Oleh :
No Soal Skor
1. Buatlah laporan analisis yang berisi hasil analisis yang dilakukan Saudara jika
Pembelajaran Kelas Rangkap dijadikan model pembelajaran yang dapat digunakan saat
ini. Laporan tersebut dibuat dengan ketentuan sebagai beriku.
1. Mengemukakan pendapat pribadi 20
2. Terdapat sumber berita yang mendukung (minimal 2) dapat diambil dari media 10
cetak atau elektronik (berita dari internet)
3. Terdapat beberapa teori pendukung yang mendukung (minimal 5 teori) 20
4. Menjelaskan teori tersebut 10
5. Mengambil kesimpulan 25
6. Melampirkan sumber referensi dari hasil teori dan berita (minimal 7 referensi) 10
7. Tata penyusunan rapi dan mudah dipahami 5
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
Laporan Refleksi Praktek
MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP DALAM BENTUK CATATAN
HARIAN
ВАВ I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan suatu
bangsa karena pendidikan merupakan pilar yang dapat menjadi penerang
manusia dalam menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini.
Pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk membentuk kepribadian
yang utuh secara intelektual maupun mental dan emosional.
Pada prinsipnya setiap orang berhak atas pendidikan. Negara
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganggap pendidikan
sebagai hak setiap warga negara, hal ini tertuang dalam Pasal 31 Ayat 1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berbunyi: “Setiap
warga negara berhak memperoleh pendidikan”. Menurut ketentuan
undang-undang ini, pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 9
tahun untuk mewujudkan hak warga negara atas pendidikan. Ini merupakan
indikasi berkembangnya pendidikan umum bagi seluruh warga negaranya.
Tujuan program wajib belajar sembilan tahun adalah untuk meningkatkan
pemerataan dan memperluas pendidikan dasar yang bermutu dan
terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun demikian, banyak warga
negara Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mengakses haknya untuk
memperoleh pendidikan, antara lain ketidakmerataan akses terhadap
pendidikan dasar karena berbagai kendala seperti daerah terpencil,
mahalnya biaya pendidikan dan rendahnya motivasi dalam belajar.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pendidikan merupakan
hak setiap warga negara, oleh karena itu semua warga negara Indonesia
berhak mendapatkan pendidikan yang layak dari sabang sampai merauke,
termasuk anak-anak di daerah terpencil, daerah dengan sarana dan
prasarana yang minim atau daerah yang mengalami kekurangan guru serta
daerah yang jauh dari lengkapnya fasilitas yang digunakan untuk belajar. Hal
tersebut bukan sebagai penghalang dalam memperoleh pendidikan karena
pemerintah sudah mengatur solusi dan strategi dengan berbagai inovasi untuk
memecahkan berbagai masalah pendidikan terutama di daerah terpencil..
Salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi dan memecahkan
masalah yang terkait dengan isu-isu tersebut adalah penggunaan model
pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Pembelajaran kelas rangkap adalah
suatu bentuk pembelajaran dimana guru mengajar di satu ruangan atau
lebih dalam waktu yang bersamaan, bertemu dengan dua atau lebih
tingkatan kelas yang berbeda dalam dua atau lebih mata pelajaran yang
berbeda. PKR juga dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran, guru
mengajar dalam satu atau lebih ruang kelas dan berinteraksi dengan siswa
yang memiliki kemampuan dan karakteristik belajar yang berbeda.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru tidak selalu dapat
melanjutkan mengajar. Terkadang guru memiliki kendala yang memaksa
mereka untuk tidak hadir menyelesaikan tugasnya selama belajar di sekolah.
Akibat dari kekurangan guru tersebut, dimungkinkan pembelajaran dan hak
peserta didik untuk memperoleh pendidikan menjadi lebih sulit. Selain itu,
alasan diselenggarakannya pendidikan kelas rangkap bukan hanya
kekurangan guru, tetapi juga letak geografis yang sulit dijangkau, jumlah
anak usia sekolah yang relatif sedikit dan guru yang berhalangan hadir baik
karena alasan dinas atau karena cuaca serta sulitnya lokasi sekolah serta
kurangnya ruang untuk belajar.
