KONSEP PENDIDIKAN
INKLUSIF
Konsensus Internasional Lahirnya
Pendidikan Inklusif
C. Kepedulian Sosial
• Segregasi mengajari anak-anak untuk menjadi penakut, bebal, dan
prasangka buruk
• Semua anak membutuhkan suatu pendidikan yang akan membantu
mereka membangun hubungan dan menyiapkan mereka untuk hidup
dalam mainstream
• Hanya inklusif yang berpotensi mengurangi ketakutan dan
membangun persahabatan, rasa hormat, dan pengertian
Deklarasi Malioboro (17 Maret 2001) Terkait
Pendidikan Inklusif
Penggagas:
Depdiknas, UNJ, UPI, UNS, UMY, SLB, Siswa Difabel,
dan LSM
Hasil rekomendasi:
Sekolah regular dengan orientasi inklusif merupakan
sistem pendidikan yang paling efektif untuk
menghapus perlakuan diskriminatif, menciptakan
masyarakat yang inklusif, mencapai pendidiakn bagi
semua
Praktik Pendidikan Inklusif dibeberapa
Negara
• Nepal (1994), program nasional, menguntegrasikan anak-anak
yang mengalami gangguan ringan dan sedang denagn sekolah
dasar biasa
• Pakistan (1985) membantuk kementerian pendidikan khusus,
anak yang mengalami gangguan penglihatan
• India (1991-1996), anak-anak yang mengalami gangguan
diintegrasikan kedalam sekoah dasar
• Filipina (1968), peltihan guru untuk anak berkebutuhan
khusus
• Sri Langka (1991), anak yang cacat dan tidak mampu
diintegrasikan ke sistem persekolahan biasa
• Cina (1980-1988), kelas bagi anak-anak yang lambat belajar
dibuka di sekolah-sekolah biasa
• Jepang, tsukyu, siswa yang berkesulitan belajar
• Inggris (1997), IDEA, anak-anak berkelainan dimasukan dalam
kelas regular
• Norwegia, anak pada pendidikan khusus diintegrasikan
kedalam sekolah regular mulai pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi