Anda di halaman 1dari 47

KURIKULUM SLB……

TAHUN AJARAN 2022/2023

NPSN:

FASE A dan B SDLB


FASE D SMPLB
FASE E SMALB

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH LUAR BIASA …….
Jl. …… No. …. Kota …..
TAHUN 2022

i
IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah : SLB ……


Alamat Sekolah : Jl. ……
NPSN : …..
No. Telpun : …….

Nama Kepala Sekolah :


Nama Komite Sekolah :

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Berdasarkan hasil penelaahan, pertimbangan, dan memperhatikan hasil


penyusunan kurikulum oleh Tim Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan
dalam penetapan Kurikulum Operasional SLB ….., dengan ini Pengawas
Sekolah Pendidikan Khusus Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan
Kota .... menyetujui Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SLB …. untuk
disahkan dan ditetapkan pemberlakuannya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur.

Disetujui

Di : …..
Tanggal : 05 Juli 2022

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Petugas Validasi/Verifikasi
Wilayah Kabupaten dan Kota ….. Pengawas Sekolah

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SLB … disahkan


pemberlakuannya mulai Tahun Ajaran 2022/2023.

Disahkan

Di : Surabaya
Tanggal : 18 Juli 2022

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah


SLB SLB

…………………………….
. ………….

Mengesahkan

a/n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur


Kepala Bidang Pembinaan PK dan LK

Dr. SUHARTONO, D.Pd


Pembina
NIP. 19700330 199703 1 008

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas limpahan limpahan rahmad, taufik, hidayah dan karunia_Nya team kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan Kurikulum Sekolah dengan baik.
Kerangka penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di
SLB pada dasarnya sama dengan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) pada lembaga pendidikan reguler lainnya. Namun lebih lanjut
muatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB …. lebih banyak
dihadapkan pada permasalahan perbedaan individu peserta didik yang sangat komplek,
berangkat dari latar belakang kultur dan kebutuhan khusus masing-masing peserta didik
yang heterogen, hingga memunculkan permasalahan kondisi fisik, sosial, emosional
maupun proses pentahapan aktualisasi diri secara akademik yang heterogen pula.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB …. sebagai salah
satu pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang mampu mengakomodasi berbagai
macam kendala dari peserta didik dan siswi yang berkebutuhan khusus dengan
menggunakan pembelajaran berbasis saintifik. Kurikulum ini disusun sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran di SLB dengan harapan dapat dipedomani
dan diimplementasikan oleh Kepala Sekolah serta guru-guru dalam melaksanakan
proses pembelajarannya.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak
berikut yang telah membantu kami, baik dukungan moril maupun materiil dalam rangka
menyelesaikan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB tahun ajaran
2022/2023, antara lain:
1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
2) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota
3) Korwas dan Pengawas PK-PLK Kabupaten dan Kota
4) Semua rekan guru SLB yang kompak dan gigih dalam memajukan PK- PLK
Kabupaten dan Kota
5) Komite dan para walipeserta didik yang giat mendukung program-program sekolah.
Semoga Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SLB…. ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran dari berbagai pihak serta para
pemerhati pendidikan sangat diharapkan demi kemajuan PK-PLK secara umum dan
khususnya di SLB …… .

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
GLOSARIUM (jika ada) ix

BAB I. PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

BAB II. VISI MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


A VISI
B MISI
C TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)

BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


A. INTRAKURIKULER
1. SDLB
2. SMPLB
3. SMALB
B. KO KURIKULER (P5: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
C. EKSTRA KURIKULER

BAB IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN


A. CP, TP, dan ATP
B. MODUL AJAR
C. MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
D. PERATURAN AKADEMIK

BAB V. EVALUASI, PENDAMPINGAN, DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL
A. PENDAMPINGAN
B. EVALUASI KOSP
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL

BAB VI. PENUTUP

vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
A Kalender Pendidikan
B CP; TP; ATP; SDLB
C CP; TP; ATP; SDLB
D CP; TP; ATP; SDLB
E Modul Ajar / RPP
F Modul P5
G Laporan Hasil Belajar.
H Lembar Validasi KOSP
I SK Tim Pengembang KOSP SLB .. ....
J Berita Acara revisi dan pengembangan KOSP SLB .. .... TA.
2022/2023
K Daftar regulasi-regulasi yang berlaku dalam Kurmer
L Foto-foto Kegiatan Sekolah

vii
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Tabel Halaman


Tabel
Tabel 3.1. Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I
Tabel 3.2. Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB
kelas I di SLB .. ....
Tabel 3.3. Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas III-IV
Tabel 3.4. Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB
kelas IV di SLB .. ....
Tabel 3.5. Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Tabel 3.6. Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMPLB
kelas VII di SLB .. ....
Tabel 3.7. Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X
Tabel 3.8. Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMALB
kelas X di SLB .. ....
Tabel 3.9. Kegiatan pembiasaan dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3)
di SLB .. ....
Tabel. 3.10. Daftar Tema P5 per kelas
Tabel. 3.11. Perencanaan Tema P5 di SLB .. ....
Tabel. 3.12. Contoh jadwal P5 harian dalam seminggu untuk Fase D
(kelas VII)
Tabel 4.1. Perencanaan Program Pendampingan
Tabel 4.2. Perencanaan Program Evaluasi KOSP
Tabel 4.3. Perencanaan Program Pengembangan Profesional

viii
GLOSARIUM
(Jika ada)

ix
BAB I.

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

Sebagai bentuk upaya dalam memberikan layanan pendidikan untuk


pemenuhan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang
memiliki daya juang dan daya saing di era generasi milenial dalam abad 21, dengan
tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tersirat dalam sila-
sila Pancasila, serta mengembangkan cinta budaya sendiri, maka SLB .. .... menyusun
Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal
daerah setempat.
Pengembangan kurikulum operasional di SLB .. .... disusun berdasarkan hasil
analisa SWOT yang telah dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum SLB .. ....,
dengan menyesuaikan kekhasan, kondisi karakteristik dan keunikan yang dimiliki oleh
SLB .. ...., yang antara lain meliputi aspek-aspek berikut: 1) peta profil guru, peserta
didik, dan orangtua di sekolah; 2) potensi bentang alam yang dominan di sekitar
sekolah; 3) karakteristik masyarakat di sekitar sekolah; 4) kekhasan tradisi yang kuat di
sekolah; dan 5) kemitraan yang telah terbangun oleh sekolah dengan pihak lain.
SLB .. .... merupakan sebuah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan luar
biasa atau Sekolah Luar Biasa yang memiliki 3 jenjang pendidikan di dalamnya dengan
4 jenis ketunaan di masing-masing jenjang yaitu tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan
tunadaksa. Pada jenjang SDLB memiliki 60 peserta didik mulai kelas 1
– 6, jenjang SMPLB memiliki 50 peserta didik, dan jenjang SMALB memiliki 40
peserta didik. Tenaga pendidik dan kependidikan terdiri dari seorang Kepala Sekolah
dengan spesifikasi pasca sarjana Pendidikan Luar Biasa, 10 Guru sarjana Pendidikan
Khusus, 1 TU, 3 Guru sarjana mapel. Sebanyak 80% orangtua/walupeserta didik dari
sebanyak 150 input peserta didik berkebutuhan khusus merupakan keluarga yang
memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. Peta profil guru, peserta didik, dan
orangtua di sekolah ini menjadi unsur kekuatan bagi SLB .. ..... Tentunya memiliki
sarana prasarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai seperti akses
internet WIFI dan merupakan salah satu sekolah penggerak di Kota .... dengan
lingkungan belajar yang modern, nyaman, dan kondusif, juga merupakan factor-faktor
yang menjadi kekuatan.

