik SLB .. .... diharapkan mempunyai vokasi istimewa yang bermanfaat untuk bekal
kemandiriannya, sehingga mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia
pendidikan. Hal ini sesuai dengan VISI Kota .... yaitu “.... Keren, Unggul,
3
Makmur dan Bermartabat”, dengan salah satu misinya “Mewujudkan Sumber Daya
Manusia yang Keren, Berdaya Saing, Sehat Jasmani-Rohani, Cerdas dan Berkarakter”.
Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif,
bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SLB .. .... juga
mempunyai beberapa kelemahan antara lain sarana pendukung untuk pengembangan
potensi/skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP);
namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini
dibuktikan dengan beberapa prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun
non-akademik, oleh murid-murid, Guru hingga Kepala Sekolahnya.
4
BAB II. VISI MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. VISI
B. MISI
1) Merancang program-program kegiatan yang berbentuk pembiasaan-pembiasaan
di lingkungan sekolah (dan sekitarnya) dalam bersikap, berpikir, dan bertindak
sesuai dengan agama dan kepercayaan peserta didik.
2) …
3) ….
4) …
5
C. TUJUAN
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
1) Mengakomodir kegiatan-kegiatan keagamaan untuk membiasakan murid
dalam bersikap, berpikir, dan bertindak sesuai dengan agama dan
kepercayaannya di lingkungan sekolah dalam kurun waktu 1 tahun.
2) …
3) ….
4) …
6
BAB III.
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
7
Regulasi yang menjadi dasar dalam pengeorganisasian pembelajaran adalah
struktur kurikulum Pendidikan Khusus sesuai kepmendikbudristed no 56/M/2022 yang
terdiri atas 4 (empat) fase yaitu: 1) fase A untuk kelas I; 2) fase Buntuk kelas IV; 3) fase
D untuk kelas VII; dan fase E untuk kelas X, dengan menggunakan kurikulum merdeka.
Selebihnya di luar kelas tersebut pada masing-masing jenjang masih menggunakan
kurikulum 2013 (K13). Struktur kurikulum merdeka terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1)
pembelajaran intrakurikuler; dan 2) projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang
dialokasikan sekitar 25%- 30% total JP per tahun.
Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun waktu
pelaksanaan. Secara muatan, P5 harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, P5 dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran P5 dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing P5 tidak harus sama.
A. INTRAKURILER
8
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika,
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Tabel 3.2.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB kelas I di SLB .. ....
9. 12.45 – 13.15
9
Tabel 3.3. Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas III-IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Keterangan:
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
10
Tabel 3.4.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB kelas IV di SLB .. ....
9. 12.45 – 13.15
11
2. Struktur Kurikulum Intrakurikuler Jenjang SMPLB kelas VII
12
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP pertahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Tabel 3.6.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMPLB kelas VII di SLB .. ....
13
3. Struktur Intrakurikuler Jenjang SMALB Kelas X
14
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Tabel 3.8.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMALB kelas X di SLB .. ....
15
4. Program Gerakan Literasi Sekolah
16
6) Lomba membuat perpustakaan mini di kelas (pojok baca kelas)
7) Majalah dinding
8) GERTU BAKU (Gerakan Orang Tua Membaca Buku)
9) Bercerita dengan bimbingan guru.
10) Bank Calistung (pemanfaatan media pembelajaran berbasis literasi via
aplikasi dan bahan limbah).
Untuk mendukung GLS selain perpustakaan perlu dikembangkan
adanya Pojok Baca di setiap ruang kelas yang berfungsi untuk menanamkan
kebiasaan menbaca kepada peserta didik. Pojok Baca yang ada disetiap
kelas diatur dan dihias sedemikian rupa sehingga peserta didik mudah
memanfaatkannya dan merasa nyaman. Selain pojok baca perlu juga dibuat
area baca untuk orang tua yang menunggu selama proses pembelajaran
berlangsung. Pemenuhan buku bacaan non pelajaran di perpustakaan, pojok
baca dan area baca dapat menggunakan dana BOS dan Beasiswa PDBK
sesuai dengan ketentuan. Hal lain yang harus dikembangkan untuk
mendukung GLS di SLB .. .... adalah dengan mengembangkan Majalah
Dinding (Mading) yang berfungsi untuk memberikan apresiasi kepada
peserta didik menampilkan karya terbaiknya. Majalah dinding di SLB .. ....
harus mengakomodir masing masing tingkat/kelas sesuai karakteristik
PDBK yang ada di SLB .. .....
