PENDAHULUAN
mengidap autis, tuna netra, tuna bicara serta tuna daksa bisa sekolah
mengidap autis, tuna netra, tuna bicara serta tuna daksa bisa sekolah
perhatian khusus agar dapat dinikmati oleh peserta didik. Karena pentingnya
1
2
melalui dinas Pendidikan Kota Padang untuk menerima peserta didik inklusi
setelah calon siswa/i inklusi tersebut menjalani serangkaian tes oleh Dinas
penataran sebab keanehan raga, penuh emosi, psikologis, sosial, serta atau
atau ataupun hadapi musibah alam, musibah sosial, serta tidak sanggup dari
itu dicoba dengan cara terpisah dengan pembelajaran reguler untuk kanak-
pembelajaran reguler).
Indonesia pada biasanya bertabiat biasa serta cuma yang mencermati watak
pula jadi atensi penguasa. Perihal ini pula sudah ditegaskan dalam Undang–
Bentuk Inklusi merupakan bentuk yang berupaya jadi calo antara bentuk
juga mesetinya.
bagus dari kesiapan sekolah, alat infrastruktur serta keahlian daya guru yang
dengan salah salah satu guru BK di SMP N 5 Kota Padang dapat dijelaskan
belajar rendah, merasa minder, kurangnya perhatian dari orang tua, sering
pelatihan yang di terima guru pendidikan inklusi. Oleh sebab itu, perlu
dihadapi oleh anak berkebutuhan khusus, baik dari guru, orangtua, dan dinas
hal ini bahkan memperoleh nilai lebih baik dari anak normal lainnya, untuk
itu hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi steakholders terkait.
B. Identifikasi Masalah
belajar.
rendah.
pendidikan inklusi.
khusus
C. Fokus Masalah
D. Rumusan Masalah
pendidikan inklusi ?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
8
1. Peserta Didik
3. Bagi guru
sekolah inklusi
A. Kajian Teori
dimaksud selaku anak yang memiliki karakter yang berlainan dari anak
yang lain yang ditatap wajar oleh warga pada biasanya. Dengan cara
intelektual yang lebih kecil ataupun lebih besar dari anak wajar
10
11
spesial dengan cara akurat tertuju pada anak yang dikira memiliki
sosialnya.
pada tata cara holistik dengan pemakaian bahasa pertanda selaku bagian
mereka meningkatkan tata cara yang diketahui dengan tata cara oral.
untuk tuli di Norwegia, bersaing dengan sekolah spesial awal untuk tuli
yang layak. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat peneliti
ambil yaitu pengertian dari anak berkebutuhan khusus itu ialah mereka
dan dalam segi intelegensi tetapi mereka tetap berhak mendapatkan hak
anak-anak lainnya.
13
a. Slow leaner
lebih lama serta tata cara yang lebih simpel serta variatif.
berdialog kurang.
Krisna Indah (2017: 156) Dengan cara biasa anak slow learner
olahraga.
didik tertentu.
pelafalan.
jauh
merumuskan terbatas.
yang lain. Slow leaner membuat anak tidak naik kategori, serta
berkemampuan rata-rata.
sahabatnya.
lebih abstrak.
suasana imitasi.
dengan anak.
neorologis.
bisa dikenal dari akurasi tutur, hingga ikatan sosial anak hendak
interaksi sosialnya.
umur dini itu bagi Van Tiel( Tsuraya 2013: 25) antara lain: 1)
khusus
a. Slow Learner
dalam ikatan interpersonal. Tidak hanya itu kanak- kanak ini pula
mempunyai nilai- nilai yang umumnya kurang baik dalam uji hasil
a) Kesalahan persepsi
b) Gangguang Emosi.
Aspek berikutnya ialah hal antrean anak dalam keluarga, anak anak
partisipan ajar.
hakekatnya, adalah :
33
inklusif
warga.
pembelajaran.
kehidupannya.
umumnya
keinginan spesialnya.