1
Kekuatan lain yang dimiliki oleh SLB .. .... adalah merupakan salah satu
Sekolah Luar Biasa yang diminati oleh keluarga dengan anak berkebutuhan khusus

2
karena berada di tengah perkotaan dengan beberapa faktor pendukung antara lain: 1)
terletak di tepi jalan raya .... – Kediri dengan akses yang mudah; 2) dekat kantor
Cabdin .... dan fasilitas umum lainnya (Puskesmas; Kantor Kelurahan; Kecamatan;
Kantor Pemkot ....; 3) dekat dengan destinasi wisata Kota .... yaitu ….., pasar besar
Kota ...., dan tentunya …. yang menjadi tujuan wisata rohani wisatawan luar dan dalam
negeri.
Masyarakat sekitar sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, serta
berwiraswasta di samping yang menjadi pegawai swasta dan PNS. Pabrik tahu dan
pabrik tempe banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah. Banyak pula rumah-rumah
industri yang menghasilkan berbagai kerajinan tangan seperti Batik Ciprat dan Batik
Koi ....; serta alat music khas .... yaitu “……”. Kerajinan ……telah merambah pangsa
pasar Internasional.
.... dengan budaya Jum’at berkah di Masjid …. yang memiliki arsitektur
Utsmaniyah Mamluk, telah mampu menghadirkan atmosfer serasa seperti di Masjid
Nabawi Madinah, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata rohani yang terkenal di
Indonesia. Masyarakat Kota .... juga memiliki adat memperingati hari lahirnya Bung
Karno melalui event berpakaian jadul setiap awal bulan; berpakaian …. setiap tanggal
21; mengadakan pekan budaya setiap bulan Juni; dan bazzar UKM setiap Sabtu dan
Minggu di aloon-aloon Kota ..... Tradisi kesenian Tari Jaranan merupakan kekayaan
budaya yang dimiliki masyarakat sekitar SLB .. ...., ketika memiliki hajatan seperti
pernikahan, sunatan, bersih desa, dll.
Berbagai faktor pendukung tersebut menjadi kekuatan untuk menggali potensi-
potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila pada
peserta didik SLB .. .... untuk mampu menjawab tantangan zaman milenial di abad 21
melalui pembelajaran paradigma baru dengan tetap mengedepankan budaya dan
kearifan lokal. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, SLB .. ....
mengadakan kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait antara lain: home industri
Kendang Jimbe “Aneka Musik”; pusat kesenian Tari Jaranan “.... Terpadu”; Pondhok
Pesantren Al’ Falah; home industri “Batik Koi ....”; UKM Sambel Pecel Sukorejo; dan
UKM telur asin “ECOO” .....
Melalui jalinan kerjasama dengan berbagai stakeholder/DU/DI tersebut peserta
didik SLB .. .... diharapkan mempunyai vokasi istimewa yang bermanfaat untuk bekal
kemandiriannya, sehingga mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia
pendidikan. Hal ini sesuai dengan VISI Kota .... yaitu “.... Keren, Unggul,

3
Makmur dan Bermartabat”, dengan salah satu misinya “Mewujudkan Sumber Daya
Manusia yang Keren, Berdaya Saing, Sehat Jasmani-Rohani, Cerdas dan Berkarakter”.
Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif,
bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SLB .. .... juga
mempunyai beberapa kelemahan antara lain sarana pendukung untuk pengembangan
potensi/skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP);
namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini
dibuktikan dengan beberapa prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun
non-akademik, oleh murid-murid, Guru hingga Kepala Sekolahnya.

4
BAB II. VISI MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

Dalam penyelenggaraan pendidikan di SLB .. .... sekolah menyusun visi,


misi dan tujuan sebagai upaya dalam mewujudkan tujuan pendidikan sekolah pada
khususnya dan pendidikan nasional secara umum. Visi yang dirancang SLB .. ....
merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita SLB .. .... demi
mencapai sebuah tujuan yang diinginkan berupa peserta didik yang memiliki nilai-nilai
religiusitas, intelektualitas, dan norma yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

A. VISI

“Terwujudnya Peserta Didik yang Berimtaq, Beriptek, Kreatif, dan Mandiri”


(contoooh…)

Indikator ketercapaian dari Visi:


1) Peserta didik memiliki budaya sebagai seorang yang beriman dan bertaqwa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dalam sikap, pikiran, dan
tindakannya, bertanggungjawab sesuai kondisinya.
2) Peserta didik memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai
dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan
seni dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata sesuai kondisinya.
3) Peserta didik memiliki keterampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak ke konkret sesuai kondisinya.
4) Peserta didik memiliki keterampilan kecakapan hidup hadil pengembangan
bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki untuk menjawab kebutuhan
bertahan hidup secara mandiri sesuai dengan kondisinya.

B. MISI
1) Merancang program-program kegiatan yang berbentuk pembiasaan-pembiasaan
di lingkungan sekolah (dan sekitarnya) dalam bersikap, berpikir, dan bertindak
sesuai dengan agama dan kepercayaan peserta didik.
2) …
3) ….
4) …
5
C. TUJUAN
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
1) Mengakomodir kegiatan-kegiatan keagamaan untuk membiasakan murid
dalam bersikap, berpikir, dan bertindak sesuai dengan agama dan
kepercayaannya di lingkungan sekolah dalam kurun waktu 1 tahun.
2) …
3) ….
4) …

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


1) Mengembangkan program pembiasaan-pembiasaan dalam bersikap, berpikir,
dan bertindak sesuai agama dan kepercayaan untuk mewujudkan peserta
didik yang berimtaq.
2) …
3) ….
4) …

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


1) Membangun budaya positif dalam bersikap, berpikir, dan bertindak di dalam
maupun di luar kelas, sesuai agama dan kepercayaan untuk mewujudkan
peserta didik yang berimtaq.
2) …
3) ….
4) …

6
BAB III.
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Pengorganisasian pembelajaran adalah cara SLB .. .... mengatur pembelajaran


muatan kurikulum dalam satu rentang waktu (di satu tahun ajaran 2022/2023).
Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum,
muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua)
kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Progsus dan praktik magang untuk SMALB, termasuk ke dalam
pembelajaran intrakurikuler, sedangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu SLB .. .... juga menyusun pengorganisasian
pembelajaran untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Terdapat empat (4) pendekatan yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan
dalam mengorganisasikan muatan pembelajaran yang perlu disesuaikan dengan kondisi
dan tujuan masing-masing satuan pendidikan yaitu: 1) pendekatan mata pelajaran; 2)
pendekatan tematik; 3) pendekatan secara integrase; dan 4) pendekatan secara
bergantian dalam blok waktu terpisah. Sesuai kondisi di SLB .. .... maka
pengorganisasian pembelajaran memilih pendekatan 1; 3; dan 4, secara dinamis.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di SLB .. .... untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian pembelajaran sesuai jenjang masing-masing (SDLB; SMPLB;
dan SMALB), sedangkan untuk kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang
ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan. Struktur kurikulum SLB .. .... mengacu pada
peraturan pemerintah yang mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun.
SLB .. .... mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1
(satu) tahun ajaran pada masing-masing jenjang. SLB .. juga menambahkan muatan
lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik Kota ...., serta
dapat menambahkan satu muatan tambahan sesuai karakteristik SLB .. .... secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut: 1) mengintegrasikan ke dalam mata
pelajaran lain; 2) mengintegrasikan ke dalam tema Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila; dan/atau 3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

7
Regulasi yang menjadi dasar dalam pengeorganisasian pembelajaran adalah
struktur kurikulum Pendidikan Khusus sesuai kepmendikbudristed no 56/M/2022 yang
terdiri atas 4 (empat) fase yaitu: 1) fase A untuk kelas I; 2) fase Buntuk kelas IV; 3) fase
D untuk kelas VII; dan fase E untuk kelas X, dengan menggunakan kurikulum merdeka.
Selebihnya di luar kelas tersebut pada masing-masing jenjang masih menggunakan
kurikulum 2013 (K13). Struktur kurikulum merdeka terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1)
pembelajaran intrakurikuler; dan 2) projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang
dialokasikan sekitar 25%- 30% total JP per tahun.
Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun waktu
pelaksanaan. Secara muatan, P5 harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, P5 dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran P5 dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing P5 tidak harus sama.

A. INTRAKURILER

Struktur kurikulum intrakurikuler di SLB .. .... memuat :

1. Struktur Kurikulum Intrakurikuler Jenjang SDLB kelas I dan IV

Tabel 3.1. Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi P5 Total JP


intrakurikuler per Per Tahun
per tahun tahun
(minggu)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 54 (2) ** 18 72
Kesehatan
Seni Budaya ***: 252 (7) 108 360
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216 (6)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total *****: 846 (25) 234 1080

8
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika,
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).

**** Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 3.2.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB kelas I di SLB .. ....

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 07.00 - 07.15 SENAM PAGI
07.15 - 07.30 UPACARA LITERASI
1. 07.30 - 08.00 PA BP B.Ind Seni Bdy P5 PJOK

2. 08.00 - 08.30 PA BP B.Ind Seni Bdy P5 PJOK

3. 08.30 – 09.00 Seni Bdy B.Ind PP P5 PP


09.00 – 09.15 ISTIRAHAT
4. 09.15 – 10.15 Seni Bdy Seni Bdy Mulok P5 PA BP
5. 10.15 – 10.45 Seni Bdy Seni Bdy Mulok P5 Progsus

6. 10.45 – 11.15 MTK Progsus Progsus P5 Progsus


7. 11.15 – 11.45 MTK Progsus Progsus P5
11.45 – 12.15 ISHOMA
8. 12.15 – 12.45

9. 12.45 – 13.15

25 JP (@ 30 menit) + 2 JP MULOK = 27 JP (tanpa B.Ingg)

9
Tabel 3.3. Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas III-IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi P5 Total JP


intrakurikuler per Per Tahun
per tahun tahun
(minggu)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
Matematika 72 (2) 36 108
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 54 (2) ** 18 72
Kesehatan
Seni Budaya ***: 360 (10) 144 504
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total *****: 990 (29) 306 1296

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan IPAS).

*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).

**** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

10
Tabel 3.4.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SDLB kelas IV di SLB .. ....

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 07.00 - 07.15 SENAM PAGI
07.15 - 07.30 UPACARA LITERASI
1. 07.30 - 08.00 PP B.Ind PA BP P5 PJOK

2. 08.00 - 08.30 PP B.Ind PA BP P5 PJOK

3. 08.30 – 09.00 MTK PA BP Seni Bdy P5 MTK

09.00 – 09.15 ------------------------- ISTIRAHAT -------------------------


4. 09.15 – 10.15 IPAS IPAS Seni Bdy P5 Seni Bdy

5. 10.15 – 10.45 Seni Bdy Mulok Seni Bdy P5 Seni Bdy

6. 10.45 – 11.15 Seni Bdy Mulok Seni Bdy P5 Progsus


7. 11.15 – 11.45 Seni Bdy Progsus Progsus P5 Progsus

11.45 – 12.15 ------------------------- ISHOMA -------------------------

8. 12.15 – 12.45 Seni Bdy Progsus Progsus P5

9. 12.45 – 13.15

25 JP (@ 30 menit) + 2 JP MULOK = 27 JP (tanpa B.Ingg)

11
2. Struktur Kurikulum Intrakurikuler Jenjang SMPLB kelas VII

Tabel 3.5. Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi P5 Total JP


intrakurikuler per Per Tahun
per tahun tahun
(minggu)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 54 (2) ** 18 72
Kesehatan
Seni Budaya ****: 54 (2) ** 18 72
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan dapat memilih 468 (13) 144 612
2 (dua) atau lebih:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1062 (34) 306 1368

12
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP pertahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 3.6.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMPLB kelas VII di SLB .. ....

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 07.00 - 07.15 SENAM PAGI
07.15 - 07.30 UPACARA LITERASI
PP PA BP IPA PJOK P5
1. 07.30 - 08.05
PJOK
2. 08.05 - 08.40 PP PA BP IPA P5

3. 08.40 – 09.15 MTK IPS B.Ind Seni P5

09.15 – 09.30 ------------------------- ISTIRAHAT -------------------------

4. 09.30 – 10.05 MTK IPS B.Ind Seni P5

5. 10.05 – 10.40 B.Ing Mulok KK. KK. P5

6. 10.40 – 11.15 B.Ing Mulok KK. KK. P5

7. 11.15 – 11.50 Progsus KK. KK. KK. P5

11.50 – 12.20 ------------------------- ISHOMA -------------------------

8. 12.20 – 12.55 Progsus KK. KK. KK. P5

9. 12.55 – 13.30 Progsus KK. KK. KK. P5(-1/2)

30 JP (@ 35 menit) + 2 JP B.Ing + 2 JP MULOK = 34 JP

13
3. Struktur Intrakurikuler Jenjang SMALB Kelas X

Tabel 3.7. Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi P5 Total JP Per


intrakurikuler per Tahun
per tahun tahun
(minggu)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 54 (2) ** 18 72
Kesehatan
Seni Budaya ****: 54 (2) ** 18 72
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan dapat memilih 648 (18) 216 864
2 (dua) atau lebih:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) - 72
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72 (2) *****
Total****** 1206 (38) 378 1584

14
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan

Tabel 3.8.
Pengorganisasian Pembelajaran Tematik Jenjang SMALB kelas X di SLB .. ....

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 07.00 - 07.15 SENAM PAGI
07.15 - 07.30 UPACARA LITERASI
1. 07.30 - 08.10 P.P. PJOK Klpk.K P5 Klpk.K

2. 08.10 - 08.50 P.P. PJOK Klpk.K P5 Klpk.K

3. 08.50 – 09.30 MTK B.Ing Klpk.K P5 Klpk.K

09.30 – 09.45 ------------------------- ISTIRAHAT -------------------------


4. 09.45 – 10.25 MTK B.Ing Klpk.K P5 Klpk.K

5. 10.25 – 11.05 B.Ind PA BP Klpk.K P5 Klpk.K

6. 11.05 – 11.45 B.Ind PA BP Klpk.K P5 Klpk.K

11.45 – 12.15 ------------------------- ISHOMA -------------------------


7. 12.15 – 12.55 IPA IPS Klpk.K P5 Klpk.K

8. 12.55 – 13.35 IPA IPS Klpk.K P5 Klpk.K

9. 13.35 – 14.15 Progsus Mulok Klpk.K P5 ----------

10. 14.15 – 14.55 Progsus Mulok Klpk.K P5(+1/2) ----------

32 JP (@ 40 menit) + 2 JP B.Ing + 2 JP MULOK = 36 JP

15
4. Program Gerakan Literasi Sekolah

a. Konsep Dasar GLS Secara Umum


Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah,
orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa,
masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan,
dunia usaha, dll.).
b. Tujuan GLS di SLB .. ....
Gerakan literasi di SLB .. .... bertujuan untuk menciptakan iklim literasi
SLB .. ...., yang meliputi: a) lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas,
sarana prasarana literasi); b) lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan
partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi
di SLB .. ...., dan c) lingkungan akademik (adanya program literasi yang
nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah di SLB .. ....).
c. Tahapan Pelaksanaan GLS di SLB .. ....
1) Pembiasaan. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit
membaca buku non pelajaran, sebelum pelajaran di kelas dimulai.
2) Pengembangan. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan
menanggapi buku pengayaan (pemilihan buku bersama guru kelas).
3) Pembelajaran. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata
pelajaran; menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di
semua mata pelajaran dengan bimbingan dan arahan guru atau mandiri.
d. Implementasi GLS di SLB .. ....
Beberapa program implementasi gerakan literasi sekolah yang telah
diterapkan di SLB .. ...., yaitu :
1) Membaca buku non pelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai
2) Lingkungan Sekolah dan Kelas Kaya Teks
3) Gerakan MEMBUKA Perpustakaan (Membaca Buku dengan Rasa
Suka di Perpustakaan Sekolah).
4) Mengikuti kegiatan dari perpustakaan keliling
5) Membaca iklan melalui media elektronik/CD

16
6) Lomba membuat perpustakaan mini di kelas (pojok baca kelas)
7) Majalah dinding
8) GERTU BAKU (Gerakan Orang Tua Membaca Buku)
9) Bercerita dengan bimbingan guru.
10) Bank Calistung (pemanfaatan media pembelajaran berbasis literasi via
aplikasi dan bahan limbah).
Untuk mendukung GLS selain perpustakaan perlu dikembangkan
adanya Pojok Baca di setiap ruang kelas yang berfungsi untuk menanamkan
kebiasaan menbaca kepada peserta didik. Pojok Baca yang ada disetiap
kelas diatur dan dihias sedemikian rupa sehingga peserta didik mudah
memanfaatkannya dan merasa nyaman. Selain pojok baca perlu juga dibuat
area baca untuk orang tua yang menunggu selama proses pembelajaran
berlangsung. Pemenuhan buku bacaan non pelajaran di perpustakaan, pojok
baca dan area baca dapat menggunakan dana BOS dan Beasiswa PDBK
sesuai dengan ketentuan. Hal lain yang harus dikembangkan untuk
mendukung GLS di SLB .. .... adalah dengan mengembangkan Majalah
Dinding (Mading) yang berfungsi untuk memberikan apresiasi kepada
peserta didik menampilkan karya terbaiknya. Majalah dinding di SLB .. ....
harus mengakomodir masing masing tingkat/kelas sesuai karakteristik
PDBK yang ada di SLB .. .....
Implementasi literasi di satuan pendidikan SLB .. .... pada dasarnya
mengembangkan kemampuan berbahasa tingkat dasar bagi peserta didik
yang berasal dari TKLB. Bagi peserta didik yang langsung masuk ke SDLB
tanpa melalui TKLB dan belum memiliki kemampuan berbahasa tingkat
usia dini, maka harus diberikan keterampilan berbahasa tingkat usia dini
sebelum melanjutkan ke tingkat dasar. Proses implementasi literasi di SDLB
disesuaikan dengan kemampuan intelektual dan hambatan yang dialami,
baik bagi yang peserta didik yang berasal dari TKLB ataupun yang langsung
ke SDLB. Pada jenjang SMPLB dan SMALB implementasi literasi sudah
pada tahap pengembangan dalam pembelajaran, seperti penggunaan media
pembelajaran.

17
Implementasi GLS dalam masa pandemi Covid-19
 Guru membacakan cerita melalui pesan suara atau video call, peserta
didik menyimak dan menjawab pertanyaan dari cerita yang telah
dibacakan
 Guru mengajarkan Bahasa Isyarat melalui video atau video call, peserta
menirukan
 Orang tua membacakan, peserta didik menirukan
 Guru menyiapkan modul-modul/lembar kerja dengan materi bahan bacaan

5. Pembiaasaan penerapan Profil Pelajar Pancasila

Mengacu pada 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan


dimiliki oleh semua peserta didik di SLB .. ...., dimensi Profil Pelajar Pancasila
diimplementasikan dalam berbagai kegiatan PPP untuk semua tingkatan kelas.
Pembiasaan alur pengembangan Profil Pelajar Pancasila selain terintegrasi
dalam pembelajaran tematik juga dalam muatan pelajaran sehari-hari

Tabel 3.9. Kegiatan pembiasaan dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3) di SLB .. ....

No. Nilai-nilai PPP


yang Implementasi PPK di Sekolah
dikembangkan
1 Beriman, bertakwa  Mendengarkan ayat-ayat suci Al Qur’an setiap
kepada Tuhan YME mengawali pagi di sekolah sebelum bel masuk kelas.
dan berakhlak mulia  Berdoa sebelum maupun setelah mengkahiri kegiatan
belajar.
 Kegiatan sholat bersama waktu dhuhur (setelah jam
pulang sekolah untuk kelas besar).
 Pembiasaan doa bersama jika ada teman yang sakit dsb.
 Menyediakan kotak saran
 Transparansi laporan keuangan sekolah
 Menginformasikan temuan akan barang-barang yang
hilang.
 Mengisi presensi kehadiran dengan jujur.
 Mengucapkan Pancasila, janji murid saat pagi
mengawali KBM di kelas.
 Berseragam rapi sesuai tata tertib sekolah
 Mengikuti kegitan-kegiatan sekolah sesuai jadwal
yang telah disepakati
 Datang dan pulang dengan tertib sesuai waktu yang
telah ditentukan di sekolah
18
2 Berkebhinnekaan  Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di
Global lingkungan sekolah.
 Upacara Bendera tiap hari Senin atau pada hari-hari
besar nasinal.
 Mendengarkan lagu-lagu kebangsaan setiap
mengawali pagi di sekolah sebelum bel masuk
kelas.
 Pemasangan bendera merah putih di setiap pojok
depan dalam kelas;
 Memasang lambang negara, foto presiden, foto wakil
presiden, foto gubernur Jawa Timur dan wakilnya
 Melalui kegiatan literasi sekolah dengan lingkungan
sekolah kaya teks (penulisan nama-nama pahlawan
bangsa pada ruang-ruang kelas).
 Menghormati teman dan guru
3 Gotong Royong  Bertugas sebagai petugas upacara.
 Menjalankan tugas piket
 Tanggap Bencana Alam (menyumbang secara
sukarela)
 Kegiatan Jum’at bersih.
4 Kreatif  Membuat karya ketrampilan
 Merencanakan kegiatan sekolah bersama
 Mengisi majalah dinding sekolah
5 Bernalar kritis  Berani mengemukakan pendapat
 Berani bertanya pada guru
6 Mandiri  Cuci tangan setelah kegiatan belajar.
 Budaya hidup sehat.
 Budaya lingkungan sehat dan bersih (tidak membuang
sampah sembarangan).
 Presensi menabung harian, sebagian dari uang saku.

6. Program Muatan Lokal


a. Tujuan Mulok di SLB .. ....
Muatan lokal diajarkan di SLB .. .... dengan tujuan membekali peserta didik
akan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk: 1)
mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
kota .... dan sekitarnya; dan 2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan
dan kearifan daerah yang ada di kota .... dan sekitarnya, yang berguna bagi
diri dan lingkungan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

19
b. Prinsip Pengembangan Muatan Lokal di SLB .. ....
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
2) Keutuhan kompetensi;
3) Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan
4) Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan
global.
c. Hal-hal tentang Muatan Lokal di SLB .. ....
1) Muatan Lokal dapat berupa :
a) seni budaya;
b) prakarya;
c) pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
d) bahasa, dan/atau
e) teknologi
2) Muatan pembelajaran terkait muatan lokal berupa bahan kajian terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya.
3) Muatan pembelajaran terkait muatan lokal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diintegrasikan antara lain dalam mata pelajaran seni budaya,
prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
4) Dalam hal pengintegrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dapat dilakukan, muatan pembelajaran terkait muatan lokal dapat
dijadikan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

d. Tahapan Pengembangan Muatan Lokal di SLB Negeri 2 Kota .... Mulok


di SLB Negeri 2 Kota .... terdiri dari SBK, PenjasOrkes dan Bahasa Jawa
yang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran SBK dan PenjasOrkes.
Adapun materi Bahasa Jawa yang diintegrasikan ke muatan pelajaran SBK
antara lain :
1) Menyanyikan lagu Bahasa Jawa
2) Memperagakan tarian tradisional khas .... dan Jawa Timur
3) Bermain peran/sosiodrama dalam bahasa jawa
4) Keterampilan membuat wayang dari kertas atau karton bekas
5) Memainkan wayang sederhana dengan dialog Bahasa Jawa
6) Membuat hasta karya yang memuat khas ..../tulisan Jawa dll.

20
7. Pengembangan Diri
Program pengembangan diri yang diadakan di SLB .. .... dilaksanakan dengan
melihat potensi peserta didik. Program pengembangan diri direalisasikan bisa
terintegrasi dalam mapel Kelompok Keterampilan antara lain :
- Dalam bidang olah raga : pembinaan atlet renang, atletik dan bulu tangkis.
SLB .. .... juga telah mengadakan kerja sama dengan Dinas Pemuda dan
Olah Raga, bidang paralympic untuk pembinaan atlet-atlet dari peserta
didik
- Dalam bidang kesenian, SLB .. .... mengadakan kerja sama dalam
peningkatan bakat dan minat anak bidang menggambar dan membatik.
Batik Ciprat Nusantara karya peserta didik telah diproduksi dan menerima
pesanan. Pemasaran batik ciprat melalui pameran-pameran dan kerja sama
dengan Dinas Sosial.

8. Program Khusus
Program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu peserta didik
memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya.
Program kebutuhan khusus bagi peserta didik:
1. Tunanetra: Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial, dan Komunikasi
(OMSK)
2. Tunarungu: Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama (PKPBI)
3. Tunagrahita: Pengembangan Diri
4. Tunadaksa: Pengembangan diri dan gerak
5. Autis: Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.

21
B. KO KURIKULER

(P5: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler


berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan
profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Sehingga tujuan, muatan,
dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler, bisa berdiri sendiri, sesuai tema yang dipilih dalam P5.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila, waktu penyelesaian
projeknya ditentukan oleh pendidik yang waktunya 20% s.d. 30% dari kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan. Prinsip pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila yaitu:
1) Jam pelajaran diluar kegiatan intrakurikuler,
2) Kegiatan projek merupakan lintas mata pelajaran,
3) Pelaksanaan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah,
4) Pelaskanaan tugas secara berkelompok dan berkolaborasi,
5) Projek yang dilakukan sesuai dengan yang telah ditentukan,
6) Rencana projek dilakukan di awal tahun pelajaran, dan
7) Projek dilakukan secara hergonomis, safety, dan sesuai kapasitas peserta didik.

Tabel. 3.10. Daftar Tema P5 per kelas


Jenjang Kelas SLB Jumlah P3 Pilihan Tema

SDLB kelas I dan 2 s.d 3 projek profil 1. Gaya Hidup Berkelanjutan


IV dengan tema berbeda 2. Kearifan Lokal
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
SMPLB kelas VII 3 s.d 4 projek profil 5. Suara Demokrasi
dengan tema berbeda (SMP/SMA/SMK)
6. Rekayasa dan Teknologi
7. Kewirausahaan
SMALB kelas X 3 s.d 4 projek profil 8. Kebekerjaan (wajib SMK/MAK)
dengan tema berbeda

22
Setiap mata pelajaran wajib mengandung kegiatan pembelajaran berbasis projek
yang ditujukan untuk projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, kegiatan pembelajaran
berbasis projek dilaksanakan lintas mata pelajaran. Berikut beberapa tema projek yang
direncanakan di SLB .. ....:

Tabel. 3.11. Perencanaan Tema P5 di SLB .. ....


Kelas Sasaran Nilai-
(alokasi Tema Kegiatan Nilai PPP Mapel
waktu) P5 terkait
Kelas 1 1. Kearifan Lokal Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(234.JP/ (Aku Cinta Wisata Rohani dan Edukasi jejak Kepada TYME, dan 2. PP
tahun) Indonesia) Presiden Sukarno (melibatkan berakhlak mulia; 3. B.Ind
orangtua) Berkebhinekaan 4. S.Bdy
Topik : Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Menghargai Jasa (kontekstualisasi tema: royong
Pahlawan Mencintai sejarah terkait kebiasaan
berbaju adat dan berpakaian
Sukarno Luck di tgl2 tertentu setiap
bulan)
2. Bhineka Tunggal Ika Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(Akhlak Kepada Berbagi Cerita di Akhir Minggu Kepada TYME, dan 2. PP
Manusia) (melibatkan peran orangtua) berakhlak mulia; 3. B.Ind
Berkebhinekaan 4. S.Bdy
(kontekstualisasi tema: menghargai Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Topik: perbedaan teman-teman di sekolah, royong 6. Matematika
Kita Semua Saudara ada warga orang Cina namun WNI)
Kelas 4 1. Kearifan Lokal Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(306..JP/ (Aku Cinta Wisata Rohani dan Edukasi jejak Kepada TYME, dan 2. PP
tahun) Indonesia) Presiden Sukarno (melibatkan berakhlak mulia; 3. B.Ind
orangtua) Berkebhinekaan 4. S.Bdy
Topik : Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Menghargai Jasa (kontekstualisasi tema: royong;
Pahlawan Mencintai sejarah terkait kebiasaan
berbaju adat dan berpakaian
Sukarno Luck di tgl2 tertentu setiap
bulan)
2. Bhineka Tunggal Ika Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(Akhlak Kepada Berbagi Cerita di Akhir Minggu Kepada TYME, dan 2. PP
Manusia) (melibatkan peran orangtua) berakhlak mulia; 3. B.Ind
Berkebhinekaan 4. S.Bdy
Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Topik: (kontekstualisasi tema: menghargai royong; 6. Matematika
Kita Semua Saudara perbedaan teman-teman di sekolah,
ada warga orang Cina namun WNI)
3. Bangunlah Jiwa dan Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
Raga Olahraga Bersama Kepada TYME, dan 2. B.Ind
berakhlak mulia; 3. S.Bdy
Berkebhinekaan 4. PenjasOrkes
Topik: (kontekstualisasi tema: Global; Bergotong-
Bersama Semua Sehat Membangun komunikasi dan royong;
kolaborasi yang sehat/tanpa bully
dengan kegiatan olahraga
bersama)

23
1. PA_BP
Kelas 7 1. Kearifan Lokal Kegiatan: Beriman, bertakwa 2. PP
(306...JP/ (Aku Cinta Wisata Rohani dan Edukasi jejak Kepada TYME, dan 3. B.Ind
tahun) Indonesia) Presiden Sukarno berakhlak mulia; 4. S.Bdy
Berkebhinekaan 5. PenjasOrkes
Topik : (kontekstualisasi tema: Global; Bergotong-
Menghargai Jasa Mencintai sejarah terkait kebiasaan royong;
Pahlawan berbaju adat dan berpakaian
Sukarno Luck di tgl2 tertentu setiap
bulan)
2. Bhineka Tunggal Ika Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
(Akhlak Kepada Berbagi Cerita di Akhir Minggu Kepada TYME, dan 2. PP
Manusia) berakhlak mulia; 3. B.Ind
Berkebhinekaan 4. S.Bdy
Topik: (kontekstualisasi tema: menghargai Global; Bergotong- 5. PenjasOrkes
Kita Semua Saudara perbedaan teman-teman di sekolah, royong; 6. Matematika
missal ada warga orang Cina
namun
WNI)
3. Bangunlah Jiwa dan Kegiatan: Beriman, bertakwa 1. PA_BP
Raga Olahraga Kepada TYME, dan 2. B.Ind
berakhlak mulia; 3. S.Bdy
(kontekstualisasi tema: Berkebhinekaan 4. PenjasOrkes
Topik: Membangun komunikasi dan Global; Gotong
Bersama Semua Sehat kolaborasi yang sehat/tanpa bully Royong; Mandiri
dengan kegiatan olahraga
bersama)
Kelas 10 1. Kearifan Lokal Kegiatan:
(378...JP/ (Aku Cinta …………………….(diisi peserta) …………………. …………….
tahun) Indonesia) (diisi peserta) (diisi peserta)

Topik :
Menghargai Jasa (kontekstualisasi tema:
Pahlawan ……………………………

2. Bhineka Tunggal Ika Kegiatan:


(Akhlak Kepada …………………….(diisi peserta) …………………. …………….
Manusia) (diisi peserta) (diisi peserta)

Topik: (kontekstualisasi tema:


Kita Semua Saudara ……………………………
3. Bangunlah Jiwa dan Kegiatan:
Raga …………………….(diisi peserta) …………………. …………….
(diisi peserta) (diisi peserta)

Topik: (kontekstualisasi tema:


Bersama Kita Sehat ……………………………

4. Kewirausahaan Kegiatan: Pameran, bazaar, pentas Beriman, bertakwa, 1. Seni Budaya


seni dan berakhlak 2. Informatika
mulia; 3. Pend. Agama
Kontekstualisasi tema: mandiri;; 4. B. Inggris
…………………………… kreatif;
bergotong-royong;

Catatan: Contoh modul P5 disesuaikan dengan kesepakatan perkelas di SLB .. ....

