Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR


PROGRAM STUDI S1 PAUD KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
Alamat : Jl. Mayjen HR.Edi Sukma Km. 17 SDN 02 Caringin Kab. Bogor Kode Pos 16730

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu Nama Tutor : Sri Haryati, S.Pd., M.M.
Kode Mata Kuliah : P A U D 4 3 0 2 Hari/tgl :
Bobot sk/SMT : 2/4 Pokjar : Caringin
Tugas Ke :1 Nama : EUIS SUSANTI
NIM : 857295031

RANGKUMAN
MODUL 1
Latar Belakang Pembelajaran Terpadu

KEGIATAN BELAJAR 1
A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DITAMAN KANAK-KANAK
Masitoh dkk. ( 2005 ) mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran di TK mengutamakan bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain.
Masitoh dkk. ( 2005 ) juga menegaskan bahwa pembelajaran yang paling efektif ubtuk anak usia TK
adalah melalui suatu kegiatan yang konkret dengan pendekatan yang berorientasi bermain.
Piaget ( dalam Masitoh, 2005 ) menyatakan bahwa dengan bermain anak diberikan kesempatan
untuk mengasimilasi kenyataan terhadap dirinya dan dirinys terhadap kenyataan.
Teori Piaget diatas sejalan dengan Moeslichatoen ( 1996 ) yang berpendapat bahwa pembelajaran
di TK :
1. Sebaiknya memberikan situasi pendidikan yang memberikan rasa aman dan menyenangkan
pada anak.
2. Dapat berbentuk kegiatan belajar yang dapat membentuk anak untuk berperilaku yang baik.
3. Merupakan pengembangan berbagai kemampuan dasar anak.
B. PRINSIP PEMBELAJARAN DITAMAN KANAK-KANAK.
Menurut Masitoh ( 2004 ) beberapa prinsip pembelajaran tersebut adalah:
1. Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak,sumber
belajar,dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan eksplorasi dalam
kegiatan bermain.
3. Belajar sambil bermain ditekankan pada integrasi pengembangan potensi dibidang
fisi/motorik, intelegensi,sosial emosional,dan bahasa serta komunikasi sehigga menjadi
kemampuan yang aktual di miliki anak.
4. Penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perlu memberikan rasa aman bagi anak.
5. Sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini,proses pembelajaran dilaksanakan secara
terpadu’
6. Proses pembelajaran pada anak usia dini akan terjadi apabila anak berbuat secara aktif
berinteraksi dengan linfkungan belajar yang diatur pendidik.
7. Program belajar bagi anak usia dini dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu system yang
dapat menciptakan kondisi menggugah dan memberi kemudahan bagi anak.

KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak.
A. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
Menurut Hibana ( 2002 ) ada beberapa karakteristik perkembangan anak usia 4-6 tahun,meliputi
berikut ini :
1. Perkembangan fisik anak.
2. Perkembangan bahasa.
3. Perkembangan kognitif ( daya piker anak ).
4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu,bukan permainan sosial walaupun aktivitas
bermain dilakukan anak secara bersama dengan anak-anak lainnya.
Menurut Nugraha ( 2003 ) ciri perkembangan anak usia TK secara lebih rinci adalah sebagai berikut :
1. Dari segi fiisk
2. Dari segi sosial
3. Dari segi berfikir dan berkomunikasi
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa secara umum kemampuan yang berkembang pada
anak usia TK adalah kecerdasan jamaknya atau kemampuan dasar anak, antara lain mencakup
perkembangan kognitif,sosial emosional,moral agama,fisik/motoric,bahasa dan seni.
B KEMAMPUAN DASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Kemampuan dasar taman kanak-kanak terdiri dari :
1. Kemampuan kognitif anak TK
2. Kamampuan sosial emosional anak TK
3. Kemampuan nilai moral agama anak TK
4. Kemampuan fisik anak TK
5. Kemampuan bahasa anak TK
6. Kemampuan seni anak TK
C. KECERDASAN JAMAK ( MULTIPLE INTELLIGENCES )
Kemampuan anak dari sudut pandang lain yang dapat dikembangkan dengan pembelajaran terpadu
adalah kecerdasan jamak.Yuliani Nuraini Sujiono ( 2005 ) mengemukakan bahwa tahun 1983,Howard
Gardner menciptakan teori multiple intelligences (kecerdasan jamak). Dalam teori kecerdasan
jamak,kecerdasan tak hanya berarti kecerdasan otak saja.
Berikut ini akan dikemukakan 9 kecerdasan jamak yang terdiri dari :
1. Kecerdasan linguistic
2. Kecerdasan logika matematik
3. Kecerdasan fisik ( kinestik jasmani )
4. Kecerdasan visual spasial
5. Kecerdasan intrapersonal
6. Kecerdasan interpersonal ( antar pribadi )
7. Kecerdasan musical
8. Kecerdasan naturalis
9. Kecerdasan eksirensial
MODUL 2
Konsep Dasar Pembelajaran.

KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat Pembelajaran Terpadu
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Pembelajarn terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
mengintegrasikan kegiatan dalam semua bidang pengembangan,meliputi aspek kognitif, sosial-
emosional, bahasa, moral, nilai-nilai agama, fisik-motorik, dan seni.
Tema adalah ide pokok sehungga pembelajaran terpadu atau pembelajaran tema merupakan
pendekatan pembelajaran yang didasarkan atas ide pokok tentang anak dan lingkungannya.
John Dewey seorang tokoh pendidikan aliran pragmatisme yang mengusulkan kurikulum yang
dihubungkan dengan pengalaman hidup yang nyata.
Berdasarkan hal tersebut maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai :
1. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang pengembangan yang
mencerminkan dunia nyata disekelling anak sesuai dengan kemampuan dan perkembangan
anak.
2. Suatu cara untuk mengembankgan pengetahuan dan keterampilan anak secara serempak
( simultan ).
3. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang pengembangan yang
berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU
Hendrick ( 1986 ) dalam ocih setiasih ( 2005 ) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
membantu anak mengembangkan semua pemikirannya secara langsung dalam proses belajar
mereka.
Osborn dan Osborn ( 1983 ) mengemukakan bahwa melalui program pembelajaran yang di
dasarkan pada tema,anak-anak membangun hubungan yang utuh diantara informasi yang terpisah-
pisah untuk akhirnya membentuk konsep yang lebuh rumit dan lebih abstrak.
Ada beberapa karakteristik dari pembelajaran terpadu :
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada anak ( student centered ).
2. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak ( direct
experiences ).
3. Pembelajaran terpadu menciptakan kegiatan yang dapat mengoptimalkan semua pemikiran
anak .
4. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam
suatu proses pembelajaran.
5. Pembelajaran terpadu bersifat luwes ( fleksibel )
6. Hasil pembelajaran yang akan dicapai adalah agar setiap aspek pengembangan dapat
berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
C. LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU
Secara filosofi ,kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat
berikut :
1. Progresivisme
2. Konstruktivisme
3. Humanism
D. MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU
Manfaat pembelajaran terpadu adalah :
1. Memungkinkan anak mengeksplorasi dan mengekspresikan pengetahuan dan keterampilan
melalui berbagai kegiatan.
2. Meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif.
3. Meningkatkan kecakapan berpikir anak.
4. Meningkatkan interaksi sosial anak.
5. Meningkatkan profesionalisme guru.

KEGIATAN BELAJAR 2
Model – Model Pembelajaran Terpadu
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DITAMAN KANAK-KANAK.
1. Model Jaring Laba-laba ( Webbed )
Dari beberapa model pembelajaran terpadu,model ini model ini yang akrab dengan guru TK.
Kekuatan model ini adalah lebih mudah dalam merancang dan menggunakannya,proses penentuan
tema yang melibatkan anak serta penggalian tema dimulai dari lingkungan terdekat anak.
Kelemahan model ini adalah pada saat penyeleksian tema sehingga sangat diperlukan keterampilan
guru untuk menggali potensi yang ada pada anak didik.
2. Model Keterkaitan ( Integrated )
Model ini menekankan pada bagaimana menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu
topic dengan topic lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain didalam satu bidang
pengembangan.
Kekuatan dari model ini adalah anak memiliki gambaran yang mendalam dalam satu bidang
pengembangan sehingga terjadi internalisasi atau penyatuan terhadap konsep yang di
kembangkan.
Kelemahan dari model ini adalah berbagai bidang pengembangan di dalam model ini tetap terpisah
dan Nampak tidak terkait walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara bidang pengembangan
( interdisiplin ).
3. Model Keterpaduan ( Integrated )
Model ini agak sulit dilaksanakan secara utuh di TK karena mensyaratkan penguasaan guru dalam
konsep untuk menggabungkan berbagai bidang pengembangan serta penentuan focus dari adanya
saling tumpang tindih antar bidang pengembangan dan keterampilan. Sedangkan kekuatan dari
model ini adalah mengarahkan keterkaitan antar bidang pengembangan secara lebih jelas dan
terarah.
MODUL 3
Keterampilan Dasar Mengajar dan Peranan Guru dalam Pembelajaran Terpadu.

