Sebagian orang istilah ABK masih dianggap sebagai padanan kata dari istilah anak
berkelaianan atau anak penyandang cacat. Anggapan seperti ini tentu saja tidak tidak
tepat, sebab pengertian anak berkebutuhan khusus mengandung makna yang lebih luas,
yaitu anak-anak yang memiliki hambatan perkembangan dan hambatan belajar termasuk
di dalamnya anak-anak penyandang cacat. Mereka memerlukan layanan yang bersifat
khusus dalam pendidikan, agar hambatan belajarnya dapat dihilangkan sehingga
kebutuhannya dapat dipenuhi”, ungkapnya. H. Sudardjo juga menambahkan bahwa saat
ini sedang terjadi proses tranformasi pemikiran dari konsep Pendidikan Luar Biasa/PLB
(special education) ke konsep pendidikan kebutuhan khusus (special needs education).
“Terdapat perbedaan orientasi antara Pendidikan Luar Biasa/PLB dengan pendidikan
kebutuhan khusus. Konsep pendidikan kebutuhan khusus saat ini dipandang sebagai
sebuah pemikiran yang bersifat holistik, anak dipandang sebagai individu yang utuh,
setiap anak memiliki hambatan untuk berkembang dan hambatan dalam belajar yang
bervaraiasi. Menurut paham ini pembelajaran seharusnya perpusat pada anak untuk
membantu menghilangkan hambatan belajar dan hambatan perkembangan, sehingga
kebutuhan belajar setiap anak dapat dipenuhi. Diperlukan pemahaman yang baik dan
benar mengenai Anak kebutuhan khusus (ABK) dan Pendidikan Kebutuhan Khusus”,
imbuhnya. Dari uraian tersebut diharapkan setiap orang memiliki sikap positif dan
pendirian tentang keragaman yang dimiliki oleh seiap anak dan merupakan sebuah
kenyataan yang harus diterima dengan penuh lapang dada dan mengakomodasi
pembelajaran mereka melalui sekolah.
2. Untuk kapal penangkap ikan, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan No. 42/Permenkp/2016 (“Permen-kp Kelautan dan Perikanan
42/2016”) tentang Perjanjian Kerja Maritim Awak Kapal Penangkap Ikan. Ada istilah
Perjanjian Kerja Maritim ("PKL"). Ini adalah kontrak yang memberikan persyaratan kerja
dan jaminan kelayakan kerja antara awak kapal penangkap ikan dan pemilik atau
operator kapal penangkap ikan atau nakhoda kapal penangkap ikan, atau antara awak
kapal penangkap ikan. Jaminan gaji, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan dan
bencana, jaminan keamanan dan jaminan hukum terkait dengan ketentuan hukum dan
peraturan.Tujuan mempersiapkan PKL adalah untuk memastikan bahwa persyaratan
tenaga kerja, kondisi kerja, upah, asuransi kesehatan, kecelakaan, kecelakaan, cakupan
asuransi kematian, jaminan hukum dan keselamatan untuk awak kapal penangkap ikan
terpenuhi.
5. Model layanan kognitif dan emosional merupakan model layanan yang paling efektif
yang dapat diterapkan pada anak berbakat. Karena model pelayanan dibutuhkan anak-
anak untuk memaksimalkan potensi belajar mereka dan akan sangat membantu bangsa,
negara, agama dan masyarakat di masa depan.Anak berbakat adalah anak yang memiliki
kemampuan hebat dan dapat mencapai hasil yang tinggi. Anak-anak berbakat
membutuhkan kesempatan pendidikan khusus untuk membantu mencapai hasil yang
sesuai dengan bakat mereka. Bakat secara umum didefinisikan sebagai kemampuan
bawaan dan mungkin belum dikembangkan dan dilatih sebelum diwujudkan. Tidak
seperti bakat, "kemampuan" adalah kemampuan untuk melakukan tindakan melalui
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa Anda dapat melakukan
tindakan (prestasi). Padahal bakat membutuhkan pelatihan dan pendidikan untuk
mengambil tindakan di masa depan. Bakat dan kemampuan menentukan “kinerja”
seseorang. Oleh karena itu, prestasi ini merupakan perwujudan dari bakat dan
kemampuan.