Nama : KARTINI
Jawaban tugas 1
Tersedia alat-alat bantu belajar yang dirancang khusus untuk siswa. Sebagai contoh
tunanetra, seperti buku-buku Braille, alat bantu hitung taktual, peta timbul, dll.
Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari delapan orang sehingga guru dapat
memberikan layanan individual kepada semua siswa.
Lingkungan sosial ramah karena sebagian besar memiliki pemahaman yang tepat
mengenai disability anak.
Dapat menemukan orang disability yang sudah berhasil yang dapat dijadikan sebagai
Sekolah Berasrama
Hospital School
B. Pendidikan Integraasi
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa banyak anak dengan disabilias kurang,
belajar bersama anak pada umumnya, tetapi mereka tidak memperoleh pelayanan
pendidikan secara memadai atau mereka tidak mendapatkan sekolah dengan alasan yang
tidak jelas. Hal ini disebabkan salah satunya karena kurangnya sumber daya manusia dan
banyak tenaga ahli yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang anak dengan
disabilitas kurang atau rasio penyelenggaraan yang sangat mahal, sehingga masih sedikit
sekolah yang mau menerima mereka karena berbagai alasan di atas. Menyelenggarakan
pendidikan integrasi disekolah merupakan kemajuan yang baik, tetapi tidak semudah
membalikkan tangan. Namun kita harus berani memulai supaya anak dengan disabilitas
kurang mendapat tempat dan penanganan yang terbaik.
Menempatkan anak dengan disabilitas dengan anak pada umumnya secara penuh
Istilah Integrasi
Istilah yang luas untuk merujuk pada bersekolahnya seorang anak berkebutuhan khusus
pada sekolah regular. Dapat diartikan pada proses memindahkan seorang siswa pada
lingkungan yang tidak terlalu terpisah. Seorang anak berkebutuhan khusus yang bersekolah
pada sekolah regular, tetapi berada pada unit atau kelas khusus. Meskipun siswa tersebut
berada pada kelas khusus, jelas bahwa apabila kelas tersebut pada sekolah regular, peluang
untuk berinteraksi dengan warga sekolah secara umum jauh lebih besar dari pada anak yang
berada pada sekolah khusus yang terpisah.
Banyak sekolah yang mempunyai kelas khusus mempunyai program khusus untuk
mendorong interaksi antara siswa dengan dan tanpa kebutuhan pendidikan khusus.
Misalnya, pada beberapa sekolah, anak-anak menghabiskan pagi harinya pada kelas khusus
dan siangnya pada kelas regular. Para guru dan asisten dari kelas khusus biasa mendukung
penempatan pada kelas khusus. Peluang-peluang bagi interaksi tersebut, berdasarkan atas
prinsip normalisasi. Jauh mungkin untuk terjadi apabila anak tersebut diintegrasikan pada
sekolah reguler.
Sekolah Inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa
reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam program yang sama, dari satu jalan untuk
menyiapkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pentingnya pendidikan
Inklusif, tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9
tahun, akan tetapi lebih banyak keuntungannya tidak hanya memenuhi hak-hak asasi
manusia dan hak-hak anak tetapi lebih penting lagi bagi kesejahteraan anak, karena
pendidikan Inklusi mulai dengan merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat yang
terkandung di mana akan menjadi bagian dari keseluruhan, dengan demikian anak
berkebutuhan khusus akan merasa tenang, percaya diri, merasa dihargai, dilindungi,
disayangi, bahagia dan bertanggung jawab. Inklusi terjadi pada semua lingkungan sosial
anak, pada keluarga, pada kelompok teman sebaya, pada sekolah, dan pada institusi-institusi
kemasyarakatan lainnya.
Anak yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa pengantar yang
digunakan di dalam kelas.
Anak yang beresiko putus sekolah karena sakit, kelaparan atau tidak berprestasi dengan
baik.
Anak yang berasal dari golongan agama atau kasta yang berbeda.
Anak yang terinfeksi HIV atau AIDS, dan
Prinsip-prinsip dasar pendidikan inklusi, yang membedakan dengan sistem integrasi, apalagi
segregasi adalah:
Semua anak, siapapun dia, memiliki hak untuk menempuh pendidikan di sekolah mana
pun, dan sekolah wajib menerima murid, siapapun dia.