1) Guru kelas
education
4) Guru pendamping
c. Peserta didik
e. Sarana- prasarana
baik
pas.
guna
Tiap anak mempunyai keahlian serta keinginan yang berbeda- beda, oleh
situasi anak.
3. Prinsip Kebermaknaan
4. Prinsip Keberlanjutan
41
jenjang pendidikan.
5. Prinsip Keterlibatan
g. Peranan Guru BK
Lattu, (2018 : 63- 65) membimbing serta ceria tidak bebas dari
kewajiban serta tanggung jawab guru tercantum guru BK. Selaku daya
kepada area dan bisa merancang era depannya alhasil, bisa bertumbuh
inklusif.
pihak lain ikut serta di dalamnya amat berarti buat menanggulangi kasus
yang dialami anak berkebutuhan spesial, misalnya salah satu kasus dalam
anak tidak lain anak berkebutuhan spesial dalam area keluarga, di mana
orang berumur ialah guru yang awal kali membagikan pembelajaran, advis
serta lain serupanya. Setelah itu kala orang berumur mensekolahkan anak
seseorang anak yang mandiri. Bagi Hewett serta Frenk D penindakan serta
selanjutnya:
1. Selaku ajudan penting( as aids), ialah selaku ajudan penting yang dalam
serta betul hal diri anak dalam upaya campur tangan sikap anak.
44
Bersumber pada observasi orang berumur, hingga seluruh suatu yang ada
pada diri anak setelah itu diinformasikan pada guru untuk dicoba aksi
berumur kerap melayani serta bersama dengan anak yang hadapi keinginan
spesial, dalam perihal ini orangtua hendak merasakan kalau apa yang
dalam aspek khusus. Dari situlah setelah itu orang berumur bisa
dibesarkan bakatnya lebih dalam lagi. Alhasil bisa kesimpulan kalau orang
merupakan orang terdekat untuk buah hatinya alhasil mereka dapat lebih
ketahui serta menguasai buah hatinya sendiri memakai jalinan hati ataupun
B. Penelitian Relevan
penataran dan pelatihan yang diterima dari guru umum tentang pendidikan
inkusi.
Relevan penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan yaitu sama-
sama membahsa tentang sekolah inklusi namun Leli Pritriani kendala guru
kepala sekolah dan guru GPK orang tua, masyarakat dan dinas pendidikan,
seluruh personil sekolah menjadi aktor penting yang siap melayani semua
C. Kerangkan Berfikir
47
kerangka pikir. Hal ini untuk memperjelas arahan dan tujuan penelitian,
P. Inklusi
Adanya masalah
1. Permaslahan dalam
hubungan interpersonal. 1. Cara komunikasi
2. Kesulitan untuk mengikuti 2. Penyesuaian sosial
petunjuk-petunjuk yang dan peribadi anak
banyak/ langka. 3. Penyesuaian
3. Prestasi belajar yang akademis
rendah
4. Self image yang buruk
terhadap dirinya/ konsep
dirinya.
5. Daya ingat yang lambat.
6. Sering terlambat
menyelesaikan tugas.
BAB III
METODE PENELITIAN
atau lokasi yang akan dilaksanakan adalah SMP N 5 Kota Padang, alas an
B. Jenis penelitian
Amini (2011 : 24) dalam penelitian kualitatif sebuah realitas sosial yang
kenyataan itu bisa terjadi, akan tetapi di cari sampai kepada makna dibalik
untuk dapat memperoleh makna dari kenyataan yang terjadi, pada tahap
dengan individu atau kelompok yang di pilih respoden atau informan yang
48
49
C. Definisi Oprasional
Kota Padang”.
penelitian ini adalah anak slow learner dan anak speed deley. Permaslahan
yang rendah, self image yang buru terhadap dirinya, daya ingat yang
D. Informan Penelitian
Tabel : 1 Informan
Anak Informan
No Berkebutuhan Informan Tanbahan
Informan kunci
Khusus Guru Teman dekat
1 Slow leaner (NR) ELF YLF FN
2 Speech delay (AZ) ELF YLF DN
1. Observasi
yang diselidiki. Dalam pemantauan dengan cara langsung ini, periset tidak
2. Wawancara
keadaan tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua
orang atau lebih berhadap – hadapan secara fisik. Sejalan dengan pendapat
adalah keadaan peran antar pribadi bertatap muka (face to face). Ketika
diteliti.
