1. Jelaskan secara teoritis bagaimana cara merubah pandangan orang tua yang beranggapan
anak yang berkebutuhan khusus dan disabilitas jauh dari harapan memperoleh hak
mengenyam pendidikan layaknya anak tanpa disabilitas?
2. Seorang Anak Berkebutuhan Khusus Diduga Dianiaya Guru di Bekasi. Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan judul "Seorang Anak Berkebutuhan Khusus Diduga Dianiaya Guru di
Bekasi". Bagaimana pendapat saudara terhadap kasus tersebut!
3. Bagaimana pendapat saudara dengan anak berkebutuhan khusus yang tidak diterima di
sekolah dasar tertentu!Mangapa hal tersebut bisa terjadi?
4. Jelaskan bentuk dan jenis layanan pendidikan khusus yang saudara ketahui terutama di
lingkungan sekitar saudara bagi anak berkebutuhan khusus? Minimal 2!
JAWABAN.
1. Memahamkan pada orang tua, Pada dasarnya pendidikan anak merupakan menjadi
tanggung jawab orangtua sebagai sentral pendidikan untuk anak yang paling penting dan
menentukan. Selain itu seorang anak memperoleh pendidikan, pengarahan, pembinaan
serta pembelajaran untuk yang pertama kalinya dari orangtua dalam lingkungan
keluarganya. Disinilah kita bisa melihat peran penting orang tua untuk menjadikan anak
berkebutuhan khusus menjadi seorang anak yang mandiri. Ketika orang tua sering melayani
dan bersama dengan anak yang mengalami kebutuhan khusus, dalam hal ini orangtua akan
merasakan bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang bisa menjadi potensi bakat
dalam bidang tertentu. Dari situlah kemudian orang tua dapat melakukan sharing dengan
guru di sekolah agar bisa memberikan pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya, sehingga
mampu digali dan dikembangkan bakatnya lebih dalam lagi.
2. Menurut saya, harus ada sanksi yang tegas bagi penganiaya. Karena ABK pun mempunyai
hak yang sama dalam perlindungan hukum di negara kita.
3. – masalah itu berasal dari sekolah itu sendiri, Permasalahan utama yang banyak dikeluhkan
guru adalah kurangnya Guru Pendamping Kelas (GPK), kurangnya kompetensi guru dalam
menangani ABK, guru kesulitan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kurangnya
pemahaman guru tentang ABK dan Sekolah Inklusi , latar belakang pendidikan guru yang
tidak sesuai, beban administrasi yang semakin berat untuk guru,
- Sedangkan masalah dari siswa, ABK dengan permasalahan berbeda dan memerlukan
penanganan yang berbeda,sikap ABK yang belum bisa mengikuti aturan sehingga
mengganggu proses KBM.