Setiap anak/murid adalah individu yang unik, olehkarenanya, sistem pendidikan harus
dibuat fleksibel, memberikan kemungkinan pada guru untuk melakukan penyesuaian,
guna mengakomodasikan kebutuhan khusus setiap siswa.
Sistem pendidikan dalam suatu negara harus dibuat satu sistem, dan sistem pendidikan
untuk anak-anak yang menyandang kecacatan merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan umum tersebut; bukan terpisah atau khusus.
Guru-guru di sekolah umum harus memiliki wawasan dan keterampilan untuk mengajar
siswa, siapa pun dia. Itu sebabnya, pendidikan/pelatihan untuk guru harus melakukan
penyesuaian dengan sistem ini. Inklusi berarti bahwa sebagai guru bertanggung jawab untuk
mengucapkan bantuan dalam menjaring dan memberikan layanan pendidikan pada semua
anak dari otoritas sekolah, masyarakat, keluarga, lembaga pendidikan, layanan kesehatan,
pemimpin masyarakat, dan lain-lain.
Adapun kelemahan dan kelebihan disetiap sistem pendidikan Segregasi, integrasi, dan
Inklusi, para siswa yang mempunyai disabilitas dapat menentukan alternatif sistem yang
tepat untuk mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan. Sebagai pendidik,
seharusnya berusaha untuk dapat mendidik para siswanya baik itu dengan disabilitas
ataupun yang tidak. Karena, pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna.
Dikarenakan siswa tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
dapat bergabung dalam masyarakat maka diperlukan sistem yang mengajarkan berinteraksi
dengan teman-teman sebaya ataupun yang lain.
5. Beberapa model layanan yang digunakan untuk menangani anak berbakat antara lain :
Model layanan kognitif - efektif
Model layanan perkembangan moral
Model perkembangan nilai
Dan layanan berbagai bidang khusus lain
Model layanan paling efektif untuk menangani anak berbakat dari aspek kognitif
diantaranya adalah :
Diberikan kesempatan untuk dapat meloncat kelas ke kelas yang lebih tinggi dalam
waktu yang singkat (mempercepat masa belajar)
Membentuk kelas khusus dengan pengajar yang khusus pula yang fokus melatih
kepandaian anak berbakat tersebut.
Menyediakan perangkat latih yang diperlukan si anak berbakat sehingga
kepandaian atau keahlianya dapat tersalurkan sesuai perkembanganya.
Mengirim mereka keajang - ajang kompetensi baik di jenjang nasional maupun
internasional
Pemerintah harus menjamin kelangsungan pendidikanya sampai ke jenjang
universitas tanpa biaya apabila yang bersangkutan berasal dari keluarga kurang
mampu.
Penjelasan :
Anak berbakat adalah anak yang cukup spesial yang mempunyai bakat-bakat khusus
yang diatas rata-rata rekan sebayanya. Untuk itu dalam menyalurkan bakat dan
kepandaian khusus ini mereka perlu ditangani secara khusus agar keterampilan mereka
tersalurkan dan tidak sia-sia. Mereka umumnya dapat mempelajari sesuatu sangat
cepat jauh melibihi teman-teman sebayanya.
Berikut ciri-ciri anak berbakat :
Memiliki IQ diatas 130
Memiliki nilai-nilai pelajaran akademis yang mendekati sempurna
Memiliki keinginan belajar yang tinggi
Memiliki keingintahuan yang besar tentang sesuatu yang mereka minati
Mampu menguasai dan menyelesaikan pelajaran dengan cepat
Untuk itu pihak pendidikan harus ampu mendeteksi bakat-bakat khusus siswa mereka
yang memiliki kepandaian diluar rata-rata ini dan memfasilitasi segala keperluan si anak
berbakat ini agar bakatnya dapat dibina dan disalurkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain membawa nama baik keluarga, anak berbakat ini juga dapat membawa harum
nama bangsa apabila dapat diikutkan ke ajang-ajang kompetisi dunia sesuai bakatnya
untuk mewakili negara Indonesia.