OLEH :
KELOMPOK 3
1. TAUFIK KURNIAWAN (858907568)
SEMESTER : II ( DUA )
POKJAR : KALISAT
KEGIATAN BELAJAR 1
KEGIATAN BELAJAR 2
Terdapat dua mispersepsi yang bertentangan dikalangan masyarakat tentang tentang orang yang
kehilangan penglihatan.
1. Banyak orang percaya bahwa bila orang kehilangan penglihatan maka hilang pula semua
persepsinya.
2. Mispersepsi bahwa secara otomatis orang tunanetra akan mengembangkan indra ke enam
untuk menggantikan fungsi indra penglihatan.
A. Proses Pengindraan
2. Ingatan Kinestik
Ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra
perabaan ( tactile), propriosepsi dan keseimbangan yang dikontrol oleh system vestibular,
yang berpuasat dibagian atas dari telinga bagian dalam.
3. Persepsi oyek ( Object Perception)
Suatu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra menyadari bahwa suatu
benda hadir disampingnya atau dihadapannya meskipun dia tidak memiliki penglihatan
sama sekali dan tidak menyentuh benda itu.
KEGIATAN BELAJAR 3
Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Umum dalam setting Pendidikan inklusif
Layanan pendidikan bagi siswa tunanetra tidak hanya dilaksanakan disekolah khusus atau SLB -
A, namun dapat juga dilaksanakan disekolah umum bersama – sama dengan siswa – siswa pada
umumnya dalam setting pendidikan inklusif.Agar siswa tunanetra dapat berhasil dalam
belajarnya bersama – sama dengan teman sebaya yang awas,sekolah harus memperhatikan
kebutuhan khusus, terutama yang terkait dengan ketunanetraannya,dan sekolah harus berusaha
memenuhi kebutuhan khusus tersebut.Tujuan pendidikan bagi anak tunanetra pada dasarnya
sama dengan tujuan bagi anak yang lain.tujuan ini mencakup mampu berkomunikasi secara
efektif,memiliki kompetensi social,mampu bekerja dan memiliki kemandirian pribadi.
C. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi terhadap pencapaian hasil belajar pada anak tunanetra, pada dasarnya sama
dengan yang dilakukan terhadap anak awas,namun ada sedikit perbedaan yang
menyangkut materi tes/soal dan teknik pelaksanaan tes.Materi tes atau pertanyaan yang
diajukan kepada anak tunanetra tidak mengandung unsur – unsur yang memerlukan
persepsi visual dan apabila menggunakan tes tertulis,soal hendaknya diberikan dalam
huruf Braille atau menggunakan rider apabila menggunakan huruf awas