NIM :858056174
UNIVERSITAS TERBUKA
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Disusun Oleh
YATI ARIYANI
NIM : 858056174
Semester VII
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat siswa belajar, mengasah dan mengoptimalkan ilmu serta
kemampuan yang dimiikinya. Sekolah bertugas untuk membimbing siswa dan memberi
fasilitas yang semaksimal mungkin dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai
usianya. Sekolah harus memuat pendidikan dan pembelajaran yang layak adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan memenuhi standar minimal pembelajaran yang
harus terjadi di dalam kelas, ada keela, ada guru, ada bahan ajar. Pembelajaran dapat
berjalan dengan baik ketika memiliki kelengkapan omponen pembelajaran, bagaimana
pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan efektif, jika gurunya saja tidak lengkap,
apalagi para murid tidak mempunyi buku-buku yang diperlukan.
Maka dari itu pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap tidak bias dihindarkan. Guru akan
mendapatkan pemahmn bhwa pembelajaran kelas rangkap adalah suatu tantangan dan
kenyataan yang harus dihadapi sebagai tugas guru SD. Disamping itu pembelajaran kelas
rangkap bukan sja sekedar kenyataan yang harus dihadapi oleh guru, tetapi uga
mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh guru yang tidak mengajar di kelas
rangkap. Dalam laporan ini akan ddibahas mengenai pelaksanaan pembelajaran kelas
rangkap. Mesipun tidak di daerah yang terpncil, tetapi dengan kondii sekolah yang masih
layak ternyata pelaksanaan pembeelajaran kels rangkap juga masih dibutuhkan dengan
berbagai permasalahannya.
B. Studi kasus
Kami melaksanakan observasi di SD Negeri 06 yitu pada hari Senin,29 November 2021.
Sesampai disana ketika kami bertanya kepada kepala sekolah tentang Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR), beliau tidak mengetahui apa yang dimaksud PKR dan bagaimana
pelaksanaanya. Namun, setelah kami menjelaskan sedikit ilustrasi mengenai pembelajaran
kelas rangkap akhirnya kepala sekolah tersebut paham mengenai PKR.
Pelaksanaan PKR di SDN 06 Nanga Pinoh tidak setiap hari dilakukan. Mengingat
daerahnya juga bukan daerah kota dengan jumlah guru yang cukup serta ruang kelas yang
cukup pula untuk menampung semua murid. Namun pada hari tertentu guru juga
melaksankan pembelajaran kelas rangkap dikerenakn ada guru yang mengambil libur
pada waktu yang bersamaan.
Dari observasi yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa permasalahan
diantaranya :
1. Keterbatasan waktu pada pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap
2. Keaktifan siswa yang kurang dalam kelas rangkap
3. Jumlah siswa pda kelas III (P = 20 , L = 15 ) dan pada kelas IV ( P = 18 L = 17 )
4. Terbatasnya sumber media pembelajran kelas rangkap penggunaan media hanya
memanfaatkan fasilitas yang ada atau benda disekitar kelas saja.
5. Kekurangan pada hasil pembelajaran kelas rangkap
6. Kendala yang di alami guru ketika melaksanakan pembelajaran kelas rangkap
7. Proses pembelajaran pada kelas rangkap yang belum maksimal.
Tujuan pelaksanaan pada kelas rangkap di SD 06 Nanga Pinoh adalah :
Karena guru kelas tersebut berhalangan hadir seperti yang telah dikemukakan di atas.
Bukan berarti pembelajaran juga tidak ada. Maka, agar pembelajaran tetap berlangsung
seperti sebagaimana mestinya, guru yang hadir/guru lain perlu menerapkan PKR, yaitu
dengan mengajar kelasnya sendiri dan mengajar kelas yang ditinggalkan guru tersebut.
Prinsip umum PKR adalah kegiatan belajar terjadi dengan atau tanpa guru dalam
berbagai situasi namun guru sudah memberikan bimbingan dan apa yang harus dilakukan
murid sebelum kelas tersebut ditinggalkan untuk mengajar di kelas lain.
Pada saat kami melakukan observasi sekolah tersebut sedang tidak melaksanakan
PKR .Pada hari Senin saya melakukan PKR, Mengapa demikian? Karena pada hari Senin,
sekolah tersebut kekurangan pengajar. Pada hari Senin guru kelas III tidak masuk karena
mengambil libur. Sedangkan pada hari Senin guru kelas IV juga tidak masuk dikarenakan
hal yang sama. Sehingga terjadilah PKR dengan guru bergilir. Pada hari Senin guru kelas
III mengajar rangkap dengan kelas IV.
Cara mengajarnya yaitu guru masuk pada salah satu kelas terlebih dahulu, kemudian
menerangkan sedikit materi lalu memberikan tugas mengerjakan LKS. Pada setiap kelas
guru memiliki tutor untuk membantu teman-temannya yang kesulitan dalam memahami
materi. Setelah di berikan tugas kemudian guru pindah kekelas selanjutnya dan melakukn
hal yang sama.
Dari hal tersebut saya akan memaparkan mengenai permasalahan pada proses
pembelajaran kelas rangkap yang belum maksimal. Dikatakan belum maksimal karena
menurut saya dengan proses pembelajaran yang seperti ini akan menghambat kemampuan
peserta didik dalam mendapatkan pemahaman materi.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada saja masalah, misalkan guru sedang
mengajar di kelas II kemudian siswa kelas IV merasa belum paham lalu mereka berlari
menghampiri guru di kelas III melewati pintu pembatas untuk meminta penjelasan
kembali, sehingga siswa kelas IV akan merasa terganggu karena saat sedang belajar ada
gangguan dari siswa lain. Hal seperti ini sering terjadi pada setiap PKR berlangsung
sehingga membuat pembelajaran tidak efiien.
Selain hal tersebut, permasalahan pada proses PKR yaitu pada metode pembelajarannya.
Yaitu metode yang digunakan hanya metode diskusi dan ceramah sehingga kurang menarik
perhatian siswa. Masalah selanjutnya yaitu pada mata pelajaran yang tidak terselesaikan
pada hari tersebut dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya sehingga murid yang
pemahamannya rendah akan terhambat dalam memahami karena materi belum selesai dan
bisa jadi pada pertemuan selanjutnya ia sudah lupa materi yang sebelumnya.
Pembelajaran kelas rangkap ini dilakukan karena faktor kekurangan guru pada hari
tertentu saja. Jadi, dalam hal ini pemerintah juga harus berperan dalam peningkatan
kualitas pembelajaran bukan hanya di daerah kota SDN 06 Nanga Pinoh.Dengan
keterbatasan, mereka harus dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi
masyarakat sekitar. Pembelajaran Kelas Rangkap seharusnya disosialisasikan pada setiap
sekolah terutama sekolah yang memiliki keterbatasan.
C. Penyesuaian
Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rengkap, kemampuan guru dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar sangatlah penting. Seorang
guru dituntut mampu mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia disekitar
siswa. Diantara sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah teman sesama guru
disekolah sendiri atau sekolah lain, masyarakat di lingkungan sekolah, keluarga siswa
beserta lingkungannya, lingkungan alam sekitar sekolah dan rumah siswa. Oleh karena itu
untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal terutama pada pembelajaran kelas
rangkap sebagai seorang guru perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak
Dalam pembelajaran kelas rangkap kemitraan antara guru baik di dalam lingkungan
sekolah yang sama maupun sekolah yang berbeda sangatlah penting, terutama guru yang
bertugas di SD dengan sumber belajar yang terbatas.
Winataputra ( 1999) menyebutkan bahwa melalui pembiasaan kerjasama antar guru
sekolah dapat dicapai hal-hal sebagai berikut :
1. Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti hemat
sumber daya dan mencapai tujuan secara optimal.
2. suasana kebersamaan Tercipta dan kesejawatan antar guru dalam membangun dan
memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis.
3. . Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para siswa
dalam membina persahabatan antar siswa dalam membina persahabatan antar siswa
karena mereka akan merasa sesuai dengan nilai dan semangat “ing ngarso sung tulodo”.
4. Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah dan
ringan karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip ‘berat sama dipikul
ringan sama dijinjing”.
Djalil dkk, (2005), menyebutkan bahwa kerjasama antar sekolah merupakan faktor yang
sangat penting, misalnya untuk kepentingan berikut:
1. Berdiskusi dan tukar pengalaman untuk mengatasi berbagai kesulitan mengajar,
misalnya tidak mempunyai buku sumber dan alat peraga pelajaran, atau kurang
menguasai materi yang harus diajarkan.
2. Membangun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang saat ini dikenal sebagai pusat sumber
belajar guru (PSBG), misalnya mengembangkan alat pelajaran, perpustakaan bersama,
dan laboratorium yang sederhana
3. Mengadakan kegiatan bersama, misalnya mengadakan kunjungan dan karyawisata,
membuat media pembelajaran, menyusun scenario pembelajaran dan lain-lain
4. Saling membantu dalam mengajar, misalnya guru dari SD yang satu dapat membantu
mengajar di SD lainnya yang berdekatan.
Winataputra (1999) menyebutkan bahwa pembelajaran yang terkondisikan menggunakan
pendekatan PKR memerlukan berbagai sarana pembinaan professional guru yang dapat
dimanfaatkan secara mandiri oleh setiap guru diharapkan adanya koordinasi antara kepala
sekolah dan pihak guru. Kepala sekola diharapkan mengadakan dan membiasakan
perencanaan PKR bersama oleh sesama guru di sekolah tersebut, misalnya dalam
menyusun jadwal, menetapkan kelas-kelas yang dirangkap, menata ruangan,
memanfaatkan sumber belajar dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pertemuan antar
guru tersebut dapat dipimpin oleh kepala sekolah atau oleh guru secara bergilir sesuai
dengan permasalahan yang terjadi.
Seorang guru yang menggunakan PKR diharapkan dapat mengenali dan memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa. Pada dasarnya sumber belajar adalah orang,
bahan teknik, setting, yang dapat membantu siswa maupun guru. Siswa belajar dengan
baik karena melihat dan mengalami secara langsung, mereka terlibat dalam aktivitas yang
bermakna dan menyenangkan. Bagi siswa yang cepat berpeluang untuk memperoleh
kegiatan pengayaan dan bagi yang lambat dapat memperoleh kegiatan perbaikan dengan
memanfaatkan bahan, media, teknik yang ada dalam sumber belajar siswa dan guru dapat
lebih akrab dengan lingkungan.
Dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tentu saja
dibutuhkan sebuah panduan agar siswa mempunyai satu arahan yang jelas apa yang
hendak dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, sehingga walaupun mengawasi
beberapa kelas dan beberapa kelompok belajar guru dapat mengontrol kegiatan
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan dalam hal ini. LKS
merupakan alat atau sarana untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri.
D. Daftar Pusaka
Djalil, A., dkk. 2005. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, Udin S, H. 1998/1999. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Jakarta : PPGSD
Dirjen Dikti.
RANCANGAN PELAKSNAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
MODEL PKR : 2. 2. 1
KELAS/SEMESTER : III / II
IV / II
I.Standar Kompetensi :
IPS (Kelas III) : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah
IPA (Kelas IV) : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
IPS (Kelas III) : 1.1 Menceritakan lingkungan alam dan bantuan di sekitar dan sekolah
IPA (Kelas IV): 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
III. Indikator :
IPS
IPA
IPS
IPA
V. Metode Pembelajaran
VIII. Penilaian
https://youtu.be/tMHO1XcsVi0
LAMPIRAN 1
RANCANGAN PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP
A. Standar Kompetensi
Kelas 2 ( IPA )
- Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kelas 3 ( Matematika )
- Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Kelas 2 ( IPA )
- Mendeskripsikn kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kelas 3 ( Matematika )
- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi
panjang.
C. Indikator
Kelas 2 ( IPA )
- Menyebutkan kegunaan panas dan cahaya matahari bagi kehidupan manusia.
- Menguraikan pengaruh yang timbul dari cahaya matahari pada manusia.
Kelas 3 ( Matematika )
- Menyelasaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi, dan persegi
panjang.
D. Tujuan pembelajaran
Kelas 2 ( IPA )
- Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebut kegunaan panas dan cahaya
matahari bagi kehidupan manusia dengan benar.
- Melalui Tanya jawab dan diskusi siswa dapat menjelaskan pengaruh yang timbul
dari sinar matahari pada manusia dengan tepat.
Kelas 3 ( Matematika )
- Melalui Tanya jawab dan diskusi siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan benar.
E. Materi Ajar ( Materi Pokok )
Kelas 2 ( IPA )
- Pengaruh sinar matahari terhadap kondisi alam dan lingkungan bumi.
Kelas 3 ( Matematika )
- Luas dan keliling persegi dan persegi panjang.
F. Metode dan Model Pembelajaran
- Diskusi, Tanya jab, Ceramah, Tugas
G. Kegiatan Pembelajaran
Mengetahui,
Guru Kelas
YATI RIYANI
NIM: 858056174
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana pembelajaran terpadu yang akan dgunakan oleh guru/mahasiswa. Kemudian, nilailah semua aspek
yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.
Nilai APKG 1 = R
R=
R = Rata-rata butir
M.SALEH,S.Pd.SD
NIP. 19660306 198807 1 002 ATUN ROSNAINI
NIP. 19690906 199110 2001
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG 2)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN TERPADU
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa
3. Nilaila kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini
4. Khusus untuk butir 3, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran yang sedang diajarkan
1. Melakukan pembelajaran 1 2 3 4 5
a. Melaksanakan tugas rutin kelas V
b. Memulai kegiatan pembelajaran V
c. Menggunakan ragam kegiatan yang sesuai dengan V
kemampuan/tujuan/ indikator, siswa, situasi,
& lingkungan
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran V
secara individual, kelompok, atau klasikal
e. Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan V
kemampuan/tujuan, siswa, situasi, dan lingkungannya
f. Menggunakan media belajar yang sesuai dengan V
tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan
g. Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien V
h. Mengakhiri kegiatan pembelajaran V
Rata-rata butir 1 = P 5
2. Mengelola interaksi kelas
a. Menunjukkan perhatian serta sikap bersahabat, V
terbuka, dan penuh perhatian kepada siswa
b. Memicu dan memelihara keterlibatan siswa V
c. Melakukan komunikasi secara efektif V
Rata-rata butir 2 = Q 5
3. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran terpadu untuk 3 mata pelajaran tertentu
secara bersamaan (isi yang sesuai dengan RP
Pembelajaran Terpadu yang sedang dinilai)
a. Bahasa Indonesia
1) Mendemonstrasikan penguasaan materi
bahasa Indonesia
2) Memberikan latihan ketrampilan berbahasa
Rata-rata butir 3c = R
d. IPS
1) Mengembangkan pemahaman konsep waktu V
2) Mengembangkan pemahaman konsep ruang V
3) Mengembangkan pemahaman konsep kelangkaan V
(scarcity)
Rata-rata butir 3d = R 5
e. PKn
1) Ketepatan menggunakan istilah-istilah khusus dan
konsep dalam Pendidikan Kewarganegaraan
2) Penguasaan materi Pendidikan Kewarganegaraan
3) Menerapkan konsep Pendidikan Kewarganegaraan
Catatan singkat pengamat tentang kekuatan dan kelebihan kemampuan mengajar guru
dalam pembelajaran terpadu, serta saran perbaikan.
BAIK
Nilai APKG 2 = K
K=
K = Rata-rata butir
Mengetahui: Nanga pinoh, 2 November
Kepala Sekolah, 2021
Guru pendamping,
M.SALEH,S.Pd.SD
NIP. 19660306 198807 1 002 ATUN ROSNAINI,S.Pd
NIP. 19690906 199110 2 001
LEMBAR PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN TERPADU
IDENTITAS
1. NAMA MAHASISWA : YATI ARIYANI
2. NIM : 858056174
3. MATA PELAJARAN : 1.Matematika / Bilangan
2. IPS/ Lingkungan
4. KELAS/SEMESTER : 2 dan 3 / 1 (SATU)
SKALA
WAKTU
ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN
TAMPILAN
1 2 3 4 5
A. PENDAHULUAN/KEGIATAN AWAL
1. Menarik perhatian/motivasi VV
2. Memberikan acuan V
3. Membuat kaitan V
Rata-rata KW : N1+N2+N3 5
3
B. PENYAJIAN/KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/data/fakta/prinsip dengan
contoh/ilustrasi/demonstrasi
2. Tanya jawab/pemberian penguatan
3. Pemberian tugas/latihan secara V
individual/kelompok/evaluasi proses
4. Ada supervisi saat siswa diberi tugas dan balikan
Rata-rata KW : N1+N2+N3+N4 5
4
C. PENUTUP/KEGIATAN AKHIR
1. Peninjauan kembali V
Rata-rata KW : N1+N2 5
2
Komentar tambahan untuk setiap aspek perilaku mahasiswa yang terekam : baik
Nanga pinoh, 2 November 2021
Pengamat / tutor
ATUN ROSNAINI
NIP. 19690906 199110 2 001