24
SLB .. .... melaksanakan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila dengan
mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode dengan
pengaturan jadwal sebagai berikut:
Jadwal Pelaksanaan penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila
Tabel. 3.12. Contoh jadwal P5 harian dalam seminggu untuk Fase D (kelas VII)

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 07.00 - 07.15 SENAM PAGI
07.15 - 07.30 UPACARA LITERASI
1. 07.30 - 08.05 P5

2. 08.05 - 08.40 P5

3. 08.40 – 09.15 P5

09.15 – 09.30 ------------------------- ISTIRAHAT -------------------------

4. 09.30 – 10.05 P5

5. 10.05 – 10.40 P5

6. 10.40 – 11.15 P5

7. 11.15 – 11.50 P5

11.50 – 12.20 ------------------------- ISHOMA -------------------------

8. 12.20 – 12.55 P5

9. 12.55 – 13.30 P5(-1/2)

Catatan : Selanjutnya jadwal pelaksanaan projek penguatan profil pelajar


Pancasila bisa disesuaikan dengan keputusan bersama masing-masing kelas.

C. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan Ekstra kurikuler merupakan bagian dari proses pendidikan. Sasaran
yang ingin dicapai tidak semata-mata terampil dalam berbagai kegiatan, namun lebih
menitik beratkan pada peningkatan mutu pendidikan.
Kegiatan Ekstra Kurikuler menurut Yudha M. Saputra (1998:6) adalah
“Kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar
mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia
seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan
ikut dinilai”.
25
1. Tujuan Pelaksanaan Ekstrakurikuler di SLB .. ....
a. mengembangkan bakat dan minat siswa
b. melatih ketrampilan siswa
c. meningkatkan mutu pendidikan

2. Jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler terbagi menjadi dua bagian, yaitu :


SLB .. .... melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikelompokkan dalam
kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan (non wajib).
a. Ekstra Kurikuler Wajib
Regulasi menegaskan bahwa “Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui
penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan.”
Sebagai kegiatan ekstra kurikuler wajib, SLB .. .... mengadakan Pendidikan
Kepramukaan ini setiap hari Sabtu, pukul 07.30 sampai dengan 08.30.
Pangkalan Pramuka di SLB .. .... telah terdaftar di Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Kota .... dengan Gugus Depan 01.049 dan 01.050.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik, dari tingkatan kelas I – III
sebagai kelompok Pramuka Siaga dan tingkatan kelas IV – X sebagai kelompok
Pramuka Penggalang.
Sesuai dengan Pasal 4 dan Pasal 5 Permendikbud No. 63 Tahun 2014, kegiatan
Pendidikan Kepramukaan di SLB .. .... berupa:
1) Pengembangan nilai sikap, meliputi kegiatan berdoa bersama,
mengucapkan salam, menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi
orang yang lebih muda, penanaman sopan santun, dan lain sebagainya.
2) Latihan baris berbaris dan latihan upacara
3) Ketrampilan kepramukaan, meliputi tali temali, morse, semaphore,
mendirikan tenda, tekpram, sandi-sandi sederhana dan lain sebagainya
4) Kerjasama dalam regu, meliputi kegiatan lomba beregu, tugas tali temali
dan lain sebagainya.
Pembina pramuka di SLB .. .... adalah guru kelas yang telah memperoleh
sertifikat paling rendah kursus mahir dasar dan (Guru kelas yang melaksanakan
tugas tambahan sebagai Pembina Pramuka). Ada 7 orang guru kelas SLB .. ....
yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

26
b. Ekstra Kurikuler non Wajib
Maka selain kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstra
kurikuler wajib, SLB .. .... mengadakan kegiatan ekstra kurikuler pilihan yang
disesuaikan dengan bakat dan minat peserta didik, diadakan setiap hari Sabtu
pukul 10.00-11.00, dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1) Baca Tulis Qur’an :
Baca Tulis Qur’an dibimbing langsung oleh Guru Pendidikan Agama Islam
SLB .. ..... Kegiatan Baca Tulis Qur’an ini bertujuan untuk membimbing
siswa untuk lebih terampil dalam membaca dan memahami Al Qur’an. Ke
depannya, diharapkan peserta didik bisa menerapkan ajaran agama secara
baik dalam kehidupannya.
2) Tata Boga
Tata Boga melatih kemampuan peserta didik dalam hal mengolah makanan
secara baik, bersih dan lebih bergizi. Dari kegiatan ekstra kurikuler tata boga
ini, diharapkan peserta didik bisa mengolah makanan secara mandiri. Dan
bagi peserta didik yang memiliki bakat memasak, kegiatan ini bisa menjadi
bekal bagi mereka untuk mengembangkan dirinya sehingga bisa menjadikan
kegiatan memasak sebagai sumber mata pencaharian mereka. Kegiatan tata
boga yang sudah berjalan adalah pembuatan sambal pecel dan telur asin.
Sambel pecel dan telur asin hasil karya peserta didik ini sudah dijual di guru-
guru dan orang tua/wali murid.
3) Hasta Karya
Kegiatan ini memiliki manfaat untuk melatih ketrampilan motorik peserta
didik. Hasta karya yang telah dilaksanakan dan masih berjalan di SLB .. ....
adalah membuat keset, membuat batik sederhana, bola-bola duri (untuk
terapi motorik tangan), menghias Kendang Jimbe dan lain sebagainya.
4) Seni Tari dan Menyanyi Peserta didik yang berbakat dalam seni tari dan
menyanyi dilatih oleh guru seni tari, dilatih terampil dan berani tampil di
depan banyak orang. Hasil latihan seni tari ini biasanya ditampilkan dalam;
kegiatan-kegiatan sekolah; Jalan Sehat ABK bersama Walikota ....; Mengisi
stand UKM; mengisi acara pada stand.
5) Olahraga
Kegiatan ekstra kurikuler olah raga yang diadakan di SLB .. .... adalah : Lari;
Bocee; dan Terapi Akuatik.

27
D. PERATURAN AKADEMIK
1. Asesmen
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran
dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan
aturan tertentu. Asesmen juga tidak hanya mengukur kemajuan peserta didik
sebagai bentuk evaluasi program melainkan juga berguna untuk
mengidentifikasikan pengembangan dan perencanaan pembelajaran di masa
depan.
Terkait asesmen diagnostic, sesuai namanya asesmen diagnostik
bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi
awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen
diagnostik adalah sebagai berikut:
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk
menggali hal-hal seperti berikut:
 Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
 Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
 Mengetahui kondisi keluarga siswa
 Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
 Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah: 1)
Persiapan; 2) Pelaksanaan; 3) Tindak Lanjut.
Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target
kurikulum. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir
setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen
Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
Asesmen diagnostik kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali
hal-hal seperti berikut:
 Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
 Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
 Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang
kompetensinya di bawah rata-rata
28
SLB .. .... menggunakan instrumen asesmen diagnostik untuk PDBK
tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa dan autis berdasarkan kondisi
masing-masing peserta didik.

