Anda di halaman 1dari 19

ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS DALAM
SETTING INKLUSIF
KELOMPOK 1

MOHAMAD KHUSAENI AZZUMAR 145060095


SAYYIDAH AMINAH 175060020
SA’FIRAS MAZIYYAH DZULHIJJAH 175060021
MEGA NUR SABRINA 175060025
AULIA YASYFA 175060034
MATERI PEMBAHASAN
1. Pengertian Anak Berkebutuhan
Khusus
2. Pengertian Pendidikan Inklusif
3. Tujuan Pendidikan Inklusif
4. Manfaat Pendidikan Inklusif
5. Perkembangan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di
Indonesia
Pengertian Anak
Berkebutuhan Khusus
Santrock, 2009. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah
seseorang atau anak yang memiliki keterbatasan dalam
fungsi kognitif, fisik maupun emosi yang menghalangi
kemampuan individu untuk berkembang baik yang
terklarifikasi dalam kesulitan belajar, ADHD, retardasi
mental, gangguan fisik, sensoris, gangguan bicara dan
bahasa, autisme maupun gangguan emosi dan prilaku.

Hallahan dan Kauffman (2009) mengidentifikasikan anak


berkebutuhan khusus adalah mereka yang memerlukan
pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusian
mereka secara sempurna.
Pengertian
Pendidikan Inklusif
Menurut Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009
tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang
Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan atau Bakat Istimewa, Pasal 1 bahwa :
“Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan
peserta didik pada umumnya”.
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang
menghargai perbedaan peserta didik dan
memberikan layanan kepada setiap peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya.
Tujuan Pendidikan
Inklusif
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70
Tahun 2009 Pasal 2 Ayat 1 dan 2 menjelaskan inklusif
bertujuan untuk :
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
fisik, emosional, mental dan sosial atau bakat
istimewa untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya
2. Mewujudkanpenyelenggaraan pendidikan yang
menghargai keanekaragaman dan tidak diskrimitatif
bagi semua peserta didik.
Manfaat Pendidikan
Inklusif
Manfaat Bagi Peserta Didik (Siswa) :
1. Anak-anak mengembangkan persahabatan, persaudaraan dan belajar
bagaimana bermain serta berinteraksi dengan satu sama lain.
2. Anak-anak mempelajari bagaimana harus bersikap toleran terhadap
orang lain
3. Melatih dan membiasakan untuk menghargai dan merangkul
perbedaan dengan menghilangkan budaya memberi cap negatif pada
orang lain
4. Munculnya rasa percaya diri melalui sikap penerimaan dan pelibatan
di dalam kelas
5. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki kesempatan untuk
belajar keterampilan baru dengan mengamati dan meniru anak-anak
lain
6. Anak-anak didorong untuk menjadi lebih berakal, kreatif dan
koopratif
Manfaat Bagi Guru :
1. Guru belajar untuk berkomunikasi dengan lebih efektif
dan bekerja sebagai tim
2. Guru membangun hubungan yang kuat dengan orang tua
3. Guru senantiasa mengembangkan kreativitas dalam
mengelola pembelajaran dikelas maupun di luar kelas
4. Guru tertantang untuk terus belajar melalui perbedaan
yang di hadapi di kelas
5. Guru terlatih dan terbiasia untuk memiliki budaya kerja
yang positif, kreatif, inovatif, fleksibel dan akomodatif
terhadap semua anak didiknya dengan semua perbedaan
Manfaat Bagi Orang Tua dan Keluarga:
1. Meningkatkan kepercayaan terhadap guru dan
sekolah
2. Memperkuat tanggung jawab pendidikan anak di
sekolah dan dirumah
3. Mengetahui dan mengikuti perkembangan belajar
anak
4. Semakin terbuka dan ramah bekerjasama dengan
guru
Manfaat Bagi Masyarakat :
1. Sebuah komunitas akan menjadi lebih mudah menerima
dan mendukung semua orang
2. Pendidikan inklusif membantu anak berkebutuhan khusus
untuk menjadi lebih siap untuk bertanggung jawab dan
hak-hak kehidupan masyarakat
3. Meningkatkan tanggung jawab terhadap pendidikan anak
disekolah dan di masyarakat
4. Ikut menjadi sumber dan semakin terbuka serta ramah
bermitra dengan sekolah
Manfaat Bagi Pemerintah:
1. Anak berkebutuhan khusus (ABK)
mendapatkan hak pendidikan yang sama
dengan mendapatkan kesempatan
pendidikan yang lebih luas
2. Mempercepat penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar 12 tahun pendidikan
terlaksana berlandaskan pada asas
demokrasi, keadilan dan tanpa diskriminasi
Perkembangan Anak
Berkebutuhan Khusus
(ABK) di Indonesia
Secara historis, istilah yang digunakan untuk menyebut
anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami perubahan
beberapa kali sesuai dengan paradigma yang diyakini pada
saat itu.
Perubahan istilah yang dimaksud mulai dari anak cacat,
anak tuna, anak berkekurangan , anak luar biasa, atau anak
berkelainan sampai menjadi istilah anak berkebutuhan
khusus.
Di Indonesia, penggunaan istilah-istilah tersebut baru
diundangkan secara khusus pada tahun 1950 melalui Undang-
undang Nomor 4, kemudian disusul dengan Undang-undang
Nomor 12 tahun 1954 dengan istilah anak cacat atau anak
tuna, atau anak berkekurangan.
Akhir abad ke 20 muncul gerakan “Normalisasi”
bukan berarti membuat anak luar biasa menjadi
normal, tetapi penyediaan pola dan kondisi kehidupan
sehari-hari bagi anak luar biasa sedekat mungkin
dengan pola dan kondisi kehidupan masyarakat pada
umumnya perhatian dari pemerintah tampak dari
layanan pendidikan khusus yang disediakan bagi
mereka, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Dirjen Manajemen Dikdasmen,
2006).
Thank you
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai