Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : WINDI ANISA


NIM : 856990582
Kode Mata Kuliah : PDGK 4407
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Nama Tutor : Dodo Septiawan, M.Pd

Sejalan dengan perkembangan pengakuan terhadap hak asasi manusia termasuk anak-anak ini, maka
digunakanlah istilah anak berkebutuhan khusus. Penggunaan istilah anak berkebutuhan khusus
membawa konsekuensi cara pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah
dipergunakan dan mungkin masih digunakan.
1. Pertanyaan ke 1
Jelaskan apa saja jenis anak berkebutuhan khusus! Analisis secara tersruktur mulai dari definisi,
ciri- ciri, dan penanganannya jika anak tersebut berada dalam sekolah Saudara!
Jawab :
Jenis kelainan yang dialami peserta didik dapat dikelompokkan berdasarkan bidang yang
mengalami kelainan dan dapat pula berdasarkan arah kelaianan tersebut. Berdasarkan bidang
kelainan dikenal kelainan dalam kemampuan (anak berbakat dan anak tunagrahita), kelainan karena
hambatan sensori (indra), anak berkesulitan belajar dan mengalami gangguan komunikasi, kelainan
perilaku, dan kelainan ganda.
Berdasarkan arah kelainan, dikenal kelainan diatas normal yaitu anak berbakat, dan kelainan
dibawah normal yang terdiri dari :
a. Tunanetra
Istilah ini dipakai untuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan yang mengakibatkan
fungsi penglihatan tidak dapat dilakukan.
b. Tunarungu
Istilah ini digunakan bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang
ringan sampai dengan yang berat.
c. Gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi merupakan gangguan yang cukup signifikan karena kemampuan
berkomunikasi memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Gangguan
komunikasi dapt dibagi menjadi dua, yaitu gangguan bicara dan gangguan bahasa.
d. Tunagrahita
Tunagrahita adalah kemampuan mental yang berada dibawah normal. Tolak ukur yang sering
dikenakan untuk ini adalah tingkat kecerdasan atau IQ.
e. Tunadaksa
Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik, oleh karena itu anak tersebut tidak dapat
menjalankan fungsi fisik secara normal.
f. Tunalaras
Istilah tunalaras dipakai untuk mereka yang mengalami gangguan emosi.
g. Anak berkesulitan belajar
Istilah ini dipakai untuk anak-anak yang mempunyai tingkat kecerdasan yang normal, namun
tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar.
h. Tunaganda
Tunaganda merupakan suatu istilah yang digunakan bagi mereka yang menyandang lebih dari
satu jenis kelainan.

Terdapat salah satu jenis ABK diskekolah saya yaitu tuna daksa (cacat fisik). Anak tersebut
mengalami kelumpuhan pada kaki sehingga anak tersebut berjalan dengan batuan tongkat.
Penanganan ABK di sekolah saya yaitu dengan memberikan perhatian serta pelayanan khusus bagi
anak tersebut seperti memberikan kelonggaran pada ABK tersebut untuk tidak mengingkuti
kegiatan upacara dan olahraga. Memberikan perlindungan kepada ABK tersebut apabila mengalami
bullying di sekolah.

2. Pertanyaan ke 2
Menurut pendapat Saudara, keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di Indonesia apakah
sudah diperhatikan secara matang oleh pemerintah? Jelaskan pengaruh dampak kelainan tersebut
yang terjadi pada anak, orangtua, dan masyarakat!
Jawab :
Menurut pendapat saya sudah diperhatikan oleh pemerintah terbukti dari sudah banyak sekolah-
sekolah ABK. Perkembangan jumlah sekolah dengan jumlah siswa merupakan pertanda
meningkatnya pelayanan pendidikan ABK. Selain itu adanya sekolah inklusi juga merupakan
bentuk perhatian pemerintah guna melayani pendidikan untuk ABK.
Pengaruh dampak kelainan bagi anak, orang tua, dan masyarakat yaitu :
a. Bagi anak dampak kelaianan akan mepengaruhi perkembangannya dan berdampak selama
hidupnya.
b. Bagi orang tua dampaknya kelainan tersebut berkaitan dengan reaksi/sikap keluarga terhadap
kelainan yang menimpa salah satu anggota keluarga.
c. Dampak kelainan bagi masyarakat sikap masyarakat mungkin sangat bervariasi tergantung dari
latar belakang sosial budaya dan pendidikan. Ada masyarakat yang bersimpati dan ikut
membantu menyediakan berbagai fasilitas namun adapula yang antipati hingga melarang
anaknya bergaul dengan ABK.

3. Pertanyaan ke 3
Sebagai warga negara para penyandang kelainan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan
warga negara lainnya. Jelaskan tiga jenis kebutuhan untuk anak berkebutuhan khusus dan jelaskan
menurut pendapat Saudara tentang keterkaitan ketiganya!
Jawab :
Jenis kebutuhan untuk anak berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Kebutuhan fisik/kesehatan berkaitan dengan saran/fasilitas yang dibutuhkan yang berkaitan
dengan kondisi fisik/kesehatan penyandang kelainan seperti tongkat, alat bantu dengar, lift, atau
jalan miring sbagai pengganti tangga dan pelayanan kesehatan secara khusus.
b. Kebutuhan emosional berkaitan dengan bantuan yang diperlukan oleh penyandang kelainan
dalam berinteraksi dengan lingkungan terutama ketik amenghadapi masa-masa penting dalam
hidup seperti masa remaja, masa perkawinan atau mempunyai bayi.
c. Kebutuhan pendidikan penyandang keluarbiasaan, meliputi berbagai aspek yang terkait dengan
keluarbiasaan yang disandangnya. Misalnya, secara khusus, penyandang tunarungu memerlukan
bina persepsi bunyi yang diberikan oleh seorang speech therapist, tunanetra memerlukan
bimbingan khusus dalam mobilitas dan huruf Braille, dan tunagrahita memerlukan keterampilan
hidup sehari-hari.
Menurut pendapat saya keterkaitan dari ketiga kebutuhan tersebut yaitu merupakan kebutuhan yang
mendasar yang dibutuhkan para penyandang kelainan. Ketiga kebutuhan tersebut tidak dapat
terpisahkan bahkan tidak dapat diabaikan ketiganya harus terpenuhi untuk memenuhi hak
penyandang kelainan.

4. Pertanyaan ke 4
Ada jenis pelayanan untuk anak berkebutuhan khusus, diantaranya yaitu sekolah inklusi dan SLB.
Jelaskan menurut pendapat Saudara perbedaan dari kedua jenis layanan tersebut!
Jawab :
Menurut pendapat saya perbedaan sekolah inklusi dan SLB terletak pada sistim pendidikan dan
pelayanannya seperti halnya kurikulum, waktu pendidikan yang ditemuh, tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana prasarana sampai sistim pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran.
Pada sekolah inklusi mendidik ABK (tanpa membedakan tingkat parahya kelainan) belajar di
sekolah-sekolah terdekat dari rumah ABK di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Dari segi
fasilitas jelas semua disamkan tidak ada falitas yang sangat khusus diberikan pada ABK, tenaga
pendidiknya pun sama kemungkinan pada sekolah inklusi sedikit memberikan perhatian khusus
bagi ABK yang belajar di sekolah inklusi. Sedangkan SLB dikhususkan untuk anak berkebutuhan
khusus sehingga tenaga pendidik serta fasilitas yang dimiliki SLB yang lengkap dan sangat
memenuhi standar pendidikan ABK.

5. Pertanyaan ke 5
Pelayanan pendidikan ABK memerlukan pendekatan kolaboratif dalam penyelenggaraanya.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan kalobaratif siapa saja (pakar/personel) yang
berkolaborasi dan bertindak untuk menyelenggarakan pelayanan ABK!
Jawab :
Pendekatan kolaboratif merupakan pendekatan yang berasumsi bahwa pelayanan pendidikan yang
efktif hanya akan terjadi jika diberikan oleh satu tim yang bekerja sama (berkolaborasi) dalam
membantu ABK mengembangkan potensi secara optimal. Pada pendekatn iani menekankan bahwa
dalam menangani ABK di ekolah biasa tidak hanya dibebankan pada guru saja melainkan
dianjurkan untuk bekerjasama atau berkolaborasi antara guru dengan kepal sekolah, guru dengan
teman sejawat, guru dengan orang tua. Hal ini bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik
sehingga pemenuhan kebutuhan untuk ABK dapat depenuhi dengan baik.

Pihak-pihak yang berkolaborasi dan bertindak untuk menyelenggarakan pelayanan ABK yaitu,
Guru sekolah biasa, guru pendidikan khusus, pengawas sekolah, kepala sekolah, orang tua ABK,
ABK itu sendiri, Psikolog sekolah, guru bina wicara dan persepsi bunyi, dokter dari berbagai
keahlian, perawat sekolah, guru pendidikan jasmani yang sudah dapat pelatihan khusus untuk
menangani ABK, ahli terapi fisik, pekerja sosial dan konselor, perosinil lain sesuai dengan
keperluan.

Anda mungkin juga menyukai