Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shafiya Ardya Humaira

NIM : 1401422084
Rombel : B

UTS PSIKOLOGI PENDIDIKAN


SOAL
1. Uraikan selengkapnya tentang hakekat psikologi pendidikan dan pendidik sebagai
agen pembelajaran
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan? Jelaskan tentang perkembangan kognitif
dan Bahasa. Upaya apa yang bisa anda lakukan guru untuk membantu
perkembangan kognitip dan Bahasa anak Sekolah dasar?
3. Jelaskan tentang perkembangan psikososial dan moral. Faktor-faktor apa yang
mendukung dan penghambat perkembangan psikososial anak ?
4. Motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar, setujukah
anda? Berilah alasan dan penjelasan nya! Bagaimanakah menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi belajar peserta didik?
5. Berilah penjelasan apa yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran!
Buatlah ilustrasi peristiwa pembelajaran di sekolah dasar yang memanfaatkan peranan
psikologi Pendidikan!

JAWABAN :
1. Psikologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai suatu kesatuan antara jasmani
dan rohani. Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan manusia karena itu
dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan
pendidikan merupakan proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok dengan sengaja dalam upaya mendewasakan manusia, yang selalu diartikan
mampu menimbulkan tanggung jawab moral atas tindakan mereka melalui pengajaran
dan pelatihan. Psikologi pendidikan adalah bidang psikologi yang secara khusus
mempelajari perilaku manusia dengan tujuan menemukan fakta, generalisasi, dan
teori psikologi tentang pendidikan yang ditemukan melalui pendekatan ilmiah tertentu
untuk memastikan bahwa pendidikan berjalan dengan baik. Guru sebagai agen
pembelajaran memiliki peran penting dalam proses belajar dan pembelajaran. Guru
sebagai agen pembelajaran memiliki beberapa peran, yaitu sebagai fasilitator,
motivator, inspirator, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar.
a. Guru sebagai fasilitator
Guru sebagai fasilitator memainkan peran penting dalam proses belajar dan
pembelajaran. Guru sebagai fasilitator membantu siswa belajar dengan lebih baik
dan memberikan akses yang lebih baik ke pembelajaran. Mereka juga membantu
siswa mengembangkan bakat dan minat mereka.
b. Guru sebagai inspirator
Memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, guru sebagai inspirator harus
dapat memberikan petunjuk atau arahan yang baik bagi kemajuan siswa. Guru
sebagai inspirator juga harus memiliki pengalaman, keahlian, otoritas, dan
kepercayaan untuk membantu siswa menjadi orang yang ambisius dan sukses di
masa depan.
c. Guru sebagai motivator
Guru dapat memotivasi siswa dengan berbagai cara, seperti: menyesuaikan materi
pelajaran dengan kebutuhan siswa; menyesuaikan materi pelajaran dengan tingkat
pengalaman dan kemampuan siswa; dan menggunakan berbagai model dan strategi
pembelajaran, seperti diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan
sebagainya.
d. Guru sebagai innovator
Guru inovator memainkan peran penting dalam proses belajar dan pembelajaran.
Sebagai inovator, guru harus mampu mengubah atau memperbarui semua yang
berkaitan dengan pembelajaran. Guru inovator juga dapat menggunakan berbagai
metode pembelajaran bahasa, seperti permainan bahasa pertanyaan, observasi, dan
pengelolaan sampah untuk membuat lingkungan menjadi asri.

2. Perkembangan merupakan perubahan yang progesif dan kontinyu


(berkesinambungan) pada diri individu mulai lahir hingga meninggal. Pengertian
lainnya, yaitu perubahan yang dialami individu atau organisme menuju taraf
kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progresif,dan berkesinambungan
baik mencakup fisik maupun psikologis. Proses perkembangan kognitif erat kaitanya
dengan proses perkembangan otak. Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat
bagaimana perubahan otak terjadi mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Sedangkan Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi bisa berupa lisan, tulisan
atau isyarat. Semua bahasa merupakan hasil ciptaan manusia. Beberapa konsep yang
terkait dengan bahasa adalah fonologi, morfologi, semantik, dan prakmatis. Untuk
mengembangkan aspek kognitif pada anak, para guru menggunakan pendekatan
kontekstual kepada anak baik anak yang perkembangan kognitifnya cepat atau
lambat. Salah satu hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah
terpenuhinya sarana dan prasarana dalam mengembangan aspek kognitif anak, selain
itu diperlukan metode yang tepat dalam mengajarkan anak khususnya yang berkaitan
dengan kognitif anak seperti berhitung, menghafal, menulis, menggambar, mewarnai
dan membaca.

3. Perkembangan psikososial seseorang disebut sebagai perkembangan sosial ketika


ditinjau dari perspektif psikologi. Perkembangan masa anak-anak menarik untuk
dipelajari. Perkembangan psikososial seorang anak dipengaruhi oleh hubungannya
dengan keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Perkembangan psikososial anak
dipengaruhi oleh orang tua terhadap anak mereka dalam mengenalkan berbagai aspek
kehidupan sosial atau norma-norma masyarakat serta mendorong atau memberi
contoh kepada mereka bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam
kehidupan sehari-hari sangat memengaruhi perkembangan sosial anak. Anak
memperoleh moral dari orang tua dan lingkungannya. Anak-anak memperoleh
pemahaman tentang perilaku yang buruk yang tidak boleh dilakukan melalui
pengalamannya berinteraksi dengan orang lain. Keluarga, sekolah, dan masyarakat
memengaruhi perkembangan psikososial. Jika anak tidak dapat beradaptasi dengan
baik dengan lingkungannya, anak akan membentuk perilaku yang bermasalah dan
proses belajarnya akan terganggu. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan
psikososial anak adalah sebagai berikut: Lingkungan: Lingkungan yang positif dan
terkendali dapat membantu anak meningkatkan kemampuan sosial dan emosional;
Orangtua: Peran orangtua dalam membangun moral anak sangat penting, terutama
pada waktu anak masih kecil; Sekolah: Pendidikan dan pengalaman belajar yang baik
dapat membantu anak meningkatkan kemampuan kognitif, sosial, dan
emosional; Keluarga: Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, dan anak-anak di
rumah yang sama dapat meningkatkan kemampuan. Adapun faktor-faktor yang
menghambat perkembangan psikososial anak adalah sebagai berikut: Perlakuan orang
tua: Perlakuan yang kasar, sering memarahi, acuh, tidak memberikan bimbingan,
teladan, pengajaran, atau kebiasaan terhadap anak dalam menerapkan norma-norma
agama, tata karma, atau budi pekerti dapat menyebabkan perilaku maladjustment.
Ekonomi dan status sosial: Status ekonomi dan status sosial keluarga dapat
memengaruhi akses individu terhadap peluang dan sumber daya yang mendukung,
sehingga mungkin menyebabkan perilaku yang tidak sesuai.

4. Motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa dikarenakan motivasi belajar dapat
membesarkan semangat belajar. Sebagai contoh, seorang anak yang telah
menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai
orang tua, maka ia akan terdorong untuk berusaha agar cepat lulus. Untuk
meningkatkan motivasi belajar dapat melalui pemberian hadiah. Sebagai motivasi
yang kuat, Dimana siwa yang memiliki ketertarikan pada bidang tertentu dapat
diberikan hadiah sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan semangatnya. Namun
tidak berlaku jika hadiah diberikan pada suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut
siswa. Kemudian pemberian pujian. Pujian sebagai metode penguatan konstuktif
dapat membantu anak untuk merasa termotivasi. Pujian yang diberikan pada anak
yang telah menyelesaikan suatu pekerjaan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Hal
ini dapat meningkatkan harga diri anak untuk termotivasi dalam pekerjaannya.

5. Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas yang krusial dan esensial dalam proses
pendidikan. Belajar adalah proses kegiatan bida dilakukan secara mental maupun
fisik. Kegiatan yang melibatkan mental atau psikologis seperti kegiatan berpikir,
memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan. membedakan,
mengungkapkan, dan menganalisis. Pembelajaran adalah sistem yang terdiri dari
beberapa elemen yang saling terkait, termasuk tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Guru harus mempertimbangkan keempat elemen tersebut saat memilih metode,
media, strategi, dan pendekatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Psikologi pendidikan akan selalu digunakan dalam pendidikan. Dalam proses
pembelajaran, siswa diberi hukuman jika mereka tidak menyelesaikan tugas dengan
rajin. Meskipun demikian, sanksi yang digunakan sesuai dengan metode pendidik.
Karena siswa masih dalam proses pembentukan karakter diri, kesalahan mereka dapat
dilihat dari pendidikan yang mereka terima. Guru dapat menentukan sebab siswa
melakukan kesalahan dengan melihat psikologi mereka di rumah dan lingkungan
bermain mereka. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang efektif, seorang
pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar,
dan ada banyak pendekatan yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan karakteristik
siswa untuk menghasilkan proses belajar yang lebih baik. Peran psikologi pendidikan
adalah untuk mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi
psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai