PEMBELAJARAN INKLUSI
Oleh:
Azkia Rizkina (2102090152)
01 Pengertian Pembelajaran Inklusi
Pembelajaran inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik, termasuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya. Pembelajaran inklusi memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa memperhatikan kondisi anak.
reguler. Pembelajaran inklusi memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah terbuka, adil, dan
tanpa diskriminasi, peka terhadap setiap perbedaan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta
harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, menerima keanekaragaman, dan
menghargai perbedaan.
Latar Belakang Pembelajaran Inklusi 02
Pembelajaran inklusi muncul sebagai bentuk persamaan hak untuk memperoleh
pendidikan tanpa diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan kesempatan, pendidikan yang
berkeadilan, dan perluasan akses pendidikan untuk semua, peningkatan kualitas pendidikan,
serta merupakan upaya yang sangat strategis dalam menuntaskan wajib belajar 9
khusus untuk belajar dengan peserta didik pada umumnya di lingkungan yang sama. Sekolah
mengakomodasi semua peserta didik baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus.
03
Falsafah Pembelajaran Inklusi
Falsafah inklusi adalah menghargai perbedaan dan melawan diskriminasi,
pendidikan inklusi juga menekankan sikap menghargai perbedaan dan kebalikannya inklusi
yang seadil-adilnya. Selain itu, falsafah pendidikan inklusi juga berarti mewujudkan sekolah
yang ramah dalam pembelajaran, di mana setiap anak berhak mengakses dan mendapatkan
fasilitas pendidikan yang layak, menghargai hak dasar manusia, memperhatikan kebutuhan
● Landasan yuridis, yaitu landasan yang didasarkan pada dasar hukum atau yuridis yang terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan inklusif. Implementasi pendidikan inklusif di Indonesia memiliki dasar hukum yang jelas, yaitu Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat (1) dan (2)
● Landasan empiris, yaitu landasan yang didasarkan pada hasil penelitian tentang inklusi yang telah banyak dilakukan di
negara-negara barat sejak tahun 1980-an, namun penelitian yang berskala besar dipelopori oleh The National Academy
Of Sciences (Amerika Serikat). Hasilnya menunjukkan bahwa klasifikasi dan penempatan anak penyandang cacat di
sekolah khusus tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan anak
● Landasan pedagogis, yaitu landasan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan inklusif, seperti pemerataan dan
peningkatan mutu, keberagaman, kebermaknaan, ketidakikutsertaan, dan keterlibatan. Karakteristik pendidikan inklusi
juga perlu memperhatikan penyediaan, fitur fisik, kebijakan sekolah inklusi, program pembelajaran individu (PPI), interaksi
siswa, kepegawaian atau informasi personalia, hubungan eksternal, penilaian prestasi, kurikulum, dan strategi pengajaran
Thanks To All