KB 3. kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan
komunikasi
Sebagaimana anak lainnya yang mendengar anak tunarungu membutuhkan pendidikan untuk
mengembangkan potensinya secara optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
layanan pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik kemampuan dan ketidakmampuannya.
Ada beberapa layanan untuk mengatasi mengatasi anak yang dengan gangguan komunikasi layanan
bina komunikas
B.layanan bina persepsi bunyi dan irama layanan ini untuk melatih kepekaan penghayatan anak
tunarungu terhadap bunyi dan irama layanan ini bertujuan untuk
1 mendeteksi bunyi-bunyi
2 mengidentifikasi bunyi-bunyian
3 mendiskriminasi bunyi
Tujuan khusus layanan bina persepsi bunyi dan irama terhadap anak tunarungu tunarungu
Program latihan BPD sebagaimana yang dikemukakan oleh Depdiknas dan saja dan Sukarjo
mencakup berbagai latihan berikut ini 1 latihan deteksi atau kesadaran terhadap bumi 2 latihan
mengidentifikasi bunyi 3 latihan membedakan diskriminasi bunyi-bunyi latar belakang dan bunyi
bahasa.
Untuk mengetahui kebutuhan khusus anak dengan gangguan komunikasi ini kita harus melakukan
asesmen terlebih dahulu dengan menganalisis hasil asesmen kita dapat mengetahui kebutuhan
khusus mereka serta merencanakan pembelajaran
Pendidikan khusus bagi anak tunarungu dapat diselenggarakan di sekolah khusus atau melalui sistem
irigasi maupun di sekolah reguler melalui sistem integrasi dan sistem inklusif atau pendidikan inklusif
A sistem pendidikan supresi adalah sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak-
anak normal jadi ini bisa disekolahkan di SLB (sekolah luar biasa) , (sekolah dasar luar biasa) ,kelas
jauh kelas kunjung
B. Sistem integrasi merupakan sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar bersama dengan siswa wa yang normal di sekolah biasa
C. Sistem pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa
tunarungu untuk belajar bersama-sama dengan siswa mendengar di sekolah biasa atau reguler
2. Metode komunikasi
A metode oral aura merupakan metode berkomunikasi dengan cara yang lazim digunakan oleh
orang mendengar yaitu melalui bahasa lisan
B metode manual yaitu metode komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat dan ejaan jari
A apabila anda sedang memberikan penjelasan kepada siswa hendaknya posisi anda selalu
berhadapan dengan siswa
b dalam penempatan siswa di kelas reguler siswa tunarungu mbaknya ditempatkan di bagian depan
untuk mempermudah siswa membaca ujaran guru
c kegiatan anak tunarungu dalam membaca ujaran tidak secepat anak normal menangkap
penjelasan Anda sebagai guru oleh karena itu berbicara lah dengan tenang tidak terlalu cepat
d anak tunarungu dikenal sebagai anak visual jadi menggunakan alat peraga visual
e oleh karena anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami ucapan guru maka dalam
proses belajar-mengajar harus di hindari pemakaian metode ceramah
F dalam materi yang bersifat verbal seperti dalam pelajaran IPS dan PKN perlu dimodifikasi atau
dicerahkan dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami siswa tunarungu
A strategi individualisasi
B strategi kooperatif
5 media pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokkan ke dalam media visual audio dan audio visual
6 fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung antara lain adanya ruang sumber yang dilengkapi dengan berbagai media untuk
memfasilitasi pemberian layanan khusus seperti layanan untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
7 penilaian (assessment)
Penilaian asesmen merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan atau hasil belajar siswa sehingga dasar untuk pengambilan keputusan tentang siswa
tersebut
A berkesinambungan
B menyeluruh
D Pedagogis
Pendidikan untuk anak dengan gangguan komunikasi tergantung jenis gangguan komunikasi dan
hambatan lain yang dialami anak tersebut karena banyak gangguan komunikasi yang merupakan
akibat dari hambatan utama yang dialami anak
A pelaksanaan assessment
B hasil asesmen