Anda di halaman 1dari 8

Nama : Devi Anggraini

NIM : 856929772
TUGAS 1 PKR

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap per 27
lu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil
di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

JAWABAN :

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan teknologi
dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran PKR,
seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru.Namun, guru perlu terlebih dulu memiliki
pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan dengan model
pembelajaran kelas rangkap.
Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura.
Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah terpencil dengan populasi
penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau ruang kelas. Model
seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk
siswa dengan kompetensi beragam.

2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
1. Prinsip Umum Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
a. Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.Dalam hal ini guru
berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang unik dan
membutuhkan perlakuan yang berbeda satu denganyang lainnya untuk mampu mencapai
perkembangan yang maksimum.
Contohnya : Perilaku terhadap siswa kelas I tentu berbeda dengan perlakuan terhadap
siswa kelasV dikarenakan pada tingkat usia kelas I proses berpikirkonkretlebih
dominan,sedangkan siswa kelas V sudah mulai dapat berpikir abstrak.
b. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari dalam diri siswa
(motivasi instrinsik) maupun yang datang dari luar diri siswa (motivasi instrumental).
Contohnya : Guru dalam hal ini itu pembelajaran harus diawali dengan menumbuhkan
motivasi siswa agar merasa butuh dan mau belajar. Bila sudah tumbuh, motivasi tersebut
perlu dipelihara dan malah ditingkatkan melalui berbagai bentuk penguatan
(reinforcement). (Skinner dalam Turney: 1977).
c. Belajar sebagai proses akademis dalam diri individu untuk membangun pengetahuan,
sikap, dan keterampilan melalui transformasi pengalaman. Contohnya : Proses tersebut
dapat dipandang sebagai suatu siklus proses pengalaman konkret (concrete experience),
pengamatan mendalam (reflective observation), pemikiran abstrak (abstract
conseptualization), dan percobaan atau penerapan secara aktif (active experimentation).
(Kolb: 1986).
2. Disamping memiliki prinsip umum tersebut di atas, pembelajaran kelas rangkap memiliki
beberapa prinsip khusus seperti berikut :
a. Keserempakan kegiatan belajar-mengajar
Dalam PKR seorang guru dalam waktu yang bersamaan.Contohnya : dari pukul 08.00-
09.20 (2 jam pelajaran) menangani pembelajaran IPA untuk kelas V dan IPS kelas VI.
Pada saat itu siswa kelas V dan kelas VI dalam satu atau dua ruangan secara serempak
belajar dibawah bimbingan seorang guru. Dengan prinsip ini pemanfaatan sumber daya
dalam hal ini guru, dan waktu yang tersedia dapat lebih optimal.
b. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik
Waktu keaktifan akademik atau disingkat WKA adalah waktu yang benar-benar
digunakan oleh siswa untuk belajar (membaca, menyimak, menulis, berlatih
keterampilan, berdiskusi). Contohnya : dalam dua jam pelajaran tersedia waktu 2 X 40’
= 80’. Selama 15’ digunakan oleh guru untuk mengabsen, mengatur kelompok, 65’
sisanya digunakan oleh siswa untuk berbagai kegiatan belajar. Dalam 65’ itulah siswa
benar-benar melakukan kegiatan belajar atau sering juga disebut “on task” (Flander :
1972). Bila selama 65’ itu ternyata ada sebagian waktu yang digunakan untuk “ngobrol”
selain materi pelajaran atau mungkin melamun misalnya selama 10’ maka benar-benar
dipakai belajar hanya 55’ (on-task). Selama 10’ tersebut para siswa tidak belajar atau
sering disebut “off-task” (Flanders : 1972). Dengan menerapkan PKR seorang guru dapat
mengurangi lama waktu kosong karena dua kelas ditangani secara serempak. Atau
dengan kata lain waktu keaktifan akademik menjadi semakin tinggi.
c. Kontak psikologis guru-murid yang berkelanjutan
Dengan menerapkan PKR interaksi guru-murid baik yang berupa perhatian, pengarahan,
bimbingan pembelajaran, dan monitoring menjadi suatu proses akan berlangsung secara
bervariasi dan terus menerus terutama dalam PKR dengan satu ruangan.Contohnya : Bila
PKR diterapkan dalam dua atau tiga ruangan memang ada sebagian perhatian misalnya
kontak pandang guru-murid yang terputus. Kontak psikologis guru-murid yang bervariasi
ini sangat penting untuk dibangun dan dipelihara. Bila tidak, maka pembinaan disiplin
siswa akan berkurang.
d. Pemanfaatan sumber belajar yang efisien
Kita menyadari bahwa di sekolah dasar terutama di pedesaan sumber belajar tertulis
dirasakan sangat kurang.Cotnohnya : Banyak sekali SD yang tidak memiliki
perpustakaan sekolah. Malah dalam beberapa kasus hanya terdapat satu eksemplar buku
pelajaran untuk satu kelas. Dengan menerapkan PKR sumber belajar tertulis yang
jumlahnya terbatas dapat digunakan secara bersama-sama.
e. Belajar dari teman sebaya.
f. Penekanan pada pencapaian dampak instruksional dan pengiring.
3. Model Pembelajaran Kelas Rangkap 221 dan 222
1. Model PKR 221
Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas contohnya dalam kelas V dan
kelas VI, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik sumber daya alam di kelas
V, dan mata pelajaran IPS di kelas VI. Kedua topik memiliki saling keterkaitan.
Proses pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan.
Langkah-langkah menerapkan model ini adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas V dan VI. Ikuti
dengan langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama
pertemuan itu +80 menit.
2. Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Gunakan ketrampilan dasar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang berlaku.
Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya.
2. Model PKR 222
Dalam model PKR 222 guru menghadapi dua kelas, dalam hal ini kelasn V dan
VI, untuk mengajar mata pelajaran matematika topik bangun ruang di kelas V dan
mata pelajaran IPA topik tumbuhan hijau di kelas VI. Kedua topik tidak memiliki
saling keterkaitan.
Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang terhubung
dengan pintu.
Dalam menerapkan model ini ikuti petunjuk sebagai berikut:
1. Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama satukan murid kelas V dan VI
dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti dilakukan dalam pendahuluan model PKR 221. Bila
ternyata tidak mungkin menyatukan murid kelas V dan VI dalam ruangan,
gunakan halaman atau emperan sekolah sambul berdiri. Bila cara kedua masih
tidak mungkin biarkan murid kelas V dan VI duduk dalam ruangan masing-
masing. Berdirilah, di pintu penghubung ruang kelas V dan VI. Berikan
pengantar dan pengarahan umum secara
berselang-selang untuk kelas V kemudian kelas VI atau sebaliknya.
2. Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai
dengan masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada
saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak
ada kegiatan sehingga ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara
seimbang artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
guru berdiri di pintu penghubung.
3. Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan
kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai
keperluan.Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing
kelas.Kemukakan hal-hal yang perlu disiapkan untuk jam berikutnya.
4. Sebagai catatan, untuk model 222 ini sedapat mungkin denah ruangan diatur
agar pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung .
Pengelolaan PKR 222 memang agak lebih rumit dari pada PKR 221. Dapat
dipahami dengan berkumpul dalam satu ruangan seperti dalam PKR 221
perhatikan guru tanpa penghalang. Model PKR 221 sangat cocok untuk dua
materi yang saling berkaitan.
Sedang model PKR 222 sangat cocok untuk materi pelajaran yang sangat
berkaitan dan memerlukan perhatian khusus dari masing-masing kelas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 02 Saptomulyo


Mata pelajaran : 1. Ilmu Pengetahuan Alam
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : 1. Benda Padat, Cair dan Gas
2. Kerja Sama
Kelas/Semester : 1. III/ I
2. IV/ I
Hari/Tanggal : Rabu, 3 November 2022
Alokasi waktu : 2x35 menit (1 × Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat – sifat, perubahan sifat dan kegunaan benda di sekitar sekolah
2. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar sekolah
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan sifat – sifat benda.
2. Melakukan kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan desa / kelurahan
C. Indikator
1. Menyebutkan wujud benda
Menjelaskan sifat- sifat benda
Mengidentifikasi peristiwa yang menggambarkan salah satu sifat benda
2. Mendefinisikan pengertian kerja sama
Menjelaskan contoh kerja sama di lingkungan sekolah
Menyebutkan manfaat kerja sama di lingkungan sekolah
3. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui mengamati media siswa dapat menyebutkan wujud benda
Melalui mengamati media siswa dapat menjelaskan sifat- sifat benda
Melalui mengamati media siswa dapat mengidentifikasi  salah satu sifat benda
2. Melalui penugasan kelompok siswa dapat mendefinisikan kerja sama
Melalui penugasan kelompok siswa dapat menjelaskan contoh kerja sama di
lingkungan sekolah
Melalui penugasan kelompok siswa dapat menyebutkan manfaat kerja sama di
lingkungan sekolah
4. Pokok Materi
Kerja Sama Tim di Lingkungan Sekolah
5. Langkah - Langkah pembelajaran
Tahapan/ Sintaks Waktu
Kegiatan Guru-Siswa
Pembelajaran
Kelas III Kelas IV
 Salam 5 menit
Pra Kegiatan:  Doa
 Pengkondisian kelas.
 Presensi.
Kegiatan Awal:  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk
dua kelas yakni agar memahami pentingnya kerja
sama dalam tim di lingkungan sekolah
 Guru membentuk tim / kelompok diskusi dengan
anggota 4 siswa 5 menit
 Guru memberikan penugasan yang terdiri dari
diskusi dalam tim / kelompok, pengisian LKS, tugas
evaluasi dan tugan individu
 Guru membagikan LKS, media dan sumber belajar
Kegiatan inti:  Guru membimbing Guru menjelaskan materi
Eksplorasi siswa mengerjakan yang belum dipahami
LKS siswa
 Siswa mengerjakan Siswa mencatat materi
LKS dengan timnya penting yang telah
15 menit
 Siswa mencatat materi dijelaskan guru tadi
yang belum dimengerti Siswa mengerjakan tugas
 Guru menjelaskan evaluasi
materi yang belum Siswa mengumpulkan
dipahami siswa tugas evaluasi
Elaborasi  Guru memberikan Guru memberikan suatu 20 menit
suatu masalah untuk masalah untuk
didiskusikan siswa didiskusikan siswa
dalam tim dalam tim
 Siswa mengemukakan  Siswa mengemukakan
pemecahan masalah pemecahan masalah
yang diwakili oleh yang diwakili oleh
ketua tim di depan ketua tim di depan
kelas untuk di kelas untuk di
ditanggapi tim lain ditanggapi tim lain
 Siswa mengerjakan  Guru membimbing
tugas evaluasI siswa mengerjakan
 Siswa mengumpulkan LKS
tugas evaluasi  Siswa mengerjakan
LKS dengan tim nya
Konfirmasi Siswa dipandu oleh guru Siswa dipandu oleh guru
mendiskusikan hasil mendiskusikan hasil
penyelidikannya. Setelah penyelidikannya. Setelah
menyelesaikan diskusi menyelesaikan diskusi
kelas siswa diajak untuk kelas siswa diajak untuk 5 menit
menyimpulkan menyimpulkan
pembelajaran menjadi pembelajaran menjadi
suatu konsep baru. suatu konsep baru.