Implementasi literasi di satuan pendidikan SLB .. .... pada dasarnya
mengembangkan kemampuan berbahasa tingkat dasar bagi peserta didik
yang berasal dari TKLB. Bagi peserta didik yang langsung masuk ke SDLB
tanpa melalui TKLB dan belum memiliki kemampuan berbahasa tingkat
usia dini, maka harus diberikan keterampilan berbahasa tingkat usia dini
sebelum melanjutkan ke tingkat dasar. Proses implementasi literasi di SDLB
disesuaikan dengan kemampuan intelektual dan hambatan yang dialami,
baik bagi yang peserta didik yang berasal dari TKLB ataupun yang langsung
ke SDLB. Pada jenjang SMPLB dan SMALB implementasi literasi sudah
pada tahap pengembangan dalam pembelajaran, seperti penggunaan media
pembelajaran.
17
Implementasi GLS dalam masa pandemi Covid-19
Guru membacakan cerita melalui pesan suara atau video call, peserta
didik menyimak dan menjawab pertanyaan dari cerita yang telah
dibacakan
Guru mengajarkan Bahasa Isyarat melalui video atau video call, peserta
menirukan
Orang tua membacakan, peserta didik menirukan
Guru menyiapkan modul-modul/lembar kerja dengan materi bahan bacaan
Tabel 3.9. Kegiatan pembiasaan dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3) di SLB .. ....
19
b. Prinsip Pengembangan Muatan Lokal di SLB .. ....
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
2) Keutuhan kompetensi;
3) Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan
4) Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan
global.
c. Hal-hal tentang Muatan Lokal di SLB .. ....
1) Muatan Lokal dapat berupa :
a) seni budaya;
b) prakarya;
c) pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
d) bahasa, dan/atau
e) teknologi
2) Muatan pembelajaran terkait muatan lokal berupa bahan kajian terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya.
3) Muatan pembelajaran terkait muatan lokal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diintegrasikan antara lain dalam mata pelajaran seni budaya,
prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
4) Dalam hal pengintegrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dapat dilakukan, muatan pembelajaran terkait muatan lokal dapat
dijadikan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
20
7. Pengembangan Diri
Program pengembangan diri yang diadakan di SLB .. .... dilaksanakan dengan
melihat potensi peserta didik. Program pengembangan diri direalisasikan bisa
terintegrasi dalam mapel Kelompok Keterampilan antara lain :
- Dalam bidang olah raga : pembinaan atlet renang, atletik dan bulu tangkis.
SLB .. .... juga telah mengadakan kerja sama dengan Dinas Pemuda dan
Olah Raga, bidang paralympic untuk pembinaan atlet-atlet dari peserta
didik
- Dalam bidang kesenian, SLB .. .... mengadakan kerja sama dalam
peningkatan bakat dan minat anak bidang menggambar dan membatik.
Batik Ciprat Nusantara karya peserta didik telah diproduksi dan menerima
pesanan. Pemasaran batik ciprat melalui pameran-pameran dan kerja sama
dengan Dinas Sosial.
8. Program Khusus
Program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu peserta didik
memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya.
Program kebutuhan khusus bagi peserta didik:
1. Tunanetra: Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial, dan Komunikasi
(OMSK)