KEGIATAN BELAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar Guru dalam Pembelajaran Terpadu.
A. INTERAKSI EDUKATIF
1. Pengertian
Interaksi edukatif yaitu interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah
laku dan perbuatan seseoorang.
2. Ciri-ciri Interaksi Edukatif
a. Mempunyai tujuan.
Tujuan interaksi edukatif adalah untuk membantu anak didik untuk mencapai suatu
perkembangan tertentu.
b. Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan.
c. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus
d. Ditandai dengan aktivitas anak didik
e. Guru sebagai peran pembimbing
f. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin
g. Mempunyai batas waktu
h. Diakhiri dengan evaluasi
3. Prinsip-prinsip Interaksi Edukatif
dalam rangka menjangkau dan memenuhi sebagian besar kebutuhan anak didik terdapat
beberapa prinsip dalam interaksi edukatif yaitu :
a. Prinsip motivasi
b. Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki
c. Prinsip mengarah pada titik pusat perhatian tertentu atau focus tertentu.
d. Prinsip keterpaduan
e. Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi
f. Prinsip mencari, menemukan, dan mengembangkan sendiri anak didi.
g. Prinsip belajar sambil bekerja ( learning by doing )
h. Prinsip hubungan sosial
i. Prinsip perbedaan individual
B. KEDUDUKAN GURU DAN ANAK DIDIK
Kunci dalam pembelajaran terletak pada seorang guru,bukan berarti dalam proses pembelajaran
hanya guru yang aktif ,hanya proses pembelajaran yang menuntut keaktifan dari kedua subjek
pembelajaran,yaitu guru dan anak didik.
1. Kedudukan guru
Guru adalah seorang yang memberikan ilmu prngetahuan kepada peserta didik.
Seorang guru harus memenuhi bebberapa persyaratan, yaitu sebagai berikut :
a. Takwa kepada Allah SWT
b. Berilmu
c. Sehat jasmani
d. Berkelakuan baik
2. Kedudukan peserta Didik/Anak Didik
Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seorang atau sekelompok orang
yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Anak didik adalah pokok persoalan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.sebagai pokok
persoalan anak didik menempati posisi yang menentukan dalam sebuah interaksi.
C. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru ,yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan mengelola kelas
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
8. Keterampilan supervisi klinis

KEGIATAN BELAJAR 2
Peranan Guru TK dalam Pembelajaran Terpadu.
1. Peran Guru TK sebagai Perencana
Peran guru sebagai perencana dalam pembelajaran terpadu adalah guru harus merencanakan suatu
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya bersama anak didik.
Bentuk – bentuk perencanaan di TK :
a .perencanaan tahunan
b. program semester
c. perencanaan mingguan ( satuan kegiatan mingguan )
d. perencanaan harian ( satuan kegiatan harian )
2 . Peran Guru TK sebagai Pelaksana
Setelah perencanaan selesai disusun maka selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas.
Pada tahap pelaksanaan ini kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dirancang pada tahap sebelumnya.
b. Anak didik diorganisasikan berdasarkan pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Pada kegiatan pembukaan sebaiknya anak didik diorganisasikan secara klasikal dengan tujuan
menggiring dan mengkondisikan anak menuju pada tema yang telah dipilih.
d. Pada kegiatan inti anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kegiatan yang
telah ditetapkan.
e. Pada akhir kegiatan,anda dapat mengajak anak-anak didik mengunjungi tempat yang sesuai
tema.
f. Pada akhir kegiatan anda dapat melakukan refleksi dengan mengajak anak-anak berdiskusi dan
meminta anak mengemukakan apa yang mereka pelajari,rasakan dan kesan-kesan serta
keinginan yang belum terpenuhi dengan tema saat kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung.
3. Peran Guru Tk sebagai Evaluator
Peran guru TK sebagai evaluator dengan melakukan penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan
penilaian hasil kegiatan. Dalam penilaian proses kegiatan, anda melakukan penilaian dengan
melakukan observasi atau pengamatan terhadap cara belajar anak baik secara individual maupun
kelompok.
Ada beberapa peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih,
diantaranya sebagai berikut :
a. Korektor
b. Inspiratory
c. Informatory
d. Organisator
e. Motivator
f. Inisiator
g. Fasilitator
h. Pembimbing
i. Demonstator
j. Pengelola Kelas
k. Mediator
l. Supervisor
MODUL 4
Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-laba ( Webbed )

KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian, Kelebihan dan Keterbatasan Model Jaring Laba-laba ( Webbed )
A. PENGERTIAN MODEL JARING LABA-LABA
Model jaring laba-laba merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan atau bidang
pengembangan.
B. KELEBIHAN DAN KETERBATASAN MODEL JARING LABA-LABA
Beberapa kelebihan dari model jaring laba-laba ini adalah sebagai berikut :
1. Ada kekuatan motivasi yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati oleh anak-anak.
2. Model jaring laba-laba relative mudah dilakukan para guru, termasuk guru TK pemula.
3. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim karena anggota tim ( guru ) sebagai
pengembang dapat bekerja sama untuk mengembangkan semua bidang/aspek pengembangan
melalui satu tema saja sehingga tidak terjadi ketumpangtindihan dalam materi pembelajaran.
4. Pendekatan tematik memberikan kejelasan “payung” yang akan memotivasi anak maupun guru.
5. Model ini juga memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau berbagai gagasan yang
berbeda,namun saling terkait dalam satu tema.
Keterbatasan model jaring laba-laba adalah sebagai berikut :
1. Cukup sulit dalam memilih dan menentukan tema
2. Guru cenderung merumuskan tema yang dangkal,kurang dieksplorasi atau digali lebih dalam
sehingga terkesan tema hanya sebagai pengikat semu antar berbagai bidang kemampuan dalam
perencanaan pembelajaran.
3. Guru tetap harus dapat memenuhi misi kurikulum baku meskipun terbungkus dalam suatu tema
secara mendalam yang disesuaikan dengan disiplin ilmu.
4. Sering kali guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran yang akan di laksanakan dari pada
pengembangan konsep.
Dalam pembelajaran tematis tema berfungsi sebagai sarana untuk mengenalkan berbagai konsep
pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya perbendaharaan kata
anak.Tema juga berisi bahan-bahan yang perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru.

KEGIATAN BELAJAR 2
Rancangan Pembelajran Terpadu di TK dengan Model Jaring Laba-laba ( Webbed )
Tahapan atau langkah-langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model jaring
laba-laba di TK yaitu :
1. Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan untuk
masing-masing kelompok usia.
2. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
3. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan
subtema.
4. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang
akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5. Menyusun rencana kegiatan mingguan
6. Menyusun rencana kegiatan harian
A. MEMPELAJARI KOMPETENSI DASAR,HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR SETIAP BIDANG
PENGEMBANGAN UTUK MASING-MASING KELOMPOK.
Langkah awal dalam membuat rancangan pembelajaran model apapun terlebih dulu harus
mempelajari kompetensi dasar,hasil belajar dan indikator pada setiap usia TK.
B. MENGIDENTIFIKASI TEMA DAN SUBTEMA DAN MEMETAKANNYA
Tema dalam pembelajaran di TK memegang peranan penting, yaitu :
memudahkan anak memusatkan perhatian pada topic tertentu,memudahkan anak mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam bidang yang
sama,meningkatkan pemahaman terhadap materi sehingga lebih mendalam dan berksan.
Mengembangkan kompetensi bahasa dengan lebih baik,anak lebih merasakan makna dan manfaat
belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, meningkatkan gairah belajar anak
karena meereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, dan efisiensi waktu karena bidang
pengembangan disajikan terpadu dan dapat dipersiapkan sekaligus.
Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematis, dimaksudkan agar
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh, pelaksanaannya perlu
mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema dan bahan yang ada dilingkungan sekitar, tema
dipilih mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak,dan lebih mengutamakan kompetensi yang
akan dikembangkan daripada tema.
Tema pada pembelajaran dapat ditemukan dari hal mendasar yang selalu dapat dikembangkan,
dihubungkan dengan suatu peristiwa/kejadian dihubungkan dengan minat anak atau minat guru,
dihubungkan dengan hari-hari besar atau istimewa, dihubungkan dengan kebutuhan anak, dan
disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
MODUL 5
Pembelajaran Terpadu Model Keterkaitan
(Connected Model) dan Model Keterpaduan (Integrated Model).

