NILAI MORAL
Dosen Pembimbing: Evi Ediningsih, S.Pd.I, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh :
SURANI MISLAN
857822516
ProgramStudi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
UPBJJUNIVERSITAS TERBUKA
Tahun 2023
1. Moral merupakan bagian dari penguatan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jelaskan pengertian dari moral, etika dan
disonansi moral menurut pemahaman anda sendiri!
Jawab :
Pengertian moral, moralitas, dan etika memiliki kesamaan dan kemiripan Makng
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), moral memiliki makna akhlak atau
tingkah laku yang susila, sedangkan moralitas dimaknai dengan kesusilaan. Etika
diartikan dengan tata susila atau suatu cabang filsafat yang membahas atau menyelidiki
nilai-nilai dalam tindakan atau perilaku (akhlak) manusia. Ketiga istilah tersebut
memberikan gambaran bahwa yang menjadi pembahasan adalah masalah aturan
berperilaku manusia dalam kehidupannya. Masing-masing istilah saling menguatkan
dan melengkapi serta dapat dipergunakan sesuai konteks dan kebutuhan.
Pembahasan moral manusia dalam perkembangannya banyak mengalami pasang surut.
Hal ini seiring dengan perubahan yang terjadi baik dalam tatanan sosial masyarakat
maupun pengaruh tuntutan zaman. Norma kehidupan terkadang dipandang sebagai
penghalang oleh sekelompok manusia yang udak mau menerimanya walaupun pada
awal peradaban manusia dengan susah payah menyusun dan menyepakati keberadaan
Norma itu untuk menata perilaku manusia.
Disonansi moral, yaitu. Penurunan gema/ getar ajaran nilai, moral, dan norma
seseorang. Lawannya adalah resonansi, yaitu pengukuhan. Penekanan adanya gema/
getar ajaran nilai, moral, dan norma seseorang.
2. Thomas Lickona menyatakan 3 proses dalam pembentukan moral. Jelaskan dan beri
contoh nyata pada kehidupan anak dari ketiga tahapan tersebut!
Jawab :
Moral Knowing : Pada tahap ini diperlukan penjelasan sehingga anak tahu batasannya.
Paham mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Ini disebut juga sebagai
tahapan menanamkan nilai kebaikan hingga anak "Knowing the good"
Contoh : Anak dijelaskan bahwa penggunaan sedotan tidak baik karena limbah
plastiknya mencemari lingkungan dan membahayakan banyak makhluk hidup.
Moral Feeling: Perasaannya terhadap apa yang dia ketahui, atau dengan kata lain
disebut nurani. Tahap ini juga merupakan cikal bakal dari munculnya empati. Tahapan
kedua disebut "Desiring the good"
Contoh : anak mampu merasakan apa yang tadi kita jelaskan, misal dengan cara
menunjukkan foto atau video penyu yang hidungnya tertusuk limbah sedotan plastik.
Moral Action: Merupakan tahap paripurnanya, dimana pada akhirnya anak dengan
motivasi internalnya/kemauannya sendiri pada akhirnya melakukan hal baik, anak
memasuki tahapan "Doing the good". Melakukan hal baik walau tidak ada yang
melihat dan tidak melakukan hal yang dilarang walau tidak ada orang disekitarnya
Contoh : Setelah anak merasakan empati atas apa yang dialami makhluk hidup seperti
penyu di atas, maka akan muncullah perilaku anak yang sadar akan bahaya limbah
plastik sedotan, ia akan menghindari menggunakan sedotan plastik karena tahu bahwa
itu akan berbahaya dan dapat melukai makhluk hidup lainnya.
3. Prinsip dalam strategi pengembangan moral AUD diklasifikasikan menjadi 2 (dua),
yaitu kelompak usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun, Jelaskan prinsip pada klasifikasi masing-
masing kelompok tersebut dan berikan contohnya!
Prinsip dalam strategi pengembangan moral AUD kelompak usia 4-5 tahun :
a. Menyiapkan lingkungan anak yang kondusif, bersikap edukatif, dan yang mampu
menstimulasi berbagai pengembangan, termasuk aspek pengembangan moral dan nilai-
nilai agama.
b. Siapkan dukungan secara kolaboratif dari semua orang yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
4. Terdapat 11 prinsip dasar sebagai konsep dan jenis pendekatan dalam pengembangan
kegiatan moral pada AUD. Sebut dan jelaskan!
Jawab :
a. Berorientasi pada perkembangan anak
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik. Maka, perlu
diperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian, dalam kegiatan yang
disiapkan, perlu diperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke
rumit, konkret ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
b. Berorientasi pada kebutuhan anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus Senantiasa
berorientasi kepada kebutuhan
anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan
untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik
maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosioemosional.
c. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
Bermain merupakan prinsip pembelajaran di PAUD. Melalui bermain, diajak untuk
bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar, menemukan, da memanfaatkan
objek-objek yang dekat dengan anak sehingga pembelajaran Menjag bermakna bagi
anak. Ketika bermain, anak memperoleh pengalaman sehingga arak akan dapat
membangun pengertian/pemahaman tentang hal-hal yang dialaminya.