Mata Kuliah : PDGK.4104/Perpektif Pend SD Nama : MEGA ANJARSARI
Tutor : Haryono,S.Sos. M.Pd NPM : 855730702
Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan Landasan Historis dan Ideologis Pendidikan Sekolah Dasar
Landasan Historis dan Ideologis merupakan dasar pemikiran yang diangkat dari fakta sejarah yang relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan SD beserta ide-ide atau pertimbangan yang melatarbelakanginya, sejak pada masa Hindia Belanda sampai saat ini. Secara historis/sejarah, pendidikan SD di Indonesia merupakan kelanjutan dari sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda yang memang dibangun lebih banyak untuk kepentingan penjajahan Belanda di Indonesia. Pada dasarnya sistem pendidikan pada masa itu ditekankan pada upaya memperoleh tenaga terampil yang mengerti nilai budaya penjajah sehingga menguntungkan mereka dalam mempertahankan dan melangsungkan penjajahannya. Dalam konteks itu, orang Indonesia yang disebut juga Bumi Putera, diperlakukan sebagai hamba atau onderdaan.
2. Jelaskan fungsi pendidikan di SD
Fungsi pendidikan di SD yaitu untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga negara Indonesia yang masihberada pada rentang usia Sekolah Dasar. Dengan dicanangkannya Pendidikan Dasar 9 tahun dalam rancangan Repelita VI Pendidikan Nasional, SD sebagai bagian pendidikan dasar mempunyai fungsi untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar 9 tahun, yaitu 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP. Meskipun gema wajib belajar kedengarannya mengalami pasang surut, bahkan dikatakan berada di dalam ‘bayang keraguan’ namun harapan agar anak-anak usia 6-15 tahun dapat mengenyam pendidikan dasar yang bermutu tetap harus mampu diwujudkan oleh lembaga pendidikan, dalam hal ini oleh SD dan SMP. Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa ‘Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab’. 3. Jelaskan tujuan pendidikan di SD Tujuan pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar baca-tulis-hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP. a. kemampuan dasar baca-tulis-hitung merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap orang yang ingin hidup secara wajar dalam era globalisasi. Oleh karena itu, mata pelajaran yang membantu pembentukan kemampuan ini mendapat porsi yang cukup besar di SD. b. Pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup berkaitan dengan ‘life skills’, yang meliputi keterampilan akademik (baca-tulis-hitung), keterampilan personal, keterampilan sosial, dan keterampilan vokasional. c. persiapan untuk melanjutkan pendidikan di SMP menuntut SD membekali para siswanya dengan keterampilan belajar lebih lanjut, khususnya diberikan di kelas 6.
4. Jelaskan Karakteristik Umum dan khusus Pendidikan di SD
a. Karakteristik Umum Pendidikan di SD 1. kemelekwacanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacanaan merujuk pada pemahaman siswa tentang berbagai fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan. Misalnya, dalam berlalu lintas, siswa paham akan makna rambu-rambu lalu lintas, sehingga jika dia melihat lampu merah dia akan berhenti. Karakteristik seperti ini tentu berbeda dengan pendidikan SMP dan SMA yang lebih menekankan kepada pembentukan kemampuan akademik. 2. kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan kemampuan berkomunikasi yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu baik buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Informasi yang akan dikomunikasikan mungkin didapat melalui mendengarkan dari seorang teman, membacanya dari koran, atau menyaksikan sendiri, baik secara langsung, maupun melalui tayangan televisi. 3. kemampuan memecahkan masalah (problem solving), yang mencakup merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam kehidupan, karena itu harus dikembangkan sejak SD. 4. Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga kemampuan bernalarnya berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya tidak akan cepat percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal. b. Karakteristik khusus Pendidikan di SD, meliputi pembahasan tentang siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, gedung dan fasilitas. 1. siswa SD Adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun, yang tentu saja berbeda dengan usia siswa pada satuan pendidikan lainnya. Di samping itu, siswa SD juga mempunyai karakteristik fisik dan mental yang berbeda. Dari segi kemampuan kognitif, siswa SD berada pada tahap pra-operasional, operasi konkret, dan pada awal operasi abstrak; sedangkan siswa SMP dan SMA sudah berada pada tahap operasi abstrak. Sehubungan dengan itu, siswa SD, lebih-lebih siswa kelas awal, masih berpandangan holistik. Mereka melihat dunia ini sebagai satu keseluruhan yang terpadu serta belum mampu melihat sesuatu sebagai bagian yang terpisah-pisah. 2. Guru Meskipun dengan terbitnya UU Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005) kualifikasi akademik guru SD sama dengan kualifikasi guru SMP dan SMA, yaitu Sarjana (S1) kependidikan yang relevan, namun tugas guru SD berbeda dari tugas guru SMP & SMA. Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan 5 mata pelajaran di SD yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn. Guru SD bertanggung jawab penuh pada kelas yang dipegangnya, mulai dari kehadiran siswa, sampai pemberian rapor. Selain itu, guru SD juga harus mengerjakan administrasi kelas, bahkan kadang-kadang juga ditugaskan untuk mengerjakan administrasi sekolah. 3. Kurikulum Kurikulum SD merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dasar, yang mempunyai tujuan yang khas yaitu mengembangkan kemampuan dasar anak SD. Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 37 kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : a. Pendidikan Agama b. pendidikan kewarganegaraan c. bahasa d. matematika e. ilmu pengetahuan alam f. ilmu pengetahuan sosial g. seni dan budaya h. pendidikan jasmani dan olah raga i. keterampilan/kejuruan;dan j. muatan lokal Pasal 38 menyebutkan bahwa : ‘kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah’, sedangkan kurikulumnya sendiri ‘dikembangkan sesuai relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah’ (Pasal 38 Ayat 2). Lama pendidikan di SD adalah 6 tahun, dibagi menjadi enam tingkat kelas. Durasi perjam pelajaran adalah 35 menit. 4. Pembelajaran Jika dibandingkan dengan pembelajaran di SMP & SMA tentu terlihat dengan jelas perbedaannya. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh tujuan dan fungsi SD sebagai pendidikan yang menanamkan kemampuan dasar, yang memungkinkan tamatan SD mampu hidup secara wajar dalam masyarakat pada era globalisasi ini serta mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP. Di samping itu, pembelajaran di SD seyogianya menghargai cara pandang anak yang masih bersifat holistik, terutama di kelas-kelas awal. Seiring dengan berkembangnya kemampuan bernalar, cara pandang holistik tersebut akan berkembang menuju pada pemahaman tentang adanya saling ketergantungan. Sehubungan dengan itu pembelajaran di SD, terlebih di kelas awal haruslah mengakomodasi pandangan holistik anak serta perkembangan kognitif anak yang masih dalam tahap akhir praoperasional dan operasi konkret.
5. Gedung dan peralatan pembelajaran
Secara umum gedung SD terdiri dari 3-6 ruang kelas, ruang guru, dan ruang kepala sekolah. Ruang khusus untuk administrasi atau perpustakaan tidak ada bahkan kadang-kadang ruang gurupun tidak tersedia. Peralatan pembelajaran seperti alat-alat IPA, IPS dan buku-buku pelajaran biasanya tersimpan di dalam almari yang berbeda di ruang kelas. Sebagian SD, terutama yang berada di desa mempunyai lapangan olahraga, namun banyak SD yang tidak memilikinya sehingga kegiatan olahraga dilakukan di halaman sekolah, jika sekolah masih mempunyai halaman.