praktis pembelajaran terpadu; prinsip dan manfaat pembelajaran terpadu serta kajian tentang
model-model pembelajaran terpadu; berbagai keterampilan dasar mengajar dan peranan guru
yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu di TK, pengertian, cara merancang
dan melaksanakan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed), keterkaitan
(connected) dan keterpaduan (integrated); pengertian, prinsip dan cara melaksanakan
evaluasi pada pelaksanaan pembelajaran terpadu.
D. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari modul 1 ini, diharapkan kami akan dapat membedakan, merancang
dan melaksanakan beberapa jenis pembelajaran terpadu yang sesuai untuk anak TK.
Secara khusus, melalui mata kuliah Pembelajaran Terpadu ini diharapkan kamu mampu:
1. menjelaskan latar belakang penggunaan pembelajaran terpadu di TK;
2. menjelaskan hakikat dan berbagai model pembelajaran terpadu;
3. mengusai berbagai keterampilan dasar mengajar dalam melaksanakan pembelajaran
terpadu;
4. menerapkan berbagai peranan guru dalam pembelajaran terpadu di TK;
5. menerapkan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba (webbed) di TK;
6. menerapkan pembelajaran terpadu dengan model keterkaitan (connected) di TK
7. menerapkan pembelajaran terpadu dengan model keterpaduan (integrated) di TK
8. melaksanakan evaluasi pembelajaran terpadu di TK
BAB II PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Masitoh, dkk. (2005) mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran di TK
mengutamakan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Secara alamiah bermain
memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu secara lebih mendalam dan secara spontan anak
mengembangkan kemampuannya. Masitoh, dkk. (2005) juga menegaskan bahwa
pembelajaran yang paling efektif untuk anak usia TK adalah melalui kegiatan yang konkret
dengan pendekatan yang berorientasi bermain.
Piaget (dalam Masitoh, 2005) menyatakan pula bahwa dengan bermain anak diberikan
kesempatan untuk mengasimilasi kenyataan terhadap dirinya dan dirinya terhadap kenyataan.
Teori Piaget diatas sejalan dengan Moeslichatoen (1996) yang berpendapat bahwa
pembelajaran di TK:
1. sebaiknya memberikan situasi pendidikan yang memberikan rasa aman dan
menyenangkan kepada anak;
2. dapat berbentuk kegiatan belajar yang dapat membentuk anak untuk berperilaku yang
baik, melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari, sepeti menjaga
kebersihan, dan menjaga kesopanan;
3. merupakan pengembangan berbagai kemampuan dasar anak. Oleh karena itu,
pengetahuan terhadap dunia sekitar merupakan alat yang dipilih guru untuk
pengembangan kemampuan dasar anak TK.
2
1. Dari segi fisik: anak usia TK dapat berdiri atau berjalan dengan keseimbangan satu kaki,
mampu meloncat dengan baik, dapat mendorong, berbelok atau memutar badannya,
dapat memegang pensil dengan tepat.
2. Dari segi sosial: anak usia TK sudah dapat bersahabat terutama dengan teman dari jenis
kelamin yang sama, senang berbagi dan bertukar pendapat dengan anak atau orang lain,
menunjukkan kemampuan memahami perasaan orang lain.
3. Dari segi berpikir dan berkomunikasi: anak usia TK sudah dapat menjawab pertanyaan
dengan jelas, dapat bercerita mengenai hal yang terjadi pada situasi nyata, dapat
memberikan informasi walau masih sulit dalam mencari atau menggunakan kata-kata
untuk mengungkapkannya, dapat berhitung, menulis atau menggambar garis, orang,
benda, senang membentuk sesuatu dengan tangannya.
B. KEMAMPUAN DASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
1. Kemampuan kognitif Anak TK
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) disebutkan bahwa pengembangan
kemampuan kognitif anak di TK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak
agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif
pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika
matematikanya serta pengetahuan akan ruang dan waktu, mengembangkan kemampuan
memilah-milah dan mengelompokkan, serta mempersiapkan pengembangan kemampuan
berpikir teliti.
2. Kemampuan Sosial Emosional Anak TK
Pengembangan kemampuan sosial emosional anak TK bertujuan agar anak merasa
percaya diri, mampu bersosialisasi dengan orang lain, menahan emosinya jika berada dalam
suatu keadaan sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
3. Kemampuan Nilai Moral Agama Anak TK
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan
mengenal nilai dan moral agama bertujuan agar anak TK dapat mengenal penerapan tata cara
beribadah atau berdoa sesuai dengan agamanya, dan membiasakan mereka untuk hidup sesuai
dengan aturan agama, tentunya sesuai dengan tingkat pemahaman anak TK.
