PDGK 4104
TUGAS PARTISIPASI 2
RESUME MODUL 4 DAN 5
Oleh:
MIFTAKHUL ROIFAH
858552712
RESUME MODUL 5
KB 1_Bentuk – bentuk Kegiatan Belajar yang Biasa Dilakukan Siswa Sekolah Dasar
A. Belajar Menemukan
Karakteristik belajar siswa SD dapat dilihat dari bentuk – bentuk kegiatan
belajar yang biasa dilakukan oleh siswa di SD tempat mereka belajar sehari – hari.
Bentuk –bentuk kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa SD diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar menemukan, menyimak, meniru,
menghafal, merangkai, mengamalkan, menganalisis, merespon, mengorganisasikan,
mengambil keputusan, berlatih, menghayati, dan mengamati. Kegiatan pengembangan
masing – masing kemampuan belajar pada siswa SD dapat dilakukan dengan berbagai
cara, sesuai dengan karakteristik siswa dan kreatifitas guru, sehingga dengan
demikian diharapkan kemampuan belajar siswa SD dapat berkembang secara
maksimal.
B. Belajar Menyimak
Pada kegiatan belajar menyimak, biasanya dilakukan pada mata pelajaran
BahasaIndonesia melalui permainan katan dan pertanyaan. Sedangkan untuk
mengembangkankemampuan belajar meniru, guru dapan menggunakan kegiatan
bermain peran mengenai pekerjaan/ profesi yang ada disekitar siswa. Misalnya
Bermain dengan kata, Bermain dengan pertanyaan, Bermain dengan gambar,
Bermain dengan musik.
C. BelajarMeniru
Anak – anak merupakan pribadi yang sangat suka meniru ( modelling )
darilingkungan sekitarnya. Guru dan orang tua merupakan lingkungan yang paling
dekatdengananak.Anakakanbanyaksekalibelajarmelaluimelihat,mengamati,menginte
rnalisasi, hingga meniru dalam bentuk perilaku, bahkan hingga perilaku hasilmeniru
itumenetap sebagaisuatukebiasaandan kegemaran. Oleh karena itu, sebagai guru
hendaknya selalu memberi contoh yang baik karenabudaya meniru siswa tersebut.
Siswa akan berperilaku sesuai dengan apa yang biasadilihatnya. Contohnya siswa
bermain peran sabagai polisi lalu lintas, dokter, guru, iburumah tangga sesuai dengan
apa yangbiasanyamereka lihat sehari–hari.
D. Belajar Menghafal
Pada pengembangan kemampuan mengahafal, hendaknya siswa diberi bekal
pengetahuan dan berpikir logis serta sistematis, sehingga siswa tidak hanya berada
padatingkatan ingatan dan pemahaman saja. Kecenderungan siswa belajar dengan
metodemenghafal ini disebabkan oleh budaya yangterjadi di sekolah yang pada
umumnyadidominasi oleh komunikasi satu arah, yaitu guru ke siswa dan kurang
merangsang rasaingintahu, prakarsamaupun individualisasi. Siswa menjadi penerima
yang pasif. Walaupun kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah
dicanangkan sebagai dasar strategi proses belajar mengajar, namun dalam praktik di
lapangan yangterjadi masih dalam pola siswa Datang, Duduk, Dengar, Catat dan
Hafal (D3CH) dansiswa tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Lambat laun
siswa menjadi cenderung suka mencari gampangnya saja dalam belajar. Hal ini akan
terpola dalam banyak bentuk kebiasaan belajar, sehingga siswa kehilangan sense of
learning atau kepekaan untuk belajar. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus
membenahi metode belajar siswa.
E. BelajarMerangkai
Untuk meningkatkan kemampuan merangkai, guru dapat menggunakan
permainan aneka jenis binatang dengan karakteristiknya. Sedangkan untuk
mengembangkan kemampuan mengamalkan, biasanya diterapkan pada mata pelajaran
PPKn dan Agama karena pada mata pelajaran tersebut siswa diajarkan tentang nilai –
nilai moral dan pengalamannya dalam kehidupan sehari– hari.
E. Belajar Mengamalkan
Kegiatan belajar mengamalkan biasanya erat kaitannya dengan mata
pelajaranPPKn dan Agama,karena pada mata pelajaran tersebut anak diajarkan
tentang nilai –nilai moral dan perilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka
bersosialisasi dimasyarakat. Contohnya pada saat mempelajari tentang sikap saling
hormat – menghormati antara penganut agama yang satu dengan yang lain, siswa
diajak untuk menanamkan nilai yang terkandung dari pelajaran tersebut dalam
kehidupannya sehari – hari dengan cara menghormati teman yang sedang berpuasa,
memberi selamat hari raya kepada teman yang sedang merayakan hari besar
agamanya, dan lain–lain.
F. Belajar Menganalisis
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan
belajar menganalisis pada siswa SD adalah dengan menggunakan permainan teka –
tekiatautebak–
tebakan,sehinggaanakterbiasamenganalisissuatupermasalahanberdasarkan informasi
yang tersedia dan mencari jawabannya.
G. Belajar Merespon
Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh seseorang sebagai reaksi
darisuatu tetentu. Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan
merespon bagisiswa SD adalah dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan seputar
peristiwa
yangterjadidisekitarnya.Misalnyabagaimanarespon/tanggapanyangdiberikansiswaapa
bilatemannya sedangditimpamusibahbanjir, gempabumi, atautanah longsor.
H. Belajar Mengorganisasikan
Dalam rangka mengembangkan kemampuan mengorganisasikan, guru dapat
membiasakan siswa berpikir dalam bentuk skema, kemudian mengorganisasikan
informasi atau pengetahuan yang diperolehnya ke dalam pemikirannya masing –
masing.Pengembangan mengorganisasikan ini sesuai dengan teori humanistik yang
dikemukakanoleh Rogers.
I.Belajar Mengambil
Keputusan Pengembangan kemampuan untuk mengambil keputusan dapat
dilakukan dengan metode problem solving atau pemecahan masalah. Sementara untuk
mengembangkan kemampuan berlatih, guru dapat menggunakan metode bermain
perandengan cara mengajaksiswa untuk praktik jual beli di warung sekolah.
J. Belajar Menghayati
Kegiatan belajar menghayati biasanya dilakukan pada saat mengajarkan
matapelajaran kesenian. Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan bagaimana
menghayati suatuperan (drama) dan menghayati sebuah lagu, sehingga dengan
melakukan penghayatantersebut, siswa dapat memahami karakter atau sifat dari tokoh
yang diperankan ataumakna yang terkandungdarisebuah lagu.
K. Belajar Mengamati
Untuk membelajarkan anak tentang kemampuan mengamati, contoh kegiatan
yang dapat dilakukan adalah mengajak anak untuk mengenal ekosistem perairan laut
yang memilki keanekaragaman hayati tinggi, yang menjadi sumber pangan, mineral,
penghasilan, dan bibit budi daya serta berfungsi menyerap karbon dari udara.
Kegiatan ini diterapkan dengan metode Edutainment (edukasi dan entertainment)
seperti yang dilakukan oleh Gelanggang Samudra Ancol.