KEGIATAN BELAJAR 1
Pembelajaran Terpadu Model Keterkaitan ( Connected Model )
A. PENGERTIAN CONNECTED MODEL
Connected Model adalah suatu model pengembangan kurikulum yang menggabungkan secara jelas
satu topic dengan topic berikutnya,satu konsep dengan konsep lainnya,suatu kemampuan dengan
kemampuan lainnya,kegiatan satu hari dengan hari lainnya,dalam satu mata pelajaran.
B. PENERAPAN CONNECTED MODEL
Dalam bidang pengembangan sosial-emosional terdapat hasil belajar dan indikator sebagai berikut :
1. Hasil belajar, menunjukkan rasa kepedulian
2. Hasil belajar,bersikap ramah
3. Hasil belajar, tumbuh sikap bekerja sama dan persatuan
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CONNECTED MODEL
1. Kelebihan Connected Model
Kelebihan Connected Model adalah guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan
kemampuan/indikator yang digabungkan,sehingga kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai
kemampuan tersebut.
2. Kelemahan Connected Model
Kelemahan connected model adalah model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh
karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan yang lain.selain itu,model ini
kurang mendorong guru bekerja sama karena relative mudah dilaksanakan secara mandiri.
D. WAKTU PENGGUNAAN CONNECTED MODEL
Model ini dapat digunakan pada awal kita akan menggunakan pembelajaran terpadu. Guru akan
lebih percaya diri apabila dapat melihat hubungan antar hasil-hasil belajar dalam konteks yang lebih
luas.
E. CONTOH RANCANGAN CONNECTED MODEL
Connected Model dalam bidang pengembangan untuk kls A :
1. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan
a. Sosial-emosional
b. Moral dan nilai-nilai agama
2. Kemampuan Dasar
a. Bahasa
b. Kognitif
c. Fisik dan Motorik
d. Seni
F. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN CONNECTED MODEL
G. PELAKSANAAN CONNECTED MODEL.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pembelajaran Terpadu Model Keterpaduan ( Integrated Model )
A. PENGERTIAN INTEGRATED MODEL
Integrated model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas
bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan,konsep dan sikap yang tumpang tindih.
B. PENERAPAN INTEGRATED MODEL
C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN INTEGRATED MODEL
D. WAKTU INTEGRATED MODEL
E. CONTOH RANCANGAN INTEGRATED MODEL
F. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN INTEGRATED MODEL
Dalam konteks pembelajaran TK,Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang
menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan.
Model ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan
kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.
Kelebihan model ini adalah guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan
yang dikembangkan dari berbagai bidang pengembangan sehingga dapat memberikan kegiatan
yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk mencapai kemampuan tersebut.
Kelemahan model ini adalah cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang
berkemampuan tinggi dan yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan disetiap
bidang pengembangan.Oleh karena itu , penerapan model ini membutuhkan kerja sama dari para
guru sehingga model ini sangat sesuai dijadikan proyek bersama antar-guru TK.
MODUL 6
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu.