4. Kemampuan Fisik/Motorik Anak TK
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan
fisik/motorik bertujuan untuk mempekenalkan serta serta melatih gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
5. Kemampuan Bahasa Anak TK
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) mengungkapan bahwa
pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran
melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif, dan
membangkitkan minat untuk dapat berbahas indonesia.
6. Kemampuan Seni Anak TK
Sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk., 2004) pengembangan kemampuan seni
bertujuan agar anak dapat menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya,
mengembangkan kepekaan dan menghargai hasil seni.
Hafidin, dkk. (2002), kemudian juga menambahkan bahwa pengembangan kemampuan
senia anak dapat membantu anak untuk mengekspresikan dirinya melaui dua macam karya
seni yang meliputi:
1. karya seni dua dimensi seperti yang diciptakan anak melalui penggunaan cat, kapur,
krayon, cat lukis tangan;
2. karya seni tiga dimensi. Dalam karya seni ini anak-anak memiliki kesempatan untuk
menghasilkan karya seni yang memiliki panjang, lebar dan tinggi seperti balok, kayu,
dan pasir.
C. KECERDASAN JAMAK (MULTIPLE INTELLIGENCES)
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tertulis.
2. Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
3. Kecerdasan Fisik (Kinestetik-Jasmani)
Anak-anak usia TK yang mempunyai kecerdasan fisik (Kinestetik-Jasmani) adalah anakanak yang sering tak dapat diam saat sedang duduk, makan, dan biasanya, anak yang cerdas
dalam bidang ini adalah anak yang sering dan senang bermain di luar.
4. Kecerdasan Visual Spasial
Anak-anak usia TK dengan bakat ini akan mengetahui letak semua barang di rumahnya.
5. Kecerdasan Intrapersonal
Anak yang cerdas di bidang ini sangat memahami dirinya sendiri, apa kelemahan dan
kekurangannya.
6. Kecerdasan Interpersonal (Antarpribadi)
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan berpikir lewat berkomunikasi dengan orang
lain.
7. Kecerdasan Musikal
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan musik senang bernyayi, bersenandung, atau
bersiul seorang diri.
8. Kecerdasan Naturalis
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan naturalis adalah anak yang mempunyai keahlian
mengenali dan mengkategorikan spesies flora atau fauna serta kepekaan terhadap fenomena
alam.
9. Kecerdasan Eksistensialis
Kecerdasan Eksistensialis adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan diri dalam
hubungan dengan jangkauan kosmos terjauh, yang tak terhingga besarnya atau kecilnya,
misalnya memahami makna hidup, dan cinta pada sesama.
BAB III
5
A. PENUTUP
Alhamdulillah rangkuman modul 1 ini dapat kami selesaikan dengan baik. Semoga
rangkuman ini dapat kami gunakan untuk memudahkan kamu dalam mempelajari modul 1 ini
dengan baik dan mempraktekannya dalam pembelajaran. Dan semoga rangkuman ini juga
bisa bermanfaat bagi orang lain.
B. DAFTAR PUSTAKA
Ali Nugraha dan Neny Rahmawati. (2003). Kiat Merangsang Kecerdasan Anak. Jakarta:
Puspa Swara.
Hafidin, dkk. (2002). Potret TK: Deskripsi Penyelenggaraan pada TK di Jakarta dan
Sekitarnya. Depok: Yayasan Insan Kamil.
Hibana S. Rachman. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: PGTKI
Press.
Kompas, 12 Januari 2006. Awal SD Perlu Transisi, halaman 12. Jakarta: Gramedia.
Masitoh, dkk. (2004). Strategi Pembelajaran TK. Buku Materi Pokok. Jakarta: Penerbit
Universitas terbuka.
Masitoh, dkk. (2004). Pendekatan Belajar Aktif di TK. Depdiknas, Dirjen Dikti, Direktorat
Pembinaan Tenaga Pendidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Jakarta.
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di TK. Jakarta: Rineka Cipta.
Seri Ayah Bunda. (2000). Anak Prasekolah. Jakarta: Gaya Favorit Press.
Thomas Amstrong. (2005). Setiap Anak Cerdas, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. (2004). Metode Pengembangan Kognitif. Buku Materi Pokok.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.