Perspektif Pendidikan SD
NIM : 836899865
Semester 7/PGSD
3. Jelaskan kondisi pendidikan era Orde Baru dan Orde Reformasi! Apa alasan
kedua era tersebut muncul?
Jawab :
Era Orde Baru, yakni era pemerintahan di bawah Presiden Soeharto
(1967 – 1998) secara politik dimulai tahun 1967, ketika rezim
pemerintahan Presiden Soekarno diganti rezim pemerintahan
Presiden Soeharto samapi tahun 1998, saat tumbangnya rezim
pemerintahan Orde Baru.
Kondisi pendidikan Era Orde Baru, khususnya Sekolah Dasar,
dipolakan secara nasional dalam konteks Pembangunan Jangka
Panjang I (PJP I) tahun 1969/1970 – 1993/1994 dan bagian awal
dari PJP II tahun 1994/1995 – 2018/2019. Secara historis, politis,
dan sosial kultural pendidikan era ini merupakan kelanjutan dari
perkembangan pendidikan sebelumnya, yakni pendidikan sejak
Indonesia merdeka tahun 1945 sampai dengan seluruh kurun waktu
pemerintahan Presiden Soekarno.
Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan.
Perluasan dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk
menciptakan keadaan sehingga setiap orang mempunyai kesempatan
yang sama untuk memperoleh pendidikan, yang didukung dengan
pengangkatan guru baru dan penghapusan secara bertahap
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), yang sebelumnya menjadi
beban orang tua/wali murid; pembangunan unit gedung baru dan
rehabilitasi gedung lama.
Upaya nasional dalam perluasan dan pemertaan tersebut ternyata
telah menunjukkan hasil yang menakjubkan, seperti
a. Untuk daerah terpencil perluasan program wajar dikdas melalui
pengembangan SD kecil dengan penerpan kelas rangkap;
b. Untuk daerah padat, dikembangkan gedung sekolah bertingkat.
Sementara untuk daerah normal, dikembangkan gedung untuk
memiliki enam ruangan untuk enam kelas;
Era reformasi terjadi sejak mundurnya Presiden Soeharto dan
dilantiknya BJ Habibie, yang pada saat itu berkedudukan sebagai
Wakil Presiden, menjadi Presiden RI ke tiga, pada tanggal 21 Mei
1998 dengan semangat dan gerakan reformasi nasional menyeluruh.
Sasaran pendidikan nasional PJP II yang menjadi awal dari era
reformasi adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang makin
sejahtera lahir batin secara adil dan merata, terselenggaranya
pendidikan nasional dan pelayanan kesehatan yang makan bermutu
dan merata yang mampu mewujudkan manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
tangguh, sehat, cerdas, patriotik, berdisiplin, kreatif, produktif dan
profesional.
Tujuan utama pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan
kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia,
mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang
mantap dan mandiri.
Sasaran pembangunan pendidikan dalam RPJM 2004-2009 antara
lain penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun, termasuk di dalamnya
SD/MI 6 tahun dan penyelenggaraan pendidikan nonformal yang
bermutu yang mencakup pedidikan kesetaraab Paket A yang setara
SD, adanya Standar Konpetensi Lulusan SD/MI menurut
Permendiknas 23 ahun 2006, pengelompokkan mata pelajaran
SD/MI menurut PP RI 19 tahun 2005, serta Pemenrintah Daerah
Kabupaten/Kota memiliki kewenangan atas urusan wajib menenai
pendidikan SD/MI yang di atur sesuai PP RI 38 tahun 2007.