KEGIATAN BELAJAR 1
Evaluasi dalam Pembelajaran di Taman Kanak-kanak
A. PENGERTIAN
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan,memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternative-alternatif keputusan maka setiap kegiatan evaluasi atau
penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi dan
berdasarkan informasi tersebut,kemudian diambil keputusan.
B. PENILAIAN DI TAMAN KANAK-KANAK
1. Pengertian penilaian di taman kanak-kanak
Penilaian adalah penggunaan system evaluasi yang bersifat komprehensif ( menyeluruh ) untuk
menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak yang meliputi
perkembangan sosial,emosional,fisik-motorik,dan perkembangan intelektualnya.
2. Tujuan penilaian ditaman kanak-kanak
a. Untuk mengetahui ketercapaian,kemampuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
b. Untuk merangsang kegiatan anak TK dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
c. Untuk mencari keberhasilan atau tidak berhasil dalam proses belajar.
d. Untuk memperoleh informasi
e. Untuk memperoleh masukan dari kekuatan atau kelemahan dari suatu kegiatan belajar
f. Untuk mendapatkan gambaran tentang pola dan gaya interaksi anak dengan orang lain
g. Untuk mendapatkan gambaran tentang berbagai kebiasaan baik yang positif maupun yang
negative pada diri anak serta hal-hal yang disukai maupun tidak disukai anak
h. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan pihak-pihak teretentu lainnya secara
periodic
3. Fungsi Penilaian di TK
a. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar-mengajar
b. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan dan
perkembangan anaknya
c. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai
dengan minat dan kemampuan anak didik yang memungkinkan anak didik dapat
mencapai kemampuan secara optimal
d. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan
selanjutnya
4. Prinsip-prinsip penilaian
a. Berpusat pada anak
b. Berkesinambungan
c. Menyeluruh/keterpadua
d. Lebih mementingkan proses daripada hasil
e. Berorientasi pada tujuan
f. Objektif dan alamiah
g. Mendidik
h. Konsisten dan jujur
i. Kebermaknaan
j. Kesesuaian
5. Jenis dan alat penilaian di TK
a. Lembar pengamatan terstruktur
b. Catatan anekdot
c. Catatan harian/narasi
d. Lembar pemeriksaan kesehatan
e. Lembar catatan frekuensi dan waktu
f. Portofolio
g. Lembar wawancara dan percakapan
6. Tahap kegiatan penilaian
a. Pengamatan
b. Pencatatan
c. Pelaporan
7. Teknik pencatatan
8. Pelaporan hasil penilaian
Laporan hasil evaluasi atau hasil penilaian terhadap anak adalah elemen yang sangat penting
dalam kegiatan pembelajaran anak prasekolah.

KEGIATAN BELAJAR 2
Evaluasi Pembelajaran Terpadu di Taman Kanak-kanak
Penilaian atau evaluasi pada pembelajaran terpadu di TK pada dasarnya adalah sama dengan penilaian
yang dilakukan di TK pada umumnya karena pada dasarnya kegiatan pembelajaran di TK adalah
pembelajaran terpadu.
A. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN ATAU EVALUASI PEMBELAJARAN TERPADU
a. Evaluasi hendaknya berbasis unjuk kerja
b. Selalu melibatkan anak didik
c. Memberikan perhatian terhadap refleksi diri anak
d. Memanfaatkan assesmen portofolio
e. Memanfaatkan umpan balik ( feed back ) sebesar-besarnya untuk pengembangan anak
f. Memberi perhatian yang lebih besar pada dampak pengiring ( murturant effect ) dan
memandang anak didik secara holistic.
g. Merupakan proses yang terus-menerus dan bersifat multidimensional
h. Menggambarkan keseluruhan aktivitas belajar ( komprehensip ) dan merupakan kesatuan
informasi ( system )
B. PENGEMBANGAN EVALUASI PADA PEMBELAJARAN TERPADU DI TAMAN KANAK-KANAK
1. Penilaian Perkembangan Anak
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam menyusun penilaian dalam pembelajaran
terpadu adalah sebagai berikut :
a. Menyusun SKH
b. Menentukan jenis dan alat penilaian yang akan digunakan
c. Menyiapkan format penilaian sesuai jenis penilaian yang telah dipilih
d. Melakukan pengamatan dan penilaian selama dan setelah kegiatan berlangsung
e. Segera mendokumentasikan ( mencatat dan merekam ) dalam format yang telah
disiapkan sebelumya
f. Merangkum hasil penilaian setiap satu minggu sekali
g. Merekap hasil penilaian setiap satu bulan sekali
2. Penilaian Kegiatan Belajar-Mengajar
Penilaian kegiatan belajarr-mengajar dilakukan setiap hari pada setiap yang dilaksanakan oleh
guru sesuai dengan SKH yg telah disusunya.
3. Cara Penilaian
a. Portofolio
b. Tingkah laku
c. Unjuk kerja
d. Produk

Anda mungkin juga menyukai