Selanjutnya untuk penilaian pembelajaran dilakukan dengan berikut:


a. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat
penilaian ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi,
teknik penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan model pembelajaran
yang dipilih, dapat dilakukan secara moderasi antar guru mapel dengan
menitikberatkan pada asesmen formatif, untuk sumatif sebagai penguatan
asesmen formatif dengan teknik: tes tertulis, tes lisan, penugasan, praktik,
produk, dan portofolio.

b. Penilaian proyek profil pelajar pancasila


Penilaian proyek harus direncanakan diawal proyek, diinformasikan kepada
peserta didik. Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan
potensi, minat dan bakat serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong
royong, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang
digunakan antara lain: observasi; wawancara; produk; penilaian diri;
Penilaian antar teman

2. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran;

Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir fase Peserta Didik dilihat dari
hal-hal berikut:
1) kehadiran minimal 80 % dari jumlah hari efektif
2) mengikuti seluruh kegiatan intrakurikuler dan projek P5
3) terdapat peningkatan pengetahuan (konten), keterampilan (kompetensi); dan
4) menunjukan hasil belajar sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila (P5).

29
3. Kriteria Kenaikan Kelas; dan Memuat Kriteria Kelulusan.
Penentuan kenaikan kelas sebagaimana dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
selama 1 (satu) tahun ajaran. Penentuan kelulusan peserta didik dari SLB .. ....
dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain pada: kelas V dan kelas VI untuk jenjang SDLB;
setiap tingkatan kelas untuk jenjang SMPLB, dan SMALB.

30
BAB IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Secara umum pembelajaran di Sekolah Luar Biasa .. .... dilaksanakan untuk


memenuhi keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus dengan berbagai
kompleksitas kekhususan yang dimilikinya, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan
adalah pembelajaran berdiferensiasi. Untuk mewujudkan pembelajaran yang
berdifferensiasi maka pembelajaran dirancang dengan memenuhi prinsip-prinsip
berikut:
1) mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan;
2) membangun kapasitas peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3) mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
4) relevan, sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
5) berorientasi pada masa depan peserta didik yang berkelanjutan.

Sekolah Luar Biasa (SLB) .. .... pada konteks perencanaan pembelajaran dalam
kurikulum merdeka perlu memperhatikan beberapa hal-hal sebagai berikut: Memahami
Capaian Pembelajaran; Merumuskan tujuan pembelajaran (CP); Menyusun alur tujuan
pembelajaran; Merancang pembelajaran. Pendidik dapat (1) mengembangkan
sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran, (2)
mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan
contoh-contoh yang disediakan Pemerintah, atau (3) menggunakan contoh yang
disediakan.

A. CP, TP, ATP SLB .. ....


Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Mengingat SLB .. ....
memiliki 3 jenjang pendidikan di dalamnya, mulai dari SDLB; SMPL; dan SMALB,
maka CP SLB .. .... terdapat 4 (empat) fase. Mulai Fase A kelas I; fase B kelas IV; fase
D kelas VII; dan fase E kelas X.

31
CP bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual di SLB
.. .... menggunakan CP pendidikan khusus sesuai dengan kekhususannya. Peserta didik
berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan
menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. CP ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun
dalam fase-fase.
Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang
bersifat operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi
dan lingkup materi. Perumusan Tujuan Pembelajaran di SLB .. .... memperhatikan
kaidah penggunaan: 1) Kata Kerja Operasional; 2) Kompetensi: pengetahuan, sikap, dan
keterampilan; 3) Kompetensi dan lingkup konten (variasi untuk pendidikan khusus).
Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan menjadi alur tujuan
pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial,
berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
Berdasarkan capaian pembelajaran di awal tahun ajaran 2022/2023 guru SLB
.. .... menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan komponen
capaian pembelajaran, capaian elemen, alur tujuan pembelajaran, alokasi waktu dan
Alternatif Materi/ Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran.

B. MODUL AJAR
Modul Ajar yang disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaan. Perhitungan
Alokasi waktu berisi format jumlah minggu yang efektif dalam satu tahun, dan
distribusi alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang yang dilakukan dalam satu
tahun. Guru-guru SLB .. .... mengembangkan Modul Ajar per Kelas dan per Tujuan
Pembelajaran dengan tiga (3) komponen utama di dalamnya yaitu: Tujuan
Pembelajaran, Langkah Pembelajaran, dan Asesmen.
Penyusunan Modul Ajar dibuat dengan dasar memperhatikan/
mempertimbangkan: 1) Fase/kelas; 2) Elemen; 3) Alokasi waktu; 4) Dimensi Profil
Pelajar Pancasila; 4) Langkah pembelajaran: tersurat sub elemen Profil Pelajar
Pancasila; serta 5) Asesmen formatif, refleksi, dan tindak lanjut
Contoh ATP dan Modul Ajar terlampir

32
C. MODUL PROJEK
Modul Projek disusun berdasarkan hasil perencanaan kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila (P5) di tahun 2022/2023 sebagai berikut:

Modul Projek untuk SMPLB kelas VII.


1. Bhineka Tungal Ika

Kegiatan projek ini dilakukan dengan memperhatikan keberagaman peserta didik di


SMPLB .. ...., menghargai perbedaan teman-teman di sekolah, ada peserta didik
Cina namun WNI, serta untuk mencegah terjadinya bully baik yang bersifat verbal
maupun fisik antar peserta didik.
Penanggung Jawab kegiatan projek Guru Kelas
Jenjang : SMPLB .. ....
Kelas VII
Mata pelajaran : 1) PA_BP; 2) PP; 3) B.Ind; 4) SBdy; 5) PenjasOrkes; 6) Mat.
Tema Projek : Bhineka Tunggal Ika
Waktu : empat minggu
Dimensi : Beriman, bertakwa Kepada TYME, dan berakhlak mulia;
Berkebhinekaan Global; Bergotong-royong;
Deskripsi Projek :
Peserta didik membentuk kelompok (jumlah peserta didik dalam satu kelompok 2 -
3 orang), tiap anggota kelompok membuat rekaman cerita pengalaman teman,
masing bergiliran menceritakan kegiatan yang sudah dilakukan sekolah selama satu
minggu (Senin-Jum’at) dalam minggu tersebut. Waktu kegiatan dan pelaporan
dilakukan selama empat minggu.
Tugas : Secara berkelompok peserta didik berbagi giliran untuk
bercerita dalam kelompok masing-masing, dan merekam cerita temannya; kegiatan
merekam cerita temannya dapat dilakukan dengan melalui HP rekam suara, rekam
gambar/video, boleh dengan menuliskan. Peserta didik membuat laporan dengan
menggunakan bahasanya sendiri berupa monolog yang isinya menceritakan kembali
rangkuman cerita teman-temannya dalam kelompok. Dialog yang digunakan boleh
menggunakan bahasa daerah, atau bahasa Indonesia.
Pelaporan : 1) Penampilan langsung; 2) Publikasi; 3) Laporan tertulis; 4) Video
Contoh Modul Projek lengkap terlampir

33
2. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Setiap Jum’at pagi minggu kedua agenda SMPLB di SLB .. .... melakukan senam
pagi bersama, yang dipimpin oleh Guru PenjasOrkes, peserta didik membuat
proyek bersama kelompoknya untuk bergantian menjadi instruktur senam di sekolah.
Penanggung Jawab kegiatan Guru bidang studi PenjasOrkes. Kegiatan projek ini
dipilih dengan mempertimbangkan keberagaman peserta didik, menguatkan
keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi dan kolaborasi yang sehat/tanpa
bully melalui kegiatan olahraga bersama.
Jenjang : SMPLB SLB .. ....
Kelas : VII,
Mata pelajaran : 1) PA_BP; 2) Seni Budaya; 3) B. Indonesia; 4) PenjasOrkes
Tema Projek : Bangunlah jiwa dan raganya
Topik Spesifik : Menjadi Instruktur Senam Kelompok Kelas
Waktu : Empat minggu
Dimensi : Beriman, bertakwa Kepada TYME, dan berakhlak mulia;
Berkebhinekaan Global; Bergotong-royong; Mandiri
Deskripsi Projek :
Secara berkelompok peserta didik melakukan rangkaian gerak berirama dengan
iringan kreasi musik (pilihan bebas) selama lima menit, pelaporan dilakukan dalam
bentuk unjuk kerja. Waktu penyusunan selama empat minggu.
Tugas :
Secara berkelompok buat rangkaian gerak bebas berirama terdiri dari gerak lamban,
cepat dan diakhiri dengan kombinasi diiring musik (rangkai sendiri), dipraktikkan
(memimpin) senam pagi bersama di sekolah.
Pelaporan/pilihan : 1) Penampilan langsung; 2) Publikasi; 3) Laporan tertulis; 4)
Video
Contoh Modul Projek lengkap terlampir

34
BAB V. EVALUASI, PENDAMPINGAN,
DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. PENDAMPINGAN

Tabel 4.1. Perencanaan Program Pendampingan

TAHAPAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENANGGUNGJAWA


PELAKSANAAN B KEGIATAN

1.  Membentuk Tim Pendampingan awal tahun Kepala Sekolah dan


Persiapan  Menyusun rencana dan jadwal pelajaran Wakil Kurikulum
kegiatan
 Menyusun dan menyiapkan
perangkat
 Pendampingan (terlampir)

2.  Melakukan pendampingan awal tahun PS dan KS


Pelaksanaan terkait dengan penyusunan dan pelajaran
pelaksanaan dokumen
Kurikulum Opersional di SLB
.. ....
awal semester Wakakur dan staffnya
 Melakukan pendampingan s.d. tengah
kepada guru dalam penyusunan semester
perencanan pembelajaran,
pelaksana pembelajaran dan
Penilaian (dilakukan berbarengan
dengan supervisi kelas/Klinis)
tengah semester Wakakur dan staffnya
 Melakukan pendampingan kepada dan akhir
guru dalam penyusunan semester
perencanan P5
 Melakukan pendampingan
kepada guru dalam
pengolahan hasil belajar
peserta didik

3. Tindak  Memberikan laporan hasil tengah semester WakaKur


lanjut pendampingan kepada atasan dan akhir
dan mensosialisasikan semester
kepada warga sekolah.

 Memberi rekomendasi hasil tengah semester PS dan KS


pendampingan kepada yang dan akhir
bertanggung jawab pada semester
objek pendampingan.

 Menindaklanjuti rekomendasi tengah semester Kepala Sekolah dan Wakil


hasil pendampingan dengan dan akhir Kurikulum
membuat rencana lanjutan semester
untuk periode berikutnya.

35
B. EVALUASI KOSP

Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian


tujuan, dan keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang
berkembang SLB .. .... menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut:

Tabel 4.2. Perencanaan Program Evaluasi KOSP

Tahapan Uraian Kegiatan Waktu Penanggungjawab


Kegiatan Pelaksanaan

1. 1. Membentuk Tim Evaluasi Awal tahun Kepala Sekolah dan


Persiapan 2. Menyusun rencana dan Ajaran Wakil Bidang
jadwal kegiatan Evaluasi Kurikulum
3. Menyusun dan menyiapkan
perangkat Evaluasi (terlampir)

2. 1. Melakukan Evaluasi terkait Awal tahun Pengawas dan


Pelaksanaan dengan Penyusunan Kurikulum pelajaran Kepala Sekolah
Opersional di SLB .. .....
2. Melakukan Evaluasi terkait dengan
pelaksanaan Kurikulum Opersional
di SLB .. .....

C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Tabel 4.3. Perencanaan Program Pendampingan

No Kegiatan Waktu Penanggung - Narasumber


Pelaksanaan jawab
1 Sosialisasi penyusunan Juli 2022 Wakasek kurikulum PS PKP
KOSP di SLB .. ....
2 Pelatihan penyusunan Juli 2022 Wakasek kurikulum PS PKP
KOSP, Perangkat Pembelajaran

3 Pelatihan pembelajaran dan Juli 2022 Wakasek kurikulum PS PKP


Asesmen
4 Pelatihan penyusunan Modul P5 Juli 2022 Wakasek kesiswaan PS PKP

5 Pelatihan pengorganisasian Januari 2023 Wakasek kesiswaan PS PKP


pembelajaran

6 Pelatihan Pengembangan KSE Januari 2023 Wakasek kesiswaan PS PKP/Fasil PGP


dan Coaching

7 Pengembangan Keprofesian Januari 2023 Wakasek sarapras Dinas Pendidikan


Berkelanjutan Prov.

36
BAB VI. PENUTUP

Alhamdulillah dengan telah tersusunnya Kurikulum Operasional SLB .. ....


pada tahun ajaran 2022/2023. Mengacu pada beberapa regulasi terkait pemberlakuan
Kurikulum Merdeka sebagai acuan Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan; maka
SLB .. .... menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
SLB .. .... ini sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah tahun ajaran 2022/2022.
Secara substansi kurikulum SLB .. .... merupakan ejawantah dari komitmen
bersama baik dalam perancangan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi seluruh warga
sekolah. Maka dalam hal realisasinya, KOSP SLB .. .... ini merupakan tanggung jawab
seluruh stakeholder sekolah di bawah pengawasan, bimbingan dan pengendalian Kepala
Sekolah dibantu Pengawas Sekolah.
Tentunya Tim Pengembang Kurikulum SLB .. .... mengharapkan dukungan
dari berbagai pihak dalam perjalanan rencana pengembangan sekolah, maka KOSP
SLB .. .... ini bersifat flaksibel dan dinamis. Ide dan gagasan baik serta inovatif dari
seluruh stakeholder selama perjalanan waktu, akan menjadi bahan evaluasi dan
pertimbangan, untuk selanjutnya bisa menjadi bahan masukan demi penyempurnaan
dan perbaikan KOSP SLB .. .... khususnya, dan pelaksanaan pendidikan di SLB pada
umumnnya. Semoga Kurikulum Operasional SLB .. .... mampu menjadi tolak ukur
bagi Sekolah Luar Biasa untuk ikut berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa,
mewujudkan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Semoga Allah SWT
memudahkan urusan kita semua. Aamiiin.

...., 18 Juli 2022. Kepala SLB ..

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Kalender Pendidikan
B. CP; TP; ATP; SDLB
C. CP; TP; ATP; SMPLB
D. CP; TP; ATP; SMALB
E. Modul Ajar/RPP
F. Modul P5
G. Laporan Hasil Belajar
H. Lembar Validasi KOSP
I. SK Tim Pengembang KOSP SLB .. ....
J. Berita Acara revisi dan pengembangan KOSP SLB .. .... TA. 2022/2023.
K. Daftar Regulasi-regulasi yang Berlaku dalam Kurmer (saat ini):
 PP No 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
57 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
 Permendikbud No 05 Tahun 2022 tentang SKL
 Permendikbidristek No 07 tahun 2022 tentang SI
 Permendikbidristek No 16 tahun 2022 tentang Standar Proses
 Permendikbidristek No 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
 Kepmendikbud Kurikulum no 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
 Keputusan Kepala BSKAP Kemendibudristek No 033/H/KR/2022 tentang
capaian pembelajaran kurikulum merdeka
 Keputusan kepala BSKAP Kemendikbudristek NO 009/H/KR/2022 tentang
dimensi, Elemen dan subelemen profil pelajar pancasila pada kurikulum
merdeka.

L. Foto-foto Kegiatan Sekolah

38

Anda mungkin juga menyukai