Oleh karena itu, penerapan pembelajaran kelas rangkap dapat
menjadi salah satu model pembelajaran di sekolah untuk mewujudkan hak
siswa dalam belajar yang layak, dan pembelajaran tetap berlangsung. Guru
harus memahami bahwa PKR merupakan tantangan dan realita yang harus
dihadapi sebagai guru sekolah dasar. Selain itu, PKR bukan hanya realita
yang harus dihadapi guru, tetapi PKR juga memiliki beberapa keunggulan
yang tidak dimiliki oleh guru yang tidak mengajar di kelas rangkap.
Pada laporan ini, akan membahas implementasi PKR di lapangan
berdasarkan teori PKR. Meski tidak berada pada daerah terpencil, PKR tetap
bisa dilaksanakan. Kita akan melihat bagaimana pelaksanaan PKR pada daerah
yang kondisi sekolahnya masih bagus dan buka berada di daerah terpencil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah adalah
“Apakah Pembelajaran Kelas Rangkap bisa dijadikan suatu model
pembelajaran untuk saat ini walaupun bukan berada di daerah terpencil?”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penulisan laporan
adalah:
1. Untuk mengetahui Pembelajaran Kelas Rangkap bisa dijadiakan model
pembelajaran untuk saat ini.
2. Untuk memantapkan pemahaman para guru – guru untuk mengajarkan
kelas rangkap
BAB II
ISI LAPORAN
b. Berita yang berjudul “Sekolah Rusak Berat Akibat Hujan, Siswa SDN
Cirimekar 02 Cibinong Belajar di Tenda Darurat” yang diambil dari
https://www.liputan6.com/news/read/4148888/sekolah-rusak-berat-a
kibat-hujan-siswa-sdn-cirimekar-02-cibinong-belajar-di-tenda-darurat
A. Kesimpulan
Pelajaran kelompok kecil dan individu adalah suatu bentuk pengajaran di
mana guru dapat bekerja dengan beberapa kelompok kecil dan siswa secara
individu pada waktu yang bersamaan. Bentuk pengajaran ini ditandai
dengan interaksi guru-siswa-siswa yang erat, kesempatan siswa untuk
belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya, adanya dukungan guru
dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembelajaran.
Bagi seorang guru PKR, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan sangat berguna dalam mengorganisasikan kegiatan
belajar mengajar karena hakikat kedua bentuk pengajaran ini hampir sama.
Guru dapat menggunakan berbagai bentuk pengajaran saat menerapkan
pelajaran kelompok kecil dan perorangan. Namun harus diingat bahwa
variasi kelas besar, kelompok kecil dan individu harus digunakan sesuai
dengan sifat topik yang disajikan dan kegiatan selalu diakhiri dengan
kulminasi yang menyebabkan pembeljarana Model PKR ini sangat
memungkinkan untuk diterapkan sebagai solusi untuk mencapai tujuan
pembelajaran diamna penerapannya dapat menjadi solusi untuk mengatasi
berbagai kendala yang dihadapi sekolah di masing-masing daerah.
B. Saran
Sekolah yang melaksanakan PKR dalam sekolah, hendaknya memperhatikan
prinsip - prinsip PKR supaya nantinya dalam pelaksanaan proses
pembelajaran terwujud sekolah dapat menjadi Pembelajaran Kelas Rangkap
yang ideal . PKR yang ideal yang secara terencana menerapkan prinsip -
prinsip PKR akan menyebabkan belajar menjadi menyenangkan dan
menantang. Guru menjadi kreatif memanfaatkan sumber belajar, murid akan
menjadi lebih aktif, suasana dalam kelas ceria, menyenangkan sehingga
muncul kerja sama dan persaingan yang sehat antar murid, sehingga guru
juga merasa lebih menyenangkandalam pembelajaran.