NIM : 857476358
TUGAS TUTORIAL II
SOAL
1. Bu Erli, guru kelas 3 SD Wara Wiri sedang asyik di dalam kelas membimbing siswa
mengukur tinggi badan dengan menggunakan meteran. Istilah meter (m) dan centimeter
(cm) diperkenalkan kepada anak-anak dengan langsung memperagakanya melalui alat
meteran. Anak-anak bekerja dalam kelompok, saling mengukur dan mencatat tinggi
badan anggota kelompok dan mengukur tinggi badan. Kemudian Bu Erli bertanya
mengapa ada yang badanya tinggi dan ada yang pendek, lalu anak-anal menjawab dengan
bermacam-macam jawaban. Tetapi Bu Erli mengarahkan kepada dua hal yaitu makanan
yang sehat dan olahraga yang rutin.
a. Dari segi materi pelajaran, model pembelajaran apa yang sedang diterapkan oleh Bu
Erli? Berikan alasan dari kasus pembelajaran tersebut!
Jawab:
Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Erli pada pembelajaran di atas yaitu
model pembelajaran Discovery/Inquiry Learning. Model pembelajaran Discovery
Learning mengajarkan para siswa untuk menemukan secara mandiri mengenai
pengetahuan yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan oleh Bu Erli, yaitu membimbing siswa untuk melakukan eksperimen
dan menemukan konsep secara mandiri.
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery learning dirancang dengan kegiatan eksperiensial dan interaktif.
Eksperiensial memiliki arti instruktur mampu mengaktifkan pembelajar untuk
membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui
pengalamannya secara langsung.
Instruktur harus menggunakan cerita, permainan, alat bantu visual, dan teknik yang
menarik untuk memancing rasa ingin tahu peserta. Selain itu, instruktur juga
mengarahkan peserta didik dalam cara berpikir, bertindak, dan refleksi yang baru.
Adapun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning:
● Pemberian rangsangan (stimulation)
● Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
● Pengumpulan data (data collection)
● Pengolahan data (data processing)
● Pembuktian (verification)
● Menarik simpulan/generalisasi (generalization)
b. Identifikasi minimal dua kekuatan yang terdapat dalam pembelajaran di atas
Jawab:
Kekuatan yang terdapat dalam pembelajaran di atas, yaitu sebagai berikut:
1) Pembelajaran secara kelompok mampu meningkatkan kerjasama antar siswa.
2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3) Membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar menemukan
melalui eksperimen.
4) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam memberikan tanggapan pada proses
pembelajaran.
5) Meningkatkan rasa ingin tahu siswa.
6) Membentuk kemandirian pada diri siswa.
2. Pak Basuki adalah seorang guru yang mengajar kelas VI di SD Putra. Dalam mengajarkan
matematika nilai yang diperoleh siswa selalu dibawah KKM. Untuk memotivasi siswanya
agar lebih bersemangat dalam belajar, Pak Basuki memberikan angket 7 kebiasaan guru
yang efektif untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
a. Jelaskan apa 7 kebiasaan guru yang efektif dalam proses pembelajaran matematika!
Jawab:
Kebiasaan guru yang efektif untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
1) Konsistensi
Tugas kita sebagai guru menegakkan aturan yang telah ada tanpa melibatkan
emosi. Melihat segala sesuatu dari cara pandang siswa juga menjadi hal yang
harus terus kita lakukan agar nuansa konsistensi yang kita upayakan benar-benar
sesuai saat diterapkan kepada siswa.
2) Perlakukan siswa sebagai individual
Dalam mengajar, sebuah hubungan antar guru dengan siswa memang haruslah
terjalin dengan baik. Carilah sebanyak-banyaknya informasi mengenai siswa
Anda. Ketika siswa merasa dekat maka sebagai guru kita sudah berhasil
menyingkirkan batas pribadi antara dua pribadi yang berbeda yaitu guru dan
siswa. Siswa akan menghormati kita dari hatinya bukan karena keharusan.
3) Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat mungkin bernuansa belajar
Saat melakukan pengaturan tempat duduk siswa, upayakan membuat siswa bisa
belajar dan bekerja sama dengan temannya (peer learning). Aturlah tempat duduk
siswa dalam kelompok agar terjadi gerak dan interaksi serta meningkat
keterampilannya dalam pemecahan masalah. Dengan lingkungan yang demikian
siswa merasa asyik dan bertambah terus keingintahuannya dalam melakukan
kegiatan belajar. Siswa juga terlatih kemandiriannya, konsentrasinya dan
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
4) Lakukanlah penelitian terhadap siswa sesering mungkin tapi dengan alasan yang
kuat
Saat menilai siswa gunakanlah cara yang berbeda-beda. Carilah informasi
sebanyak-banyaknya mengenai hasil kerja siswa (portofolio, melihat pekerjaan
siswa saat dalam proses, observasi, tanya jawab). Siswa selalu merasa ingin tahu
mengenai pencapaian yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan prinsip
menilai siswa dengan baik, akan membantu perkembangan anak untuk melakukan
hal yang terbaik saat belajar.
5) Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja
Banyak sekolah yang sudah mempunyai cara dan instrumen untuk menilai guru
baik kinerja maupun cara mengajar guru-gurunya.
a. Mendapatkan umpan balik dari siswa (walaupun terkadang siswa bersikap
tidak terbuka dalam menilai karena merasa segan).
b. Gunakan perangkat TIK (video kamera) untuk melihat diri Anda sendiri saat
sedang mengajar. Ingat juga bahasa tubuh saat sedang mengajar (60% bahasa
tubuh, 20% nada suara, dan 20% isi dari yang diutarakan).
6) Lihatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun
informal
Kebiasaan Anda untuk mengikuti berbagai kegiatan akademik secara formal dan
informal akan membangun pola pikir yang terbuka, bebas, dan kritis sehingga
Anda dapat bebas memikirkan berbagai alternatif cara memotivasi.
7) Membuka diri terhadap kebutuhan siswa
Mulailah dari kecerdasan majemuk, sebuah teori milik Howard Gardner. Teori ini
sangat bermanfaat untuk menyadari betapa semua siswa cerdas. Gunakan strategi
belajar kelompok serta strategi lain demi membuka seluruh potensi terbaik siswa.
b. Sebagai pendidik, kiat-kiat apa yang dilakukan guru dalam mengajarkan matematika
agar siswa menyenangi mata pelajaran matematika!
Jawab:
1) Bersemangat ketika mengajar matematika
Salah satu cara untuk meningkatkan minat siswa adalah dengan bersemangat
ketika mengajar. Siswa bisa merasakan jika guru tidak semangat mengajar, hal ini
menyebabkan siswa tidak menaruh minat pada pelajaran matematika tersebut.
Namun jika guru bersemangat dan menjadikan suasana kelas menarik, maka siswa
akan lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
2) Perhatikan celah materi yang tidak dipahami siswa
Guru sebaiknya mengetahui materi apa yang tidak dipahami siswa untuk
meningkatkan keinginan mereka belajar lebih banyak. Misalnya, guru
menjelaskan contoh latihan yang biasa diberikan di kelas sampai jelas, diikuti
dengan contoh latihan yang sedikit berbeda namun masih terkait dengan materi
yang sama. Hal ini akan memberi siswa motivasi untuk belajar lebih giat.
3) Temukan pola atau cara khusus
Guru dapat membantu siswa menemukan cara mudah memahami suatu materi
agar mereka lebih cepat mengingat suatu topik. Misalnya perkalian angka 1-10
dengan angka 9 menggunakan jari, 7x9 artinya jari ke 7 dari kiri menjadi pemisah
antara sisa jumlah jari di kanan (6) dan jari di kiri (3). Lalu, kedua angka tersebut
digabungkan maka hasilnya adalah 63. Pola atau cara khusus ini akan lebih
memotivasi siswa untuk belajar karena memudahkan mereka memahami konsep.
4) Memberi tantangan pada siswa
Memberi tantangan sangat penting untuk menciptakan antusiasme siswa dalam
belajar. Namun, guru harus memilih tantangan yang sesuai dengan kemampuan
siswa. Karena tujuan diberikan tantangan ini adalah untuk menyemangati bukan
menurunkan minat siswa.
5) Memberi contoh pengaplikasian matematika dalam dunia nyata
Contoh pengaplikasian materi di kehidupan nyata dapat guru berikan pada awal
pembelajaran. Hal ini agar siswa menjadi termotivasi terhadap materi yang akan
dijelaskan guru. Guru juga bisa membantu siswa menghubungkan matematika
dengan jenjang karir yang mereka inginkan di masa depan. Misalnya guru
menjelaskan manfaat teori peluang yang bisa diaplikasikan ketika siswa
menempuh pendidikan di jurusan aktuaria. Kedepannya, siswa akan bisa
menghitung peluang terjadinya peristiwa tertentu, seperti risiko keuangan di masa
depan dan dampak dari kondisi finansial.
6) Ceritakan sejarah terkait
Untuk menumbuhkan ketertarikan siswa, guru bisa
menambahkan sejarah terkait materi tertentu yang sedang
diajarkan di kelas. Cara ini bisa memotivasi siswa dan
mengasah rasa keingintahuan siswa, misalnya simbol akar
(√ ) yang ditemukan oleh seorang matematikawan bernama
Christoff Rudolff.
7) Menggabungkan teknologi dalam kegiatan belajar
Kedekatan anak-anak dengan teknologi dapat guru manfaatkan untuk menambah
semangat belajar mereka. Apalagi saat ini, banyak aplikasi yang bisa membantu
siswa belajar dan memahami matematika. Diantaranya Math Tricks,
Photomath-Camera Calculator, dan ruang belajar di aplikasi ruangguru. Tidak
hanya pelajaran matematika, ruang belajar juga menyediakan video animasi untuk
semua mata pelajaran sekolah yang menarik untuk ditonton.
3. Anak berbakat adalah anak yang memiliki skor IQ 130 atau 140 lebih. Mereka memiliki
kemampuan intelektual umum dan akademis, maupun berpikir kreatif produktif, memiliki
jiwa kepemimpinan, memiliki prestasi tinggi di bidang seni atau keterampilan lain. Sesuai
dengan karakter dan kemampuanya tersebut, anak berbakat membutuhkan layanan yang
berbeda dengan siswa lainnya.
Anda sebagai pendidik, langkah-langkah apa yang dilakukan agar siswa mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal namun tidak lepas dari dunia
anak-anak!
Jawab:
Anak berbakat akan dapat mewujudkan potensi yang dimiliki apabila mendapat layanan
dan bimbingan yang baik. Sesuai dengan kebutuhan anak, ada dua macam layanan
sebagai pilihan dalam memberikan layanan kepada anak berbakat meliputi:
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran diikat
lain, seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap kelas)
terpisah
7 Tematik kelas I dan Tematik kelas I-III Tematik integratif kelas I-VI
II (mengacu mapel) (mengacu mapel) (mengacu kompetensi)