52
peneliti menggunakan trigulasi data yang terbagi atas tiga sesuai dengan
1. Triangulasi Sumber
didapat lewat pangkal yang berlainan. Ada pula yang dicoba periset
disimpulkan.
lazim memakai tata cara tanya jawab leluasa serta tanya jawab tertata.
Trigulasi tata cara ini dicoba bila informasi ataupun data yang di dapat
3. Tiangulasi Teoritik
serta dipimpin.
melaksanakan penelitan
dicari sahabat serta polanya serta membuang yang tidak butuh dari
memilah informasi mana yang relevan dengan tujuan serta fokus riset
selanjunnya dikelompokan.
bisa dicoba penyeleksian dari data yang didapat cocok dengan yang
55
diperlukan dalam riset serta jadi fokus riset. Informasi yang tidak
1. Kondisi Umum
a. Analisis permasalahan
dilakukan pada bulan juni 2021 dengan guru BK, guru mata pelajaran
2. Profil Informan
a. Informan kunci
57
58
b. Informan tambahan
1) Nama : YLS
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Padang
2) Nama : DN
Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Padang
3) Nama :FN
Umur : 15 tahun
Jenis kemalmin : Perempuan
Alamat : Padang
rendah, self image yang buruk terhadap dirinya/ konsep dirinya, daya
ingat yang lambat, sering terlambat menyelesaikan tugas dan dari segi
1) Hubungan Interpersonal
peserta didik anak slow leaner terlihat tampak normal dan di senangi
leaner kurang aktif. Dan menurut dari YLS dan FN keaktidan anak slow
leaner ini memang dia tidak aktif. dalam ke aktifan pembelajaran tidak
banyak komentar, ditanya dia diam saja, entah dia mengerti atau dia tidak
paham pokoknya dia diam. Tidak banyak merespon dia diam saja.
diganggu temanya diam diam saja dan Dalam interaksinya kalau saya
lihat dia biasa biasa saja, dia memang malasnya saja.kalau dilihat itu slow
leaner nya itu mungkin tidak dibawah 90, dalam mentalnya dia bagus.
didik anak slow leaener dalam mengikuti petunjuk yang di berikan oleh
guru lambat, untuk anak slow leaner sini guru harus ekstra sabar, dan
lambat dalam memberikan penjelasan materi dan guru harus berulang kali
paham cuma disini lambat saja dan sering diluang ulang dan menurut
YLS nah justru itu, ini saja petunjuk yang di berikan di dalam grup tidak
mau dia baca. Ada, ada dia masuk di dalam grup itu, tapi apa dia paham
dan apa dia tidak paham selalu dia chat pribadi dengsn ibu. Padahal di
dalam grup sudah di beritau ini dan itu dan sudah cukup jelas.contoh nya
udah ada di dalam grup itu, dan nanti dia di ulangkannya lagi bertanya
secara pribadi.
pahami oleh anak slow leaner dalam proses pembelajaran salah satunya
lambat. Anak anak seperti itu sebetulnya harus di contoh kan, dan
61
tuggas nilai lapor dan lain-lainnya) Prestasi belajar anak slow leaner
dalam bentuk nilai ulangan harian nilai rapor dan lain- lain rendah,
rata-rata) dan dan tugas tugasnya juga sering tidak lengkap dibuatnya.
Contohnya guru memberikan tugas dari bab 1 -bab 3 yang diisinya hanya
bab 1 saja, dan bab 1 itu aja yang dia kumpulkan, dan untuk nilsai tugas
pun jadi tidak tuntas, sebab kareana dia tidak pernah membaca informasi
informan tambahan menurut ELF dalam diri anak slow leaner mengukur
kepercayaan diri anak slow leaner itu sangat susuah, jika dilihat dari segi
pergaulan tidak ada masalah, tetapi jika dilihat dari segi belajar itu
62
biasa saja dan tidak ada masalah, dan tidak ada mindernya dan FN
kepercayan diri anak ini biasa bisa saja. Pendiam tidak banyak bicara, jika
sedangkan dari FN dan YLS presepsinya biasa saja, jadi presepsi dan
kepercayaan dirinya normal seperti biasa jika dilihat dari gesi pergaulan
informan tambahan menurut ELF dalam daya ingat anak slow leaner di
dalam kelas sangat rendah dan menurut FN daya ingat nya rendah harus
diulang- ulangi kembali dan harus di ingat ingat terus dan dari YLS Kalau
daya ingatnya, si anak ini nilai dalam ujiannya rendah otomatis daya
diberikan oleh guru Kemampuan anak anak slow leaner dalam memahami
materi yang di berikan oleh guru rendah, anak yang benar benar slow
sangat lambat dan harus sering diluang-ulang, sedangakn dari YLS dalam
63
kurang dan malah sangat kuranglah dia itu, “ coba kita liat, dia masuk 100
persen tetapi nilainya di bawah KKN dan coba kita liat berapa lama
masuknya dia ini, dia masuk mulai dari jm 10.29 wib dan 10.29 wib juga
dia keluar, dan berati dia tidak membaca ya kan dan inilah model anak-
anak ini.
Jadi di dalam daya ingat yang rendah anak slow leaner guru harus
proses pembelajaran disini yang pertama itu pasif, yang kedua anak tidak
fokus dalam belajar dan sulit untuk bekonsentrasi dan anak slow leaner
butuh waktu lama dibandingkan oleh temannya, jadi guru butuh waktu
lebih ekstra dan butuh waktu lebih lama agar anak slow leaner
memahami,. Dan guru harus paham terhadap anak slow leaner tersebut.
pembelajaran kalau dari sekolah tidak ada, dan dari orang tua malah
orang tua support aanknya ini. Dan tidak ada hambatannya, memang
tugas, apalagi tugas tugas yang memang dia mengerjakan tugas yang
berfikr sendiri, dan dari FN untuk mengupulkan tugas sering telat begitu
pun dari YLS Ketepatan waktu dia dalam mengumpukan tugas dia sering
slow leaner suka terlambat dan hambatannya materi yang diberikan suka
1) Cara komunikasi
dari YLS Hanya bicara saja, guru berkomunikasi dengan pelan pelan saja
tidak terlalu mendengar, kalau guru menjelaskan jadi dia tidak terlalu
65
tau. Guru menjelaskan berulang ulang. Jadi menerima info tidak terlalu
pendiam.
segala macam lengkap dan dari DN Kalau dalam tugas kerja sama
dan dari DN tidak terlalu memiliki banyak teman sedangakan dari YLS
dari DN dalam berinterkasi anaknya sangat ramah dan baik, dan dari YLS
pribadinya tidak terlalu memiliki banyak teman dan bergaul walau begitu
3) penyesuain akademis
disekolah anak ini kurang percaya diri (PD), sedangakan dari DN percaya
diri, ketika temannya mau membantu dia tidak mau, dan sebisa mungkin
tidak ada masalah dia sangat percaya diri. Dan teman- temannya
mendukung.
Dan dalam prestasi belajar menurut ELF perstasi belajar anak ini di
dalam 10 besar, skalau sama saya mungkin dalam 5 besar dia ada, dan
ini masuk dalam 10 besar dan dalam kepercayaan dirinya, dia percaya
diri.
1. Slow leaner
dalam bergaul/berteman.
yang sulit dipahami oleh anak slow leaner petunjuk yang dalam
69
diri anak slow leaner didalam kelas jika dilihat dari segi pergaulan tidak
ada masalah, Dalam daya ingat anak slow leaner didalam kelas sangat
anak slow leaner butuh waktu lama dalam mengerjakan tugas, kurang
menyebabkan anak slow lenaer yaitu faktor internal yang seperti bawaaan
pelayanan yang baik, strategi pembelajaran yang salah atau tidak tepat,
leaner, menurut Marheni (2017: 155) Slow Learner kerap dipakai buat
berlatih di dasar pada umumnya dari anak wajar pada biasanya. Situasi itu
oleh banyak faktor- fakror serta gimana strategi guru dlam menagani
lain;( a) Aspek prenatal serta genetik yang bisa menimbulkan anak hadapi
zat aditif dengan takaran berlebih yang bisa pengaruhi ingatan waktu
hadapi slow learner ialah eksitasi yang salah, alhasil anak tidak bisa
Bagi Zalukhu,( 2020: 25- 28) strategi guru dalam mengatasi Slow
Leaner strategi pelatihan yakni salah satu aturan metode yang digunakan
tipe- jenis strategi diatas, Stretegi pelatihan ialah tata cara atau tata cara
Jadi strategi pelatihan ialah tata cara atau tata cara yang digunakan
oleh seograng guru dalam mengatasi kasus pada anak slow learner. Anak
slow learner ialah anak yang hadapi kesulitan dalam belajar. Anak slow
72
dengan anak yang yang lain. Anak slow learner menginginkan lama yang
pelatihan yang di informasikan oleh guru, dan anak bisa memahami dan
yang di informasikan oleh guru dapat membantu anak slow learner sesuai
dari anak serupa berumur yang lain, kemampuan berasumsi ialah jadi
analogi buat anak slow leaner yakni anak berkebutuhan istimewa( ABK)
kontestan didik. strategi ni dicoba biar materi ajar dapat didapat oleh
dipakai guru dicoba dengan cara berbicara pada partisipan ajar, alhasil
menyambut modul dibanding dengan anak yang lain. Dengan begitu, guru
paham metode yang harus dicoba buat menanggulangi anak yang slow
learner ini dengan mengantarkan modul dengan dengan cara berkali- kali,
3) Memelihara kesabaran
membagikan dorongan pada nara didiknya paling utama pada anak yang
Bagi Suryana,( 2018: 19- 20) penindakan anak slow learner buat
3 sampai 5 kali untuk memahami suatu materi dibanding akan yang lain.
e) Sederhanakan petunjuk.
kinestetik.
2. Speech delay
interaksi sosial anak speech delay anaknya baik-baik saja, ramah. Dalam
kepercayaaan anak speech delay anak ini tidak percaya diri, dan perestasi
Hasil penelitian secara umum anak speech delay dari segi aspek
lingkungan sekitanya.
rendahnya tingkatan intelek yang membuat anak tidak bisa jadi berlatih
bahasa bunda. Salah satu pemicu yang tidak diragukan lagi, sangat biasa
77
anak berdialog, apalagi pada dikala anak mulai berkicau. Bila anak tidak
serta mereka hendak lalu terabaikan di balik sahabat sama tua mereka
dari kenyataan kalau bila orang berumur tidak cuma berdialog pada anak
mereka namun pula memakai alterasi tutur yang besar, keahlian ucapan
Bagi( 2020: 104) tanda- ciri speech delay pada anak terlambatnya
karakteristik spesial
5. Mengeluarkan kata- kata atau kalimat yang tidak biasa seperti anak-
ialah perihal berarti yang wajib dipunyai oleh tiap anak. Keahlian
diucapkan.
kata anak-anak.
yakni:
mengikuti cara bicara anak yang salah. Mengikuti cara bicara anak yang
salah hanya akan membuat anak semakin yakin bahwa bahasa yang
digunakan oleh anak itu adalah benar. Guru selalu membiasakan anak
berkomunikasi.
merupakan salah satu cara agar anak paham dengan bahasa diucapkan.
psikolog
A. Kesimpulan
e. daya ingat yang lambat, dalam daya ingat sangat rendah sehinga guru
81
82
B. Saran
1. Orang tua
2. Guru BK
sekolah
4. Kepala sekolah
6. Peneliti
7. Peneliti Selanjutnya