Kegiatan Akhir:  Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran


Penutup yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada materi yang belum jelas. 20 menit
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Memberikan penguatan proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan siswa
6. Sumber, Media, Metode Pembelajaran dan Pendekatan
Sumber Belajar
1. Rachmat., Sunarto., Sukidjo. 2004. Sains Sahabatku 3. Jakarta: Ganeca
Exact
2. Said, M., Umar, Arsyad., Sunarto. 2004. Pengetahuan Sosial untuk SD
Kelas 3. Jakarta : Erlangga
Media Pembelajaran
1. Benda padat : pensil, kapur, meja, kursi, batu dan sebagainya
Benda cair : susu, teh, air dan sebagainya
Benda gas : udara, asap kendaraan, dan sebagainya
2. Gambar orang bekerja sama
Gambar hewan berkoloni
Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya jawab
 Penugasan
 Diskusi
7. Penilaian
 Prosedur Tes
a. Tes Proses: Ada
b. Tes Akhir : Ada
 Jenis Tes
a. Tes Tertulis
b. Tes Perbuatan
 Alat Tes
a. Lembar Kerja Siswa
b. Soal Evaluasi
 Lampiran
a. Lembar Kerja Siswa
b. Soal Evaluasi
c. Lembar Pengamatan.
d. Nilai Evaluasi
Saptomulyo, 3 November 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas Rangkap

(Setiti Jarwani,S.Pd,SD) (Devi Anggraini)


NIP. 196807301988032001 NIM.856929772

Anda mungkin juga menyukai