2. Tunarungu: Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama (PKPBI)
3. Tunagrahita: Pengembangan Diri
4. Tunadaksa: Pengembangan diri dan gerak
5. Autis: Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.
21
B. KO KURIKULER
22
Setiap mata pelajaran wajib mengandung kegiatan pembelajaran berbasis projek
yang ditujukan untuk projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, kegiatan pembelajaran
berbasis projek dilaksanakan lintas mata pelajaran. Berikut beberapa tema projek yang
direncanakan di SLB .. ....:
23
1. PA_BP
Kelas 7 1. Kearifan Lokal Kegiatan: Beriman, bertakwa 2. PP
(306...JP/ (Aku Cinta Wisata Rohani dan Edukasi jejak Kepada TYME, dan 3. B.Ind
tahun) Indonesia) Presiden Sukarno berakhlak mulia; 4. S.Bdy
Berkebhinekaan 5. PenjasOrkes
Topik : (kontekstualisasi tema: Global; Bergotong-
Menghargai Jasa Mencintai sejarah terkait kebiasaan royong;
Pahlawan berbaju adat dan berpakaian
Sukarno Luck di tgl2 tertentu setiap
bulan)
2. Bhineka Tunggal Ika Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(Akhlak Kepada Berbagi Cerita di Akhir Minggu Kepada TYME, dan 2. PP
Manusia) berakhlak mulia; 3. B.Ind
Berkebhinekaan 4. S.Bdy
Topik: (kontekstualisasi tema: menghargai Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Kita Semua Saudara perbedaan teman-teman di sekolah, royong; 6. Matematika
missal ada warga orang Cina
namun
WNI)
3. Bangunlah Jiwa dan Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
Raga Olahraga Kepada TYME, dan 2. B.Ind
berakhlak mulia; 3. S.Bdy
(kontekstualisasi tema: Berkebhinekaan 4. PenjasOrkes
Topik: Membangun komunikasi dan Global; Gotong
Bersama Semua Sehat kolaborasi yang sehat/tanpa bully Royong; Mandiri
dengan kegiatan olahraga
bersama)
Kelas 10 1. Kearifan Lokal Kegiatan:
(378...JP/ (Aku Cinta …………………….(diisi peserta) …………………. …………….
tahun) Indonesia) (diisi peserta) (diisi peserta)
Topik :
Menghargai Jasa (kontekstualisasi tema:
Pahlawan ……………………………
24
SLB .. .... melaksanakan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila dengan
mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode dengan
pengaturan jadwal sebagai berikut:
Jadwal Pelaksanaan penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila
Tabel. 3.12. Contoh jadwal P5 harian dalam seminggu untuk Fase D (kelas VII)
2. 08.05 - 08.40 P5
3. 08.40 – 09.15 P5
4. 09.30 – 10.05 P5
5. 10.05 – 10.40 P5
6. 10.40 – 11.15 P5
7. 11.15 – 11.50 P5
8. 12.20 – 12.55 P5
C. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan Ekstra kurikuler merupakan bagian dari proses pendidikan. Sasaran
yang ingin dicapai tidak semata-mata terampil dalam berbagai kegiatan, namun lebih
menitik beratkan pada peningkatan mutu pendidikan.
Kegiatan Ekstra Kurikuler menurut Yudha M. Saputra (1998:6) adalah
“Kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar
mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia
seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan
ikut dinilai”.
25
1. Tujuan Pelaksanaan Ekstrakurikuler di SLB .. ....
a. mengembangkan bakat dan minat siswa
b. melatih ketrampilan siswa
c. meningkatkan mutu pendidikan
26
b. Ekstra Kurikuler non Wajib
Maka selain kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstra
kurikuler wajib, SLB .. .... mengadakan kegiatan ekstra kurikuler pilihan yang
disesuaikan dengan bakat dan minat peserta didik, diadakan setiap hari Sabtu
pukul 10.00-11.00, dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1) Baca Tulis Qur’an :
Baca Tulis Qur’an dibimbing langsung oleh Guru Pendidikan Agama Islam
SLB .. ..... Kegiatan Baca Tulis Qur’an ini bertujuan untuk membimbing
siswa untuk lebih terampil dalam membaca dan memahami Al Qur’an. Ke
depannya, diharapkan peserta didik bisa menerapkan ajaran agama secara
baik dalam kehidupannya.
2) Tata Boga
Tata Boga melatih kemampuan peserta didik dalam hal mengolah makanan
secara baik, bersih dan lebih bergizi. Dari kegiatan ekstra kurikuler tata boga
ini, diharapkan peserta didik bisa mengolah makanan secara mandiri. Dan
bagi peserta didik yang memiliki bakat memasak, kegiatan ini bisa menjadi
bekal bagi mereka untuk mengembangkan dirinya sehingga bisa menjadikan
kegiatan memasak sebagai sumber mata pencaharian mereka. Kegiatan tata
boga yang sudah berjalan adalah pembuatan sambal pecel dan telur asin.
Sambel pecel dan telur asin hasil karya peserta didik ini sudah dijual di guru-
guru dan orang tua/wali murid.
3) Hasta Karya
Kegiatan ini memiliki manfaat untuk melatih ketrampilan motorik peserta
didik. Hasta karya yang telah dilaksanakan dan masih berjalan di SLB .. ....
adalah membuat keset, membuat batik sederhana, bola-bola duri (untuk
terapi motorik tangan), menghias Kendang Jimbe dan lain sebagainya.
4) Seni Tari dan Menyanyi Peserta didik yang berbakat dalam seni tari dan
menyanyi dilatih oleh guru seni tari, dilatih terampil dan berani tampil di
depan banyak orang. Hasil latihan seni tari ini biasanya ditampilkan dalam;
kegiatan-kegiatan sekolah; Jalan Sehat ABK bersama Walikota ....; Mengisi
stand UKM; mengisi acara pada stand.
5) Olahraga
Kegiatan ekstra kurikuler olah raga yang diadakan di SLB .. .... adalah : Lari;
Bocee; dan Terapi Akuatik.
27
D. PERATURAN AKADEMIK
1. Asesmen
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran
dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan
aturan tertentu. Asesmen juga tidak hanya mengukur kemajuan peserta didik
sebagai bentuk evaluasi program melainkan juga berguna untuk
mengidentifikasikan pengembangan dan perencanaan pembelajaran di masa
depan.
Terkait asesmen diagnostic, sesuai namanya asesmen diagnostik
bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi
awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen
diagnostik adalah sebagai berikut:
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk
menggali hal-hal seperti berikut:
Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
Mengetahui kondisi keluarga siswa
Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah: 1)
Persiapan; 2) Pelaksanaan; 3) Tindak Lanjut.
Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target
kurikulum. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir
setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen
Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
Asesmen diagnostik kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali
hal-hal seperti berikut:
Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang
kompetensinya di bawah rata-rata
28
SLB .. .... menggunakan instrumen asesmen diagnostik untuk PDBK
tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa dan autis berdasarkan kondisi
masing-masing peserta didik.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir fase Peserta Didik dilihat dari
hal-hal berikut:
1) kehadiran minimal 80 % dari jumlah hari efektif
2) mengikuti seluruh kegiatan intrakurikuler dan projek P5
3) terdapat peningkatan pengetahuan (konten), keterampilan (kompetensi); dan
4) menunjukan hasil belajar sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila (P5).
29
3. Kriteria Kenaikan Kelas; dan Memuat Kriteria Kelulusan.
Penentuan kenaikan kelas sebagaimana dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
selama 1 (satu) tahun ajaran. Penentuan kelulusan peserta didik dari SLB .. ....
dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain pada: kelas V dan kelas VI untuk jenjang SDLB;
setiap tingkatan kelas untuk jenjang SMPLB, dan SMALB.
30
BAB IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah Luar Biasa (SLB) .. .... pada konteks perencanaan pembelajaran dalam
kurikulum merdeka perlu memperhatikan beberapa hal-hal sebagai berikut: Memahami
Capaian Pembelajaran; Merumuskan tujuan pembelajaran (CP); Menyusun alur tujuan
pembelajaran; Merancang pembelajaran. Pendidik dapat (1) mengembangkan
sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran, (2)
mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan
contoh-contoh yang disediakan Pemerintah, atau (3) menggunakan contoh yang
disediakan.
31
CP bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual di SLB
.. .... menggunakan CP pendidikan khusus sesuai dengan kekhususannya. Peserta didik
berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan
menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. CP ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun
dalam fase-fase.
Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang
bersifat operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi
dan lingkup materi. Perumusan Tujuan Pembelajaran di SLB .. .... memperhatikan
kaidah penggunaan: 1) Kata Kerja Operasional; 2) Kompetensi: pengetahuan, sikap, dan
keterampilan; 3) Kompetensi dan lingkup konten (variasi untuk pendidikan khusus).
Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan menjadi alur tujuan
pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial,
berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
Berdasarkan capaian pembelajaran di awal tahun ajaran 2022/2023 guru SLB
.. .... menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan komponen
capaian pembelajaran, capaian elemen, alur tujuan pembelajaran, alokasi waktu dan
Alternatif Materi/ Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran.
