Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa perbedaan perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde baru dan di era
Reformasi? Jelaskan pendapat anda!
Jawab:
Menurut pendapat saya, perbedaan perkembangan pada pendidikan Sekolah
Dasar di era orde baru dan era reformasi adalah terletak pada kurikulum yang
digunakan, Kurikulum pada pendidikan era order baru kesetaran dalam pendidikan
tidak dapat diciptakan karena unsur dominatif dan submisif masih sangat kental
dalam pola pendidikan orde baru. Pada masa ini, peserta didik diberikan beban
materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan keterbatasan alokasi
kepentingan dengan faktor-faktor kurikulum yang lain untuk menjadi peka terhadap
lingkungan. Kurikulum pada era reformasi lebih kontekstual dan mudah digunakan
sesuai dengan tujuan dalam pendidikan. Selain iu, di era reformasi ini terdapat visi
dan misi nasional yang bertujuan agar terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu
dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Pendidikan SD di era orde baru yakni pada era pemerintahan dibawah presiden
Suharto (1967 – 1998) yang mana proses pendidikan di era orde baru lebih
mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan secara keseluruhan, selain itu
adanya perluasan dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan
keadaan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan, yang didukung dengan pengangkatan guru baru dan
penghapusan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang sebelumnya
menjadi beban bagi orangtua/wali murid. Kemudian pada masa orde baru ini
terdapat yang namanya SD kecil untuk daerah terpencil, ada juga SD tradisional
(konvensional) yang mana proses pembelajaran berlangsung dari pagi, siang
dan sore dengan beban mengajar 33 jam perminggu, lalu ada yang namanya
Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang setara atau setingkat SD, lalu ada yang namanya
SD Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, orangtua dan guru) merupakan
program pendidikan SD yang berkolaborasi dengan masyarakat , lalu ada
program kejar (paket A), ada sekolah luar biasa, dan yang terakhir adanya SD
terpadu yang bersifat inklusif gabungan antara anak normal dengan anak
ketunaan untuk belajar secara bersamaan.
Selain itu, kurikulum yang digunakan pada era orde baru sering berubah-ubah,
mulai dari kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, dan kurikulum 1994.
Pendidikan di era reformasi bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan
kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan
manusia serta masyarakat indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan,
keahlian, ketrampilan, kesehatan, jasmani dan rohani, serta kepribadian yang
mantap dan mandiri. Kurikulum pun berbasis kompetensi, begitu juga dengan
bentuk pendidikan yang berubah dari sentralistik (orde lama) menjadi
desentralistik. Kurikulum di era reformasi ini adalah kurikulum tingkat satuan
pendidikan atau yang biasa dikenal denal kurikulum KTSP tahun 2006.
Kurikulum ini lebih menekankan pada pencapaian kompetensi siswa, bukan
tuntasnya materi, pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan bersifat
kontekstual dan juga guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Deskripsikan tentang seorang guru SD secara khusus menurut pendapat anda!
Jawab:
Menurut pendapat saya, seorang guru SD adalah guru kelas yang wajib
mengajarkan lima mata pelajaran di SD, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Pendidikan
Kewarganegaraan (PPKn). Seorang guru SD bertanggung jawab penuh pada kelas
yang dipegangnya, mulai dari kehadiran siswa sampai pemberian rapor. Selain itu,
seorang guru SD juga mengerjakan administrasi kelas, bahkan kadang juga
ditugaskan untuk mengerjakan administrasi sekolah. Guru adalah profesi yang unik
karena begitu banyaknya kompetensi yang harus mereka miliki dalam melaksanakan
tugasnya mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual
maupun akhlaknya.
Secara umum, guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang telah
mengabdikan dirinya untuk mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih,
mengarahkan, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta
didik. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga
pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh peserta didik.

3. Bagaimana fungsi pendidikan sekolah dasar pada perkembangan karakteristik


seorang anak? Jelaskan pendapat anda!
Jawab:
Menurut pendapat saya, fungsi Pendidikan Sekolah Dasar pada perkembangan
karakteristik seorang anak yaitu dengan melalui pendidikan dasar maka seorang
anak akan dibekali kemampuan dasar terkait dengan kemampuan berpikir secara
kritis, membaca, menulis, berhitung, dan penguasaan dasar lainnya untuk
mempelajari sainstek serta kemampuan dalam berkomunikasi untuk menuju
kehidupan bermasyarakat. Dengan pendidikan dasar dapat memberikan dasar-dasar
untuk dapat mengikuti pendidikan tingkat selanjutnya. Karena keberhasilan mengikuti
pendidikan di sekolah menengah serta perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh
keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.

4. Cobalah anda tuliskan kondisi social budaya masyarakat yang ada di sekitar SD
tempat anda bertugas! Jelaskan pendapat anda apa yang sesungguhnya diperlukan
oleh masyarakat sekitar dalam hal pengembangan potensi siswa terkait lingkungan
social budaya setempat!
Jawab:
Kondisi sosial budaya masyarakat yang ada di sekitar SD tempat saya mengajar, di
SD 1 Purwosari Kudus yaitu tergolong pada masyarakat perkotaan dan mempunyai
kondisi / karakteristik yang berbeda.
a. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah karyawan swasta,
wiraswasta, pegawai, dan buruh.
b. Masyarakatnya tidak terlalu bergantung pada orang lain, cenderung ke
individualis.
c. Pendidikan kebanyakan lulus SMA/SMK, namun juga ada yang lulusan Sarjana.
d. Masih menggunakan bahasa setempat (bahasa jawa) campuran bahasa
Indonesia.
Menurut saya, dalam hal pengembangan potensi siswa terkait lingkungan sosial
budaya masyarakat sekitar memerlukan pengembangan minat wirausaha agar lebih
berkembang dan tercipta siswa berjiwa kewirausahaan, mengembangkan kreativitas,
semangat kerja tinggi, memperhatikan lingkungan sekitar, dan menghargai pendapat
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai