PROGRAM KELOMPOK 6 1. ADE MENTARI APRILIA 2. MEIRISYAH 3. OKTA NOVITA SARI TUTOR : MARLINA, M.Pd.
IVERSITAS TERBUKA-POKJAR SUNGAI LILIN
TAHUN 2021 KASUS 1 Bu siti adalah seorang guru kelas 1 SD. Saat mengajar pelajaran Bahasa Indonesia materi mengenal anggota badan masih banyak siswa yang salah menyebutkannya (terbalik – balik ) dan kurang menyerap penjelasan dari bu siti. Kemudian ketika bu Siti bertanya apakah siswa sudah paham, siswa hanya terdiam dan hanya beberapa anak menjawab paham. Keadaan seperti ini telah terjadi berulang-ulang. Hampir setiap pelajaran Bahasa Indonesia, akibatnya pada saat ulangan nilai yang diperoleh siswa rendah. IDENTIFIKASI MASALAH 1.Siswa selalu tidak memberikan respon pada setiap pertanyaan Ibu Siti 2.Nilai hasil ulangan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah ANALISIS PENYEBAB MASALAH 1. Ibu Siti tidak menggunakan alat peraga untuk membantu siswa dalam mengenal anggota badan 2. Pembelajaran yang dilakukan kurang menarik bagi siswa kelas 1 SD 3. Ibu Siti tidak segera melakukan refleksi setelah kegiatan pembelajaran sehingga permasalahn tersebut terus terjadi berulang-ulang. RUMUSAN PERMASALAHAN 1. Bagaimana upaya agar siswa kelas 1 SD mampu memberikan respon terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru? 2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD dengan menggunakan alat peraga? 3. Bagaimana upaya untuk membuat pembelajaran menjadi menarik bagi siswa kelas 1 SD? ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Untuk permasalahan yang pertama, agar siswa kelas 1 SD dapat memberikan respon atas setiap pertanyaan hendaknya guru menerapkan pembelajaran kontekstual yang akrab dengan lingkungan di sekitar siswa kelas 1 SD. Dengan demikian, guru hendaknya mengaitkan antara nama dan fungsi anggota bagian badan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Untuk permasalahan yang kedua, guru dapat menngunakan alat peraga sederhana seperti gambar ataupun video sehingga siswa mampu mengidentifikasi anggota bagian tubuh dengan baik. 3. Permasalahan ke 3, guru dapat menerapkan metode pembelajaran bermain. Anak kelas 1 SD identik dengan belajar sambil bermain agar pembelajran lebih menarik dan menyenangkan. KASUS 2 Ketika duduk di kelas 5 SD, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling dibenci oleh adi. Namun, setelah duduk di kelas 6 dan diajar oleh ibu wulan, ia menyukai matematika. Bu wulan selalu mengajak anak-anak untuk dikaitkan dengan bentuk-bentuk bangun ruang yang sedang dipelajari dengan benda-benda yang ada di sekitar anak-anak. Misalnya, ketika membahas kubus, kerucut dan silinder, anak-anak diminta membawa benda- benda dari rumah seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples dan caping (topi petani). Di samping benda-benda tersebut, bu wulan juga telah menyediakan tiruan benda-benda tersebut dari kertas. Anak-anak dibimbing menemukan rumus untuk menghitung volume atau isi benda-benda tersebut. Prestasi belajar adi pun meningkat. Ia sering diberikan oleh bu wulan karena menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan benar. Namun dalam pelajaran lain, yaitu Bahasa Indonesia yang diajar oleh Ibu emi (kebetulan di SD tersebut diterapkan sistem guru bidang studi, khusus untuk kelas 6), adi merasa bosan. Ia sering bertanya, lebih-lebih ketika anak-anak diminta membaca secara bergilir. Agar tidak dimarahi Bu emi, adi mencoba menghitung baris mana yang akan menjadi bagiannya. Baris itu diberi tanda. Selanjutnya agar tidak membaca, adi yang memang gemar membaca, mengeluarkan komik yang dibawanya dan di atas buku pelajaran Bahasa Indonesia. Ia membaca dalam hati komik tersebut. Ketika Tiba, dengan tangkas adi membaca baris yang telah diberinya tanda. Bu emi yang duduk di depan tidak pernah tahu kalau selama teman-temannya membaca adi tidak mendengarkan, tetapi membaca komik. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Ketika pelajaran lain, Adi memiliki ketidaktetarikan karena guru yg mengajar akibatnya merasa bosan 2. Adi terlihat seperti memilih-milih guru 3. Guru tidak tahu kalau selama pelajaran Adi membaca komik dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru ANALISIS PENYEBAB MASALAH
1. Pembelajaran yang diterapkan ibu emi kurang menarik sehingga Adi
merasa bosan 2. Guru tidak menguasai kelas, karena tidak menyadari kegiatan dari siswanya selama pembelajaran 3. Pembelajaran yang diterapkan Ibu Emi belum berpusat pada siswa sehingga kegiatan pembelajaran hanya bertumpu pada membaca dan belum memaknai bacaan ANALISIS PENYEBAB MASALAH 1.Bagaimana upaya agar siswa tertarik saat mengikuti pembelajaran bahasa indonesia di kelas Ibu Emi? 2.Bagaimana upaya untuk membuat pembelajaran menjadi menarik bagi siswa? 3.Mengapa Ibu Emi tidak mampu menguasai kelas saat mengajar bahasa Indonesia? ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH 1. Untuk permasalahan yang pertama, agar siswa kelas 1 SD dapat memberikan respon atas setiap pertanyaan hendaknya guru menerapkan pembelajaran kontekstual yang akrab dengan lingkungan di sekitar siswa kelas 1 SD. Dengan demikian, guru hendaknya mengaitkan antara nama dan fungsi anggota bagian badan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Untuk permasalahan yang kedua, guru dapat menngunakan alat peraga sederhana seperti gambar ataupun video sehingga siswa mampu mengidentifikasi anggota bagian tubuh dengan baik. 3. Permasalahan ke 3, guru dapat menerapkan metode pembelajaran bermain. Anak kelas 1 SD identik dengan belajar sambil bermain agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. KASUS 3 Pak Amin guru Pkn kelas IV. la akan mengajar materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Guru mulai pelajaran dengan menyuruh menyimak buku teks PKn, guru membacakan macam - macam lembaga pemerintahan seperti DPR, MPR, DPD, dll. Sesekali guru bertanya kepada siswa apakah ada pertanyaan?, Guru kemudian mengisi pelajaranya dengan cerita sejarah awal berdirinya pemerintahan, siswa mulai memperhatikan. Guru merasa puas karena dapat memotivasi siswa. Kemudian guru menuliskan poin - poin penting apa yang telah guru bacakan tadi di papan tulis, semua siswa diam dan mengikuti menulis di buku catatannya masing-masing, ketika guru menulis siswa banyak yang ramai, kelas mulai gaduh. Guru memarahi mereka seketika siswa diam ketakutan.Guru melanjutkan mencatat dipapan tulis. selesai mencatat guru membacakan poin-poin penting untuk memperjelasnya. kegiatan tersebut berlangsung sampai kegiatan inti selesai. Lalu guru memberi evaluasi tetapi hasilnya sangat mengecewakan 60% ( siswa nilainya dibawah standar ) 70 dan siswa masih belum bisa memahami system pemerintahan tingkat pusat IDENTIFIKASI MASALAH 1. Siswa termotivasi dengan kegiatan awal yang disampaikan oleh Pak Amin 2. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3. Pada pertengahan kegiatan pembelajaran, siswa menjadi gaduh dan tidak memperhatikan materi lagi 4. Guru memarahi siswa yang gaduh saat pembelajaran 5. Hasil evaluasi menunjukkan sebanyak 60% dari siswa belum mencapai ketuntasan minimal dan belum memahami materi yang disampaikan ANALISIS PENYEBAB MASALAH 1. Guru tidak dapat menguasai kelas ketika sudah memasuki kegiatan inti, karena siswa menjadi gaduh dan tidak memperhatikan materi lagi 2. Guru mudah emosi dan tidak dapat menegur siswa yang gaduh di kelas 3. Guru tidak mengecek pemahaman siswa dengan mengajukan sebuah pertanyaan atau sebuah permasalahan untuk membentuk pengetahuan siswa 4. Guru hanya fokus pada kegiatan mencatat di papan tulis RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana upaya guru agar dapat tetap menguasai kelas ketika sudah memasuki kegiatan inti ? 2. Mengapa siswa menjadi gaduh dan tidak memperhatikan materi saat kegiatan inti ? 3. Mengapa guru mudah emosi dan memarahi siswa yang gaduh di kelas ? 4. Bagaimana cara menigkatkan kemampuan guru dalam mengecek pemahaman siswa dengan mengajukan sebuah pertanyaan atau sebuah permasalahan untuk membentuk pengetahuan siswa? ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH 1. Guru dapat menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa dapat terlibat dalam kegiatan diskusi selama kegiatan inti berlangsung, sehingga siswa selalu memperhatikan materi. 2. Guru hendaknya memberikan teguran kepada siswa yang gaduh dengan memberikan pertanyaan, atau memberikan sanksi bagi siswa yang gaduh di kelas. 3. Guru perlu mengapresiasi siswa yang bertanya dan tidak gaduh di kelas. Misalnya dengan memberikan pujian atau tanda jempol. KASUS 4 Ibu Sari sedang mengajarkan IPA kelas 4 SD . Topik yang dibahas adalah melayang, terapung, dan tenggelam. Di depan kelas sudah tersedia bak air besar dan berbagai jenis benda seperti bola, batu, gabus, telur, sikat sepatu dan benda-benda lain yang bentuk dan bahannya berbeda-beda. Bu Sari mulai pembelajaran dengan menyampaikan bahwa pelajaran IPA hari ini adalah melayang, terapung dan tenggelam. Topik tersebut ditulis di papan tulis dan kemudian Bu Sari menjelaskan apa yang disebut malayang, terapung, dan tenggelam. Sambil menjelaskan Bu Sari menuliskan pokok-pokok materi di papan tulis dan siswa di suruh mencatat. Ketika menjelaskan tentang jenis benda yang dapat melayang, mengapung, dan tenggelam, Bu Sari mendemonstrasikan proses melayang, terapung, dan tenggelam dengan memasukan benda untuk setiap proses ke dalam bak air. Kemudian Bu Sari menyebutkan benda lain yang dapat melayang, mengapung, dan tenggelam untuk di catat oleh siswa. Pada akhir pelajaran Bu Sari memberikan tes objektif. Setelah di periksa hasilnya sangat mengecewakan karena hanya 10 dari 30 murid yang mendapat nilai 6 atau lebih. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Ibu Sari tidak melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran 2. Pembelajaran ibu Sari kurang berhasil karena dari 30 siswa hanya 10 siswa yang dapat nilai 6 atau lebih. ANALISIS PENYEBAB MASALAH 1. Tidak ada tanya jawab pada kegiatan awal maupun inti, sehingga pembelajaran hanya terfokus kepada Ibu Sari 2. Siswa hanya menjadi pendengar yang pasif 3. Ibu Siti tidak memeriksa pemahaman siswa lagi ataupun memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana cara meningkatkan pemahaman
siswa kelas 4 SD terhadap mapel IPA dengan topik melayang, terapung dan tenggelam dengan metode eksperimen ? ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH Sebaiknya, ibu Sari juga menerapkan metode pembelajaran eksperimen yang bersifat kooperatif dan mampu melibatkan siswa secara langsung dan aktif khususnya dalam pembelajaran IPA di materi tentang melayang, terapung dan tenggelam. Melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi, guru dapat menciptakan pembelajaran aktif sehingga siswa mampu membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan hasil observasi secara langsung TERIMA KASIH