B. MODUL AJAR
Modul Ajar yang disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaan. Perhitungan
Alokasi waktu berisi format jumlah minggu yang efektif dalam satu tahun, dan
distribusi alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang yang dilakukan dalam satu
tahun. Guru-guru SLB .. .... mengembangkan Modul Ajar per Kelas dan per Tujuan
Pembelajaran dengan tiga (3) komponen utama di dalamnya yaitu: Tujuan
Pembelajaran, Langkah Pembelajaran, dan Asesmen.
Penyusunan Modul Ajar dibuat dengan dasar memperhatikan/
mempertimbangkan: 1) Fase/kelas; 2) Elemen; 3) Alokasi waktu; 4) Dimensi Profil
Pelajar Pancasila; 4) Langkah pembelajaran: tersurat sub elemen Profil Pelajar
Pancasila; serta 5) Asesmen formatif, refleksi, dan tindak lanjut
Contoh ATP dan Modul Ajar terlampir
32
C. MODUL PROJEK
Modul Projek disusun berdasarkan hasil perencanaan kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila (P5) di tahun 2022/2023 sebagai berikut:
33
2. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Setiap Jum’at pagi minggu kedua agenda SMPLB di SLB .. .... melakukan senam
pagi bersama, yang dipimpin oleh Guru PenjasOrkes, peserta didik membuat
proyek bersama kelompoknya untuk bergantian menjadi instruktur senam di sekolah.
Penanggung Jawab kegiatan Guru bidang studi PenjasOrkes. Kegiatan projek ini
dipilih dengan mempertimbangkan keberagaman peserta didik, menguatkan
keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi dan kolaborasi yang sehat/tanpa
bully melalui kegiatan olahraga bersama.
Jenjang : SMPLB SLB .. ....
Kelas : VII,
Mata pelajaran : 1) PA_BP; 2) Seni Budaya; 3) B. Indonesia; 4) PenjasOrkes
Tema Projek : Bangunlah jiwa dan raganya
Topik Spesifik : Menjadi Instruktur Senam Kelompok Kelas
Waktu : Empat minggu
Dimensi : Beriman, bertakwa Kepada TYME, dan berakhlak mulia;
Berkebhinekaan Global; Bergotong-royong; Mandiri
Deskripsi Projek :
Secara berkelompok peserta didik melakukan rangkaian gerak berirama dengan
iringan kreasi musik (pilihan bebas) selama lima menit, pelaporan dilakukan dalam
bentuk unjuk kerja. Waktu penyusunan selama empat minggu.
Tugas :
Secara berkelompok buat rangkaian gerak bebas berirama terdiri dari gerak lamban,
cepat dan diakhiri dengan kombinasi diiring musik (rangkai sendiri), dipraktikkan
(memimpin) senam pagi bersama di sekolah.
Pelaporan/pilihan : 1) Penampilan langsung; 2) Publikasi; 3) Laporan tertulis; 4)
Video
Contoh Modul Projek lengkap terlampir
34
BAB V. EVALUASI, PENDAMPINGAN,
DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. PENDAMPINGAN
35
B. EVALUASI KOSP
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
36
BAB VI. PENUTUP
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Kalender Pendidikan
B. CP; TP; ATP; SDLB
C. CP; TP; ATP; SMPLB
D. CP; TP; ATP; SMALB
E. Modul Ajar/RPP
F. Modul P5
G. Laporan Hasil Belajar
H. Lembar Validasi KOSP
I. SK Tim Pengembang KOSP SLB .. ....
J. Berita Acara revisi dan pengembangan KOSP SLB .. .... TA. 2022/2023.
K. Daftar Regulasi-regulasi yang Berlaku dalam Kurmer (saat ini):
PP No 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
57 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Permendikbud No 05 Tahun 2022 tentang SKL
Permendikbidristek No 07 tahun 2022 tentang SI
Permendikbidristek No 16 tahun 2022 tentang Standar Proses
Permendikbidristek No 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
Kepmendikbud Kurikulum no 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Keputusan Kepala BSKAP Kemendibudristek No 033/H/KR/2022 tentang
capaian pembelajaran kurikulum merdeka
Keputusan kepala BSKAP Kemendikbudristek NO 009/H/KR/2022 tentang
dimensi, Elemen dan subelemen profil pelajar pancasila pada kurikulum
merdeka.
38