Oleh ,
Tim Lintang Samudera Edukasi
• Pengertian pendidikan inklusif berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 380/C.C6/MN/2003 tentang
Pendidikan Inklusif.
“Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang mengikutsertakan anak-anak yang memiliki kebutuhan
khusus (anak luar biasa) untuk belajar bersama-sama dengan anak sebaya sekolah umum.”
PRINSIP KEBERMAKNAAN
PRINSIP BERKELANJUTAN
PRINSIP KOLABORASI
Mendorong
Mencegah
Keadilan Secara
Pandangan Buruk Sosial
Terdapat aksesibilitas
PP NO 52 TAHUN 2019
UU NO 8 TAHUN PERPRES NO 68 TAHUN 2020
2016 TENTANG
PP NO 70 TAHUN 2019 PENYANDANG
PERPRES NO 7 TAHUN 2020
DISABILITAS
PP NO 13 TAHUN 2020
PP NO 60 TAHUN 2020
PP NO 39 PP NO 42
TAHUN 2020 TAHUN 2020
Pasal 31 UUD 1945 (Amandemen)
Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Penjelasan Pasal 15
Ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang
dan pemerintah wajib membiayainya. Sistem Pendidikan
Nasional sebagai
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang berikut: “…. Pendidikan
khusus merupakan
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan: “Pendidikan di penyelenggaraan
Indonesia diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan pendidikan untuk
peserta didik yang
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi berkelainan atau peserta
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa
bangsa.” yang diselenggarakan
secara inklusif atau
Pasal 5 ayat (1) UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem berupa satuan
pendidikan khusus pada
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa: “Setiap warga negara tingkat pendidikan
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang dasar dan menengah.”
bermutu.”
PENDIDIKAN INKLUSIF
(SETIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN
YANG BERMUTU DAN DISELENGGARAKAN SECARA
DEMOKRATIS, BERKEADILAN, DAN TIDAK DISKRIMINASI)
Pasal 130 (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pada Pasal 51 Undang-Undang Nomor
Pengelolaan dan Penyelenggaraan 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
Pendidikan menyebutkan bahwa:
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
“Pendidikan khusus bagi peserta didik
berkelainan dapat diselenggarakan 2002 tentang Perlindungan Anak
pada semua jalur dan jenis pendidikan menjelaskan bahwa: “Anak
pada jenjang pendidikan dasar dan Penyandang Disabilitas diberikan
menengah.” kesempatan dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan inklusif
dan/atau pendidikan khusus.”
PENYELENGGARAAN,
HAK, DAN FASILITASI Pasal 41 ayat (1) sebagai berikut:
PENDIDIKAN INKLUSIF “Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
menyelenggarakan dan/atau memfasilitasi
pendidikan inklusif dan pendidikan khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat
(2) wajib memfasilitasi Penyandang
Disabilitas untuk mempelajari keterampilan
dasar yang dibutuhkan untuk kemandirian
dan partisipasi penuh dalam menempuh
pendidikan dan pengembangan sosial.”
KOMPETENSI GURU
PERMENDIKNAS NO 16 TAHUN 1.1 Memahami karakteristik peserta
2007 TENTANG STANDAR didik yang berkaitan dengan aspek
KUALIFIKASI AKADEMIK DAN fisik,
KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN intelektual, sosial-emosional, moral,
KHUSUS spiritual, dan latar belakang sosial
budaya.
KOMPETENSI PEDAGOGIK
1.2. Mengidentifikasi potensi peserta
Kompetensi 1: Menguasai karakteristik didik dalam mata pelajaran yang
peserta didik dari aspek fisik, moral, diampu.
spiritual, kultural, emosional, dan 1.3. Mengidentifikasi bekal-ajar awal
intelektual. peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu.
1.4. Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata pelajaran
16.1 Bersikap inklusif dan
objektif terhadap
peserta didik, teman
sejawat dan
KOMPETENSI PERMENDIKNAS NO
lingkungan sekitar
16 TAHUN 2007
GURU dalam melaksanakan
KOMPETENSI SOSIAL pembelajaran
Kompetensi 16: Bersikap 16.2 Tidak bersikap
inklusif, bertindak diskriminatif terhadap
objektif, serta tidak peserta didik, teman
diskriminatif karena sejawat, orang tua
pertimbangan jenis peserta didik dan
kelamin, agama, ras, lingkungan sekolah
kondisi fisik, latar karena perbedaan
belakang keluarga, dan agama, suku, jenis
status sosial ekonomi kelamin, latar belakang
keluarga, dan status
sosial-ekonomi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb